Anda di halaman 1dari 17

Oleh:

Saidna Zulfiqar Bin Tahir

PROGRAM PASCA SARJANA


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PENGERTIAN MENTAL:
Menurut Webster Dictionary, MENTAL adalah
“way of thinking”, berkenaan dengan
pikiran/gangguan saraf/kejiwaan.
Menurut Kamus Purwodarminto, MENTAL
merupakan “way of sense”.
Dari berbagai arti tersebut dapat disimpulkan
bahwa MENTAL merupakan cara berpikir &
berperasaan berdasarkan atas nurani yang
tercermin pada perilaku seseorang.
UU No.23 TAHUN 1992

KESEHATAN adalah “ keadaan sejahtera dari badan,


jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomis”.

POLA HIDUP SEHAT adalah segala uapaya guna


menerapkan kebiasaan baik dalam menciptakan hidup
yang sehat dan menghindarkan diri dari kebiasaan buruk
yang dapat mengganggu kesehatan.
PENGERTIAN KESEHATAN MENTAL
• Menurut Kartini Kartono dan Jenny Andary dalam Yusak (1999: 9-10),
ilmu kesehatan mental adalah ilmu yang mempelajari masalah
kesehatan mental/jiwa, yang bertujuan mencegah timbulnya
gangguan/penyakit mental dan gangguan emosi, dan berusaha
mengurangi atau menyembuhkan penyakit mental, serta memajukan
kesehatan jiwa rakyat.
• Kesehatan mental (mental hygiens) adalah ilmu yang meliputi sistem
tentang prinsip-prinsip, peraturan-peraturan serta prosedur-prosedur
untuk mempertinggi kesehatan ruhani (M. Buchori dalam
Jalaluddin,2004).
• Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa orang yang
sehat mentalnya adalah orang yang terhindar dari gangguan dan
penyakit jiwa, maupun menyesuaikan diri, sanggup menghadapi
masalah-masalah dan kegoncangan-kegoncangan yang bias, adanya
keserasian fungsi jiwa, dan merasa bahwa dirinya berharga, berguna,
dan berbahagia serta dapat menggunakan potensi-potensi yang ada
semaksimal mungkin (Sururin,2004: 144).
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
kesehatan MENTAL
INTERNAL
1. Faktor internal adalah yang berasal dari dalam diri
seseorang, misalnya ; sifat pemarah, halus, talenta di
bidang kesenian, dan sebagainya
2. Faktor keturunan juga cenderung memegang peran
terhadap mental seseorang, misalnya: intelektualitas,
emosi, dan potensi.
EKSTERNAL
Yang dimaskud dengan faktor eksternal adalah faktor-
faktor yang ada di luar diri manusia dan dapat
mempengaruhi mental (cara berpikir dan cara berperasaan
berdasarkan hati nuraninya).
Macam-macam gangguan kesehatan
mental
1. Gangguan organik otak
- Huntington : Penyakit genetik
- Multiple Sclerosis : Gangguan sistim kekebalan tubuh
- Pikun
- Parkinson : Gangguan saraf menyebabkan kelumpuhan
- Intoksisasi : Mengkonsumsi obat dan alkohol
2. Gangguan Kecemasan
- Depresi - Phobia - Panik - Evoidant
- Dependent - Obsesif Kompulsif
3. Gangguan kepribadian
- Odd Prilaku - Dramatis atau emosional tak menentu
4. Gangguan Psikotik : kumpulan penyakit yang sangat
mempengaruhi proses otak dan berpikir. 
TERAPI GANGGUAN KESEHATAN
MENTAL

1. Terapi Seni,. Menggambar melukis, atau bekerja dengan tanah liat


dengan terapis seni dapat membantu Anda mengungkapkan hal-hal
yang Anda mungkin tidak dapat dimasukkan ke dalam kata-kata.
2. Terapi perilaku. Ini jenis terapi ini sangat terstruktur dan berorientasi
tujuan. Dimulai dengan apa yang anda lakukan sekarang, dan
kemudian membantu Anda mengubah perilaku Anda.
3. Biofeedback. Ini jenis terapi dapat membantu Anda belajar untuk
mengontrol fungsi tubuh seperti ketegangan otot atau pola gelombang
otak.
4. Cognitive Therapy. Ini jenis terapi mengambil pendekatan bagaimana
Anda berpikir, merasa dan berperilaku.
5. Terapi Pijat. Terapi pijat dapat membantu untuk mengurangi
kecemasan dan stres.
TERAPI GANGGUAN KESEHATAN
MENTAL
6. Terapi Farmakologi (Obat). 
7. Play Therapy. Play terapi memungkinkan anak-anak untuk bertindak
keluar masalah mereka dengan mainan dan permainan. 
8. Terapi psikoanalitik. Ini jenis terapi ini dikembangkan oleh Sigmund
Freud. Dalam jenis terapi, Anda bekerja untuk mengungkap hal-hal dari
masa lalu Anda yang mempengaruhi pikiran, emosi, dan perilaku.
9. Terapi psikodinamik. Ini jenis terapi membantu Anda membawa
perasaan Anda yang sesungguhnya ke permukaan.   
10.Terapi Psychoeducational. Ini jenis terapi melibatkan ajaran terapis
bukan klien berbicara. Anda dapat belajar tentang gangguan, pilihan
pengobatan, dan bagaimana mengatasi gejala.
11.Terapi relaksasi. Cara Belajar untuk bersantai dapat membantu untuk
mengurangi kecemasan dan stres. Yoga dan meditasi juga dapat
membantu.
Mengetahui dan memahami
jiwa yang sehat
Dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 1959
memberikan batasan mental yang sehat adalah sebagai berikut :
1. Dapat menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan
meskipun kenyataan itu buruk banginya.
2. Memperoleh kepuasan dari hasil jerih payah usahanya.
3. Merasa lebih puas memberi dari pada menerima.
4. Secara relatif bebas dari rasa tegang dan cemas.
5. Berhubungan dengan orang lain secara tolong-menolong dan
saling memuaskan.
6. Menerima kekecewaan untuk dipakainya sebagai pelajaran
dikemudian hari.
7. Menjuruskan rasa permusuhan kepada penyelesaian yang kreatif
dan konstruktif.
8. Mempunyai rasa kasih sayang yang besar.
9. Agama
MANFAAT POLA HIDUP SEHAT
1. Berpenampilan lebih sehat dan ceria.
2. Dapat tidur nyenyak.
3. Dapat menikmati kehidupan sosial baik di lingkungan keluarga
maupun masyarakat.
4. Dapat belajar dan berkarya lebih baik.
5. Dapat meningkatkan produktivitas kerja.
6. Berpikir sehat dan positif.
7. Merasa tentram dan nyaman.
8. Memiliki rasa percaya diri dan hidup seimbang.
MANFAAT PEMBINAAN KESEHATAN
MENTAL

Agar setiap peserta didik dan pendidik


bermental baik (bermoral, jujur,
terpercaya, bertanggungjawab dan
disiplin) dalam melaksanakan tugasnya,
dan sekaligus dapat menjadi teladan bagi
lingkungannya.
PEMBELAJARAN

Dalam kamus bahasa Indonesia, kata “Belajar” adalah tindakan, proses,


atau pengalaman memperoleh pengetahuan atau keterampilan. Atau
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui sekolah atau
belajar.

UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan


terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, ahlak mulia serta ketrampilan diri.

Belajar diartikan sebagai suaru proses perubahan tingkah laku individu


melalui interaksi dengan lingkungan.(Yusak Baharuddin, 1999: 13).

Unsur-unsur dinamis dalam proses belajar terdiri dari : Motivasi, bahan


blajar (materi), alat bantu (media), suasana belajar, keadaan fisik dan
psikologis subjek belajar.
TUJUAN PEMBELAJARAN

Permendiknas RI No.52 Tahun 2008


(tentang Standar Proses)

 Memberikan petunjuk untuk memilih isi mata pelajaran.


 Menata urutan topik-topik.
 Mengalokasikan waktu.
 Memilih alat bantu pengajaran dan proses pengajaran.
 Menyediakan ukuran (standar) untuk mengukur prestasi belajar siswa
TUJUAN PEMBELAJARAN

 Robert F. Mager (1962), prilaku yang hendak dicapai atau yang dapat
dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu.
 Kemp (1977) dan David E. Kapel (1981), suatu pernyataan yang spesifik
yang dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam
bentuk tulisan untuk menggambarakan hasil belajar.
 Oemar Hamalik (2005), suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang
diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsung pembelajaran.
 Para ahli memberikan esensi yang sama, bahwa: (1) tujuan pembelajaran
adalah tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada siswa setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran, (2) tujuan dirumuskan dalam bentuk
pernyataan atau deskripsi yang spesifik (tertulis).
KONSTRIBUSI PSIKOLOGI
TERHADAP PENDIDIKAN

1. Pengembangan Kurikulum: Pemahaman aspek


perilaku dalam belajar mengajar.
2. Sistem Pembelajaran: Lahirnya teori yang
mendasari sistem pembelajaran.
3. Sistem Penilaian: Memahami seberapa jauh
tingkat keberhasilan pendidikan.
IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN

 Akal yang sehat terdapat pada jiwa yang sehat. Seseorang yang
memiliki jiwa yang sehat apabila perasaan, pikiran, maupun fisiknya
juga sehat. Jiwa (mental) yang sehat keselarasan kondisi fisik dan
psikis seseorang akan terjaga. (M. Buchori dalam Jalaluddin,2004:
154)
 Tercapainya proses dan tujuan dari pembelajaran yaitu perubahan
perilaku atau kompetensi pada siswa setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai