Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH HEMATOLOGI

TROMBOSITOSIS ESENSIAL
Oleh:
Oktavinayu Sari Latif (0!0"!!0!#$
Inaa% A&'i Hai(ar (0)!0"!*0!"$
Ahnia N+vita (0!0"!,0-*$
.utri Kartika Sari (0!0"!,0,)$
.e'/i'/in0:
(r1 Shinta Oktya 2ar(hani3 S4.5
LABORATORI6M 7 SM8 ILM6 .EN9AKIT 5ALAM
8AK6LTAS KE5OKTERAN 6NI:ERSITAS BRA2I;A9A
R6MAH SAKIT 6M6M 5AERAH 5R1 SAI86L AN2AR MALANG
-0!*
BAB I
.EN5AH6L6AN
!1! Latar Belakan0
Trombositosis esensial adalah kelainan klonal sel induk hematopoeitik
multipotensial, termasuk kelainan mieloproliferatif dengan ekspresi fenotip
predominan pada jalur megakariosit dan trombosit. Terdapat 3 kelainan utama
penyebab trombositemi, yaitu : kelainan klonal (Trombositemi esensial/primer
dan kelainan mieloproliferatif lain), familial (mutasi trombopoietin) dan
trombositosis reaktif terhadap berbagai penyebab akut dan kronis.
Trombositemi primer sering ditemukan secara tidak sengaja pada
pemeriksaan hematologi pada penderita yang asimtomatis. Trombositemi
esensial pertama kali dilaporkan oleh di Guglielmo pada tahun !"# dan $pstein
dan Goedel pada tahun !3%. &ada saat itu, Trombositemi esensial dianggap
merupakan bagian dari penyakit mieloproliferatif yang lain (&olisitemia 'era,
(ekemi mielositik kronik, )ielofibrosis dengan mieloid metaplasia). &ada tahun
!*#, Trombositemi esensial ditentukan sebagai suatu penyakit mieloproliferatif
yang berbeda.
Tingkat insiden yang dilaporkan untuk trombositosis esensial berkisar dari
#,+!(,!/##.###) ji-a. .uatu sur'ey yang berbasis populasi di kota G/teborg,
.-edia, melaporkan insiden trombositosis esensial sebesar .++/##.### ji-a, di
ba-ah insiden polisitemia 'era yaitu ,!0/##.### ji-a (1riere, "##0).
BAB II
TIN;A6AN .6STAKA
-1! 5efini%i Tr+'/+%it+%i% E%en%ial
Trombositosis esensial (disebut juga trombositemia esensial,
trombositosis idiopatik, trombositosis primer, trombosemia hemoragis) adalah
gangguan sel progenitor hematopoiesis multipoten dan bermanifestasi klinis
dengan timbulnya produksi berlebih dari platelet tanpa penyebab yang diketahui
(.pi'ak, "##+)
Gangguan ini tergolong dalam sindroma myeloproliferatif seperti
polisitemia 'era, chronic myelocitic leukemia (2)(), dan myelofibrosis dimana
hal ini dapat mengakibatkan berbagai proses patologis pada tubuh penderita.
&ada keadaan ini, peningkatan platelet dapat secara signifikan menyebabkan
perdarahan, trombosis atau keduanya (3introbe, !0%)
-1- E4i(e'i+l+0i Tr+'/+%it+%i% E%en%ial
Tingkat insiden yang dilaporkan untuk trombositosis esensial berkisar dari
#,+!(,!/##.###) ji-a. .uatu sur'ey yang berbasis populasi di kota G/teborg,
.-edia, melaporkan insiden trombositosis esensial sebesar .++/##.### ji-a, di
ba-ah insiden polisitemia 'era yaitu ,!0/##.### ji-a (1riere, "##0).
&re'alensi trombosis esensial adalah sekitar 3#/##.### ji-a. 4iagnosis
trombositosis esensial lebih dapat ditegakkan saat ini dibandingkan di masa lalu
karena penjelasan yang paling mungkin adalah penggunaan mesin hitung
otomatis dalam pemeriksaan darah rutin yang mengarah ke diagnosis
trombositosis esensial pada pasien yang tanpa gejala. )edian usia terdiagnosa
trombositosis esensial adalah sekitar *+50# tahun dengan onset usia terkena
trombositosis esensial tergolong luas. Trombositosis esensial sering juga
terdiagnosa pada dekade ketiga atau keempat kehidupan. 6arena diagnosis
trombositosis esensial dapat diketahui di a-al kehidupan dan kejadian penyakit
ini sekitar dua kali lebih tinggi pada perempuan dibandingkan dengan laki5laki,
maka terjadinya trombositosis esensial juga terkait dengan kehamilan (1riere,
"##0).
-1* Eti+l+0i (an .at+0ene%i% Tr+'/+%it+%i% E%en%ial
Trombopoietin, suatu ligan reseptor faktor pertumbuhan megakariosit (c5
mpl /murine myeloproliferati'e leukemia 'irus), saat ini dikenal sebagai regulator
humoral utama produksi megakariosit dan trombosit. Trombopoietin
mempengaruhi pertumbuhan megakariosit mulai dari sel induk sampai produksi
trombosit. .itokin5sitokin lain (interleukin , interleukin *, interleukin ) juga
mempengaruhi produksi trombosit pada berbagai tingkat, kemungkinan berkerja
sinergi dengan trombopoietin. Trombosit matur berperan penting dalam regulasi
kadar trombopoietin plasma. Trombosit mempunyai reseptor terhadap
trombopoietin (c5mpl) dan memobilisasi trombopoietin dari plasma. &ada
keadaan trombositopeni, terjadi peningkatan kadar trombopoietin plasma karena
berkurangnya pengikatan trombopoietin oleh trombosit. &eningkatan kadar
trombopoietin plasma ini akan merangsang megakariopoiesis. .ebaliknya pada
keadaan trombositosis, deplesi plasma trombopoietin akan menurunkan
megakariopoiesis. )ekanisme regulasi ini mengatur produksi trombosit.
Ga'/ar !1 Mekani%'e 4en0aturan 4r+(uk%i tr+'/+%it +leh tr+'/+4+etin
&enyebab pasti trombositosis esensial sejauh ini belum diketahui. &ada
Trombositosis esensial, kadar trombopoietin normal atau bahkan meningkat
meskipun terjadi peningkatan massa trombosit dan megakariosit. Terjadinya
disregulasi kadar trombopoietin plasma pada trombositosis esensial diduga
disebabkan karena :
&roduksi trombopoieitin yang berlebihan dan/atau
7bnormalitas pengikatan dan pemakaian trombopoietin oleh trombosit
dan megakariosit. 8al ini dibuktikan dengan menurunnya ekspresi c5mpl
pada trombosit penderita trombositosis esensial.
&ada Trombositosis esensial, mekanisme mengapa terjadinya ekspresi
fenotipe dominan pada jalur megakariosit dan trombosit sebagai akibat kelainan
sel induk hematopoietik multipotensial tidak diketahui dengan pasti. 8al tersebut
diduga disebabkan karena :
&erbedaan respon klon hematopoietik abnormal terhadap faktor5faktor
regulator yang cenderung berdiferensiasi menjadi jalur megakariosit5
trombosit
Terjadinya mutasi pada sel multipotensial tertentu yang hanya dapat
berdiferensiasi terbatas terutama menjadi trombosit
7nalisis klonal menunjukkan bah-a hematopoiesis klonal hanya terdapat
pada dua pertiga dari pasien. 9leh karena itu pertanyaannya adalah sejauh
mana pentingnya klonalitas dalam mempengaruhi patogenesis trombositosis
esensial.
:dentifikasi terbaru dari mengaktifkan titik mutasi ;*0< pada =anus
kinase tirosin gen (=76") merupakan a-al dari penelitian mengenai gangguan
kronis mieloproliferatif. =76" ;*0< yang mengalami mutasi terjadi pada sekitar
+#> dari pasien dengan trombositosis esensial. 8al ini, juga terjadi pada +#>
dari pasien dengan myelofibrosis idiopatik kronis dan hampir semua pasien
dengan polisitemia 'era, sehingga hal ini bukan merupakan sesuatu yang
spesifik. 9leh karena itu mutasi =76";*0< tidak boleh digunakan untuk
diferensial diagnosis pada subtype indi'idu dengan gangguan mieloproliferatif
kronis. .ehingga timbul pertanyaan sejauh mana mutasi titik tunggal dapat
bertanggung ja-ab pada tiga gangguan/fenotip berbeda. ?ilai serta durasi
mutasi alel =76";*0<, sejauh ini belum diketahui, perubahan genetik mungkin
berperan dalam hal ini (Greisshammer, "##0).
Terjadinya mutasi menyebabkan peningkatan proliferasi dan usia sel
dengan membuat sel5sel lebih sensitif terhadap stimulasi yang masuk,
menyebabkan ekspansi klonal dari progenitor hematopoiesis pada gangguan
mieloproliferatif (1riere, "##0)
.tudi terakhir oleh ;anucchi et al. menunjukkan serangkaian besar pasien
dengan trombositosis esensial dan polisitemia 'era yang alelnya bermutasi
dikaitkan dengan penyakit yang simtomatis dan mutasi homo@igot =76";*0<
berkorelasi secara signifikan dengan fenotipe klinis (usia, jumlah leukosit,
hematokrit, splenomegali, pruritus). )utasi homo@igot pada pasien trombositosis
esensial dan polisitemia 'era dapat berkembang menjadi mielofibrosis sekunder,
dimana kondisi tersebut lebih membutuhkan kemoterapi. .elanjutnya, mutasi
homo@igot pada pasien trombositosis esensial memiliki risiko lebih tinggi untuk
kejadian kardio'askuler. &emahaman terhadap pathogenesis gangguan
myeloproliferati'e kronis, identifikasi dari mutasi =76";*0< merupakan hal
yang penting secara klinis, karena menjadi dasar untuk terapi berbasis molekuler
dengan menggunakan inhibitor =76" tertentu. .ubstansi no'el saat ini dalam
pengembangan dan akan memasuki uji klinis dalam -aktu dekat. 6edepannya
diharapkan identifikasi mutasi =76";*0< membantu klinisi dalam membedakan
trombositosis esensial dan trombositosis sekunder (Greisshammer, "##0).
-1, Manife%ta%i Klini% Tr+'/+%it+%i% E%en%ial
)anifestasi klinis dari trombositosis esensial didominasi oleh oklusi
'askuler dan perdarahan. 9klusi 'askuler termasuk trombosis mayor yang
melibatkan serebro'askuler, koroner, dan sirkulasi arteri perifer. Trombosis pada
arteri5arteri besar merupakan penyebab mayor suatu mortalitas atau dapat
menginduksi gangguan neurologis, jantung atau arteri perifer. Deep Vein
Thrombosis (4;T) juga berpotensi serius untuk mengancam ji-a karena resiko
emboli paru atau trombosis portal. 9klusi 'askuler juga terjadi pada pembuluh
darah kecil. 7spirin sensiti'e erythromelalgia, merupakan salah satu gejala
utama dari gangguan mikro'askuler pada trombositosis esensial, yang di
deskripsikan dengan nyeri dan ulserasi pada ibu jari kaki, disertai dengan rasa
hangat, kemerahan atau keunguan pada ekstremitas yang terkena. :skemia pada
arteri digitalis juga dapat menimbulkan nekrosis atau bahkan gangrene dengan
pulsasi arteri yg masih teraba (1riere, "##0).
&erdarahan pada trombositosis esensial biasaya terbatas pada kulit,
seperti: rash, hematoma subkutan, ekimosis, dan epistaAis atau perdarahan gusi.
Bi-ayat perdarahan saluran cerna (melena dan/atau hematemesis), perdarahan
sekunder karena trauma atau operasi dapat juga terjadi pada trombositosis
esensial.&erdarahan secara primer terjadi pada pasien dengan jumlah trombosit
yang tinggi. &erdarahan diatesis tidak disebabkan oleh gangguan fungsi
trombosit tetapi lebih kepada reduksi proteolitik dari multimer <aktor ;on
3illebrand. 7spirin dapat memperburuk perdarahan diatesis laten dan
menyebabkan komplikasi perdarahan yang parah. 9leh sebab itulah
penggunaan aspirin dikontraindikasikan pada pasien dengan ri-ayat perdarahan
dan jumlah trombosit yang sangat tinggi (sebagai tanda adanya defisiensi pada
faktor ;on 3illebrand) (1riere, "##0).
<rekuensi dari terjadinya komplikasi trombohemoragis pada trombositosis
esensial telah diteliti secara luas dengan metode penelitian retrospektif. &ada
kelompok pasien dengan trombositosis esensial sejumlah C#! pasien diketahui
insiden dari tromboemboli tanpa perdarahan sebanyak %">, gejala perdarahan
tanpa trombosis terjadi sekitar ,%>, dan tromboeboli yang disertai dengan
perdarahan terjadi pada +> responden (1riere, "##0).
-1# 8akt+r Re%ik+
1eberapa studi telah mengidentifikasi faktor risiko atas dasar risiko tinggi
trombosis atau perdarahan yang dapat diidentifikasi. <aktor risiko meliputi:
Bi-ayat komplikasi tromboemboli atau perdarahan yang parah
&asien diatas usia *# tahun
=umlah trombosi tdi atas +##D#
!
/l.
.elain itu, faktor risiko kardio'askular seperti hipertensi arteri, diabetes,
kelebihan berat badan, dan merokok juga termasuk faktor5faktor risiko. )enurut
rekomendasi konsensus, pada pasien trombositosis esensial dibagi menjadi tiga
kelompok risiko, yaitu resiko tinggi, menengah, dan rendah (6otak )
(Greisshammer, "##0).
K+tak !
.en00+l+n0an re%ik+ (ari tr+'/+%it+%i% e%en%ial /er(a%arkan ke<a(ian
k+'4lika%i
Re%ik+ Tin00i :
Esia F *# atau
Tromboemboli atau komplikasi perdarahan serius dalam konteks
trombositosis esensial berdasarkan ri-ayat kesehatan sebelumnya.
=umlah trombosit F +## A #
!
/ l
Re%ik+ Menen0ah :
Esia , *# dan
=umlah trombosit , +## A #
!
/ l
7simtomatik atau hanya gangguan mikrosirkulasi ringan tetapi faktor
resiko kardio'askular ada
Re%ik+ Ren(ah :
Esia , *# dan
=umlah trombosit , +## A #
!
/ l
7simtomatik
-1= Kriteria 5ia0n+%i% (an 5ia0n+%i% Ban(in0
Trombositosis diklasifikasikan berdasarkan penyebabnya menjadi primer
dan sekunder. Trombositosis primer atau trombositemia termasuk didalamnya
yaitu kelainan mieloproliferatif kronis dan juga mielodisplasia seperti sindrom +G.
6elainan yang paling sering pada trombositosis primer adalah trombositosis
esensial. 6lasifikasi 389 memberikan definisi kriteria positif pada trombositosis
esensial termasuk di dalamnya histologi dari sumsum tulang. .elain itu juga
termasuk di dalamnya adalah proliferasi dari megakarioit yang ditandai dengan
sangat banyaknya sel megakariosit (Greisshammer, "##0).
6epadatan sel darah yang normal tanpa adanya peningkatan pada
granulopoesis, eritropoesis dan myelofibrosis terjadi pada trombositosis esensial.
8al ini menyebabkan terjadi diferensiasi pada trombositosis esensial dari bentuk
a-al 2:)< dan polisitemia 'era. &ada bentuk a-al dari trombositosis esensial,
hitung trombosit mungkn di ba-ah *## A # !/l atau bahkan normal. &enyebab
reaktif trombositosis atau sekunder tertera pada kotak 3 (Greisshammer, "##0)
.ejak kejadian tromboemboli terjadi secara signifikan lebih sering pada
pasien dengan trombositosis primer, penting sekali untuk membedakan antara
trombositosis primer dan sekunder.=ika tidak ada faktor resiko trombofili,
trombositosis sekunder yang tidak berhubungan dengan meningkatnya terjadinya
tromboemboli tidak perlu terapi profilaksis untuk tromboembolisme
(Greisshammer, "##).
K+tak -
Kriteria 2HO (ala' 5ia0n+%i% E%en%ial Tr+'/+%ite'ia
Kriteria .+%itif
=umlah Trombosit H *## A #
!
/ l
.umsum tulang dengan proliferasi predominan megakaryopoesis dan
peningkatan jumlah megakaryosit yang sudah matang
Kriteria Ek%klu%i
Tidak adanya &olisitemia ;era
- 8emoglobin normal , C,+ g/dl pada pria atau , *,+ g/dl pada
-anita
- Terdeteksinya besi di dalam sumsum tulang, feritin serum normal
atau 'olume eritrosit dalam batas normal
Tidak adanya 2hronic )yeloid (eukimia (2)()
- Tidak adanya kromosom philadephia atau gen fusi 12B/71(
Tidak adanya 2hronic :diopathic )yelofibrosis (2:)<)
- <ibrosis kolagen tidak ada
- <ibrosis retikulin tidak ada
Tidak adanya myelodisplastic .yndrom ()4.)
Tidak adanya trombositosis reaktif
K+tak *
.enye/a/ tr+'/+%it+%i% reaktif (%ekun(er$
4efisiensi <e
&araneoplastic
&enyakit 8odgkin, 2a 1ronchial, dll
&enyakit :nflamasi 6ronis
&enyakit 2rohn, 2ollitis Elcerati'e, &enyakit 2eliac, &enyakit 3agener,
&anarteritis nodosa, giant cell arteritis, sarcoidosis
:nfeksi 6ronis
Tuberculosis, 9steomyelitis
7spleny
&ost .plenectomy, 7trofi .plenic
Trombositosis Begeneratif
7nemia 8emolitic, &erdarahan kronis, 7nemia &ernisiosa
&ost Trauma
&ost operasi
<isiologis
.tress
-1" Tera4i 8ar'ak+l+0i%
&ilihan pengobatan saat ini (tabel):
9bat sitotoksik seperti hidroksiurea (8E)
:nterferon alpha (:<?), yang memiliki efek imunomodulasi dan anti
proliferatif
9bat selektif yang menurunkan trombosit,seperti anagrelide
:nhibitor agregasi platelet, seperti aspirin.
Tingkat kepercayaan 3 @at 2ytoreducti'e di atas adalah :b, yaitu, untuk
masing5masing @at, setidaknya ada satu studi terkontrol acak. :nhibitor
ribonucleotide reduktase yaitu 8idroksiurea (8E) telah digunakan pada pasien
selama beberapa dekade.8E diberikan diberikan dalam bentuk kapsul. 1eberapa
studi menunjukkan beberapa efek samping yang tidak diinginkan. ?amun,
karena efek sitoto ksik yang tidak selektif, leukopenia atau anemia juga dapat
terjadi sehingga dosis harus dibatasi. 6elompok ahli $ropa baru5baru ini
menemukan bah-a ada resistensi klinis terhadap pengobatan dengan 8E ().
Besistensi klinis ada, misalnya, dalam kasus jumlah trombosit F *## D #! / l
setelah minimal 3 bulan terapi Idengandosis minimum " g 8E per diem,
8Emenyebabkan perubahan mukokutan (;ersto'sek, "#").
)asalah lain selama pengobatan jangka panjang dengan 8E adalah
leukemogenicity atau karsinogenisitas @at J sering dibicarakan tetapi tidak
pernah dibuktikan secara pasti. .atu penelitian retrospektif terbaru dengan
periode obser'asi rata5rata ,% tahun melaporkan bah-a akut leukemia terjadi
pada !,3> dari #C pasien yang mendapatkan pengobatan 8E ("). Terapi
dengan 8E jangka panjang lebih lanjut dibatasi olehefek samping dermatologis,
terutama perkembangan tumor kulit dan ulkus kulit. 6ombinasi atau pengobatan
8E dengan @at sitotoksik lain 5 misalnya, busulfan diduga mengakibatkan
peningkatan risiko leukemogenic dan karsinogenik (6iladjian, "##*).
:nterferon alpha (:<?) telah digunakan dalam pengobatan trombositosis
esensial selama "# tahun.1erbeda dengan8E, :<? tidak memiliki efek
leukemogenic atau teratogenik. $fekti'itasnya, diukur berdasarkan penurunan
jumlah trombosit, seperti halnya pada 8E. ?amun, di sebagian pasien, efek
samping yang tidak diinginkan seperti gejala seperti flu dengan demam,
kelelahan, dannyeri tulang muncul pada pasien, sehingga mengakibatkan
penghentian pengobatan hingga pada sepertiga pasien. $fek samping seperti
penurunan berat badan, kelelahan berlanjut, rambut rontok, 'ertigo, dan depresi
jarang terjadi. .ediaan baru saat ini sedang diuji dalam pengobatan
trombositosis esensial, yaitu pegylated interferon ((anger, "##+).
7nagrelide memberikan pilihan pengobatan baru pada trombositosis
esensial yang diminum secara oral merupakan deri'ate dari imida@oGuina@olin.
4i $ropa, anagrelide dilisensikanuntuk digunakan dalam menurunkanjumlah
trombosit pada pasien yang tidak berespon pada pengobatan saat ini ataujumlah
trombosit tidak dapat diturunkan dengan obat. .tudi eksperimental telah
menunjukkan bah-a anagrelide selektif dapat menghambat megakaryopoesis
dan, berbeda dengan 8E, tidak memiliki myelodysplastic atau efek lain pada
hematopoesis. Kangpaling sering dilaporkan efek samping yang mnuncul adalah
sakit kepala, jantung berdebar, retensi cairan, mual, dan diare. 7nagrelide tidak
memiliki efek genotoksik dan tidak ada risiko potensial untuk transformasi
leukemogenic. 4alam sebuah studi,transformasi leukemogenic terjadi pada %0
(",>) dari ""+ pasien yang diobati trombositosis esensial dengan anagrelide.
.emua pasien tersebut telah, sebelumnya telah diobati dengan @at sitotoksik
lainnya (8E, busulfan) (Greisshammer, "##0).
&enggunaan asam asetilsalisilat diindikasikan ketika terjadi gangguan
microcirculatory yaitu erythromelalgia. 7sam asetilsalisilat harus diberikan pada
dosis rendah(+#5## mg / hari). Bisiko yang mungkin adalah peningkatan
kecenderungan untuk terjadi perdarahan. 7sam asetil salisilat karenanya harus
diberikan dengan hati5hati dalamkondisi berikut: pada pasiendengan
kecenderungan perdarahan yang lebih besar, pada pasien dengan ulkus, pada
pasien yang menggunakan terapi bersamaan dengan anagrelide, atau pada
pasien dengan jumlah trombosit yang sangat tinggi (di atas .###5.+## D #! /l)
(Greisshammer, "##0)
Ta/el Keuntun0an (an Keru0ian (ari Ma>a'?'a>a' Tera4i E%en%ial
Tr+'/+%it+%i%
7spirin 8idoksiurea :nterferon L 7negrelide
&enurunan
trombosit
5 MM MM MM
&enurunan M MM MM MM
tromboemboli
Besiko
&erdarahan
MM 5 5 M
$fek samping M MM MMM MM
8arga M MM MMM MMM
-1) Strate0i 4en0+/atan
Tujuan pengobatan adalah pencegahan atau menghilangkan gejala atau
penyakit yang berhubungan dengan komplikasi serta kualitas hidup pasien.
6arena semua obat yang digunakan untuk pengobatan trombositosis esensial
memiliki risiko dan efek samping, memanajemen risiko indi'idu adalah sangat
penting dalammemilih pengobatan. 8al ini mungkin a-alnya tidak memerlukan
untuk memulai terapi obat tetapi perlu pemeriksaan yang sering. )enurut ilmu
pengetahuan terkini, pasien dengan resiko rendah atau menengah tidak
memerlukan pengobatan 2ytoreducti'e (1arbui, "##%).
&ada pasien dengan risiko menengah dimana risiko indi'idu untuk
trombosis arteri dinilai meningkat makaasam asetilsalisilat harus diberikan.
4alam kasus apapun, factor risiko kardio'askular harus diobati secara efektif
atau dikurangi (hipertensi, diabetes, hiperkolesterolemia,berhenti merokok). &erlu
diperhatikan bah-a pemberian estrogen 5 misalnya, dalam terapi penggantian
hormon atau kontrasepsi 5 meningkatkan risiko komplikasi tromboemboli
(Greisshammer, "##0)
Entuk pasien yang lebih tua, pasien berisiko tinggi, pengobatan dengan
8E saat ini merupakan standar. )anfaat pengobatan 2ytoreducti'e pada pasien
risiko tinggi trombositosis esensial telah ditelit idalam " studi (2ortela@@o, !!+).
&ada pertengahan !!#5an, pengurangan yang signifikan terjadinya komplikasi
terjadi pada pasien dengan pemberian 8E dibandingkan dengan kelompok
kontrol tidak diobati (2ortela@@o, !!+). 1aru5baru ini diterbitkan )B25&T studi
pemberian 8E dibandingkan dengan pemberian anagrelide dan asam
asetilsalisilat. 4iagram " menunjukkan hasil dari kedua studi banding.
7nagrelide serta 8E mengakibatkan pengurangan yang cukup besar
pada trombosis arteri dan 'ena yang berat dibandingkan dengan kontrol tidak
diobati. &ada studi pemberian anagrelide dan asam asetilsalisilat dari studi )B25
&T, kejadian iskemik transien dan perdarahan masih terjadi. 6ombinasi asam
asetilsalisilat dan anagrelide(0+ mg/ hari) yang -ajibpada studi)B25&T
mungkin merupakan penyebab peningkatan perdarahan.
4alam studi trombositosis esensial di =erman, ada perbedaan dalam
keberhasilan terapi antara8E dan interferon alfa. &ada pasien berisiko tinggi
dengan lebih muda, perlakuan tanpa efek genotoksik dengan anagrelide atau
interferon alfa lebih disukai. &edoman 7merika,merekomendasikan 8E bahkan
pada pasien berisiko tinggi dengan usia lebih muda merupakan pengobatan
standar. )enariknya, anagrelide dilisensikan di 7merika .erikat sebagai
pengobatan lini pertama untuk semua kelompok usia, sehingga terlepas dari
pedoman yang direkomendasikan anagrelide lebih sering digunakan, bukan 8E,
karena potensi masalah yang disebutkan sebelumnya (Greisshammer, "##0).
.elama kehamilan, pasien trombositosis esensial mungkin mengalami
keguguran spontan, gangguan pertumbuhan janin, atau kelahiran prematur,
karena microthrombiplasenta. Kang paling umum komplikasi keguguran spontan
pada trimester pertama. .ebuah literatur retrospektif, yaitu ulasan dari 0!
kehamilan pada pasien trombositosis esensial menunjukkan bah-a keguguran
spontan terjadi pada +* (3>) -anita. 6etika asam asetilsalisilat diberikan pada
dosis rendah, lebih dari setengah kehamilan yang sukses. Bisiko untuk ibu
rendah, meskipun komplikasi trombosis atau perdarahan telah dijelaskan dalam
kasus5 kasus indi'idu. =ika cytoreduction diperlukan selama kehamilan, interferon
merupakan pilihan pengobatan terbaik (Greisshammer, "##0).
5ia0ra' !1 Rek+'en(a%i Tera4i Tr+'/+%it+%i% E%en%ial Ber/a%i% 8akt+r
Re%ik+
-1 K+'4lika%i
Trombosis adalah komplikasi yang paling sering terjadi pada pasien
trombositosis esensial dibandingkan dengan perdarahan. 6omplikasi ini dapat
menjadi serius jika bekuan darah menghambat aliran darah yang menuju ke
organ seperti otak dan jantung. &asien usia tua yang sudah mengalami penyakit
yang berhubungan dengan pembuluh darah mungkin akan memiliki faktor resiko
yang lebih tinggi dalam hal kejadian thrombosis. 6omplikasi thrombosis dapat
terjadi pada pasien dengan trombosit yang sedikit meningkat.Tidak ada korelasi
antara jumlah trombosit dengan resiko thrombosis. Trombositosis esensial yang
tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi pada -anita hamil seperti : aborsi
spontan, fetal gro-th retardation, persalinan premature, dan ablasio plasenta.
.elain itu trombositosis esensial juga dapat berubah menjadi neoplasma
mieloproliferatif yang lain seperti leukemia akut atau mielodisplastik sindrom atau
kanker sumsum tulang yang lain. Tetapi hal ini sangat jarang terjadi.
-1!0 .r+0n+%i%
&enelitian terbaru tidak ada perbedaan dalam harapan hidup pasien
dengan trombositosis esensial dan pada kontrol populasi sehat dalam # tahun
pertama setelah diagnosis. .etelah # tahun, harapan hidup menjadi terbatas
(risiko relatif "," , !+> confidence inter'al ,05",C). &rognosis trombositosis
esensial ditentukan oleh terjadinya trombosis atau perdarahan berat ($lliot,
"##+).
BAB III
KESIM.6LAN
. Trombositemi esensial adalah kelainan klonal sel induk hematopoietik
multipotensial, termasuk kelainan mieloproliferatif dengan ekspresi fenotipe
predominan pada jalur megakariosit dan trombosit.
". &ada Trombositemi esensial, kadar trombopoietin normal atau bahkan
meningkat, meskipun terjadi peningkatan massa trombosit dan megakariosit.
Terjadinya disregulasi kadar trombopoietin plasma pada trombositemi
esensial diduga disebabkan karena produksi trombopoieitin yang berlebihan
dan/atau abnormalitas pengikatan dan pemakainan trombopoietin oleh
trombosit dan megakariosit. 8al ini dibuktikan dengan menurunnya ekspresi
c5mpl pada trombosit penderita trombositemi esensial.
3. )ekanisme yang berperan dalam terjadinya trombositosis pada
Trombositemi primer adalah peningkatan jumlah colony-forming unit
megakaryocyte (2<E5)$G), peningkatan pertumbuhan megakariosit tanpa
adanya stimulasi faktor pertumbuhan yang diduga disebabkan adanya
megakariopoiesis otonom atau peningkatan sensiti'itas klon trombosit
abnormal terhadap akti'itas megakaryocyte colony stimulating activit,
penurunan efek inhibisi platelet inhibiting factor (TG<5) dan defek
microenvironment
%. 6elainan fisik yang dapat ditemukan : manifestasi perdarahan ( 3530 >
penderita) : epistaksis, easy bruising, petekie, perdarahan traktus
gastrointestinal berulang N manifestasi trombosis (C5C% > penderita) banyak
ditemukan pada orang tua N trombosis 'ena : 'ena hepatica (sindroma 1udd5
2hiari), mesenterika, lienalis, priapism (trombosis 'ena penis), emboli paru N
trombosis arteri : transient cerebral ischemia, eritromelalgia (obstruksi
mikrosirkulasi jari5jari kaki/tangan), dapat berlanjut menjadi akrosianois N
splenomegali ringan dapat ditemukan pada %# > penderita, splenonegali
moderate ditemukan pada "#5+# > penderita N 8epatomegali N Gout N 7bortus
berulang dan gangguan pertumbuhan fetus , karena adanya infark multipel di
plasenta yang disebabkan thrombus trombosit yang mengakibatkan
insufisiensi plasenta.
5A8TAR .6STAKA
1reire, =ean 1. "##0. Essential Thrombocythemia, 9rphanet =ournal of Bare
4isease. 1io)ed 2entral (td: 2lichy, <rance.
2ortela@@o ., ;iero &, 1ella'ita & et all. !!+. Hydroxyurea for patient with
essential trombocythemia and high riskof thrombosis. $nglish =ournal
)edicine: German
$lliot )7, Tefferi 7. "##+ Thrombosis and Haemmorrage in !olisitemia Vera and
Essential Thrombocythemia. 1r = 8aematol: <rance
Greisshammer, )artin. "##0. Essential Thrombocythemia-"linical #ignificance,
Diagnosis, and Treatment..emin Tromb 8emost: German
6iladijan ==, Bain =4, 1ernard =<. "##*. $ong term incidence of haematological
evolution in three %rench prospective studies of hydroxyurea and
pipobroman in policytemia vera and essential thrombocythemia. . 1io)ed
2entral (td: Germany
.pi'ak, =ery. (, "##+. 8arrison &rincipal of :nternal )edicine *
th
edition.
$ssential thrombocytosis. )c Gra- 8ill 2ompany : E.7. &g *3#.
3introbe, )aA-ell. !0%. "linical Hematology, Essential Thrombocythemia.
(eaO<ebiger: &hiladelphia
;ersto'sek, .rdan. "#". Essential Thrombocytemia %act. (eukemia O
(ymphoma .ociety: TeAas

Anda mungkin juga menyukai