No absen : 25 (ganjil)
NIM : P1337424421057
SOAL WAJIB
1. Jelaskan Pengertian
a. Psikologi
b. Psikologi Perkembangan
c. Psikiatri
d. Pengembangan Kepribadian
15. Bagaimana Peran Bidan dalam membantu memecahkan Masalah Psikologi secara
umum
JAWABAN
c. Psikiatri adalah cabang ilmu medis yang mempelajari tentang cara diagnosis,
pengobatan, dan pencegahan gangguan jiwa, emosional, hingga perilaku. Seorang
dokter yang telah selesai menempuh pendidikan spesialisasi dalam bidang psikiatri
dikenal dengan sebutan psikiater. Sebelum menjadi psikiater, seorang dokter harus
menjalani pendidikan kedoteran terlebih dahulu. Kemudian, dokter tersebut harus
mengikuti masa pelatihan serta pendidikan spesialisasi selama empat tahun yang
khusus mempelajari bidang psikiatri. Setelah selesai, dokter tersebut akan diberikan
gelar dokter spesialis kesehatan jiwa atau psikiater.
3. Jelaskan Tugas Perkembangan Anak Usia anak Pra Sekolah dan Perubahan Psikologi yang
Terjadi
5. Jelaskan Tugas Perkembangan Anak Usia Puber dan Perubahan Psikologi yang Terjadi
7. Jelaskan Tugas Perkembangan Masa Remaja dan Perubahan Psikologi yang Terjadi
9. Jelaskan Tugas Perkembangan Masa Perkawinan dan Perubahan Psikologi yang Terjadi
11. Jelaskan Tugas Perkembangan Masa Persalinan dan Perubahan Psikologi yang Terjadi
13. Jelaskan Tugas Perkembangan Masa Menopouse dan Perubahan Psikologi yang Terjadi
JAWABAN
b. Masa Bermain
Masa pra sekolah adalah masa pertumbuhan. Dalam masa perkembangan psikologi
pada masa pra sekolah, masa bermain adalah masa menemukan orang seperti apa
anak pra sekolah tersebut, dan teknik apakah yang bisa cocok dalam menghadapinya.
c. Amarah
Penyebab amarah yang paling umum ialah pertengkaran mengenai permainan, tidak
tercapainya keinginan, dan serangan yang hebat dari anak pra sekolah lain. Anak pra
sekolah mengungkapkan rasa marah dengan ledakan amarah yang ditandai dengan
menangis, berteriak, menggertak, menendang, melompat-lompat, atau memukul.
d. Takut
e. Cemburu
Anak pra sekolah menjadi cemburu bila ia mengira bahwa minat dan perhatian orang
tua beralih kepada orang lain di dalam keluarga, biasanya adik yang baru lahir. Anak
pra sekolah yang lebih muda dapat mengungkapkan kecemburuannya secara terbuka
atau menunjukkan dengan kembali berperilaku seperti anak pra sekolah kecil seperti
mengompol, pura-pura sakit, atau menjadi nakal yang berlebihan. Perilaku ini
semuanya bertujuan untuk menarik perhatian orang tuanya.
f. Ingin Tahu
Anak pra sekolah mempunyai rasa ingin tahu terhadap hal-hal yang baru dilihatnya,
juga mengenai tubuhnya sendiri dan tubuh orang lain. Reaksi pertama ialah dalam
bentuk penjelajahan sensomotorik, kemudian sebagai akibat dari tekanan sosial dan
hukuman, anak pra sekolah bereaksi dengan bertanya.
g. Iri Hati
Anak pra sekolah pra sekolah sering iri hati mengenai kemapuan atau barang yang
dimliki orang lain. Iri hati ini diungkapkan dalam bermacam-macam cara, yang paling
umum ialah dengan mengeluh tentang barangnya sendiri, dengan mengungkapkan
keinginan untuk memilki barang seperti yang dimiliki orang lain.
h. Belajar Kooperatif
Semua anak bertanggung jawab untuk belajar dari dirinya sendiri dan belajar dari
orang lain. Anak pra sekolah memberikan konstribusi terhadap anak pra sekolah
lainnya dengan cara membantu, memberikan dorongan, mengkritik dan menghargai
anak lain. Setiap individu bertanggung jawab untuk mencapai hasil kelompok.
Kegiatan dibangun sedemikian rupa sehingga setiap anak pra sekolah berbagi
tanggung jawab untuk mencapai tujuan. Umpan balik diberikan kepada individu dan
kelompok secara keseluruhan.
i. Kemampuan Sosialisasi
Bagi anak pra sekolah umur 4-5 tahun perlunya dilakukan pengembangkan
kemampuan dalam hal sosialisasi karena anak akan mulai bermain bersama dengan
teman sebayanya. Stimulasi pada anak pra sekolah juga harus diperhatikan seperti
dalam hal aspek motorik, bahasa, kognitif, sosial-emosi, dan kemandirian.
5. Tugas Perkembangan Anak masa Puber
a. Identitas: Anak mengalami pengejaran identitas diri yang lebih mendalam. Mereka
mencoba untuk memahami siapa mereka, apa nilai-nilai mereka, minat mereka, dan
apa yang membuat mereka unik. Mereka juga berusaha untuk menentukan peran
mereka dalam keluarga, teman sebaya, dan masyarakat secara keseluruhan.
e. Kemandirian dalam perawatan diri: Anak-anak perlu belajar merawat tubuh mereka
sendiri dengan baik selama masa pubertas. Ini termasuk menjaga kebersihan pribadi,
menjaga kesehatan fisik dengan olahraga dan pola makan yang seimbang, serta
memahami perubahan yang terjadi dalam tubuh mereka.
f. Pengembangan keterampilan akademik: Selama masa puber, anak-anak dihadapkan
pada tugas perkembangan yang berkaitan dengan pendidikan. Mereka mulai
menghadapi tuntutan akademik yang lebih besar dan perlu mengembangkan
keterampilan studi yang efektif, mengatur waktu, dan memenuhi tanggung
jawab sekolah mereka.
a. Identitas: Remaja mulai mencari jati diri mereka dan mengembangkan identitas
pribadi yang lebih kuat. Mereka seringkali merenungkan pertanyaan-pertanyaan
tentang siapa mereka, apa yang mereka inginkan, dan di mana mereka berada dalam
kehidupan.
b. Emosi yang intens: Perubahan hormonal dapat menyebabkan fluktuasi emosi yang
lebih besar pada remaja. Mereka mungkin mengalami perasaan senang, sedih, marah,
atau cemas dengan intensitas yang lebih tinggi daripada sebelumnya. Remaja juga
dapat lebih rentan terhadap stres dan depresi.
e. Diri sendiri dan citra tubuh: Remaja mungkin menjadi lebih sadar akan penampilan
fisik mereka dan membandingkannya dengan orang lain. Mereka dapat mengalami
perubahan dalam kepercayaan diri dan penghargaan diri mereka, terutama terkait
dengan citra tubuh.
c. Menyatukan tujuan dan rencana hidup: Pasangan perlu mengatasi tugas untuk
menyatukan tujuan dan rencana hidup mereka. Mereka harus memutuskan tentang
hal-hal seperti karier, keuangan, memiliki anak, dan rencana jangka panjang lainnya.
Proses ini melibatkan negosiasi, kompromi, dan kemampuan untuk bekerja bersama
dalam mencapai visi bersama.
Panggil ibu sesuai namanya, hargai dan perlakukan ibu sesuai martabatnya.
Jelaskan semua asuhan dan perawatan yang akan diberikan pada ibu sebelum
memulai asuhan
Anjurkan suami untuk menemani ibu dan atau keluarganya yang lain selama
persalinan
Hargai privasi ibu
Pada kala II, his berkontraksi kuat, cepat dan lebih lama. Kepala janin turun
dan masuk ruang panggul, sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar
panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa ingin meneran. Karena
tekanan rektum, ibu merasa seperti mau buang air besar, dengan tanda anus
terbuka. Pada waktu terjadinya his, kepala janin mulai kelihatan, vulva
membuka dan perineum meregang. Dengan his meneran yang terpimpin, maka
akan lahir kepala diikui oleh seluruh badan janin.
Merasa gembira, lega dan bangga akan dirinya, juga merasa sangat
lelah.
Depresi
Ini adalah kondisi gejala yang pasti dan sering dialami pada ibu menopause yang
dikarenakan perubahan – perubahan yang ada pada diri setiap seorang wanita karena
perubahan fisik dan psikologi pada tubuh (Nirmala, 2003).
Kecemasan
Gangguan kecemasan dianggap sebagai bagian dari satu mekanisme pertahanan diri
yang dipilih secara alamiah oleh makhluk hidup bila menghadapi sesuatu yang
mengancam atau membahayakan dirinya. Namun kecemasan ini umumnya bersifat
relatif artinya ada orang – orang yang cemas dan dapat tenang kembali setelah
mendapat dukungan dari orang-orang di sekitarnya namun ada juga orang-orang yang
terus menerus cemas meskipun orang disekitarnya memberikan dukungan.
Mudah tersinggung
Gejala ini lebih mudah terlihat di bandingkan kecemasan. Wanita lebih mudah
tersinggung dan marah terhadap sesuatu yang sebelumnya dianggap tidak
mengganggu.
Stres
Perubahan yang terjadi pada massa menopause dengan menyebabkan stres pada
wanita serta merupakan reaksi tubuh terhadap kecemasan yang di hadapinya pada saat
situasi yang menakutkan atau tidak nyaman.