Anda di halaman 1dari 6

Nama : Dini Aprilia

Kelas : Bpi 4A
Matkul : Islam dan Kesehatan Mental
Tugas : UTS (Ujian Tengah Semester)
Dosen : Dr. Madyan, M.Pd.I

Soal.
1. Tuliskan definisi ilmu kesehatan mental serta jelaskan konsep dan kriteria
kesehatan mental?
2. Sejarah singkat kesehatan mental?
3. Dalam ruang lingkup kesehatan mental, terdapat sasaran dan pihak yang
terlibat, sebutkan?
4. Menurut anda mengapa ilmu kesehatan mental itu perlu dipelajari?
5. Jelaskan mengenai teori mental yang sehat, yang anda ketahui?

Jawaban.
1. Definisi ilmu kesehatan mental.
Ilmu kesehatan mental merupakan terjemahan dari istilah mental
hygiene. Mental (dari kata latin: mens, mentis) berarti jiwa, nyawa, sukma,
roh, semangat, sedangkan hygiene (dari kata Yunani: hygiene) berarti ilmu
tentang kesehatan. Mental hygiene sering juga disebut psikohygiene.
Psyche (dari kata: yunani: psucho) berarti nafas, asas kehidupan, hidup,
jiwa, roh, sukma, semangat. Jadi, ilmu kesehatan mental itu adalah ilmu
yang membicarakan kehidupan mental manusia dengan memandang
manusia sebagai totalitas psikofisik yang kompleks. Alexander schneiders
mengatakan bahwa: “ ilmu kesehatan mental adalah ilmu yang
mengembangkan dan menerapkan seperangkat prinsip yang praktis dan
bertujuan untuk mencapai dan memelihara kesejahteraan psikologis
organisme manusia dan mencegah gangguan mental serta
ketidakmampuan menyesuaikan diri”.
Konsep dan kriteria kesehatan mental.
Menurut bastaman, kesehatan mental adalah terwujudnya
keserasian yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi kejiwaan dan
terciptanya penyesuain diri antara manusia dengan dirinya dan lingkungan
nya, berlandaskan keimanan dan ketakwaan, serta bertujuan untuk
mencapai hidup yang berwarna dan bahagia di dunia dan bahagia di
akhirat. Beberapa ahli yang berusaha merumuskan tolak ukur kesehatan
mental seseorang. Salah satunya adalah bastaman. Ia memberikan tolak
ukur kesehatan mental sebagai berikut:
a. Bebas dari gangguan dan penyakit-penyakit kejiwaan.
b. Mampu secara luas menyesuaikan diri dan menciptakan
hubungan antar pribadi yang bermanfaat dan menyenangkan.
c. Mengembangkan potensi-potensi pribadi (bakat, kemampuan,
sikap, sifat, dan sebagainya) yang baik dan bermanfaat bagi diri
sendiri dan lingkungan.
d. Beriman dan bertakwa kepada tuhan dan berupaya menerapkan
tuntutan agama dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mental ada
dua yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal ini antara lain
meliputi: kepribadian, kondisi fisik, perkembangan dan kematangan,
kondisi psikologis, keberagamaan, sikap menghadapi problema hidup,
kebermaknaan hidup, dan keseimbangan dalam berfikir. Adapun yang
termasuk faktor eksternal antara lain: keadaan sosial, ekonomi, politik,
adat kebiasaan dan sebagainya.
2. Sejarah kesehatan mental sebenarnya telah dimulai pada masa peradaban
Islam. Pada masa itu ilmuwan muslim telah mengembangkan praktik
penyembuhan bagi manusia yang mengalami gangguan jiwa. Bahkan
teknik penyembuhan dan treatment telah dilakukan pada beberapa rumah
sakit jiwa (insane asylum) di setiap pusat kota Islam. Salah satu tokoh
pendirinya adalah ar-Razi, lalu dilanjutkan oleh ilmuwan medis seperti
ibnu Sina. Di peradaban barat, beberapa abad setelah peradaban Islam
berjaya. Sakit mental mulai dikenal oleh bangsa Yunani, namun
penanganannya tidak ilmiah karena keyakinan mereka terhadap kekuatan
gaib. Keadaan itu terus berlangsung hingga muncul tokoh medis
Hipocrates, dan pemerhati kesehatan mental pertama dari Roma yaitu
Ganel. Namun setelah Ganel meninggal, dunia ilmiah menjadi gelap,
karena dikuasai oleh doktrin gereja. Setelah renaissance pada abad ke-17,
barulah bermunculan tokoh-tokoh psikologi dan psikiatri. Seperti Sigmund
Freud, Kraeplin, Harry Sullivan, dan pencetus mental hygiene yaitu Adolf
Meyer. Hingga kesehatan mental dikukuhkan secara resmi sebagai ilmu
pengetahuan oleh presiden Amerika pada tahun 1946.
3. Sasaran Dalam Kesehatan Mental itu individu dan masyarakat itu sendiri.
Dilihat dari aspek kesehatannya, masyarakat yang menjadi sasaran dalam
kesehatan mental ini dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tingkatan,
yaitu; Masyarakat umum, masyarakat dalam kelompok resiko sakit,
kelompok masyarakat yang mengalami gangguan, kelompok masyarakat
yang mengalami kecacatan atau hendaya. Adapun pihak yang dilibatkan
dalam Kesehatan Mental itu sebenarnya semua pihak baik dari diri kita
sendiri, ataupun orang lain seperti warga, masyarakat, pribadi individu,
keluarga, dan sosial. Seorang profesional kesehatan mental adalah praktisi
perawatan kesehatan atau penyedia layanan sosial dan manusia yang
menawarkan layanan untuk tujuan meningkatkan kesehatan mental
seseorang atau untuk mengobati gangguan mental.
4. Menurut pendapat saya, dengan mempelajari ilmu kesehatan mental dapat
memberikan wawasan juga menambah ilmu pengetahuan kita tentang
betapa pentingnya menjaga kesehatan mental, agar kita terhindar dari
penyakit gangguan jiwa dan semacamnya. Kita seharusnya tidak hanya
fokus pada kesehatan fisik karena didalam mental yang sehat terdapat jiwa
yang kuat.
5. 1. Menurut Teori Psikodinamik
Teori Psikodinamik menjelaskan individu yang memiliki kepribadian
sehat sebagai individu yang memiliki;
a. Ego strength, Ego dari individu yang berkepribadian sehat
memiliki kekuatan mengendalikan dan mengatur id dan super
egonya, sehingga ekspresi primitif id berkurang dan ekspresi yang
sesuai dengan situasi yang muncul tanpa adanya represi dari ego
secara berlebihan.
b. Creative self, Mengungkapkan bahwa individu yang
berkepribadian sehat merupakan diri yang memiliki kekuatan untuk
mengarahkan perilaku mengembangkan potensi yang di milikinya.
Alder berpendapat bahwa manusia mempunyai kekuatan kreatif
untuk mengontrol kehidupan dirinya, bertanggung jawab mengenai
tujuan finalnya, menentukan dan memperjuangkan tujuan itu.
c. Mampu melakukan kompensasi bagi perasaan inferiornya Individu
haruslah menyadari ketidaksempurnaan dirinya dan mampu
mengembangkan potensi yang ada untuk mengimbangi
kekurangannya tersebut.
d. Memiliki hasil yang positif dalam setiap interaksinya dengan
lingkungan sosial. Memberikan kontribusi pada individu yang
sehat kepribadiannya. Misalnya; bayi akan sangat baik apabila
memiliki kepercayaan dasar, sehingga akan dapat berkegiatan aktif
ketika masa sekolah, dan mampu memahami dirinya ketika remaja.
2. Menurut Teori Trait
Teori pensifatan memiliki asumsi bahwa faktor herediter
mempengaruhi kepribadian seseorang. Hal tersebut membuat teori ini
menjelaskan kepribadian sehat sebagai bentuk kompilasi antara sifat-sifat
yang diturunkan ke individu dengan kemampuan individu menyesuaikan
diri dengan sifat tersebut dan lingkungannya. Pribadi yang sehat adalah
individu yang mampu menemukan potensi positif dalam sifat-sifat yang
dimilikinya serta mengarahkan sifat-sifat yang ada untuk menjadi apa yang
di inginkannya.
3. Menurut teori belajar
Kepribadian sehat diartikan sebagai kemampuan individu untuk
berperilaku adaptif, yaitu perilaku individu yang tepat menurut lingkungan
dalam proses belajarnya dan menghasilkan reinforcement. Teori Sosial-
Kognitif mengungkapkan individu dengan kepribadian sehat adalah
mereka yang memiliki variabel-variabel:
a. Banyak melakukan proses belajar-pengamatan.
b. Mempelajari kompetensi (keterampilan tertentu).
c. Akurat dalam melakukan pengodean situasi tertentu.
d. Dapat mengekspresikan emosi dengan baik.
e. Memiliki sistem regulasi diri yang efisien.
4. Menurut Teori Eksistensi-Humanistik
Pembahasan kepribadian sehat adalah fungsi dari individu yang
sehat secara psikologis. Adapun karakteristiknya adalah:
a. Mengalami hidup saat ini dan masa mendatang.
b. Terbuka terhadap pengalaman baru.
c. Mengekspresikan ide dan perasaannya.
d. Terlibat dalam aktivitas yang bermakna, memiliki perasaan
bermakna.
e. Mampu membuat perubahan besar dalam hidupnya, sehingga
memiliki cara dalam menginterpretasikan pengalaman, berjuang
menuju tujuan baru, dan bertindak dengan bebas.
f. Saya adalah saya, yaitu memiliki nilai dan cara sendiri untuk
membangun peristiwa, dan memahami konsekuensi atau resiko
sehingga dapat mengantisipasi dan mengendalikan situasi tersebut.
5. Kepribadian sehat menurut Teori Psikoanalisis
a. Menurut Freud kepribadian yang sehat yaitu jika individu
bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah.
b. Kemampuan dalam mengatasi tekanan dan kecemasan, dengan
belajar.
c. Mental yang sehat ialah seimbangnya fungsi dari superego
terhadap id dan ego.
d. Tidak mengalami gangguan dan penyimpangan pada mentalnya.
e. Dapat menyesuaikan keadaan dengan berbagai dorongan dan
keinginan.
6. Kepribadian sehat menurut Teori Behavioristik
a. Memberikan respon terhadap faktor dari luar seperti orang lain
dan lingkungannya.
b. Bersifat sistematis dan bertindak dengan dipengaruhi oleh
pengalaman.
c. Sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, karena manusia tidak
memiliki sikap dengan bawaan sendiri.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai