Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Sehat Mental

Terdapat beberapa keadaan mental yang secara khusus perlu mendapat perhatian,
yaitu “sehat mental”, “mental tak sehat”, dan “sakit mental”. Sehat mental dapat
diartikan sebagai kondisi mental yang tumbuh dan didasari motivasi yang kuat, dan
ingin meraih kualitas hidup yang lebih baik, baik kehidupan keluarga, kerja, maupun
sisi kehidupan lain. Mental tak sehat adalah orang yang meskipun secara potensi
memiliki kemampuan, tetapi tidak memiliki keinginan dan usaha untuk
menaktualisasikan potensinya itu secara maksimal. Orang yang sakit mental adalah
orang yang secara mental memiliki berbagai unsur yang saling bertentangan, dan
demikian sering merusak atau menghambat sehingga perilakunya tidak menentu.
Berikut merupakan beberapa definisi tentang sehat mental adalah sebagai berikut:

1. World Federation for Mental Health.


Sehat mental adalah kondisi yang optimal pada aspek intelektual, dan emosional
yang cukup matang dan stabil, sehingga perilakunya tidak mudah digoncang oleh
perubahan lingkungannya, tidak ada gangguan kejiwaannya dan tidak mengganggu
lingkungannya.
2. Karl Menninger
Sehat mental adalah bagaimana seseorang menyesuaikan diri dengan lingkungan
dan orang-orang lain dengan cara efektif dan kebahagiaan yang optimal. Tidak sekedar
efisiensi dan kegembiraan serta ketaatan atas sebuah aturan permainan.
3. HB. English
Sehat mental adalah keadaan yang relatif menetap dimana seseorang dapat
menyesuaikan dirinya dengan baik, memiliki semangat hidup yang tinggi, dan berusaha
untuk mencapai aktualisasi serta realisasi diri yang optimal.
4. W.W Boehm
Sehat mental merupakan kondisi dan taraf pefungsian sosial yang dapat diterima di
kehidupan sosial dan dapat memberikan kebahagiaan secara pribadi.
5. Killander
Menyebutkan bahwa seseorang yang memiliki kesehatan mental merupakan
kesamaan dari seorang individu yang normal, dimana mereka adalah orang yang
memiliki kematangan emosional, kemampuan menerima realitas, bahagia hidup dengan
orang lain, serta memiliki sebuah pandangan hidup sebagai pegangan ketika
dikehidupan sehari-hari diterpa sebuah masalah atau gangguan.

Dari pendapat Killander diatas, dapat disimpulan bahwa ciri-ciri orang yang
memiliki kesehatan mental adalah sebagai berikut:

1. Memiliki Kematangan Emosional


Macam-macam emosi adalah ketika sedang marah, dalam keadaan takut, dan
juga merasakan adanya kasih sayang atau cinta. Sehingga terdapat ciri-ciri orang
yang memiliki sebuah pemikiran dan emosional yang matang, yaitu diantaranya
disiplin, determinasi diri, dan tentunya memiliki kemandirian.
2. Kemampuan Menerima Realitas
Orang yang memiliki kemampuan menerima realitas dalam kehidupan adalah
orang yang mampu menerima segala keadaan yang dihadapinya, dan mereka
mampu menyelesaikan permasalah dengan baik, dan bersikap tanggung jawab.
Selain penjabaran tersebut, mereka juga tidak selalu sering menggunakan
mekanisme pertahanan diri, yaitu perilaku emosional yang tidak tepat dalam
menghadapi masalah yang dianggap mengganggunya dan tidak ia inginkan. Situasi
ini seolah olah menyelesaikan masalah, tetapi sebenarnya tidak. Justru malah akan
berkembang.
3. Memiliki Kehidupan Sosial yang Bahagia
Ciri normal secara sosial ini antara lain terlihat memiliki kemampuan dan
kemauan untuk memahami keinginan seseorang dalam kehidupan bersoaial,
mampu menemukan dan memaafkan jika terdapat perbedaan sudut pandang dengan
orang lain, serta memiliki tanggung jawab sosial dan seolah bertanggung jawab
juga dengan nasib yang akan diterima oleh orang lain.
4. Memiliki Pandangan Hidup (falsafah)
Falsafah mengandung dua makna dalam pengetiannya, yaitu sebagai makna
hidup, dan nilai hidup, sehingga orang yang sehat mental selalu memiliki makna
hidup dan nilai yang menjadi pegangannya. Mereka tidak akan terseret arus yang
membawanya kedalam situasi atau suasana yang bersifat sementara.

Menurut definisi dari berbagai pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa perilaku
sehat atau mental sehat adalah perilaku yang selalu dilandasi oleh pemanfaatan potensi
olah fikir (kognitif) yang efektif dan optimal yang setiap saat siap untuk di gunakan,
memiliki emosional yang tidak bergejolak (stabil) dan dewasa dalam bersikap, di dalam
dirinya selalu terdapat motivasi yang membawanya selalu ke arah yang lebih baik dan
berkembang, memiliki hubungan interpersonal yang baik dengan lingkungan sekitar,
berfikiran rasional dan realistis, serta memiliki sebuah makna hidup yang berguna bagi
kelangsungan hidupnya.

Refrensi

A.W, Sutardjo. 2012. Pengantar Psikologi Klinis. Bandung: PT Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai