Anda di halaman 1dari 11

Ujian Tengah Semester (UTS)

MATA KULIAH : Kesehatan Mental


Dosen Pengampu : Prof.Dr.Asrowi.M.Pd

Nama:
Dias Calysta K3122023

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
2023
KEMENRISTEKDIKTI UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UJIAN TENGAH SEMESTER JANUARI AGUSTUS TAHUN 2023
=======================================================================
MATA KULIAH : Kesehatan Mental
HARI/TANGGAL : Senin 3 April 2023
SEMESTER : 2 (Dua)
DOSEN : Prof. Dr. H.Asrowi, M.Pd.
==============================================================================

Jawablah pertanyaan di bawah ini secara menyeluruh jelas dan dapat dmengerti.
1. Di dalam Webster Dictionary, mental adalah "way of thingking'' berkenaan
dengan fikiran/gangguan saraf/kejiwaan. Coba jelaskan secukupnya
Di dalam Webster Dictionary, mental adalah "way of thingking'' berkenaan
dengan fikiran/gangguan saraf/kejiwaan maksudnya adalah : dapat disimpulkan bahwa
mental merupakan cara berpikir dan berperasaan berdasarkan atas nurani yang
tercermin pada perilaku seseorang.
Perilaku atau apapun yang dilakukan seseorang, apapun tindakan seseorang
akan ditentukan dan dipengaruhi oleh cara berpikir (way of thinking) seseorang, dalam
pengembangan sumber daya manusia baik itu melalui institusi pendidikan ketika ingin
melakukan perubahan atau pengembangan perilaku manusia langkah pertama yang
dilakukan adalah memperbaiki cara berpikir seseorang, memperbaiki cara berpikir
dalam hal ini dimaksudkan sebagai tindakan menggantikan cara berpikir yang lama
menjadi cara berpikir yang baru.
Dengan terbentuknya cara berpikir yang baru maka diharapkan akan terjadi juga
perubahan terhadap tindakan atau perilaku seseorang karena sesuai seperti perilaku
seseorang itu ditentukan oleh cara berpikir seseorang.

2. Mental merupakan cara berfikir dan berperasaan berdasarkan atas nurani yang
tercermin pada perilaku seseorang. Silahkan dikomentari pendapat tersebut
berdasarkan teori kesehatan mental.
Mental merupakan cara berpikir dan berperasaan berdasarkan atas nurani yang
tercermin pada perilaku seseorang. Kesehatan Mental adalah terwujudnya keserasian
yang sungguh-sungguh antara fungi kejiwaan yang terciptanya penyesuaian diri antara
manusia dengan dirinya sendiri dengan lingkungannya. Bahwa orang yang sehat
mentalnya adalah orang yang terhindar dari gangguan dan penyakit jiwa, maupun
menyesuaikan diri, sanggup menghadapi masalah-masalah dan kegoncangan-
kegoncangan yang bias, adanya keserasian fungsi jiwa, dan merasa bahwa dirinya
berharga, berguna, dan berbahagia serta dapat menggunakan potensi-potensi yang ada
semaksimal mungkin.

3. Psikologi barat beranggapan bahwa sakit mental manakala berada kondisi kronis
(neurosis, depresi, Paranoid dll). Jelaskan pengertian neurosis, depressi, paranoid
dan diberi contoh.
a. Neurosis

Orang-orang menderita neurosis pada umumnya dapat disebut sebagai orang


normal karena masih dapat bergaul, bekerja, belajar, dan sebagainya seperti orang
lainnya hanya saja yang diderita oleh orang neurosis adalah ketegangan pribadi yang
terus-menerus akibat adanya konflikkonflik dalam diri orang tersebut yang juga terus-
menerus. Orang tersebut tidak dapat mengatasi konflik-konfliknya sehingga tegangan
tidak kunjung reda, dan akhirnya menjadi neurosis.
Contoh : Gangguan kecemasan yang ekstrim (histeria), angguan fobia, gangguan
kompulsifobsesif.
b. Depresi
Gangguan suasana hati (mood) yang ditandai dengan perasaan sedih yang
mendalam dan kehilangan minat terhadap hal-hal yang disukai. Seseorang dinyatakan
mengalami depresi jika sudah 2 minggu merasa sedih, putus harapan, atau tidak berharga.
Contoh : Orang yang depresi adalah rasa cemas dan khawatir yang berlebihan, emosi
yang tidak stabil, serta rasa putus asa atau frustrasi. Seseorang yang depresi
adalah selalu merasa lelah dan tak bertenaga, pusing dan nyeri tanpa penyebab yang
jelas, serta menurunnya selera makan.
b. Paranoid
Gangguan kepribadian yang ditandai dengan rasa curiga dan tidak percaya pada
orang lain tanpa alasan yang jelas. Penderita penyakit ini cenderung berpikir, berperilaku,
dan bertindak yang tidak biasa pada orang lain.
Contoh : Penderita gangguan kepribadian paranoid adalah pribadi yang selalu curiga.
Ia percaya bahwa orang lain akan terus menerus berusaha merendahkan, menyakiti,
atau mengancamnya. Kecurigaan ini cenderung timbul tanpa alasan khusus. Meragukan
komitmen, kesetiaan, atau kepercayaan orang lain, dan malah memercayai bahwa orang
lain akan memanfaatkan atau menipunya. Ragu untuk mengungkapkan informasi
pribadinya kepada orang lain, karena takut informasi tersebut akan digunakan untuk
melawannya. Tidak mudah memaafkan dan mudah menyimpan dendam. Sangat
sensitif terhadap kritikan

4. Kesehatan mental atau sakit mental melibatkan demensi psikologis, dimensi


sosial, dimensi spiritual dan demensi biologis. Jelaskan empat
demensitersebutterkait dengan kesehatan mental.
a. Dimense Psikologis : meliputi latar belakang kejiwaan yang memiliki ukuran
mentalitas moral untuk membedakan mana yang baik dan buruk, tempramen,
kecerdasan, tingkah laku, keinginan, IQ, keahlian khusus dalan satu bidang dalam ciri
psikologis yang lain.
b. Dimensi Sosial : melihat bagaimana bentuk sosialisasi peran dan fungsi seksualitas
dalam kehidupan manusia. Bagaimana cara-cara lingkungan sosial (hukum, keluarga,
teman sebaya) mempengaruhi pembentukan pandangan manusia terhadap seksualitas
hingga akhirnya membentuk perilaku seksual manusia.
c. Dimensi Spiritual : dari manusia menggambarkan kemampuan yang dimiliki oleh
manusia yang membuat yang membuatnya mampu bertransendensi / berupaya untuk
melampaui dirinya. Melampaui batas dari kecenderungan untuk mengasingkan diri
(self-isolation), kecenderungan sibuk dengan diri sendiri (self-occupation), dan tersedot
pada diri.
d. Dimensi Biologis : hubungan antara dimesi biologis dengan kesehatan mental.
Berbagai penelitian itu telah memberi kesimpulan yang meyakinkan bahwa faktor
biologis memberi kontribusi sangat besar bagi kesehatan mental. Karena itu, keshatan
manusia, khususnya di sisni adalah kesehatan mental, tentunya tidak akan terlepaskan
dari dimensi biologis ini.

5. Jelaskan ciri-ciri mental yang sehat dan manfaat bagi mahasiswa Bimbingan dan
Konseling.
- Bisa menyadari kemampuan diri sendiri Orang yang sehat secara mental akan mampu
menyadari batas kemampuannya. Tidak hanya itu, orang yang sehat mental juga
mampu menyadari keterbatasan yang dimilikinya.
- Bisa mengatasi tekanan setiap harinya Di zaman seperti ini, stres seakan menjadi
makanan sehari-hari bagi kita semua. Menurut Nido, kondisi stres yang kita alami
sehari-hari merupakan hal yang sangat wajar. Stres itu adalah hal yang wajar terjadi
dalam hidup kita. Jadi yang penting itu bukannya tidak stres karena itu hal yang tidak
mungkin. Tetapi, poinnya adalah kita bisa mengatasi stres itu meskipun kita merasa
tertekan.
- Bisa bekerja secara baik Bekerja di sini tidak hanya terbatas pada pekerjaan yang
memiliki jenjang karier secara formal. Namun juga mencakup kegiatan dalam
menyelesaikan tugas dan kewajiban serta kemampuan merawat diri secara produktif.
- Berkontribusi bagi banyak komunitas Kontribusi bagi komunitas di sini diartikan
sebagai bagaimana kita dapat bermanfaat atau dapat menjalin hubungan dengan
keluarga dan orang-orang di sekitar kita. Ketika itu terjadi, maka kamu memiliki
kesehatan mental yang baik.

6. Coba jelaskan lintasan sejarah ke sehatan mental, shingga sampai sebagai bagian
dari kuruikulum Progrsm Studi Bimbingan dan Konseling.
Konsep kesehatan mental merupakan salah satu kajian utama dalam psikologi
klinis. Istilah kesehatan mental mencakup suatu keadaan yang sehat sehat secara
psikologis yang memiliki indikator-indikator tertentu, misalnya mampu menyesuaikan
diri, bertanggung jawab, mampu berkembang secara dinamis, dan mampu
mengaktualisasikan diri (potensi) secara baik di masyarakat. Kadang, individu
mengalami goncangan atau stressor yang mengakibatkan dirinya kehilangan konsep-
konsep atau indikator-indikator kesehatan mental itu. Bimbingan Konseling salah satu
teknik mengatasi hambatan dalam Kesehatan Mental.
Individu adalah makhluk sosial yang membutuhkan individu lain dalam
berinteraksi dalam kehidupan sehari hari dan juga membutuhkan bantuan individu lain,
untuk mencapai tujuan yang hendak dicapainya yang semuanya bisa dilakukan dan
dipengaruhi oleh kesehatan mentalnya. Individu, ketika dilahirkan di dunia sudah
membutuhkan bantuan dan bimbingan dari individu lain, terutama bimbingan dari ayah
dan ibu. Ayah dan ibu mengasuh individunya supaya menjadi individu yang tumbuh
dan berkembang secara optimal dan normal.
Ketika individu tersebut mulai menjadi individu yang dewasa, ayah dan ibu
memasukkan individunya ke sekolah. Di sekolah individu tersebut mendapatkan
bimbingan dari para psikolog dalam proses belajar mengajar. Pelayanan hubungan
kesehatan mental dengan bimbingan konseling yang terdapat di sekolah di Indonesia
merupakan layanan yang telah ada sejak tahun 1960 an.

Mulai tahun 1875 pelayanan hubungan kesehatan mental dengan bimbingan


konseling telah resmi memasuki sekolah sekolah, yaitu dengan dicantumkannya
pelayanan tersebut pada kurikulum 1975 yang berlaku di sekolah sekolah seluruh
Indonesia, pada jenjang SD, SLTP, dan SLTA. Dan pada tahun 1984 keberadaan
hubungan kesehatan mental dengan bimbingan konseling lebih dimantapkan lagi.

7. Coba jelaskan peranan bimbingan dan konseling dalam kesehatan mental.

1. Memberikan Bimbingan dan Penyuluhan Siswa


Setiap siswa memiliki karakter yang berbeda, dalam bidang pelajaran, emosi, jasmani,
dan sebagainya. Salah satu contoh peranan BK dalam menangani masalah siswa yang
memiliki kesulitan belajar, maka guru BK harus mampu memberikan dukungan,
konselling dan juga solusi siwa menghadapi masalah tersebut dengan bijak.
2. Membantu Siswa Dalam Perkembangan Emosi
Peranan BK dalam kesehatan mental lainnya adalah dengan menbantu siswa mendidik
dalam perkembangan emosi dan perasaannya.
3. Bimbingan Dalam Mengatasi Masalah Pribadi
Beberapa contoh masalah pribadi siswa sering menimbulkan konflik dan juga masalah,
misalnya antara intelektual dan emosi, bakat dan aspirasi lingkungan, antar kehendak,
antar situasi.
4. Membantu Siswa Dalam Kehidupan Sosial
Adapun tujuan bimbingan sosial bagi para siswa yaitu agar siswa mampu
menyesuaikan diri dengan kehidupan berkelompok, sehingga terciptanya suasana dan
situasi belajar mengajar yang kondusif juga efektif.
5. Mengarahkan Siswa Pada Pergaulan Yang Sehat
Peranan BK dalam kesehatan mental lainnya adalah mampu memberikan pengarahan
serta bimbingan kepada siswa dalam mencapai kehidupan pergaulan yang sehat dan
juga bermartabat. Hal ini bertujuan agar siswa tidak terjerumus pada pergaulan bebas,
seks bebas, narkoba, tawuran dan keburukan pergaulan lainnya.

6. Membantu Siswa Dengan Kesehatan Jasmani


Peran lain seorang guru BK bagi siswa yaitu memberikan rasa aman, nyaman, juga
tenang bagi siswa. Secara mental dan jasmani siswa akan siap belajar dan menerima
pelajaran dengan semangat saat guru pembimbing mampu memahami dan masuk pada
karakter siswa di sekolah.
8. Jelaskan konsepsi yang salah tentang kesehatan mental yang selama ini telah
berkembang di masyarakat.

1. Masalah Kesehatan Mental Jarang Terjadi

Sebelum pandemi COVID-19, pernyataan tersebut tidak benar. Pada tahun 2001,
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa 1 dari 4 orang di dunia
akan terpengaruh oleh gangguan mental atau neurologis pada suatu saat dalam hidup
mereka.

Saat ini, 450 juta orang mengalami kondisi seperti itu. Salah satu gangguan kesehatan
mental yang paling umum adalah depresi, yang mempengaruhi lebih dari 264 juta orang
di seluruh dunia pada 2017. Gangguan kecemasan umum (GAD), gangguan mental
umum lainnya, memengaruhi sekitar 6,8 juta orang dewasa di Amerika Serikat, setara
dengan lebih dari 3 dari setiap 100 orang.

2. Penyakit Mental Adalah Tanda Kelemahan

Banyak orang yang secara otomatis menganggap seseorang yang mengalami depresi,
kecemasan, atau kondisi kesehatan mental lainnya, "lemah" secara mental. Padahal,
sebenarnya kekuatan mental tidak sama dengan kesehatan mental.

Sebagaimana pengidap diabetes masih bisa kuat secara fisik, seseorang dengan depresi
tetap bisa kuat secara mental. Banyak orang dengan masalah kesehatan mental sangat
kuat secara mental. Siapa pun dapat membuat pilihan untuk membangun kekuatan
mental, terlepas dari apakah mereka memiliki masalah kesehatan mental.

3. Orang dengan Gangguan Kesehatan Mental Tidak Bisa Bekerja

Mitos lama tapi terus berkembang hingga kini, adalah bahwa orang dengan gangguan
kesehatan mental tidak dapat mempertahankan pekerjaan atau menjadi anggota
angkatan kerja yang berguna. Ini sepenuhnya salah.

Memang benar bahwa seseorang yang hidup dengan gangguan kesehatan mental yang
sangat parah mungkin tidak dapat melakukan pekerjaan secara teratur. Namun,
mayoritas orang dengan masalah kesehatan mental bisa sama produktifnya dengan
individu tanpa gangguan kesehatan mental.

4. Kamu Tidak Dapat Mencegah Masalah Kesehatan Mental

Kamu tentu tidak dapat mencegah semua masalah kesehatan mental. Faktor-faktor
seperti genetik dan pengalaman peristiwa traumatis di masa lalu memiliki peran besar.
Namun, sebenarnya setiap orang dapat mengambil langkah untuk meningkatkan
kesehatan mental mereka dan mencegah penyakit mental lebih lanjut.
Menerapkan kebiasaan sehat, seperti makan makanan yang sehat, cukup tidur, dan
olahraga teratur, dapat membantu menjaga kesehatan mental. Selain itu, kamu juga bisa
menyingkirkan kebiasaan yang mengganggu mental, seperti mengasihani diri sendiri
atau merenungkan masa lalu. Hal-hal tersebut dapat menghasilkan keajaiban bagi
kesehatan mental kamu.

5. Orang dengan Penyakit Mental Suka Melakukan Kekerasan

Berita tentang kasus kekerasan yang pelakunya memiliki penyakit mental seringkali
memunculkan stigma bahwa orang dengan penyakit mental suka melakukan kekerasan.
Padahal, kebanyakan orang dengan masalah kesehatan mental tidak melakukan
kekerasan. Bahkan, American Psychological Association melaporkan bahwa hanya 7,5
persen kejahatan yang berhubungan langsung dengan gejala penyakit mental.

6. Penyakit Mental Tidak Bisa Disembuhkan

Tidak semua penyakit mental dapat disembuhkan. Seperti skizofrenia misalnya, yang
sulit dan butuh waktu sangat lama untuk sembuh. Namun, kebanyakan penyakit mental
bisa diobati.

9. Bagaimana usaha preventif untuk mengatasi gangguan mental (khususnya


saudara sendiri).

1. Pahami apa yang ada dalam diri sendiri Kenali dan pahami diri sendiri terkait kondisi
tubuh baik secara fisik maupun mental.
2. Menjalin relasi yang suportif harus bisa menciptakan dan menjalin relasi dengan
lingkungan yang supportif. Lingkungan yang sehat dan relasi antar individu yang saling
mendukung sangat penting untuk meningkatkan kesehatan jiwa.
3. Buat jadwal prioritas Membuat jadwal kegiatan prioritas harus dilakukan mahasiswa.
4. Buatlah batasan diri harus mengetahui batasan diri dan buat harapan yang realistis,
Terutama saat merasakan lelah dan harus berhenti.
5. Pola hidup sehat Terapkan pola hidup sehat dengan cara konsumsi makanan sehat,
bergizi, tidur yang cukup dan olahraga teratur dapat membantu tubuh untuk
memproduksi hormon-hormon kebahagiaan. Dengan begitu, suasana hati akan
menjadi lebih baik dan dapat menekan rasa cemas, marah, depresi dan tekanan yang
ada dalam pikiran.
6. Hindari konsumsi alkohol Menghindari konsumsi alkohol dan obat-obatan
7. Aktivitas menyenangkan Lakukan aktivitas menyenangkan, seperti olahraga,
menulis jurnal, menggambar, meditasi, tertawa, yoga, terbahak-bahak, bermeditasi,
menulis jurnal, peregangan, membuat sketsa, mendengarkan musik atau menari.

8. Beri reward bagi diri sendiri Berikan penghargaan terhadap diri sendiri atas
pencapaian-pencapaian sederhana yang sudah berhasil diraih.
9. Manfaatkan konseling, fasilitas kampus harus bisa memanfaatkan sumber daya yang
tersedia.
10. Hubungi tenaga profesional Jangan ragu menghubungi profesional kesehatan
mental, baik itu psikiater, psikolog, perawat spesialis jiwa maupun konsultan lainnya
untuk mendapatkan terapi yang tepat dalam menangani masalah.

10. Bgmn pendapat Sigmund Freud dan Abraham Maslow ttg Kesehatan mental dan
factor penyebab utama. Jelaskan secukupnya.

Pendapat Sigmund Freid tentang Kesehatan Mental : keadaan dimana kepribadian


seseorang, aspek ego mencapai kemenangan.

Faktor penyebab utama karena gangguan ketidakefektifannya antara ketiga system


yaitu ID, Ego, Superego. Ketifa system tersebut berjalan secara efektif maka akan
terciptalah keharmonisan bagi individu itu sendiri dan bagi orang lain di sekitarnya.

Pendapat Abraham Maslow tentang Kesehatan Mental : bahwa seseorang akan


memiliki kepribadian yang seat, apabila dia telah mampu untuk mengaktualisasikan
dirinya secara penuh (self actualizing person).

Faktor penyebab utama :

1) Mempersepsi kehidupan atau dunianya sebagaimana apa adanya, dan merasa


nyaman dalam menjalaninya.
2) Menerima dirinya sendiri, orang laindan lingkungannya.
3) Bersikap spontan, sederhana, alami, bersikap jujr, tidak dibuat-buat dan terbuka.
4) Mempunyai komitmen atau dedikasi untuk memecahkan masalah di luar dirinya
(yang dialami orang lain).
5) Bersikap mandiri atau independen.
6) Memiliki apresiasi yang segar terhadap lingkungan di sekitarnya.
7) Mencapai puncak pengalaman, yaitu suatu keadaan dimana seseorang mengalami
kegembiraan yang luar biasa. Pengalaman ini cenderung lebih bersifat mistik atau
keagamaan.
8) Memiliki minat social, simpati, empati dan altruis.
9) Sangat senang menjalin hubungan interpersonal (persahabatan atau persaudaraan)
dengan orang lain.
10) Bersikap demokratis (toleran, tidak rasialis, dan terbuka).
11) Kreatif (fleksibel, spontan, terbuka dan tidak takut salah).

11. Jelaskan ciri-ciri, indikasi, penyebab, kemungkinan karateristik seseorang yang


mengalami gangguan mental Psikopat .

Ciri-ciri orang yang mengalami gangguan mental psikopat :

1. Memiliki pesona superfisial


psikopat sering tampak menyenangkan di permukaan. Mereka biasanya pembicara
yang baik, dan berbagi cerita dengannya bisa terasa menyenangkan. Bahkan,
banyak yang tidak menyangka bahwa lucu dan karismatik bisa menjadi ciri-ciri
psikopat.
2. Memiliki pesona superfisial
Seorang yang psikopat berbohong agar terlihat baik dan keluar dari masalah.
Mereka juga berbohong untuk menutupi kebohongan mereka sebelumnya. Jadi,
terkadang mereka kesulitan untuk menjaga ceritanya tetap lurus, karena mereka
lupa tentang apa yang sudah dikatakan. Jika ditantang oleh siapa pun, seorang
psikopat hanya akan mengubah cerita mereka lagi atau mengolah fakta agar sesuai
dengan situasi.
3. Manipulatif
Psikopat sangat pandai membuat orang lain melakukan apa yang mereka inginkan.
Mereka mungkin mempermainkan kesalahan seseorang, sambil berbohong agar
orang lain melakukan pekerjaan yang seorang psikopat harapkan.
4. Tidak memiliki rasa penyesalan
Seorang psikopat tidak peduli bagaimana perilaku mereka memengaruhi orang lain.
Mereka mungkin melupakan sesuatu yang menyakiti seseorang, atau ia bersikeras
bahwa orang lain bereaksi terlalu berlebihan ketika perasaannya terluka. Pada
dasarnya, seorang psikopat tidak memiliki rasa bersalah atau menyesal telah
menyebabkan orang sakit. Bahkan, mereka sering merasionalisasi perilakunya dan
justru menyalahkan orang lain.
5. Kurang punya empati
Seorang psikopat tidak dapat memahami bagaimana perasaan orang lain, apakah
takut, sedih, atau cemas. Sebab, perasaan seperti itu tidak masuk akal baginya,
karena mereka tidak memiliki empati. Bahkan, seorang psikopat sama sekali tidak
peduli dengan orang yang menderita, meskipun itu teman dekat atau anggota
keluarganya.
6. Hidup bagai parasite
Seseorang yang psikopat membuat cerita sedih tentang mengapa ia tidak memiliki
penghasilan, atau ia sering melaporkan bahwa menjadi korban kejahatan orang lain.
Kemudian mereka memanfaatkan kebaikan orang lain dengan bergantung secara
finansial. Seorang psikopat juga memanfaatkan orang lain untuk mendapatkan apa
pun tanpa mempedulikan bagaimana perasaan orang lain.
7. Impulsif
Seorang psikopat menanggapi sesuatu sesuai dengan apa yang mereka rasakan.
Mereka tidak memikirkan potensi risiko dan manfaat dari pilihannya. Sebaliknya,
seorang psikopat hanya menginginkan kepuasan segera. Jadi, mereka mungkin akan
berhenti dari pekerjaan, mengakhiri sebuah hubungan, pidan ke kota baru secara
tiba-tiba.

Penyebab orang yang memiliki gangguan mental psikopat :

Penyebab seseorang menjadi psikopat belum diketahui secara pasti. Namun, gangguan
kepribadian ini diduga muncul karena pengaruh genetik, perubahan fungsi otak, dan
pengalaman traumatis masa kecil. Hal ini karena seorang psikopat biasanya tumbuh
dari latar belakang keluarga yang tidak harmonis.

Karakteristik :

Seseorang dapat dikatakan menderita psikopat jika memiliki setidaknya dua atau tiga
kriteria berikut ini:

• Sulit menaati norma-norma yang berlaku di masyarakat


• Sering melakukan pelanggaran hukum atau tindak kejahatan
• Sering berbohong, memanipulasi, atau menyakiti orang lain, untuk memenuhi
keperluan pribadi
• Sulit mengendalikan diri atau memiliki perilaku yang impulsif
• Mudah marah, yang disertai dengan tindakan menyerang atau berkelahi dengan orang
lain
• Tidak berhati-hati sehingga membahayakan keselamatan diri sendiri maupun orang lain
• Kurangnya rasa tanggung jawab sehingga sering melalaikan tugas-tugas atau kewajiban
yang harus dilakukan
• Sulit menunjukkan rasa penyesalan dan cenderung tidak peduli dengan orang lain

12. Apakah koruptor termasuk orang gangguan jiwa? Jelaskan

Seorang koruptor termasuk orang yang memiliki gangguan jiwa. Pakar penyakit
dalam Divisi Gastroenterologi Fakultas Kedokteran UI Ari Fahrial Syam mengatakan,
koruptor dapat dikategorikan sebagai penderita sakit jiwa sehingga tidak layak untuk
dipilih sebagai pemimpin atau wakil rakyat.

Koruptor tersebut orang yang sedang sakit jiwa dan tidak masuk definisi sehat
menurut WHO oleh karena itu tidak layak menjadi pemimpin dan tidak layak untuk
dipilih kembali menjadi pemimpin. Karena pelaku korupsi sepertinya sudah tidak tahu
malu, tidak sadar dirinya salah dan tidak merasa perbuatannya merugikan orang lain.
Semua alasan itu yang membuat banyak orang yang mengatakan bahwa koruptor itu
mengalami sakit jiwa.
REFERENSI
Mahfuzh, Syaikh M. Jamaluddin, 2001, Psikologi Anak dan Remaja Muslim, Jakarta: Pustaka
al-Kautsar.
Mustakim, 2000, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pustaka Karya
Suardiman, Siti Partini, 2004, Psikologi Sosial, Yogyakarta: Studing.
Sururin. 2004. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004.
Surya, Mohammad. 2003.Psikologi Konseling.Bandung: CV. Pustaka Bani Quraisy
Tohirin. 2007.Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah.Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persad
Syah, M. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Rosdakarya
Bertens, K. 2016. Psikoanalisis Sigmund Freud. Jakarta: Gramedia
A.H. Maslow, Motivation and Personality, New York: Harper and Brothers Publisers, 1954
Rahayu, I. T. (2009). Psikoterapi Perspektif Islam & Psikologi Kontemporer. UIN Malang
Press.
Sarwono, S. S. (2009). Pengantar Psikologi Umum. Raja Grafindo Persada.
Tumampas, R. Y. V. (2021). Analisis Psikopat terhadap Michael Myers dalam Film
Halloween Produksi David Green. Universitas Sam Ratulangi.

Anda mungkin juga menyukai