PSIKOLOGI POSITIF
UNTUK KALANGAN SENDIRI
Daftar Isi
ABSTRAK......................................................................................................................................2
LATAR BELAKANG...................................................................................................................2
METODE PELATIHAN...............................................................................................................5
Tahap Pelatihan.............................................................................................................................6
Penerapan Psikologi Positif..........................................................................................................6
Pelatihan..................................................................................................................................6
Sesi Opening........................................................................................................................7
Sesi 1 ice breaking...............................................................................................................7
Sesi 3.....................................................................................................................................8
Sesi 4 Debrieff dan penutupan...........................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................10
ABSTRAK
Modul ini berjudul “Training Psikologi Positif”. Modul ini disusun sebagai pedoman
dalam upaya memahami konsep diri dalam berfikir positif. Psikologi postif juga focus
dalam memahami tentang penjelasan kebahagiaan. Tujuan dari adanya psikologi positif
adalah agar manusia dapat melihat sisi lain dari indahnya manusia . Makna kebahagiaan
sendiri tidak dilihat dari berapa capaian angka yang sudah kita raih akan tetapi makna
kebahagiaan itu berasal dari hati. Banyak orang belum mengerti sepenuhnya ap aarti
hidup sehingga masih banyak yang memiliki perasaan menyerah dan pesimis. Dampak
ketika seseorang tidak memiliki rasa bahagia dalam hidupnya, maka hidupnya akan di
penuhi dengan masalah masalah yang berdampak pada psikis seseorang dan
mengakibatkan gangguan jiwa seperti stree atau depresi. Jumlah warga negara Indonesia
yang terkena depresi yang berujung dengan bunuh diri yaitu sebanyak 6.1 persen atau
setara dengan 11 juta orang. Maka dari itu, yang terpenting adalah bagaimana seseorang
memahami betul konsep diri dan cara berfikir mereka yang positif.
LATAR BELAKANG
Psikologi pada dasarnya lebih mempelajari perilaku yang dapat diamati serta yang
ditimbulkan dari aspek-aspek kejiwaan manusia dalam berinteraksi dengan
lingkungannya. Aspek-aspek kejiwaan manusia sangatlah kompleks, begitu halnya
bidang psikologi mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan aspek-aspek jiwa, misal
tentang penyebab individu mengalami gangguan jiwa sekaligus mempelajari upaya untuk
mencegah individu mengalami gangguan jiwa. Usaha pencegahan atau yang lebih dikenal
sebagai upaya preventif dalam bidang kesehatan mental inilah maka psikologi lebih fokus
pada penggalian emosi positif, seperti bahagia, cinta, sikap optimis dan sebagainya.
Psikologi yang lebih berorientasi pada sisi positif individu lebih dikenal dengan sebutan
Psikologi Positif.
Manusia pada dasarnya memiliki jiwa yang bersih dan baik, akan tetapi terkadang
lingkungannnya yang membuat pribadi seseorang berubah. Sama halnya ketika seseorang
sedang menggunakan pikirannya dalam berfikir. Masih banyak yang terjadi di sekitar
kita, teman teman kita ataupun keluarga kita sendiri masih dalam pikiran yang negative
dampaknya selalu berprasangka buruk pada lingkungan dan diri nya sendiri. Ketika
seseorang tidak memiliki pikiran yang positif akan mempengaruhi kepada psikis
seseorang dan menyebabkan gangguan psikis seperti stress ataupun depresi.
Data pengidap gangguan jiwa di seluruh dunia makin meningkat tiap tahun.
Diperkirakan sekitar 300 juta orang mengidap depresi di seluruh dunia. Bahkan, World
Health Organization (WHO) memperkirakan setiap 40 detik terjadi kasus bunuh diri di
seluruh dunia yang diakibatkan oleh depresi. Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis
Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), dr Eka Viora, SpKJ, mengatakan untuk di
Indonesia terdapat sekitar 15,6 juta penduduk yang mengalami depresi. Sayangnya hanya
8 persen yang mencari pengobatan ke profesional.
Data yang dirilis Dinas Kesehatan Pemprov Jateng sungguh menyedihkan. Jumlah
masyarakat yang mengidap gangguan jiwa dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Bila
2013 ditemukan 121.962 penderita gangguan jiwa, kemudian 2014 meningkat menjadi 260.247,
lalu tahun 2015 lalu menjadi 317.504 jiwa. Anggota komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Jawa Tengah, Karsono menilai persoalan ini adalah hal serius yang harus segera
ditangani oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng bertepatan dengan Hari Gangguan Jiwa
sedunia yang diperingati setiap tanggal 10 Oktober.
Konsep diri dan berpikir positif merupakan faktor intern yang terdapat dalam
diri seseorang.
Desmita (2009: 164) menyatakan: “konsep diri adalah gagasan tentang diri
sendiri yang mencakup keyakinan, pandangan dan penilaian seseorang terhadap dirinya
sendiri. Konsep diri terdiri atas bagaimana cara seseorang melihat diri sendiri sebagai
pribadi, bagaimana seseorang merasa tentang diri sendiri, dan bagaimana seseorang
menginginkan dirinya sendiri menjadi manusia sebagaimana yang ia harapkan.”
El-Qudsy (2010: 45) mengatakan bahwa berpikir positif diawali dengan sebuah
keyakinan diri. Keyakinan ini berarti keyakinan bahwa kita mampu dan kita bisa.
Dengan kata lain, jika kita melihat diri kita akan sukses, maka kita akan sukses. Begitu
juga sebaliknya, jika kita berpikir akan gagal, maka kita juga akan gagal. Menurut
Winda Adelia (2011: 68) “berpikir positif adalah pikiran yang dapat membangun dan
memperkuat kepribadian atau karakter”. Ini juga berarti bahwa dengan berpikir positif,
seseorang bisa menjadi pribadi yang matang, serta lebih berani dalam menghadapi
tantangan.
Maka dari itu, dibutuhkannnya Training Psikologi Positif yang bertujuan untuk
memberikan pelatihan kepada setiap individu agar lebih mudah berfikir positif dan
memahami makna hidup itu sendiri.
METODE PELATIHAN
PESERTA
Peserta dalam pelatihan ini adalah mahasiswa yang tergabung dalam komunitas
mumpung jadi mahasiswa
TRAINER
Kualifikasi trainer dalam pelatihan ini adalah trainer yang menguasai ilmu psikologi
secara umum dan memiliki pengalaman dalam melakukan pelatihan persiapan kerja.
METODE
TELL’S YOUR HOBBIES
Tuliskan Nama dan Hobi anda, dan ceritakan bagaimana anda melakukan nya.
Sebutkan berapa kali anda melakukan hobi tersebut.
Setelah peserta menuliskan beberapa point diatas, trainer akan meminta beberapa
peserta untuk membacakan hasil jawabannya kepada peserta lain.
1. Ice Breaking
3. Debrieffing
Tahap Pelatihan
I. ICE BREAKING
Membina komunikasi, memecah kebekuan dengan saling bersentuhan
Memahami pentingnya orang lain dalam kesuksesan kerja tim
Menciptakan sinergi
II. PERSONAL DEVELOPMENT
Meningkatkan kepercayaan diri dalam Berfikir Positif
Mengubah pola pikir negative ke pola pikir positif
Meningkatkan suasana hati
III. DEBRIEFING
Proses membimbing suatu refleksi pengalaman,
Sebagai Hasil pembelajaran pada dunia sebenarnya.
Dapat mensyukuri hal hal kecil sebelum mensyukuri hal hal besar
Pelatihan
1. Waktu pelaksanaan
Pelatihan ini akan sangat efektif apabila dilakukan pada hari efektif bekerja mulai dari
jam (07.00-10.00 atau 13.00-16.00 WIB).
2. Ruangan yang dibutuhkan
Tempat yang diperlukan adalah yang mencangkup sesuai dengan jumlah peserta.
3. Jadwal Pelaksanaan
Sesi Opening
TUJUAN
1. Peserta nyaman dengan kondisi pelatihan
2. Peserta lebih mengenal peserta lain dan trainer
3. Peserta mengetahui tujuan dari pelatihan yang dilakukan
WAKTU
Waktu yang di perlukan 15 menit
WAKTU
ALUR
1. Trainer memberikan permainan menarik untuk mencairkan suasana
2. Trainer memancing peserta untuk lebih aktif
Sesi 2 Materi psikologi positif
TUJUAN
1. Membuat peserta pelatihan, menjadi paham bagaimana menumbuhkan pikiran positif
dalam diri
2. Membuat peserta pelatihan lebih memiliki sikap optimisme dalam hidup
WAKTU
50 menit
ALUR
1. Pembukaan tentang materi presentasi
2. Penjelasan Tujuan Pelatihan
3. Menyampaikan Materi
4. Menyampaikan Kesimpulan
Sesi 3
TUJUAN
1. Peserta dapat menganalisis diri masing masing terhadap sesuatu yang membuat
mereka bahagia
2. Peserta dapat memahami dan mengenal diri mereka lebih dalam
WAKTU
35 Menit
1. Alat tulis
2. Kertas
ALUR
TUJUAN
1. Peserta diharapkan memahami konteks dalam berfikir positif
WAKTU
20 menit
ALUR
1. Trainer menyampaikan ucapan terimakasih dan kesan terhadap pelatihan ini
2. Trainer merefleksikan hasil pembelajaran hari ini.
3. Trainer melakukan evaluasi dengan memberikan saran dan masukan bagi peserta
pelatihan, sekaligus meminta peserta untuk saling mengevaluasi satu sama lain.
DAFTAR PUSTAKA
https://gaya.tempo.co/read/618580/griya-pmi-solo-sembuhkan-50-persen-pasien-gila
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4596181/156-juta-orang-indonesia-alami-
depresi-cuma-8-persen-yang-berobat