JURNAL SURYA Jurnal Media Komunikasi Ilmu Kesehatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Lamongan
Pengaruh Teknik SEFT (Spiritual Emotional Fredoom Technique) terhadap
Kualitas Tidur Pasien Chronic Kidney Disease Sri Hananto Ponco Nugroho1, Fakhrul Islami2 1 Prodi S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Magelang 2 Prodi S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Lamongan
ARTIKEL INFO ABSTRAK
Article History: Background: Penyakit Chronic Kidney Disease merupakan
SM at 10-12-2019 masalah kesehatan yang berkembang pesat. Pasien Chronic RV at 10-12-2019 Kidney Disease memiliki masalah keperawatan yaitu PB at 24-12-2019 gangguan tidur yang berefek terhadap kualitas hidup pasien Chronic Kidney Disease. Gangguan tidur memiliki dampak Kata Kunci: negatif pada respon imun dan dapat menyebabkan Chronic Kidney Disease perkembangan kardiovaskuler yang merupakan penyebab Kualitas tidur kematian pada pasien Chronic Kidney Disease. SEFT Objectives: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Teknik SEFT (Spiritual Emotional Freedom Korespondensi Penulis: Technique) Terhadap kualitas tidur pasien Chronic Kidney hanantoponco.ummgl.ac.id Disease di RSUD Dr. Soegiri Lamongan. Design: Desain penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperiment dengan pra-eksperiment design dengan pendekatan one group pra test and post tese design. Results: Hasil penelitian dengan sample 32 responden, Kualitas tidur yang sebelum diberikan Teknik SEFT dan sesudah diberikan ada perbedaan ditunjukan dengan p= 0,000 dimana pada tingkat kemaknaan p<0,05 Conclusions: terdapat pengaruh teknik SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) terhadap Kualitas Tidur pasien Chronic Kidney Disease.
SURYA Vol. 11, No. 03, Desember 2019 16
PENDAHULUAN terdapat 391 pasien. Berdasarkan laporan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. SOEGIRI Masyarakat selama ini menganggap Lamongan didapatkan datadi Ruang Seroja penyakit yang banyak mengakibatkan pada tahun 2017 terdapat 159 pasien, kematian adalah jantung dan kanker. kemudian pada tahun 2018 di mulai dari 1 Sebenarnya penyakit gagal ginjal juga dapat januari sampai 31 oktober terdapat 145 mengakibatkan kematian dan kejadiannya di pasien. Dari data yang didapatkan bahwa masyarakat terus meningkat. Chronic Kidney Ruang Seroja mempunyai pasien Chronic Disease atau penyakit ginjal kronik Kidney Disease yang cukup banyak yaitu 145 merupakan masalah kesehatan di seluruh orang. Berdasarkan hasil survey awal terdapat dunia yang berdampak pada masalah medik, 10 pasien Chronic Kidney Disease yang ekonomik dan sosial yang sangat besar bagi sedang dirawat di Ruang Seroja, untuk klien dan keluarganya, baik di negara-negara mengetahui kualitas tidur pasienChronic maju maupun di negara-negara berkembang Kidney Disease dengan cara memakai alat (Syamsiah, 2011). ukur kuesioner, alat ukur yang digunakan Data dari United State Renal Data untuk mengukur kualitas tidur dari pasien System (USRDS), jumlah kejadian untuk Chronic Kidney Disease adalah kuesioner kasus End Stage Renal Disease (ESRD) di PSQI(Pittsburgh sleep quality index). Dari 10 United States pada tahun 2012 adalah pasien yang sudah mengisi kuesioner PSQI 114.813. kejadian ini mengalami peningkatan (Pittsburgh sleep quality index) didapatkan dari tahun sebelumnya yaitu 113.343 hasil kualitas tidurnya baik sebanyak 2 pasien (USRDS, 2014). Pada tahun 2014 prevalensi (20%), pasien Chronic Kidney Disease gagal ginjal kronik di Amerika Serikat kualitas tidurnya ringan sebanyak 2 pasien mengalami peningkatan hampir 50%, (20%), pasien Chronic Kidney Disease sebanyak 200.000 orang Amerika Serikat, dan kualitas tidurnya sedang sebanyak 5 pasien 50% orang yang melakukan terapi (50%), dan pasien Chronic Kidney Disease hemodialisa setiap tahunnya akibat gagal kualitas tidurnya buruk sebanyak 1 pasien ginjal kronik (Widyastuti, 2014). (10%). Dari hasil penilaian dapat disimpulkan Kejadian gagal ginjal kronik di bahwa pasien Chronic Kidney Disease Negara berkembang diperkirakan sekitar 40 – memiliki kualitas tidur yang sedang, dan 60 kasus perjuta penduduk pertahunya artinya kualitas tidur masih kurang baik. (Suwitra, 2009).Indonesia termasuk salah satu Ada beberpa faktor yang negara dengan tingkat klien gagal ginjal yang mempengaruhi kualitas tidur Menurut cukup tinggi. Menurut data survei (Hidayat, 2006) faktor – faktor yang yangdilakukan Perkumpuan Nefrologi mempengaruhi kualitas tidur meliputi : Indonesia PERNEFRI 2013 ini mencapai 30,7 penyakit, lingkungan, kelelahan, gaya hidup, juta penduduk yang menderita penyakit stress emosional, stimulant dan alcohol, Chronic Kidney Disease (PERNEFRI, 2013). medikasi, dan nutrisi. Dari uraian faktor – Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun faktor diatas ada beberapa yang berhungan 2018 melaporkan berdasarkan diagnosis yang dapat mempengaruhi kualitas tidur dokter penyakit Chronic Kidney Diseasedi pasien Chronic Kidney Disease. Indonesia sebesar 3,8 persen. Riskesdas juga Gangguan tidur sering terjadi pada melaporkan Chronic Kidney Disease terbesar pasien gagal ginjal kronik bahkan dapat terdapat pada klien berusia ≥ 15 tahun, yaitu berlangsung lama, hal ini dapat sebesar 3,8 persen. Di provinsi jawa timur mempengaruhi kualitas tidur pasien gagal menduduki peringkat ke-30 sebanyak 2,9 ginjal kronik baik dari segi tercapainya persen yang menderita penyakit Chronic jumlah atau lamanya tidur yang berdampak Kidney Diseasedari 34 provensi di indonesia pada aktivitas keseharian individu.Gangguan (RI, 2018). tidur pada pasien gagal ginjal kronik selain Berdasarkan laporan Rumah Sakit menyebabkan kualitas tidur yang buruk Umum Daerah Dr. SOEGIRI Lamongan masalah tidur juga memberikan dampak prevalensi Chronic Kidney Disease mulai negatif pada fisik dan mental serta dapat tahun 2017 terdapat 483 pasien, dan di tahun mengarah pada penurunan penampilan pasien 2018 mulai dari 1 januari sampai 31 oktober seperti disfungsi kognitif dan memori, mudah
SURYA Vol. 11, No. 03, Desember 2019 17
marah, penurunan kewaspadaan serta Terapi spiritual emotional freedom konsentrasi.Kualitas tidur merupakan tehnique termasuk teknik relaksasi, kepuasan seseorang terhadap tidur yang dapat merupakan salah satu bentuk mind- ditentukan oleh seseorang yang bodytherapy dari terapi komplementer dan mempersiapkan pada malam hari seperti alternatif keperawatan yang memanfaatkan kemampuan untuk tetap tidur, kemudahan sistem energi tubuh untuk memperbaiki untuk tetap tidur tanpa bantuan medis kondisi pikiran, emosi dan perilaku manusia (Safruddin, 2016). (Zainuddin, 2009). Spiritual Emosional Kualitas tidur meliputi beberapa Freedom Tehnique merupakan teknik aspek kebiasaan seseorang, termasuk penggabungan dari sistem energi tubuh kuantitas tidur, latensi tidur, efisiensi tidur, (energy Medicine) dan terapi spiritual dengan dan gangguan tidur.Penurunan kualitas tidur menggunakan tapping pada titik-titik kunci berhubungan dengan perasaan cemas, depresi sepanjang 12 jalur energy (energy medicine) marah, kelelahan, kebingungan dan tubuh. Bedanya dibandingkan dengan metode mengantuk di siang hari.Sedangkan kualitas akupuntur akupresure adalah teknik Spiritual tidur yang baik dapat memberikan perasaan Emosional Freedom Tehnique menggunakan yang tenang di pagi hari, perasaan energik, unsur spiritual, cara yang digunakan lebih dan tidak mengeluh gangguan tidur. aman, lebih mudah dan lebih sederhana, Gangguan tidur juga berkaitan dengan karena Spiritual Emosional Freedom peningkatan mortalitas dan peningkatan Tehnique hanya menggunakan ketukan tangan resiko untuk terkena berbagai penyakit kronis (tapping) (Zainuddin, 2009). termasuk depresi, hipertensi, stroke, diabetes, Menurut (Ahmad Faiz, 2008), terapi penyakit jantung serta obesitas (Varisella, Spiritual Emosional Freedom Tehnique 2016). berfokus pada kata atau kalimat yang Beberapa penelitian telah dilakukan diucapkan berulang kali dengan ritme yang untuk mengatasi gangguan tidur termasuk teratur disertai sikap pasrah kepada Allah pada pasien gagal ginjal kronik yang SWT. Ketika seorang pasien berdoa dengan menjalani hemodialisis, seperti obat tenang (disertai dengan hati ikhlas & pasrah) komplementer/alternatif, suplemen herbal, maka tubuh akan mengalami relaksasi dan intervensi perilaku seperti terapi relaksasi, tenang. Pernafasan menjadi teratur, denyut serta dengan terapi farmakologis (Yeung dkk, jantung menjadi teratur dan stabil akan 2012). Menurut (Subandi, 2008) terapi non melancarkan sirkulasi darah yang mengalir farmakologi meliputi terapi pembatasan tidur, kedalam tubuh dan mereka benar-benar terapi kontrol stimulus, terapi pencatatan berada dalam keadaan yang luar biasa rileks, waktu tidur (sleep diary), serta terapi dan ketika seseorang dalam keadaan rileks komplementer meliputi pengobatan herbal, maka akan mudah untuk memulai tidur. Pada terapi teknik relaksasi (progresif, meditasi, Spiritual Emosional Freedom Tehnique yoga, hipnotis), pijat refleksi, terapi medan digunakan stimulasi berupa ketukan ringan magnet, serta terapi bekam dan akupuntur. atau tapping pada titik acupoint. Pada saat Terapi komplementer lain yang dapat tapping terjadi peningkatan proses perjalanan dipelajari dan direkomendasi oleh perawat sinyalsinyal neurotransmitter yang komunitas untuk gangguan tidur adalah terapi menurunkan regulasihipotalamic-pitutiary- Spiritual Emosional Freedom Tehnique. adrenal Axis (HPA axis) sehingga mengurangi Terapi ini merupakan suatu teknik produksi hormon stres yaitu kortisol (Church, penggabungan dari sistem energy tubuh 2013). (energy medicine) dan terapi spiritualitas Hasil penelitian sebelumnya dari dengan menggunakan metode tapping Rofacky (2015) yang berjudul “Pengaruh (ketukan) beberapa titik tertentu pada Terapi SEFT Terhadap Tekanan Darah tubuh.Banyak manfaat yang dihasilkan Penderita Hipertensi” menunjukkan bahwa dengan terapi Spiritual Emosional Freedom ada pengaruh terapi Spiritual Emotional Tehnique yang telah terbukti membantu Freedom Technique (SEFT) terhadap tekanan mengatasi berbagai masalah fisik maupun darah penderita hipertensi di wilayah kerja emosi (Ahmad Faiz, 2008). puskesmas bergas kecamatan bergas kabupaten semarang, dengan p-value 0,000 <
SURYA Vol. 11, No. 03, Desember 2019 18
α 0.05 sistole, sedangkan diastole p-value (81,25%) dan sebagian kecil berjenis kelamin 0.019 < α 0,05 dapat disimpulkan bahwa perempuan sebanyak 6 responden (18,75%). terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) dapat menurunkan tekanan Tabel 2 Distribusi Pendidikan pasien Chronic darah systole. Kidney Disease di RSUD Dr. Soegiri Hasil penelitian sebelumnya dari Lamongan (Anggi, Arnata, & Rosalina, 2018) Anggi N (2018) yang berjudul “Pengaruh Terapi Pendidikan F % o Spiritual Emotional Freedom Technique 1 SD 15 46,9 (SEFT) Terhadap Peningkatan Kualitas Tidur 2 SMP 12 37,5 pada Lansia di Desa Gondoriyo Kecamatan 3 SMA 5 15,6 Bergas Kabupaten Semarang”. Berdasarkan 4 PerguruanTinggi 0 0 hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Jumlah 32 100 terapi Spiritual Emosional Freedom Tabel 2 menunjukan bahwa dari 32 Tehniquedapat meningkatkan kualitas tidur responden. Hampir setengah berpendidikan pasien dengan signifikan. SD sebanyak 15 responden (46,9%) dan Berdasarkan latar belakang diatas, sebagian kecil berpendidikan SMA sebanyak saya tertarik untuk meneliti tentang “ 5 responden (15,6%). Pengaruh teknik SEFT(Spiritual Emotional Freedom Technique) terhadap kualitas tidur Tabel 3 Distribusi Umur Chronic Kidney pasienCronic Kidney Disease di RSUD Dr. Disease di RSUD Dr. Soegiri Soegiri Lamongan”. Lamongan No Umur F % METODE 1 10 – 20 tahun 0 0 Desain penelitian yang digunakan 2 21 – 30 tahun 0 0 dalam penelitian ini adalah eksperiment 3 31 – 40 tahun 12 37,5 dengan pra-eksperiment design dengan 4 41 – 50 tahun 20 62,5 pendekatan one group pra test and post tese 5 51 – 60 tahun 0 0 design, yaitu dengan mengobservasi suatu Jumlah 32 100 kelompok kemudian memberinya perlakuan, Tabel 3 menunjukan bahwa dari 32 dan hasilnya diobservasi agar diketahui responden. Setengah berumur 41 – 50 tahun keakuratanya. Jumlah populasi 35 responden sebanyak 20 responden (62,5%) dan hampir dan sampel 32 responden pada pasien setengah berumur 31-40 tahun sebanyak 12 Chronic Kidney Disease di RSUD. Dr Soegiri responden (37,5%). Lamongan, dengan menggunakan teknik sampling, purposive sampling yang Tabel 4 Distribusi Pekerjaan Chronic Kidney memenuhi kriteriainklusi. Disease di RSUD Dr. Soegiri Lamongan HASIL PENELITIAN N Pekerjaan F % o 1. Data Umum 1 Pedagang 5 15,6 Tabel 1 Distribusi Jenis Kelamin pasien 2 Pelajar/Mahasisw 0 0 Chronic Kidney Disease di RSUD Dr. 3 a 5 15,6 Soegiri Lamongan 4 Perusahaan 3 9,4 No Jenis Kelamin F % 5 PNS 8 25 1 Laki – laki 26 81,25 6 Petani 11 34,4 2 Perempuan 6 18,75 Swasta Jumlah 32 100 Jumlah 32 100 Tabel 1 menunjukan bahwa dari 32 Tabel 4 menunjukan bahwa dari 32 responden. Hampir seluruhnya berjenis responden. Hampir setengah berpekerjaan kelamin laki – laki sebanyak 26 responden Swasta sebanyak 11 responden (34,4%) dan sebagian kecil berpekerjaan PNS sebanyak 3 responden (9,4%).
SURYA Vol. 11, No. 03, Desember 2019 19
depresi sering kali mengganggu tidur Tabel 5 Distribusi Kadar Hemoglobin seseorang. Kondisi anxietas dapat Chronic Kidney Disease di RSUD Dr. mempengaruhi kadar norepinephrin darah Soegiri Lamongan melalui stimulus saraf simpatis. Pada keadaan No Kadar Hemoglobin F % ini perlu dukungan dari keluarga dan peran 1 < 9,15 g/dl 19 59,4 perawat untuk menurunkan stress emosional, 2 >9,15 g/dl 13 40,6 agar kualitas tidur pasien bisa lebih baik dan Jumlah 32 100 tidak mengalami gangguan pada tidur. Tabel 5 menunjukkan bahwa dari 32 responden. Sebagian besar kadar Tabel 7 Distribusi Responden Berdasarkan Hemoglobinnya < 9,15 g/dl sebanyak 19 Kualitas Tidur Sesudah Diberikan responden (59,4%) dan hampir setengah Teknik SEFT pada pasien Chronic kadar Hemoglobinya > 9,15 g/dl sebanyak 13 Kidney Disease di RSUD Dr. Soegiri responden (40,6%). Lamongan No Kualitas Tidur F % 2. Data khusus 1 1–5 7 21,9 Tabel 6 Distribusi Responden Berdasarkan 2 6–7 18 56,3 Kualitas Tidur Sebelum diberikan 3 8 – 14 8 25 Teknik SEFT pada pasien Chronic 4 15 – 21 0 0 Kidney Disease di RSUD Dr. Soegiri Jumlah 32 100 Lamongan Median : 7 , Modus : 7 , Mean : 7,00 , Kualitas Std.Deviation : 1,646 No F % Tidur Berdasarkan tabel 7 menunjukkan 1 1–5 0 0 Rerata skala kualitas tidur sesudah diberikan 2 6 –7 3 9,4 teknik SEFT adalah 7,00. Minimal 3 8 – 14 29 90,6 pengukuran skala kualitas tidur menggunakan 4 15 – 21 0 0 skala PSQI adalah 5 dan maksimal adalah 11. Jumlah 32 100 Setelah diberikan teknik SEFT pasien Median : 10 , Modus : 13 , Mean : 10,75, merasa lebih tenang, dan rileks, karena teknik Std.Deviation : 1,934 SEFT dapat mengendalikan dan Berdasarkan tabel 6 menunjukkan mengembalikan emosi yang akan membuat Rerata skala kualitas tidur sebelum diberikan tubuh menjadi lebih tenang dan rileks. teknik SEFT adalah 10,75. Berbagai faktor Keadaan ini juga didukung dengan adanya dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang, keluarga dan perawat yang selalu memenuhi diantaranya penyakit, lingkungan, kelelahan, kebutuhan dasar pasien maka mekanisme gaya hidup, stress emosional, stimulan dan koping pasien dalam meningkatkat kualitas alkohol, medikasi, motivasi, dan nutrisi. tdiur akan menjadi lebih baik sehingga Pada pasien dengan penyakit – kualitas dan kebutuhan tidur pasien akan penyakit kronis memang sering mengalami meningkat. gangguan tidur dan memiliki kualitas tidur yang kurang, salah satunya yaitu pada pasien Tabel 8 Tabel pengaruh Teknik SEFT dengan penyakit Chronic Kidney Disease. (Spiritual Emotional Freedom Lingkungan juga berpengaruh pada kualitas Technique) Terhadap Kualitas Tidur tidur pasien, jika lingkungan yang baik tentu Pasien Chronic Kidney Diseasedi dapat mempengaruhi mekanisme koping RSUD Dr. Soegiri Lamongan seseorang dalam meningkatkan kualitas tidur. Kualitas Sebelum Sesudah Lingkungan yang kurang kondusif, ramai, dan No Tidur Ʃ % Ʃ % sesak tentu akan memperburuk kualitas tidur 1 1–5 0 0 7 21,9 pada paisen. Berbeda dengan lingkungan 2 6–7 3 9,4 18 56,3 yang sepi, tenang, dan sejuk tentu akan 3 8 – 14 29 90,6 8 25 membuat mekanisme koping pasien dalam 4 15 – 21 0 0 0 0 kualitas tidur akan lebih baik. stress Total 32 100 32 100 emosional seperti Anxietas (kegelisahan) dan Median : 7 , Modus : 7 , Mean : 3,750 ,
SURYA Vol. 11, No. 03, Desember 2019 20
Std.Deviation : 1,503 membentuk oksihemoglobin berkurang, Berdasarkan tabel 8 terlihat bahwa sedangkan oksigen tersebut akan dibawa dari kualitas tidur pada pasien Chronic Kidney paru-paru ke jaringan-jaringan, hal ini Disease sebelum dilakukan teknik SEFT berakibat juga pada tidur seseorang. cenderung lebih tinggi dari pada sesudah Berdasarkan hasil pengumpulan data dilakukan intervensi. banyaknya pasien Chronic Kidney Disease yang mengalami penurunan Hemoglobin Tabel 9 Hasil Analisis Pengaruh Teknik SEFT yaitu < 9,15 g/dl sebanyak 19 responden dan (Spiritual Emotional Freedom > 9,15 g/dl sebanyak 13 responden. Technique) Terhadap Kualitas Tidur Sedangkan pada umumnya orang dewasa Pasien Chronic Kidney Disease di kadar hemoglobin normalnya menurut RSUD Dr. Soegiri Depkes RI 2016 adalah laki – laki 13,0 g/dl Nilai dan perempuan 12,0 g/dl. Kualitas Sig. Berdasarkan teori yang didapat N Mean SD Ket bahwa pada pasien Chronic Kidney Disease Tidur (2- tailed) cenderung mengalami penurunan hemoglobin Sebelum 32 10,75 1,934 0,000 Terdapat dengan demikian pasien juga mendapat Sesudah 32 7,00 1,646 Pengaruh komplikasi anemia atau uremia, dengan Signifikan penurunan kadar hemoglobin, oksigen yang Berdasarkan tabel 9 hasil analisis uji diikat oleh hemoglobin yang membentuk Paired t test didapatkan rerata kualitas tidur oksihemoglobin berkurang, sedangkan sebelum (pre) diberikan teknik SEFT adalah oksigen tersebut akan dibawa dari paru-paru 10,75 dan rerata kualitas tidur sesudah (post) ke jaringan-jaringan, hal ini berakibat juga pemberian teknik SEFT adalah 7,00 sehingga pada tidur pasien (Sudoyo A.W., 2009). rerata penurunan skala kualitas tidur adalah Adapun halnya dengan kualitas tidur pasien sebesar 3,750 poin. Nilai sig. 2-tailed (p = Chronic Kidney Disease cenderung 0,000) (p sig < 0,05) sehingga H1 diterima mengalami gangguan tidur dikarenakan pada artinya ada pengaruh Pengaruh Teknik SEFT pasien dengan penyakit tersebut juga (Spiritual Emotional Fredoom Technique) mengalami nukturia, badan lemah, mual dan Terhadap Kualitas Tidur Pasien Chronic kurang nafsu makan, (Sudoyo, dkk 2009). Kidney Disease. Kebutuhan nutrisi juga berpengaruh dalam kualitas tidur pasien Chronic Kidney PEMBAHASAN Disease , karena asupan nutrisi yang di konsumsi oleh pasien sangat kurang dan 1. Kualitas Tidur Sebelum Diberikan rendah protein hal ini yang dapat menurunkan Teknik SEFT kualitas tidur pada pasien. Dari hasil Berdasarkan tabel 6 menunjukkan observasi yang didapat kebanyakan pada bahwa kualitas tidur pasien Chronic Kidney pasien Chronic Kidney Disease , asupan Disease sebelum diberikan teknik SEFT nutrisi rentang memang sedikit dikurangi memiliki nilai rerata 10,75 diartikan sebagai dalam, kebutuhan nutrisi yaitu berupa protein, kualitas tidur sedang. Sebelum dilakukan pada pasien Chronic Kidney Disease teknik SEFT sebagian besar pasien diwajibkan diit rendah protein. Menurut mengalami kualitas tidur sedang sebanyak 29 (Hidayat, 2006) Terpenuhinya kebutuhan responden (90,6%). Hal ini dikarenakan ada nutrisi yang cukup dapat mempengaruhi beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas proses tidur. kadar Protein yang tinggi akan tidur yaitu penyakit, lingkungan, kelelahan, menghasilkan tryptopan yang cukup sehingga gaya hidup, stress emosional, stimulan dan dapat mempercepat proses. Demikian alkohol, medikasi, motivasi, nutrisi dan sebaliknya kebutuhan gizi yang kurang dapat penurunan Hemoglobin. mempengaruhi siklus tidur atau bahkan sulit Penurunan Hemoglobin juga dapat untuk tertidur. Pada pasien Chronic Kidney memicu terjadinya kualitas tdiur yang buruk Disease dianjurkan makan makanan yang pada seseorang, hal ini dikarenakan oksigen rendah protein karena jika semakin banyak yang diikat oleh hemoglobin yang protein yang dicerna tubuh, semakin banyak pula asam amino yang disaring oleh ginjal
SURYA Vol. 11, No. 03, Desember 2019 21
dan membuat kerja ginjal lebih keras, dan ini karena setelah melakuakn teknik SEFT dapat yang membuat pasien Chronic Kidney mengendalikan dan mengembalikan emosi Disease harus membatasi asupan protein. yang akan membuat tubuh emnjadi lebih Faktor lingkungan juga dapat tenang dan rileks. mempengaruhi kualitas tidur pasien Chronic Hasil penelitian ini menunjukan Kidney Disease , ada beberapa hal yang dapat bahwa pendekatan non-farmakologis, menyebabkan kualitas tidur pasien mennurun tindakan SEFT merupakan intervensi yang yakni, Lingkungan yang kurang kondusif, bisa diterapkan pada setiap penderita ramai, panas dan sesak tentu akan gangguan istirahat tidur/kualitas tdiur yang memperburuk kualitas tidur pada paisen. Dari menurun.Selain efektif dalam menurunkan hasil observasi yang di dapat banyak dari gangguan istirahat tidur juga dapat tempat tidur pasien dan lingkungan sekitar meningkatkan kualitas dan durasi tidur.Terapi pasien memang kurang kondusif, ramai SEFT merupakan bagian dari teknik banyak orang, suhu ruangan memang rentang relaksasi.Menurut (Sudjiwati 2010), sedikit panas dan pencahayaan kurang. mengatakan bahwa relaksasi dapat Menurut (Hidayat, 2006) Lingkungan dapat menghasilkan efek fisiologis yang berlawanan membantu sekaligus menghambat proses tidur dengan kecemasan, seperti kecepatan denyut seseorang. Tidak adanya stimulus tertentu jantung yang lambat, peningkatan aliran darah atau adanya stimulus yang asing dapat perifer dan stabilitas neuromuskular. Hal ini menghambat upaya tidur seseorang. disebabkan karena adanya hiperaktifitas Stress emosional juga dapat impuls listrik otak yang meningkatkan aliran mempengaruhi proses tidur seseorang seperti darah di otak sehingga terjadi pelebaran Anxietas (kegelisahan) dan depresi sering kali pembuluh darah otak , serta proses inflamasi mengganggu tidur seseorang. Dari hasil (luka radang). Maka ada ketegangan pada observasi yang didapatkan saat dilakukannya otak dan otot sehingga dengan mengaktifkan penelitian banyak dari pasien yang memang saraf parasimpatis, dengan teknik relaksasi gelisah, dan lesu dikarenakan tidak krasan maka secara otomatis ketegangan berkurang dengan lingkungan rumah sakit dan khawatir sehingga membuat seseorang mampu dengan penyakit yang sedang diderita. mengurangi ketidak nyamanan yang diderita Menurut (Hidayat, 2006) Anxietas yang berakibat dari sikap relaks yang ada atau (kegelisahan) dan depresi sering kali pada kondisi ini saraf simpatik yang membuat mengganggu proses tidur seseorang Kondisi tegang dapat diturunkan fungsi-fungsinya dan anxietas dapat mempengaruhi kadar menaikkan saraf parasimpatik (Potter, 2010). norepinephrin darah melalui stimulus saraf Sprititual Emotional Freedom simpatis. Kondisi ini menyebabkan Technique (SEFT) menetralisir kembali berkurangnya siklus REM tahap IV dan tidur gangguan energi dalam tubuh akibat aliran REM serta seringnya terjaga saat tidur. energi yang tersumbat di beberapa titik kunci di tubuh kita yang harus dibebaskan hingga 2. Kualitas Tidur Sesudah Diberikan mengalir lagi karena di pada ujung jari kita Teknik SEFT merupakan saluran keluar dan masuknya Berdasarkan tabel 7 menunjukkan energi, dalam istilah ilmu akupuntur yaitu bahwa kualitas tidur pasien Chronic Kidney meridian (energy channel) yang Diseasese sudah dilakukan teknik SEFT merhubungkan pada organ-organ di dalam cenderung lebih rendah daripada sebelum tubuh kita.Perasaan yang tidak seimbang diberikan perlakuan teknik SEFT dengan nilai misal sedih, takut, marah yang berlebihan bisa rerata 7,00 diartikan sebagai kualitas tidur menyumbat atau menghambat aliran energi, ringan. yang mengakibatkan rasa tidak nyaman atau Dari hasil penelitian diatas perasaan sesak di tubuh kita (Faiz, 2008). menunjukkan bahwa kualitas tidur pasien Terapi SEFT mampu meningkatkan Chronic Kidney Disease setelah diberikan kualitas tidur jika dilakukan dengan teknik perlakuan teknik SEFT mengalami penurunan yang baik serta sesuai prosedur saat sesudah diberikan perlakuan. Setelah pelaksanaanya.Hal ini dibuktikan oleh diberikan perlakuan teknik SEFT pasien penelitian Rajin (2012) pada pasien pasca menyatakan merasa lebih tenang dan rileks, operasi, tentang Terapi Spiritual Emotional
SURYA Vol. 11, No. 03, Desember 2019 22
Freedom Tehnique (SEFT) Untuk dengan kekuatan spiritual sehingga dapat Meningkatkan Kualitas Tidur Pasien Pasca disebut dengan amplifying effect (efek pelipat Operasi di Rumah sakit. Hasil penelitian ini gandaan) (Zainudin, 2012). menunjukan setelah dilakukan terapi selama 3 Menurut teori energy psychology, jika hari menunjukann perubahan istirahat tidur tubuh mengalami gangguan psikologis atau yang berfokus pada peningkatan kualitas dan sakit fisik ini akan mengakibatkan hambatan durasi tidur. energy negative pada pembuluh meridian dimna tempat mengalirnya chi. Oleh karena 3. Pengaruh Teknik SEFT (Spiritual itu, jika ada seseorang mengalami gangguan Emotional Freedom Technique) seperti gangguan kecemasan, fobia ataupun Terhadap Kualitas Tidur Pasien depresi,gangguan istirahat tidur itu insomnia Chronic Kidney Disease di RSUD berarti telah terjadi ketidakseimbangan berupa Dr.Soegiri Lamongan adanya hambatan berupa energi negative pada Berdasarkan