Disusun oleh :
BKI B
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.Kami mengucapkan syukur
kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun
akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah ini.Kami
tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.Untuk itu, kami mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi.Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Ibu Hammi
Latifah selaku Dosen pengampu mata kuliah Psikoterapi Islam yang telah membimbing
dalam menulis makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................
C. Tujuan..............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.........................................................................................
B. DAFTAR PUSTAKA..........................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C.Tujuan Penelitian
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode
Adapun metode-metode yang dipakai oleh Psikoterapi Islam menurut Samsul Munir
1
Syifa. 2021., Psikoterapi Islam, (http://mediainspirasicjr.wordpress.com/psikoterapi/,).
6
itu, maka metode ini sangat dibutuhkan dengan teknik-teknik seperti interview,
eksperimen, observasi, tes, dan survei di lapangan.2
a. Ilmu Yaqin, yaitu suatu keyakinan yang diperoleh berdasarkan ilmu secara teoritis.
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu. sampai kamu masuk ke dalam kubur.
Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah
begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan
pengetahuan yang yakin. ( QS at-Takaatsur: 1-5)3
b. ‘Ainul Yaqin, yaitu suatu keyakinan yang diperoleh melalui pengamatan mata
kepala secara langsung tanpa perantara, seperti firman Allah SWT. “Niscaya kamu benar-
benar akan melihat neraka Jahanam, dan Sesungguhnya kamu benar-benar akan
melihatnya dengan penglihatan mata kepala yang meyakinkan”. (At-Takaatsur: 6-7)
d. Kamalul Yaqin, yaitu suatu keyakinan yang sempurna dan lengkap, karena ia
dibangun diatas keyakinan berdasarkan hasil pengamatan penghayatan, teoritis, aplikatif,
dan empirik.4
2
Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam (Jakarta: Amzah, 2010), 186.
33
Pius A partanto, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Arkola, 1994), 638.
4
Iin Tri Rahayu, Psikoterapi Perspektif Islam dan Psikoterapi Kontemporer (Malang: UIN Malang Press,
2009), 191.
7
otoritas yang tinggi, maka sangat membantu dalam mempercepat proses penyembuhan
suatu penyakit atau gangguan yang sedang diderita oleh seseorang5.
psikoterapi Islam dengan pendekata n Tasawuf. Metode tasawuf adalah suatu metode
a. Takhalli, yaitu metode pengosongan diri dari kedurhakaan kepada Allah dengan
jalan pertobatan yang sesungguhnya.
b. Tahalli yaitu pengisian diri dengan ibadah dan ketaatan, aplikasi tauhid dan akhlak
yang terpuji dan mulia. Dalam upaya mencapai esensi tauhid ada beberapa hal yang
c. Tajalli dalam makna bahasa dapat berarti tampak, terbuka, menampakkan, atau
menyatakan diri. Pada tingkatan inilah Allah menampakkan dirinya seluas-luasnya
kepada hamba-Nya yang dikehendakinya. Tajalli yaitu dalam makna bahasa dapat
berarti tampak, terbuka, menampakkan atau menyatakan diri. Pada tingkat inilah Allah
SWT. menampakkan diri-Nya seluas-luasnya kepada hamba-Nya yang dikehendaki.
Bukan hanya cahaya kebenaran hakiki, tetapi Dzat yang memiliki cahaya itulah yang
tampak. Semua hijab yang lahir maupun batin, Dia telah terbuka lebar dan Maha Lebar.
5
Ahmad Saifuddin, Psikologi Agama: Implementasi Psikologi untuk Memahami Perilaku Beragama
(Jakarta: Prenadamedia Group, 2019), 207.
6
Ramayulis, Psikologi Agama (Jakarta: Kalam Mulia, 2007), 170.
7
Abuddin Nata, Psikologi Pendidikan Islam (Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2018), 41.
8
Kemunculan itu akan hadir dalam wujud martabat secara empiris. Tujuan utama metode
tasawuf, bukan hanya sekedar pengetahuan, pengobatan dan perawatan diri secara
totalitas, tapi juga mengantarkan seseorang insan menjadi orang yang shahih, bersih,
suci dan menemukan eksistensi Tuhannya secara hakiki dan empiris.8
Menurut Hamdani Bakran Adz-Dzaky (2002: 225-228) dalam buku Konseling dan
psikoterapi islam membagi fungsi psikoterapi islam menjadi tiga bagian yaitu sebagai
berikut :
Adapun tujuan dari Psikoterapi Islam menurut Hamdani Bakran Adz-Dzaky (2002: 278-
279) dalam buku Konseling dan psikoterapi islam ialah:
1. Memberikan pertolongan kepada setiap individu agar sehat jasmani dan rohaninya.
8
Abuddin Nata, Psikologi Pendidikan Islam (Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2018), 41.
9
3. Mengantarkan individu kepada perubahan konstruksi dalam kepribadian dan etos
kerja.
5. Mengantarkan individu, mengenal, mencintai, dan berjumpa dengan jati diri serta
dzat yang Maha Suci yaitu Allah Ta’ala.
Menurut Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir (2002: 221) dalam buku Nuansa-
nuansa psikologi islam, Ibnu qayyim Al jauziyah dalam “Ighatsah al labfan” lebih
spesifik membagi psikoterapi dalam dua kategori yaitu tabi’iyyah dan syar’iyah.
Psikoterapi tabi’iyyah adalah pengobatan secara psikologis terhadap penyakit yang
gejalanya dapat diamati dan dirasakan oleh penderitanya dalam kondisi tertentu, seperti
penyakit kecemasan, kegelisahan, kesedihan dan amarah. Penyembuhannya dengan cara
menghilangkan sebab-sebabnya.
a.Aspek Biologis; meliputi keadaan mental organic, penyakit afektif, psikosis dan
b.Aspek Psikologis; meliputi suatu peristiwa pencetus dan efeknya terhadap proses
gangguan pikiran dan respon emosional penuh stress yang ditimbulkan. Selain itu
budaya dari gejala dan masalah keluarga. Dalam pendekatan ini harus
d.Aspek filosofis; kepercayaan terhadap martabat dan harga diri seseorang dan
kebebasan diri seseorang untuk menentukan nilai dan keinginannya. Dalam pendekatan
ini dasar falsafahnya tetap ada, yakni menghargai sistem nilai yang dimiliki oleh klien,
ٌ َ ك ُقهَيى َ ۡي ِهك
Terapi dalam Islam Kemahakuasaan Tuhan tergambar dalam firman Allah, ِِكذ
ٍ َِيخ َيقَين
ك َي ِك ٱ
”(Yaitu Tuhan) yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjukiku, dan
Tuhanku, Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku, dan apabila aku sakit,
Dialah yang menyembuhkan aku.” Juga telah Rasulullah SAW tandaskan dalam
sabdanya, ”Allah tidak menurunkan suatu penyakit, kecuali penyakit itu telah ada
1. Terapi al-Qur`an
Sugesti itu dapat diraih dengan mendengar dan membaca, memahami dan
menenangkan dan menyejukkan jiwanya. Allah berfirman, َ \ََّل َيخ َيس ٗرا ِك ِك ِك ُ َي إ ٰى َّظ
ونُقنَي ِزكkل ِكم َي ٱل َيkkة ِكن َيم ُق َيى ِك فَي ٓ ۡز َيءا قُق ۡ ُقٞ َيرح َي
ۡ ء َيوٞ ك َي َي َويَل َي ِك َز ُق ٱل ۡ ِك ل
ُ ِ ُق ۡؤ ِكمن.
“Dan kami turunkan dari al-Qur`an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi
11
orang-orang yang beriman.” Al-Qurthubi dalam tafsirnya menyebutkan, ada dua
pendapat dalam memahami term syifâ` dalam ayat tersebut. Pertama, terapi bagi
jiwa yang dapat menghilangkan kebodohan dan keraguan, membuka jiwa yang
tertutup, dan menyembuhkan jiwa yang sakit. Kedua, terapi yang dapat
2. Puasa
Puasa merupakan salah satu latihan dan didikanjiwa dan banyak mengandung
terapi penyakit kejiwaan dan penyakit fisik. Karena itu, bagi orang yang sakit fisik
(selama penyakit itu tidak berbahaya) lebih baik berpuasa, karena melaluipuasa bisa
seorangMuslim selalu berusaha untuk berperilaku baik dan mendengarkan kata hatinya
walaupun tidak ada satu orangpun yang mengawasi perilakunya. Dengan berpuasa juga
seseorangakan berlatih untuk bersabar atas lapar dan haus serta dalam menahan
syahwatnya. Puasa disini adalah menahan diri dari segala perbuatan yang dapat merusak
citra fitri manusia. Pembagian puasa ada 2: a. Puasa fisik, yaitu menahan lapar,haus, dan
berhubungan seks.(bukan miliknya atau bukan pada tempatnya) b. Puasa psikis, yaitu
menahan hawa nafsu dari segala perbuatan maksiat. Puasa juga mampu menumbuhkan
efekemosional yang positif, seperti menyadari akan kemaha kuasaan Allah SWT,
karena dalam ibadah haji seseorang akanselalu mengingat Allah, selalu berdoa kepada-
Rahmad Yulianto Dan Muktamirul Haq Zain_Studi Komparatif: Psikoterapi Dalam Perspektif Islam Dan
11
Modern
12
Nya, melakukan salat dengan penuh kekhusukan,dan memotong hewan kurban bagi
yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji. Melaluiibadah haji ini juga seseorang
melatih diri lebih rendah hati, disiplin dan mengubur jauhjauhsifat sombong dan
berbangga diri. Haji merupakan salah satu psikoterapi atas perasaanbersalah dan
berdosa, karena melalui ibadah haji dosa dan kesalahan dapat diampuni.
