Anda di halaman 1dari 7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Kesehatan Mental


Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis. Secara
etimologi kata “mental” berasal dari bahasa Yunani, yang mempunyai pengertian
sama dengan pengertian psyche, artinya psikis, jiwa atau kejiwaan. jadi kesehatan
mental adalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan tentram dan tenang,
sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan
menghargai orang lain di sekitar.

Semiun (2006) mengatakan bahwa ilmu kesehatan mental merupakan


terjemahan dari istilah mental hygiene. Mental berasal dari kata latin mens, mentis
yang berarti jiwa, nyawa, sukma, roh, dan semangat, sedangkan hygiene berasal
dari kata yunani hygiene yang berarti ilmu tentang kesehatan. Jadi ilmu kesehatan
mental adalah ilmu yang membicarakan kehidupan mental manusia dengan
memandang manusia sebagai totalitas psikofisik yang kompleks.
Menurut Darajat (dalam Bastaman, 2001) kesehatan mental adalah
terwujudnya keserasian yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi kejiwaan dan
terciptanya penyesuaian diri antara manusia dengan dirinya sendiri dan
lingkungannya, berlandaskan keimanan dan ketaqwaan, serta bertujuan untuk
mencapai hidup yang bermakna dan bahagia di dunia dan di akhirat. Definisi ini
memasukkan unsur agama yang sangat penting dan harus diupayakan
penerapannya dalam kehidupan, sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip
kesehatan mental dan pengembangan hubungan baik dengan sesama manusia.
Jaelani (2001) menambahkan bahwa ilmu kesehatan mental merupakan ilmu
kesehatan jiwa yang memasalahkan kehidupan rohani yang sehat, dengan
memandang pribadi manusia sebagai suatu totalitas psikofisik yang kompleks.
Hawari (1997) juga mengatakan bahwa pengertian kesehatan mental
menurut paham ilmu kedokteran adalah satu kondisi yang memungkinkan
perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan
perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain. Oleh karena itu
makna kesehatan mental mempunyai sifat-sifat yang harmonis (serasi) dan
memperhatikan semua segi-segi dalam penghidupan manusia dan dalam
hubungannya dengan manusia lain. Darajat (dalam Bukhori, 2006)
mengungkapkan bahwa kesehatan mental dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor dari dalam diri
individu yang terdiri dari : kepribadian, kondisi fisik, perkembangan dan
kematangan, kondisi psikologis, keberagamaan, sikap menghadapi problema
hidup dan keseimbangan dalam berfikir. Dan faktor eksternal merupakan faktor
yang berasal dari luar diri individu yang terdiri dari : keadaan ekonomi, budaya
dan kondisi lingkungan, baik lingkungan keluarga, masyarakat, maupun
lingkungan pendidikan. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa kesehatan mental adalah satu kondisi dimana perkembangan
fisik, intelektual dan emosional seseorang berkembang sejalan dengan
terwujudnya keserasian dan penyesuaian diri antara manusia dengan dirinya
sendiri dan lingkungannya yang berlandaskan keimanan dan ketaqwaan sehingga
mencapai kehidupan bahagia di dunia dan akhirat.

B. Ciri-Ciri Gangguan Mental


Penderita bisa mengalami gangguan pada emosi, pola pikir, dan perilaku.
Beberapa contoh gejala gangguan mental adalah:
a. Waham atau delusi

Delusi atau Waham adalah suatu keyakinan yang dipegang secara kuat


namun tidak akurat, yang terus ada walaupun bukti menunjukkan hal tersebut
tidak memiliki dasar dalam realitas.
b. Halusinasi

Halusinasi adalah terjadinya persepsi dalam kondisi sadar tanpa adanya


rangsang nyata terhadap indra. Kualitas dari persepsi itu dirasakan
oleh penderita sangat jelas, substansial dan berasal dari luar ruang nyatanya.
Definisi ini dapat membedakan halusinasi dengan mimpi, berkhayal, ilusi dan
pseudohalusinasi (tidak sama dengan persepsi sesungguhnya, tetapi tidak
dalam keadaan terkendali). Contoh dari fenomena ini adalah di mana seseorang
mengalami gangguan penglihatan, di mana ia merasa melihat suatu objek,
tetapi indra penglihatan orang lain tidak dapat menangkap objek yang sama.

c. Suasana hati yang berubah-ubah dalam periode-periode tertentu.

mood swing adalah istilah yang diberikan pada perubahan mood atau


perasaan secara mendadak tanpa alasan yang siginifikan. 
d. Perasaan sedih yang berlangsung hingga berminggu-minggu, bahkan berbulan-
bulan.

Gangguan bipolar adalah gangguan mental yang menyerang kondisi


psikis seseorang yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat
ekstrem berupa mania dan depresi, karena itu istilah medis sebelumnya disebut
dengan manic depressive.

e. Perasaan cemas dan takut yang berlebihan dan terus menerus, sampai
mengganggu aktivitas sehari-hari.

seseorang yang terkena gangguan mental akan merasa cemas yang


berlebihan karena adanya gangguan kejiawaan dalam diri pengidap sehingga
kecemasan yang berlebiha tersebut dapat mengganggu aktifitasnya sehari-hari.

f. Gangguan makan misalnya merasa takut berat badan bertambah, cenderung


memuntahkan makanan, atau makan dalam jumlah banyak.
Orang yang mengalami hal ini biasanya orang yang biasa menjadi korban
bulying sehingga pada akhirnya ia takut untuk makan yang akan membuat
dirinya menjadi tambah gemuk.

g. Kecanduan nikotin dan alkohol, serta penyalahgunaan NAPZA.

Orang yang mengalami gangguan mental biasanya akan menggunakan


narkotika karena ia berpikir narkotika akan menghilangkan stress yang
melandanya.

h. Marah berlebihan sampai mengamuk dan melakukan tindak kekerasan.

marah berlebihan ini biasanya terjadi dikarenakan faktor biologis yang


mempengaruhi sel saraf otak.

i. Perilaku yang tidak wajar, seperti berbicara dan tertawa sendiri

 pseudobulbar affect (PBA) yang dideritanya. Kondisi itu merupakan


gangguan emosi yang ditandai oleh tawa atau tangisan yang datang mendadak
dan tak terkendali.  Mengutip situs kesehatan MayoClinic, umumnya PBA
terjadi pada orang-orang dengan kondisi neurologis tertentu atau mereka yang
mengalami cedera. Kondisi-kondisi itu berpengaruh pada cara otak
mengendalikan emosi.

Selain gejala yang terkait dengan psikologis, penderita gangguan mental


juga dapat mengalami gejala pada fisik, misalnya sakit kepala, sakit punggung,
dan sakit maag.

C. Pemeliharaan Mental
Cara praktis yang bisa dilakukan untuk tetap menjaga kesehatan mental kita:
1. Menerima dan Menghargai Diri Sendiri
Setiap individu itu berbeda dan unik, namun satu hal yang sama adalah
tidak ada individu yang sempurna. Hargai diri kita sendiri. Kenali dan
terima kelemahan yang kita miliki, namun fokuslah pada hal-hal yang
menjadi kelebihan kita. Bersikaplah lebih realistis terhadap hal-hal yang
masih ingin kita ubah dalam diri kita. Jika hal tersebut dapat diubah,
cobalah untuk mengubahnya secara perlahan.   

2. Menjaga Hubungan Baik


Tidak perlu berjuang sendirian saat kita menghadapi suatu masalah.
Hubungan keluarga dan teman yang baik dapat membantu mengatasi tekanan
dalam hidup karena dapat memberikan masukan serta membuat kita merasa
diperhatikan. Tetaplah menjaga hubungan baik dengan selalu bertukar kabar
lewat telepon, bertemu, dan saling bercerita.

3. Aktif Berkegiatan
Aktiflah bertemu dengan banyak orang dan tergabung dalam kegiatan
baru  di lingkungan. Masuklah dalam komunitas, atur pertemuan dengan
teman-teman,  atau ikuti kursus yang dapat membantu kita untuk merasa lebih
baik. Ikut kegiatan yang bertujuan membantu orang lain juga dapat membuat
kita merasa dibutuhkan dan menjadi semakin berharga. Hal ini membuat
kepercayaan diri semakin  meningkat. Aktivitas seperti ini juga membantu kita
melihat dunia dari pandangan  yang berbeda sehingga membantu melihat
masalah dari sudut pandang yang lain. 
 
4. Bercerita Kepada Orang Lain
Bercerita mengenai perasaan yang dirasakan bukan menandakan bahwa
kita lemah, tetapi merupakan bagian dari usaha kita untuk menjaga kesehatan
mental. Didengarkan oleh orang lain membuat kita merasa didukung dan tidak
sendirian. Mungkin awalnya sulit, namun jika terus dilakukan maka akan
terbiasa. Oleh karena itu, carilah orang yang anda bisa ajak berbicara dengan
santai dan kemukakan apa yang ada di kepala anda.
 
5. Aktif Bergerak
Temukan olahraga yang kita sukai dan mulai lakukan. Latihan pada
badan dipercaya dapat mengeluarkan senyawa kimiawi di dalam otak yang
membuat kita merasa lebih baik. Oleh karena itu, olah raga teratur dapat
membuat kita merasa lebih positif, membantu konsentrasi, tidur, serta membuat
kita merasa dan terlihat lebih baik. Bergerak tidak harus dengan olahraga,
namun dapat dilakukan melalui kegiatan lain seperti berjalan di taman,
berkebun, atau melakukan pekerjaan rumah tangga. Lakukan selama minimal
30 menit, 3 – 5 kali seminggu.
 

Anda mungkin juga menyukai