STEFFI BARMO
K012181026
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
ii
Tesis
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Magister
Program Studi
Kesehatan Masyarakat
STEFFI BARMO
Kepada
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
iii
iv
v
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat limpahan
kasih dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan
Banyak kendala yang dihadapi oleh peneliti dalam proses penelitian dan
akan tetapi berkat penyertaan dan pertolongan Tuhan YME serta bantuan dari
berbagai pihak maka tesis ini dapat terselesaikan. Dalam kesempatan ini
Mochtar Thaha, M.Sc sebagai ketua komisi penasehat dan bapak Prof. Dr.
H. Indar, SH., MPH sebagai anggota komisi penasehat dalam penulisan tesis
ini atas bantuan, bimbingan dan motivasi yang telah diberikan mulai dari
tahap akhir penulisan tesis ini. Serta kepada bapak Sudirman Nasir, S.Ked.,
MWH., Ph.D., bapak Dr. dr. Noer Bahry Noor., M.Sc., dan bapak dr.
Furqaan Naiem, M.Sc., Ph.D.sebagai Tim Penguji atas kritik, saran dan
besarnya kepada kedua orang tua Bapak Ruslan dan Mama Yudiarti yang
tercinta atas dukungan moral, materil, semangat dan doa-doa yang tak pernah
vi
penulisan tugas akhir ini. Serta saudara penulis Monica T. Barmo dan seluruh
keluarga yang telah banyak memberikan banyak bantuan, semangat, dan doa
kepada penulis.
manusia biasa. Olehnya itu, pada kesempatan ini penulis mengharapkan kritik
dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun untuk kebaikan dan
penyempurnaan selanjutnya.
Steffi Barmo
ix
x
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................... i
HALAMAN PENGAJUAN ............................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS .................................................. iv
PRAKATA ........................................................................................ v
ABSTRAK ....................................................................................... ix
ABSTRACT ..................................................................................... x
DAFTAR ISI ..................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .............................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................... xvi
DAFTAR ARTI SINGKATAN ........................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................... 9
C. Tujuan Penelitian ...................................................... 9
D. Manfaat Penelitian.................................................... 11
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................. 12
A. Tinjauan Umum tentang Promosi Kesehatan ........... 12
B. Tinjauan Umum tentang Rumah Sakit ..................... 13
C. Tinjauan Umum tentang Promosi Kesehatan
Rumah Sakit ............................................................ 14
D. Landasan Teori ......................................................... 33
E. Kerangka Konsep ..................................................... 51
F. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif ................. 52
G. Hipotesis .................................................................. 59
xii
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Tabel 2.1 Sintesa Hasil Penelitian 27
Tabel 3.1 Distribusi Frekuensi Sampel Penelitian 65
Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di 76
Rumah Sakit Bhayangkara Makassar Tahun 2020
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
Gambar 2.1 Teori Implementasi George Edward III 33
Gambar 2.2 Penyelenggaraan PKRS menurut
Permenkes No. 44 Tahun 2018 35
Gambar 2.3 Kerangka Konsep Penelitian 51
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
Lampiran 1 Lembar Persetujuan 139
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian 140
Lampiran 3 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas 146
Lampiran 4 Master Tabel 155
Lampiran 5 Output data penelitian 175
Lampiran 6 Etik Penelitian 186
Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian 187
Lampiran 8 Surat Keterangan Selesai Penelitian 188
Lampiran 9 Dokumentasi 190
Lampiran 10 Curriculum Vitea 191
xviii
DAFTAR SINGKATAN
UU Undang-undang
RI Republik Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kegiatan yang telah dilakukan dan lebih dari 700 rumah sakit di 25 negara
Eropa dan seluruh dunia telah tergabung dalam jaringan tersebut (WHO,
2004).
hanya dianggap sebagai bagian dari akreditasi rumah sakit (Afshari et al.,
2016).
kesehatan rumah sakit jauh lebih cepat. Perkembangan yang cepat ini
dan komitmen pemerintah yang kuat (Huang, Chien, & Chiou, 2016).
standar. Sebagai hasilnya, lima standar inti yang berlaku untuk semua
rumah sakit yang dapat diaplikasikan pada semua rumah sakit. Standar
sebagai tempat kerja yang sehat dan standar kelima penawaran dengan
Barat Laut, hanya lima rumah sakit yang menjadi anggota jaringan
program untuk mendidik orang untuk berpartisipasi dalam program ini, dan
4
kesehatan yang jelas. Dan bahwa rumah sakit harus didesain dengan
daya di PKRS. Setelah lebih dari satu dekade inisiasi proyek promosi dari
WHO, PKRS sekarang terbukti tidak hanya visi, tetapi juga fokus terhadap
Studi yang dilakukan di tiga belas rumah sakit mitra kerja BPJS
terjadi dalam kategori CMG yang sama dan setidaknya di kategori tingkat
keparahan yang sama. Biaya layanan rawat inap lebih mahal 104-113%
dari biaya perawatan awal. Selain itu, sekitar 15-16% kasus penerimaan
kesehatan dalam hal ini dapat menjadi salah satu solusi dengan intervensi
sakit.
2014 dan penerapan akreditasi rumah sakit versi 2012 mewajibkan rumah
dan edukasi yang efektif juga dapat mewujudkan peningkatan mutu dan
6
sakit yang masih terkendala dengan kurangnya SDM atau tenaga promosi
kesehatan di rumah sakit dan juga kurang mendapat perhatian dari pihak
yang telah dibentuk terdiri dari petugas kesehatan yang memiliki tugas
ganda selain mengambil tugas menjadi tim PKRS mereka juga memiliki
tugas lain, seperti dokter, perawat, bidan dll. Selain itu, pelaksanaan
promosi kesehatan pada tahun 2011. Hal ini diakibatkan karena mereka
dan rehabilatif. Padahal rumah sakit juga mempunyai fungsi sosial untuk
(Prahesti, 2018)
menjadi salah satu dari sekian banyak rumah sakit di Indonesia yang
ganda yang diterima oleh petugas atau staf PKRS di rumah sakit tersebut
sakit, pengunjung rumah sakit, dan masyarakat sekitar rumah sakit, rumah
RI, 2018).
(Widodo, 2010).
baik, agar apa yang disampaikan mampu diterima oleh para staff ataupun
pasien.
rumah sakit tersebut. Dengan adanya ketiga sumber daya tersebut maka
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
Makassar
Bhayangkara Makassar
Bhayangkara Makassar
Makassar
11
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis :
sakit.
yang telah dibuat. Sebagai dasar untuk mengetahui apa saja yang
.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri,
integral dari organisasi sosial dan medis yang fungsinya adalah untuk
(Adisasmito, 2009).
sebagai:
kebutuhan medis.
14
kesehatan.
kesehatan.
adalah rumah sakit yang tidak hanya menyediakan pelayanan medis dan
oleh, untuk, dan bersama mereka, sesuai sosial budaya mereka, serta
d. Pasien.
e. Keluarga Pasien.
a. Pemberdayaan Masyarakat
konseling terhadap:
pada Pasien setelah pulang dari Rumah Sakit atau rujuk balik
dengan keahlian.
b. Advokasi
berperan
harus dibuat:
1H).
memecahkan masalah.
21
dan lain-lain.
c. Kemitraan
yang baik tidak dapat dilaksanakan oleh Rumah Sakit itu sendiri,
1) Kesetaraan
kepentingan bersama.
2) Keterbukaan
3) Saling menguntungkan
pihak donatur.
23
masing.
masing.
dan dibantu.
penyakit sapi gila, virus ebola, flu babi, dan penyakit menular lainnya.
Taiwan memiliki lebih dari 150 rumah sakit dan layanan kesehatan
Sanchaisuriya, 2011)
27
Tabel 2.1
2 (Purba, BM, Pelaksanaan Analisis Input: ketersediaan Hasil penelitian di Rumah Sakit Persamaan :
& Shaluhiyah, Kegiatan Promosi kualitatif kebijakan Bhayangkara Tingkat II menganalisis
2016) Kesehatan Rumah menggunakan tentang PKRS, Semarang menunjukkan bahwa pelaksanaan
Sakit (PKRS) Di pendekatan ketersediaan promosi kesehatan di rumah PKRS
Rumah Sakit deskriptif sumberdaya manusia sakit tidak dilaksanakan sesuai
Bhayangkara yang dengan fungsi dalam standar Perbedaan :
Tingkat II melaksanakan promosi kesehatan kementeri menggunakan
kegiatan PKRS, kesehatan karena sumber daya teori yang
28
Proses
(proccess): strategi
kegiatan PKRS,
materi
kegiatan PKRS,
media kegiatan
PKRS, waktu
pelaksanaan kegiatan
PKRS dan tempat
pelaksanaan
kegiatan PKRS,
keluaran (output):
hasil kegiatan
29
berupa peningkatan
pengetahuan
sasaran dan jumlah
sasaran yang
terlibat dalam
kegiatan PKRS.
