Anda di halaman 1dari 30

PROGRAM

BIMBINGAN DAN KONSELING


TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Di Susun Oleh :
ARTI RAHMAWATI
NPM. 1941040181

SMP NEGERI 4 BLAMBANGAN UMPU


WAYKANAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita haturkan kehadirat Tuhan YME, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan karunia-Nya sehingga program Bimbingan dan Konseling tahun pelajaran
2019/2020 ini dapat diselesaikan.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang
bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan
bahwa Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang
mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c)
layanan responsif; dan (d) layanan dukungan sistem”. Sehubungan dengan hal tersebut guru
Bimbingan dan konseling perlu menyusun program guna menunjang kelancaran pelaksanaan
kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.
Penyusunan program Bimbingan dan Konseling ini di dahului dengan menyusun angket
kebutuhan yang telah di sesuaikan dengan kondisi kebutuhan di sekolah, agar dapat memenuhi
kebutuhan peserta didik dan pihak-pihak lain yang terkait.
Pada kesempatan ini ijinkanlah saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Nugroho Budianto selaku kepala sekolah SMP Negeri 4 Blambangan Umpu.
2. Ibu Yuliatin Soleha selaku guru pamong Mahasiswa BK Universitas Lampung.
3. Bapak/Ibu Guru dan Staff SMP Negeri 4 Blambangan Umpu.
Saya berharap buku program pelayanan Bimbingan dan Konseling ini dapat bermanfaat
untuk kita semua. Kritik dan saran sangat diperlukan untuk peningkatan mutu dalam
menyusun buku program Bimbingan dan Konseling yang akan datang.
Akhirnya saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada semua pihak yang
membantu, mudah-mudahan segala bantuan yang diberikan menjadi pahala dan mendapat
imbalan pahala yang sepantasnya dari Allah Swt. Aamiin

Waykanan, Juli 2019

Hormat Saya

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul...............................................................................................................i
Kata Pengantar.............................................................................................................iii
Daftar Isi......................................................................................................................iv

PROGRAM TAHUNAN..............................................................................................
A. Rasional.................................................................................................................
B. Dasar Hukum.........................................................................................................
C. Visi dan Misi.........................................................................................................
1. Visi Misi SMP Negeri 4 Blambangan Umpu...................................................
2. Visi Misi Bimbingan dan Konseling................................................................
D. Deskripsi Kebutuhan.............................................................................................
1. Profil Kelas dari Hasil Angket Kebutuhan Peserta Didik................................
2. Profil Peserta Didik dari Hasil Angket Kebutuhan Peserta Didik....................
3. Deskripsi Kebutuhan dari Hasil Asesmen........................................................
E. Rumusan Kebutuhan.............................................................................................
F. Rencana Evaluasi, Pelaporan dan Tindak Lanjut...............................................

PROGRAM SEMESTERAN.......................................................................................
Program Semester Ganjil................................................................................................
Program Semester Genap................................................................................................
PROGRAM TAHUNAN

A. RASIONAL

Bimbingan dan konseling di sekolah diselenggarakan untuk memfasilitasi


perkembangan peserta didik/konseli agar mampu mengaktualisasikan potensi dirinya dalam
rangka mencapai perkembangan secara optimal. Fasilitasi dimaksudkan sebagai upaya
memperlancar proses, karena secara kodrati setiap manusia berpotensi untuk berkembang.
Peserta didik/konseli SMP adalah individu yang sedang berkembang. Untuk mencapai
perkembangan optimal, potensi-potensi peserta didik perlu difasilitasi melalui berbagai
komponen pendidikan, yang salah satu di antaranya adalah layanan bimbingan dan konseling.
Bimbingan dan konseling saat ini merupakan upaya pengembangan potensi-potensi
positif individu. Semua peserta didik berhak mendapatkan layanan bimbingan dan konseling
agar potensi-potensi positif yang mereka miliki berkembang optimal. Pengembangan potensi-
potensi positif memungkinkan individu mencapai aktualisasi diri. Meskipun demikian,
paradigma bimbingan dan konseling ini tidak mengabaikan layanan-layanan yang berorientasi
pada pencegahan (preventif) dan pengatasan masalah (kuratif).
Upaya mewujudkan potensi peserta didik/konseli menjadi kompetensi dan prestasi hidup
memerlukan sistem layanan pendidikan integratif. Kompetensi hidup dikembangkan secara
isi-mengisi atau komplementer antara guru bimbingan dan konseling atau konselor dengan
guru mata pelajaran dalam satuan pendidikan.
Setiap peserta didik memiliki potensi (kecerdasan, bakat, minat, kepribadian, kondisi
fisik), latar belakang keluarga, serta pengalaman belajar yang berbeda-beda. Hal ini
menyebabkan peserta didik/konseli memerlukan layanan pengembangan yang berbeda-beda
pula.
Perkembangan peserta didik/konseli tidak lepas dari pengaruh lingkungan, baik fisik,
psikis, maupun sosial. Sifat yang melekat pada lingkungan adalah perubahan. Perubahan yang
terjadi dalam lingkungan dapat mempengaruhi gaya hidup warga masyarakat, termasuk
peserta didik/konseli. Pada dasarnya peserta didik/konseli SMP memiliki kemampuan
menyesuaikan diri, baik dengan diri sendiri maupun lingkungannya.
Proses penyesuaian diri akan optimal jika difasilitasi oleh pendidik, termasuk guru
bimbingan dan konseling atau konselor. Penyesuaian diri yang optimal mendorong peserta
didik/konseli mampu menghadapi masalah-masalah pribadi, sosial, belajar dan karir.
Kondisi lingkungan yang kurang sehat, maraknya tayangan pornografi dan pornoaksi,
penyalahgunaan alat kontrasepsi dan obat-obat terlarang, ketidakharmonisan kehidupan
keluarga, dan dekadensi moral orang dewasa sangat mempengaruhi pola perilaku atau gaya
hidup peserta didik/konseli. Perilaku bermasalah seperti pelanggaran tata tertib sekolah,
tawuran antar peserta didik, tindak kekerasan (bullying), meminum minuman keras, menjadi
pecandu narkoba atau NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya), pergaulan
bebas (free sex), dan kekerasan seksual merupakan perilaku yang tidak sesuai dengan norma
kehidupan berbangsa yang beradab.
Perilaku sebagian remaja seperti dipaparkan di atas sangat tidak diharapkan karena tidak
sesuai dengan sosok pribadi manusia Indonesia yang dicita-citakan, seperti tercantum dalam
Tujuan Pendidikan Nasional, yaitu: beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani,
berkepribadian mantap dan mandiri, serta memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan (Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003, Bab II, pasal 3).
Untuk satuan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), pencapaian tujuan
pendidikan nasional di atas, dijabarkan dalam bentuk kompetensi inti. Kompetensi inti adalah
tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki
seorang peserta didik/konseli SMP pada setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti (KI) meliputi
sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Terkait dengan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) pada satuan pendidikan SMP, dalam konteks Bimbingan dan
Konseling dikenal dengan istilah Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik (SKKPD).
SKKPD pada satuan SMP mencakup 10 aspek perkembangan, yaitu: landasan hidup religius,
landasan perilaku etis, kematangan emosi, kematangan intelektual, kesadaran tanggung jawab
sosial, kesadaran gender, pengembangan pribadi, perilaku kewirausahaan/kemandirian
perilaku ekonomis, wawasan dan kesiapan karir, dan kematangan hubungan dengan teman
sebaya (Depdikbud: 2007). Dirumuskannya tujuan pendidikan, rumusan kompetensi inti, dan
standar kompetensi kemandirian berarti penting bagi penyelenggaraan pendidikan SMP untuk
memantapkan pengelolaan (perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi) pendidikan secara
bermutu ke arah pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan efektif adalah mengintegrasikan tiga
komponen sistem pendidikan yang meliputi komponen manajemen dan kepemimpinan,
pembelajaran yang mendidik, serta bimbingan dan konseling yang memandirikan. Ketiga
komponen tersebut memiliki wilayah garapan sendiri-sendiri yang saling melengkapi dalam
upaya tercapainya tujuan pendidikan nasional.
Paradigma bimbingan dan konseling dewasa ini lebih berorientasi pada pengenalan
potensi, kebutuhan, dan tugas perkembangan serta pemenuhan kebutuhan dan tugas-tugas
perkembangan tersebut. Alih-alih memberikan pelayanan bagi peserta didik yang bermasalah,
pemenuhan perkembangan optimal dan pencegahan terjadinya masalah merupakan fokus
pelayanan. Atas dasar pemikiran tersebut maka pengenalan potensi individu merupakan
kegiatan urgen pada awal layanan bantuan. Bimbingan dan konseling saat ini tertuju pada
mengenali kebutuhan peserta didik, orangtua, dan sekolah.
Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam membantu peserta
didik dalam mencapai tugas-tugas perkembangan sebagaimana tercantum dalam Standar
Kompetensi Kemandirian Peserta Didik dan Kompetensi Dasar (SKKPD). Dalam upaya
mendukung pencapaian tugas perkembangan tersebut, program bimbingan dan konseling
dilaksanakan secara utuh dan kolaboratif dengan seluruh stakeholder sekolah.
Dewasa ini, SMP Negeri 4 Blambangan Umpu memiliki banyak tantangan baik secara
internal maupun eksternal. Dari sisi internal, problematika yang dialami oleh sebagian besar
peserta didik bersifat kompleks. Beberapa diantaranya adalah problem terkait penyesuaian
akademik di sekolah, penyesuaian diri dengan pergaulan sosial di sekolah, ketidakmatangan
orientasi pilihan karir, dan lain-lainnya.
Dari sisi eksternal, peserta didik yang notabene berada dalam rentang usia anak
persiapan menuju remaja awal juga dihadapkan dengan perubahan-perubahan cepat yang
terjadi dalam skala global. Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat dan massif
seringkali memberikan dampak negatif bagi perkembangan pribadi-sosial peserta didik di
sekolah. Sebagai contoh, akses tak terbatas dalam dunia maya seringkali melahirkan budaya
instan dalam mengerjakan tugas, maraknya pornografi, dan problem lainnya.
Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki kecenderungan untuk menata
diri dan mencapai tujuan hidup yang lebih bermakna, tidak terkecuali peserta didik di sekolah.
Dari berbagai problem yang ada, masih terdapat harapan yang besar terhadap keunggulan-
keunggulan yang dimiliki oleh peserta didik. Beberapa peserta didik memiliki potensi untuk
dikembangkan bakat dan minatnya, seperti kemampuan penalaran mata pelajaran tertentu,
aktif dalam kegiatan olahraga, dan lain-lainnya.
Oleh karena itu, dengan berbagai keunggulan yang dimiliki sekaligus beberapa
problematika yang tengah dihadapi, layanan bimbingan dan konseling yang akan
diselenggarakan di SMP Negeri 4 Blambangan Umpu berkomitmen untuk membantu
penyelesaian berbagai problem yang dialami oleh peserta didik, termasuk pula memfasilitasi
pencapaian optimal dari bakat dan minat yang dimiliki peserta didik. Rancangan program
yang dideskripsikan secara rinci dalam dokumen ini merupakan bukti dari komitmen untuk
memberikan layanan bimbingan dan konseling yang profesional bagi peserta didik di SMP
Negeri 4 Blambangan Umpu.

B. DASAR HUKUM

1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan yang harus
diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Menengah.

2. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-Undang


Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada
Bab I Pasal 1 angka 6 dinyatakan bahwa “pendidik adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor,
instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta
berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan”.

3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri telah
termuat dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar Menengah.
4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat (6)
Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang
menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang
memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah mengampu bimbingan dan
konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu atau
lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang dimaksud
dengan “mengampu layanan bimbingan dan konseling” adalah pemberian perhatian,
pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-kurangnya 150 (seratus
lima puluh) peserta didik, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk pelayanan tatap muka
terjadwal di kelas dan layanan perseorangan atau kelompok bagi yang dianggap perlu
dan memerlukan.

5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 22 ayat (5)
Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dinyatakan bahwa penilaian kinerja guru
bimbingan dan konseling atau konselor dihitung secara proporsional berdasarkan beban
kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh) orang Konseli dan paling banyak 250
dua ratus lima puluh) orang Konseli per tahun.

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008


tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, yang menyatakan
bahwa kualifikasi akademik konselor dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan
formal dan nonformal adalah: (i) sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan
konseling; (ii) berpendidikan profesi konselor. Kompetensi konselor meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional, yang berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub kompetensi.

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun


2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs, Nomor 69 Tahun
2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA, dan Nomor 70 Tahun
2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK, yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum
memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan kelompok
peminatan, lintas minat atau pendalaman minat.

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan dan
konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan bahawa
Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang
mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c)
layanan responsif; dan (d) layanan dukungan system. Bidang layanan bimbingan dan
konseling mencakup : (a) bidang layanan pribadi, (b) bidangan layanan belajar, (c)
bidang layanan sosial, (d) bidang layanan karir
9. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMP, 2016, Dirjen
Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP BK SMP ini dapat memfasilitasi guru
BK / Konselor dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan dan
menindaklanjuti layanan bimbingan dan konseling.

C. VISI DAN MISI

1. Visi dan Misi SMP NEGERI 4 BLAMBANGAN UMPU


a. Visi
“Berprestasi dalam Iptek yang Berlandaskan Imtaq dan Akhlaq Mulia”.

b. Misi
1.) Melaksanakan pengembangan kurikulum
2.) Melaksanakan pengembangan profesional guru dan tenaga kependidikan
3.) Meningkatkan perolehan nilai rata-rata UN dari 6.0 menjadi 7.0
4.) Melaksanakan pengembangan media pembelajaran untuk semua mata pelajaran
5.) Mewujudkan warga sekolah yang sehat, beriman, dan bertaqwa
6.) Melaksanakan pengembangan sarana prasarana pendidikan
7.) Mewujudkan lingkungan sekolah yang harmonis dan kondusif
8.) Meningkatkan prestasi di bidang akademik dan non akademik
9.) Melaksanakan pengembangan otonomi sekolah (kemandirian, penggalangan
partisipasi dan kerjasama)
10.) Melaksanakan pengembangan pembiayaan sekolah.

2. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling


a. Visi
”Mewujudkan kehidupan kemanusiaan yang membahagiakan melalui tersedianya
pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan dan pengentasan
masalah agar individu berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia sesuai
dengan nilai religius dan nilai normatif yang ada di masyarakat.”
b.  Misi
1.) Mendidik peserta didik melalui pengembangan perilaku efektif normatif,
religius dalam kehidupan keseharian dan yang terkait dengan masa depan.
2.) Memfasilitasi pengembangan potensi dan kompetensi peserta didik di dalam
lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat; atau menfasilitasi perkembangan
individu peserta didik dalam satuan pendidikan formal dan non formal,
keluarga, instansi, dunia usaha dan industri serta lembaga masyarakat lain
kearah perkembangan optimal melalui strategi upaya pengembangan individu,
serta kondisi tertentu sesuai dinamika perkembangan masyarakat.
3.) Membantu dan memfasilitasi pengentasan masalah individu peserta didik
mengacu kepada kehidupan sehari-hari secara efektif.

D. DESKRIPSI KEBUTUHAN

Kebutuhan peserta didik/konseli dapat diidentifikasi berdasarkan asumsi teoretik dan


hasil asesmen kebutuhan yang dilakukan. Dalam melaksanakan tugasnya, guru Bimbingan dan
Konseling terlebih dahulu menyusun daftar kebutuhan (Need Assesment). Tujuan penyusunan
instrumen tersebut untuk mengetahui kebutuhan dan permasalahan Konseli.
Ada beberapa contoh aplikasi instrumen yang dapat digunakan untuk mengetahui
kebutuhan Konseli, antara lain Daftar Cek Masalah (DCM), Inventori Tugas Perkembangan
(ITP), Alat Ungkap Masalah (AUM), Analisis Tugas Perkembangan (ATP), Identifikasi
Kebutuhan dan Masalah Konseli (IKMS) dan lain-lain. Selain itu pengalaman Konselor dalam
melaksanakan program pelayanan konseling dan masukan dari berbagai pihak terkait juga
dapat digunakan sebagai dasar penyusunan daftar kebutuhan peserta didik.
Angket masalah konseli atau peserta didik di SMP Negeri 4 Blambangan Umpu, dibuat
dan disusun sesuai dengan lingkungan dan masalah/kebutuhan peserta didik di sekolah.
Angket Kebutuhan Peserta Didik diolah dengan Aplikasi Angket Kebutuhan Peserta
Didik (AKPD). Hasilnya sebagai berikut :

1. Profil kelas dari hasil analisa Angket Kebutuhan Peserta Didik

JML BIDANG LAYANAN


PRO WAKTU
BUTIR ANGKET KEBUTUHAN RES PRIO
NO SEN LAYANAN
PESERTA DIDIK PON RITAS
TASE (BULAN) PRIBADI SOSIAL BELAJAR KARIR
DEN
Saya ingin mengenal struktur
20 kurikulum yang berlaku saat ini 27 3,61% Tinggi Agustus 266 204 85 193
1 Saya ingin mengetahui tentang 26 3,48% Tinggi Agustus 35,56 27,2 11,36 25,8
% 7% % 0%
cara-cara belajar di Sekolah ...
Saya belum mengerti teknik belajar
3 yang sesuai dengan diri saya 26 3,48% Tinggi Agustus        
Saya ingin mengetahui sarana
7 prasarana belajar disekolah 26 3,48% Tinggi Agustus        
Saya tidak mempunyai ruang
47 belajar di rumah 26 3,48% Tinggi September        
Saya ingin mengetahui cara
memilih lembaga bimbingan
9 belajar 25 3,34% Tinggi September        
Saya belum dapat belajar secara
10 rutin 25 3,34% Tinggi September        
Saya belajarnya jika akan ada
50 ulangan atau ujian saja 25 3,34% Tinggi September        
Saya merasa kesulitan dalam
16 memahami pelajaran 24 3,21% Tinggi Oktober        
Saya tidak ada semangat belajar
19 karena fasilitas tidak memadai 24 3,21% Tinggi Oktober        
Orang tua kurang peduli dengan
22 kegiatan belajar saya 24 3,21% Tinggi Oktober        
Saya ingin mengetahui dampak
14 menyontek 23 3,07% Tinggi Oktober        
Saya tidak tahu bagaimana
17 menumbuhkan motivasi belajar 23 3,07% Tinggi Nopember        
Saya belum tahu bagaimana cara
18 belajar efektif dan efisien 23 3,07% Tinggi Nopember        
Saya ingin mengetahui syarat-
21 syarat kenaikan kelas 23 3,07% Tinggi Nopember        
Saya ingin mengetahui cara
25 meningkatkan konsentrasi belajar 23 3,07% Tinggi Nopember        
Saya membutuhkan informasi cara
27 belajar kelompok 23 3,07% Tinggi Desember        
Saya kurang mengenal fasilitas
48 yang mendukung proses belajar 22 2,94% Tinggi Desember        
Saya membutuhkan informasi
2 syarat-syarat kelulusan 21 2,81% Tinggi Desember        
Saya ingin mengetahui kiat sukses
49 dalam menghadapi Ujian 18 2,41% Tinggi Desember        
Kurang semangat dalam belajar
karena orang tua belum memenuhi
41 permintaan saya 16 2,14% Tinggi Januari        
Saya kesulitan dalam menyusun
43 jadwal belajar di rumah 15 2,01% Tinggi Januari        
Saya tidak pernah bersungguh-
sungguh dalam menjalankan
30 ibadah 14 1,87% Sedang Februari        
Saya membutuhkan informasi
31 tentang kesehatan reproduksi 14 1,87% Sedang Februari        
Saya mempunyai masalah dengan
39 teman di sekolah 13 1,74% Sedang Februari        
Saya sedang mempunyai masalah
29 dengan pacar 12 1,60% Sedang Februari        
Saya senang menghabiskan waktu
35 dengan main game on line 12 1,60% Sedang Maret        
Orang tua tidak pernah memberi
38 uang saku kepada saya 11 1,47% Sedang Maret        
Saya ingin mengetahui bagaimana
26 cara memperoleh beasiswa 10 1,34% Sedang Maret        
Saya ingin mengetahui cara
memutuskan hubungan dengan
32 pacar 10 1,34% Sedang Maret        
33 10 1,34% Sedang April        
36 10 1,34% Sedang April        
44 10 1,34% Sedang April        
46 10 1,34% Sedang April        
8 9 1,20% Sedang Mei        
37 9 1,20% Sedang Mei        
40 9 1,20% Sedang Mei        
42 9 1,20% Sedang Mei        
45 9 1,20% Sedang Juni        
4 8 1,07% Sedang Juni        
13 8 1,07% Sedang Juni        
6 7 0,94% Rendah          
28 7 0,94% Rendah          
34 6 0,80% Rendah          
15 5 0,67% Rendah          
24 5 0,67% Rendah          
12 4 0,53% Rendah          
5 3 0,40% Rendah          
11 3 0,40% Rendah          
23 3 0,40% Rendah          

2. Profil Peserta Didik dari Hasil Angket Kebutuhan Peserta Didik

NAMA SISWA L/P JUMLAH %


NOMOR MASALA
H
Uru Kode Induk
t
1 K32 6399 Adista Sariyanto L 40 80,0%
2 K1 6368 Adistia Rindi Antika P 33 66,0%
3 K14 6381 Agung Syaputra L 30 60,0%
4 K18 6385 Akbar Prayoga L 29 58,0%
5 K4 6371 Asti Aulia P 28 56,0%
6 K8 6375 Diki Aswin L 28 56,0%
7 K12 6379 Duwi Ratna Ningsih P 27 54,0%
8 K17 6384 Fika Ari Kusuma P 27 54,0%
9 K3 6370 Firsa Olivia P 26 52,0%
10 K23 6390 Ical Ruswandi L 26 52,0%
11 K2 6369 Isma Wati P 25 50,0%
12 K15 6382 Krisna Budi Priyanto L 24 48,0%
13 K29 6396 Leni Widiasari P 24 48,0%
14 K5 6372 Muhammad Sardiki Andrian L 23 46,0%
15 K9 6376 Marifatul Khasma Kusniah P 23 46,0%
16 K6 6373 Mela Anggrayena P 22 44,0%
17 K13 6380 Nazela Aisilla Ramadhani P 22 44,0%
18 K20 6387 Oby Hardiansyah L 22 44,0%
19 K7 6374 Ochta Viyana Safitri P 21 42,0%
20 K11 6378 Putri Zaqina P 21 42,0%
21 K16 6383 Rangga Aldi Pratama L 21 42,0%
22 K21 6388 Rendi Setiawan L 21 42,0%
23 K22 6389 Rohman Dwi Firnando L 21 42,0%
24 K26 6393 Siska Hernadia P 21 42,0%
25 K10 6377 Syaugi Daffa Putra L 20 40,0%
26 K19 6386 Vanissa Riani P 20 40,0%
27 K25 6392 Wika Depra Julian L 19 38,0%
28 K27 6394 Zaenal Abidin L 19 38,0%
Berdasarkan profil kelas dari hasil angket di atas, permasalahan tertinggi terdapat
pada bidang pribadi sebesar 40,09%, diikuti oleh bidang sosial sebesar 29,40%,
bidang belajar sebesar 29,11% & dan bidang karier sebesar 11,30%. Adapun butir
masalah yang paling tinggi adalah tentang belum banyak teman atau sahabat yang
dipilih oleh 29 konseli, diikuti oleh keinginan untuk menjadi pribadi mandiri
sebanyak 27 konseli, etika yang baik dalam pergaulan seb

anyak 26 orang. Sementara peserta didik yang paling banyak memilih item masalah
adalah ACHMAD FATCHUR ROCHMAN (40 butir) dan ACHMAD ZAINUL
ARIFIN (33 butir).
3. Deskripsi Kebutuhan dari Hasil Asesmen

BIDANG
LAYANA ASSESMEN KEBUTUHAN RUMUSAN KEBUTUHAN
N
PRIBADI Saya dalam menjalankan ibadah Memiliki kesadaran melakukan
masih karena terpaksa berbagai kegiatan ibadah dengan
SOSIAL kemauan sendiri

