Anda di halaman 1dari 54

Curriculum Vitae

Nama : Dr. Telly Kamelia, SpPD, KP, FINASIM


Email/HP : tellybahar@gmail.com
Tempat/tgl lahir : Jakarta, 12 Mei 1972
Pendidikan:
o Dokter Umum/S1 : FKUI th 1996
o Dokter Spesialis Penyakit Dalam : FKUI th 2008
o Konsultan Pulmonologi : PAPDI-FKUI th 2014
Jabatan sekarang:
Respirology and Critical Care Division, Internal Medicine Department, Dr. Cipto Mangunkusumo National General
Hospital, Jakarta-Indonesia
CME (Continouing Medical Edication) FKUI/RSCM
Emergency/High Care/Critical Care Pulmonology Supervisor, Internal Medicine Department, FKUI/RSCM
Head of Sleep Medicine Study, Internal Medicine Department, FKUI/RSCM
Vice Antibiotic Control and Prophylaxis Committee, Internal Medicine Department, FKUI/RSCM
Sindrom Metabolik
Dr. Telly Kamelia, SpPD-KP, FINASIM
Divisi Respirologi dan Penyakit Kritis
Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
RS Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta
RS. BUNDA, Menteng, Jakarta
ANDA MUNGKIN SUDAH TAHU /
PERNAH MENDENGAR TENTANG.....

DIABETES MELITUS PENYAKIT JANTUNG


DIABETES dan PENYAKIT JANTUNG memiliki hubungan yang erat.
Hal ini menimbulkan suatu konsep bahwa kedua penyakit ini berasal
dari kondisi yang sama, yaitu SINDROM METABOLIK
Sindrom Metabolik??
SINDROM METABOLIK
Sekumpulan kelainan metabolik yang merupakan faktor risiko Penyakit Jantung Koroner
yang meliputi :

HDL
TRI
GLISERID LDL

OBESITAS SENTRAL DISLIPIDEMIA HIPERTENSI

GULA DARAH ABNORMAL


SINDROM METABOLIK

Trigliserida
Tekanan darah tinggi Kolestrol HDL
tinggi rendah

DIABETES Obesitas PENYAKIT


TIPE 2 Resistensi sentral Kolestrol LDL JANTUNG DAN
insulin tinggi PEMBULUH
DARAH
Glukosa darah Marker
meningkat inflamasi
Apa yang menyebabkan terjadinya kondisi tersebut????

Trigliserida
Tekanan darah tinggi Kolestrol HDL
tinggi rendah

Obesitas
Resistensi sentral Kolestrol LDL
insulin tinggi

GENETIK Glukosa darah Marker GAYA HIDUP????


meningkat inflamasi
? ?
Diagnosis Sindrom Metabolik???

OBE Lingkar Perut


>90 cm (pria)
SITAS >80 cm (wanita)

2 dari berikut :
- Kadar trigliserid yang tinggi : >150 mg/dl
- Kadar Kolestrol HDL yang rendah : <40 mg/dl (pria) / 50 mg/dl (wanita)
- Tekanan darah tinggi : >130 (sistol) dan/atau ≥85 (diastol)
- Gula darah puasa abnormal : ≥100 mg/dl atau sudah terdiagnosis DM
Diagnosis Sindrom Metabolik???

OBE
SITAS
KADANG TIDAK BERGEJALA /
GEJALA KURANG JELAS
2 dari berikut :
- Kadar trigliserid yang tinggi
- Kadar Kolestrol HDL yang rendah
- Tekanan darah tinggi
- Gula darah puasa abnormal
OBESITAS

• Obesitas  masalah kesehatan


global
• WHO (2014) :
• > 1,9 juta kelebihan BB
(overweight)
• > 600 juta obesitas
Obesitas Sentral
ANDROID (BUAH APEL) GYNOID (BUAH PIR)

