TERAPI PSIKO-SPIRITUAL
Sebuah penelitian bertajuk “Religion and Spirituality in Coping with Stress” yang
dipublikasikan oleh Journal of Counseling and Values beberapa tahun lalu,
menunjukkan bahwa semakin penting spiritualitas bagi seseorang, maka semakin
besar kemampuannya dalam mengatasi masalah yang dihadapi. Penelitian ini
menyarankan bahwa spiritualitas bisa memiliki peran yang penting dalam
mengatasi stres. Spiritualitas bisa melibatkan sesuatu di luar sumbersumber yang
nyata atau mencari terapi untuk mengatasi situasi-situasi yang penuh tekanan di
dalam hidup.
Terapi psiko-spiritual ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu tahapan penyadaran diri
(self awareness), tahapan pengenalan jati diri dan citra diri (self identification),
dan tahapan pengembangan diri (self development).
a. Pada fase penyadaran diri (self awareness), para korban akan melalui
proses pensucian diri dari bekasan atau halhal yang menutupi keadaan jiwa
melalui cara penyadaran diri, penginsyafan diri, dan pertaubatan diri. Fase
ini akan menguak hakikat persoalan, peristiwa, dan kejadian yang dialami
oleh para korban. Pun menjelaskan hikmah atau rahasia dari setiap
peristiwa tersebut.
b. Pada fase Pengenalan Diri (self identification), Para korban akan
dibimbing kepada pengenalan hakikat diri secara praktis dan holistik
dengan menanamkan nilai-nilai ketuhanan dan moral. Melalui fase ini,
individu diajak untuk menyadari potensi-potensi yang ada di dalam
dirinya. Setelah diidentifikasi, berbagai potensi itu perlu segera
dimunculkan. Kemudian mengelola potensi diri yang menonjol tersebut
agar terus berkembang dan dicoba untuk diaktualisasikan. Adalah sebuah
riwayat yang menyebutkan, “Barangsiapa mengenal dirinya, maka dia pun
akan mengenal Tuhannya.”
c. Pada fase pengembangan diri (self development), Para korban akan
didampingi dan difasilitasi untuk tidak hanya sehat fisikal, namun juga
sehat mental dan spiritual. Kesehatan mental terwujud dalam bentuk
keharmonisan yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi jiwa, serta
mempunyai kesanggupan untuk menghadapi masalah yang terjadi, dan
merasakan secara positif kebahagiaan dan kemampuan dirinya. Adapun
kesehatan spiritual mencakup penemuan makna dan tujuan dalam hidup
seseorang, mengandalkan Tuhan (The Higher Power), merasakan
kedamaian, dan merasakan hubungan dengan alam semesta.
Daftar Pustaka :
psikologi.or.id/.../sumbangan-psikologi-klinis-terhadap-bencana.pdf
https://kabarinews.com/psikosomatik-banyak-diderita-oleh-masyarakat-
korban-bencana-alam/36556
https://altanwir.wordpress.com/2008/02/14/karakter-psikososial-korban-
bencana/
https://sururudin.wordpress.com/2011/04/13/penanganan-psikiatris-pada-
korban-pasca-bencana/