Anda di halaman 1dari 11

Aplikasi Terapi Islam

Melalui Istisyfa’ wa Tadaawa

DISUSUN OLEH

ABDUL LATIF TRIMARDANI (1830505022)

YOLEN SATRIA

WILDAN FAJAR SIDIQ

DOSEN PENGAMPU : DR. MUH. MAWANGIR, M. AG.

PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
yang menyayangi tanpa pernah meminta imbalan dari mahluk-Nya, yang atas
berkat rahmat, inayah serta hidayah-Nya lah kami sebagai penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa shalawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, serta,
umatnya yang membela risalahnya sampai akhir jaman.

Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan


benar, yang merupakan salah satu tugas mata kuliah, dalam memenuhi tugas
tersebut maka kami menyusun makalah yang berjudul “Aplikasi Terapi Islam”
kami telah mendapatkan bantuan dari beberapa sumber yang telah di lampirkan di
halaman pada Daftar Pustaka.

Kami berharap makalah ini dapat menambah wawasan kepada pihak yang
membacanya. Kami sadar sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan. Apabila terdapat kesalahan yang kecil ataupun yang fatal kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak yang membaca makalah ini.
Dan kami juga menerima kritik dan saran terhadap makalah yang kami buat ini,
mudah-mudahan dengan adanya kritik dan saran kami dapat membuat makalah
yang lebih bagus lagi di hari kemudian.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

A.Latar Belakang.........................................................................................................1
B.Rumusan Masalah....................................................................................................1
C.Tujuan......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................3
A.Pengertian Psikoterapi Islam...................................................................................3
B Fungsi Psikoterapi Islam.………………………………………………………….3
C Tujuan Psikoterapi Islam …………………………………………………………4
D. Proses Pelaksanaan……………..………………………………………………...5
E.Manfaat Psikoterapi Islam … …..………………………………………………...5
F.Metode Psikoterai Istisya wa Tadawwa…...……………………………………...5

BAB III PENUTUP.........................................................................................................6

A.Kesimpulan.............................................................................................................6
B.Saran........................................................................................................................6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Terapi (Psychoterapi) adalah pengobatan alam pikiran atau lebih tepatnya pengobatan
dan perawatan gangguan psikis melalui metode psikologis. Istilah ini mencakup berbgai
teknik yang bertujuan untuk membantu individu dalam mengatasi gangguan emosionalnya
dengan cara memodifikasi perilakum pikiran, dan emosinya, sehingga individu tersebut
mampu mengembangkan dirinya dalam mengatasi masalah psikisnya.
Terapi Islam adalah proses pengobatan dan penyembuhan dengan melalui bimbingan
Al-Qur’an dan As-Sunnah nabi Muhammad Saw atau secara empirik adalah melalui
bimbingan dan pengajaran Allah SWT, malaikat-malaikat-Nya, Rasul-Nya. H. Fuad Anshori
juga mengemukakan psikoterapi Islam yang merupakan upaya penyembuhan jiwa (Nafs)
manusia secara rohaniyyah yang didasarkan pada tuntutan Al-Qur’an dan Al-Hadits dengan
metode analisis esensial empiris serta ma’rifat terhadap segala yang tampak pada manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan psikoterapi Islam?
2. Bagaimana cara pengaplikasian terapi dengan Istisyfa?
3. Apa metode yang dignakan ?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengatahui maksud terapi islam
2. Mengetahui apa yang dimaksut Istisya wa tadawaa
3. Menambh wawasan dan juga pengetajuan bagi pematari dan juga audien

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Psikoterapi Islam

Psikoterapi Islam adalah proses pengobatan dan penyembuhan suatu penyakit, apakah
mental, spiritual, moral maupun fisik melalui bimbingan Al Qur’an dan As Sunnah Nabi
SAW.1

Psikoterapi Islam adalah proses perawatan dan pengobatan terhadap segala gangguan
dan penyakit kejiwaan melalui intervensi psikis melalui metode dan teknik yang didasarkan
kepada tuntunan Al-Qur’an, sunnah dan hasil ijtihad.2

Psikoterapi Islam dapat diistilahkan atau diartikan sebagai al-istifsyfa bi al-Qur’an wa


al-Du’a, yaitu proses penyembuhan terhadap penyakit-penyakit dan gangguan psikis yang
didasarkan kepada tuntunan nilai-nilai Al-Qur’an dan Doa.3

Pengertian lain

Psikoterapi (psychotherapy) adalah pengobatan alam pikiran, atau lebih tepatnya,


pengobatan dan perawatan gangguan psikis melalui metode psikologis.4 Istilah ini mencakup
berbagai teknik yang bertujuan untuk membantu individu dalam mengatasi gangguan
emosional dengan cara memodifikasi perilaku, pikiran, dan emosinya seperti halnya proses
reedukasi (pendidikan kembali), sehingga individu tersebut mampu mengembangkan dirinya
dalam mengatasi masalah psikisnya.

