Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“Metode dan Pendekatan Psikoterapi Islam Serta Perbedaan Terapi Islam Dengan Terapi-
Terapi Lainnya”
“Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Psikoterapi Islam”

Dosen Pengampu:

Tri Riwayatiningsih, M.Kes

Disusun Oleh:

Dapid Permana (2141040058)

BKI B

BIMBINGAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam, berkat rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat
dan salam semoga dilimpahkan kepada nabi Muhammad SAW yang telah menuntun umat manusia
dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang yakni dengan adanya agama Islam. Makalah ini
dengan judul “Metode dan Pendekatan Psikoterapi Islam Serta Perbedaan Terapi Islam Dengan
Terapi-Terapi Lainnya” saya menyusun makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Psikoterapi Islam.
Dalam proses pembuatan makalah ini, kami menyadari bahwa masih jauh dari kesempurnaan,
namun harapan timbul dari lubuk hati yang paling dalam semoga makalah ini bermanfaat bagi
pengembangan ilmu yang akan datang, untuk itu kritik, saran dan koreksi dari pembaca akan
pemakalah terima dengan ikhlas dan lapang dada.

Bandar Lampung, 16 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii
BAB I (PENDAHULUAN) .................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................................ 1

BAB II (PEMBAHASAN) ..................................................................................................... 2

2.1 Pengertian Psikoterapi Islam.............................................................................................. 2


2.2 Bentuk Psikoterapi Islam ................................................................................................... 3
2.3 Teknik dan Metode Psikoterapi Islam ................................................................................ 5
2.4 Kaitan Psikoterapi Islam dengan Ilmu Kesehatan ............................................................. 7
2.5 Perbedaan Psikoterapi Islam dengan Psikoterapi Modern ................................................. 8

BAB III (PENUTUP) ............................................................................................................. 10

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................ 10


3.2 Saran .................................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk yang menjalani kehidupan di dunia tidak lepasdari berbagai
masalah yang muncul karena kelemahan yang dimilikinya. Masalah bisa muncul dari dalam diri
maupun dari lingkungannya.
Dalam psikologi masalah yang muncul dikenal dengan gangguan atau penyakit yang
disebut dengan penyakit fisik ada juga penyakit hati atau penyakit jiwa.Setiap penyakit pasti ada
obatnya. Hal ini telah dijamin oleh Allah dalam HR Muslim: “apabila ditemukan obat yang tepat
untuk suatu penyakit, akan sembuhlah penyakit itu dengan izin Allah ‘azza wajalla”. Penyakit fisik
dapat disembuhkan dengan jenis obat tradisional maupun modern. Sedangkan, untuk pengobatan
penyakit psikis bisa dilakukan melalui terapi yang dalam dunia psikologi disebut dengan
psikoterapi.
Dalam makalah ini penyusun mencoba menelaah lebih dalam mengenai psikoterapi
Islam yang membahas sejarah, bentuk-bentuk, dan teknik serta kaitannya dengan ilmu-ilmu
kesehatan lainnya

1.2 Rumusan Masalah


2.1 Bagaimana Pengertian dari Psikoterapi Islam?
2.2 Bagaimana Bentuk Dari Psikoterapi Islam?
2.3 Bagaimana Teknik dan Metode dari Psikoterapi Islam?
2.4 Bagaimana Kaitannya Psikoterapi Islam Dengan Ilmu Kesehatannya?
2.5 Apa Perbedaan Psikoterapi Islam dengan Psikoterapi Modern?
1.3 Tujuan
3.1 Agar Dapat Mengetahui Pengertian Psikoterapi Islam
3.2 Agar Dapat Mengetahui Bentuk Dari Psikoterapi Islam
3.3 Agar Dapat Mengetahui Teknik dan Metode Dari Psikoterapi Islam
3.4 Agar Dapat Mengetahui Kaitannya Psikoterapi Islam Dengan Ilmu Kesahatan
3.5 Agar Dapat Mengetahui Perbedaan Psikoterapi Islam Dengan Psikoterapi Modern

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Psikoterapi Islam
Islam menyumbangkan aspek spiritual dalam psikoterapi, yaitu sebuah spiritual yang
memodifikasi perilaku manusia berdasarkan hubungan manusia dengan Allah SWT. Secara
harfiah, psikoterapi berasal dari kata psyco yang berarti jiwa dan therapy yang berarti
penyembuhan. Dengan demikian psikoterapi dapat diartikan sebagai penyembuhan jiwa.
Secara umum, psikoterapi berguna untuk membantu penderita dalam memahami dirinya,
mengetahui sumber-sumber psikopatologi dan kesulitan penyesuaian diri, memberi perspektif
masa depan yang lebih cerah. Dalam hubungan dengan Islam psikoterapi adalah proses
pengobatan dan penyembuhan suatu penyakit apakah mental, spiritual, moral maupun
fisik dengan melalui bimbingan al-qur'an dan sunnah Nabi Muhammad SAW.
Pada perkembangan awal ilmu psikologi, seorang tokoh psikoanalisa, yaitu Freud dalam
bukunya, yaitu The Of an Illusion mengagap bahwa orang yangmemeluk suatu agama
berarti dia telah menderita delusi, ilusi dan obsessional neurosis yang berasal dari ketidak
mampuan manusia dalam menghadapi kekuatan insting dari dalam dirinya sendiri. Agama
merupakan kumpulan neorosis yang di sebabkan oleh kondisi serupa dengan kondisi yang
menimbulkan neurosis pada anak. Teori Freud ini dibantu oleh Carl Jung, Allport dan para
psikolog kontemporer karena mereka tidak menemukan patologi-patologi yang terjadi pada
pemeluk agam ayang shalih. Pemeluk agama yang shalih tentu dapat mengintegrasikan jiwanya
dan tidak pernah mengalami hambatan-hambatan hidup secara serius (Abdul Mujib 2002).1
Dengan demikian Teori Freud tidak bisa dipertahankan lagi dan di pandang perlu untuk
penambahan psikoterapi lain yang dikaitkan dengan kehidupan agama,yakni psikoterapi yang
berdasarkan agama. Di era modern ini, nilai-nilai agama mampu mempengaruhi perkembangan
psikoterapi bahkan akhir-akhir ini nilai-nilai agama menjadi isu yang paling banyak di
perbincangkan dalam bidang psikologi. Psikoterapi Islam jika di kaji berasal dari tiga kata utama
psycho yang artinya jiwa atau psikis. Theraphy memiliki arti penyembuhan. Sedangkan Islam
yaitu selamat. Tetapi dalam perkembangan ilmu psikologi, telah berkembang ilmu pengetahuan
yang berkaitan dengan penyembuhan jiwa manusia sehingga disebut dengan istilah psikoterapi
atau psychotheraphy.
Psikoterapi merupakan pengobatan dan proses penyembuhan melalui pendekatan psikologis.
Istilah psikoterapi mencakup berbagai teknik yang bertujuan untuk membantu seseorang dalam
mengatasi gangguan psikologis atau emosional dengan cara mengubah pikiran, perasaan, dan
perilaku seseorang, agar individu tersebut mampu mengembangkan dirinya. Dasar perkembangan
psikoterapi melalui teknik dan metode, bertolak pada aliran psikologis yang pertama yaitu
psikoanalisis. Metode tersebut terus berkembang yang menghasilkan teori-teori baru yang di
gunakan dalam praktek psikoterapi. Oleh karena itu psikoterapi Islam memiliki peran yang sama

1
Lihin. “Pengertian Psikoterapi”, source: http://www.referensimakalah.com/2012/11/pengertian-psikoterapi.html
(1 Juni 2017)

