DAN
PSIKIATRI
• THERAPEUTIC ROLE
- PERAN DALAM TERAPI
- MENCEGAH PENYAKIT
- MEMBERI PELAYANAN PERAWATAN
- PSIKOTERAPI TERBATAS : T A K
• MOTHER SUBSTITUTE
- PERAN PENGGANTI FIGUR IBU
- MENCIPTAKAN LINGKUNGAN SEHINGGA PASIEN MERASA
AMAN, DITERIMA, DILINDUNGI, DIPERHATIKAN,
MENDAPAT DUKUNGAN UNTUK MEMPERCEPAT
PROSES PENYEMBUHAN
Sakit Jiwa
(Mental illness)
Penyakit jiwa
(mental disease)
• Ada syndromes
• Distress=menderita
• Harus ada disfungsi sosial
Definisi :
• Suatu pola perilaku dan psikologis yang
secara klinis bermakna yang berkaitan
dengan suatu gejala serta menimbulkan
penderitaan ( distress ) dan atau
terganggunya fungsi penting seseorang (
disfungsi sosial) atau pekerjaan.
Tidak sehat jiwa adalah:
Pertahanan
• Pola-pola nerotik
• Perubahan perilaku (fobi,obsesi-kompulsi)
• Gejala ditransfer ke alat tubuh ( konversi,psiko somatik
)
Kepayahan
• Psikosa
• Disintegrasi kepribadian yang lengkap
CARA ADAPTASI / PENYESUAIAN DIRI AKIBAT
STRES
• Strategi perilaku
Latihan fisik
Ketrampilan baru
Pengetahuan baru
Mengalihkan pikiran kita dari masalah
Strategi Kognitif
• Isolasi diri
• Perenungan : perasaan tdk enak
• Afirmasi : betapa buruknya tanpa langkah nyata untuk
mengubahnya
• Konsekewnsi dari stressor
Strategi pengalihan
• Aktivitas yg menyenangkan
Olahraga, rekreasi, hobby
sakit
stressor
sehat
kuat
PERAN ORGANOBIOLOGI DALAM GANGGUAN JIWA
• Etiologi gangguan mental secara umum tidak
terlepas dari faktor-faktor organo-biologi, psiko
edukasi dan psikososial – budaya.
• Faktor psikobiologi menekankan pada fungsi
biomolekuler di dalam otak yang meliputi neurokimia
atau neurotransmiter, neurohormonal dan
neurogenetika serta perannya dalam gangguan
psikiatrik.
• Faktor organik atau neuro-psikiatri menekankan pada
bagian-bagian otak (gangguan neurologis) yang
berkaitan dengan psikopatologi (gangguan
psikiatrik).
• Pemahaman tentang neurobiologi sangat penting
untuk mengerti timbulnya psikopatologi dan cara
kerja dari psikofarmaka.
Neurotransmiter Otak
• Neurotransmiter adalah suatu molekul kimiawi disintesis
dalam neuron dan dapat membawa sinyal antar neuron.
• Pelepasan suatu neurotransmiter oleh suatu neuron
disertai pengikatan molekul neurotransmiter oleh suatu
reseptor pada neuron lain disebut proses neurotransmiter
kimiawi.
• Ada tiga jenis utama neurotransmiter dalam otak yaitu:
• Neurotransmiter Amin Biogenik
• Katekolamin : Dopamin, norepineprin, epineprin yang disintesis dari
asam amino tyrosin.
• Indolamin : serotonin, disintesis dari asam amino tryptofan.
Serotonin sering disebut 5-HT (5-Hidroksi triptofan)
• Acetilkholin
• Histamin
Neurotransmiter asam amino
• Bersifat exitatory : Glutamat
• Bersifat inhibisi : GABA
Neurotransmiter peptida
• Berperan sebagai neuromodulator yaitu
memodulasi respon neuron terhadap
neurotrasmitter lain.
• Reseptor Neurotransmiter
Ada dua jenis reseptor:
• Reseptor yang terikat dengan protein G.
• Reseptor yang berlokasi langsung pada
saluran ion neuron.
Neuron
Reseptor
Pre sinap
Pasca sinap
Celah sinap
Peranan Neurotransmiter pada Skizofrenia
Aktivitas abnormal dari dopamin dalam otak
dapat menimbulkan gejala skizofrenia. Dalam
otak terdapat empat jaras dopamin yaitu:
Sistem mesokorteks
•Jaras dopamin berproyeksi dari ventral
tegmentum ke regio kortex, orbito frontal dan
pra frontal. Sistem ini berfungsi mengatur
motivasi, konsentrasi, memulai aktivitas
bertujuan, terarah dan kompleks serta tugas-
tugas fungsi exekutif. Penurunan aktivitas
dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan
gangguan kognitif, motorik dan hedonia yang
merupakan manifestasi gejala negatif dari
skizofrenia dan symptoms depresi.
Sistem meso-limbik
• Jaras ini berproyeksi ke regio limbik seperti nukleus
akunben, amigdala, hipokampus, nukleus dorsalis-
media thalamus dan girus singulat. Sistem ini
mengatur expresi emosi, belajar dan penguatan dan
kemampuan hedonia. Peningkatan aktifitas dopamin
pada sistem ini dikaitkan dengan gejala positif dari
skizofrenia.
Sistem nigrostriatal
• Jaras ini berasal dari substantia nigra ke ganglia
basalis dan berfungsi mengatur aktivitas motorik.
• Gangguan pada sistem ini oleh pemakaian
psikotropika menyebabkan timbul gejala
ekstrapiramidal (EPS).
Sistem tuberro infundibular
• Berproyeksi dari badan sel di hipotalamus ke
hipofisis dan bekerja menghambat sekresi prolactin.
Tuberoinfundibular pathway
Mesolimbic pathway
Controls prolactin secretion.
Blockade of dopaminergic Hyperactivity causes
transmission can cause positive symptoms
hyperprolactinemia
Positive Symptoms:
• Hostility
• Excitability
• Delusions
• Persecution
• Hallucinatory
• Conceptual disorganization
• Grandiosity
Negative Symptoms:
• Emotional with drawal
• Passive apathetic with drawal
• Difficulty in abstract thinking
• Blunted affect
• Lack of spontaneity / flow of conversation
• Stereotyped thinking
• Poor rapport
Paling sedikit terdapat lima hipotesa jaras serotonin
pada susunan saraf pusat:
Syndrome Mania
• Terdapat lesi di bagian-bagian otak:
• Talamus kanan
• Hemisper kanan: area kortek limbik seperti orbito frontal,
basotemporal dan kandatus.
• Frontal inferomedial.
Syndrome Cemas
• Adanya lesi di daerah:
• Korteks : biasanya disertai depresi berat
• Subkorteks : ganglia basalis
Psikosis Pasca Stroke
• Adanya halusinasi visual terjadi akibat lesi
vaskuler fokal di jaras visual lobus temporalis,
parietalis dan oksipitalis. Biasanya pada lesi
di hemispere kanan.
• Halusinasi autoscopy (pasien melihat dirinya
sendiri), biasanya di sebabkan oleh
perdarahan subarakhnoid.
• Halusinasi akustik akibat lesi struktur otak di
kortek auditorik temporal.
• Waham : sering disebabkan oleh trombus dan
perdarahan intraserebri pada temporo
parietal kiri atau subkorteks.
Perubahan Kepribadian Pasca Stroke
• KEMAUAN
• PENGENDALIAN IMPULS
• SPIRITUAL
KRITERIA DIAGNOSIS
GEJALA DAN TANDA (SIGN AND SYMPTOMS)
GANGGUAN KESADARAN
KESADARAN :
1.Kemampuan individu mengadakan hubungan
dengan diri
dan lingkungan dengan panca indera.
