Anda di halaman 1dari 71

Dr.

Autunno Sumitro, SpKK


Meliputi :

 Varisela
 Herpes zoster
 Herpes simpleks
 Moluskum kontagiosum
 Veruka
 Kondiloma Akuminata
VARISELA
(Chicken pox, Cacar air)

 Penyakit kulit yang disebabkan virus Varisela-


zoster dengan kelainan berupa vesikel tersebar,
mudah menular,
 Kebanyakan pada anak-anak < 10 tahun
 Penularan :
– droplet infection
– kontak langsung (cairan lesi)
– aerogen
dari anamnesa, bisa ada kontak dengan penderita
varisela zoster
 Masa inkubasi : 10-20 hari
 Klinis
- prodromal
anak-anak : ringan berupa sumer, malaise,
nyeri kepala, myalgia
dewasa : lebih berat dan lama, panas kadang
40-41ºC
kadang ada keluhan gatal

- makula eritema Ø 2-3 mm → papul → vesikel →


pustul → krusta
- dalam 3-4 hari lesi baru masih timbul
- dalam 5 hari krustasi → lepas dalam 1-3 minggu
- terutama pada badan, wajah, jarang pada anggota
badan bagian distal

 Pemeriksaan pembantu : pewarnaan Tzank


 Penatalaksanaan
- Simptomatis :
- panas → antipiretik
- gatal → antihistamin
- sekunder infeksi → antibiotika
- lokal → bedak asidum salisilikum
salep antibiotika
- Antivirus

 Penyulit
- infeksi sekunder
- dewasa : ensefalitis, pneumonia
Herpes Zoster
 penyebab : virus Varisela-zoster
 infeksi primer → varisela
reaktivasi virus yang laten → Herpes zoster
 Faktor predisposisi
– usia lanjut
– penderita keganasan
– radioterapi
– imunosupresif
 Lebih banyak pada orang tua (>40 tahun)
Pria = wanita
 Klinis
– prodromal : gatal / nyeri pada dermatom
yang akan terserang, panas, nyeri kepala,
malaise

– Erupsi : papul → vesikel → bula → pustul


→krusta →dekrustasi

– Lesi baru bisa timbul dalam 1 minggu,


sembuh dalam 2-3 minggu
 Karakteristik lesi :
– lesi membentuk gerombolan
– kulit antara gerombolan normal
– usia lesi dalam 1 gerombolan sama tetapi
berbeda dengan gerombolan yang lain.
– Unilateral, sesuai dengan dermatom /
persyarafan tertentu, tidak melewati garis
tengah tubuh

 Paling sering di badan → H.Z. thoracalis


di dahi → H.Z. opthalmicus
 Pemeriksaan pembantu : pewarnaan Tzank

 Penyulit :
- Infeksi sekunder
– Neuralgia pasca herpetik
– Keratokonjungtivitis
– Ramsay Hunt syndrome
– Herpes zoster generalisata
 Penatalaksanaan

- Simptomatis :
- analgetik, antihistamin
- infeksi sekunder → antibiotika
- lokal → bedak asidum salisilikum
lesi basah dikompres
salep antibiotika
- Antivirus
- Asiklovir 5 x 800 mg
Herpes Simplex

 Penyebab : virus Herpes simplex


HSV 1 → bentuk orolabial >>
HSV 2 → bentuk genital >>
 Gambaran klinis
– gerombolan vesikula ditas dasar kemerahan (Ø 1-2
mm, umbilikasi sentral +)
– infeksi orolabial : bibir, mulut, dagu, sekitar lubang
hidung, pharynx
– Infeksi genital : bisa pada semua area genitalia
Pria : batang dan glans penis >>
Wanita : lanium majus dan minus >>
Homoseksual : perianal
 Perjalanan klinis

Infeksi primer
– lebih parah, lebih lama, lebih luas
– wanita : genitalia eksterna → vagina, serviks
– infeksi orolabial : pharynx, lidah, langit-langit, bibir
→ kulit wajah
– bisa disertai malaise, demam, limphadenopati,
udema jaringan yang terkena
– sembuh dalam ± 2 minggu
Infeksi rekuren :
– faktor pencetus : demam, kelelahan, stress,
menstruasi, paparan sinar matahari
– didahului rasa nyeri, rasa terbakar, kesemutan →
gerombolan lesi → dalam 4-5 hari krustae
– biasanya terbatas pada daerah mukokutan yang
diinervasi syaraf yang terkena

Fase laten :
Virus (+) di ganglion dorsalis tapi tidak aktif → gejala
klinis (-)
 Pemeriksaan pembantu :
- pemeriksaan langsung dengan mikroskop
elektron
- pewarnaan Tzank
- kultur jaringan
- pemeriksaan serologi antibodi HVS

 Penatalaksanaan
- Simptomatis :
- panas, nyeri → antipiretik
- gatal → antihistamin
- sekunder infeksi → antibiotika
- lokal → kompres
salep antibiotika
- Antivirus
Moluskum kontagiosum
 Penyebab : virus pox, terutama mengenai anak-anak

 Penularan :
- kontak kulit langsung
– autoinokulasi
 Klinis :
Inkubasi : satu-beberapa minggu

– lesi : papulae miliar, berbentuk kubah, di tengah


ada lekukan (delle), tersebar, bila dipijat → massa
putih seperti nasi, asimtomatis
– anak : wajah, badan, ekstremitas >>
– dewasa : perigenital, perianal
 Penatalaksanaan
Prinsip : mengeluarkan massa putih di dalam lesi
misalnya dengan alat seperti :
ekskator komedo
jarum suntik
bedah beku
elektrokauterisasi
Veruka

 Definisi : hyperplasia epidermis


disebabkan human papilloma virus
 Epidemiologi : dapat pada semua umur
anak dan dewasa muda >>
 Penularan : - autoinokulasi
- kontak langsung
 Klinis

Veruka vulgaris
- anak-anak >>
- predileksi
ekstremitas bagian
ekstensor
- nodula, kelabu atau
coklat, permukaan
kasar (verukosa)
Veruka filiformis

– wajah, leher >>


– penonjolan tegak
lurus permukaan
kulit
– Ø 1-10 mm,
permukaan
verukosa
Veruka plantaris
– terutama di
telapak kaki
– plak seperti cincin
yang keras
– di tengah agak
lunak, kekuning-
kuningan
Veruka plana

– di wajah, leher,
punggung tangan dan
kaki
– papulae milliar /
lentikular, permukaan
licin dan rata,
sewarna kulit / agak
kecoklatan
Kondiloma akuminatum
 Penyebab : human papilloma virus
 Epidemiologi :
– termasuk PMS (penyakit menular seksual)
– pria = wanita
– penularan kontak kulit langsung
 Klinis
– predileksi : perianal, vulva, daerah penis
– papulae basah merah muda atau seperti warna
daging yang tumbuh sangat banyak
– sering bergerombol membentuk lesi seperti bunga
kol
 Pengobatan :
– Bahan kaustik
AgNO3 25%
Asam trikloroasetat 50%
Tingtura prodofilin 25%
– Bedah beku
– Bedah listrik
– Bedah scalpel
– Bedah laser
….terima
kasih….

Anda mungkin juga menyukai