Kelebihan lemak terakumulasi Kelebihan lemak terakumulasi


di atas lingkar pinggang di bawah lingkar pinggang
Contoh : daerah perut Contoh : daerah pinggul dan paha

Sering dikaitkan dengan Sindrom Kurang dikaitkan dengan Sindrom


Metabolik dan masalah lesehatan Metabolik atau masalah lesehatan
lain yang berhubungan lain yang berhubungan
Faktor Risiko Obesitas

Makanan Kurang Riwayat Etnis Usia Merokok


tinggi lemak aktivitas fisik keluarga
padat energi
WHAT IS YOUR BMI?
OBESITAS PENYEBAB PENYAKIT :
• Jantung koroner, gagal jantung, Irama jantung tidak teratur
• Gangguan pernapasan termasuk
• sleep apnea/henti napas, ngorok
• Penelitian Telly Kamelia (Sleep Medicine, December 2017 suppl) :
• Korelasi obesitas dengan sleep apnea (henti napas)  apnea hypopnea index
tinggi
• Stroke
• Darah tinggi
• Pengapuran sendi
• Kanker Usus, Batu empedu
• Immobilisasi / Susah bergerak
• Menstruasi tidak teratur
• Gangguan Psikologis
• Gagal ginjal
• Dislipidemia / Kolesterol meningkat
• Fatty Liver / Perlemakan hati  Sirosis / Lever
• Diabetes Mellitus
Penelitian Telly Kamelia, dkk (Januari 2018)
makin gemuk  potensi kejadian diabetes makin besar
makin gemuk  kendali gula makin tidak terkontrol
APAKAH NGOROK ITU BERBAHAYA?
• Bernapas selama tidur dengan
suara/bunyi yang disebabkan getaran
udara di langit-langit mulut.

• Istilah kedokteran NGOROK 


HYPOPNEA
• HYPOPNEA :
Penyempitan saluran pernafasan
sebanyak 50-80% selama lebih dari 10
detik dan terjadi penurunan saturasi
oksigen >4% sehingga menimbulkan
bunyi dengkur
• SLEEP APNEA.
Terhentinya aliran napas atau saluran
napas tertutup selama lebih dari 10
detik dengan penurunan saturasi
oksiden >4% timbulkan Henti Napas
TIDUR
DALAM
• Oksigen masuk ke paru paru
SALURAN
menurun (HIPOKSIA)
RELAKSASI
• Oksigen dari paru paru ke
NAPAS
OTOT
TERBUKA

jantung berkurang
• Oksigen dari jantung ke seluruh
tubuh berkurang
TONUS KOLAPS
OTOT
MENINGKAT
SALURAN
NAPAS • HIPOKSIA  KEMATIAN SEL
ALIRAN
• KEMATIAN SEL JANTUNG
OKSIGEN
BERKURANG •  MATI MENDADAK

NGOROK DAN HENTI NAPAS MEMBUAT PENYAKIT


FAKTOR RISIKO :

Jenis kelamin Merokok/


Usia >40 tahun Obesitas
Laki laki alkohol

Kondisi medis (stroke, Kelainan pada struktur Memiliki leher


kencing manis, Genetik leher bagian dalam yang besar
hipertensi)

Hidung tersumbat
Wanita Konsumsi obat
(polip, kelainan
menopause penenang
struktur tulang hidung)
OBESITAS + NGOROK + SLEEP APNEA

HASIL :
OBESITY HYPOVENTILATION
SYNDROME
Sindrom hipoventilasi dengan ciri penurunan ventilasi oksigen di paru paru dan desaturasi oksigen di
arteri perifer darah tidak hanya saat tidur atau di malam hari,
TAPI SAAT TERJAGA/BANGUN terjadi juga di SIANG HARI
GEJALA KLINIS

•Sakit Kepala
•Kantuk berlebihan

GEJALA SIANG HARI


•Sering merasa lelah / FATIGUE
GEJALA MALAM HARI

• Mendengkur •Konsentrasi menurun/ PELUPA


• Sulit tidur nyenyak/INSOMNIA •Gelisah, cemas, mudah marah
• Sering terbangun saat tidur •Penurunan libido
• Episode berhenti bernapas •Menyetir tidak fokus  KLL
•Badan TIDAK SEGAR
• Tersedak/terengah-engah
•IQ menurun
• Sering kencing dimalam hari
• Suara serak saat bangun pagi
• PARTNER TIDUR TERGANGGU  CERAI
Penyakit TANDA Sleep apnea
1. Pulmonology : COPD, ACOS (Asthma COPD overlap syndrome),
bronchitis, bronchiectasis, emphysema, lung cancer
2. Cardiology : Heart failure, acute coronary syndrome, coronary
artery disease, arrhytmia
3. Physchosomatic : sleep disorder, anxiety, depression, fibromyalgia,
chronic fatique syndrome.
4. Geriatric: high prevalence in sleep disorder, Pikun
5. Allergy-Immunology : Asthma, Rhinitis allergy, HIV, autoimmune
disease.
6. Renal disease, Hypertension : hypertension, chronic kidney disease
Ko-morbid Sleep apnea

7. Tropic infection: HIV and infectious diseases


8. Rheumatology : autoimmune disease, rheumatoid arthritis,
arthris, musculosceletal disease
9. Gastroenterology : gastroesophageal reflux disease (GERD)
10. Hepatology : hepatitis, cirrhosis , hepatoma, HCC
11. Metabolic-End : diabetes mellitus, obesity, dislipidemia,
cushing syndrome, acromegaly,
metabolic syndrome, thyroid disease.
12. Hematology-Oncology: anemia, cancer.
Conditions should be considered
Cerebrovascular disease
SOL; Tumor
Temporomandibular joint
Bruxism
Rhinitis
Sinusitis
Pro operation (face)
Pregnancy
Critical ill patients (side effect treatment)
Epidemiologi OSA
• OSA  25-58% laki-laki, 10-37% wanita
• Prevalensi meningkat seiring bertambahnya usia
• Sebanyak 60% pasien dengan BMI yang melebihi 25
kg/m2 dilaporkan mengalami OSA sedang dan berat
• Peningkatan BMI berhubungan dengan beratnya OSA
• Individu dengan obesitas memiliki risiko empat kali
lebih besar mengalami OSA dibandingkan dengan
bukan obesitas
Mekanisme Sleep apnea TIDUR
DALAM

SALURAN
RELAKSASI
NAPAS
OTOT
TERBUKA

KOLAPS
TONUS OTOT
SALURAN
MENINGKAT
NAPAS

ALIRAN
OKSIGEN
BERKURANG
• Sleep apnea dapat mengurangi SLEEP APNEA
aktifitas fisik pasien
• Sleep apnea mengurangi
metabolisme dari energi
• Sleep apnea mengurangi motivasi
(berkaitan dengan depresi)
• Sleep apnea menghambat MENGURANGI AKTIFITAS
aktifitas karena pasien cenderung OBESITAS FISIK, PERFORMA,
METABOLISME ENERGI,
mengantuk disiang hari MOTIVASI

Obesitas konsekuensi SLEEP APNEA?


Polisomnografi
• Merekam beberapa parameter
saat tidur (denyut jantung,
tekanan darah, fungsi
pernapasan, dan fungsi ginjal)
• Pemeriksaan gold standard yang
digunakan untuk mengevaluasi
gangguan tidur dan gangguan
pernapasan terkait tidur
• Menilai kadar oksigen terendah
saat tidur
Classic OSA (300 sec)
Terapi medik
Mengobati faktor risiko
1. Obesitas
2. Diabetes melitus
3. Hipertensi
4. Sindroma metabolik
5. GERD
6. Ansietas Depresi
Pengaturan Diet dan Program
Penurunan Berat Badan
• Pada pasien OSA, diet yang dengan diet karbohidrat yang
direkomendasikan adalah diet sangat rendah (berkisar 20-50
rendah karbohidrat dengan gr/hari atau < 10% dari total
tujuan untuk menurunkan berat 2000 kkal /hari)
badan
• Diet rendah karbohidrat terdiri
dari dua bentuk: diet
karbohidrat sedang (sekitar 26-
45% dari total energi) sampai
• Penurunan berat badan merupakan hal penting, selain karena
akan menurunkan OSA, dengan mencapai berat badan yang
ideal akan menurunkan risiko terkena penyakit metabolik
lainnya
Olahraga : Change Is Not Instantaneous
Appliances
• Oral devices
Mencegah kolaps saluran napas atas
Untuk sleep apnea ringan
Continuous Positive Airway Pressure (CPAP)

• Gold standard untuk terapi


• Alat untuk meniupkan udara
bertekanan positif ke dalam
hidung saja atau ke dalam
hidung dan mulut.
• Udara bertekanan positif ini
akan mencegah tenggorokan
menutup dan meredakan
gejala-gejala yang muncul
akibat apnea tidur.
Komplikasi
Yang dapat terjadi bila sleep
apnea tidak dapat dikendalikan,
diantaranya:
1. Hipertensi
2. Sindroma metabolik
3. Diabetes melitus
4. Kecelakaan
5. Gangguan fungsi hati
6. Kematian mendadak
(MATI SAAT TIDUR)
Gejala dan Tanda
Sindrom Metabolik

HIPERTENSI
Gejala dan Tanda
Sindrom Metabolik

DIABETES
Gejala dan Tanda
Sindrom Metabolik

DISLIPIDEMIA /
KOLESTEROL
TIDAK KHAS
- Leher tegang - Kesemutan
- Pegal-pegal - Tanpa gejala
Kapan harus mulai memeriksakan diri???

Merasa mengalami gejala-gejala tersebut

Adanya riwayat penyakit metabolik pada


keluarga : kolesterol, hipertensi, diabetes,
penyakit jantung koroner, stroke.

Berusia >35 tahun


Kapan harus melakukan monitoring???

Trigliserid dan HDL : Setiap 6 minggu (6 bulan pertama)


Tiap 4-6 bulan (selanjutnya)
Tekanan darah tinggi : Setiap bulan
Gula darah puasa : Setiap bulan
Lingkar perut : Setiap bulan

Pada orang normal : Idealnya 1x/tahun


Tatalaksana Sindrom Metabolik

Perubahan
gaya hidup Terapi
medikamentosa

Kontrol Kontrol
berat badan faktor risiko
BATASI KEGIATAN “kurang gerak”
Bermain komputer, duduk >30 menit, bermain
smartphone sambil tiduran, menonton televisi

2-3x SEMINGGU
Kegiatan waktu luang : kerja di halaman
rumah, softball, bowling, golf, jalan-jalan
dengan peliharaan.
Kelentukan dan kekuatan : Yoga, angkat
beban, sit up, push up, peregangan otot
3-5x SEMINGGU
Olahraga aerobik minimal
30-45 menit

SETIAP HARI
Kombinasi akivitas fisik harian :
menaiki tangga daripada lift,
berjalan kaki ke toko, parkir
ditempat jauh, ditambah
olahraga setiap hari
Gaya Hidup  Kontrol Berat
PERUBAHAN GAYA HIDUP
Perubahan Contoh aktivitas fisik yang disarankan Badan

BERSEPEDA MEMBERSIHKAN
RUMAH DAN
30 MENIT HALAMAN

JALAN CEPAT BERENANG BASKET


30-40 MENIT 20 MENIT 15-20 MENIT
Terapi Medikamentosa
Obat-obat anti dislipedemia, anti diabetes, dan anti hipertensi
Berdasarkan anjuran dan resep Dokter
SALAM PENUTUP
Sindrom Metabolik

Anda mungkin juga menyukai