Anda di halaman 1dari 17

Perkembangan Sosioemosi

di Masa Dewasa Akhir

By:
Kelompok IV
1. Teori Perkembangan Emosi
1. Teori Erikson
a. Integritas Versus Keputusasaan (Integrity Versus
Despair)
Gambaran tentang kehidupan yang
dilewati dengan baik, dan orang
dewasa lanjut usia akan merasa
puas (integritas).

Jika orang lanjut usia melalui satu atau lebih


tahapan sebelumnya secara negatif secara
sosial di masa dewasa awal atau dimasa
dewasa menengah, lintasan kenangan tentang
seluruh hidupnya bisa menjadi hal yang negatif
(keputusasaan).
b. Tinjauan Hidup
Tinjauan hidup merupakan gagasan yang
menonjol dalam tahap terakhir integritas
versus keputusasaan menurut Erikson.
Melalui tinjauan hidup, seseorang meninjau
kembali pengalaman hidupnya di masa
lampau.
Beberapa terapis menggunakan reminiscene therapi (terapi
kenangan) ketika menangani orang-orang lanjut usia.
2. Teori Aktivitas
Teori aktifitas (activity theory) menyatakan bahwa orang yang lanjut usia
semakin besar aktifitas dan keterlibatan mereka semkain puas mereka
terhadap kehidupannya. Para peneliti menemukan bahwa apabila orang
pada lanjut usia itu aktif, energik, dan produktif, mereka akan lebih baik
dalam menghadapi masa tua dan lebih bahagia .
3. Teori selektivitas sosioemosi

Teori selektivitas sosioemosi menyatakan bahwa orang yang lanjut


usia akan lebih selektif dalam memilih jaringan sosialnya. Karena
mereka sangat mementingkan kekuasaan emosional orang
dewasa yang lebih tua seringkali meluangkan lebih banyak waktu
bersama individu-individu yang sudah dikenal dan menyenangkan.
4. Teori optimalisasi selektif melalui
kompensasi
Seleksi (selection) didasarkan pada suatu konsep bahwa
kapasitas otrang lanjut usia telah turun dan kehilangan
kemampuan untuk berfungsi, di mana hal ini
mengakibatkan turunnya performa mereka di berbagai
bidang kehidupan.

Optimalisasi (optimization) berarti bahwa kita dapat


mempertahankan performa di beberapa bidang,
melalui praktik terus menerus dan penggunaan
teknologi baru.

Kompensasi (compensation) menjadi relevan apabila


tugas – tugas kehidupan menuntut kapasitas yang
melampaui taraf performa saat ini yang secara potensial
dimiliki oleh orang lanjut usia.
2. Kepribadian, Diri, dan Masyarakat
1. Kepribadian
Ada 5 faktor besar kepribadian, yaitu :

keterbukaan

Bersikap
extraversion
hati - hati

keramahan neurosisme
2. Diri Dan Masyarakat
a. Penghargaan diri (self-esteem)

Kanak - kanak Remaja Dewasa awal Lansia


& pertengahan
Penghargaan diri di atas diukur disimpulkan berdasarkan suatu
penelitian lintas budaya. Lebih dari 300.000 orang ditanyakan sejauh
mana mereka menilai penghargaan diri pada skala 5 “Sangat Setuju”
dan 1 “Sangat Tidak Setuju”. Pada penelitian ini individu diminta untuk
memberikan respon terhadap item “saya memiliki penghargaan diri
yang tinggi”.
b. Possible Selves
Possible Selves adalah kemungkinan masa depan individu,masa
depan seperti apa yang ia inginkan, dan apa yang ia takutkan.

c. Kendali diri
Para peneliti menemukan bahwa strategi kendali yang akomodatif
mengubah tujuan yang hendak dicapai seseorang agar sesuai
dengan situasi yang ada merupakan hal yang semakin penting
dimiliki oleh orang lanjut usia sementara strategi kontrol
asimilatif mengubah situasi agar sesuai dengan tujuan seseorang
menjadi kurang penting di masa dewasa menengah.
3. Orang – orang lanjut usia di Masyarakat
a. Stereotip Mengenai Orang Lanjut Usia
Partisipasi sosial oleh orang-orang lanjut usia sering kali tidak
memperoleh dukungan karena adanya ageism, yaitu prasangka
terhadap orang lain sehubungan dengan usia orang tersebut,