James P. Chaplin lebih jauh membagi pengertian psikoterapi dalam dua sudut pandang.
Secara khusus, psikoterapi diartikan sebagai penerapan teknik khusus pada penyembuhan
penyakit mental atau pada kesulitan-kesulitan penyesuain diri setiap hari. Secara luas,
psikoterapi mencakup penyembuhan lewat keyakinan agama melalui pembicaraan nonformal
atau diskusi personal dengan guru atau teman.5

1
Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konseling Dan Psikoterapi Islam, (Yogyakarta : Al Manar, 2004), h. 228
2
Isep Zainal Arifin, Bimbingan Penyuluhan Islam, (Jakarta : PT Rajagrafindo Persada, 2009),
3 34
Ibid, hlm. 23
4
Yahya Jaya, Spiritual Islam Dalam MenumbuhkembangkanKepribadian dan Kesehatan Mental,
(Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Offset, 1994), Cet. I. hlm. 166
5
James P. Chaplin, Dictionary of Psychology, Terj, Kartini Kartono, Kamus Lengkap Psikologi,
(Jakarta: Rajawali, 1999), hlm. 407

2
Pada pengertian di atas, psikoterapi selain digunakan untuk penyembuhan penyakit
mental, juga dapat digunakan untuk membantu, mempertahankan dan mengembangkan
integritas jiwa, agar ia tetap tumbuh secara sehat dan memiliki kemampuan penyesuaian diri
lebih efektif terhadap lingkungannya. Dengan demikian, tugas utama psikoterapis di sini
adalah memberi pemahaman dan wawasan yang utuh mengenai diri pasien serta
memodifikasi atau bahkan mengubah tingkah laku yang dianggap menyimpang. Oleh karena
itu, boleh jadi psikoterapis yang dimaksudkan di sini adalah para guru, orang tua, saudara dan
teman dekat yang biasa digunakan sebagai tempat curahan hati serta memberi nasihat-nasihat
kehidupan yang baik.

Menurut Carl Gustav Jung sebagai mana dikutip dalam Nuansa-nuansa Psikologi
Islam, menyatakan bahwa psikoterapis telah melampaui asal-usul medisnya dan tidak lagi
merupakan suatu metode perawatan orang sakit. Psikoterapi kini digunakan untuk orang yang
sehat atau pada mereka yang mempunyai hak atas kesehatan psikis yang penderitaannya
menyiksa kita semua.6

B. Fungsi Psikoterapi Islam

Sebagai suatu ilmu, psikoterapi islam mempunyai fungsi dan tujuan yang nyata dan mulia.
Fungsi dari psikoterapi islam sebagai berikut :
a. Fungsi pemahaman (Understanding)
Fungsi pemahaman (understanding), memeberikan pemahaman dan pengertian tentang

manusia dan problematikanya dalam hidup dan kehidupan serta bagaimana mencari solusi

dari problematika itu secara baik, benar, dan mulia.

b. Fungsi pengendalian (Control)

Fungsi pengendalian (control), memberikan potensi yang dapat mengarahkan aktifitas

Allah agar tetap terjaga pengendalian dan pengawasan allah. Sehingga tidak akan keluar

dari kebenaran, kebaikan, dan kemanfaatan.

c. Fungsi peramalan (Prediction)


Fungsi peramalan (prediction) atau analisis kedepan. Sesungguhnya dengan ilmu ini

seseorang akan memiliki potensi dasar untuk melakukan analisis kedepan tentang segala

6
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, Nuansa-nuansa Psikologi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2001), Cet. 1, hlm. 208

3
peristiwa, kejadian dan perkembangan.

d. Fungsi Pengembangan (Development)

Fungsi pengembangan (development), mengembangkan ilmu keislaman, khususnya

tentang manusia dan seluk-beluknya, baik yang berhubungan dengan problematika

ketuhanan menuju keinsanan; baik yang bersifat teoritis, aplikatif, maupun empirik.

e. Fungsi Pendidikan (Education)

Fungsi pendidikan (education). Hakikat pendidikan adalah meningkatkan sumber daya

manusia, misalnya dari keadaan tidak tahu menjadi tahu, dari buruk menjadi baik, atau dari

yang sudah baik menjadi lebih baik lagi

f.Fungsi Pengembangan (Development)

Fungsi pengembangan (development), mengembangkan ilmu keislaman, khususnya

tentang manusia dan seluk-beluknya, baik yang berhubungan dengan problematika

ketuhanan menuju keinsanan; baik yang bersifat teoritis, aplikatif, maupun empirik.

G. Fungsi Pendidikan (Education)

Fungsi pendidikan (education). Hakikat pendidikan adalah meningkatkan sumber daya

manusia, misalnya dari keadaan tidak tahu menjadi tahu, dari buruk menjadi baik, atau

dari yang sudah baik menjadi lebih baik lagi.35

C. Tujuan psikoterapi Islam

Adapun tujuan dari psikoterapi islam ialah sebgai berikut :

a. Memberikan pertolongan kesetiap individu agar sehat jasmaniah dan Rohaniah, atau sehat
mental, spiritual dan moral, atau sehat jiwa dan raganya.
b. Menggali dan mengembangkan potensi esensial sumber daya insani.
c. mengantarkan individu kepada perubahan konstruksi dalam kepribadian dan etos kerja.
d. Meningkatkan kualitas keimanan, keislaman, keihsanan, dan ketauhidan dalam kehidupan
sehari-hari dan nyata.
e. Mengantarkan individu mengenal, mencintai, dan berjumpa dengan esensi diri

D. Proses Pelaksanaan

4
Terapi Islam Pelaksanaan terapi dan rencana diagnostik dengan sendirinya
dilaksanakan oleh pasien bagi pasien rawat jalan dan oleh pasien, perawat, dan dokter
pada pasien rawat inap.Bahasan selanjutnya adalah untuk pasien berobat jalan. Di dalam
konsep asuhan medic terdapat prinsip dasar bahwa proses pengobatan adalah usaha
bersama antara pasien (dibantu oleh keluarganya) dengan dokter, setelah dokter
menerangkan segalah sesuatunya kepada pasien, dan kemudian pasien memahami dan
menyetujui untuk melaksanakan rencana tersebut. Tahapan selanjutnya adalah proses
pemantauan. Sebenarnya proses pelaksanaan terapi dan pemantauan berjalan bersama.
Proses permantauan dilaksanakan dengan jalan membuka akses komunikasi selebar-
lebarnya antara dokter dan pasien. Komunikasi yang akrab antara dokter dan pasien
selama terapi sampai pasien sembuh adalah kunci kepuasan pasien. Beberapa topik yang
perlu dilaporkan pasien kepada dokter adalah (1). Bila pelaksanaan mengalami kesulitan
atau terdapat ketidakjelasan. (2). Bila terdapat kekhawatiran, dan (3). Bila penyakit makin
berat15 Proses terapi dan penyembuhan melalui pendekatan islami sering disebut dengan
istilah Istisfa’.Salah satu metodenya ialah do’a. Menurut Isep Zainal, terapi Islam dapat
dapat diistilahkan sebagai al-Istisfa’bi al-Qur’an wa al-Du’a’, yaitu penyembuhan
terhadap penyakit-

E. Manfaat Psikoterapi Islam

a. Pemahaman
Manfaat bagi manusia ialah pemahaman yang dapat digunakan untuk mengenali
baik dan buruknya segala sesuatu yang ingin dikerjakan atau yang sedang
dilakukan.

b. Control
Psikoterapi islam memberikan manfaat yaitu manfaat pengendalian agar tetap di
jalan kebaikan kebenaran.
c. Merubah individu
Merubah individu yaitu perubahan yang dilakukan kea rah yang lebih baik dan
tidak melakukan hal-hal yang tidak di sukai oleh Allah SWT.

F. Metode Terapi Islam

5
Istisyfa diartikan sebagai proses pengobatan atau rehabilitatif, sedangkan tadawa`
diartikan sebagai perawatan dan ilaj an-Nafs bermakna terapi. Dalam Kamus Bahasa
Indonesia diartikan sebagai usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sakit.
Psikoterapi dalam Islam dipahami sebagai proses perawatan dan penyembuhan penyakit
kejiwaan atau kerohanian melalui intervensi psikis dengan metode yang didasarkan
kepada al-Qur`an dan Sunnah. Proses perawatannya disebut dengan istilah Istisyfa`.
Pada intinya istisyfa wa tadawaa adaah suatu metode pengobatan islam yang
dilakukan menggunakan metode yang didasarkan kepada al-Qur`an dan juga sunah.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Terapi rohani Islam merupakan proses penyembuhan atau pemulihan psikis pasien
melalui pendekatan psikologis melalui sugesti, motivasi untuk mempercepat proses
penyembuhan atau pemulihan pada aspek rohani dilaksanakan dalam berbagai bentuk
seperti proses penyadaran, penenangan, penguatan, pengontrolan, dan pencerahan.
Mengunakan Metode al-Qur`an dan juga sunah, diharapkan pasien dapat termotivasi
untuk sabar dalam menerima ujian dari Allah dan dapat lebih mendekatkan diri kepada
Allah seperti halnya berdo’a, berdzikir dan mengerjakan shalat sesuai kemampuan
fisiknya. Selain itu juga dapat memotivasi pasien bersikap optimis bahwa penyakit yang
dideritanya akan sembuh.

7
DAFTAR PUSTAKA
Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konseling Dan Psikoterapi Islam, (Yogyakarta : Al Manar, 2004), h. 228

Isep Zainal Arifin, Bimbingan Penyuluhan Islam, (Jakarta : PT Rajagrafindo Persada, 2009),

Ibid, hlm. 23

Yahya Jaya, Spiritual Islam Dalam MenumbuhkembangkanKepribadian dan Kesehatan Mental, (Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya Offset, 1994), Cet. I. hlm. 166

James P. Chaplin, Dictionary of Psychology, Terj, Kartini Kartono, Kamus Lengkap Psikologi, (Jakarta: Rajawali,
1999), hlm. 407

Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, Nuansa-nuansa Psikologi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001),
Cet. 1, hlm. 208

Anda mungkin juga menyukai