Deepak Chopra: The coronavirus and the
need for spiritual well-being
There are three levels of response to
the COVID-19 outbreak: how it affects us
physically, mentally and spiritually. The
physical response came first, and by now
everyone knows about self-isolation, social
distancing and testing. The second effect, on
our psyches, is being experienced personally
but with only fitful answers and advice. The
best advice in the mental area
is meditation and yoga, relaxation techniques
and paying attention every day to finding not
just relaxation but joy and comfort in your
life.
The virus makes the need for a positive
psychological response more urgent, and the
good news is that meditation and yoga are
good for antistress, which is connected to a
strong immune response.
But it is the third area, the spiritual effect of
the outbreak, that is being neglected, even
though the presence of death, whether we
want it to or not, evokes concern about the
state of our souls. Spiritual well-being is
alien to many people’s daily lives, and with
the decline of organized religion, millions of
people experience a sick soul, however you
want to define it — weariness of heart,
existential dread, a sinking feeling that
nothing really matters — without finding a
way out.
Don’t spend more than a few minutes
diagnosing these feelings; everyone is
experiencing them. Nor is it necessary to
enter into metaphysical speculation about
what life is all about. Instead, you can
improve the state of your soul in the
following ways:
- Having a sense of meaning and
purpose.
- Loving and being loved.
- Self-esteem, a sense of your own
worth.
- Tapping into inner peace and joy.
- Being of service to others.
- Generosity of spirit.
We don’t need to apply the words “religious”
Deepak Chopra: Virus korona dan
kebutuhan akan kesejahteraan spiritual
Ada tiga tingkat respons terhadap wabah
COVID-19 : bagaimana hal itu memengaruhi
kita secara fisik, mental, dan
spiritual. Respons fisik datang pertama, dan
sekarang semua orang tahu tentang isolasi
diri, jarak sosial dan pengujian. Efek kedua,
pada jiwa kita, sedang dialami secara pribadi
tetapi dengan hanya jawaban dan nasihat
yang gelisah. Nasihat terbaik di bidang
mental adalah meditasi dan yoga, teknik
relaksasi, dan memperhatikan setiap hari
untuk menemukan bukan hanya relaksasi
tetapi juga kegembiraan dan kenyamanan
dalam hidup Anda.
Virus membuat kebutuhan akan respons
psikologis positif lebih mendesak, dan kabar
baiknya adalah bahwa meditasi dan yoga
baik untuk antistress, yang terhubung dengan
respons imun yang kuat.
Tapi itu adalah area ketiga, efek spiritual dari
wabah, yang diabaikan, meskipun kehadiran
kematian, apakah kita mau atau tidak,
membangkitkan kekhawatiran tentang
keadaan jiwa kita. Kesejahteraan spiritual
adalah asing bagi kehidupan sehari-hari
banyak orang, dan dengan penurunan agama
yang terorganisir, jutaan orang mengalami
jiwa yang sakit, namun Anda ingin
mendefinisikannya - kelelahan hati,
ketakutan eksistensial, perasaan tenggelam
bahwa tidak ada yang benar-benar penting -
tanpa menemukan jalan keluar.
Jangan menghabiskan lebih dari beberapa
menit untuk mendiagnosis perasaan
ini; semua orang mengalaminya. Juga tidak
perlu masuk ke dalam spekulasi metafisik
tentang kehidupan. Sebaliknya, Anda dapat
meningkatkan kondisi jiwa Anda dengan
cara-cara berikut:
- Memiliki rasa makna dan tujuan.
- Mencintai dan dicintai.
- Harga diri, rasa harga diri Anda.
- Memanfaatkan kedamaian dan
sukacita batin.
- Menjadi pelayanan bagi orang lain.
- Kemurahan hati roh.
Kita tidak perlu menerapkan kata-kata
or “spiritual” to these modes of healing. They
are based on long traditions, both East and
West, that have examined and understood the
human condition. More to the point, they are
practical. They give you a sense of control
over your life. By bringing you closer to your
soul, spirit, higher awareness or deeper self
(choose any term you prefer), these things
reverse the most damaging spiritual trend in
modern society: the desperate urge to flee
from ourselves.
Your soul is the most intimate part of you,
and it isn’t found by running away. Write
down how you can perform an act of
kindness today, show appreciation to
someone, offer help to those in need, or bring
comfort to someone feeling lonely and
anxious — the simple human gestures we
tend to overlook. In a time of crisis, the
impulse is to go into emergency mode, fear,
concern and panic. Giving in to those
impulses will engender an epidemic of soul
sickness.
