PENDAHULUAN
Cluster headache (CH) adalah salah satu bentuk nyeri kepala primer
yang sangat parah dengan prevalensi kira-kira 0,1% dari total penduduk
pertahunnya. Cluster Headache dikelompokan kedalam Trigeminal Autonom
Cephalgia (TAC), hal ini disebabkan karena cluster headache merupakan
bentuk nyeri kepala terbanyak kedua yang sering dihadapi oleh spesialis saraf
atau neurologis. Cluster headache terdiri dari dua jenis yaitu, Cluster headache
episodik, yang terdapat fase bebas serangan satu bulan atau lebih tanpa
pengobatan (80% dari semua pasien cluster headache), dan cluster headache
kronis yang tidak terdapat fase penyembuhan (20% dari semua pasien cluster
headache).1
Sindrom ini berbeda dengan migren, walaupun sama-sama ditandai
dengan nyeri kepala unilateral, dan dapat terjadi bersamaan dengan migren.
Mekanisme histaminergik dan humoral diperkirakan mendasari gejala otonom
yang terjadi bersamaan dengan nyeri kepala ini. Cluster headache sering
didapatkan pada dewasa muda, terutama laki-laki, dengan rasio jenis kelamin
laki-laki dan wanita 4:1. Nyeri dirasakan hilang timbul (biasanya berlangsung
selama 20-120 menit) di daerah orbita dan wajah yang terjadi beberapa kali
sehari selama beberapa minggu, yang dipisahkan oleh interval bebas serangan.
Pola ini berlangsung selama berhari-hari, berminggu-minggu bahkan bulanan,
kemudian bebas serangan selama beberapa minggu, bulan bahkan tahunan,
sehingga dinamakan cluster headache (cluster: berkelompok). Diperkirakan
cluster headache dipengaruhi oleh faktor genetik. Riwayat keluarga yang juga
menderita nyeri kepala, merokok, cedera kepala, dan pekerjaan diduga
berkaitan dengan terjadinya cluster headache. Patofisiologi penyakit ini masih
belum diketahui dengan pasti. Dan saat ini pengobatan terhadap cluster
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Nyeri kepala klaster (cluster headache) merupakan nyeri kepala
vaskular yang juga dikenal sebagai nyeri kepala Horton, sfenopalatina
neuralgia, nyeri kepala histamine, sindrom Bing, erythrosophalgia, neuralgia
migrenosa, atau migren merah (red migraine) karena pada waktu serangan
akan tampak merah pada sisi wajah yang mengalami nyeri.2,3,5
2.2 Epidemiologi
Cluster headache adalah penyakit yang langka. Dibandingkan dengan
migren, cluster headache 100 kali lebih lebih jarang ditemui. Di Perancis
prevalensinya tidak diketahui dengan pasti, diperkirakan sekitar 1/10.000
penduduk, berdasarkan penelitian yang dilakukan di negara lainnya. Serangan
pertama muncul antara usia 10 sampai 30 tahun pada 2/3 total seluruh pasien.
Namun kisaran usia 1 sampai 73 tahun pernah dilaporkan. Cluster headache
sering didapatkan terutama pada dewasa muda, laki-laki, dengan rasio jenis
kelamin laki-laki dan wanita 4:1. Serangan terjadi pada waktu-waktu tertentu,
biasanya dini hari menjelang pagi, yang akan membangunkan penderita dari
tidurnya karena nyeri.2,5
2.3 Etiologi
Etiologi cluster headache adalah sebagai berikut:6
darah sekitar.
Pembengkakan dinding arteri carotis interna.
Pelepasan histamin.
Letupan paroxysmal parasimpatis.
Abnormalitas hipotalamus.
Penurunan kadar oksigen.
Pengaruh genetik
Diduga faktor pencetus cluster headache antara lain:
Glyceryl trinitrate.
Alkohol.
Terpapar hidrokarbon.
Panas.
Terlalu banyak atau terlalu sedikit tidur.
Stres.
Positron emision tomografi (PET) scanning dan Magnetic resonance
2.6 Diagnosis
Diagnosis nyeri kepala klaster menggunakan kriteria oleh International
Headache Society (IHS) adalah sebagai berikut:8,9
2.7 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan medis terhadap cluster headache dapat dibagi ke
dalam pengobatan terhadap serangan akut, dan pengobatan preventif, yang
bertujuan untuk menekan serangan. Pengobatan akut dan preventif dimulai
secara bersamaan saat periode awal cluster. Pilihan pengobatan pembedahan
yang terbaru dan neurostimulasi telah menggantikan pendekatan pengobatan
yang bersifat merugikan.1
2.7.1 Pengobatan Serangan Akut
Serangan cluster headache biasanya singkat, dari 30 sampai 180 menit,
sering memberat secara cepat, sehingga membutuhkan pengobatan awal yang
cepat. Penggunaan obat sakit kepala yang berlebihan sering didapatkan pada
pasien-pasien cluster headache, biasanya bila mereka pernah memiliki riwayat
menderita migren atau mempunyai riwayat keluarga yang menderita migren,
dan saat pengobatan yang diberikan sangat tidak efektif pada serangan akut,
seperti triptan oral, acetaminofen dan analgetik agonis reseptor opiate.1
dilakukan setiap kenaikan dosis dan paling kurang sepuluh hari setelah
dosis berubah. Dosis ditingkatkan sampai serangan cluster menghilang,
efek samping atau dosis maksimum sebesar 960 mg perhari. Efek
samping termasuk konstipasi dan pembengkakan kaki dan hiperplasia
10
11
12
BAB III
KESIMPULAN
Cluster headache sering didapatkan pada dewasa muda, terutama lakilaki, dengan rasio jenis kelamin laki-laki dan wanita 4:1. Nyeri dirasakan
hilang timbul (biasanya berlangsung selama 15-180 menit) di daerah orbita dan
wajah yang terjadi beberapa kali sehari selama beberapa minggu, yang
dipisahkan oleh interval bebas serangan. Pola ini berlangsung selama berharihari, berminggu-minggu bahkan bulanan, kemudian bebas serangan selama
beberapa minggu, bulan bahkan tahunan, sehingga dinamakan cluster
headache (cluster: berkelompok).
Manifestasi klinisnya berupa nyeri kepala yang dirasakan sesisi
biasanya hebat seperti ditusuk-tusuk pada separuh kepala, yaitu di sekitar, di
belakang atau di dalam bola mata, pipi, lubang hidung, langit-langit, gusi dan
menjalar ke frontal, temporal sampai ke oksiput. Nyeri kepala ini disertai
gejala yang khas yaitu mata sesisi menjadi merah dan berair, konjugtiva
bengkak dan merah, hidung tersumbat, sisi kepala menjadi merah-panas dan
nyeri tekan. Serangan biasanya mengenai satu sisi kepala, tapi kadang-kadang
berganti-ganti kanan dan kiri atau bilateral. Nyeri kepala sering terjadi pada
larut malam atau pagi dini hari sehingga membangunkan pasien dari tidurnya
Penatalaksanaan medis terhadap cluster headache dapat dibagi ke
dalam pengobatan terhadap serangan akut, dan pengobatan preventif, yang
bertujuan untuk menekan serangan
13
DAFTAR PUSTAKA
14