Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PSIKOLOGI KEPRIBADIAN BERBASIS BUDAYA: KONSEP


KAWRUH JIWA DALAM PSIKOTERAPI

Disusun Oleh:
KELOMPOK 8

Maulidy Nuril (F100220347)


Ghitsa Lam’a Tsuraya (F100220351)
Shabrina Muyassarah (F100220356)
Fania Salma Nabila (F100220360)
Wilia Jamilah Abidah (F100220361)

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan makalah yang berjudul
“Psikologi Kepribadian Berbasis Budaya: Konsep Kawruh Jiwa dalam Psikoterapi”.
Terima kasih kami ucapkan kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dan
bimbingan dalam pembuatan makalah ini. Terima kasih juga kepada teman-teman
seperjuangan kami yang telah membantu sehingga dapat menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Kami menyadari bahwa laporan makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari
segi penyusunan bahasa maupun penulisan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar kami bisa menjadi
lebih baik di masa mendatang.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... 2
BAB I ................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 3
A. Latar Belakang ........................................................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................. 4
C. Tujuan...................................................................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN .................................................................................................................................. 5
A. Pengertian ................................................................................................................................ 5
B. Konsep Kawruh Jiwa.............................................................................................................. 5
C. Konsep Kawruh Jiwa dalam Psikoterapi .............................................................................. 5
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................. 8
A. Kesimpulan .............................................................................................................................. 8
B. Saran ........................................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 10

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kawruh jiwa adalah sebuah konsep dalam budaya Jawa yang merujuk pada
pemahaman yang mendalam tentang jiwa atau kehidupan manusia. Dalam tradisi Jawa,
kawruh jiwa sering dikaitkan dengan pemahaman spiritual, filsafat, dan praktik-praktik
kehidupan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan dan kedamaian dalam hidup.
Secara harfiah, "kawruh" berarti pengetahuan atau pemahaman, sedangkan "jiwa"
merujuk pada aspek batiniah atau spiritual manusia. Jadi, kawruh jiwa mengacu pada
pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang jiwa manusia, termasuk aspek-
aspek seperti perasaan, pikiran, dan nilai-nilai yang mendasari kehidupan.
Kawruh jiwa melibatkan pengamatan dan refleksi tentang alam batin manusia, serta
upaya untuk memahami dan mengendalikan emosi, nafsu, dan pikiran. Praktik kawruh
jiwa sering melibatkan meditasi, introspeksi, dan pengembangan diri untuk mencapai
kebijaksanaan, ketenangan, dan kebahagiaan dalam hidup.
Kawruh jiwa juga terkait dengan konsep-konsep seperti kearifan lokal, etika, dan
nilai-nilai budaya Jawa. Melalui pemahaman yang mendalam tentang kawruh jiwa,
seseorang diharapkan dapat hidup secara harmonis dengan diri sendiri, dengan orang lain,
dan dengan alam semesta.
Konsep ajaran kawruh jiwa dengan ngudari reribet yang dikembangakan oleh Ki
Ageng Suryomentaram memiliki kesamaan dengan apa yang dikembangkan dalam ilmu
Psikoterapi. Psikoterapi merupakan proses terapeutik yang dilakukan antara seorang
terapis atau psikolog dengan klien atau pasien untuk membantu mengatasi masalah
emosional, mental, atau perilaku. Tujuan utama psikoterapi adalah untuk membantu
individu memahami diri mereka sendiri, mengelola emosi, mengubah pola pikir yang
tidak sehat, dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.
Maka dari itu, pembuatan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan kepadanan antara
ilmu kawruh jiwa dengan ilmu psikoterapi.

3
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kawruh jiwa?
2. Bagaimana konsep kawruh jiwa?
3. Apa persamaan konsep kawruh jiwa dalam psikoterapi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kawruh jiwa.
2. Untuk mengetahui konsep kawruh jiwa.
3. Untuk mengetahui persamaan konsep kawruh jiwa dalam psikoterapi.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Kawruh Jiwa adalah metode untuk memahami diri sendiri “meruhi awakipun
piyambak” secara tepat, benar, dan jujur. Ketika seseorang telah mampu memahami
dirinya sendiri secara tepat, benar, dan jujur, maka dengan sendirinya ia juga akan
mampu memahami orang lain dan lingkunganya, sehingga ia dapat hidup dengan
damai dan bahagia. Secara istilah, kawruh jiwa dapat dipahami sebagai ilmu jiwa
yang menganalisis tentang fenomena pribadi manusia.

B. Konsep Kawruh Jiwa

Konsep dasar yang sangat penting dari pemikiran Suryomentaram adalah


rasa. Kawruh Jiwa adalah konsep pengenalan diri yang merupakan hasil
kontemplasinya selama puluhan tahun. Prosesnya dikenal dengan pangawikan
diri atau kawruh jiwa atau bisa juga disebut sebagai fisolofi rasa.

C. Konsep Kawruh Jiwa dalam Psikoterapi

Kawruh Jiwa merupakan konsep penjabaran diri yang berbasiskan pada “rasa”
sebagai landasan introspeksi diri (Yoshimichi, 2006), sedangkan psikoterapi
merupakan sesuatu yang mendasar dalam psikologi. Dengan hadirnya psikologi lintas
budaya, konsep psikoterapi yang berkembang di dunia Timur memberikan peran
terhadap kesejahteraan dan kualitas hidup manusia yang dibuktikan oleh hadirnya
psikologi Transpersonal.

Konsep yang akan kami bahas merupakan penerapan konsep kawruh jiwa dalam
psikoterapi. Tujuannya adalah untuk mengeksplorasi pendekatan psikoterapi yang
didasarkan pada ajaran kawruh jiwa dengan konsep ngudari reribet, yaitu teknik
untuk melepaskan semua masalah yang ada pada individu untuk menemukan rasa
damai dan rasa bahagia.

5
Konsep ajaran kawruh jiwa dengan ngudari reribet yang dikembangkan oleh
Suryomentaram memiliki kemiripan dengan ilmu psikoterapi yang menekankan pada
sebab kesulitan dan penanganannya. Teknik yang digunakan murni bersifat alamiah
dan juga ilmiah karena di dalamnya meggunakan metode yang jelas tanpa unsur
mistik dan klenik.

Kawruh jiwa Suryomentaram menyatakan untuk memahami apa yang orang lain
rasakan kita perlu ngraos, ngertos, dan weruh (merasakan, mengerti, dan melihat).

Orang yang mampu menempatkan diri pada posisi orang lain dilatih dalam
pertemuan pertemuan (junggringan) para pelajar kawruh jiwa Suryomentaram yang
sering disebut sebagai jawah kawruh (pengetahuan) dalam ngudari reribet disebut
sebagai pencarian rasa yang sama atau kita mengenalnya dengan istilah psikoterapi.

Pendekatan psikoterapi memiliki kesamaan dengan wejangan kawruh jiwa


Suryomentaram. Kandha-takon dengan ngudari reribet antara bangkokan (terapis)
dan pelajar (klien) memiliki dasar psikoterapi yang ditawarkan dalam kawruh jiwa.

Salah satu sarana untuk mengembangkan teknik ngudari reribet adalah kandha-
takon yang melatih raosipun piyambak (perasaannya sendiri). Tujuannya agar
menularkan perasaan yang positif (seperti rasa sehat, tentram, damai, tabah, tatag dan
bahagia). Apabila kegiatan kandha-takon ini tidak dilaksanakan dengan benar maka
dapat menimbulkan perselisihan, pertengkaran, bahkan kerusuhan.

Kandha-takon melalui nyawang karep dalam proses mawas diri (intropeksi diri)
diibaratkan dengan seorang pelatih yang ada dalam permainan sepak bola. Sang
pelatih hanya mengamati suatu permianan tanpa ikut serta dalam pertandingan
tersebut. Apabila sang pelatih ikut serta, maka permasalahannya tidak dapat membaik
atau bahkan tidak dapat diselesaikan. Dapat disimpulkan bahwa nyawang karep
adalah sikap tidak ikut serta, tidak memerintah, tidak menolak, tidak menyuruh, dan
tidak melarang.

6
Kandha-takon di sini mencakup, yang Pertama. mawas diri yaitu intropeksi diri
melalui pengalaman perasaan yg dialaminya dengan cara memahami perasaan orang
lain. Ketika perasaan tersebut sudah bisa dipahami, kemudian muncul perasaan
menerima karena adanya peristiwa yang tidak diinginkan, dimana nyawang karep
menyamakan perasaan karena adanya kecocokan yang tidak sesuai kondisi dirinya
dan kondisi orang lain dengan sebab serta kejadiannya. Kedua. mawas diri, yaitu
intropeksi diri dimana nyawang karep menerima keadaan sekarang tanpa
mengkhawatirkan masa depan yang belum terjadi. Seseorang dapat menerima
sepenuh hati dengan melihat keadaan yg sedang dialaminya sekarang tanpa punya
pilihan lain.

Dengan deminikan, penelitian ini menjelaskan mawas diri (intropeksi diri) dengan
jalan kandha-takon (berkata-bertanya) melalui nyawang karep (keinginan) untuk
nyocokaken raos (mencocokan perasaan) dalam ngudari reribet (menyingkirkan
permsalahan) adalah sebagai esensi model psikoterapi kawruh jiwa Ki Ageng
Suryomentaram berbasiskan ‘rasa’.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Ilmu kawruh jiwa adalah ilmu yang mempelajari jiwa dengan segala
kepribadiannya. Seseorang diharapkan dapat hidup dengan sikap positif yang akan
mengantarkannya pada kehidupan yang bahagia, dan tidak bergantung pada keadaan
apapun.

Konsep yang mendasari pemahaman kawruh jiwa adalah ‘rasa’. Kawruh jiwa
Suryomentaram menyatakan untuk memahami apa yang orang lain rasakan kita perlu
ngraos, ngertos, dan weruh (merasakan, mengerti, dan melihat).

Konsep ngudari reribet adalah teknik melepaskan semua masalah yang ada pada
diri individu sehingga muncul rasa damai dan rasa bahagia. Salah satu sarana untuk
mengembangkan teknik ngudari reribet adalah melalui kandha-takon, yaitu kegiatan
menularkan perasaan yang positif. Kandha-takon dengan ngudari reribet antara
bangkokan (terapis) dan pelajar (klien) memiliki dasar psikoterapi yang ditawarkan
dalam kawruh jiwa.

Kandha-takon juga bisa didapatkan melalui nyawang karep, yaitu sikap tidak ikut
serta, tidak memerintah, tidak menolak, tidak menyuruh, dan tidak melarang.

Dalam proses mawas diri (intropeksi diri), nyawang karep (keinginan)


menggambarkan perasaan diri individu sebagaimana perasaan orang lain karena
adanya kesamaan peristiwa yang tidak diinginkan. Peristiwa tersebut dapat
menimbulkan adanya rasa ‘menerima’. Manusia belum tentu menghadapi kondisi
terburuk dalam hidupnya, sehingga nyawang karep (keinginan) untuk menerima
keadaan sekarang dengan sepenuh hati tanpa mengkhawatirkan masa depan juga
merupakan bagian proses dari mawas diri (intropeksi diri), dimana hal-hal tersebut
merupakan esensi model psikoterapi kawruh jiwa Ki Ageng Suryomentaram
berbasiskan ‘rasa’.

8
B. Saran
Pokok bahasan pada makalah ini sudah dipaparkan. Besar harapan kami semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi,
kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempuma. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih
baik dan sempurna.

9
DAFTAR PUSTAKA

Kholik, A., & Himam, F. (2015). Konsep Psikoterapi Kawruh Jiwa


Ki Ageng Suryomentaram. Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP), 1(2), 120-134
Izad, R. (2018). Ilmu Kawruh Jiwa Ki Ageng Suryomentaram. qureta.
Said, M. (2013, March 22). Ki Ageng Suryomentaram dan Psikologi Kawruh Jiwa. Retrieved
from Blogspot: http://saidugm.blogspot.com/2013/03/ki-ageng-suryomentaram-dan-
psikologi.html
Syarifah, A. N. (2020). Pemikiran Ki Ageng Suryomentaram Tentang Kawruh Jiwa
(Relevansinya Dengan Konseling Islam). 84.

10

Anda mungkin juga menyukai