4 (Husodo, Pelaksanaan Analisis Input : Komitmen, Dari hasil penelitian, diketahui Persamaan :
Widjanarko, & Promosi Kesehatan kualitatif sumber daya bahwa manajemen tim PKRS menganalisis
Ardyra, 2017) Rumah sakit di menggunakan manusia, sarana, masih bekerja ganda dengan pelaksanaan
RSJD dr. Amino pendekatan dana profesi utama dan tidak ada PKRS
Gondohutomo deskriptif pelatihan khusus promosi
Provinsi Jawa Proses : PKRS untuk kesehatan. PKRS mencakup Perbedaan :
Tengah pasien, PKRS untuk semua bagian rumah sakit tetapi menggunakan
klien sehat, PKRS tidak ada evaluasi pemantauan teori yang
luar gedung per bagian, tidak ada target berbeda.
Dampak : Perubahan
pengetahuan dan
sikap pasien,
30
keluarga pasien,
dan klien
3 (Prahesti, Evaluasi Standar Analisis Pemenuhan standar Hasil penelitian menunjukkan Persamaan :
2018) Promosi Kesehatan kualitatif PKRS bahwa RSI Surabaya belum menggunakan
Di Rumah Sakit menggunakan mempunyai anggota khusus standar PKRS
Islam Surabaya pendekatan yang difokuskan dalam
deskriptif pelaksanaan PKRS. Tim PKRS Perbedaan :
observasional yang telah terbentuk terdiri dari Penelitian
petugas kesehatan yang Prahesti hanya
memiliki tugas Ganda selain hanya ingin
mengemban tugas menjadi tim melihat
PKRS juga menjadi petugas gambaran
kesehatan lain, misalnya dokter, pemenuhan
perawat, bidan dll. Selain itu, standar
dalam pelaksanaan kegiatan
PKRS di RSI Surabaya belum
sepenuhnya memenuhi standar
acuan dari standar PKRS oleh
pusat promosi kesehatan tahun
2011.
4 (Lestari, Faktor-Faktor Yang Metode Faktor predisposisi : Pentingnya Pengetahuan, sikap Persamaan :
Madjid, & Mempengaruhi kualitatif dan pengetahuan dan terhadap pasien dengan TB, terdapat variabel
Nasution, Layanan Promosi penerapan waktu edukasi, cara komunikasi, yang sama yaitu
31
2017) Kesehatan Pada study kasus sikap media promosi dan cara sikap
Pasien memodifikasi lingkungan.
Tuberkulosis Paru Faktor pendukungan : Peningkatan pengetahuan Perbedaan :
waktu, komunikasi Dilakukan
Di Ruang Eboni perawat, media pasien melalui promosi
Lantai 3 RS PMI kesehatan oleh perawat dengan metode
promosi
Bogor Tahun 2017 diharapkan dapat memutuskan kualitatif dengan
Faktor pendorong: rantai penularan TB. menggunakan
modifikasi lingkungan teori yang
berbeda.
