Anda di halaman 1dari 13

BAHASA INDONESIA

“KESEHATAN MENTAL “

DOSEN PENGAMPU : Dra. IRMA SURYANI,M.Pd

DISUSUN OLEH :

RINI RAHMIYATI (A1E117020)

BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN LMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunianya
sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah untuk melengkapi tugas Bahasa
Indonesia .Makalah ini penulis sajikan dalam bentuk yang sederhana.Dalam makalah ini dibahas
tentang kesehatan mental.
Sesungguhnya makalah ini telah dibuat semaksimal mungkin namun,kesempurnaan
hanya milik ALLAH SWT. Oleh karena itu, jika didapati kesalahan dari segi penulisan,maupun
isi, maka diharapkan kritik dan saran dari pembanca. Akhir kata dari penulis mohon maaf bila
ada kesalahan kata-kata dalam penulisan.

Jambi, April 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar

Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar belakang
b. Rumusan masalah
c. Tujuan pembahsan
d. Manfaat

BAB II ISI

a. Pengertian kesehatan mental


b. Perkembangan gerakan kesehatan mental
c. Pradigma dalam kesehatan mental

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan
b. Saran

Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemahaman akan mental yang sehat tak dapat lepas dari pemahaman sehat dan
sakit secara fisik. Berbagai penelitian telah mengungkapkan adanya hubungan antara
kesehatan fisik dan mental individu,dimana individu dengan keluhan medis menunjukkan
adanya masalah psikis hingga taraf gangguan mental.sebaliknya, individu dengan
gangguan mental juga menunjukkan adanya gangguan fungsi fisiknya.
Sehat dan sakit merupakan kondisi yang menyatu dalam kehidupan manusia.
Pengenalan konsep sehat dan sakit merupakan bagian dari pengenalan manusia terhadap
kondisi dirinya dan bagaimana penyesuaiannya dengan lingkungan sekitar.
Gerakan kesehatan mental di masa lalu,mencoba memahami gangguan mental dan
melakukan perbuatan dalam berbagai bidang ilmu untuk mengatasinya. Karna seringkali
tampil kurang manusiawi sebab lebih mengedepankan pada aspek penyembuhan dan
isolasi dari lingkungan yang dirasa lebih sehat. Saat ini telah terjadi pergeseran
pandangan dalam gerakan kesehatan mental yang lebih mengedepankan pada aspek
pencegahan gangguan mental serta bagaimana peran komunitas dalam membantu
optimalisasi fungsi mental individu.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat disimpulkan beberapa rumusan masalah yang
menjadi pokok dari pembahasan makalah inii,yaitu :
1. apa pengertian dari Kesehatan Mental?
2. perkembangan Gerakan Kesehatan Mental?
3. pradigma dalam Kesehatan Mental?

C. Tujuan Pembahasan
1. Tujuan umum diajukan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.

2. Tujuan khusus adapun dari rumusan masalah yang di uraikan diharapkan:

a. mengetahui pengertian dari kesehatan mental.


b. mengetahui perkembangan gerakan kesehatan mental.
c. mengetahui pradigma dalam kesehatan mental.

D. Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan adalah makalah ini dapat menambah wawasan
untuk penulis dan pembaca serta dapat memberikan dan menambah pengetahuan tentang
beberapa hal yang menyankut “Kesehatan Mental”.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian kesehatan mental

Kesehatan mental merupakan hal yang sangat penting bagi manusia sama halnya
seperti kesehatan fisik pada umumnya. Dengan sehatnya mental seseorang maka aspek
kehidupan yang lain dalam dirinya akan bekerja secara lebih maksimal.kondisi mental
yang sehat tidak terlepas dari kondisi fisik yang baik.

World Health Organization (WHO,2001) kesehatan mental suatu kondisi


‘sejahtera’ dimana individu dapat merealisasikan kecakapannya,dapat melakukan
coping terhadap tekanan hidup yang normal,bekerja dengan produktif dan memiliki
kontribusi dalam kehidupan di komunitasnya.

Jahoda(Ihrom,2008),batasan lebih luas kesehatan mental mencakup :

a) sikap kepribadian yang baik dengan diri sendiri,kemampuan mengenali diri dengan baik.
b) pertumbuhan dan perkembangan serta perwujudan diri yang baik.
c) keseimbangan mental,kesatuan pandangan dan ketahanan ketahanan terhadap segala
tekanan.
d) otonomi diri yang mencakup unsur-unsur pengatur kelakuan diri dalam atau kelakuan-
kelakuan bebas.
e) persepsi mengenai realitas,terbebas dari penyimpanagn kebutuhan serta memiliki empati
dan kepekaan social.
f) kemampuan menguasai dan berintegrasi dengan lingkungan.

Assagioli(Ihrom,2008) mendefinisikan’’ kesehatan mental adalah terwujudnya


integritas kepribadian,keselarasan dengan jati diri,pertumbuhan kearah reaalisasi diri,dan
kearah hubungan yang sehat dengan orang lain’’.
Saya sendiri menyimpulkan kesehatan metal adalah kesehatan fisik dan psikis yang
ada pada diri seorang individu yang menyangkut hubungan dengan orang lain yang ada di
sekitarnya termasuk komunitas,yamg mengarah pada bentuk hubungan timbal balik.