b. Isu-isu Kebijakan dalam Masyarakat Lanjut Usia


 Status ekonomi
Perawatan kesehatan
Eldercare
Generational Inequity
Penghasilan
Pengaturan tempat tinggal
Teknologi
3. Relasi Keluarga dan Sosial
1. Keragaman gaya hidup
a. Orang Lanjut Usia yang Menikah
Gambaran pernikahan dalam kehidupan orang lanjut usia umumnya
positif . Sebuah penelitian mengungkap bahwa kepuasan pernikahan
lebih tinggi pada orang lanjut usia dari pada orang paruh-baya. Dalam
penelitian ini orang lanjut usia menganggap bahwa pangannya lebih
ramah daripada orang paruh-baya.
b. Orang Lanjut Usia yang Bercerai dan Menikah Kembali
Perceraian yang terjadi diantara orang-orang lanjut usia
memberikan dampak sosial, finansial, dan fisik terhadap mereka.
Para peneliti telah menemukan bahwa beberapa orang lanjut usia
mengalami tekanan sosial yang negatif terhadap keputusannya
untuk menikah kembali.
c. Kohabitasi Pada Orang Lanjut Usia
Orang – orang pada lanjut usia yang melakukan kohibitasi memiliki
relasi yang lebih positif dibandingkan dengan orang yang lebih
mudah meskipun tidak memiliki rencana untuk menikah. Sebuah
penelitian dari 8.000 orang dewasa yang berusia 51 hingga 61 tahun
mengunggkapkan kesehatan pasangan yang melakukan kohibitasi
tidak berbeda dari kesehatan pasangan yang menikah.
d. Romantika dan seks pada orang lanjut usia
Ekspresi seksualitas pada lanjut usia dilakukan dengan sentuhan
dan belaian. Namun, apabila mereka masih sehat mereka
melakukan aktivitas seksual. Meskipun demikian bagi orang lanjut
usia, kebersamaan sering kali lebih penting, dan lebih menekankan
pada intimasi dibandingkan aktivitas seksual.
2. Orang Tua Lanjut Usia dan Anak-anak Mereka
yang Telah Dewasa
Hampir 80% orang – orang lanjut usia yang lanjut usia tinggal bersama anak
– anaknya. Lambat laun, karateristik yang terdapat pada orang tua dan anak
– anak dewasa semakin bervariasi. Anak perempuan cenderung berperan
penting dalam melayani orang tua yang lanjut usia daripada anak laki-laki.
Peran penting yang bisa dilakukan anak – anak adalah mengordinasi dan
mengawasi layanan terhadap orang tua yang mengalami kemunduran.
3. Kakek – Nenek - Buyut
Karena lama hidup manusia meningkat, kini jumlah kakek – nenek dan
kakek – nenek buyut juga lebih banyak. Salah satu kontribusi yang diberikan
oleh kakek – nenek buyut adalah yang menyangkut sejarah keluarga.
4. Persahabatan
Dalam sebuah studi disimpulkan bahwa wanita cenderung lebih depresi
dibandingkan dengan laki-laki apabila mereka tidak memiliki sahabat.
5. Dukungan Sosial dan Integrasi Sosial
a. Dukungan Sosial & Integrasi Sosial
Dukungan sosial berkaitan dengan meningkatnya kesehatan fisik dan
mental pada orang – orang lanjut usia. Orang – orang lanjut usia yang
berpasrtisipasi di dalam organisasi cenderung hidup lebih panjang
dibandingkan rekan – rekannya yang tingkat partisipasinya rendah. Orang
– orang lanjut usia seringkali memiliki ikatan sosial yang tidak mendalam
namun memiliki motivasi yang kuat untuk meluangkan waktu menjalin
relasi dengan kawan – kawan dekat dan anggota keluarga.
b. Altruisme dan menjadi Sukarelawan
Altruisme berkaitan dengan usia yang panjang. Menjadi sukarelawan
berkaitan dengan kepuasan hidup yang lebih tinggi, berkurangnya depresi
dan kecemasan, kesehatan fisik yang lebih baik, serta afek yang lebih
positif dan kurang negatif.
4. Etnisitas, Gender dan Budaya
1. Etnisitas
Orang lanjut usia etnis minoritas menghadapi beban khusus, yakni mereka harus
menghadapi beban ganda yang dialami oleh minoritas orang – orang berusia
lanjut ini cenderung bervariasi.
2. Gender
Terdapat bukti bahwa seiring dengan bertambahnya usia, laki – laki cenderung
mengembangkan sifat yang lebih feminim (mengasuh, sensitif) dibandingkan
perempuan yang mengembangkan sifat maskulin (asertif). Para perempuan lanjut
usia menghadapi resiko ganda terkait dengan ageism dan seksime.
3. Budaya
secara historis, orang – orang lanjut usia di Cina dan Jepang sangat dihormati,
namun kini status mereka bervariasi. Faktor – faktor yang memprediksikan status
orang – orang lanjut usia di berbagai budaya dapat berkisar mulai dari pengakuan
terhadap pengetahuan yang mereka miliki hingga keluarga besarnya.
5. Proses Masa Tua yang Berhasil

Buzz Aldrin merupakan astronot Buzz Aldrin (80 tahun)beserta Ashley


kedua yang mendarat di bulan Costa, berkompetisi dalam acara TV
setelah Neil Armstrong Danncing With the Starts.
Bagaimana cara agar proses masa tua berhasil?
Berpartisipasi dalam aktivitas
keagamaan
Relasi dan dukungan sosial yang baik
Gaya hidup yang sehat

Keterampilan coping yang positif

Berlibur
Gaya hidup yang aktif
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai