Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Pada hakikatnya manusia hidup tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri,
manusia senantiasa membutuhkan orang lain. Pada akhirnya manusia hidup secara
berkelompok-kelompok. Manusia dalam bersekutu atau berkelompok akan membentuk
suatu organisasi yang berusaha mengatur dan mengarahkan tercapainya tujuan hidup
yang besar. Dimulai dari lingkungan terkecil sampai pada lingkungan terbesar. Pada
mulanya manusia hidup dalam kelompok keluarga. Selanjutnya mereka membentuk
kelompok lebih besar lagi sperti suku, masyarakat dan bangsa. Kemudian manusia hidup
bernegara. Mereka membentuk negara sebagai persekutuan hidupnya. Negara merupakan
suatu organisasi yang dibentuk oleh kelompok manusia yang memiliki cita-cita bersatu,
hidup dalam daerah tertentu, dan mempunyai pemerintahan yang sama. Negara dan
bangsa memiliki pengertian yang berbeda. Apabila negara adalah organisasi kekuasaan
dari persekutuan hidup manusia maka bangsa lebih menunjuk pada persekutuan hidup
manusia itu sendiri. Di dunia ini masih ada bangsa yang belum bernegara. Demikian pula
orang-orang yang telah bernegara yang pada mulanya berasal dari banyak bangsa dapat
menyatakan dirinya sebagai suatu bangsa. Baik bangsa maupun negara memiliki ciri khas
yang membedakan bangsa atau negara tersebut dengan bangsa atau negara lain di dunia.
Ciri khas sebuah bangsa merupakan identitas dari bangsa yang bersangkutan. Ciri khas
yang dimiliki negara juga merupakan identitas dari negara yang bersangkutan. Identitas-
identitas yang disepakati dan diterima oleh bangsa menjadi identitas nasional bangsa.
Pemerintahan di Indonesia sudah lama menjadi mimpi buruk banyak orang di
Indonesia. Kendati pemahaman mayarakat tentang pemerintahan sangatlah berbeda-
beda, Namun setidaknya sebagian besar dari masyarakat membayangkan bahwa dengan
adanya pemerintahan, masyarakat akan dapat memiliki kualitas pemerintahan yang lebih
baik. Banyak di antara masyarakat-masyarakat yang ada di inonesia membayangkan,
bahwa dengan memiliki tata kelola pemerintahan yang lebih baik, maka kualitas
pelayanan publik menjadi semakin baik, angka korupsi menjadi semakin rendah, dan
pemerintah menjadi semakin peduli dengan kepentingan warga.

1
Dewasa ini permasalahan yang dialami oleh bangsa Indonesia semakin komplek dan
semakin sarat. Oknum-oknum organisasi pemerintah yang seyogyanya menjadi panutan
rakyat banyak yang tersandung masalah hukum. Eksistensi pemerintahan yang baik atau
yang sering disebut good governance yang selama ini dielukan-elukan faktanya saat ini
masih menjadi mimpi dan hanyalah sebatas jargon belaka. Indonesia harus segera
terbangun dari tidur panjangnya. Maka dari itu, Pemerintah inonesia berinisiatif akan
membangun Indonesia ini dalam sistem pemerintahannya agar dapr menjadi lebih baik.
Dan menggunakan sistem pemerintahan yang berlandaskan kejujuran serta ketulusan.
Seharusnya Hal – Hal yang seperti ini, Siapapun orang mengerti serta paham Aturan
– Aturan yang ada di suatu Negaranya, Tetapi tidak sedikit orang yang acuh dan tidak
perduli seolah – olah tidak mempermasalahkan kekliruan yang terjadi di Negaranya, Dan
yang paling memprihatinkan seolah – olah masyarakat membiarkan dan bisa dikatakan
mendukung, Pernyataan tersebut dapat dibenarkan dan dilihat dari sikap dan tanggapan
masyarakat dari kekeliruan di bidang hukum di dalam Negara tercinta ini. Maka dari itu
Identitas Nasional sangatlah penting untuk dipelajari hingga diterapkan pada kehidupan
sehari – hari. Agar Masyarakat di Negara tercinta ini dapat mengubah dan memperbaiki
segala kekeliruan yang terjadi, menjadikan Negara tercinta ini lebih baik lagi dari
sebelumnya. Bukanlah orang lain tetapi kita sendiri sebagai masyarakat yang ada di
Negara dan Bangsa ini yang dapat mengubah segala kekeliruan yang terjadi