2
dengan psikoterapi umum, untuk membantu seseorang dengan menggunakan metode perawatan
terhadap gangguan psikis melalui pendekatan psikologis, perbedaannya terletak pada konsep
pemahaman agama yang berdasarkan pada al-Qur'an dan sunnah.
Psikoterapi Islam erat hubungannya dengan psikoterapi umum, yang struktur
perkembangannya di lihat melalui psikoterapi religius. Saat itu timbulnya kesadaran masyarakat
Barat pada peran nilai-nilai spiritual. Sehingga peran agama sangat penting dalam menangani
masalah mental dan spiritual.
Untuk skala International dalam memenuhi tuntutan kebutuhan standar sehat dalam Organisasi
Badan Kesehatan Dunia atau WHO, telah mencanangkan dimensi sehat yaitu, bio, psiko, sosio,
dan spiritual, dengan demikian, arah mengatasi kesehatan lebih luas jangkauannya. lni perlu di
perhatikan oleh para aktivis dakwah, guna mencapai efektivitas dakwah, dengan melahirkan
metode dakwah atau strategi dakwah, agar dimensi kesehatan yang dirumuskan oleh WHO dapat
terpenuhi yang sejalan dengan hakikat dakwah yang akan dicapai.
Seperti yang telah diungkapkan di atas bahwa aliran yang sangat berperan pada perkembangan
psikoteraphy religion adalah aliran humanistis atau eksistensial yang lebih mengutamakan nilai
dan makna. Kedudukan psikoterapi Islam dalam konstelasi psikoterapi umumnya harus dilihat
dalam perkembangan psikoterapi religius. Mengenai kesehatan yang berkaitan dengan psikoterapi
Islam, sesungguhnya secara praktek sejak Islam itu lahir. Sehingga tidak dapat di pungkiri
sesungguhnya Islam sejak berabad-abad tahun yang lalu telah memberikan perhatian terhadap
masalah medis dan pengobatan atau perawatan fisik maupun psikis. Baik yang bersifat pencegahan
maupun penyembuhan.
Islam adalah agama yang agung di bawa oleh Rasulullah saw, dengan memiliki mukjizat
terbesar yaitu Alqur'an untuk di sampaikan kepada umat manusia. Allah sang penyembuh
menegaskan bahwa Al-Qur'an adalah Syifa (penyembuh) bagi orang-orang yang beriman, yang
mau membaca, menghayati, mengamalkan ajaran-ajaran Al-Qur’an. Maka dengan begitu sehatlah
ruhani, jiwa dan fisik seseorang.

2.2 Bentuk Psikoterapi Islam


Penelitian Muhammad Mahmud, seorang psikolog muslim ternama, membagi psikoterapi
Islam dalam dua kategori: Pertama, bersifat duniawi, berupa pendekatan dan teknik-teknik
pengobatan setelah memahami psikopatologi dalam kehidupannyata. Kedua, bersifat
ukhrawi, berupa bimbingan mengenai nilai-nilai moral, spiritual, dan agama. Model pertama
lebih banyak digunakan untuk penyembuhan danpengobatan psikopatologi yang biasa
menimpa pada sistem kehidupan duniawi manusia, seperti neurasthenia, hysteria,
psychasthenia, schizophrenia, manicde pressive psychosis, kelainan seks, paranoia,
psychosomatik, dan sebagainya (Mujib,2002).
Adapun bentuk pengobatan psikoterapi Islam, Muhammad Abd al-‘Aziz al-Khalidi membagi
obat (syifa’) ke dalam dua bagian: Pertama, obat hissi, yaitu obatyang dapat menyembuhkan
penyakit fisik, seperti berobat dengan madu, air buah-buahan yang disebutkan dalam al-qur’an.

3
Sunnahnya digunakan untukmenyembuhkan kelainan jasmani. Kedua, obat ma’nawi, obat
yang sunnahnya menyembuhkan penyakit ruh dan qalbu manusia, seperti doa-doa dan isi
kandungan dalam al-qur’an.

A. Psikoterapi Melalui Keimanan dan Rasa Aman


Kajian sejarah agama-agama di dunia, khususnya kajian sejarah islami,telah banyak
mengungkapkan keberhasilan iman kepada Allah dalam menyembuhkan penyakit kejiwaan,
memunculkan perasaan aman, dan menjaga diri dari segala bentuk depresi yang merupakan
penyebab utama adanya penyakit kejiwaan. Dalam al-qur’an telah digambarkan secara gamblang
bagaimana imankepada Allah bisa mendatangkan rasa aman dan ketenangan dalam diri orang yang
beriman, sebagaimana firman Allah SWT :
‫س ۡبلَي ۡ َملَو ا ُۡونَمٰۤ ا َۡن ٕيذّ َال‬ ُ ‫ۡن ُود َۡتهّم ۡ ُمهَو ُۡن َم ۡاال ُ ُمهَل َٕك ٕٕ ٰۤٮ‬
ٕ ‫لوا ٍۡملُ ٕظب ۡ ُمهَنا َ ۡم ٕيا ا ۡ ُو‬
Artinya: “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman merekadengan
kezaliman (syirik), mereka Itulah yang mendapat keamanan dan merekaitu adalah orang-
orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S Al-An’aam: 82)2
Yang dimaksud dengan keimanan di sini adalah keimanan murni tanpa adanya campuran
dengan ibadah kepada selain Allah SWT. Itulah keimanan yang mendatangkan ketenangan dan
juga petunjuk ke jalan kebenaran dan kebaikan.
B. Psikoterapi dengan ibadah.
Sesungguhnya menunaikan ibadah yang telah diwajibkan Allah, seperti shalat, zakat, puasa,
haji, ataupun ibadah-ibadah sunnat seperti zikir, do’a dantilawah Al-Qur’an mampu membersihkan
jiwa, sebagaimana fiman Allah SWT:
‫ٍٍ ۡن ٕيبّم ٍٰللَض ۡ ٕىف َ ٕك ٍٕ ٰى ُلوا ٍّ لال ٕۡر ٕكذ ۡنّم ۡ ُم ُه ۡب ُولُق ٕة َ ٕيسٰ ۡقلّل ٌۡليَ َوف ّبّر ۡنّم ٍۡر ُون ٰىلَع َُوهَف ٕ َم ۡل ٕس ۡا ٕلل َۡردَص ٍّ لال َ َح َرش ۡنَ َمفَا‬
Artinya: “Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk(menerima)
agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu
hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya
untuk mengingat Allah. mereka itu dalam kesesatan yang nyata.” (Q.S. Az-Zumar: 22).3
Menunaikan ibadah merupakan satu cara untuk menghapuskan dosa dan memperkuat
ikatan seorang mukmin kepada Allah yang di tampakkan nya dengan selalu melaksanakan segala
yang diperintahkan Allah dan menjauhi segala yang dilarang oleh Allah SWT. Dengan ini semua
maka akan muncul rasa pengharapan kepada Allah agar Allah dapat mengampuni segala
kesalahannya dan semakin mantap untuk menggapai surga Allah SWT.
C. Psikoterapi dengan kesabaran.

2
Q.S Al-An’aam ayat 82
3
Q.S Az-Zumar ayat 22

4
Sabar adalah suatu penyebab datangnya keberuntungan sebagaimana yang dijelaskan pada ayat
berikut ini:
َ‫َّللا لَعَلَّ ُك ْم ت ُ ْف ِل ُحون‬ ُ ِ‫صابِ ُروا َو َراب‬
َ َّ ‫طوا َواتَّقُوا‬ ْ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا ا‬
َ ‫صبِ ُروا َو‬
Artinya: ”Hai orang-orang yang beriman, Bersabarlah kamu dan kuatkanlah
kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada
Allah, supaya kamu beruntung.” (Ali Imran: 200).4
Sabar dan sikap saling mengingatkan dalam kesabaran adalah dua hal yangmasuk dalam
cakupan ibadah dan juga cakupan hubungan interaksi manusia dengan sesamanya. Sabar
memiliki faedah yang besar dalam mendidik jiwa dan menguatkan kepribadian muslim
sehingga menambah kekuatannya untuk memikul beban kehidupan (Amiruddin, 2015).

2.3 Teknik Psikoterapi Islam


Kepribadian merupakan produk fitrah nafsani (jasmani-rohani). Aspek Rohani menjadi esensi
kepribadian manusia, sedang aspek jasmani menjadi alat aktualisasi. Oleh karena itu, kelainan
kepribadian disembuhkan dengan pengobatan ma’nawi. Demikian juga kelainan jasmani sering
kali disebabkan oleh kelainan rohani maka,cara pengobatannya pun harus dengan sunnah
pengobatan ma’nawi. Psikoterapi dalam Islam dapat menyembuhkan semua aspek psikopatologi,
baik yang bersifat duniawi maupun ukhrawi. Pada umumnya disebutkan beberapa teknik
psikoterapi hatiitu ada lima macam yaitu membaca al-qur’an sambil mencoba memahami artinya,
melakukan shalat malam, bergaul dengan orang yang baik atau shalih, puasa dan zikir malam hari
yang lama.
1. Membaca al-qur’an
Al-qur’an dianggap sebagai terapi yang pertama dan utama, sebab di dalamnya memuat resep
mujarab yang dapat menyembuhkan penyakit jiwa manusia. Tingkat kemujarabannya sangat
tergantung seberapa jauh tingkat sugesti keimanan seseorang.
2. Shalat
Dalam kajian Islam disebutkan shalat memiliki banyak hikmah, antara lain memiliki
kepribadian sebagaimana kepribadian orang-orang shalih yang selalu dekat (taqqarub) kepada
Allah, terhapus dosanya dan terhindar dari perbuatan munkar, jiwanya selalu hidup sehingga
mudah mendapatkan ilmu dan ketenteraman, bahkan Allah menjanjikan kenikmatan surga
baginya, doanya diterima, sebagai ungkapan rasasyukur terhadap apa yang telah diberikan oleh
Allah sebagai rasa syukur. Shalat merupakan terapi psikis yang bersifat kuratif, preventif, dan
konstruktif.
Pertama, shalat membina seseorang untuk melatih konsentrasi yang integral dan komprehensif.
Hal itu tergambar dalam niat dan khusyu’. Kedua, shalat dapat menjaga kesehatan potensi-potensi

4
Q.S Ali Imran ayat 200

5
psikis manusia, seperti potensi qalbu untuk merasa (emosi), potensi akal untuk berpikir (kognisi),
dan potensi syahwat (appetite) dan ghadab (defense) untuk berkarsa (konasi). Ketiga, shalat
mengandung doa yang dapat membebaskan manusia dan penyakit batin. Dosa adalah penyakit
(psikopatologi), sedang obat psikoterapinya adalah taubat. Shalat adalah manifestasi dari
taubat seseorang, karena dalam shalat seseorang kembali pada penciptanya. Salah satu
indikator taubat adalah mengakui kesalahan dan dosa-dosa yang diperbuat. Dengan pengakuan
akan dosa dan permohonan untuk penghapusan dosa dalam doa iftitah, menghantarkan seseorang
untuk kembali pada fitrah aslinya yang terbebas dari segala penyakit batin. Bahkan dalam hadits
lain, shalat lima waktu dapat membersihkan fisik dan psikis seseorang seperti orang yang
membersihkan tubuhnya lima kali dalamsehari semalam. Melalui shalat maka individu akan
mampu merasakan betulkehadiran Allah SWT.
3. Puasa
Puasa ada dua, yaitu puasa fisik, yaitu menahan lapar, haus, dan berhubungan seks dan puasa
psikis, yaitu menahan hawa nafsu dari segala perbuatan maksiat. Puasa juga mampu
menumbuhkan efek emosional yang positif, seperti menyadari akan Kemahakuasaan Allah,
menumbuhkan solidaritas dan kepedulian terhadap orang lain serta menghidupkan nilai-nilai
positif dalam dirinya untuk aktualisasi diri sebaik mungkin.
4. Dzikir
Dzikir dalam arti sempit memiliki makna menyebut asma Allah dalam berbagai kesempatan.
Sedangkan, dalam arti luas mengingat segala keagungan dan kasih sayang Allah yang telah
diberikan, serta dengan menaati perintahnya dan menjauhilarangannya. Ada dua makna yang
terkandung dalam lafal dzikir menurut At-Thabathabai:
a) Kegiatan psikologis yang memungkinkan seseorang memelihara makna sesuatu yang
diyakini berdasarkan pengetahuannya atau ia berusaha hadir padanya.
b) Hadirnya sesuatu pada hati dan ucapan seseorang. Dzikir dapat mengembalikan kesadaran
seseorang yang hilang, sebab aktivitas dzikir mendorong seseorang untuk mengingat,
menyebut kembali hal-hal yang tersembunyi dalam hatinya. Dzikir juga mampu
mengingatkan seseorang bahwa yang membuat dan menyembuhkan penyakit hanyalah
Allah semata, sehingga zikir mampu memberi sugesti penyembuhannya. Melakukan dzikir
sama nilainya dengan terapi rileksasi, yaitu satu bentuk terapi dengan menekankan upaya
mengantarkan pasien bagaimana ia harus beristirahat dan bersantai melalui pengurangan
ketegangan atau tekanan psikologis. Kunci utama keadaan jiwa mereka itu adalah karena
melakukan dzikir.
5. Doa dan Munajat
Doa dan munajat banyak didapat dalam setiap ibadah, baik dalam shalat, puasa,haji, maupun
dalam aktivitas sehari-hari. Agar doa dapat diterima maka diperlukan syarat-syarat khusus,
diantaranya dengan membaca istighfar terlebih dahulu. Istighfar tidak hanya berarti memohon
ampunan kepada Allah, tetapi lebih esensial lagi, yaitu memiliki makna taubat. Do'a ternyata tidak
terikat oleh dimensi ruang. Dossey (1996) adalah profil dokter lain yang banyak mengungkapkan

6
penelitian tentang pengaruh do'a. Dari berbagai penelitian yang dikumpulkannya disimpulkan
bahwa do'a secarapositif berpengaruh terhadap berbagai macam penyakit. Misalnya, tekanan
darah tinggi, luka, serangan jantung, sakit kepala dan kecemasan. Proses-proses fisiologis yang
dapat dipengaruhi doa antara lain adalah proses kegiatan enzim, laju pertumbuhan sel
darah putih leukimia, laju mutasi bakteri, pengecambahan dan laju pertumbuhan berbagai
macam benih, laju penyumbatan sel pemacu, laju penyembuhan luka, besarnya gondok
dan tumor, waktu yang dibutuhkan untuk bangun dari pembiusan total, efek otonomi seperti
kegiatan elektrodermal kulit, laju hemolisis sel-sel darah merah dan kadar hemoglobin. Dengan
adanya bukti-bukti ilmiah seperti itu, maka dokter Dossey (1996) sendiri selanjutnya menulis:
"...setelahmempertimbangkan faktor-faktor ini selama beberapa bulan, saya menyimpulkan
bahwa saya akan berdoa bagi pasien-pasien saya." Berdasarkan landasan-landasan filosofis inilah,
teknik-teknik psikoterapi Islam bermula dan berkembang dengan luas.