5 (Alhamda, Analisis Kebutuhan Penelitian ini Ketersediaan sumber Pelaksanaan program promosi Persamaan :
2012) Sumber Daya menggunakan daya promosi kesehatan belum berjalan menganalisis
Promosi Kesehatan metode kesehatan di rumah dengan baik dan belum sesuai variabel yang
sakit dari segi tenaga,
Di Rumah Sakit kualitatif dengan petunjuk pada buku sama yaitu
dana, dan sarana
Umum Daerah dengan prasarana pedoman pelaksanaan promosi sumberdaya
Solok, Sumatera melakukan kesehatan di rumah sakit yang
Barat wawancara dikeluarkan oleh Departemen Perbedaan :
mendalam Kesehatan RI. secara
keseluruhan
membahas
tentang analisis
kebutuhan
sumberdaya
PKRS di RSUD
Solok
32
7 (Taghdisi et Self-assessment of Penenlitian ini Dimensi standar Mengenai situasi moderat Persamaan :
al., 2018) health promoting menggunakan PKRS : Kebijakan rumah sakit dalam standar HPH menggunakan
Hospital’s activities metode manajemen, dan skor rendah dari kebijakan standar PKRS
in the largest heart kuantitatif penilaian pasien, manajemen, rumah sakit yang
Hospital of dengan informasi dan diteliti harus menegakkan Perbedaannya :
Northwest Iran pendekatan intervensi pasien, standar, terutama dalam menggunakan
study cross Mempromosikan kebijakan manajemen. Juga, standar PKRS
tempat kerja yang ada kebutuhan untuk program WHO dan
33
8 (Tatang & Evaluation Study of Penelitian ini Pengetahuan, sikap, Hasil penelitian menunjukkan Persamaan :
Mawartinah, Health Promotion adalah aktivitas promosi bahwa rata-rata pengetahuan menggunakan
2019) Hospital (HPH) in penelitian kesehatan rumah karyawan cukup baik (5,6; variable yang
Muhammadiyah kuantitatif sakit, dan pelatihan maks: 10) dan sikap baik (29,6, sama yaitu sikap
Hospital in DKI dengan desain promosi kesehatan maks: 40), tetapi aktivitas HPH dan standar
Jakarta, Indonesia cross-sectional. rumah sakit, dan rendah (25,3%), dan rendahnya PKRS
standar PKRS keterlibatan dalam pelatihan
HPH (13,5%). Prestasi tertinggi Perbedaan :
adalah standar "kemitraan" menggunakan
(68%), dan pencapaian standar PKRS
terendah adalah "meninjau tahun 2011
kebutuhan komunitas rumah
sakit" (50%). Ada 56%
responden yang menyatakan
pencapaian standar nasional
HPH di Rumah Sakit
Muhammadiyah baik. Hasil
penelitian ini sebagai berbasis
bukti untuk merancang prioritas
strategi peningkatan HPH di
34
9 (Amiri et al., The Impact of Penelitian ini Standar promosi Hasil awal menunjukkan Persamaan :
2016) Setting the menggunakan kesehatan rumah dampak positif dari penerapan menggunakan
Standards of Health metode kuasi sakit dan kepuasan standar di rumah sakit yang standar PKRS
Promoting Hospitals ekspreimental pasien telah menyebabkan peningkatan
on Hospital banyak parameter di rumah Perbedaan :
Indicators in Iran sakit intervensi. Oleh karena itu, menggunakan
dalam rangka meningkatkan metode
kegiatan promosi kesehatan di penelitian yang
rumah sakit di seluruh negeri berbeda dan
dan untuk meningkatkan menggunakan
anggota jaringan internasional variabel
rumah sakit yang kepuasan pasien
mempromosikan kesehatan
(HPH), pembentukan program
ini di semua rumah sakit
pemerintah dan swasta
disarankan.
10 (Sofi Hidayati, Gambaran Penelitian ini Pemberdayaan, Hasil penelitian ini menyatakan Persamaan :
Istiaji, & Pelaksanaan merupakan Pengembangan bahwa Perencanaan promosi menganalisis
Sandra, Promosi Kesehatan penelitian Kemitraan, Upaya kesehatan di instalasi rawat pelaksanaan
2016) pada Instalasi kualitatif Advokasi, Pembinaan jalan Rumah PKRS
Rawat Jalan dengan metode suasana dan
35
Ditinjau dari studi kasus. Pengembangan Sakit Paru Jember didukung Perbedaan :
Pendekatan SDM, IPTEK, media oleh pimpiPnan dengan adanya mengunakan
PRECEDE - dan sarana, dan kebijakan tertulis, strategi variabel yang
PROCEED Fase infrastruktur promosi kesehatan, petugas berbeda.
