Anda di halaman 1dari 14

DO’A, DZIKIR, MEDITASI DAN BERKHALWAT DALAM PSIKOLOGI ISLAM

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Psikologi Islam

Dosen Pengampu :

M. Nurdin, M. Ag.

Angota Kelompok 12 :

1. Gilang Putra Maulana : 303200019


2. Kholinda Ananda Putri : 303200023
3. Munifatul Khariza : 303200028

JURUSAN BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2021/2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Doa, zikir, meditasi dan berkhalwat semuanya sama-sama bertujuan untuk mengingat dan
mendekatkan diri kepada Allah hanya saja caranya caranya yang sedikit berbeda, doa biasanya
dilakukan dengan mengangkat kedua tangan untuk meminta kepada Tuhan, zikir biasanya
dilakukan dengan bertasbih, meditasi biasanya dilakukan ditempat yang tenang dan rileks,
sedangkan berkhalwat biasanya dilakukan dengan menyepi agar pikirannya hanya tertuju pada
Tuhan Yang Maha Esa.1

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pemahaman doa dalam psikologi islam?


2. Bagaimana pemahaman dzikir dalam psikologi islam?
3. Bagaimana pemahaman meditasi dalam psikologi islam?
4. Bagaimana pemahaman berkhalwat dalam psikologi islam?

C. Tujuan Pembahasan

1. Untuk memahami doa dalam psikologi islam.


2. Untuk memahami dzikir dalam psikologi islam.
3. Untuk memahami meditasi dalam psikologi islam.
4. Untuk memahami berkhalwat dalam psikologi islam.

1 Anonim, “Makalah Doa, zikir, meditasi dan berkhalwat ( Psikologi Islam II)“
(http://almadisuks.blogspot.com/2014/11/makalah-doa-zikir-meditasi-dan.html )
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pemahaman Doa dalam Psikologi Islam

1. Pengertian Do’a

Menurut Ibnu Faris doa secara bahasa adalah ketika kamu memalingkan sesuatu pada dirimu
dengan suara atau ucapan agar datang padamu. Sederhananya doa doa dalam makna ini adalah
memanggil atau meminta pada seorang agar memenuhi panggilan dan permintaan kita. Menurut
Ahmad Warson doa secara bahasa bermakna seruan, panggilan, permintaan dan permohonan.
Secra istilah doa menurut Syaikh Al-Thayyibi adalah menampakkan kehinaan, rasa sangat
butuh dan ketidak berdayaan pada Allah Swt. Sedangkan menurut Imam Al-Manawi doa adalah
bahasa rintihan akan kefakiran dan keterdesakan yang ditujukan pada Allah.2

2. Tata krama dalam Berdo’a

Sayid Alwi Al Maliki Al Hasani Menyebutkan Bahwa Tata Krama Berdoa Ada Sepuluh :

a. Hendaknya sesorang itu menunggu Untuk Berdoa Pada Waktu-waktu Yang Mulia,
Seperti Setahun Sekali ketika Di Arofah (Haji), Satu Bulan Penuh Pada Bulan
Rimadhon, Satu Minggu sekali Pada Hari Jumat, Sehari semalam Pada Waktu Sahur.
b. Hendaknya sesworang itu Melakukannya pada keadaan-keadaan yang Mulia, Seperti,
Ketika Turun Hujan, Ketika Iqomah Sholat Fardu atau Sebelum Sholat Fardhu, Diantara
Adzan dan Iqomah, Ketika Sujud, Seperti yang diterangkan di Hadist.
c. Hendaknya seseorang Berdoa Menghadap ke arah Qiblat, dan Mengangkat kedua
Tangannya sampai-sampai terlihat putihnya Ketiak, Serta Seharusnya Seseorang itu
Mengusapkan kedua telapak tangannya pada Wajahnya pada waktu Akhir Berdoa.
d. Merendahkan Suara diantara Suara rendah dan tinggi.
e. Hendaknya dalam Berdoa seseorang tidak dalam keadaan kelaparan.
f. Hendaknya seseorang memohin dengan kerendahan hati, Khusyu', Cinta, dan Takut
kepada Allah.
g. Hendaknya seseorang itu menetapkan Doanya serta meyakini Pasti Diijabahi Allah, dan
Membenarkan Keinginannya didalam Doa.
h. Hendaknya seseorang meminta dengan tegas dan Mengulangi doanya Tiga kali, serta
tidak meyakini Akan Lambatnya dalam hal Ijabah.
i. Hendaknya seseorang membuka Doa dengan Menyebut Nama Allah, dan Membaca
Sholawat pada Nabi, Serta Menutup Doa dengan Menyebut Nama Allah dan Membaca
Sholawat Nabi Juga.
j. Tatakrama Batin, ini merupakan Pangkal Diijabahnya setiap Doa. Taubat ketika Dholim,
Datang Kepada Allah dengan menyebutkan pokok keinginan itulah sebab yang paling
dekat dengan Ijabah.3

2 Abdul Hafidz dan Rusydi, “Konsep Dzikir dan doa perspektif Al-Qur’an”, Islamic Academica, ol.No.6, Issue
No.1, 2019. Hal. 71-72 (https://media.neliti.com/media/publications/290468-konsep-dzikir-dan-doa-perspektif-al-
qura-6d0e5c1d.pdf )
3. Sudut Pandang Psikologi Islam terhadap Do’a

Berdoa merupakan suatu hal yang pasti pernah dilakukan setiap manusia. Setiap manusia
pasti memiliki keinginan, harapan ataupun cita-cita. Disadari atau tidak, hal ini mendorong
manusia untuk berdoa bagaimanapun caranya. Baik hanya dengan harapan ataupun dalam
bentuk ritual tersendiri. Kemudian, berdoa ini memiliki pengaruh tersendiri terhadap jiwa
manusia. Seperti yang dialami pada subjek penelitian setelah diberikan intervensi atau
pemberian perilaku. Intervensi ini diberikan berdasarkan modul pelatihan doa yang telah di
judgement oleh salah satu Mufasir Alquran dan modul tersebut juga telah divalidasi. Materi
intervensi ini terdiri dari 6 sesi, yakni meliputi persiapan doa, mendoakan orang lain tanpa
orang lain tahu, mendoakan orang lain dengan bersuara sehingga orang yang didoakan
mendengar, mendoakan dengan bersuara pada orang yang telah mendoakan hingga orang
tersebut mendengar, penerapan adab dalam berdoa dan berdoa dengan khusyuk.
Hasil yang diperoleh dalam subjek penelitian pada perusahaan Banks swasta adalah adanya
pengaruh secara psikis yang dirasakan oleh masing-masing subjek penelitian setelah pelatihan
berlangsung. Hal ini dikarenakan berdoa dalam kaitannya dengan agama adalah esensi (inti)
dari perilaku religius yang merupakan pusat dari kehidupan beragama dan merupakan bukti
kuat yang mengindikasikan keyakinan terhadap Tuhan. Berdoa juga merupakan bukti kualitas
hidup beragama yang memasuki alam jiwa manusia yang paling dalam sehingga merupakan
dasar dari kehidupan beragama yang dapat mempengaruhi kerangka pikiran dan psikologis
manusia. Tanpa adanya kegiatan berdoa, maka eksistensi agama tidak pernah ada,4

B. Pemahaman Dzikir dalam Psikologi Islam

1. Pengertian Dzikir

Kata “Dzikrun” berasal dari bahasa Arab Dzakara – yadzkuru – dzikran yang mengandung
pengertian ialah: sesuatu yang dituturkan lidah dan hati mengenai Allah SWT. Dengan
demikian, maka zikir yang mengenai selain Allah SWT, bukanlah bernama zikir. Zikir dalam
arti sempit memiliki makna “menyebut asma-asma Allah yang Agung dalam berbagai
kesempatan.” Sedangkan dalam, arti yang luas, zikir mencakup pengertian “mengingat segala
keagungan dan kasih sayang Allah SWT. Yang telah diberikan kepada kita, sambil mentaati
segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.” Menurut al-Ashfahani, zikir adalah
menghadirkan sesuatu baik dalam bentuk perasaan (hati) maupun perbuatan. Ada juga yang
menyebut dzikir ialah menyebut Allah dengan membaca tasbih (subhanallahi), membaca tahlil
(laillahaillallahu), membaca tahmid (alhamdulillah), membaca taqdis (quddusun), membaca
takbir (Allahu Akbar), membaca hauqalah (la haula wala quwwata illa billahi), membaca
hasbalah (hasbiyallahu), dan membaca doa-doa yang ma’tsur, yaitu doa-doa yang diterima dari
Nabi saw.
Al-Thabathabai mengemukakan dua makna terkandung dalam lafal zikir: pertama, kegiatan
psikologis yang memungkinkan seseorang memelihara makna sesuatu yang diyakini

3 Bumi Damai Al-Arifin, “ 10 Tatakrama Berdo’a” , (https://ibnusujari.blogspot.com/2018/03/10-tatakrama-


berdoa.html )
4
Shanty Komalasari, “Do’a dalam Perspektif Psikologi” , Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin, Hal. 432
dan 433 (file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/3754-10596-1-PB.pdf )
berdasarkan pengetahuannya atau ia berusaha hadir padanya (istikdhar).; Kedua, hadirnya
sesuatu pada hati dan ucapan sesorang. Zikir dalam hati disebut zikir qalb, sedang dalam
ucapan disebut dengan zikir lisan.5

2. Esensi Dzikir

Jika membiasakan amalan ibadah dzikir disertai maknanya maka, pencapaian manfaat akan
dirasakan,juga karakteristikbaik yaitu selalu menghindari perbuatan dosa yang dilarang oleh
Allah dapat dicapai dan dibentuk. Sehingga, akan tercemin dalam kehidupan individu yang
bersangkutan. Diantara manfaat dzikir yang disajikan oleh penulis, diantaranya :
a. Dzikir dapat membentuk pribadi yang baik dan terhindar dari dosa.
Ketika seseorang sering berzikir karakteristik atau kepribadiannya akan baik dalam
kehidupannya dan selalu menghindari perbuatan dosa yang dilarang oleh Allah.Hal ini
selaras dengan pendapat Khan, karena ketika seseorang melakukan dzikir maka Allah
akan menghindarkannya dari melakukan dosa karena itu membantu membentuk
kepribadian yang baik dalam individu, dan Allah akan menjaga hambaNya yang
senantiasa berdzikir. Tidak ada penolong terbaik selain Allah Ta’ala. Ketika kepribadian
baik telah terbentuk maka pergaulannya pun dapat dijaga dengan baik.

b. Menghilangkan Kecemasan
Dzikir mampu menghilangkan kecemasan, hal ini selaras dengan hasil penelitian yang
dilakukan terhadap pasien yang akan mengalami operasi yang menyatakan bahwa
kegelisahan pasien setelah melakukan zikir dalam bentuk istighfar, takbir, tahmid,dan
tahlil sebagian besar pasien tidak mengalami kecemasan dan sebagian lagi mengalami
kecemasan ringan. Hal ini menunjukkan bahwa kebiasaan melakukan zikir dengan benar
dapat mengakibatkan kedamaian hati, walau keadaan emosi manusia sedang mengalami
kecemasan. Tentu tidak mudah menenangkan keadaan diri dengan suatu stimulus, tetapi
dengan adanya penelitian tersebut semakin memperkuat bahwa dzikir dapat menjadi
terapi yang cepat dan efektif ketika mengalami kecemasan.

c. Menghilangkan Fantasi Seksual


Dengan berzikir dan memaknai dzikir maka, pikiran atau kognitif akan bersih dari hal-
hal yang negatif yang dapat mengakibatkan dosa. Hal ini selaras dengan pendapat Safaria
dan Saputra yang menyatakan bahwa zikir dengan sepenuh hati kepada Tuhan, akan
menguatkan kognitif, afektif dan konatif. Sehingga ketika berzikir dengan konsentrasi
penuh akan menghambat munculnya pemikiran buruk seperti fantasi seksual, karena
pengaruh dzikir dapat mengubah pola pikir yang negatif menjadi lebih fokus untuk
pemikiran yang positif. Karena manusia cenderung hanya fokus pada satu hal saja, maka
kata kunci dari hal ini adalah memfokuskan diri pada satu hal atau sebagai pengalihan,
tentu pengalihan disini harus sesuatu yang positif yaitu dzikir, sehingga selain stimulus,
pengalihan dapat juga berfungsi membersihkan dari hal yang buruk.

5
Anonim, “Makalah Doa, zikir, meditasi dan berkhalwat ( Psikologi Islam II)“
(http://almadisuks.blogspot.com/2014/11/makalah-doa-zikir-meditasi-dan.html )
d. Dzikir bermanfaat bagi fisik dan spiritual
Manfaat fisik yaitu memurnikan hati dari semua sikap dan emosi negatif. Sedangkan
manfaat zikir terhadap spiritual yaitu membangkitkan semangat hidup kedalam qalbu,
mengurangi kecemasan. Ketika berdzikir, emosi dapat dikendalikandengan media dzikir
karena pengalihan dilakukan agar emosi yang negatif tidak semakin berlanjut yaitu
terbebas dari tekanan duniawi, kegelisahan, keputusasaan dan depresi, tentu juga
manfaatnya bagi spiritual dapat menghilangkan masalah psikologis.6

3. Pengaruh Dzikir terhadap Psikologis

Zikir merupakan ibadah yang menyenangkan yang paling ringan dan paling mudah
dilakukan dengan tidak memiliki kondisi dan aturan-aturan tertentu. Dalam hal ini zikir adalah
ibadah yang berbeda dengan ibadah-ibadah yang lainnya. Zikir bisa dilakukan dimana saja dan
kapan saja juga tidak terikat dengan aturan-aturan tertentu itulah mengapa zikir merupakan
ibadah yang mudah dilakukan.
Zikir memiliki manfaat psikologis dan spiritual, secara psikologis, memberikan rasa nyaman
dan secara spiritual memberikan rasa yang lebih dekat dengan Allah. Dalam perdamaian batin
individu yang memainkan peran mendasar adalah keyakinan pada agama terutama didasarkan
pada pernyataan ayat suci Al-quran.Tidak bisa dipungkiri bahwa memang keyakinan pada
Allah dan seseorang yang selalu mengingat Allah ia akan merasakan ketenangan. Baik
mengingat-Nya dalam kondisi senang maupun dalam kondisi yang paling buruk sekalipun.
Stres dan depresi misalnya. Tidak hanya itu, mengingat Allah juga akan membawa kepada
Ketenteraman, hal ini selaras dengan pernyataan Rahman dalam sebuah risetnya yaitu
”Ketenteraman menghiasi hidupnya, melingkupi ruang jiwanya, memadati kekosongan hatinya.
Dia damai dalam dzikirnya. Tenteram saat mengingat Allah.” Hal ini selaras sebagaimana
isyarat dalam Al-Quran: ”Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi
tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi
tenteram. (Q. S Ar-Ra’d: 28).Hasil penelitian menunjukkan bahwa zikir memiliki efek jangka
pendek yang cukup signifikan mengurangi depresi, kecemasan dan stres pada ibu dari pasien
PJK (Penyakit Jantung Koroner). Zikir disini memiliki peran yang signifikan. Zikir disini baik
dilakukan secara verbal atau non verbal.
Dalam sebuah penelitian lain, ternyata selain dzikir dapat memeberikan kedamain dan
ketentraman pada hati, aspek pskologis, dzikir juga dapat mngurangi sakit. Seperti Pada pasien
muslim, sholat dan zikir dapat menjadi alternatif penanganan nyeri non farmakologis
mengurangi tingkat intensitas nyeri pasca operasi. Hal ini karena dzikir dapat memberikan
emosi positif. Rasa sakit yang disebutkan dalam penelitian ini yaitu tidak hanya pada proses
fisik tetapi juga pada aspek psikologis.
Chapman mengatakan bahwa emosi negatif menjadi bagian dari rasa sakit. Dalam hal ini
ternyata emosi juga mempunyai peran. Itulah mengapa emosi positif disini sangat ditekankan
agar rasa sakit pasca operasi tersebut menjadi berkurang dan emosi positif ini salah satunya
yaitu didapat dengan berdzikir kepada Allah SWT.7

6 Anonim, “Pengaruh Dzikir Terhadap Psikolgis Muslim” , Yönetim, Vol. 2 No. 1, 2019. Hal 83-85
(file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/3763-Article%20Text-10562-1-10-20190801(1).pdf )
7
Anonim, “Pengaruh Dzikir Terhadap Psikolgis Muslim” , Yönetim, Vol. 2 No. 1, 2019. Hal 90-91 ko
(file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/3763-Article%20Text-10562-1-10-20190801(1).pdf )
C. Pemahaman Meditasi dalam Psikologi Islam

1. Pengertian Meditasi

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, meditasi adalah pemusatan pikiran dan perasaan
untuk mencapai sesuatu. Menurut kamus lengkap psikologi, meditation (meditasi) adalah satu
upaya yang terus-menerus pada kegiatan berpikir, biasanya semacam kontemplasi (perenungan
dan pertimbangan religius). Refleksi mengenai hubungan antara orang yang tengah bersemedi
(meditator) dengan Tuhan.
Dalam literatur psikologi, istilah meditasi mengacu pada sekelompok latihan untuk
membatasi pikiran dan perhatian. Walsh mengungkapkan bahwa meditasi merupakan teknik
atau metode latihan yang digunakan untuk melatih perhatian untuk dapat meningkatkan taraf
kesadaran, yang selanjutnya dapat membawa proses-proses mental dapat lebih terkontrol secara
sadar. Maupun mengemukakan bahwa meditasi merupakan suatu teknik latihan untuk
mengembangkan dunia internal atau dunia batin seseorang, sehingga menambah kekayaan
makna hidup baginya.
Dalam agama, meditasi berarti menggunakan pikiran secara terus-menerus untuk
merenungkan beberapa kebenaran, misteri atau obyek penghormatan (ta’zim) yang bersifat
keagamaan, sebagai latihan ibadah. Semua definisi tersebut lebih relefan untuk kata
“konsentrasi” dan “kontemplasi” selain untuk “meditasi”. Misteri kemanusiaan sendiri tidaklah
terungkap oleh bantuan akal. Meditasi melampaui pikiran. Namun, “konsentrasi” adalah
langkah persiapan menuju “meditasi”.
Efek meditasi pada aspek psikologis juga telah banyak dilaporkan para peneliti. Ditemukan
bahwa orang yang melaksanakan meditasi lebih rendah taraf kecemasannya, control dirinya
lebih internal dan aktualisasi dirinya lebih tinggi. Walsh (dalam Prawitasari) melaporkan
beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa meditasi dapat meningkatkan percaya diri, ntrol
diri, harga diri, empati dan aktualisasi diri. Selain itu meditasi juga efektif untuk orang-orang
yang mengalami stres, kecemasan, depresi, phobia, insomnia dan sebagai terapi untuk
menghilangkan ketergantungan terhadap obat dan alkohol.8

2. Hubungan Meditasi dan Dzikir

Meditasi dzikir adalah suatu gabungan antara meditasi dan dzikir atau (ingat) kepada Allah
sebagai zat yang menciptakan bumi langit dan isinya. Artinya bahwa meditasi adalah sebuah
renungan, memikirkan, melihat pikiran (terutama untuk kebaktian keagamaan) yang bertujuan
sampai kepada Allah. Kalau dzikir adalah menyebut atau mengingat Allah.
Meditasi menurut teori Abhidamma (dalam Triantoro, 2009) merupakan strategi untuk
menuju kepribadian dan kesehatan jiwa yang sehat. Meditasi dzikir membuat individu
berkonsentrasi pada faktor-faktor jiwa yang sehat, seperti pemahaman, ketenangan, sikap penuh
perhatian dan kenetralan yang menghambat munculnya faktor-faktor jiwa yang tidak sehat
menguasai jiwa individu.
Meditasi dzikir membuat individu bisa memahami dengan tepat setiap perubahan-perubahan
jiwa, timbul tenggelamnya kombinasi faktor-faktor jiwa yang sehat dan tidak sehat, kemudian
berusaha memunculkan faktor-faktor jiwa yang sehat sehingga menekan faktor-faktor jiwa
yang tidak sehat. Meditasi dzikir juga meningkatkan perluasan kesadaran individu untuk

8
S. Kunarni, “`17 BAB II Landasan Teori” , 2014, Hal. 18-19.
(http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/3969/3/104411043_bab2.pdf )
menyadari perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya, dan meningkatkan kemampuan diri
untuk mampu menyadari konflik-konflik terpendamnya, pengalaman-pengalaman yang
direpresikan di alam bawah sadar.
Meditasi pada dasarnya adalah melatih konsentrasi dan perhatian individu untuk mengamati
setiap perubahan dalam dirinya, mengamati setiap aliran-aliran pikiran, perasaan, persepsi-
persepsi dan memahami setiap pengalaman yang diperolehnya. Untuk itu, praktik meditasi
yang secara langsung mengubah, meningkatkan, dan meluaskan kesadaran diri individu.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa meditasi dzikir merupakan suatu kesatuan antara
meditasi dan dzikir. Dengan menyebut nama Allah secara berulang-ulang serta memusatkan
pikiran dan perasaan yang tertuju kepada Allah. Adapun metode terapi dzikir yang akan
dilakukan oleh peneliti adalah menggunakan prosedur yang tidak lepas dari terapi meditasi
dzikir yaitu relaksasi terlebih dahulu sebelum melakukan meditasi dzikir, kemudian latihan
berpikir positif untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan untuk mencapai keadaan yang
meditatif, kemudian yang terakhir adalah meditasi dzikir. Dalam melakukan meditasi dzikir
penulis menggunakan kalimat takbir, tasbih, tahlil, istighfar dan Asmaul Husna yaitu ‫الرحمن‬
(Yang Maha Pengasih), ‫( الرحيم‬Yang Maha Penyayang), ‫( المؤم‬Yang Maha Pemberi Kedamaian),
‫( الغفار‬Yang Maha Pengampun).9

3. Cara-cara Meditasi

Cara meditasi Islam yang bisa kamu lakukan:

a. Taffakur

Taffakur artinya berpikir dengan sengaja, konstruktif dan positif. Berapa banyak waktu
yang kita habiskan dalam sehari untuk merefleksikan kebesaran Allah SWT?
Di zaman seperti ini taffakur dinilai sangat penting. Kalau kita tidak memiliki waktu
untuk merenung dan berpikir, tentunya kita justru akan mengalami ketakutan. Akibatnya
bisa timbul stres, kecemasan dan kurangnya kedamaian dalam diri. Yang perlu kita lakukan
adalah melepaskan dan membebaskan diri dari belenggu yang mengikat kita ke dunia ini.
Mulailah dengan duduk diam selama lima menit setelah sholat fardhu. Tutup mata dan
pikirkan bagaimana Allah selalu memperhatikan kita. Renungkan bagaimana saat Allah tahu
semua yang ada di kepala kita, kekhawatiran kita hingga harapan kita.
Fokus utama kita adalah pada Allah, bukan yang lain. Tingkatkan waktu sedikit demi
sedikit setiap hari. Luangkan waktu untuk merenungkan Allah dan akhirat yang akan
membantu kita untuk lebih bersyukur dan juga meringankan tekanan kehidupan sehari-hari.
Dari Abu Hurairah -radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku
bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan
mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan
mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat). Jika ia
mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat
kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan
berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.” (HR. Bukhari no. 6970
dan Muslim no. 2675).

9 Ibid, Hal. 28-29.


b. Bersyukur

Banyak mengucapkan terima kasih secara verbal jadi salah satu ungkapan syukur kita.
Mungkin kita melihat beberapa orang yang kurang beruntung sehingga dapat membuat kita
berkata,”Saya bersyukur atas apa yang saya miliki”.
Rasa terima kasih ini tentu perlu dilakukan setiap hari secara sadar. Membuat jurnal rasa
syukur memungkinkan kita untuk memproses emosi syukur dengan lebih baik.
Dikutip dalam “Buku Pintar Hadist Edisi Revisi” oleh Syamsul Rijal Hamid, hadits
bersyukur atas segala nikmat Allah SWT ini disampaikan oleh Ibnu Amr ra. Bahwa
Rasulullah SAW bersabda, “Ada dua watak yang apabila keduanya terdapat dalam diri
seseorang, maka Allah mencatatnya sebagai orang yang sabar dan bersyukur. Yakni,
seseorang yang jika melihat orang lain lebih pintar atas dirinya dalam masalah agama, ia
mengikutinya. Dan jika melihat orang lain lebih sulit dari dirinya, lalu ia memuji Allah SWT
atas karunia yang diterimanya. Orang seperti inilah yang dicatat oleh Allah sebagai orang
yang bersabar dan bersyukur.” (HR. Tirmidzi).

c. I’tikaf

I’tikaf memiliki arti berhenti (diam) di dalam masjid dengan syarat-syarat tertentu,
semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah SWT. Ibadah sunnah ini sebenarnya bisa
dilakukan setiap waktu, akan tetapi yang paling utama adalah saat bulan Ramadhan.
Berdiam diri ini sebenarnya sudah pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad dengan
beribadah di Gua Hira. Nabi juga selalu melakukan I’tikaf saat bulan Ramadan karena
pahalanya sangat besar.
Melepaskan diri dari rutinitas dan beribadah di masjid semata-mata hanya kepada Allah
SWT. Saat I’tikaf jangan melamun dan pikiran tidak boleh kosong. Dan meninggakan
perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh seseorang yang sedang beritikaf.
Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 187:
“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri
kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah
mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni
kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa
yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang
putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang)
malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam mesjid.
Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertaqwa.”

d. Dzikir

Dzikir adalah salah satu praktik meditasi Islam yang paling umum. Dzikir berarti memuji
dan memuliakan Allah. Dengan berdzikir dalam keadaan meditasi, kamu akan
meningkatkan efektivitas latihan yang luar biasa.
Allah SWT menjamin akan memberi ketenangan hati dan akan selalu mengingat orang-
orang yang berdzikir kepada-Nya, sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an:
“Orang-orang yang beriman keadaan hati mereka menjadi tenang karena dzikir kepada
Allah, ingatlah dengan mengingatkan Allah, hati menjadi tenang.” (QS. Al-Ra’du: 28).
e. Membaca Al-Qur’an

Meditasi Islam salah satunya adalah membaca Al-Qur’an. Jika kamu mengalami hal yang
sangat buruk sebaiknya berwudhu dan membaca Al-Qur’an.
Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Alquran maka ia akan mendapat satu
kebaikan dan dari satu kebaikan itu berlipat menjadi sepuluh kebaikan. Aku tidak
mengatakan alif lam mim sebagai satu huruf. Akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan
mim satu huruf.” (HR. Bukhari).10

D. Pemahaman Berkhalwat dalam Psikologi Islam

1. Pengertian Berkhalwat

Khalwat menurut Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah adalah berada di tempat yang sunyi
dan sepi, agar dapat beribadah dengan khusyu dan sempurna.26 Khalwat dalam tarekat ini lebih
dikenal dengan istilah suluk, yang berarti menempuh jalan menuju kepada Allah SWT. Orang
yang melaksanakan suluk ini disebut salik.
Perbedaan antara khalwat dan suluk lebih diberatkan pada teknis pelaksanaannya dan
jumlah orang dalam kegiatan tersebut. Khalwat lebih identik dengan menyendiri di tempat yang
sepi, sebagaimana dua jenis manusia yang berkhalwat di tempat sepi dan yang ketiganya adalah
syaitan. Sedangkan suluk menyepi secara berjamaah untuk beribadah kepada Allah yang
dipimpin oleh seorang mursyid. Secara lebih jelasnya suluk adalah sebuah metode bagaimana
mengkoordinir umat yang ingin mendekatkan diri kepada Allah secara berjamaah.11

2. Macam-macam Khalwat

Dalam khalwat juga terdapat khalwat lahir dan khalwat batin. Perbedaan khalwat lahir dan
khalwat batin terletak pada bagaimana hadirnya hati saat ibadah. Seperti saat salat, bagaimana
singkronnya hati dengan gerakan salat yang kita lakukan. Bisa saja seseorang yang salat terlihat
sangat khusyu, padahal hati dan pikirannya melayang memikirkan hal dunilainya. Fisiknya
melakukan salat tapi hatinya tidak ikut melaksanakan salat.
Di samping itu, khalwat lahir dan khalwat batin lebih mengarah pada saat pelaksaannya.
Sebagaimana orang yang melakukan aktivitas khalwat dalam waktu yang ditentukan misalnya
sepuluh hari, tentunya pada saat itu lahir, batin, hati dan pikirannya harus hadir saat dia
melaksanakan khalwat. Inilah yang disebut dengan khalwat lahir, yaitu jelas terlihat
aktivitasnya serta hati dan pikiran yang benar-benar hadir saat pelaksaanan khalwat. Sedangkan
khalwat batin yaitu seseorang yang tetap melaksanakan kebiasaan yang dilakukan saat khalwat
dalam aktivitasnya sehari-hari. Misalnya ditengah kesibukan dunianya dia selalu berdzikir
kepada Allah, mengurangi bicara yang tidak penting, makan dan tidur secukupnya.12

10 Lusiana Mustinda, “Cara Meditasi Islam yang Bisa Cegah Stres dan Tingkatkan Konsentrasi”
(https://news.detik.com/berita/d-4925045/cara-meditasi-islam-yang-bisa-cegah-stres-dan-tingkatkan-konsentrasi)
11 Syifa Al-Qulub 3, “Khalwat Dalam Mengendalikan Emosi” UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Hal. 58

(http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/syifa-al-qulub)
12 Ibid, Hal. 58
3. Beberapa Ketetapan Berkhalwat

Selama proses khalwat berlangsung, ada beberapa ketetapan yang harus selalu ditaati oleh para
jama’ah, diantaranya :

a. Mandi taubat
S jama’ah mengikuti rangkain kegiatan khalwat atau suluk, mereka harus bersih dari
dosa lahir maupun batin. Mandi taubat ini dilaksanakan untuk membersihkan dosa
yang pernah mereka kerjakan, disadari maupun tidak disadari.

b. Salat Sunat Wudhu, Salat Sunat Taubat, dan Salat Sunat Hajat Suluk
Setelah mandi taubat dan bersih dari dosa lahir dan batin, para jama’ah juga
diharuskan melakukan ketiga salat sunat di atas.

c. Selalu dalam keadaan berwudhu.


Dimulai dari saat pertama khalwat sampai hari terkahir berkhalwat, setiap jama’ah
harus selalu dalam keadaan berwudhu. Jika wudhunya batal maka harus segera
berwudhu lagi, karena selama proses khalwat berlangsung, semua jama’ah harus
dalam keadaan suci.

d. Selalu salat berjama’ah diawal waktu.


Salat berjama’ah diawal waktu sangat dianjurkan bagi jama’ah suluk, bahkan lebih
baik lagi jika menjadi orang pertama yang sampai ke masjid sebelum salat
berjama’ah dimulai.

e. Berdzikir sendiri-sendiri di ruangan yang sudah disediakan.


Dzikir adalah salah satu amalan pokok dalam suluk. Para jama’ah berdzikir sesuai
dengan amalan yang sudah ditugaskan kepada mereka.

f. Berdzikir berjama’ah sesama anggota


Suluk atau yang lebih mereka kenal dengan khatam Tawajjuh. Secara bahasa khatam
berarti cincin dan tawajjuh berarti bertatap muka. Jadi, khatam tawajjuh adalah
sebuah proses dzikir berjama’ah yang membentuk lingkaran seperti halnya cincin
sambil bertatap muka atau berhadap-hadapan. Sedangkan secara amaliah khatam
adalah menyelesaikan bacaan-bacaan tertentu diantaranya Al-fatihah, Shalawat, Al-
Insyirah Al-iklhas, dan diakhiri dengan shalawat lagi. Tawajjuh adalah membaca
istighfar sebanyak-banyaknya.

g. Dzikir berjama’ah atau khatam tawajjuh.


Dilakukan didalam masjid bagi ikhwan laki-laki dengan membentuk lingkaran, dan
ikhwan perempuan cukup dalam ruangan suluk masing-masing hal tersebut bertujuan
untuk menjaga adab dan aurat ikhwan wanita. Pembatas atau penutup aurat wanita itu
adalah ruangan suluk yang sudah disediakan.

h. Mengurangi berkata-kata.
Hanya boleh mengeluarkan 14 kata per hari kepada sesama anggota suluk dan 7 kata
per hari kepada anggota diluar suluk.
i. Mengurangi tidur.
Waktu yang digunakan selama suluk hanya difokuskan untuk beribadah. Jika saat
pelaksaan suluk terasa mengantuk, maka dibolehkan untuk tidur. Hanya saja tidur
yang dianjurkan bukan dalam posisi berbaring, melainkan tidur dalam posisi duduk.

j. Mengurangi makan selama proses suluk berlangsung.


Waktu makan selama suluk hanya dua kali dalam sehari, yaitu pada pukul 08.00 dan
16.00. Karena perut yang terlalu kenyang akan menyebabkan mengantuk dan
mengganggu proses ibadah.

k. Tidak memakan makanan yang berunsur hewani.


Selama proses suluk berlangsug jama’ah hanya memakan makanan yang berunsur
nabati atau yang berasal dari tumbuhan. Karena makanan yang berunsur hewani salah
satunya akan menyebabkan tekanan darah menjadi meningkat, dan memicu
kemunculan emosi pada jama’ah. Kesepuluh ketetapan diatas harus selalu diamalkan
dan ditaati oleh para jama’ah suluk selama proses suluk berlangsung.13

4. Hikmah Berkhalwat

Hikmah khalwat itu ketika kita berpikiran positif, maka semuanya akan menjadi seperti itu.
Jika hati, perilaku, dan ibadah kita sudah berubah menjadi lebih baik, maka lingkungan pun
akan menjadi lebih baik tanpa kita minta.51 Hikmah khalwat lainnya yaitu membuat hidup
lebih bermakna, jelas arah dan tujuan sehingga duniawi bukanlah prioritas utama dalam hidup.
Narasumber lain menyatakan bahwa dia mendapatkan ilmu yang tak terduga dan harapan pada
dirinya sendiri agar bisa menjadi lebih baik lagi, bermanfaat untuk orang lain dan ingin sering
melakukan ubudiyah untuk bekal mati nanti.
Hikmah khalwat lainnya adalah menjadi lebih tenang, dipercaya masyarakat sehingga bisa
menjadi ketua RT padahal yang dulunya adalah seorang anak jalanan. Selanjutnya lebih fokus
dalam ibadah, benar-benar bisa mengenal Allah, dan berharap bisa meninggal dalam keadaan
husnul khotimah. Hikmah khalwat lainnya adalah menjadi lebih berpikir positif, berakhlak
baik, perasaan lebih bekerja daripada akal, empati dan lebih sensitif terhadap lingkungan.14

13
Ibid, Hal. 59 dan 60
14 Ibid, Hal. 62
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Doa, zikir, meditasi dan berkahlwat selain bermanfaat bagi diri sendiri juga dapat dijadikan
sebagai rileksasi atau mengobati sakit ,gangguan dan keguncangan jiwa yang membuat hidup
menjadi lebih tenang ,damai dan tentram. Denagn berdoa, berzikir, meditasi dan berkhalwat maka
seseorang akan merasa tenang dan dekat dengan Tuhan serta senantiasa berada dalam lindungan
dan penjagaan-Nya. Dengan demikian akan timbul rasa percaya diri, teguh, bahagia dan akan
merasa damai serta ikhlas menerima semua cobaan hidup karena kita akan yakin bahwa selalu ada
yang menolong dan menemani kita. Yaitu Tuhan Yang Maha Esa.15

15
Anonim, “Makalah Doa, zikir, meditasi dan berkhalwat ( Psikologi Islam II)“
(http://almadisuks.blogspot.com/2014/11/makalah-doa-zikir-meditasi-dan.html )
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Hafidz dan Rusydi, “Konsep Dzikir dan doa perspektif Al-Qur’an”, Islamic Academica,
ol.No.6, Issue No.1, 2019. (https://media.neliti.com/media/publications/290468-konsep-dzikir-
dan-doa-perspektif-al-qura-6d0e5c1d.pdf )

Anonim, “Makalah Doa, zikir, meditasi dan berkhalwat ( Psikologi Islam II)“
(http://almadisuks.blogspot.com/2014/11/makalah-doa-zikir-meditasi-dan.html )

Anonim, “Pengaruh Dzikir Terhadap Psikolgis Muslim” , Yönetim, Vol. 2 No. 1, 2019.
(file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/3763-Article%20Text-10562-1-10-20190801(1).pdf
)

Bumi Damai Al-Arifin, “ 10 Tatakrama Berdo’a” , (https://ibnusujari.blogspot.com/2018/03/10-


tatakrama-berdoa.html )

Irfan, “Khalwat Perspektif Hukum Islam”, Mazahibuna (UIN Alauddin Makassar), Vol. 2 No. 1 , Juni,
2020. (file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/14293-37337-1-SM(1).pdf )

Shanty Komalasari, “Do’a dalam Perspektif Psikologi” , Universitas Islam Negeri Antasari
Banjarmasin, (file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/3754-10596-1-PB.pdf )

S. Kunarni, “`17 BAB II Landasan Teori” , 2014.


(http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/3969/3/104411043_bab2.pdf )

Syifa Al-Qulub 3, “Khalwat Dalam Mengendalikan Emosi” UIN Sunan Gunung Djati Bandung,
(http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/syifa-al-qulub)

Anda mungkin juga menyukai