2.4 Psikoterapi Islam Dengan Ilmu Kesehatannya


Psikoterapi Islam dalam psikologi terdapat perbedaan dalam konsep psikopatologi,
psikoterapi menurut Islam dan psikologi behavior. Dalam psikologi behavior, psikopatologi
merupakan perilaku maladaptif. Behavio menjelaskan psikopatologi hanya berdasarkan pada
yang terlihat di permukaan. Dalam Islam psikopatologi dijelaskan secara lebih mendalam atau
menyentuh sisi spiritual yang jarang sekali disentuh oleh psikologi behavior, psikopatologi dalam
Islam merupakan penyakit hati. Konsep psikoterapi baik dalam pandangan Islam ataupun
psikologi behavior juga menunjukkan perbedaan yang mencolok. Psikoterapi dalam pandangan
behavior diarahkan pada tujuan-tujuan memperoleh tingkah laku baru, penghapusan tingkah laku
maladaptif, serta memperkuat dan mempertahankan tingkah laku yang diinginkan. Dalam
pandangan Islam, psikoterapi tujuannya lebih mendalam, yaitu membangun perbaikan atau
kualitas jiwa dan mendorong seseorang hingga merasadekat dengan Tuhan. Perbedaan-
perbedaan inilah yang kemudian menimbulkan perbedaan konsep psikopatologi ataupun
psikoterapi yang ditawarkan kedua paradigma tersebut.
Perbedaan ini terjadi dilandasi karena terjadi perbedaan pendekatan dalam psikologi Islam
dan Barat. Jika psikologi Barat merupakan produk pemikiran dan penelitian empirik, psikologi
Islam, sumber utamanya adalah wahyu, yakni apa kata kitab suci tentang jiwa, dengan asumsi
bahwa Allah sebagai pencipta manusia yang paling mengetahui anatomi kejiwaan manusia.
Selanjutnya, penelitian empiric membantu menafsirkan kitab suci. Tujuan psikologi Barat hanya
tiga: menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan tingkah laku. Psikologi Islam menambah dua
halyaitu: membangun perilaku yang baik dan mendorong orang hingga merasa dekat dengan Allah.
Jika konseling dalam psikologi Barat hanya di sekitar masalah sehat dan tidak sehat secara
psikologis, konseling psikologi Islam menembus hingga bagaimana 11 orang merasa
hidupnya bermakna, benar dan merasa dekat dengan Allah SWT.
Ada hubungan unik yang mampu memberikan nuansa tersendiri dalam perkembangan
psikologi dan pemeliharaan fungsi kesehatan, yaitu:
a) Memberikan dasar kepercayaan yang dapat diperbaharui (diperbaiki)

7
b) Mengembangkan perasaan dalam hubungan horizontal
c) Mampu memberikan semangat baru dalam kehidupan
d) Merancang tingkah-laku diri secara prosedural melalui menghubungkan antara
perkembangan dengan kejadian kejadian krisis dalam kehidupannya
e) Mampu mempercepat perkembangan diri dan perubahan sosial.5

2.5 Perbedaan Psikoterapi Islam dengan Psikoterapi Lainnya


A. Psikoterapi Modern
a. Objek Utama Psikoterapi
Dalam pandangan psikologi Islam, manusia memiliki 6 aspek, yaitu:
1. Aspek fisik
2. Aspek psikis/psikologis, di dalamnya terkandung 3 unsur, yakni:
- Kognitif
- Afektif
- Konatif/psikomotor

b. Fungsi Psikoterapi
1. Mencegah/preventif
2. Mengembangkan/developmental
3. Memulihkan/remedial
4. Menyelesaikan krisis/crisis intervention
5. Mengkonsultasikan/merundingkan/consultation

c. Kemampuan yang Harus Dimiliki oleh Terapis dalam Psikoterapi


1. Membina hubungan dengan klien
2. Bertanya
3. Memparafrase
4. Refleksi
5. Konfrontasi body language
6. Eye contact, dll

5
Isep Zainal Arifin, Bimbingan Penyuluhan Islam, Pengembangan Dakwah Melalui Psikoterapi Islam(Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2009)

8
d. Tujuan Psikoterapi
Tujuan psikoterapi Barat ialah menekankan kesejahteraan manusia pada aspek kognitif,
tingkah laku dan atau afektif