2
II. RUMUSAN MASALAH
2.1 Sejarah Terbentuknya Identitas Nasional
2.2 Faktor – faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional
2.3 Pengertian Identitas Nasional
2.4 Pancasila Sebagai Kepribadian Identitas Nasional
2.5 Apa Yang Menjadi Identitas Nasional Indonesia ?
2.7 Apa Masalah Identitas Nasional Indonesia ?
2.7 Apa Solusi Yang Di Tawarkan Untuk Mengatasi Masalah Identitas Nasional?

III. TUJUAN DAN MANFAAT


Pembuatan makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui pengertian identitas nasional
2. Mengetahui faktor-faktor pendukung kelahiran identitas nasional
3. Mengetahui maksud dari pancasila sebagai kepribadian dan identitas nasional.
4. Mengetahui sejarah yang terkandung di dalam Identitas Nasional Indonesia.
5. Mengetahui segala sesuatu yang ada di dalam Identitas Nasional seperti Filsafat,
Pancasila, dan sejarah pembentukan nasionalisme.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH PEMBENTUKAN IDENTITAS NASIONAL


Sejarah pembentukan identitas nasional tidak dapat dilepaskan dengan
perkembangan nasionalisme yang berkembang di Barat yang kemudian mengalir sebagai
sebuah semangat baru bagi bangsa-bangsa terjajah di Asia dan Afrika. Kontribusi kaum
terpelajar Indonesia yang sempat mengenyam pendidikan di Barat telah menambah
energi bagi pergerakan nasional Indonesia yang berujung pada terbentuknya kesadaran
bersama sebagai bangsa Indonesia. Kartodirjo mencatat, bahwa fase pertama gerakan
nasionalis yang diawali oleh Boedi Oetomo, Sarekat Islam, Jong Sumatera, Ambon, Java,
dan lain-lain sebagainya, menunjukkan gejala penemuan identitas, yang wajar, masih
terikat pada kebudayaan dan etnik masing-masing. Proses selanjutnya semakin
memperjelas identitas baru itu. “Baru generasi tahun dua puluhan berhasil merumuskan
konsep nasionalisme Indonesia, yaitu pada tahun 1925 dengan Manifesto Politik yang
dinyatakan oleh Perhimpunan Indonesia.
Di dalam pernyataan itu tercakup prinsip-prinsip nasionalisme, antara lain,
kebebasan (kemerdekaan), kesatuan, kesamaan. Sudah tentu sifat nasionalisme itu anti
kolonial sehingga dalam rangka program perjuangan nasional tercantum prinsip
nonkooperasi terhadap penguasa kolonial. Gerakan dan Konsep Nasionalisme Indonesia
Reaksi terhadap imperialisme dan kolonialisme pada satu sisi, dan adaptasi terhadap
proses modernisasi yang datang bersama kehadiran bangsa-bangsa Barat (terutama sistem
pendidikannya) pada sisi yang lain, telah melahirkan kesadaran bersama (collective
consciousness) untuk membangun satu bangsa dengan identitas baru.
Gerakan kebersamaan yang saling bersinergi diantara komponen suku-bangsa
Indonesia untuk membebaskan diri dari ikatan kolonialisme dan imperialisme semakin
mengkristal dalam satu pemahaman dan gerakan bersama yang kemudian dikenal dengan
paham kebangsaan Indonesia atau nasionalisme Indonesia. Di atas semangat dari gerakan
nasionalisme itulah Soekarno dengan tepat merumuskan dasar dari Indonesia Merdeka
yakni Pancasila. Sumpah Pemuda Sesudah Manifesto Politik yang dinyatakan oleh
Perhimpunan Indonesia, gerakan dan semangat kebangsaan di kalangan aktifis muda
Indonesia yang terus berkembang.

4
B. FAKTOR – FAKTOR PENDUKUNG KELAHIRAN IDENTITAS NASIONAL
Kelahiran suatu Identitas Nasional dari suatu bangsa memiliki sejarah dalam
kelahiranya sendiri, yang sangat berkesan hingga akan dikenang terus sampai akhir
kehidupan bagi penerus bangsa atau anak cucu pewaris bangsa hingga generasi yang
paling akhir. Adapun faktor – faktor yang mendukung kelahiran Identitas Nasional
bangsa Indonesia melipiti :
1. Faktor Objektif, yang meliputi faktor geografis - ekologis dan demografis. Kondisi
geografis-ekologis yang membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang
beriklin tropis dan ter
2. Faktor Subjektif, yaitu faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang dimiliki
bangsa Indonesia.

Faktor -pembentuk identitas lainnya yaitu :


1. Suku bangsa: adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejak
lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia
terdapat banyak sekali suku bangsa atau kelompok etnis dengan tidak kurang 300
dialeg bangsa.
2. Agama: bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Agama-agama
yan tumbuh dan berkembang di nusantara adalah agama Islam, Kristen, Katolik,
Hindu, Budha dan Kong Hu Cu. Agama Kong H Cu pada masa orde baru tidak diakui
sebagai agama resmi negara. Namun sejak pemerintahan presiden Abdurrahman
Wahid, istilah agama resmi negara dihapuskan.
3. Kebudayaan: adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk social yang isinya adalah
perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif digunakan
oleh pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang
dihadapi dan digunakan sebagi rujukan dan pedoman untuk bertindak (dalam bentuk
kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.
4. Bahasa: merupakan unsure pendukung Identitas Nasonal yang lain. Bahsa dipahami
sebagai system perlambang yang secara arbiter dientuk atas unsure-unsur ucapan
manusia dan yang digunakan sebgai sarana berinteraksi antar manusia.

5
Dari faktor – faktor Identitas Nasional tersebut dapat dirumuskan pembagiannya
menjadi 3 bagian sebagai berikut :
1. Identitas Fundamental, yaitu pancasila merupakan falsafah bangsa, Dasar Negara, dan
Ideologi Negara.
2. Identitas Instrumental yang berisi UUD 1945 dan tata perundangannya, Bahasa
Indonesia, Lambang Negara, Bendera Negara, Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya”.
3. Identitas Alamiah, yang meliputi Negara kepulauan (Archipelago) dan pluralisme
dalam suku, bahasa, budaya, dan agama, sertakepercayaan.

Menurut sumber lain disebutkan bahwa Satu jati diri dengan dua identitas:
1. Identitas Primordial
Orang dengan berbagai latar belakang etnik dan budaya: jawab, batak, dayak, bugis,
bali, timo, maluku, dsb.Orang dengan berbagai latar belakang agama: Islam, Kristen,
Khatolik, Hindu, Budha, dan sebagainya.
2. Identitas Nasional
Suatu konsep kebangsaan yang tidak pernah ada padanan sebelumnya. Istilah Identitas
Nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang
secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.

Eksistensi suatu bangsa pada era globalisasi yang sangat kuat terutama karena
pengaruh kekuasaan internasional. Menurut Berger, era globalisasi dewasa ini, ideologi
kapitalisme yang akan menguasai dunia. Kapitalisme telah mengubah masyarakat satu
persatu dan menjadi sistem internasional yang menentukan nasib ekonomi sebagian besar
bangsa-bangsa di dunia, dan secara tidak langsung juga nasib, social, politik dan
kebudayaan.
Oleh karena itu agar bangsa Indonesia tetap eksis dalam menghadapi globalisasi maka
harus tetap meletakkan jati diri dan identitas nasional yang merupakan kepribadian
bangsa Indonesia sebagai dasar pengembangan kreatifitas budaya globalisasi.
Sebagaimana terjadi di berbagai negara di dunia, justru dalam era globalisasi dengan
penuh tantangan yang cenderung menghancurkan nasionalisme, muncullah kebangkitan
kembali kesadaran nasional.

6
Proses pembentukan bangsa- negara membutuhkan identitas-identitas untuk
menyatukan masyarakat bangsa yang bersangkutan. Faktor-faktor yang diperkirakan
menjadi identitas bersama suatu bangsa, yaitu :
1. Sejarah
Menurut catatan sejarah, sebelum menjadi sebuah negara, bangsa indonesia pernah
mengalami masa kejayaan yang gemilang. Dua kerajaan nusantara, Majapahit dan
Sriwijaya misalnya.Kebesaran dua kerajaan nusantara tersebut telah membekas pada
semangat perjuangan bangsa Indonesia pada abad-abad berikutnya ketika penjajahan
asing menancapkan kuku imperealismenya.
2. Kebudayaan
Aspek kebudayaan yang menjadi unsur pembentuk identitas nasional meliputi 3 unsur,
yaitu Akal budi, peradaban, dan pengetahuan.
3. Suku bangsa
Kemajemukan merupakan identitas lain bangsa Indonesia. Namun demikian, lebih dari
sekedar kemajemukan yang bersifat alamiah tersebut, tradisi bangsa Indonesia untuk
hidup bersama dalam kemajemukan merupakan unsur lain yang harus terus
dikembangkan dan dibudayakan.
4. Agama
Keaneka ragaman Agama merupakan identitas lain dari kemajukan alamiah Indonesia.
Dengan kata lain, keragaman Agama dan keyakinan di Indonesia tidak hanya dijamin
oleh konstitusi negara, tetapi juga merupakan rahmat tuhan YME.
5. Bahasa
Bahasa Indonesia adalah salah satu identitas nasional Indonesia yang penting. Sekali
pun Indonesia memiliki ribuan bahasa daerah, kedudukan bahasa Indonesia sebagai
bahasa penghubung berbagai kelompok etnis yang mendiami Nusantara ini yang
memberikan nilai identitas tersendiri bagi bangsa Indonesia.

Faktor-faktor penting bagi pembentukan bangsa Indonesia sebagai berikut :


1. Adanya persamaan nasib , yaitu penderitaan bersama dibawah penjajahan bangsa asing
lebih kurang selama 350 tahun.
2. Adanya keinginan bersama untuk merdeka , melepaskan diri dari belenggu penjajahan.
3. Adanya kesatuan tempat tinggal , yaitu wilayah nusantara yang membentang dari
Sabang sampai Merauke.
4. Adanya cita-cita bersama untuk mencapai kemakmuran dan keadilan sebagai suatu
bangsacita- cita, tujuan dan visi Negara Indonesia .
7
C. PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL
Istilah identitas nasional dapat disamakan dengan identitas kebangsaan. Secara
etimologis , identitas nasional berasal dari kata “identitas” dan “ nasional”. Kata identitas
berasal dari bahasa Inggris identity yang memiliki pengertian harfiah; ciri, tanda atau jati
diri yang melekat pada seseorang, kelompok atau, sesuatu sehingga membedakan dengan
yang lain. Kata “nasional” merujuk pada konsep kebangsaan. Jadi, pegertian Identitas
Nasional adalah pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, filsafat pancasila dan juga
sebagai Ideologi Negara sehingga mempunyai kedudukan paling tinggi dalam tatanan
kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk disini adalah tatanan hukum yang berlaku
di Indonesia, dalam arti lain juga sebagai Dasar Negara yang merupakan norma peraturan
yang harus dijnjung tinggi oleh semua warga Negara tanpa kecuali “rule of law”, yang
mengatur mengenai hak dan kewajiban warga Negara, demokrasi serta hak asasi manusia
yang berkembang semakin dinamis di Indonesia.

Secara global, identitas nasional indonesia adalah:


1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih

3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya


4. Lambang Negara yaitu Pancasila

5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika


6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
9. Konsepsi Wawasan Nusantara
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional

8
D. PANCASILA SEBAGAI KEPRIBADIAN IDENTITAS NASIONAL
Bangsa Indonesia sebagai salah satu bangsa dari masyarakat internasional, memilki
sejarah serta prinsip dalam hidupnya yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Tatkala bangsa Indonesia berkembang menuju fase nasionalisme modern, diletakanlah
prinsip-prinsip dasar filsafat sebagai suatu asas dalam filsafat hidup berbangsa dan
bernegara. Prinsip-prinsip dasar itu ditemukan oleh para pendiri bangsa yang diangkat dari
filsafat hidup bangsa Indonesia, yang kemudian diabstraksikan menjadi suatu prinsip dasar
filsafat Negara yaitu Pancasila. Jadi, filsafat suatu bangsa dan Negara berakar pada
pandangan hidup yang bersumber pada kepribadiannya sendiri. Dapat pula dikatakan pula
bahwa pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan Negara Indonesia pada hakikatnya
bersumber kepada nilai-nilai budaya dan keagamaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia
sebagai kepribadian bangsa. Jadi, filsafat pancasila itu bukan muncul secara tiba-tiba dan
dipaksakan suatu rezim atau penguasa melainkan melalui suatu historis yang cukup
panjang.
Dalam merevitalisasi Pancasila sebagai manifestasi Identitas Nasional,
penyelenggaraan MPK. hendaknya dikaitkan dengan wawasan spiritual, untuk mcletakkan
landasan etik, moral, religiusias, sebagai dasar dan arah pengembangan sesuatu profcsi;
Akademis, untuk menunjukkan bahwa MPK merupakan aspek being yang tidak kalah
pentingnya, bahkan lebih penting daripada aspek having dalam kerangka penyiapan
sumber daya manusia (SDM) yang bukan sekadar instrumen, melainkan sebagai subjek
pembaharuan dan pencerahan; Kebangsaan, untuk menumbuhkan kesadaran
nasionalismenya agar dalam pergaulan antarbangsa tetap setia pada kepentingan
bangsanya, serta bangga dan respek pada jati diri bangsanya yang memiliki ideologi
tersendiri; serta Mondial, untuk menyadarkan bahwa manusia dan bangsa di masa kini siap
menghadapi dialektika perkembangan dalam masyarakat dunia yang “terbuka”. Selain itu,
diharapkan mampu untuk segera beradaptasi dengan perubahan yang terus-menerus terjadi
dengan cepat.
Study Robert I Rotberg secara eksplisit mengidentifikasikan salah satu karakteristik
penting Negara gagal (failed states) adalah ketidakmampuan negara mengelola identitas
Negara yang tercermin dalam semangat nasionalisme dalam menyelesaikan berbagai
persoalan nasionalnya. Ketidakmampuan ini dapat memicu intra dan interstatewar secara
hampir bersamaan.

9
Nasionalisme bukan saja dapat dipandang sebagai sikap untuk siap mengorbankan
jiwa raga guna mempertahankan Negara dan kedaulatan nasional, tetapi juga bermakna
sikap kritis untuk member kontribusi positif terhadap segala aspek pembangunan nasional.
Dengan kata lain, sikap nasionalisame membutuhkan sebuah wisdom dalam mlihat segala
kekurangan yang masih kita miliki dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, dan sekaligus kemauan untuk terus mengoreksi diri demi tercapainya cita-cita
nasional. Makna falsafah dalam pembukaan UUD 1945, yang berbunyi sebagai berikut:
1. Alinea pertama menyatakan: “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu hak segala
bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan , karena
tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Maknanya, kemerdekaan adalah
hak semua bangsa dan penjajahan bertentangan dengan hak asasi manusia.
2. Alinea kedua menyebutkan: “ dan perjuangan kemerdekaaan Indonesia telah sampailah
kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia
kepada depan gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil,
dan makmur. Maknanya: adanya masa depan yang harus diraih (cita-cita).
3. Alinea ketiga menyebutkan: “ atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa dan dengan
didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka
rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya. Maknanya, bila Negara ingin
mencapai cita-cita maka kehidupan berbangsa dan bernegara harus mendapat ridha
Allah SWT yang merupakan dorongan spiritual.
4. Alinea keempat menyebutkan: “ kemudian daripada itu untuk membentuk suatu
pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam susunan Negara republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat dan berdasarkan kepada: ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. Alinea ini mempertegas cita-cita yang harus dicapai oleh
bangsa Indonesia melalui wadah Negara kesatuan republik Indonesia.

10
E. MASALAH IDENTITAS NASIONAL INDONESIA
Masalah identitas Nasional muncul akhir-akhir ini lebih dikarenakan kekhawatiran
sebagian pihak atas semakin mengikisnya kebanggaan terhadap budaya nasional, atribut
nasional yang mencirikan identitas nasional. Dengan sememakin banyak budaya luar
yang masuk ke Indonesia menjaadi kekhawatiran sebagian pihak atas semakin
mengikisnya kebanggan terhadap budaya nasional, atribut nasional yang mencirikan
identitas nasional pun semakin mengikis. Akibat kejadian ini membuat keresahan bagi
negara Indonesia yang memungkina semakin menipisnya pemahaman tentang
kebudayaan negara Indonesia. Cara mengatasi masalah ini dengan menanamkan
pemahaman budaya yang sejak dulu memang sudah ada, sehingga kekhawatiran ini pun
akan berkurang menjadi lebih baik.
Dengan terkikisnya nilai-nilai budaya yang ada di Indonesia, sebagai warga
Indonesia yang baik dan benar patutnya kita ikut melestarikan budaya Indonesia dan
tidak terpengaruh oleh budaya luar. Seperti contoh dalam kehidupan sehari-hari kita
dapat memakai baju Batik asli Indonesia, mengenalkan makanan-makanan khas
Indonesia ke turis-turis mancanegara, sering menyanyikan lagu kebangsaan/lagu daerah
di kesempatan-kesempatan tertentu. Yang menjadi masalah dalam Identitas Nasional
Indonesia salah satunya adalah maraknya tentang Globalisasi. Globalisasi sendiri dapat
kita artikan yaitu dimana era atau zaman yang ditandai dengan perubahan di dalam
tatanan kehidupan dunia akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya
teknologi informasi sehingga interaksi manusia menjadi sempit, serta seolah-olah dunia
tanpa ruang, karena yang berada di dalamnya terlalu banyak.
Era Globalisasi sendiri dapat mempengaruhi bangsa ini dari sisi nilai-nilai budaya
bangsa Indonesia. Era Globalisasi tersebut mau tidak mau, suka tidak suka telah datang
dan menggeser nilai-nilai yang telah ada sejak dulu. Nilai-nilai tersebut, ada yang bersifat
positif ada pula yang bersifat negatif. Semua ini merupakan ancaman, tantangan, dan
sekaligus sebagai peluang bagi bangsa Indonesia untuk berkreasi dan berinovasi di segala
aspek kehidupan. Dengan adanya Era Globalisasi ini sisi baiknya kita dapat
menumbuhkan serta menciptakan inovasi kita selama ini dengan lebih muda terutama
dalam bidang bisnis maupun interaksi sosial, yang bertujuan dapat meningkatkan aspek
kehidupan yang akan datang untuk kelangsungan hidup anak cucu penerus bangsa ini
tercinta.

11
F. SOLUSI YANG DI TAWARKAN UNTUK MENGATASI MASALAH IDENTITAS
NASIONAL
Sebenarnya ada banyak hal dalam mengatasi setiap masalah, karena pada
dasarnya tidak akan ada masalah tanpa jalan keluar. Yang harus kita lakukan adalah
berfikir mencari jalan keluar yang terbaik tanpa adanya kerugian yang di ambil.
Sebenarnya banyak cara untuk mengatasi masalah Identitas Nasional yang ada di Negara
Indonesia tercinta ini, Salah satunya ialah menerapkan dan membiasakan mengikuti
upacara.
Di Indonesia sendiri memiliki banyak kegiatan upacara baik yang bersifat wajib maupun
non wajib. Upacara wajib seperti upacara kelahiran atau kemerdekaan bangsa Indonesia
( 17 Agustus ), upacara kesaktian pancasila ( 1 Oktober ), upacara hari pahlawan
(10 November), dll. Upacara non wajib seperti kebiasaan atau tradisi upacara setiap hari
senin yang sering di lakukan di sekolah – sekolah, tetapi sayang tradisi upacara hari senin
sangat jarang di lakukan bahkan hamper tidak ada yang melakukannya. Padahal upacara
adalah salah satu cara yang sangat mudah dilakukan untuk mempertahankan serta
menatasi maslah Identitas Nasional Indonesia.
Upacara di anggap dapat mengatasi masalah Identitas Nasional yang sedang terjadi
di Indonesia karena di dalam kegiatan upacara terkandung atau terdapat point – point
yang menjadi Identitas Nasional Indonesia, antara lain di dalam upacara ada sesi
pengibaran bendera merah putih yang menjadi identitas Nasional sebagai bendera Negara
Indonesia, ada pula sesi saat menyanyikan lagu Indonesia Raya secara bersama – sama
yang di nyanyi oleh seluruh pasukan upacara yang menjadi Identitas Nasional sebagai
lagu kebangsaan Indonesia, dan pembacaan teks pancasila yang di pimpin oleh Inspektur
upacara yang di ikuti oleh seluruh pasukan upacara yang menjadi Identitas Nasional
sebagai lambang Negara dan dasar falsafah neraga Indonesia. Pada intinya menghargai
dan membiasakan melakukan kegiatan yang berunsur Identitas Nasional Negara sendiri
itu jauh lebih baik di banding mempulajari kebiasaan atau budaya yang di anut oleh
Negara lain. “ Seharusnya bukan orang lain yang membangunkan kita serta menyadarkan
kita, tetapi kitalah sendiri yang harus bangun demi kemajuan bangsa tercinta.