B. Perkembangan Gerakan Kesehatan Mental


Gerakan kesehat mental berkembang seiring dengan adanya revolusi pemahaman
masyarakat mengenai mental yang sehat dan cara-cara penanganannya,terutama
dimasyarakat barat. Adapun tahap-tahap perkembangan gerakan kesehatan mental yaitu :
1. Tahap Demonologi (sebelum abad pertengahan)
Kesehatan mental dikaitkan dengan kekuatan gaib,kekuasaan spiritual,setan dan
makhluk halus,ilmu sihir dan sejenisnya. Gangguan mental terjadi akibat kegiatan
yang menentang kekuatan gaib tersebut. Sehingga bentuk penanganannya,tidak
ilmiah dan kurang manusiawi,seperti upacara ritual,penyiksaan atau perlakuan
tertentu terhadap penderitaan dengan maksud mengusir roh jahat dalam diri dan
tubuh penderita.
2. Tahap Pengenalan Medis (4 abad SM-abad ke-6 M)
Mulai 4 abad SM muncul tokoh-tokoh bidang medis (Yunani) : Hipocrate,
Hirophilus, Galenus, Vesalius, Paracelsus, dan Cornelius Agrippa mulai
menggunakan konsep biologis yang penanganannya lebih manusiawi. Gangguan
mental disebabkan gangguann biologis atau kondisi biologis seseorang,bukan
akibat roh jahat. Mendapat pertentangan keras dari aliran yang meyakini adanya
roh jahat.
3. Tahap Sikap Sakit Mental dan Revolusi Kesehatan Mental (abad ke-17)
Tahap ini mulai muncul pada abad ke-17 : Renaissance (revolusi prancis),dengan
tokohnya : Philliepe pinel. Mengutamakan persamaan,kebebasan dan
persaudaraan dalam penanganan pasien gangguan mental di rumah sakit secara
mnusiawi. Terjadi perubahan dalam pemikiran mengenai penyebab gangguan
mental dan cara penanganannya dan upaya penyembuhan.
4. Tahap Pengenalan Faktor Psikologis (abad ke-20)
Merupakan revolusi kesehatan mental ke-2,munculnya pendekatan psikologis
(psikoanalisa) yang mempelopori penanganan penderita gangguan mental secara
medis dan psikologis. Tokoh utamanya adalah Sigmud Freud,yang melakuakan
penanganan hipnose,katarsis,asosiasi bebas,analisis mimpi. Tujuannya adalah
mengatasi mssalah mental individu dengan menggali konflik intrapsikis penderita
gangguan mental. Intervensi ini dikenal denggan istilah penanganan klinis
(psikoterapi)
5. Tahap Multifaktorial
Mulai berkembang setelah Perang Dunia II. Kesehatan mental dipandang tidak
hanya dari segi psikologis dan medis,tetapi melibatkan factor
interpersonal,keluarga,masyarakat,dan hubungan social. Interaksi semua factor
tersebut diyakini mempengaruhi ksehatan mental individu dan masyarakat.
Merupakan revolusi ke-3 gerakan kesehatan mental dengan tokohnya
Whittingham Beers (A Mind That Found Itself),William James dan Adolf Meyer.
Menurut pandangan ini,penanganan penderita gangguan mental lebih baik
dilakukan sejak tahap pencegahannya yaitu :
a. Pengembangan perbaikan dalam perawatan dan terapi terhadap penderita
gangguan mental
b. Penyebaran informasi yang mengarah pada sikap inteligen dan humanis pada
penderita gangguan mental
c. Mengadakan riset terkait
d. Mengembangkan praktik pencegahan gangguan mental.

Adapun organisasi terkait antar lain : Society for Improvement The Condition of
The Insane (London,1842) dan American Social hygiene Association(As,1900).

C. Pradigma dalam kesehatan mental


Prinsip-prinsip dalam memahami kesehatan mental telah diungkapkan Schneiders
sejak tahun 1964,yang mencakup tiga hal : 11 prisip yang didasari atas sifat manusia
yaitu :
1. Kesehatan dan penyesuaian mental tidak terlepas dari kesehattan fisik dan
integritas organism.
2. Dalam memelihara kesehatn mental,tidak terlepas dari sifat manusia sebagai pribadi
yang bermoral,intelek,religious,emosional,dan social.
3. Kesehatan dan penyesuaian mental memerlukan integrasi dan pengendalian
diri,meliputi : pengendalian pemukiran,imajinasi,hasrat,emosi,dan perilaku.
4. Memperluas pengetahuan diri merupakan keharusan dalam pencapaian dan
memelihara kesehatn mental.
5. Kesehatan mental memerlukan konsep diri yang sehat,meliputi : penerimaan dan
usaha yang realistic terhadap status dan harga diri.
6. Pemahaman dan penerimaan diri harus ditingkatkan dalam usaha meningkatkan diri
dan realisai diri untuk mencapai kesehatan mental.
7. Stabilitas mental memerlukan pengembangan yang terus-menerus dalam diri
individu,terkait dengan : kebijaksanaan,keteguhan hati,hikum,ketabahan,moral,dan
kerendahan hati.
8. Pencapaian dalam pemeliharaan kesehatan mental terkait dengan penanaman
kebiasaan baik.
9. Stabilitas mental menuntut kemampuan adaptasi,kapasitas mengubah situasi dan
kepribadian.
10. Stabilitas mental memerlukan kematangan pemikiran,keputusan,emosionalitas,dan
perilaku.
11. Kesehatan mental memerlukan belajar mengatasi secara efektif dan secara sehat
terhadap konflik mental,kegagalan,serta ketegangan yang timbul.

Kemudian sebagai prinsip yang kedua ada tiga prinsip yang didasari ats hubungan
manusia dengan lingkungannya yaitu :

1. Kesehatan mental dipengaruhi oleh hubungan interpersonal yang


sehat,khususnya di dalam keluarga.
2. Penyesuaian yang baik dan kedamaian pikiran dipengaruhi oleh kecukupan
individu dalam kepuasan kerja.
3. Kesehatan mental memerlukan sikap yang realistic yaitu menerima realita tanpa
distorsi dan objektif.

Serta prinsip yang terakhir,memerlukan 2 prinsip yang didasari atas hubungan


individu dengan tuhan yaitu :
1. Stabilitas mental memerlukan pengembangan kesadaran atas realiats terbesar
dari dirinya yang menjadi tempat bergantung kepada setiap tindakan yang
fundamental.
2. Keehatan mental dan ketenangan hati memrlukan hubungan yang konstan
antara manusia dengan Tuhannya.

Pradigma yang digunakan dalam mempelajari kesehatan mental yang diyakini


sebagai tinjauan multifaktorial,antara lain:

1. Pendekatan biologis
Dengan mempelajari fungi otak,kelenjar endoktrin,dan fungsi
sensoris,pendekatan tersebut meyakini bahwa keehtan mental individu sangat
dipengararuhi oleh faktor genetik,dan kondisi saat ibu hamil,serta faktor
eksternal terkait : gizi,radiasi,sia,dan komplikasi penyakit.
2. Pendekatan psikologis
Pendekatan psikologis memlikiki 3 pandangan yang besar yang membahas
mengenai hal tersebut,yaitu :
a. Psikoanalisa
Interaksi individu pada awal kehidupannya serta konflik intrapsikis yang
terjadi akan mempengaruhi perkembangan kesehatan mental seseorang.
b. Behavioristik
Proses pembelajaran dan proses belajar sosial akan mempengaruhi
kepribadian seseorang.kesalaha individu pada fase ini akan mengakibatkan
gngguan mental.
c. Humanistik
Perilaku individu dipengaruhi oleh hierarki kebutuhan yang dimiliki.
Selain ittu, individu diyakini memiliki kemampuan memahami potensi
dirinya dan berkembang untuk mencapai aktualisasi diri.
3. Pendekatan sosio-kultural
Perubahan sosial yang mengakibatkan perubahan jangka panjang,migrasi dan
industrialisasi,serta kondisi krisis dengan kondisi mental individu. Sosial
budaya yang mempelajari pengaruh agama dan budaya pada kondisi mental
seseorang.
4. Pendekatan lingkungan
Pendekatan ini memiliki dua dimensi dimensi lingkungan fisik yang terkait
dengan ruang,waktu,dan sarana (gizi) yang menyertai,dan dimensi
lingkunagan kimiawi dan biologis yang terkait dengan polusi,radiasi,virus,
dan bakteri ,populasi makhluk hidup lain.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesehatan mental merupakan kondisi kesejahteraan yang disadari individu,yang


terdiri dari kemampuan-kemampuan untuk mengelola stres kehidupan yang wajar,untuk
bekerja secara produktif dan menghasilkan serta berperan dalam komunitasnya. Kesehatan
mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik bagi manusia karena kesehatan metal adalah
kesehatan fisik dan psikis yang ada pada diri seorang individu yang menyangkut hubungan
dengan orang lain yang ada di sekitarnya termasuk komunitas,yang mengarah pada bentuk
hubungan timbal balik.

B. Saran
Agar kita dapat menjalin hubungan yang baik dengan sesama manusia hal
pertama yang perlu kita ketahui adalah bisa memahami keberadaan diri sendiri secara
nyata. Makalah yang penulis susun semoga bisa membantu memahami tentang kesehatan
mental yang lebih mendalam dan dapat dimanfaat untuk membantu masyarakat
dilingkungan sekitar yang membutuhkan sebagai fungsi pencegahan dan pengobatan.
DAFTAR PUSTAKA

Sari dewi,Kartika (2012).buku ajar kesehatan mental.Semarang;


UPT UNDIP press semarang.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Dr.%20Rita%20Eka%20Izzaty,
%20S.Psi.,%20M.Si./kesehatan-mental.pdf

http://jurnal.unpad.ac.id/prosiding/article/view File/13535/6321

Notosoedrdjo,Moeljono & Latipun (2002) kesehatan mental konsep dan


penerapan.Malang ; UMM press

Anda mungkin juga menyukai