“Metode dan Pendekatan Psikoterapi Islam Serta Perbedaan Terapi Islam Dengan Terapi-
Terapi Lainnya”
“Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Psikoterapi Islam”
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
BKI B
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam, berkat rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat
dan salam semoga dilimpahkan kepada nabi Muhammad SAW yang telah menuntun umat manusia
dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang yakni dengan adanya agama Islam. Makalah ini
dengan judul “Metode dan Pendekatan Psikoterapi Islam Serta Perbedaan Terapi Islam Dengan
Terapi-Terapi Lainnya” saya menyusun makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Psikoterapi Islam.
Dalam proses pembuatan makalah ini, kami menyadari bahwa masih jauh dari kesempurnaan,
namun harapan timbul dari lubuk hati yang paling dalam semoga makalah ini bermanfaat bagi
pengembangan ilmu yang akan datang, untuk itu kritik, saran dan koreksi dari pembaca akan
pemakalah terima dengan ikhlas dan lapang dada.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk yang menjalani kehidupan di dunia tidak lepasdari berbagai
masalah yang muncul karena kelemahan yang dimilikinya. Masalah bisa muncul dari dalam diri
maupun dari lingkungannya.
Dalam psikologi masalah yang muncul dikenal dengan gangguan atau penyakit yang
disebut dengan penyakit fisik ada juga penyakit hati atau penyakit jiwa.Setiap penyakit pasti ada
obatnya. Hal ini telah dijamin oleh Allah dalam HR Muslim: “apabila ditemukan obat yang tepat
untuk suatu penyakit, akan sembuhlah penyakit itu dengan izin Allah ‘azza wajalla”. Penyakit fisik
dapat disembuhkan dengan jenis obat tradisional maupun modern. Sedangkan, untuk pengobatan
penyakit psikis bisa dilakukan melalui terapi yang dalam dunia psikologi disebut dengan
psikoterapi.
Dalam makalah ini penyusun mencoba menelaah lebih dalam mengenai psikoterapi
Islam yang membahas sejarah, bentuk-bentuk, dan teknik serta kaitannya dengan ilmu-ilmu
kesehatan lainnya
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Psikoterapi Islam
Islam menyumbangkan aspek spiritual dalam psikoterapi, yaitu sebuah spiritual yang
memodifikasi perilaku manusia berdasarkan hubungan manusia dengan Allah SWT. Secara
harfiah, psikoterapi berasal dari kata psyco yang berarti jiwa dan therapy yang berarti
penyembuhan. Dengan demikian psikoterapi dapat diartikan sebagai penyembuhan jiwa.
Secara umum, psikoterapi berguna untuk membantu penderita dalam memahami dirinya,
mengetahui sumber-sumber psikopatologi dan kesulitan penyesuaian diri, memberi perspektif
masa depan yang lebih cerah. Dalam hubungan dengan Islam psikoterapi adalah proses
pengobatan dan penyembuhan suatu penyakit apakah mental, spiritual, moral maupun
fisik dengan melalui bimbingan al-qur'an dan sunnah Nabi Muhammad SAW.
Pada perkembangan awal ilmu psikologi, seorang tokoh psikoanalisa, yaitu Freud dalam
bukunya, yaitu The Of an Illusion mengagap bahwa orang yangmemeluk suatu agama
berarti dia telah menderita delusi, ilusi dan obsessional neurosis yang berasal dari ketidak
mampuan manusia dalam menghadapi kekuatan insting dari dalam dirinya sendiri. Agama
merupakan kumpulan neorosis yang di sebabkan oleh kondisi serupa dengan kondisi yang
menimbulkan neurosis pada anak. Teori Freud ini dibantu oleh Carl Jung, Allport dan para
psikolog kontemporer karena mereka tidak menemukan patologi-patologi yang terjadi pada
pemeluk agam ayang shalih. Pemeluk agama yang shalih tentu dapat mengintegrasikan jiwanya
dan tidak pernah mengalami hambatan-hambatan hidup secara serius (Abdul Mujib 2002).1
Dengan demikian Teori Freud tidak bisa dipertahankan lagi dan di pandang perlu untuk
penambahan psikoterapi lain yang dikaitkan dengan kehidupan agama,yakni psikoterapi yang
berdasarkan agama. Di era modern ini, nilai-nilai agama mampu mempengaruhi perkembangan
psikoterapi bahkan akhir-akhir ini nilai-nilai agama menjadi isu yang paling banyak di
perbincangkan dalam bidang psikologi. Psikoterapi Islam jika di kaji berasal dari tiga kata utama
psycho yang artinya jiwa atau psikis. Theraphy memiliki arti penyembuhan. Sedangkan Islam
yaitu selamat. Tetapi dalam perkembangan ilmu psikologi, telah berkembang ilmu pengetahuan
yang berkaitan dengan penyembuhan jiwa manusia sehingga disebut dengan istilah psikoterapi
atau psychotheraphy.
Psikoterapi merupakan pengobatan dan proses penyembuhan melalui pendekatan psikologis.
Istilah psikoterapi mencakup berbagai teknik yang bertujuan untuk membantu seseorang dalam
mengatasi gangguan psikologis atau emosional dengan cara mengubah pikiran, perasaan, dan
perilaku seseorang, agar individu tersebut mampu mengembangkan dirinya. Dasar perkembangan
psikoterapi melalui teknik dan metode, bertolak pada aliran psikologis yang pertama yaitu
psikoanalisis. Metode tersebut terus berkembang yang menghasilkan teori-teori baru yang di
gunakan dalam praktek psikoterapi. Oleh karena itu psikoterapi Islam memiliki peran yang sama
1
Lihin. “Pengertian Psikoterapi”, source: http://www.referensimakalah.com/2012/11/pengertian-psikoterapi.html
(1 Juni 2017)
2
dengan psikoterapi umum, untuk membantu seseorang dengan menggunakan metode perawatan
terhadap gangguan psikis melalui pendekatan psikologis, perbedaannya terletak pada konsep
pemahaman agama yang berdasarkan pada al-Qur'an dan sunnah.
Psikoterapi Islam erat hubungannya dengan psikoterapi umum, yang struktur
perkembangannya di lihat melalui psikoterapi religius. Saat itu timbulnya kesadaran masyarakat
Barat pada peran nilai-nilai spiritual. Sehingga peran agama sangat penting dalam menangani
masalah mental dan spiritual.
Untuk skala International dalam memenuhi tuntutan kebutuhan standar sehat dalam Organisasi
Badan Kesehatan Dunia atau WHO, telah mencanangkan dimensi sehat yaitu, bio, psiko, sosio,
dan spiritual, dengan demikian, arah mengatasi kesehatan lebih luas jangkauannya. lni perlu di
perhatikan oleh para aktivis dakwah, guna mencapai efektivitas dakwah, dengan melahirkan
metode dakwah atau strategi dakwah, agar dimensi kesehatan yang dirumuskan oleh WHO dapat
terpenuhi yang sejalan dengan hakikat dakwah yang akan dicapai.
Seperti yang telah diungkapkan di atas bahwa aliran yang sangat berperan pada perkembangan
psikoteraphy religion adalah aliran humanistis atau eksistensial yang lebih mengutamakan nilai
dan makna. Kedudukan psikoterapi Islam dalam konstelasi psikoterapi umumnya harus dilihat
dalam perkembangan psikoterapi religius. Mengenai kesehatan yang berkaitan dengan psikoterapi
Islam, sesungguhnya secara praktek sejak Islam itu lahir. Sehingga tidak dapat di pungkiri
sesungguhnya Islam sejak berabad-abad tahun yang lalu telah memberikan perhatian terhadap
masalah medis dan pengobatan atau perawatan fisik maupun psikis. Baik yang bersifat pencegahan
maupun penyembuhan.
Islam adalah agama yang agung di bawa oleh Rasulullah saw, dengan memiliki mukjizat
terbesar yaitu Alqur'an untuk di sampaikan kepada umat manusia. Allah sang penyembuh
menegaskan bahwa Al-Qur'an adalah Syifa (penyembuh) bagi orang-orang yang beriman, yang
mau membaca, menghayati, mengamalkan ajaran-ajaran Al-Qur’an. Maka dengan begitu sehatlah
ruhani, jiwa dan fisik seseorang.
3
Sunnahnya digunakan untukmenyembuhkan kelainan jasmani. Kedua, obat ma’nawi, obat
yang sunnahnya menyembuhkan penyakit ruh dan qalbu manusia, seperti doa-doa dan isi
kandungan dalam al-qur’an.
2
Q.S Al-An’aam ayat 82
3
Q.S Az-Zumar ayat 22
4
Sabar adalah suatu penyebab datangnya keberuntungan sebagaimana yang dijelaskan pada ayat
berikut ini:
ََّللا لَعَلَّ ُك ْم ت ُ ْف ِل ُحون ُ ِصابِ ُروا َو َراب
َ َّ طوا َواتَّقُوا ْ يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا ا
َ صبِ ُروا َو
Artinya: ”Hai orang-orang yang beriman, Bersabarlah kamu dan kuatkanlah
kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada
Allah, supaya kamu beruntung.” (Ali Imran: 200).4
Sabar dan sikap saling mengingatkan dalam kesabaran adalah dua hal yangmasuk dalam
cakupan ibadah dan juga cakupan hubungan interaksi manusia dengan sesamanya. Sabar
memiliki faedah yang besar dalam mendidik jiwa dan menguatkan kepribadian muslim
sehingga menambah kekuatannya untuk memikul beban kehidupan (Amiruddin, 2015).
4
Q.S Ali Imran ayat 200
5
psikis manusia, seperti potensi qalbu untuk merasa (emosi), potensi akal untuk berpikir (kognisi),
dan potensi syahwat (appetite) dan ghadab (defense) untuk berkarsa (konasi). Ketiga, shalat
mengandung doa yang dapat membebaskan manusia dan penyakit batin. Dosa adalah penyakit
(psikopatologi), sedang obat psikoterapinya adalah taubat. Shalat adalah manifestasi dari
taubat seseorang, karena dalam shalat seseorang kembali pada penciptanya. Salah satu
indikator taubat adalah mengakui kesalahan dan dosa-dosa yang diperbuat. Dengan pengakuan
akan dosa dan permohonan untuk penghapusan dosa dalam doa iftitah, menghantarkan seseorang
untuk kembali pada fitrah aslinya yang terbebas dari segala penyakit batin. Bahkan dalam hadits
lain, shalat lima waktu dapat membersihkan fisik dan psikis seseorang seperti orang yang
membersihkan tubuhnya lima kali dalamsehari semalam. Melalui shalat maka individu akan
mampu merasakan betulkehadiran Allah SWT.
3. Puasa
Puasa ada dua, yaitu puasa fisik, yaitu menahan lapar, haus, dan berhubungan seks dan puasa
psikis, yaitu menahan hawa nafsu dari segala perbuatan maksiat. Puasa juga mampu
menumbuhkan efek emosional yang positif, seperti menyadari akan Kemahakuasaan Allah,
menumbuhkan solidaritas dan kepedulian terhadap orang lain serta menghidupkan nilai-nilai
positif dalam dirinya untuk aktualisasi diri sebaik mungkin.
4. Dzikir
Dzikir dalam arti sempit memiliki makna menyebut asma Allah dalam berbagai kesempatan.
Sedangkan, dalam arti luas mengingat segala keagungan dan kasih sayang Allah yang telah
diberikan, serta dengan menaati perintahnya dan menjauhilarangannya. Ada dua makna yang
terkandung dalam lafal dzikir menurut At-Thabathabai:
a) Kegiatan psikologis yang memungkinkan seseorang memelihara makna sesuatu yang
diyakini berdasarkan pengetahuannya atau ia berusaha hadir padanya.
b) Hadirnya sesuatu pada hati dan ucapan seseorang. Dzikir dapat mengembalikan kesadaran
seseorang yang hilang, sebab aktivitas dzikir mendorong seseorang untuk mengingat,
menyebut kembali hal-hal yang tersembunyi dalam hatinya. Dzikir juga mampu
mengingatkan seseorang bahwa yang membuat dan menyembuhkan penyakit hanyalah
Allah semata, sehingga zikir mampu memberi sugesti penyembuhannya. Melakukan dzikir
sama nilainya dengan terapi rileksasi, yaitu satu bentuk terapi dengan menekankan upaya
mengantarkan pasien bagaimana ia harus beristirahat dan bersantai melalui pengurangan
ketegangan atau tekanan psikologis. Kunci utama keadaan jiwa mereka itu adalah karena
melakukan dzikir.
5. Doa dan Munajat
Doa dan munajat banyak didapat dalam setiap ibadah, baik dalam shalat, puasa,haji, maupun
dalam aktivitas sehari-hari. Agar doa dapat diterima maka diperlukan syarat-syarat khusus,
diantaranya dengan membaca istighfar terlebih dahulu. Istighfar tidak hanya berarti memohon
ampunan kepada Allah, tetapi lebih esensial lagi, yaitu memiliki makna taubat. Do'a ternyata tidak
terikat oleh dimensi ruang. Dossey (1996) adalah profil dokter lain yang banyak mengungkapkan
6
penelitian tentang pengaruh do'a. Dari berbagai penelitian yang dikumpulkannya disimpulkan
bahwa do'a secarapositif berpengaruh terhadap berbagai macam penyakit. Misalnya, tekanan
darah tinggi, luka, serangan jantung, sakit kepala dan kecemasan. Proses-proses fisiologis yang
dapat dipengaruhi doa antara lain adalah proses kegiatan enzim, laju pertumbuhan sel
darah putih leukimia, laju mutasi bakteri, pengecambahan dan laju pertumbuhan berbagai
macam benih, laju penyumbatan sel pemacu, laju penyembuhan luka, besarnya gondok
dan tumor, waktu yang dibutuhkan untuk bangun dari pembiusan total, efek otonomi seperti
kegiatan elektrodermal kulit, laju hemolisis sel-sel darah merah dan kadar hemoglobin. Dengan
adanya bukti-bukti ilmiah seperti itu, maka dokter Dossey (1996) sendiri selanjutnya menulis:
"...setelahmempertimbangkan faktor-faktor ini selama beberapa bulan, saya menyimpulkan
bahwa saya akan berdoa bagi pasien-pasien saya." Berdasarkan landasan-landasan filosofis inilah,
teknik-teknik psikoterapi Islam bermula dan berkembang dengan luas.
7
b) Mengembangkan perasaan dalam hubungan horizontal
c) Mampu memberikan semangat baru dalam kehidupan
d) Merancang tingkah-laku diri secara prosedural melalui menghubungkan antara
perkembangan dengan kejadian kejadian krisis dalam kehidupannya
e) Mampu mempercepat perkembangan diri dan perubahan sosial.5
b. Fungsi Psikoterapi
1. Mencegah/preventif
2. Mengembangkan/developmental
3. Memulihkan/remedial
4. Menyelesaikan krisis/crisis intervention
5. Mengkonsultasikan/merundingkan/consultation
5
Isep Zainal Arifin, Bimbingan Penyuluhan Islam, Pengembangan Dakwah Melalui Psikoterapi Islam(Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2009)
8
d. Tujuan Psikoterapi
Tujuan psikoterapi Barat ialah menekankan kesejahteraan manusia pada aspek kognitif,
tingkah laku dan atau afektif
B. Psikoterapi Islam
a. Objek Utama Psikoterapi
Dalam pandangan psikologi Islam, manusia memiliki 6 aspek, yaitu:
1. Jasad/fisik
2. Akal
3. Qalb
4. Nafs
5. Ruh
6. Emosi
Inilah yang menjadi objek utama dalam psikoterapi Islam. Semua aspek yang ada dalam
diri manusia saling mempengaruhi satu sama lain.
d. Tujuan Psikoterapi
Tujuan psikoterapi Islam, yaitu menekankan kesejahteraan manusia pada jasad, akal,
emosi, qalb, nafs dan ruh. 6
6
Ana Auneela. 2019. Jurnal Psikoterapi Barat dan Psikoterapi Islam. Academia edu : Surabaya
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Psikoterapi Islam menjelaskan tentang penyembuhan jiwa. Psikoterapi bergunauntuk
membantu penderita dalam memahami dirinya, mengetahui sumber-sumberpsikopatologi dan
kesulitan penyesuaian diri, memberi perspektif masa depan yanglebih cerah. Dalam hubungan
dengan Islam psikoterapi adalah proses pengobatan danpenyembuhan suatu penyakit apakah
mental, spiritual, moral maupun fisik denganmelalui bimbingan al-qur'an dan sunnah Nabi
Muhammad SAW.
Psikoterapi dalam Islam dapat menyembuhkan semua aspek psikopatologi, baikyang bersifat
duniawi maupun ukhrawi. Pada umumnya disebutkan beberapa teknikpsikoterapi hati itu ada
lima macam yaitu membaca al-qur’an sambil mencobamemahami artinya, melakukan
shalat malam, bergaul dengan orang yang baik ataushalih, puasa dan zikir malam hari yang lama.
Psikoterapi Islam menjadikan Al-qur’an dan Al-Hadist sebagai sumber rujukandalam
menerapkan metode pemulihan terhadap seorang klien yang sedang mengalamipermasalahan
kejiwaan, berupa gangguan kesehatan mental, depresi hingga gangguanjiwa berat.
B. SARAN
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.Apabila ada
kritik dan yang ingin disampaikan, silakan sampaikan kepada kamidengan kritikan yang
membangun.
Kami menyadari apabila masih terdapat kekurangan dalam pengerjaan makalahkami mohon
maaf dan mohon agar pembaca memakluminya karena kami hanyamanusia yang tak luput dari
salah dan khilaf
10
DAFTAR PUSTAKA
Ana Auneela. 2019. Jurnal Psikoterapi Barat dan Psikoterapi Islam. Academia edu : Surabaya
Isep Zainal Arifin. Bimbingan Penyuluhan Islam, Pengembangan Dakwah Melalui Psikoterapi
Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2009
Lihin. “Pengertian Psikoterapi”, source: http://www.referensimakalah.com/2012/11/pengertian-
psikoterapi.html (1 Juni 2017)
11