Saya merasa belum memiliki Memiliki kebiasaan untuk


kebiasaan untuk berpikir dan berpikir dan bersikap positif
bersikap positif
Kadang saya masih suka mencontek Memiliki kesadaran untuk tidak
saat tes mencontek saat mengikuti tes
atau ujian
Saya merasa tertekan (stress) Mampu menghindari stress
menghadapi kehidupan/kegiatan dalam menghadapi
kehidupan/kegiatan
Saya masih sulit mengendalikan Mampu mengendalikan emosi
emosi
Saya belum mengenal macam- Mengenal macam-macam
macam kepribadian manusia kepribadian manusia
Saya belum tahu cara menjaga Mampu menjaga kesehatan agar
kesehatan agar tetap fit menghadapi tetap fit menghadapi waktu ujian
waktu ujian
Saya merasa masih sering Memiliki kebiasaan untuk
membuang sampah tidak pada membuang sampah pada
tempatnya tempatnya
Saya jenuh dan enggan masuk Mampu mengatasi kejenuhan
sekolah masuk sekolah
Saya meras sulit meninggalkan Mampu meninggalkan
ketergantungan dengan media sosial ketergantungan dengan media
(fc, wa, ig, dll) sosial (fc, wa, ig, dll)
Saya merasa sulit menghilangkan Mampu menghilangkan
kebiasaan keluar malem kebiasaan keluar malem
(bermain,begadang) (bermain,begadang)
Saya merasa khawatir/takut tidak Memiliki kemampuan
dapat lulus sekolah menghilangkan rasa
khawatir/takut tidak dapat lulus
sekolah
Saya sedang mempunyai masalah Mampu mengatasi masalah
dengan anggota keluarga di rumah dengan anggota keluarga di
rumah
Saya banyak menghabiskan waktu Mampu berhenti main game atau
dengan main game atau games games online
online
Saya merasa sulit mengendalikan Mampu mengendalikan
ketergantungan dengan pada ketergantungan dengan pada
handphone handphone
Saya masih merasa belum memiliki Memiliki rasa percaya diri
rasa percaya diri
Saya belum tahu cara Memiliki kemampuan dalam
menyelesaikan masalah (konflik) menyelesaian masalah
Saya sering merasa tidak lancar Mampu berkomunikasi secara
dalam berkomunikasi dengan orang efektif
lain
Saya belum paham pentingnya nilai- Memiliki pemahaman tentang
nilai kehidupan di masyarakat nilai-nilai kehidupan
Saya belum memahami tentang Memiliki etika dan budaya tertib
etika berlalu lintas berlalu lintas
Saya merasa belum paham tentang Memiliki kemampuan untuk
kiat sukses hidup bermasyarakat sukses hidup bermasyarakat

Saya belum tahu lebih banyak akibat Mampu menghidari dari tawuran
tawuran di kalangan pelajar pelajar
Saya masih belum bisa menjaga Memiliki kemampuan untuk
sebuah persahabatan agar tetap membina persahabatan agar tetap
langgeng langgeng
Saya merasa sulit untuk antri Memiliki kebiasaan untuk antri
Saya belum tahu tentang bentuk- Mengenal bentuk-bentuk
bentuk kenakalan remaja saat ini kenakalan remaja saat ini dan
dan cara mensikapinya cara mensikapinya
Saya belum tahu membuat Mampu membangun
persahabatan yang baik melalui persahabatan yang baik melalui
BELAJAR
medsos medsos
Saya kadang masih lupa Memiliki kebiasaan
mengucapkan kata maaf, tolong dan mengucapkan kata maaf, tolong
terimakasih dalam pergaulan dan terimakasih dalam pergaulan
Saya belum tahu akibat nikah di usia Mampu menghindari pernikahan
dini dini
Saya belum banyak tahu dampak Memiliki pemahaman tentang
pacaran di kalangan remaja dampak pacaran di kalangan
remaja
Saya belum paham cara Memiliki pemahaman tentang
meningkatkan motivasi belajar cara meningkatkan motivasi
belajar
Saya belum bisa mengevaluasi hasil Mampu mengevaluasi hasil
prestasi belajar prestasi belajar
KARIR
Saya belum tahu kiat sukses dalam Memiliki pemahaman tentang
menghadapi Ujian kiat sukses dalam menghadapi
Ujian
Saya masih belum bisa belajar Memiliki kebiasaan belajar
secara rutin secara rutin
Saya masih memiliki kebiasaan Mampu menghilangkan
belajar apabila akan ada tes/ujian kebiasaan belajar apabila akan
ada tes/ujian
Saya belum tahu informasi syarat- Memiliki pemahaman tentang
syarat kelulusan syarat-syarat kelulusan
Saya belum paham cara Mampu meningkatkan
meningkatkan konsentrasi belajar konsentrasi belajar
Saya merasa kesulitan mempelajari Mampu mengatasi kesulitan
dan memahami mata pelajaran mempelajari dan memahami
tertentu mata pelajaran tertentu
Saya berencana untuk indekos saat Memiliki kemampuan untuk
melanjutkan ke SLTA tetapi belum mengelola keuangan saat indekos
tahu cara mengelola keuangan
Saya mudah putus asa setiap Memiliki ketahanan diri setiap
menghadapi kegagalan menghadapi kegagalan
Cita-cita saya tidak sejalan dengan Memiliki keselarasan cita-cita
orang tua dengan harapan orang tua
Saya belum mengenal jenis-jenis Mengenal lebih dekat dengan
organisasi di masyarakat berbagai jenis organisasi yang
ada di masyarakat

Saya sulit untuk mengambil Memiliki kemantapan pada


keputusan pilihan karir keputusan pilihan karir
Saya masih ragu untuk melanjutkan Memiliki kemauan untuk
sekolah ke jenjang SLTA melanjutkan sekolah ke jenjang
SLTA
Saya belum tahu tentang cara atau Memiliki pemahaman tentang
strategi masuk sekolah favorit cara atau strategi masuk sekolah
favorit
Saya belum merencanaan karir masa Memiliki rencana karir masa
depan depan
Saya kurang berminat memikirkan Memiliki motivasi untuk sukses
masa depan
Saya belum memahami tentang Mengenal Profesi di Dunia Kerja
dunia kerja
Saya masih bingung memikirkan Memiliki pemahaman tentang
karir setelah lulus SMP/MTs pilihan karir setelah lulus
SMP/MTs
Saya belum paham masalah Memiliki pemahaman tentang
peminatan/jurusan di SMA/MA peminatan/jurusan di SMA/MA
Saya belum paham masalah Memiliki pemahaman tentang
peminatan/jurusan di SMK/MAK peminatan/jurusan di SMK/MAK

E. RUMUSAN KEBUTUHAN

Rumusan tujuan dibuat berdasarkan hasil assesmen yang dilakukan atau hasil
deskripsi kebutuhan peserta didik/konseli. Rumusan tujuan akan dicapai dan disusun dalam
bentuk prilaku yang harus dikuasai peserta didik/konseli setelah memperoleh layanan
bimbingan dan konseling. Berikut rumusan tujuannya

BIDANG
LAYANA RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN
N
PRIBADI Memiliki kesadaran melakukan Peserta didik/konseli memiliki kesadaran
berbagai kegiatan ibadah dengan melakukan berbagai kegiatan ibadah dengan
kemauan sendiri kemauan sendiri
Memiliki kebiasaan untuk berpikir Peserta didik/konseli mampu memiliki
dan bersikap positif kebiasaan berpikir positif serta mencapai
pribadi yang mampu berpikir dan bersikap
selalu positif
Memiliki kesadaran untuk tidak Peserta didik/konseli memiliki pemahaman
mencontek saat mengikuti tes atau dan kesadaran bahwa menyontek adalah
ujian perbuatan tidak baik (tercela), memahami
penyebab dan dampak dari perbuatan
menyontek serta mampu untuk
menghindarinya
Mampu menghindari stress dalam Peserta didik/konseli dapat memahami
menghadapi kehidupan/kegiatan gejala-gejala stress serta faktor-faktor
penyebab dan cara mengatasinya
Mampu mengendalikan emosi Peserta didik/konseli dapat mengendalikan
emosi dan memantapkan nilai serta cara
bertingkah laku yang dapat diterima dalam
kehidupan sosial yang lebih luas
Mengenal macam-macam Peserta didik/konseli dapat mengenal dan
kepribadian manusia memahami tipe-tipe kepribadian manusia
serta dapat tumbuh menjadi pribadi yang
matang
Mampu menjaga kesehatan agar Peserta didik/konseli mampu memahami
tetap fit menghadapi waktu ujian pentingnya menjaga kesehatan tubuh serta
dapat membiasakan pola hidup bersih dan
sehat
Memiliki kebiasaan untuk Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan
membuang sampah pada hidup bersih dengan membuang sampah
tempatnya pada tempatnya
Mampu mengatasi kejenuhan Peserta didik/konseli mampu
masuk sekolah menghilangkan kejenuhanya masuk sekolah
Mampu meninggalkan Peserta didik/konseli mampu meninggalkan
ketergantungan dengan media ketergantungan dengan media sosial (fc, wa,
sosial (fc, wa, ig, dll) ig, dll)
Mampu menghilangkan kebiasaan Peserta didik/konseli mampu
keluar malem (bermain,begadang) menghilangkan kebiasaan keluar malem
(bermain,begadang)
Memiliki kemampuan Peserta didik/konseli memiliki kemampuan
menghilangkan rasa menghilangkan rasa khawatir/takut tidak
khawatir/takut tidak dapat lulus dapat lulus sekolah
sekolah
Mampu mengatasi masalah Peserta didik/konseli mampu mengatasi
dengan anggota keluarga di rumah masalah dengan anggota keluarga di rumah
Mampu berhenti main game atau Peserta didik/konseli dapat berhenti main
games online game atau games online dalam mengisi
waktu luangnya
Mampu mengendalikan Peserta didik/konseli mampu
ketergantungan dengan pada mengendalikan ketergantungan dengan pada
handphone handphone
Memiliki rasa percaya diri Peserta didik/konseli mampu meningkatkan
rasa percaya diri dengan baik untuk
mencapai tujuan hidupnya
Memiliki kemampuan dalam Peserta didik/konseli mampu
menyelesaian masalah menyelesaikan masalah yang sedang
dihadapi
SOSIAL Mampu berkomunikasi secara Peserta didik/konseli dapat mengetahui
efektif pentingnya komunikasi untuk
menyampaikan pesan, ide atau gagasan
dalam hidup bermasyarakat
Memiliki pemahaman tentang Peserta didik/konseli dapat memahami
nilai-nilai kehidupan nilai-nilai kehidupan serta dapat
bersosialisasi dan mengambil keputusan
berdasarkan nilai-nilai atau norma
kehidupan
Memiliki etika dan budaya tertib Peserta didik/konseli dapat memahami
berlalu lintas pentingnya memiliki budaya tertib berlalu
lintas di jalan serta menumbuhkan
kesadaran untuk disiplin mentaati rambu-
rambu lalu lintas
Memiliki kemampuan untuk Peserta didik/konseli mampu memahami
sukses hidup bermasyarakat dan menerima peran sosial pria dan wanita
dengan norma yang ada di masyarakat serta
berprilaku sebagai pria dan wanita sesauai
dengan norma masyarakat
Mampu menghidari dari tawuran Peserta didik/konseli dapat memahami
pelajar dampak dari tawuran pelajar dan mampu
menghindarinya
Memiliki kemampuan untuk Peserta didik/konseli dapat memiliki
membina persahabatan agar tetap perasaan positif untuk membina
langgeng persahabatan dengan kegiatan positif serta
memilki rencana kegiatan untuk mengisi
kegiatan persahabatan yang positif
Memiliki kebiasaan untuk antri Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan
antri sebagai pernghargaan atas diri sendiri
dan orang lain
Mengenal bentuk-bentuk Peserta didik/konseli mengenal bentuk-
kenakalan remaja saat ini dan cara bentuk kenakalan remaja saat ini dan cara
mensikapinya mensikapinya
Mampu membangun persahabatan Peserta didik/konseli mampu membangun
yang baik melalui medsos persahabatan yang baik melalui medsos
Memiliki kebiasaan Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan
mengucapkan kata maaf, tolong mengucapkan kata maaf, tolong dan
dan terimakasih dalam pergaulan terimakasih dalam pergaulan
Mampu menghindari pernikahan Peserta didik/konseli dapat memahami
dini persiapan penting orientasi hidup
berkeluarga, mengetahui bagaimana dampak
dari pernikahan di usia muda
Memiliki pemahaman tentang Peserta didik/konseli memiliki pemahaman
dampak pacaran di kalangan tentang dampak pacaran di kalangan remaja
remaja
BELAJAR Memiliki pemahaman tentang Peserta didik/konseli dapat menerapkan
cara meningkatkan motivasi sikap dan kebiasaan yang benar dalam
belajar belajar hingga dapat membangkitkan
semangat belajar
Mampu mengevaluasi hasil Peserta didik/konseli mampu mengevaluasi
prestasi belajar kebiasaan belajar serta merencanakan
pencapaian prestasi belajarnya sesuai
dengan target yang ingin dicapai
Memiliki pemahaman tentang Peserta didik/konseli mampu memahami
kiat sukses dalam menghadapi kiat sukses menghadapi ujian sekolah
Ujian maupun ujian nasional serta memilki
keyakinan terhadap kesuksesannya
Memiliki kebiasaan belajar secara Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan
rutin belajar secara rutin
Mampu menghilangkan kebiasaan Peserta didik/konseli mampu
belajar apabila akan ada tes/ujian menghilangkan kebiasaan belajar apabila
akan ada tes/ujian
Memiliki pemahaman tentang Peserta didik/konseli memiliki pemahaman
syarat-syarat kelulusan tentang syarat-syarat kelulusan
Mampu meningkatkan konsentrasi Peserta didik/konseli mampu meningkatkan
belajar konsentrasi belajar
Mampu mengatasi kesulitan Peserta didik/konseli mampu mengatasi
mempelajari dan memahami mata kesulitan mempelajari dan memahami mata
pelajaran tertentu pelajaran tertentu
KARIR Memiliki kemampuan untuk Peserta didik/konseli mampu mengelola
mengelola keuangan saat indekos keuangan saat indekos
Memiliki ketahanan diri setiap Peserta didik/konseli memiliki semangat
menghadapi kegagalan diri saat mengalami suatu kegagalan
Memiliki keselarasan cita-cita Peserta didik/konseli mampu menyelaraskan
dengan harapan orang tua cita-cita dengan harapan orang tua
Mengenal lebih dekat dengan Peserta didik/konseli mengenal berbagai
berbagai jenis organisasi yang ada organisasi yang ada di masyarakat
di masyarakat
Memiliki kemantapan pada Peserta didik/konseli memiliki kemantapan
keputusan pilihan karir pilihan karir
Memiliki kemauan untuk Peserta didik/konseli memiliki kemauan
melanjutkan sekolah ke jenjang untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih
SLTA tinggi
Memiliki pemahaman tentang Peserta didik/konseli memiliki pemahaman
cara atau strategi masuk sekolah tentang cara atau strategi masuk sekolah
favorit favorit
Memiliki rencana karir masa Peserta didik/konseli mampu memahami
depan pentingnya perencanaan karir serta memiliki
sikap positif dalam meraih kesuksesan masa
depan
Memiliki motivasi untuk sukses Peserta didik/konseli dapat belajar tentang
kehidupan mandiri secara emosional, sosial
dan ekonomi dari tokoh inspiratif
Mengenal Profesi di Dunia Kerja Peserta didik/konseli dapat mengetahui dan
memahami macam-macam profesi yang ada
di dunia kerja
Memiliki pemahaman tentang Peserta didik/konseli mampu memahami
pilihan karir setelah lulus kemampuan, minat dan bakatnya sehingga
SMP/MTs dapat menemukan pilihan studi lanjutnya
Memiliki pemahaman tentang Peserta didik/konseli mampu mengenal dan
peminatan/jurusan di SMA/MA memahami prospek karir dari setiap
kelompok peminatan atau jurusan yang ada
di SMA/MA.
Memiliki pemahaman tentang Peserta didik/konseli mampu mengenal dan
peminatan/jurusan di SMK/MAK memahami prospek karir dari setiap
kelompok peminatan atau jurusan yang ada
di SMK/MAK.
F. RENCANA EVALUASI. PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT

1. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan bimbingan dan
konseling (BK). Evaluasi secara umum ditujukan untuk mengetahui tingkat
keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan. Dalam
evaluasi program bimbingan dan konseling terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu
evaluasi proses dan evaluasi hasil.
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil
penilaian proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling brlangsung.
Fokus penilaian adalah keterlibatan unsur-unsur dalam pelaksanaan kegitan bimbingan
dan konseling.
Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh informasi
tentang keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya. Evaluasi
hasil pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan pada hasil yang diacapi oleh
peserta didik yang menjalin pelayanan bimbingan dan konseling. Fokus penilaian
dapat diaragakan pada berkembangnya :
a. Pemahaman diri, sikap, dan prilaku yang diperoleh berkaitan dengan materi /
topik / masalah yang dibahas
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau meteri/topik/masalah yang
dibahas
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka
mewujudkan upaya pengembangan/pengetasan masalah.

Langkah-langkah pelaksanaan :
a. Penyusunan rencana evaluasi
b. Pengumpulan Data
c. Analisa dan interpretasi data

2. PELAPORAN
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan lebih
bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-hasil yang telah
dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya merupakan
kegiatan menyusun dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam
evaluasi proses maupun hasil dalam format laporan yang dapat memberikan informasi
kepada seluruh pihak yang terlibat tentang keberhasilan dan kekurangan dari program
bimbingan dan konseling yang telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan yiatu :
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan dan
kebahasan yang telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan secara
akurat dan tepat waktu.

Langkah-langkah dalam penyusunan laporan :


a. Tahap persiapan
b. Pengumpulan dan penyajian data
c. Penulisan laporan
d. Sistematika laporan

3. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan
data dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK atau konselor dapat
memikirkan ulang keseluruhan program yang telah dilaksanakan denganc ara membuat
desain ulang atau merevisi seluruh program atau beberapa bagian dari program yang
dianggap belum begitu efektif.

Langkah-langkah tindak lanjut :


a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan
konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan
diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.

Waykanan, Juli 2019


Mengetahui,
Kepala SMPN 4 Blambangan Umpu Guru BK/Konselor,

................................................ .........................................
NIP. ........................................ NPM. .................................
B. PROGRAM SEMESTER GENAP

PROGRAM SEMESTER GANJIL BIMBINGAN DAN KONSELING

SMP NEGERI 4 BLAMBANGAN UMPU


TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Sa
Fungsi sa Wa
Jenis Tujuan
No Bidang BK ra ktu
Kegiatan/Layanan
Bimbingan n
P S B K
A. PERSIAPAN                
Pembagian tugas
guru bimbingan Tercapainya efektivitas
  1 dan           layanan bimbingan dan IX Juli
konseling/konsel konseling
or
Konsultasi
program
2 IX Juli
bimbingan dan Mendapat dukungan dari
  konseling           Kepala dan Komite Sekolah
PengadaanPerang Terpenuhinya kebutuhan
3 kat BK sarana / sarana yang menunjang IX Juli
  prasarana BK           keberhasilan layanan BK
B. LAYANAN BK                
LAYANAN
1  
  DASAR              
a. Bimbingan
 
