Anda di halaman 1dari 10

BOTULISME

Botulisme terbagi 3, yaitu:


» Infant botulism terjadi ketika bayi
menelan spora bakteri C.botulinum yang
Botulisme terdapat pada madu
» Foodborne botulism  akibat konsumsi
DEFINISI makanan kalengan rendah asam seperti
Gangguan neurologis akut buncis, jagung dan bit.
yang menyebabkan » Wound botulism  muncul karena luka
neuroparalisis akibat yang terinfeksi bakteri C.botulinum
neurotoksin Clostridium
botulinum
Epidemiologi

» Ditemukan hampir di seluruh


dunia » Di USA, prevalensi botulism = 154 kasus
» Spora C.botulinum  toksin A » Infant botulism  75% kasus botulisme, usia
dan B  banyak terdapat di rata-rata 3 bulan
tanah » Insiden foodborne botulism = 24 kasus/tahun
» Toksin B  Eropa dan wound botulism = 3 kasus/tahun
» Toksin G  Switzerland
» Mortalitas tergantung usia pasien dan jenis
botulisme  wound botulism dengan mortalitas
>> (15 – 17%)
C. botulinum
» Bakteri gram positif anaerob, berbentuk batang
» Hidup di tanah dan sedimen laut
» Membentuk spora
» Suasana anaerob  germinasi, menghasilkan exotoxin
» Antigen toxin C. botulinum, diisolasi dari 5 pasien di
Swiss (1977)  A, B, C (alpha), C (beta), D, E, F, dan G
⋄ Toxin A dan B  paling poten
⋄ Toxin C dan D  animal disease
⋄ Toxin G  sudden death
Patofisiologi

Let’s start with the first set of slides


Diagnosis
1. Anamnesis
⋄ Infant botulism
⋄ Foodborne botulism
⋄ GEA disertai gejala neurologis
⋄ Inkubasi: 18 – 36 jam
⋄ Wound botulism
⋄ Riwayat luka terkontaminasi tanah atau
operasi SC
⋄ Insiden >> pada pasien dengan
riw.penggunaan narkoba suntik (black-tar
heroin)
⋄ Gejala GEA (-)
⋄ Inkubasi: 4 – 14 hari
Manifestasi klinis
lebih dari 90% pasien menunjukkan 3 dari 5 gejala
 mual, muntah, mulut kering, disfagia, diplopia
dan pupil dilatasi.

Secara umum, gejala botulisme sbb:


1. Paralisis yang diikuti mual, muntah, nyeri
abdomen, malaise, dizziness, mulut dan
kerongkongan kering, dan nyeri tenggorokan

2. Paralisis nervus kranialis  pandangan kabur,


diplopia,ptosis, kelemahan otot ekstraokuler,
disartria, disfagia

3. Kelemahan otot nafas yang mengakibatkan gagal


nafas
Pemeriksaan penunjang
» Pemeriksaan laboratorium  tidak rutin digunakan untuk
diagnosis botulisme
» Leukosit dan LED  normal
» Analisis toksin C.botulinum yang diisolasi dari:
⋄ Serum
⋄ Feses
⋄ Cairan muntah
⋄ Aspirasi lambung
⋄ Makanan yang dicurigai
» Kultur  Clostridium botulinum
» Imaging  menyingkirkan kelainan cerebrospinal
⋄ Brain CT dan MRI
⋄ Electromyography
Penatalaksanaan
Antibiotik yang dapat diberikan:
» Airway management  ancaman » Penicillin G
gagal nafas » Kloramfenikol
» Katartik dan enema ⋄ Alternatif penisilin
» Profilaks stres ulcer ⋄ Efektif terhadap bakteri gram
positif dan negatif
» Suction nasogastrik dan total nutrisi
parenteral  ileus » Clindamycin
» Pemasangan kateter urin 
inkontinensia urin Anti toksin  Heptavalent (HBAT)
» Pemberian antibiotik  bermanfaat » Efektif melawan toksin A, B, C, D, E ,F, G
pada wound botulism
» Anti toksin
Thank you

Anda mungkin juga menyukai