2. Kemampuan mengadakan pembatasan terhadap
diri dan
lingkungan dengan atensi.
3. Kemampuan orientasi waktu, tempat dan orang.
KESADARAN MENURUN
• APATIS
- Acuh pada lingkungan
- Perlu rangsangan kuat untuk menarik
perhatian
• SOMNOLENT
- Rangsangan harus lebih kuat lagi
• SOPOR
- Respons harus kuat
- ingatan, orientasi dan pertimbangan
sdh hilang
• SOPOROKOMATOUS
-Peralihan sopor dan koma
• KOMA
-Tak ada respons, reflek pupil(-), pupil melebar, reflek
muntah hilang, reflek pa tologis (+)
KESADARAN MENINGGI
Gangguan kemampuan :
• Mengarahkan
• Memusatkan
• Mempertahankan
• Mengalihkan
PERHATIAN
GANGGUAN INGATAN / MEMORI
• REGISTRASI ; PENCATATAN
• PENYIMPANAN; RETENSI
• PEMANGGILAN KEMBALI; RECALL
MACAM-MACAM GANGGUAN INGATAN
DEPRESI
Komponen psikologis : emosi menurun ; sedih, murung
MANIK
Lawan dari depresi : emosi meningkat
EFORIA
Senang, riang-gembira berlebihan
ELASI
Lebih tinggi dari eforia
EXTACY
Lebih keras lagi
EXALTACY
Lebih keras lagi
KECEMASAN :takut yg mengambang; ketegangan motorik,
hiperaktivitas otonomik, hiperarousal
LABIL : berubah-ubah
SWING MOOD : variasi sepanjang hari
AMBITENDENCY : DUA AFEK BERLAWANAN TIMBUL
BERSAMAAN
APATI : Berkurangnya afek/emosi terhadap suatu hal atau segala
hal disertai rasa terpencil dan tak peduli
AGRESI: MURKA
GANGGUAN KEMAUAN
• ASPEK DIRI
• ASPEK SOSIAL
• ASPEK PEKERJAAN
GANGGUAN PSIKOMOTOR
Gerakan tubuh yg dipengaruhi keadaan jiwa individu
• KELAMBATAN
- Hipoaktivitas
- Substupor Katatonik :mematung
- Katalepsi : mempertahankan posisi tertentu
- Fleksibilitas cerea : seperti lilin
• PENINGKATAN
- Hiperkinetik
- Gaduh gelisah katatonik : tdk bertujuan tanpa ada
rangsang dari luar
• TIK : kedutan involunter, sekejap,berulang
• SIKAP ANEH : sengaja sikap aneh
• GRIMAS : mimik wajah aneh, berulang
• STEREOTIPIK :gerakan anggota badan berulang-ulang selalu
sama, tdk bertujuan
• MANNERISME ; teatrikal, berulang
• EKHOPRAXIA : menirukan gerakan orang lain secara
otomatis
• EKHOLALIA : menirukan ucapan orang lain secara otomatis
• Koprolalia
• OTOMATISME PERINTAH ; melakukan perintah otomatis
• NEGATIVISME : berbuat berlawanan dari yg diminta
• KATAPLEXI : mendadak lemas / pingsan
• REAKSI KONVERSI ; lumpuh
• VERBIGERASI ; kata-kata yg sama
• GANGGUA BERJALAN : KAKU
• KOMPULSI : melakukan sesuatu atas desakan kuat dari ide yg
tidak rasional.
• GAGAP : berbicara terhenti-henti karena spasme otot.
GANGGUAN PIKIRAN
STATUS MENTALIS
• CHANGE OF BEHAVIORE
• CHANGE OF PSYCHOLOGICAL
CLINICALLY SIGNIFICANT
Patology Psikopatology
Patogenesa Psikodinamika
Patofisiology psikopatofisiology
PatoBiology psikopatobiology
WHAT’S KIND ?
• F0 – F9
• ORGANIC MENTAL DISORDER ( OMD)? LAB, CT-
SCAN, MRI ,ETC
PSYCOTEST : MINI MENTAL STATE EXAMINATION (MMSE )
DEMENTIAS= BAD SCORE
• CAUSAL
• SYMPTOMATIS : HALOPERIDOL, ANALGETIC, ETC
F0
Gangguan Mental Organik
Gambaran umum
• Gangguan fungsi kognitif
Seperti : daya ingat, daya pikir ( intelek) daya belajar, dsb.
• Gangguan sensorium ( pada delirium )
Seperti : Gangguan kesadaran dan perhatian
• Adanya syndrome gangguan mental yang menonjol seperti :
halusinasi, waham, gangguan emosi.
Jenis- jenis
DEMENSIA
a.Sindrome akibat penyakit di otak yang bersifat kronis dan progresif
yang di tandai dengan gangguan fungsi luhur kortikal dari
otak yang multiple
Ciri-ciri :
Gangguan sensorium dan perhatian
Sensorium : berkabut sampai koma
Perhatian : 3 P Menurunnya kemampuan :
1. memusatkan,
2. mempertahankan
3. mengalihkan
• mengantuk
• flulike.
• Lakrimasi
• Dilatasi pupil
• Vasodilatasi
• Insomnia
• Suhu badan tinggi
• Takikardia
• Berkeringat
• Sugest, craving, cemas, gelisah, iritabel
Atralgia, sakit dan kramp perut, tremor
Penyalah gunaan amfetamin ( inex, sabu-sabu )
MDMA = ECTASY, MDEA= EVA, MMDA DAN DOM
1. Intoksikasi
Bersifat stimulant
• Peningkatan kesadaran
• Insomnia
• Mood meningkat
• Percaya diri meningkat
• Palpitasi, aritmia, takikardia hipertensi
2.Keadaan putus zat
• Fase awal : depresi, agitasi, anxietas dan craving diikuti
capek, insomnia, hiperfagia.
• Fase pertengahan : menurunnya energi mental,
keletihan, anhedonia
• Fase akhir : menghilangnya craving
• Psikotik
• Gangguan mood
• kecemasan
• impotensi
• gangguan tidur
Komplikasi :
• Serangan jantung, stroke, kejang, penekanan pernapasan.
F2
KELOMPOK PSIKOTIK
(SKIZOFRENIA, GANGGUAN SKIZOTIPAL DAN GANGGUAN
WAHAM MENETAP SERTA PSIKOTIK AKUT )
Konsep Psikosa
• Penghayatan akan Realitas terganggu ( Sense Of Reality
terganggu )
Konsep E Bleuler 4 A
1.Gejala primer : Asosiasi pikiran terganggu, afek terganggu,
abulia (kemauan) terganggu, autisme.
2. Gejala sekunder : Waham, halusinasi, katatonik.
Kriteria diagnosis
• Isi pikir yang extreme
• Isi pikir menggema ( echo)
• Isi pikiran tertanam sesuatu ( insertion) atau isi pikir diambil (
withdrawal )
• Siar pikir (broadcasting )
F2X. 0 Berkelanjutan
• 1 Episodik dengan kemunduran progresif
• 2 Episodik dengan kemunduran stabil
• 3 Episodik berulang
• 4 Remisi tak sempurna
• 5 Remisi sempurna
• 6 Lainnya
• 7 Periode pengamatan kurang dari 1 tahun
• Skizofrenia residual
Pernah menderita skizofrenia minimal 1 tahun
• Kemudian timbul gejala sisa berupa gejala-gejala negative yang
menonjol
Skizofrenia simpleks
• Ada gejala-gejala negative
• Tetapi tidak pernah ada gejala psikotik yang overt seperti
halusinasi, waham atau lainnya yang jelas.
• Gelandangan psikotik
• Gangguan Skizotipal
Afek tak wajar
Perilaku ganjil, aneh, eksentrik
Magical thinking
Cirkumstansial, metafora, overelaborat
• Suatu konsep
• Bukan diagnosa
• Maldaptasi secara psikologis terhadap diri dan
lingkungan karena tidak terselesai kannya konflik
intrapsikis yang tidak disadari (uncounscius) masa lalu .
• Timbul manifestasi gejala klinis gejala Nerotik
PSIKODINAMIKA NEROSA
Kajian patogenesa secara psikologis
MOT
MPE konversiperubahan perilaku
Transfer ke tubuh
Manifestasi neurosis :
1.Ekspresi cemas
• Gelisah
• Khawatir
• Takut
• Iritabilitas
• hiperarrousal
• Gangguan konsentrasi
3.Keluhan somatik
• Ggn makan
• Ggn berat badan
• Ggn sex
• Ggn GI tract
• Ggn tidur
• Letih lesu
• Kel otonom
• Neurasthenia
• Kel kardiovaskular
• Kel fisik lain
4.Komorbiditas Neurosis
• Cardiovaskular
• Neurologik
• Imuno endokrinologi
• Neoplasma dan penyakit degeneratif
• Intoksikasi zat/NAPZA
• Disfungsi ereksi
• Psikosomatik : kecemasan disalurkan pada organ yg
disarafi saraf vege tatif, sesuai persarapan
Primary gain :
- mempertahankan agar konflik internal tetap diluar
kesadaran cemas hilang
- Pertengkarankonflikmarahafonia atau
lumpuh
- Melihat peristiwa traumatikkonflik denial buta
- Takut hamil atau sangat ingin hamilkonflik
pseudocyesis
-Perasaan jijik atau benci konflik muntah
• Reaksi DISOSIASI
Cemas hebat mengakibatkan fungsi kepribadian
terpisah sehingga unsur-unsur kepribadian yang
terintegrasi bekerja sendiri-sendiri
anamnesa
Inspeksi Observasi psikiatrik
Palpasi Interview psikiatrik
Perkusi Assesment
Auskultasi Diagnosa
Gangguan afektif (mood) dibedakan menurut :
1.Episode tunggal atau multiple
2.Tingkat keparahan
• a.Mania : dengan gejala psikotik atau tidak
• b.Depresi : ringan,sedang dan berat
3.Dengan atau tanpa gejala somatik
• Impulsive
• Bagi2 duit, traktir berlebihan
• Akrab berlebihan, transaksi konyol
• Belanja tak terkendali
• Memakai napza, berkelahi
• Aktifitas sex berlebihan
• Tidur berkurang, banyak tingkah, energi besar,
banyak omong
• Sombong berlebihan ( grandiosity)
HIPO MANIK
2.Gejala tambahan :
a.konsentrasi dan perhatian berkurang
b.harga diri dan kepercayaan diri berkurang
c.perasaan bersalah dan tidak berguna
d.masa depan suram dan pesimis
e.ide bunuh diri
f.gangguan tidur
g.nafsu makan berkurang
3.Minimal 2 minggu
• A.Episode depresi ringan
- satu episode (pertama kali)
- sekurangnya ada 2 dari 3 trias gejala
- ada minimal 2 gejala tambahan
- sebutkan ada tidaknya gejala somatik
• Change in sleep
• Tearfulnes
• Sadness
• Change appetite
• Suicidal
• Brooding
• Change of psychomotor skill
• Lack of energy
• Lack of interest
• Pain
• Obsesi-compulsive
• Irritability
• Decrease of consentration
• Excessive of physical health
• Anxiety or phobias
Keluhan pasien depresi dalam praktek dokter
• Keluhan somatik
• Keluhan psikososial
pekerjaan, rumah tangga, pergaulan, kemampuan fungsi sosial
• Ide bunuh diri
• Peningkatan mortalitas dan/ morbiditas penyakit medis lainnya
Norepinephrine Serotonin
Dopamin drive
FAKTOR NEUROLOGIS, MEDIS DAN FARMAKOLOGIS
• Teori kognitif :
pola pikir afeksi behaviore
Tampilan Klinis
• DOPAMIN
• SEROTONIN
• NOREPINEPRIN
• NT ASAM AMINO
GABA = INHIBITOR
GLUTAMAT = EXITE
• MINIMAL 2 MINGGU
• MINIMAL MEMUAT MOOD TERDEPRESI ATAU HILANG
MINAT / RASA SENANG
MINIMAL 5 GEJALA BERIKUT
• MOOD TERDEPRESI SEPANJANG HARI
• HILANG MINAT / RASA SENANG
• BB MENURUN MIN 5%
• GANGGUAN TIDUR SETIAP HARI
• AGITASI/ RETARDASI MOTORIK
• HILANG ENERGI DIRI
• MERASA BERSALAH / TDK BERGUNA
• GANGGUAN BERPIKIR : MEMUTUSKAN,
KONSENTRASI
• BERPIKIR TTG MATI / IDE BUNUH DIRI
• DISFUNGSI SOSIAL
• BUKAN KRN ZAT
tirka nandaka,dr,spkj prod, don't copy without permit 222
MODUS DEPRESI BERAT
BIPOLAR II
Catatan : PPDGJ-III
Gangguan afektif bipolar episode kini manik dgn
gejala psikotik
CONTOH PENULISAN DX ;
BIPOLAR I EPISODE KINI MANIK DGN
GEJALA PSIKOTIK
DD. SKIZOAFEKTIF
Paresthesia
50 mg 50 mg
25mg
25mg
50 mg 50 mg 50 mg
25mg 25mg
75
50 75 mg CBZ 400 mg /
mg OXC 600mg
mg
50
mg CBZ 200 mg /
25mg
OXC 300mg
75 75
25mg 50 50 75 mg
mg mg
25mg 25mg mg mg
Penatalaksanaan
a.Psikologik : terapi behavioral (terapi Perilaku)
b.Farmaka : anti anxietas (Clobazam),anti depresan
(SSRI,MAOI)
2.Gangguan Anxietas ( pencemas)
A.Gangguan Panik
Definisi ; kondisi gangguan neurotic yang
dicirikan oleh serangan – serangan
kecemasan bersifat katastrofik
(panic),episode singkat,berulang,tanpa faktor
pencetus yang jelas.
Trias panik gejala :
1.Serangan kecemasan yang hebat
2.Berulang dan episode singkat ( ada awal dan
ada akhir )
3.Tanpa faktor pencetus yang jelas
(unpredictable)
Manifestasi klinis :
-Ketakutan yang hebat (takut mati,takut gila,takut serangan jantung)
-Serangan seolah mengenai organ vital seperti jantung sehingga segera
mencari pertolongan
-Diikuti dengan kondisi cemas antisipasi
-Disertai dengan agorafobia atau tidak
Penatalaksanaan
a.Psikologik
-Psikoterapi supportif
-Terapi perilaku
-Relaksasi
-Hipnoterapi
b.Farmakologik
-Anti cemas (alprazolam)
-Anti depresan (SSRI,Imipramin)
Gangguan Cemas Menyeluruh (Generalized Anxiety Disorder = GAD)
Definisi : Kondisi gangguan neurotik yang dicirikan oleh kekuatiran berlebihan dan tidak
realistik terhadap berbagai peristiwa kehidupan sehari – hari.
Trias gejala :
1.Kecemasan kadang – kadang disertai afek depresi
2.Ketegangan motorik dan hiperaktifitas otonom
3.Keluhan somatik kronis
4.Lama 6 bulan atau lebih (DSM-IV) , menurut PPDGJ-3 beberapa minggu atau lebih.