I particularly want to underscore the issue of
finding inner peace and joy, which can seem
like a remote possibility just now and in the
coming months. In the world’s wisdom
traditions, it has been taught in every culture
that inner peace and joy are available only
through looking inward. The Old Testament
says, “Be still and know that I am God.” The
New Testament says that the Kingdom of
Heaven is within. The Indian Vedic tradition
says that Ananda, or bliss, lies at the heart of
creation.
Universal truths don’t matter until they are
true for you personally. The secret imparted
by the world’s wisdom traditions is that your
sense of self, the simple experience of “I
am,” is the gateway to inner peace and joy.
Meditation is nothing more than being alone
in silence with yourself and letting your
awareness go to the place where peace and
“religius” atau “spiritual” pada cara
penyembuhan ini. Mereka didasarkan pada
tradisi panjang, baik Timur dan Barat, yang
telah memeriksa dan memahami kondisi
manusia. Lebih penting lagi, mereka
praktis. Mereka memberi Anda kendali atas
hidup Anda. Dengan membawa Anda lebih
dekat ke jiwa, roh, kesadaran yang lebih
tinggi, atau diri yang lebih dalam (pilih
istilah apa pun yang Anda suka), hal-hal ini
membalikkan tren spiritual yang paling
merusak dalam masyarakat modern:
keinginan putus asa untuk melarikan diri dari
diri kita sendiri.
Jiwa Anda adalah bagian paling intim dari
Anda, dan itu tidak ditemukan dengan
melarikan diri. Tuliskan bagaimana Anda
dapat melakukan tindakan kebaikan hari ini,
menunjukkan penghargaan kepada seseorang,
menawarkan bantuan kepada mereka yang
membutuhkan, atau membawa kenyamanan
kepada seseorang yang merasa kesepian dan
cemas - gerakan manusia sederhana yang
cenderung kita abaikan. Dalam masa krisis,
dorongan untuk masuk ke mode darurat,
ketakutan, kekhawatiran dan
panik. Menyerah pada impuls-impuls itu
akan menimbulkan epidemi penyakit jiwa.
Saya khususnya ingin menggarisbawahi
masalah menemukan kedamaian dan sukacita
batin, yang bisa tampak seperti kemungkinan
yang jauh sekarang dan dalam beberapa
bulan mendatang. Dalam tradisi
kebijaksanaan dunia, telah diajarkan di setiap
budaya bahwa kedamaian dan kesenangan
batin hanya tersedia melalui pencarian ke
dalam. Perjanjian Lama berkata, “Diamlah
dan ketahuilah bahwa Akulah
Allah.” Perjanjian Baru mengatakan bahwa
Kerajaan Surga ada di dalam. Tradisi Veda
India mengatakan bahwa Ananda, atau
kebahagiaan, terletak di jantung penciptaan.
Kebenaran universal tidak penting sampai
kebenaran itu benar bagi Anda secara
pribadi. Rahasia yang diberikan oleh tradisi
hikmat dunia adalah bahwa perasaan diri
Anda, pengalaman sederhana “Aku,” adalah
pintu gerbang menuju kedamaian dan
sukacita batin. Meditasi tidak lebih dari
sendirian dalam kesunyian dengan diri Anda
joy are eternal. That’s how you test an eternal sendiri dan membiarkan kesadaran Anda
truth and make it true for you. pergi ke tempat di mana kedamaian dan
kegembiraan abadi. Itulah cara Anda menguji
kebenaran abadi dan mewujudkannya bagi
Anda.
It doesn’t terribly matter what kind of Tidak masalah meditasi apa yang Anda
meditation you do; using a simple mantra lakukan; menggunakan mantra sederhana
like “So hum” is effective, but you can find seperti “So hum” itu efektif, tetapi Anda
meditation instructions everywhere online. dapat menemukan instruksi meditasi di mana
The point is that among all the ways to find saja secara online. Intinya adalah bahwa di
spiritual fulfillment, this is the most lasting, antara semua cara untuk menemukan
the most satisfying and the most meaningful. pemenuhan spiritual, ini adalah yang paling
abadi, yang paling memuaskan dan paling
—By Deepak Chopra, MD, FACP bermakna.

—Dengan Deepak Chopra, MD, FACP