4. Sabar
kebahagiaan, karena orang yang sabar atas segalaujian dan cobaan dari Allah SWT.
akan diberikan pahala atau balasan yang lebih baik. Sabardan sifat saling mengingatkan
untuk bersabar adalah dua hal yang masuk dalam cakupanibadah dan cakupan hubungan
Ucapan istighfar dan bertaubatkepada Allah SWT. merupakan sesuatu yang sangat
dianjurkan dalam ajaran Islam,karena pada dasarnya setiap manusia pernah bersalah
atau berdosa baik kecil maupunbesar. Hal ini sesuai dengan penjelasan Rasulullah
SAW. dalam sabdanya “Setiap anakAdam pernah bersalah, dan sebaik-baik orang yang
bersalah adalah orang yang mau bertaubat”(H.R. Ahmad). Orang yang sering istighfar
dan bertaubat kepada Allah adalah orang yangmenyadari sepenuhnya bahwa dirinya
pernah berbuat salah dan dosa, kemudian ia berjanjikepada Allah dan kepada dirinya
sendiri untuk tidak mengulangi perbuatan yang tidakbaik tersebut. Orang yang
kepada Allah. Penyesalan terhadap dosa yang pernah dilakukan seorang terhadap Allah
13
Terkait dengan model psikoterapi Islam, Al-Zahrani mengungkapkan bahwa
Keimanan seperti inilah yang mendatangkan ketenangan. dan juga petunjuk ke jalan
kebenaran dan kebaikan. Dalam kaitan ini, jika konseli/klien mempunyai masalah atau
dekat dengan Allah. Dekat kepada Allah bermakna klien berupaya untuk memperbanyak
ibadah dan selalu ingat kepada Allah, dengan terapi seperti ini diharapkan jiwa manusia
Menunaikan ibadah merupakan salah satu cara untuk menghapuskan dosa dan
memperkuat ikatan seorang mukmin kepada Allah SWT. dengan selalu mematuhi
perintah Allah dan menjauhi dari segala larangan-Nya. Dengan memperbanyak dan
memperbaiki kualitas ibadah kepada Allah, maka akan muncul sebuah harapan bahwa
Allah dapat mengampuni segala kesalahannya.Terapi mental melalui ibadah ini lebih
terlihat lagi dari ibadah salat. Melalui ibadah salat terjadi suatu ikatan atau hubungan
Dalam salat, seorang hamba dengan penuh harap dan kekhusukan memohan
kepada Allah agar ia selalu mendapatkan kebahagiaan dan keselamatan baik di dunia
maupun di akhirat. Perasaan seperti ini pada akhirnya dapat melahirkan kejernihan
spiritualitas, ketenangan hati dan keamanan diri dikala ia mengerahkan semua emosi
dan anggota tubuhnya.kepada Allah. Pada saat salat juga setiap hamba dapat
14
sepenuhnya merasakan ketenangan jiwa dan akalnya pun selalu terbimbing dengan
sempurna.12
Puasa merupakan salah satu latihan dan didikan jiwa dan banyak mengandung
terapi penyakit kejiwaan dan penyakit fisik. Karena itu, bagi orang yang sakit fisik
(selama penyakit itu tidak berbahaya) lebih baik berpuasa, karena melalui puasa bisa
menjadikan fisik semakin sehat (shûmmû tashihhû).Di saat berpuasa inilah seorang
Muslim selalu berusaha untuk berperilaku baik dan mendengarkan kata hatinya
walaupun tidak ada satu orangpun yang mengawasi perilakunya. Dengan berpuasa juga
seseorang akan berlatih untuk bersabar atas lapar dan haus serta dalam menahan
syahwatnya.
kebahagiaan, karena orang yang sabar atas segala ujian dan cobaan dari Allah SWT.
akan diberikan pahala atau balasan yang lebih baik.Sabar dan sifat saling mengingatkan
untuk bersabar adalah dua hal yang masuk dalam cakupan ibadah dan cakupan
Hamdani Bakran Adz-Dzaky. 2008. Konseling dan Psikoterapi Islam. Yogyakarta: Al-
12
Manar.hal 127
13
Djamaludin Ancok & Fuad Nashori Suroso.1995. Psikologi Islami.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
15
hubungan interaksi manusia dengan sesamanya. Sabar memiliki manfaat yang besar
Ucapan istighfar dan bertaubat kepada Allah SWT. merupakan sesuatu yang
sangat dianjurkan dalam ajaran Islam, karena pada dasarnya setiap manusia pernah
bersalah atau berdosa baik kecil maupun besar.Hal ini sesuai dengan penjelasan
Rasulullah SAW. dalam sabdanya: “Setiap anak Adam pernah bersalah, dan sebaik-baik
orang yang bersalah adalah orang yang mau bertaubat” (H.R. Ahmad).
Secara harfiah, kata dzikir berasal dari bahasa Arab, dzakara yang berarti
‘mengingat’ atau ‘menyebut’. Dalam syariat Islam, dzikir berarti menyebut Allah
dan do’a-do’a yang ma’tsur, yaitu do’a-do’a yang diterima dari Nabi SAW. Dilihat dari
sisi faedah dan manfaatnya, setidaknya ada dua puluh faedah yang akan diperoleh oleh
orang yang melakukan dzikir dengan benar dan konsisten, antara lain:
6.Menjaga diri dari gangguan setan dan membentengi diri dari maksiat.
14.Menyebabkan Allah bertanya kepada para malaikat yang menjadi utusan allah
15.Menyebabkan timbulnya rasa bahagia bagi orang yang duduk bersama orang-orang
16.Menyebabkan dipandang sebagai ahlul ihsan, orang-orang yang selalu bahagia dan
pengumpul kebajikan.
18.Menyebabkan terlepas dari pintu fusuq dan durhaka. Karena orang yang tiada mau
Doa merupakan salah satu senjata yang sangat ampuh bagi umat Islam, dan
merupakan sarana ibadah dalam mengingat Allah SWT. Orang yang berdoa kepada
Allah adalah orang yang mempunyai harapan dan keyakinan bahwa Allah akan
mengabulkan harapan dan doanya. Bagi orang yang berdoa sangat dianjurkan untuk
14
Hamdani Bakran Adz-Dzaky. Konseling dan Psikoterapi Islam. Al-Manar. Yogyakarta. 2008. hlm. 249
17
di permukaan. Dalam Islam psikopatologi dijelaskan secara lebih mendalam atau
menyentuh sisi spiritual yang jarang sekali disentuh oleh psikologi behavior,
psikopatologi dalam Islam merupakan penyakit hati. Konsep psikoterapi baik dalam
pandangan Islam ataupun psikologi behavior juga menunjukkan perbedaan yang
mencolok. Psikoterapi dalam pandangan behavior diarahkan pada tujuan-tujuan
memperoleh tingkah laku baru, penghapusan tingkah laku maladaptif, serta memperkuat
dan mempertahankan tingkah laku yang diinginkan. Dalam pandangan Islam,
psikoterapi tujuannya lebih mendalam, yaitu membangun perbaikan atau kualitas jiwa
dan mendorong seseorang hingga merasa dekat dengan Tuhan Perbedaan-perbedaan
inilah yang kemudian menimbulkan perbedaan konsep psikopatologi ataupun
psikoterapi yang ditawarkan kedua paradigma tersebut.15
Perbedaan ini terjadi dilandasi karena terjadi perbedaan pendekatan dalam
psikologi Islam dan Barat. Jika Psikologi Barat merupakan produk pemikiran dan
penelitian empirik, Psikologi Islam, sumber utamanya adalah wahyu, yakni apa kata
kitab suci tentang jiwa, dengan asumsi bahwa Allah Swt sebagai Pencipta manusia yang
paling mengetahui anatomi kejiwaan manusia. Selanjutnya penelitian empirik
membantu menafsirkan kitab suci. Tujuan psikologi Barat hanya tiga: menguraikan,
meramalkan, dan mengendalikan tingkah laku. Psikologi Islam menambah dua hal
yaitu: membangun perilaku yang baik dan mendorong orang hingga merasa dekat
dengan Allah Swt. Jika konseling dalam psikologi Barat hanya di sekitar masalah sehat
dan tidak sehat secara psikologis, konseling psikologi Islam menembus hingga
bagaimana orang merasa hidupnya bermakna, benar dan merasa dekat dengan Allah
Swt.Keunikan psikoterapi Islam adalah keberadaannya sangat subjektif dan teosentris.
Dalam melakukan terapi, masing-masing individu memiliki tingkat kualitas yang
berbeda seiring pengetahuan, pengalaman, dan pengamalan yang dimiliki. Perbedaan itu
dapat dipahami sebab dalam Islam mempercayai adanya anugrah dan kekuatan agung
diluar kekuatan manusia, yaituTuhan.16
Islam sudah menyediakan penawar terhadap munculnya masalah kejiwaan
melalui berbagai macam bentuk ibadah di dalamnya. Shalat, doa, dan dzikir dan ibadah
lainnya adalah sebagian ibadah yang membentuk kesiapan manusia dalam menghadapi
secara benar, maka akan mendapatkan manfaat dalam pengelolaan stres yang
dialaminya.17
Upaya mendekatkan antara psikologi dengan agama, telah dilakukan oleh para filosof
Mubasyaroh. Pendekatan Psikoterapi Islam dan Konseling Sufistik dalam Menangani Masalah
16
erat dan mendalam dengan ilmu jiwa dalam soal pendidikan akhlak dan pembinaan
mental. Tujuan keduanya adalah untuk mencapai kesejahteraan jiwa dan ketinggian
akhlak. Secara luas pendidikan akhlak dan pembinaan mental dalam psikologi agama
Oleh karena itu, dalam psikologi agama, banyak ajaran islam yang dijadikan
dengan jiwa seseorang. Psikoterapi ajaran islam juga memberikan bimbingan dalam
mengganggu eksistensi kepribadian yang selalu cenderung untuk taat dan patuh kepada
agama memiliki andil yang cukup besar dan berperan serta dalam memeberikan solusi
psikoterapi Islam adalah bagian dari jenis psikoterapi religius. Sedang psikoterapi
religius merupakan bagian dari empat pendekatan holistik dalam psikoterapi yang
berkembang saat ini. Sebagai psikoterapi religius, psikoterapi Islam adalah proses
perawatan dan penyembuhan penyakit kejiwaan melalui intervensi psikis yang didasari
Dasar nilai keagamaan tersebut bukan untuk tujuan mengubah keyakinan klien
kerohanian dan spiritual merupakan potensi universal yang ada pada setiap jiwa manusia
dari agamamanapun. Yang sering terjadi pada saat ini adalah aspek-aspek keagamaan
sangat jarang dikombinasikan dalam metode penggunaan terapi, dan justru terapi-terapi
tersebut hanya berfokus pada konsep-konsep barat yang hanya menekankan pada aspek
duniawi saja, sehingga yang dihasilkan hanya dalam konteks itu juga, maka jangan
19
heran jika hasilnya dari terapi itu tidak bertahan lama dan hanya bersifat sementara.
Maka dari itu sebagai saran dari penulis untuk mengkombinasikan antara dua konsep
terapi dari islam dan modern sehingga akan luar biasa hasilnya untuk bisa diterapkan
18
Hawwa, Sa’id. Tazkiyatun Nafs, Konsep dan Kajian Komperhensif dalam Aplikasi Menyucikan Jiwa
(Terjemahan Nur Hadi, dkk). Solo: PT Era Adicitra Intermedia, 2016.
20
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
ini mencakup berbagai teknik yang bertujuan untuk membantu individu dalam
masalah psikis.Praktek pengobatan yang ada dalam Al-Quran,yaitu dengan praktik fisik
dan psikis.Tapi pada tahap penyembuhan penyakit yang paling utama adalah psikis
merupakan hal yang penting bagi manusia karena jiwadapat mempengaruhi tingkat
spiritual kita.Bila jiwa kita bersih,maka kita akan lebih dekat dengan Allah.Sedangkan
bila jiwanya lemah maka kita harus melakukan penyucian jiwa melalui metode yang
21
DAFTAR PUSTAKA
Harun Nasution, 1978 Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya Jakarta: UI Press
Andi Mappiare, 2006 Kamus Istilah Konseling dan Terapi Jakarta: RajaGrafindo
Persada,
22
Hamdani Bakran Adz-Dzaky. Konseling dan Psikoterapi Islam. Al-Manar. Yogyakarta.
2008.
23
24
25