12
 Patriotisme adalah sikap yang berani, pantang menyerah dan rela berkorban demi bangsa
dan negara. Patriotisme berasal dari kata “patriot” dan “isme” yang berarti sifat
kepahlawanan atau jiwa pahlawan, atau “heroism” dan “patriotism” dalam bahasa
Inggris. Pengorbanan ini dapat berupa pengorbanan harta benda maupun jiwa raga.
 Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan
sebuah negara (dalam bahasa Inggris “nation”) dengan mewujudkan satu konsep identitas
bersama untuk sekelompok manusia serta meletakkan kesetiaan tertinggi individu yang
harus diberikankepada negara dan bangsanya, dengan maksud bahwa individu sebagai
warga negara memiliki suatu sikap atau perbuatan untuk mencurahkan segala tenaga dan
pikirannya demi kemajuan, kehormatan dan tegaknya kedaulatan negara dan bangsa.

Perbedaannya:
Patriotisme adalah bangga atas kebajikan suatu negara dan bersemangat untuk
memperbaiki kekurangan tersebut, tetapi juga mengakui patriotisme yang sah dari negara
lain, dengan kebajikan mereka sendiri yang spesifik sedangkan nasionalisme merasa
dirinya lebih unggul. Patriotisme adalah rasa bangga menjadi warga negara sebuah
negara, bukan nasionalisme. dari perbedaan tersebut dapat membentuk identitas nasional
karna jika seseorang memiliki nasionalisme, sikap patriot akan muncul dari dalam dirinya
maka sikap nasionalisme akan menumbuhkan patriotisme pada diri seseorang.

13
BAB III
PENUTUP
I. KESIMPULAN
Identitas Nasional adalah Suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa sebagai
pembeda antara Negara satu dengan negara lain. Identitas nasional yang menunjukkan
jati diri Indonesia diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia.
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih.
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4. Lambang Negara yaitu Pancasila
5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
9. Konsepsi Wawasan Nusantara
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional Penerapan
tentang identitas nasional harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak
yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara dari pada kepentingan
pribadi atau kelompok.

Sekilas kata-kata diatas memang membuat tanda tanya besar dalam


memaknainya. Beribu-ribu kemungkinan yang terus melintas dibenak pikiran, untuk
menjawab sebuah pertanyaan yang membahas tentang identitas nasional. Identitas
nasional merupakan suatu ciri yang dimiliki oleh bangsa kita untuk dapat
membedakannya dengan bangsa lain.
Identitas Nasional Indonesia.
Faktor-faktor pendukung kelahiran identitas nasional ada lima , yaitu sejarah,
kebudayaan, suku bangsa, agama dan bahasa. Ke lima faktor tersebut pada dasarnya
tercakup dalam proses pembentukan identitas nasional bangsa Indonesia, yang telah
berkembang dari masa sebelum bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan dari penjajahan
bangsa lain. Pancasila sebagai dasar negara indonesia, menjadi hal paling mendasar bagi
identitas bangsa indonesia, namun pemberdayaan idetitas nasional diindonesia masih
minim sekali apalagi di zaman globalisasi ini.
14
Dengan kata lain, identitas nasional menjadi pola yang mendasari cara berpikir,
bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut
kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara. Implementasi identitas nasional
senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan
menyeluruh. Impementasi identitas nasional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
yamg mencakup kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya,dan pertahanan keamanan
harus tercemin dalam pola pikir, pola sikap, dan pola tindak senantiasa mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia diatas kepentingan pribadi
dan golongan.

15

Anda mungkin juga menyukai