Marcella Karuapi
Kelas . XI A3
Klasifikasi Ilmiah clostridium botulinum
• Domain :Bacteria
• Divisi : Firmicutes
• Kelas : Clostridia
• Ordo :Clostridiales
• Famili
:Clostridiaceae
• Genus : Clostridium
• Spesies : C.botulinum
Definisi Clostridium botulinum
• Bakteri Clostridium botulinum ditemukan dimana-mana, dalam tanah,
sedimen didasar laut, usus dan kotoran binatang. Clostridium botulinum
adalah bakteri anaerobik, gram positif, membentuk spora, berbentuk
batang dan relatif besar. Spora bakteri dapat terhirup atau termakan, atau
dapat menginfeksi luka terbuka. Walaupun demikian bakteri dan sporanya
tidak berbahaya. Gejala botulism disebabkan oleh toksin yang diproduksi
oleh bakteri tersebut.
• Clostridium botulinum adalah bakteri gram positif, membentuk endospora
oval subterminal dibentuk pada fase stationar, berbentuk batang,
membentuk spora, gas dan anaerobik. Ada 7 tipe bakteri ini yang berbeda
berdasarkan spesifitas racun yang diproduksi, yaitu tipe A, B, C, D, E, F.
Dan G. Tipe yang berbahaya bagi manusia adalah tipe A, B, E, dan F.
Produksi toksin pada daging kering akan dicegah bila kadar air dikurangi
hingga 30 persen. Toksin dari Clostridium botulinum adalah suatu protein
yang daya toksisitasnya sangat kuat sehingga sejumlah kecil dari toksin ini
sudah cukup menyebabkan kematian.
Patologi Clostridium botulinum
• Clostridium botulinum adalah nama sebuah kelompok bakteri
yang biasanya ditemukan di dalam tanah dan sedimen atau
endapan laut di seluruh dunia. Spora bakteri ini sering
ditemukan di permukaan buah-buahan, sayuran dan makanan
laut. Organisme berbentuk batang tumbuh baik dalam
kondisinrendah oksigen. Bakteri dan sporran sendiri tidak
berbahaya, yang berbahaya adalah racun atau toksin yang
dihasilkan oleh bakteri ketika mereka tumbuh.
• Keracunan yang
ditimbulakan akibat
makanan yang mengandung
neurotoksin yang diproduksi
oleh Clostridium botulinum
disebut “botulism”. Toksin
(racun) yang diproduksi
sangat berbahaya terhadap
manusia, menyebabkan
gastroenteritis, dan dapat
menyebabkan kematian.
Gejala clostridium botulinum
Makanan kaleng asam (pH 3,7-4,6), misalnya produk-produk tomat, pear, dan
produk-produk lain.
Makanan kaleng berasam tinggi (pH<3,7), misalnya buah-buahan dan sayuran kaleng
seperti jeruk, pikel, sauerkraut, dan lain-lain (Siagian 2002).
Gejala-gejala penyakit
• Ada empat tipe botulisme yang dikenal:
• 1. botulisme karena makanan,
• 2. botulisme pada bayi,
• 3. botulisme pada luka, dan
• 4. botulisme yang belum diklasifikasikan.
• Makanan-makanan tertentu telah dilaporkan sebagai sumber
spora dalam kasus-kasus botulisme pada bayi dan kategori
yang belum diklasifikasikan; botulisme pada luka tidak terkait
dengan makanan.
• Botulisme karena makanan merupakan nama penyakit
(sebenarnya keracunan makanan) yang disebabkan oleh
konsumsi makanan yang mengandung racun syaraf yang
diproduksi oleh C. botulinum .
Botulisme karena makanan