tabel 8 dijelaskan bahwa sistem jalur meridiannya (Feinstein, 2012). setelah diberikan Teknik SEFT terdapat Mengatasi gangguan tersebut dapat dilakukan perubahan, kualitas tidur responden sebelum dengan menstimulasi dengan menyentuh, dilakukan Teknik SEFT cenderung lebih menekan, ataupun dengan ketukan ringan tinggi dari pada sesudah dilakukan intervensi. pada titik titik acupoint yang berhubungan Hal ini dapat disebabkan teknik SEFT dengan persoalan yang dialami. Dengan dapat membuat pasien merasa tenang dan melakukan stimulasi pada titik acupoint maka rileks. Responden pasien menyatakan dirinya secara otomatis akan melenyapkan atau lebih tenang, rileks dan nyaman setelah mengeluarkan energi negatif dari system diberikan perlakuan teknik SEFT. Hal ini juga energi individu. Pada SEFT digunakan dibuktikan kualitas tidur sebelum dan sesudah stimulasi berupa ketukan ringan atau tapping diberikan perlakuan teknik SEFT pada titik acupoint. Terjadinya peningkatan menunjukkan penurunan rerata skala kualitas proses hantaran sinyal-sinyal tidur sebesar 3,750 poin. neurotransmitter ini terjadi pada saat tapping Berdasarkan hal tersebut menunjukan yang dapat menurunkan regulasi hipotalamic- bahwa terapi spiritual emotional freedom pitutiary-adrenal Axis (HPA axis) sehingga Technique merupkan terapi non-farmakologi produksi hormone stress kortisol yang dapat diterapkan dalam upaya mengatasi berkurang(Chruch, 2009). masalah gangguan tidur serta efesien, efektif Efek tapping menunjukkan bahwa dan mudah tanpa menggunakan instrument. ketika seseorang yang dalam keadaan takut, Peran spiritual emotional freedom Technique cemas, marah, penurunan rasa nyaman, dalam menurunkan gangguan tidur atau gangguan tidur/kualitas tidur yang menurun meningkatkan kualitas tidur tidak terlepas dari kemudian dilakukan tapping pada titik mekanisme yang terjadi dari proses SEFT acupointnya maka terjadi penurunan akitivitas terhadap rasa nyaman yang menstimulasi amygdala, dengan katalain terjadi penurunan tubuh untuk rileks dan menimbulkan aktivitas gelombang otak, hal tersebut juga keinginan untuk tidur lebih awal sehingga membuat respons fightor flight pada durasi dan kualitas tidur terjaga. teknik ini partisipan terhenti. Untuk kemudian berusaha merangsang titik–titik kunci di memunculkan efek relaksasi yang akan sepanjang 12 jalur energi (energi meridian) menetralisir segala ketegangan emosi yang tubuh yang sangat berpengaruh pada dialami individu. Efek ini sama dengan kesehatan manusia (Zainuddin, 2012). respon yang muncul ketika seseorang SEFT merupakan salah satu bagian distimulasi dengan jarum akupuntur pada titik komplementer dari humanmind control meridiannya (Feinsten& Ashland, 2009). system, yaitu kemampuan mengontrol pikiran Hal ini didukung oleh penelitian manusia untuk mengendalikan pikiran bawah (Babamahmoodi, 2015), tentang Emotional sadar sehingga mampu mengubah pola Freedom Technique (EFT) Effectson kebiasaan dan penerimaan pasien terhadap Psychoimmunological Factors of Chemically rasa kurang nyaman dan insomnia. SEFT Pulmonary Injured Veterans, hasil penelitian (spiritual emotional freedom technique) ini menunjukan bahwa terjadi perubahan penggabungan antara energy psychology kualitas tidur/insomnia sebesar 24,03%
SURYA Vol. 11, No. 03, Desember 2019 23
setelah diberikan terapi. Penelitian lain juga Kecamatan Bergas Kabupaten menunjukan hal yang sama yaitu penelitian Semarang . Indonesian journal of Lee et al (2015), tentang Acomparison of nursing researche Vol. 1 No. 1 mei Emotional Freedom Techniques (EFT-I) and 2018 Fakultas Keperawatan Sleep Hygiene Education (SHE) in a geriatric Universitas Ngudi Waluyo. population :A randomized controlled trial. Jurnal.unw.ac.id>ijnr>article>downlo Hasil penelitian ini menggunakan ad. perbandingan penggunaan terapi Sleep Hygiene Education dengan Emotional Babamahmoodi, A. e. (2015). Emotional Freedom Technique,menunjukan bahwa Freedom Technique (EFT) Effect on Emotional FreedomTechnique lebih efektif Psychoimmunological factor of dalam meningkatkan kualitas tidur sebesar chamically pulmonary injured 4,75% setelah diberikan terapi. vaterans. Berdasarkan