Lima dan Enam kesehatan yang profesional, dan
(Studi Kualitatif di partisipasi serta kerjasama antar
Rumah Sakit Paru staf. Hambatan dalam
Jember) pelaksanaan promosi kesehatan
di Rumah Sakit Paru Jember ini
antara lain kurangnya
manajemen waktu dan SDM
petugas promkes, kondisi
lingkungan rumah sakit, serta
perilaku masyarakat yang sulit
diubah.
33
D. Landasan Teori
1. Teori Implementasi
Komunikasi
Sumber Daya
Implementasi
Disposisi
Struktur Birokrasi
dokumen saja.
2015) .
35
Tahun 2018
36
Elemen:
PKRS.
PKRS.
PKRS.
Sakit.
disiplin/profesi.
berkompeten.
berkelanjutan.
Kesehatan berkelanjutan.
Kesehatan
Elemen:
meliputi:
1. Status merokok
3. Aktivitas fisik
4. Status nutrisi
3. Tingkat pendidikan.
4. Penggunaan bahasa.
meliputi:
risiko lainnya.
Promosi Kesehatan.
berkelanjutan
Kesehatan
sama.
44
Elemen:
Pasien, meliputi:
medik.
rekam medik.
komunitas.
ditindaklanjuti di komunitas.
sumber di komunitas.
46
intervensi di komunitas.
Sakit.
berupa:
media audiovisual.
ASI eksklusif.
sebagainya.
kesehatan.
Promosi Kesehatan
Elemen:
meliputi:
setiap bulan.
Kesehatan.
instalasi/unit terkait.
ditindaklanjuti di komunitas.
bulan sekali.
Sakit.
51
E. Kerangka Konsep
Regulasi
Asesmen
Intervensi
IMPLEMENTASI PROMOSI
Monitoring dan Evaluasi
KESEHATAN DI RUMAH SAKIT
BHAYANGKARA MAKASSAR
Sumber daya
Komunikasi
: Variabel Independen
1. Regulasi
a. Defenisi Oprasional
Tidak Setuju dengan nilai 2 dan Sangat Tidak Setuju dengan nilai 1.
yaitu: 10 x 5 = 50
yaitu: 10 x 1 = 10
Range: 50 – 10 = 40
40
Interval: = 20
2
b. Kriteria objektif
2. Asesmen
a. Defenisi Oprasional
Tidak Setuju dengan nilai 2 dan Sangat Tidak Setuju dengan nilai 1.
yaitu: 10 x 5 = 50
yaitu: 10 x 1 = 10
Range: 50 – 10 = 40
40
Interval: = 20
2
54
b. Kriteria objektif
3. Intervensi
a. Defenisi Oprasional
jawaban yang “Ya” diberi nilai 1 dan “Tidak” diberi nilai 0. Jumlah
(1 × 5)+(0 ×5)
= 2
5+0
= 2
= 2.5
55
b. Kriteria objektif
a. Defenisi Operasional
nomor.
yaitu: 10 x 5 = 50
yaitu: 10 x 1 = 10
Range: 50 – 10 = 40
56
40
Interval: = 20
2
b. Kriteria objektif
5. Komunikasi
a. Defenisi Oprasioanal
jawaban yang “Ya” diberi nilai 1 dan “Tidak” diberi nilai 0. Jumlah
(1 × 4)+(0 ×4)
= 2
4+0
= 2
=2
b. Kriteria objektif
6. Sumber daya
a. Defenisi Operasional
Guttman. Untuk jawaban yang “Ya” diberi nilai 1 dan “Tidak” diberi
(1 × 4)+(0 ×4)
= 2
4+0
= 2
=2
b. Kriteria objektif
a. Defenisi Operasional
nilai 3, Tidak Setuju dengan nilai 2 dan Sangat Tidak Setuju dengan
yaitu: 10 x 5 = 50
yaitu: 10 x 1 = 10
Range: 50 – 10 = 40
40
Interval: = 20
2
b. Kriteria Objektif:
a. Defenisi Operasional
jawaban yang “Ya” diberi nilai 1 dan “Tidak” diberi nilai 0. Jumlah
(1 × 4)+(0 ×4)
= 2
4+0
= 2
=2
b. Kriteria Objektif:
G. Hipotesis
penelitian yang masih akan diuji kebenarannya. Dalam penelitian ini yang
Makassar
Makassar
60
Makassar
Bhayangkara Makassar
Makassar
Makassar
Bhayangkara Makassar