Penatalaksanaan
a.Psikologik
-Terapi kognitif
-Psikologi supportif
b.Farmakologik
-Anti anxietas (Clobazam)
-SSRI
3.Ganguan Obsesi – Kompulsi
Definisi : Kondisi gangguan neurotik yang dicirikan
oleh pikiran obsesif yaitu : dorongan Yang intrusive
( tidak dapat ditahan ) berupa gagasan
(ide),bayangan pikiran,atau impuls yang timbul
berulang – ulang dalam bentuk yang sama.Atau
tindakan kompulsif yaitu : perilaku
stereotipik,berulang tanpa tujuan yang jelas.
Trias gejala :
1.Keluhan somatik,banyak organ
2.Keluhan berpindah – pindah dan tidak berespons
baik terhadap pengobatan
3.Dokter shooping
4. Onset pertama kali usia kurang dari 30 tahun (
menurut DSM-IV)
B.Gangguan hipokondrik
Trias gejala :
1.Keyakinan adanya suatu penyakit
2.Minta pemeriksaan dokter berulang – ulang
3.Tidak ada bukti adanya kelainan
5.Gangguan Terhadap Stress Berat dan Gangguan Penyesuaian
Definisi : Gangguan neurotik yang timbul setelah terpapar dengan suatu kejadian traumatik
atau perubahan penting dalam kehidupan.
Jenis – jenisnya :
A.Post Traumatic Stress Dissorder (PTSD)
Setelah terpapar dengan kejadian traumatik maka timbul :
Trias gejala :
1.Re – experienced (pengalaman kembali)
2.Avoidance (penghindaran)
3.Hyper arousal (peningkatan kesadaran)
Trias gejala:
1.Ada stressor (perubahan kehidupan)
2.Timbul afek depresi dan atau cemas
3.Timbul dalam waktu 1 bulan dan sembuh dalam waktu 6
bulan (kecuali karena afek
depresi berkepanjangan)
Gangguan Dissosiatif / Konversi
Definisi : gangguan neurotik yang dicirikan
adanya kehilangan (sebagian atau
keseluruhan ) dari integritas diri, tetapi
tidak ada bukti gangguan fisik / organik
Fungsi badaniah atau mental hilang tanpa dikehendaki, gejala hilang –timbul terutama
bila menghadapi keadaan yang menimbulkan emosi yg hebat dan mempunyai arti
simbolik konflik
2. Reaksi DISOSIASI
Cemas hebat mengakibatkan fungsi
kepribadian terpisah sehingga unsur-unsur
kepribadian yang terintegrasi bekerja sendiri-
sendiri
Jenis-jenisnya :
Amnesia Dissosiatif
• Definisi : Hilangnya daya ingat terutama kejadian penting yang baru terjadi
tetapi tidak ada gangguan organik
Fugue Dissosiatif
• Definisi : Adanya amnesia dissosiatif ditambah melakukan pengembaraan
(vagabond )
Stupor Dissosiatif
• Definisi : Berkurangnya gerakan – gerakan volunter dan respon normal
terhadap rengsangan luar.
• Trias gejala:
• 1.Adanya stupor
• 2.Tidak ada gejala fisik
• 3.Adanya kesadaran yang baik
Gangguan Trans dan Kesurupan
Trance : Kehilangan sementara aspek
penghayatan akan identitas diri dan
kesadaran terhadap lingkungan, diluar
kemauannya dan bukan merupakan aktivitas
biasa.
Kesurupan (possesion trance) : Keadaan
trance ditambah seseorang berperilaku
seakan – akan dikuasai oleh kepribadian lain.
Gangguan Motorik Dissosiatif
Definisi : ketidakmampuan untuk mengendalikan seluruh atau
sebagian anggota gerak.
Psikodinamika :
-Suatu kelompok mengalami tekanan yang berat
-Sejumlah kecil kelompok sebagai pencetus gejala
diikuti anggota yang lain
-Biasanya latar belakang budaya sama
Penatalaksanaan
-Kelompok pencetus dipisah
-Berikan jaminan bahwa problemnya dapat diatasi
-Dapat melibatkan tokoh masyarakat
F5
Sindrom perilaku yang berhubungan dengan
gangguan fisiologi dan faktor fisik
Dulu sering disebut psikosomatik / psikofisiologis
Jenis-jenisnya ;
Gangguan makan
Anoreksia Nervosa
- Mengurangi berat badan dengan sengaja
- Merangsang muntah
- Memakai pencahar
- Ketakutan gemuk patologis
Bulimia Nervosa
- Ketagihan (craving) makan
- Ketakutan gemuk patologi : merangsang muntah, dsb.
Gangguan Makan berlebihan yang berhubungan
dengan gangguan psikologis ngemil
Reaksi obesitas
Muntah Psikologis
Hiperemis Gravidarum
Gangguan Tidur (non organic)
Ada 2 kelompok :
1.Dyssomnia
Gangguan tidur primer dalam hal: jumlah tidur,
kwalitas tidur atau waktu tidur.
Jenis-jenisnya :
Insomnia
- Kesulitan masuk tidur / mempertahankan tidur atau
kwalitas tidur buruk.
- Preokupasi : tidak bisa tidur
- Tidak puas tidur
- Minimal 3 X dalam seminggu dalam 1 bulan
2. PARASOMNIA
Jenis-jenisnya :
a.Somnambulisme (Sleepwalking)
- Terbangun dari tempat tidur dan berjalan-jalan (tanpa
disadari)
- Tidak ingat yang terjadi
- Sulit dibangunkan
- Biasanya 1/3 awal dari waktu tidur
b.Night Terrors (Terror tidur)
d.Disfungsi orgasme:
Tidak terjadi atau lambat
Ejakulasi dini:
Tidak mampu mengendalikan ejakulasi
e.Vaginismus:
Spasme otot-otot vagina
f.Disparenia:
Nyeri pada saat hubungan seksual
g.Dorongan sex yang berlebihan :
Laki-laki: Satiriasis
Wanita : Nimfomania
Gangguan mental dan perilaku yang berhubungan
dengan masa nifas
Gangguan mental berhubungan dengan masa nifas
tidak lebih dari 6 minggu pasca partus.
Jeni-jenisnya :
a.Post partum Depression
b.Psikosis masa nifas ( psikosis puerperalis)
Faktor psikologik dan perilaku yang berhubungan dengan gangguan
atau penyakit.
Gambaran utama :
Kepribadian Menghindar
Kepribadian Dependen
Kepribadian Anankastik ( obsesi - kompulsi)
Jenis-jenisnya :
- Pendendam
- Curiga / pencemburu
- Perasaan bermusuhan
- Merasa dirinya penting/ besar
- Mudah merasa dirinya disekongkoli atau konspirasi
pihak lain
Gangguan kepribadian Skizoid
Impulsif/ agresif
Tanpa mempertimbangkan akibat
Ada 2 tipe :
Tipe impulsive
Tipe ambang ( Borderline )
Gangguan kepribadian Histrionik
Bakar Patologis
- Melakukan pembakaran berulang-ulang tanpa motif yang jelas
-Sangat tertarik melihat kebakaran
Trikotilomania
- Dorongan yang kuat cabut rambut
Malingering : berpura-pura sakit
Gangguan Identitas Jenis Kelamin
Transeksualisme
- Ada keinginan hidup diterima sebagai anggota dari
kelompok lawan jenisnya
- Ada upaya operasi ganti kelamin atau terapi hormone
- Minimal lamanya 2 tahun
Jenis-jenisnya :
Fetishisme
Menggunakan benda dari lawan jenis untuk memberi
kepuasan sexnya, seperti : celana dalam, sepatu, dsb
Trasvestisme Fetishistik
Memakai pakaian lawan jenisnya untuk memuaskan sexnya
Ekshibisionisme
Kecenderungan berulang dan menetap untuk
memamerkan alat kelamin pada orang lain
Voyeurisme
Kecenderungan berulang dan menetap
melihat orang sedang berhubungan sex
Melihat orang yang sedang melepas pakaian
Diikuti masturbasi
Pedofilia
Kecenderungan preferensi terhadap
nak-anak
Sado-masokisme
Melibatkan pengikatan, penyiksaan atau
enghinaan
Definisi
Suatu Keadaan perkembangan mental yang terhenti
atau tidak lengkap.
• Retardasi sedang
IQ : 35 – 49
Dapat berkomunikasi seadanya untuk memenuhi
kebutuhan dasar
• Retardasi mental berat
IQ 20 – 34
Gangguan motorik
Kelainan klinis dari SSP
• Gambaran Umum
Onset pada bayi/ anak
Kelambatan perkembangan fungsi otak
Misalnya : Bahasa, keterampilan atau koordinasi
motorik
Terus menerus : tidak ada kejadian kekambuhan
Jenis-jenisnya
1. Gangguan perkembangan berbicara
dan berbahasa
2. Gangguan perkembangan belajar
3. Gangguan perkembangan Pervasif :
kelainan fungsi-fungsi individu dalam
semua situasi
Poin 3. Gambaran umum Gangguan
Perkembangan Pervasif
Klinis :
• Ada gejala hiperkinetik diatas tanpa gangguan tingkah laku.
• Usia diatas 5 tahun.
Jenisnya :
a. Mutisme Selektif.
Ciri :-Kemampuan berbicara dalam situasi-
situasi tertentu ( selektif ) terganggu.
-tidak ada kelainan organic
Etiologi psikiatri :
• paranoid / psikotik
• daya nilai realitas terganggu
• impulsive / gangguan kepribadian
• hipoksia, hipertiroid, asidosis
• obat : antikolinergik, digitalis, simpatomimetik
PERSIAPAN UMUM DALAM MENGEVALUASI PASIEN
AGITASI
Krisis
• Putus asa dan tak berdaya
• Konflik hidup dan stress
• Keinginan melarikan diri dari kenyataan
• Impulsive dan berbagai spectrum gangguan jiwa
Risiko tinggi
• Pria , usia lanjut, isolasi social
• Riwayat keluarga bunuh diri
• Nyeri kronis
• Pengangguran, jomblo
• Riwayat percobaan bunuh diri
Klinis
• 80% berhasil pada : pasien gangguan afektif
• 25% pada alkoholik
• Parasuisida : usaha bunuh diri berulang, menyangkal
bunuh diri berulang
Misalnya : overdosis obat
Fase intoksikasi
• Skizofrenia Katatonik-stupor
Gejala negative afek tumpul, mematung, isi pikir miskin
, mutisme, menarik diri ,kemauan tidak ada
membahayakan diri : tertabrak kendaraan, dan sebagainya
Tidak makan dan minum dehidrasi/ hipoglikemi
Gangguan manik
• hiperaktif, tidak tidur, aktifitas mental meningkat, logore
dehidrasi
• kewaspadaan kurang
Gangguan depresi berat
• Kemauan menurun
• Pasive suicide : mogok makan dan minum , menolak
diobati
Anoreksia nervosa
• Citra tubuh ( body image ) bahwa dirinya gemuk mirip
waham ketakutan menjadi jelek meskipun kurus. Tidak
makan dan minum atau sengaja dimuntahkan.
Bulimia
• Makan lahap berlebihan dan cepat, kurang dari 2 jam
dengan sembunyi-sembunyi lalu diet ketat,
dimuntahkan lagi, obat pencahar, diuretika.
• Menyesal telah makan banyak.
Akibat zat psikoaktif
• Amfetamin : stimulansia dehidrasi
• Opiad : nafsu makan hilang, kepedulian diri hilang
Delirium
Demensia
Pengekangan dan Seklusi
Pengekangan atau fiksasi merupakan intervensi yang sangat
berguna meskipun terkesan sadis dan merisaukan pasien
dan keluarganya.
Langkah –langkah :
• Pastikan informed consent ke keluarga
• Beritahu ke pasien bahwa tindakan pengekangan untuk
membantu dirinya dan beri kesempatan bila ia memilih
menghentikan perilaku yang mengarah kepada
pengekangan.
• Beri kesempatan minum obat.
• Siapkan personil 4 orang dan peralatan yang terbuat dari
kulit (idealnya)
• Kedua kaki pasien dilebarkan kedua sisi tubuh diikat seperti
ikatan burung rajawali
• lengan diikat di satu sisi tubuh dan lengan yang lain diikat diatas kepala.
• Kepala diletakkan lebih tinggi untuk kenyamanan dan cegah aspirasi
• Dokter memulai terapi dengan intervensi verbal, berikan medikasi sampai
tenang.
• Obsevasi tanda vital setiap 30 menit
• Kekangan diperiksa secara periodik untuk kenyamanan
Seklusi adalah isolasi pasien di lingkungan dengan stimulus rendah. Indikasi sama
dengan pengekangan hanya derajatnya lebih ringan.
Langkah-langkah seklusi :
• Pastikan informed consent ke keluarga
• Jelaskan bahwa seklusi hanya dilakukan selama pasien tidak dapat mengontrol
perilakunya
• Hindari objek yang berbahaya
• Periksa pasien tiap 15 menit
• Bila ada kekerasan seperti membenturkan kepala ke dinding lakukan
pengekangan.
FARMAKOTERAPI PADA PASIEN JIWA
5. Hematologik : agranulositosis
6. Metabolik : Jaundice
7. Kulit : dermatitis , fotosensitif
8. Mata : pigmentasi irreversible pada retina (tioridasin )
• Efek samping Ireversible : Tardive diskinesia : gerakan involunter
berulang pada otot reserpin 2,5mg/hari (dopamine depleting
agent)
SUBTIPE 5 HT KELAINAN
• 5 HT1A Depresi, anxietas
• 5 HT1B, 5HT1Db Migren
• 5 HT1D Depresi,
Gangguan makan
• 5 HT2A Simptom negatif
Gangguan sirkulasi
• 5 HT2C Anxietas,Serangan
panik
Dopamine System
Nigrostriatal pathway
Mesocortical pathway This pathway involved in the control of
Hypoactivity causes negative movement. Excessive blockade of
symptoms and cognitive dopamine receptors can lead to the
disorders development of EPS
Tuberoinfundibular pathway
Mesolimbic pathway
Controls prolactin secretion.
Blockade of dopaminergic Hyperactivity causes
transmission can cause positive symptoms
hyperprolactinemia
Peranan antagonis reseptor 5-HT2A
Antipsikotik
Membantu Jaras Mesokortikal memperbaiki
atipikal adalah
mengurangi memicu pelepasan aspek
antagonis
gejala depresi dopamin kognitif
reseptor
5-HT2A
Jaras Mesolimbik
Tidak mempengaruhi mempertahankan
pelepasan dopamin efek antipsikotik
5-HT1A
agonis
Mengatur Memberikan
tingkatan efek sebagai
dopamin antidepresan
5-HT2A
antagonis
• Parsial agonis D2
• Parsial Agonis 5HT1
• Antagonis 5HT2
Dopamin stabilizer
mengendalikan gejala positif dan negatif
Farmakokinetik Seroquel® (Quetiapine)
Parameter kunci Farmakokinetik Seroquel®
Parameter Nilai
Tmax 1 – 1.5 jam
T½ ~ 7 jam
Frekuensi Dosis Dua kali sehari
Metabolisme dimetabolisme dalam jumlah besar (<5%
dikeluarkan dalam bentuk tidak berubah),
metabolisme terutama oleh P450 3A4 dan
oleh P450 2D6, menjadi metabolit yang
inaktif.