    Klasikal              
Peserta didik/konseli
memiliki kesadaran
Ibadah dengan Pemah
V       melakukan berbagai IX Juli
kemauan sendiri aman
kegiatan ibadah dengan
    kemauan sendiri
Berpikir dan Pemah Peserta didik/konseli
V       IX Juli
    bersikap positif aman mampu memiliki kebiasaan
berpikir positif serta
mencapai pribadi yang
mampu berpikir dan
bersikap selalu positif
Konseli memiliki
pemahaman dan kesadaran
Pemah bahwa menyontek adalah
Menyontek, aman perbuatan tidak baik
penyebab dan V       dan (tercela), memahami IX Agst
solusinya Penceg penyebab dan dampak dari
ahan perbuatan menyontek serta
mampu untuk
    menghindarinya
Pemah Peserta didik/konseli dapat
aman memahami gejala-gejala
Stress dan cara
V       dan stress serta faktor-faktor IX Agst
mengatasinya
Penceg penyebab dan cara
    ahan mengatasinya
Peserta didik/konseli dapat
mengendalikan emosi dan
Cara memantapkan nilai serta
Pemah Sept
mengendalikan V       cara bertingkah laku yang IX
aman .
emosi dapat diterima dalam
kehidupan sosial yang lebih
    luas
Peserta didik/konseli dapat
mengenal dan memahami
Kepribadian Pemah tipe-tipe kepribadian Sept
V       IX
Manusia aman manusia serta dapat tumbuh .
menjadi pribadi yang
    matang
Peserta didik/konseli
Pemah
mampu memahami
Pentingnya aman
pentingnya menjaga Okt
menjaga V       dan IX
kesehatan tubuh serta dapat b
kesehatan tubuh Penceg
membiasakan pola hidup
ahan
    bersih dan sehat
Komunikasi Pemah Peserta didik/konseli dapat Okt
  V     IX
    efektif aman mengetahui pentingnya b.
komunikasi untuk
menyampaikan pesan, ide
atau gagasan dalam hidup
bermasyarakat
Peserta didik/konseli dapat
memahami nilai-nilai
kehidupan serta dapat
Nilai-nilai Pemah Nov
  V     bersosialisasi dan IX
Kehidupan aman b.
mengambil keputusan
berdasarkan nilai-nilai atau
    norma kehidupan
Peserta didik/konseli dapat
memahami pentingnya
Etika dan budaya memiliki budaya tertib
Pemah Nov
tertib berlalu   V     berlalu lintas di jalan serta IX
aman b.
lintas menumbuhkan kesadaran
untuk disiplin mentaati
    rambu-rambu lalu lintas
Peserta didik/konseli
mampu memahami dan
menerima peran sosial pria
Kiat sukses hidup Pemah dan wanita dengan norma Des
  V     IX
bermasyarakat aman yang ada di masyarakat serta b.
berprilaku sebagai pria dan
wanita sesauai dengan
    norma masyarakat
Pemah Peserta didik/konseli dapat
aman memahami dampak dari
Tawuran pelajar Des
  V     dan tawuran pelajar dan mampu IX
dan akibatnya b.
Penceg menghindarinya
    ahan
    Membina   V     Pemah Peserta didik/konseli dapat IX Des
persahabatan aman memiliki perasaan positif b.
untuk membina
persahabatan dengan
kegiatan positif serta
memilki rencana kegiatan
untuk mengisi kegiatan
persahabatan yang positif
b. Bimbingan
 
    Kelompok              
Kebiasaan Peserta didik/konseli
membuang Pemah memiliki kebiasaan hidup
V IX Nop
sampah pada aman bersih dengan membuang
    tempatnya       sampah pada tempatnya
c. Papan
           
    Bimbingan    
Pemah
Tips dan Trik Juli
aman
Sukses dalam -
V V V V dan Peserta didik/konseli IX
Pengembangan Des
penceg memperoleh informasi
diri b
    ahan melalui media tulis
Juli
d. Pengemb. Pemah Peserta didik/konseli -
V V V V IX
Media BK aman memperoleh informasi yang Des
    bermanfaat bagi dirinya b
Juli
Pemah Peserta didik/konseli -
e. Leafleat V V V V IX
aman memperoleh informasi Des
    melalui media cetak b
LAYANAN
2
  RESPONSIF                
Juli
1. Konseling Pengen Terbantunya peserta didik -
IX
Individual tasan dalam mengatasi hambatan Des
            yang dialaminya b
Juli
2. Konseling Pengen Terbantunya memecahkan -
IX
Kelompok tasan masalah peserta didik Des
            melalui kelompok b
Pemaha
Juli
man-
-
3. Konsultasi pengent Terbantunya memberikan IX
Des
a informasi yang dibutuhkan
b
            san oleh peserta didik
    4. Konferensi         Pengen Diperolehnya kesepakatan IX Juli
Kasus tasan bersama mengenai masalah -
peserta didik Des
b
Terentaskannya masalah Juli
Pengen konseli yang terkait dengan -
5. Advokasi IX
tasan pihak lain agar hak-hak Des
            konseli tetap terlindungi b
Juli
6. Konseling Pengen Terselenggaranya layanan -
IX
elektronik tasan Bimbingan dan Konseling Des
            yang lebih efektif b
Pemah
Juli
7. Kotak aman – Tertampungnya masalah
IX –
masalah pengen peserta didik/konseli yang
Des
            tasan introvert
PEMINATAN Pemah
 
  3 DAN         aman Terentaskannya masalah  
dan konseli yang terkait dengan
PERENC.
pengen pemilihan jurusan dan IX
INVIDIVUAL
            tasan rencana karir masa depan  
DUKUNGAN
  4 SISTEM                
a. Melaksanakan
dan Pengumpulan data dan
menindaklanjuti kebutuhan peserta didik
    assesmen              
Mengetahui langsung
b. Kunjungan
kondisi peserta didik di
rumah
              lingkungan rumah    
c. Menyusun dan
Pertanggungjawaban kinerja
melaporkan
kepada kepala sekolah
    program BK              
Penilaian ketercapaian
d. Membuat
program layanan bimbingan
evaluasi
              dan konseling    
e. Melaksanakan Bukti fisik pelaksanaan
    administrasi BK           bimbingan dan konseling    
f. Pengembangan
keprofesian Pengembangan diri / profesi
    konselor              
Waykanan, Juli 2019

Mengetahui,
Kepala SMPN 4 Blambangan Umpu Guru BK/Konselor,

................................................ .........................................
NIP. ........................................ NPM. .................................

Anda mungkin juga menyukai