B. Psikoterapi Islam
a. Objek Utama Psikoterapi
Dalam pandangan psikologi Islam, manusia memiliki 6 aspek, yaitu:
1. Jasad/fisik
2. Akal
3. Qalb
4. Nafs
5. Ruh
6. Emosi
Inilah yang menjadi objek utama dalam psikoterapi Islam. Semua aspek yang ada dalam
diri manusia saling mempengaruhi satu sama lain.

b. Fungsi Psikoterapi Islam


Fungsi dari psikoterapi Barat juga termasuk dalam fungsi psikoterapi Islam, ditambah dengan
adanya fungsi tazkiyah, yakni penyucian/pembersihan jiwa. Tatacara pentazkiyahan ialah dengan
cara takhalli, tahalli dan tajalli.

c. Kemampuan yang Harus Dimiliki oleh Terapis dalam Psikoterapi


Dalam pandangan psikoterapi Islam, selain termasuk dari poin kemampuan pandangan Barat,
diharuskan juga memiliki kemampuan:
• Menyampaikan dan menjelaskan ilmu dan amalan, serta mendidik
• Melakukan dakwah
• Berdoa, berzikir, berwudhu dan melakukan shalat serta teknik komplemen lain yang terkait
dengan aspek-aspek yang terdapat dalam diri manusia.

d. Tujuan Psikoterapi
Tujuan psikoterapi Islam, yaitu menekankan kesejahteraan manusia pada jasad, akal,
emosi, qalb, nafs dan ruh. 6

6
Ana Auneela. 2019. Jurnal Psikoterapi Barat dan Psikoterapi Islam. Academia edu : Surabaya

9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Psikoterapi Islam menjelaskan tentang penyembuhan jiwa. Psikoterapi bergunauntuk
membantu penderita dalam memahami dirinya, mengetahui sumber-sumberpsikopatologi dan
kesulitan penyesuaian diri, memberi perspektif masa depan yanglebih cerah. Dalam hubungan
dengan Islam psikoterapi adalah proses pengobatan danpenyembuhan suatu penyakit apakah
mental, spiritual, moral maupun fisik denganmelalui bimbingan al-qur'an dan sunnah Nabi
Muhammad SAW.
Psikoterapi dalam Islam dapat menyembuhkan semua aspek psikopatologi, baikyang bersifat
duniawi maupun ukhrawi. Pada umumnya disebutkan beberapa teknikpsikoterapi hati itu ada
lima macam yaitu membaca al-qur’an sambil mencobamemahami artinya, melakukan
shalat malam, bergaul dengan orang yang baik ataushalih, puasa dan zikir malam hari yang lama.
Psikoterapi Islam menjadikan Al-qur’an dan Al-Hadist sebagai sumber rujukandalam
menerapkan metode pemulihan terhadap seorang klien yang sedang mengalamipermasalahan
kejiwaan, berupa gangguan kesehatan mental, depresi hingga gangguanjiwa berat.

B. SARAN
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.Apabila ada
kritik dan yang ingin disampaikan, silakan sampaikan kepada kamidengan kritikan yang
membangun.
Kami menyadari apabila masih terdapat kekurangan dalam pengerjaan makalahkami mohon
maaf dan mohon agar pembaca memakluminya karena kami hanyamanusia yang tak luput dari
salah dan khilaf

10
DAFTAR PUSTAKA

Ana Auneela. 2019. Jurnal Psikoterapi Barat dan Psikoterapi Islam. Academia edu : Surabaya
Isep Zainal Arifin. Bimbingan Penyuluhan Islam, Pengembangan Dakwah Melalui Psikoterapi
Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2009
Lihin. “Pengertian Psikoterapi”, source: http://www.referensimakalah.com/2012/11/pengertian-
psikoterapi.html (1 Juni 2017)

Al Qur’an Surah Al-An’aam ayat 82

Al Qur’an Surah Az-Zumar ayat 22

Al=Qur’an Surah Ali Imran ayat 200

11

Anda mungkin juga menyukai