analisis, teori dan Chruch, D. (2009). The Effect of EFT penelitian sebelumnya yang menunjang (Emotional Freedom Techniques) on penelitian ini, maka dapat disimpulakn bahwa Athletic Performance : A Randomized terapi spiritual emotional freedom technique Controlled Blind Trial. The open (SEFT) bisa menjadi penatalaksanaan Sports Sciences Journal. alternatif pada seseorang yang mengalami gejala gangguan kualitas tidur. Church, D. e. (2013). Clinical EFT as an Penatalaksanaan ini bisa dilakukan secara Evidence-Based Practice for the mandiri, mudah dilakukan, efektif dan efisien Treatment of Psychological and dalam meningkatkan kualitas tidur. Physiological Condition. Feinstein, D. &. (2012). What Does Energy KESIMPULAN Have to do with Energy Psychology ? Energy Psychology. Teknik SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) ini berpengaruh Hidayat, A. A. (2006). pengantar kebutuhan terhadap kualitas tidur pada pasien Chronic dasar manusia : aplikasi konsep dan Kidney Disease di RSUD Dr. Soegiri proses keperawatan. Jakarta: Selemba Lamongan. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji Medika. analisis didapatkan rerata kualitas tidur sebelum (pre) diberikan teknik SEFT adalah PERNEFRI. (2013). Laporan Penyakit Ginjal 10,75 dan rerata kualitas tidur sesudah (post) dan Hipertensi di Indonesia . Jakarta pemberian teknik SEFT adalah 7,00 sehingga pusat: Indonesia Renal Registry. rerata penurunan skala kualitas tidur adalah Potter, P. (2010). Fundamental Of Nursing : sebesar 3,750 poin. Nilai sig. 2-tailed (p = Consep,Proses and Practice, Edisi 0,000) (p sig < 0,05). Ada pengaruh Pengaruh 7, Vol 3. Jakarta: EGC. Teknik SEFT (Spiritual Emotional Fredoom Technique) Terhadap Kualitas Tidur Pasien Rajin, M. (2012). Terapi Spiritual Emotional Chronic Kidney Disease. Freedom Tehnique (SEFT) Untuk Meningkatkan Kualitas Tidur DAFTAR PUSTAKA Pasien Pasca Operasi di Rumah sakit. diakses 12 November 2018, Ahmad Faiz, Z. (2008). Spiritual Emotional http://journal.unipdu.ac.id:8080/inde Freedom Technique For Healing, x.php/seminas/article/view/165 Succes, Happiness, Greatness. Edisi Revisi. Jakarta: Afzan Publishing. RI, B. K. (2018). Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Balitbang Kemenkes Anggi, P., Arnata, & Rosalina, P. L. (2018). RI. Jakarta: diakses 12 November Pengaruh Terapi Spiritual Emotional 2018, Freedom Technique (SEFT) Terhadap http://www.hukor.depkes.go.id/up_p Peningkatan Kualitas Tidur pada rod_permenkes/PMK%20No. Lansia di Desa Gondoriyo
SURYA Vol. 11, No. 03, Desember 2019 24
%2049%20tt%20Komite Zainuddin, A. (2009). Spiritual Emotional %20Keperawatan%20RS.pdf. Freedom Technique. Jakarta: Afzan Publising. Rofacky, Hendri F. (2015). Pengaruh Terapi Spiritual Emotional Fredoom zainuddin, A. F. (2012). Spiritual Technique (SEFT) Terhadap Emosional Freedom Technique Tekanan Darah Penderita (SEFT) . Jakarta: Afzan Hipertensi. Jurnal Keperawatan Publishing. Soedirman Volume 10 No 1. diakses 12 November 2018, http://media.neliti.com>publication > Safruddin. (2016). Pengaruh latihan relaksasi otot progresif terhadap kualitas tidur klien gagal ginjal yang menjalani hemodialisa. diakses 24 Oktober 2018, https://jurnalstikesnh.files.wordpress. com/. Subandi, A. (2008). pengobatan alternatif. Jakarta: PT elex media komputindo. Sudoyo A.W., S. B. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi. 5. Interna Publishing. Syamsiah, N. (2011). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Pasien CKD yang Menjalani Hemodialida di RSPAU Dr Esnawan Antariksa Halim Perdana Kusuma Jakarta. Tesis. Suwitra, Ketut. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V. Jakarta: Interna Publishing. USRDS. (2014). united states renal disease system. amerika serikat. Varisella, S. (2016). Pengaruh terapi relaksasi massage terhadap skor insomnia pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RS. PKU Muhammadiyah I Yogyakarta. diakses 12 November 2018, http://.opac.unisayogya.ac.id/. Widyastuti, R. (2014). Korelasi Lama Menjalani Hemodialisis dengan Indeks Massa Tubuh Pasien Gagal Ginjal Kronik di RSUD Arifin Achamad provinsi Riau.jurnal Gizi Volume 1.