Pengikatan protein ~83 %
Efek makanan Tidak ada pengaruh
Efek merokok Tidak ada pengaruh
+ –
Positif Negatif Kognitif Afektif
Antipsikotik
Tipikal
Antipsikotik
Atipikal
Source: PKT Seroquel
Quetiapine Pengikatan Reseptor Neurotransmitter
D1 D2
Reseptor
5HT2A
A1, 2 = a1, a2 adrenergik
D1,2 = dopamin
5HT1A
H1 = histamin
5HT1A, 2A = serotonin
M = muskarinik
H1 A1
A2
1 1 1
†
0.1 0.1 0.1
D2 5-HT2A 5-HT1A D2 5-HT2A 5-HT1A D2 5-HT2A 5-HT1A
1 1 1
Barbui C, et al. CNS Drugs 2005; Freedman R. NEJM 2005; Lieberman JA, NEJM 2005; Tuunainen A, et al. The
Cochrane Database of Systematic Review 2000
Efek Samping dari Anti-Psikotik Atipikal:
Pergeseran Resiko
Masalah Sebelumnya Masalah Saat Ini
Diabetes
Efek samping Neurologis
Pe+an
EPS + TD BB
Hiper-
glikemia
CVD
Resistensi
Pe+an Insulin
BB Resistensi
Hiper-
Insulin lipidemi
EPS
QTc
Hiper-
CVD
a
Dislipidemia
glikemi
QTc a
Walaupun AP atipikal telah menunjukkan lebih sedikit EPS tapi ternyata efek
samping lain muncul – pertambahan BB yg sering disertai DM tipe 2 dan
hiperkolesterolemia
Keamanan
Efek samping Clozaril Olanzapine Quetiapine Risperidone
Total sedang – berat 76 74 67 56
Insomnia* 4 16 13 31
Hipersomnia 45 32 33 25
Urinary hesitancy/mulut
20 0 47 6
kering/konstipasi **
Sex drive/sexual arousal/sexual
33 11 13 25
orgasm
Gynecomastia/galactorrhea 2 5 0 0
Sialorrhea*** 33 11 0 13
Mean Prolactin Level(ng/ml)4 -7.6 -6.6 -13.2 15.4
Weight > 7% 20 13 15 18
Weight change(lb) 1.4 (-23 – 28) 6.2 (-23 – 109) 1.1 (-30 – 47) 3.9 (-5 – 23)
Weight change/Tx Duration 0.5 1.0 -0.4 0.5
(lb/month) (-2.7 – 6.9) (-4.4 – 9.2) (-9.5 – 5.1) (-2.2 – 4.5)
Seizures 0 to + +++ 0 + 0 0
Other
Neuroleptic malignant + + + + ? ?
syndrome
Orthostatic hypotension + to + + + 0 to + + + + +d 0d 0
QTc 0 to + + 0 0 to + 0 0 to + 0 to +++
Protactin increase + + to + + + 0 + to + + 0c 0d 0e
Decreased ejaculatory 0 to + 0 0 0 0 0
volume
Weight gain 0 to ++ +++ + +++ + 0
Nasal congestion 0 to + 0 to + 0 to + 0 to + 0 to + 0
ANTI DEPRESI
• Sinonim : Thymoleptik, psychic energizer
• Gejala sasaran : syndrome depresi
Trias gejala :
• Perasaan hati yang murung ( mood/afek menurun )
• Hilang minat dan rasa senang
• Energi diri turun : kurang tenaga, mudah lelah
Gejala tambahan :
• Konsentrasi dan perhatian menurun
• Rasa harga diri dan percaya diri menurun
• Merasa bersalah dan berdosa , tidak berguna
• pesimistik , pandangan masa depan suram
• ide bunuh diri, mutilasi
• gangguan tidur/ sex
• gangguan nafsu makan
• Hendaya fungsi sehari –hari
• Gejala-gejala diatas minimal 2 minggu.
Mekanisme kerja obat
• Dasar : Depresi akibat dari penurunan aktivitas neurotransmitter aminergik
seperti serotonin, noradrenergic, dopamine di system limbic
Obat antidepresi ;
• Menghambat re-uptake aminergik neurotransmitter
• Menghambat kerja enzim penghancur aminergik neurotransmitter
Efek Samping :
• Sedasi ( mengantuk , kewaspadaan berkurang, fungsi kognitif menurun )
• Efek antikolinergik
• Efek antiadrenergik alfa
• Efek neurotoksik
• Over dosis : Intoksikasi trisiklik : Atropin Toxic Syndrome
• Exitasi SSP, Hipertensi,Hiperpirexia,konvulsi, delirium
• Tindakan : Lavage lambung, diazepam, prostigmin
• Monitoring EKG
Penggolongan
• Lini I inj IM Abilify bisa 3 kali sehari interval 2 jam : respons 45-
60 menit
atau IM Zyprexa bisa 3 kali sehari interval 2 jam
kedua diatas dpt di kombinasi dg Lorazepam ( max 4mg/hari)
• Lini II
Inj. IM Haloperidol dpt diulang 3 kali
dpt dikombine dgn Diazepam 10mg/ inj ( jgn dicampur)
evaluasi
• Hentikan antidepresi
• Hentikan cafein, alkohol dan zat lainnya
Rekomendasi episode mania
kombinasi
Lini I
• Litium / Divalproat + seroquel
• Litium / Divalproat + zyprexa
• Litium / Divalproat + Abilify
Lini II
• CBZ/ ECT/ Litium + Divalproat / Paliperidon
• Lini III
Haldol/ CPZ/
Litium / Divalproat + Haloperidol
Litium + CBZ atau Clozapin
Tidak direkomendasikan
• Gabapentin / Topiramat/ Lamotrigin/ Risperidon +
CBZ
• Olanzepin ( Zyprexa ) + CBZ
Depresi akut
• Lini I
Quetiupine ( seroquel)
Divalproat + antidepresant
AA + Antidepresant
GB II
• Lini I
Litium atau lamotrigin
• Lini II
Litium / Divalproat + Antidepresant
• Lini III
CBZ , AA, ECT
Tdk rekomended : gabapentin
valproat
• Mania akut
• Seizures parsial komplek
• Seizures absence
• Migrain propilaksis
• Skizofrenia ( kombinasi)
• bipolar
Kontra indikasi
• Wanita hamil
• Gangguan fungsi hati
• Alergi
Efek samping
• Gangguan liver
• SSP : sedasi, tremor, sakit kepala
• Rambut rontok, silau
Ikalep® ( Valproac Acid)
• Lini I
Litium / divalproat + SSRI
Olanzepin ( zyprexa) + SSRI
• Lini II
Quetiapin + SSRI
Divalproat + lamotrigin
Litium + Lamotrigin
Lini III
Olanzepin
Litium + CBZ
Divalproat/ CBZ + SSRI + Lamotrigin
First line
• Methylphenidat : 18 mg – 36mg / per hari
Concerta , Ritalin
Secundary Line
Atomoxepine ( Xenocy)
Bupropion
Clonidin
TCA
TERAPI DRUG ABUSE
INTOKSIKASI ALKOHOL
Berat : stupor, koma, henti nafas, bradikardi,
hipotermi, hipotensi, kejang, dll.
TERAPI :
• Pertahankan saluran nafas, atasi koma, hipotensi,
hipotermi, kumbahlambung (± 301), 60-100 mg norit
kp sonde.
• Kejang diazepam 5-10 mg iv kp ulang
• B1 100 mg im/iv, dextrose 50% 50-100 ml
bila curiga hipoglikemi.
• Naloxone 0,45-2 mg iv bila curiga opioida
• Haloperidol 5-10 mg im bila agitatif
INTOKSIKASI OPIOIDA
• Suportif, Simptomatik
• Naloxone 0,8 mg iv (0,01 mg/bb neonatus)
tunggu 15 mnt, diulang 1,6 mg, 3,2 mg.
• 0,4 mg iv tiap jam bila perlu
PUTUS OPIOIDA
• Simptomatik, klonidin 0,3-0,6/hr,
• Analgetika, anti insomnia, anti diare, dll.
INTOKSIKASI
SEDATIVA-HIPNOTIKA
• Biasanya dg alkohol
• Simptomatik, kp kumbahlambung bila kurang dari 6 jam
PUTUS ZAT
• Suportif, Simptomatik
• Lorazepam 1-2 mg/jam
• Psikotik haloperidol
• Hipertensi : clonidin,propanolol
PUTUS ZAT
• Simptomatik, anti depresan
PSIKOTERAPI
Psikoterapi adalah terapi atau intervensi yang menggunakan
cara-cara psikologik, dilakukan oleh seseorang yang terlatih
khusus, yang menjalin hubungan kerjasama secara
profesional dengan seorang pasien dengan tujuan untuk :
1.menghilangkan, mengubah atau menghambat gejala-
gejala dan penderitaan akibat penyakit .
2. mengubah perilaku yang terganggu
3. mendorong perkembangan positif dari kepribadian
JENIS-JENIS PSIKOTERAPI
Pembagian jenis-jenis psikoterapi yang akhir-akhir ini
banyak dianut yaitu :
1. Konseling dan sejenisnya.
2. Terapi perilaku
3. Terapi kognitif
4. Terapi kognitif – behavioral
5. Psikoanalisis
6. Terapi kelompok
7. Terapi keluarga
8. Terapi interpersonal
9. Intervensi krisis
ad.1 (Konseling):
Menurut para ahli sebetulnya konseling tidak termasuk psikoterapi, oleh karena
tidak memenuhi kriteria dan batasannya; antara lain teknik, tujuan dan orang
yang melakukannya, walaupun hubungan yang terjadi di dalamnya juga
merupakan “the helping relationships”. Konseling bukan hanya hubungan
profesional antara dokter-pasien, tetapi dapat dilakukan dalam berbagai bidang
profesi, misalnya guru, pengacara, penasehat keuangan, dan sebagainya.
Terdapat dua tipe konseling :
1. Pengarahan untuk mengatasi kesulitan pengambilan keputusan.
2. Konseling untuk membantu seseorang dalam suatu pilihan yang
vital (decision counseling to help people arrive at a vital choice).
ad.2 (Terapi Perilaku):
Prinsipnya yaitu bahwa semua perilaku, normal maupun
tidak, merupakan hasil dari apa yang dipelajari dan yang
tidak dipelajari. Menurut Eysenck, tidak ada yang mendasari
gejala yang terlihat, kecuali gejala tersebut; oleh karena itu
untuk mengatasi suatu gejala neurosis misalnya, adalah
dengan cara menghilangkan gejala tersebut . Biasanya
dilakukan bila tujuan-tujuan khusus dapat dicapai .
Contohnya pada fobia terhadap penerbangan pada orang
yang sangat ingin melakukan perjalanan sedangkan
perjalanan tersebut hanya dapat ditempuh dengan pesawat
terbang. Biasanya diberikan desensitisasi sistematik, dengan
menggunakan hirarki dari stimulus (stimulus bertingkat
secara bertahap).
(Terapi kognitif):
Prinsipnya yaitu dasar dari emosi dan perilaku ialah kognisi. Suatu gangguan emosi
atau perilaku terjadi karena adanya keyakinan yang salah yang irasional
(irrational false beliefs) . Terapi ini fokusnya adalah asosiasi antara proses pikir
dengan berbagai macam emosi. Indikasinya antara lain pada depresi neurotik.
ad.4. (Terapi kognitif – behavioral):
Dikembangkan oleh Albert Ellis (rational-emotive therapy). Merupakan
penggabungan antara terapi behavioral dengan terapi kognitif. Banyak dilakukan
terhadap pasien-pasien dengan ansietas, depresi, dan lain-lain.
ad.5 (Psikoanalisis):
Yang klasik (yang dikembangkan oleh S. Freud), dasarnya ialah
bahwa gangguan jiwa terjadi akibat konflik intrapsikik masa
lalu yang tidak terselesaikan. Yang dilakukan adalah
terhadap konflik tersebut, serta melakukan rekonstruksi
kembali terhadap kepribadian pasien. Fenomena yang
penting disini yaitu transferensi. Banyak kriteria yang harus
dipenuhi untuk melakukan psikoanalisis yang klasik ini. Kini
sejalan dengan teori psikoanalisis yang makin berkembang,
metoda terapinya pun banyak berubah dari yang klasik,
antara lain lebih menekankan interpretasi hubungan yang
terjadi saat terapi berlangsung (the here-and-now
interpretations) .
ad.6 (Terapi kelompok):
Dilakukan terhadap sekelompok pasien (misalnya enam atau delapan orang), oleh
satu atau dua orang terapis. Metode dan caranya bervariasi; ada yang suportif
dan bersifat edukasi, ada yang interpretatif dan analitik. Kelompok ini dapat
terdiri atas pasien-pasien dengan gangguan yang berbeda, atau dengan problem
yang sama, misalnya gangguan makan, penyalahgunaan zat, dan lain-lain.
diharapkan mereka dapat saling memberikan suport dan harapan serta dapat
belajar tentang cara baru mengatasi problem yang dihadapi .
• ad.7 Terapi keluarga
• Dilakukan bila struktur dan fungsi dalam suatu keluarga tidak berjalan
sebagaimana mestinya. Bila ada salah satu anggota keluarga yang mengalami
gangguan jiwa, akan mempengaruhi keadaan dan interaksi di dalam
keluarganya dan sebaliknya, keadaan keluarga akan mempengaruhi
gangguan serta prognosis pasien. Untuk itu seluruh anggota keluarga
diwajibkan hadir pada setiap sesi terapi .
TUJUAN TERAPI
• Memecahkan dan menurunkan konflik dan kecemasan
patogenik di dalam matriks hubungan interpersonal
• Meningkatkan persepsi dan pemenuhan kebutuhan anggota
keluarga lain oleh anggota keluarga.
• Meningkatkan hubungan peran yang sesuai antara jenis kelamin
dan antara generasi
• Memperkuat kemampuan anggota individu dan keluarga
sebagai keseluruhan untuk mengatasi tenaga destruksi di dalam
dan di luar lingkungan sekitarnya
• Mempengaruhi identitas dan nilai-nilai keluarga sehingga
anggota terorientasi kepada kesehatan dan perkembangan.
• Tujuan akhir dari terapi keluarga adalah untuk
mengintegrasikan keluarga ke dalam sistem yang lebih
besar di dalam masyarakat yang diwakili oleh sistem
tersebut seperti sekolah, fasilitas medis, badan sosial,
rekreasional dan kesejahteraan, sehingga keluarga tidak
terisolasi.
• Nilai fungsi keluarga dengan sebagai berikut :
• Amati interaksi diantara anggota keluarga
• Tanyakan hubungan antar anggota keluarga : amati verbal dan non verbal
• Mngembangkan beberapa hipotesis mengenai sistem keluarga.
• Cari adanya ” segitiga” yaitu dalam dua orang yang berkonflik, cenderung melibatkan
orang ketiga dalam konflik.
• Pertahankan netralitas dan empati
• Kenali power dalam keluarga dan perseorangan
• Fokuskan pada pola hubungan dan cara berinteraksi habitual.
• Tinjau riwayat keluarga dan genogram
• Umpan balik dan saran
• Bisa dilakukan sejak awal terapi
• Berikan banyak pilihan dan alternatif
• Susunlah saran atau rujukan
• LANGKAH-LANGKAH PENILAIAN KELUARGA YANG AKAN DITERAPI
• Pra wawancara : terapist harus mendapat informasi dasar mengenai struktur
keluarga dan sifat dari masalah yang dihadapi
• Berilah salam dan jadilah ”anggota” keluarga dengan membina rapport.
• Identifikasi masalah dengan cara mengexplorasi setiap pandangan anggota
keluarga terhadap masalah, penyelesaian apa yang telah dicoba dan hasil apa
yang diharapkan.
• Fokuskan pada pola hubungan dan cara berinteraksi habitual.
• Tinjau riwayat keluarga dan genogram
• Umpan balik dan saran
• Bisa dilakukan sejak awal terapi
• Berikan banyak pilihan dan alternatif
• Susunlah saran atau rujukan.
• Nilai fungsi keluarga dengan sebagai berikut :
• Amati interaksi diantara anggota keluarga
• Tanyakan hubungan antar anggota keluarga : amati verbal dan non verbal
• Mngembangkan beberapa hipotesis mengenai sistem keluarga.
• Cari adanya ” segitiga” yaitu dalam dua orang yang berkonflik, cenderung melibatkan
orang ketiga dalam konflik.
• Pertahankan netralitas dan empati
• Kenali power dalam keluarga dan perseorangan
• Fokuskan pada pola hubungan dan cara berinteraksi habitual.
MODEL INTERVENSI DALAM TERAPI KELUARGA
• Model eksperensial-psikodinamik
Kejujuran dan kejernihan komunikasi sebagai prioritas
utama. Membantu mengungkapkan pola hubungan keluarga
yang tidak disadari
• Model Bowen
Adanya emotional triangle ( segitiga emosi) sebagai tiga
bagian : kedekatan dua anggota keluarga cenderung
menyingkirkan yang ketiga. Tjuannya adalah menstabilkan
hot triangle dan bekerja dengan anggota keluarga yang
paling siap secara psikologis, secara individual, sehingga hot
trangle tidak timbul kembali.
• Model Sistem Umum
Setiap anggota keluarga adalah sistem dan tiap tindakan
di dalam keluarga menghasilkan reaksi pada salah satu
atau lebih anggotanya. Tiap anggota keluarga diharapkan
memainkan suatu peranan ( pembicara,penyiksa, korban,
penyelamat, pembawa gejala,pengasuh ) yang relatif
stabil. Anggota keluarga yang memenuhi masing-masing
peran dapat berubah. Beberapa anggota keluarga
mengkambinghitamkan salah satu anggota keluarganya
dengan menyalahkannya untuk masalah keluarga. Jika
pasien yang diidentifikasikan membaik, anggota keluarga
lain dapat menjadi kambing hitam. Keluarga digambarkan
sebagai memilih ikatan eksternal dan aturan internal.
Terapi Residensial
• Adalah terapi lingkungan yang tepat khususnya anak-anak
dan remaja dengan gangguan mental yang memerlukan
lingkungan yang sangat terstruktur dan terawasi selama
periode waktu yang cukup panjang . Lingkungan tersebut
mampu memberikan lingkungan yang stabil dan konsisten
dengan monitoring psikiatrik yang baik . Adapun terapi yang
dilakukan antara lain penatalaksanaan perilaku, lingkungan
yang bersifat tenukleus rapetik, psikoterapi, medikasi dan
pendidikan khusus.
• Terapi ini memberikan lingkungan hidup yang terstruktur
dimana pasien dapat membentuk perlekatan yang kuat dan
menerima komitmen dari anggota staf terapist. Lingkungan
tersebut menyediakan pengalaman
• emosional korektif dan kesempatan untuk mempermudah dan meningkatkan
perilaku adaptif pasien terutama jika ditemukan kekurangan tertentu seperti
defisit bicara dan bahasa, retardasi intelektual, hubungan teman sebaya yang
tidak adekuat, ngompol, kebiasaan makan yang buruk dan defisit atensi.
• Staf terapist terdiri dari perawat, pekerja sosial, guru, psikiater, psikolog, dokter
anak.
Indikasi terapi residensial antara lain : anak dengan gangguan konduksi, gangguan
pengendalian impuls.
• Lingkungan terapi antara lain terdapat fasilitas bagi sekolah tingkat pertama dan
program aktivitas di malam hari. Terdapat ruangan bermain yang cukup untuk 60
– 100 pasien serta lokasi strategis.
• Tujuan dari pusat terapi ini adalah untuk memberikan terapi dan pendidikan
khusus bagi anak-anak dan terapi bagi keluarga
ad.8 (Terapi interpersonal):
Dilakukan terhadap pasien yang mengalami konflik
saat ini dengan pihak-pihak lain yang bermakna
sehingga ia mengalami kesulitan dalam beradaptasi
terhadap perubahan-perubahan dalam karier atau
peran sosial atau pun perubahan hidup lainnya.
Banyak dilakukan terhadap depresi neurosis dan
depresi berat
.
ad.9 (Intervensi krisis):
Dilakukan terhadap pasien yang sedang mengalami suatu
krisis dan memerlukan tindakan segera (catatan: krisis yaitu
suatu respon terhadap keadaan bahaya atau penuh resiko
dan dirasakan / dihayati sebagai keadaan yang menyakitkan
/ a painful state), agar tercapai kembali keadaan seimbang
(emotional equilibrium). Dalam terapi ini kita harus
secepatnya membina hubungan interpersonal yang adekuat
serta mengerti peran psikodinamik dan hubungannya
terhadap krisis yang terjadi. Teknik yang dilakukan yaitu
reassurance, sugesti, manipulasi lingkungan dan medikasi
psikotropik. Kita ajarkan kepada pasien untuk menghindari
situasi yang berbahaya untuk mencegah terjadinya kembali
krisis di masa yang akan datang .
Terapi bermain
Secara psikodinamik fungsi bermain pada anak ada dua yaitu untuk memenuhi
keinginan dan mimpi serta mengendalikan pengalaman yang traumatik sehingga
dengan bermain berulang maka kecemasan dapat diatasi. Bentuknya antara lain
sandplay therapy, menggambar orang , rumah dan pohon, story telling technic,
squigle technic.
ELECTRO CONVULSIVE THERAPY
INDIKASI
1. Skizofrenia katatonik
2. Depresi psikotik
3. Respons terhadap obat buruk
KONTRA INDIKASI
• Nyeri kepala
• Nyeri otot
• Amnesia
• Robekan otot
• Luksasio
• Fraktur tulang
• Apnea
PROTAP ECT
• INFORMED CONSENT
• X-FOTO THORAX
• EKG
• PUASA 6 – 8 JAM
• BAB/BAK : KOSONGKAN
• PAKAIAN KENDOR
• ALAS DATAR DAN KERAS
• GIGI PALSU DILEPAS
• SEDIAKAN OKSIGEN
• TONGUE SPATEL SUDUT MULUT KANAN
• DIIKAT SETELAH ECT
TRANSCRANIAL MAGNETIC STIMULATOR