Anda di halaman 1dari 7

UJIAN KOMPREHENSIF

KESEHATAN MENTAL
1. Pengertian Kesehatan Mental dan Ruang Lingkup Islam dalam Kesehatan Mental!
Kesehatan Mental adalah terwujudnya keserasian antara fungsi-fungsi
kejiwaan dan terciptanya penyesuaian diri antara manusia dengan dirinya sendiri
serta lingkungannya. Dengan berlandaskan keimanan dan ketaqwaan serta
bertujuan untuk mencapai kehidupan yang bermakna dan bahagia baik di dunia
maupun di akhirat.
Ruang lingkup Islam dan kesehatan mental mencakup segala bentuk
pandangan, sikap, atau perbuatan manusia yang tidak sejalan dengan ajaran Islam
dan dapat mempengaruhi keseimbangan emosional serta kognitif individunya. Hal
ini meliputi, antara lain, stres, depresi, cemas, trauma, dan masalah kesehatan
mental lainnya. Dalam Islam, gangguan kesehatan mental lebih sering diakibatkan
dari faktor internal (keberagamaan, tingkat iman, dll) maupun faktor eksternal
(hubungan dengan orang lain, situasi kehidupan, dll).
Dalam Islam, kesehatan mental dipandang sebagai kunci utama untuk
membentuk kehidupan yang seimbang dan bahagia. Dan dalam pandangan Islam,
kehidupan yang seimbang dan bahagia tersebut itu merupakan suatu kewajiban
yang harus dijalankan oleh setiap muslim. Diman dalam hal ini, Islam
menawarkan pandangan holistik yang sangat erat kaitannya dengan aspek
kehidupan manusia secara keseluruhan. Oleh karena itu, Islam sangat
menekankan pentingnya menciptakan kondisi yang sehat dan harmonis dalam
kehidupan manusia, dengan menjaga kesehatan mentalnya dan menjalankan
ajaran Islam secara benar dan seimbang.

2. Perkembangan Sejarah Kesehatan Mental!


1) Zaman kuno: Pada zaman kuno, masalah kesehatan mental diyakini
disebabkan oleh kekuatan supernatural atau dewa-dewa. Metode pengobatan
yang digunakan adalah ritual keagamaan, serta terapi bicara.
2) Abad Pertengahan: Pada abad pertengahan, masalah kesehatan mental
dianggap sebagai tanda kekurangannya kemampuan spiritual atau dianggap
sebagai tanda pengaruh iblis. Metode pengobatan yang digunakan adalah
pengucilan dan penyiksaan.
3) Renaissance: Pada periode ini, muncul pemikiran bahwa masalah kesehatan
mental disebabkan oleh ketidakseimbangan kedua belah otak. Metode
pengobatan yang digunakan adalah terapi bicara dan terapi fisik.
4) Abad 19: Pada periode ini, muncul gerakan moral treatment yang
menekankan pada perlakuan manusiawi terhadap pasien kesehatan mental.
Pendekatan psikoterapi juga mulai berkembang.
5) Abad 20: Pada periode ini, berkembang pendekatan psikodinamika dan terapi
keluarga sebagai metode pengobatan yang kian populer. Kemudian, pada
tahun 1950-an, muncul obat-obatan antipsikotik yang menjadi pilihan
pengobatan kesehatan mental yang lebih modern.

By: Ananda Sholikhah


UJIAN KOMPREHENSIF
KESEHATAN MENTAL
3. Ketenangan Hidup & Kesehatan Mental?
Ketenangan hidup & kesehatan mental saling berkaitan, karena kondisi
mental yang tidak sehat dapat memengaruhi tingkat kebahagiaan dan kestabilan
emosi seseorang. Ketika seseorang mengalami stres, depresi, atau kecemasan
yang berlebihan, hal itu dapat mengganggu pola tidur, nutrisi, dan aktivitas fisik,
yang semuanya berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan. Oleh karena itu,
untuk mencapai ketenangan hidup yang sehat, penting untuk merawat kesehatan
mental. Beberapa cara yang dapat membantu mencapai kesehatan mental yang
baik antara lain:
1) Berlatih meditasi atau relaksasi: Praktik ini dapat membantu menenangkan
pikiran dan mengurangi stres.
2) Memperhatikan kesehatan fisik: Makan-makanan yang sehat, berolahraga
secara teratur, dan tidur yang cukup juga dapat membantu menjaga kesehatan
mental.
3) Menghindari konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang: Penggunaan zat ini
dapat memperburuk masalah kesehatan mental dan mengganggu
keseimbangan emosional yang baik.
4) Membangun hubungan sosial yang sehat: Bersosialisasi dengan keluarga dan
teman-teman, bergabung dengan klub atau organisasi, atau melakukan
aktivitas yang disukai bersama-sama dapat membantu mengurangi
kecemasan dan depresi.
5) Mengetahui batasan: Menghindari kelelahan dan memberikan diri waktu
untuk istirahat dan bersantai juga penting bagi kesehatan mental.
Dengan merawat kesehatan mental secara teratur, seseorang dapat mencapai
ketenangan hidup yang lebih baik dan dapat mengatasi masalah hidup
dengan lebih baik lagi kedepannya.
4. Penyesuaian Diri & Kesehatan Mental?
Penyesuaian diri adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan
situasi atau lingkungan yang baru. Perubahan ini bisa berupa perubahan dalam
kehidupan sehari-hari seperti perpindahan tempat tinggal, perubahan pekerjaan,
atau perubahan status pernikahan. Ketika seseorang mengalami perubahan, hal itu
biasanya memengaruhi kesehatan mentalnya. Sehingga itu dapat mengakibatkan
stres dan kecemasan yang berlebihan pada orang tersebut. Namun, jika seseorang
dapat menyesuaikan diri dengan baik dengan perubahan yang baik, maka hal itu
justru dapat membantu meningkatkan kesehatan mentalnya dengan menjadi lebih
baik lagi. Beberapa cara untuk membantu menyesuaikan diri dengan perubahan
adalah:
1) Meningkatkan kemampuan bertahan hidup: Membuat daftar kegiatan atau
rencana tindakan yang nantinya dapat dilakukan ketika terjadinya suatu
perubahan, karena hal itu nantinya juga dapat membantu mengurangi
perasaan cemas dan memberikan rasa kontrol diri terhadap situasi baru yang
akan kita hadapi ke depannya nanti.
2) Mengembangkan kemampuan sosial: Menguasai keterampilan interpersonal
seperti berkomunikasi yang baik, membina hubungan yang baik, dan bekerja

By: Ananda Sholikhah


UJIAN KOMPREHENSIF
KESEHATAN MENTAL
sama dengan orang lain dengan baik itu juga dapat membantu menyesuaikan
diri dengan perubahan.
3) Menjaga harapan yang realistis: Menerima harapan yang realistis dan
menghadapi perubahan yang ada dalam hidup itu bisa membantu mengurangi
tekanan dan kecemasan yang berlebihan.
4) Menjaga kesehatan fisik: Olahraga, tidur yang cukup, dan makan-makanan
yang sehat itu juga sangat penting untuk menjaga kesehatan mental karena itu
sangat diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan.
Melalui penyesuaian diri yang baik dengan perubahan yang baik, seseorang
barulah dapat meningkatkan kesehatan mental dan ketenangan hidupnya serta
dapat menghadapi perubahan dengan lebih tenang dan optimis kedepannya.
5. Kebutuhan Manusia & Hubungannya dengan Kesehatan Mental?
1) Kebutuhan fisik: Ketika kesehatan fisik kita baik itu merupakan dasar untuk
mencapai kesehatan mental yang optimal. Maka penting untuk kita memiliki
asupan makanan yang seimbang, tidur yang cukup, dan melakukan aktivitas
fisik yang teratur karena itu dapat menjaga kesehatan fisik dan mempengaruhi
keseimbangan kimia dalam otak yang dapat berdampak pada kesehatan
mental kita.
2) Kebutuhan emosional: Seseorang pasti membutuhkan yang namanya
pemahaman, penghargaan, dan pengakuan dari orang lain untuk merasa
dihargai dan diterima. Hubungan yang positif dan mendukung dari orang lain
itu dapat meningkatkan kesehatan mental dan membantu mengatasi stress
yang kita hadapi. Jadi ketika kita tidak mampu memenuhi kebutuhan
emosional tersebut dengan baik itu dapat menyebabkan terjadinya isolasi
sosial dan meningkatkan risiko masalah kesehatan mental seperti stress,
depresi, kecemasan yang berlebihan, bahkan trauma.
3) Kebutuhan sosial: Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan
interaksi sosial dan rasa saling terhubung dengan orang lain. Kekurangannya
hubungan sosial yang positif dan dukungan sosial yang positif dapat
berdampak negatif pada kesehatan mental. Jadi, ketika kita kurangnya
kemampuan interaksi sosial itu dapat meningkatkan terjadinya isolasi sosial,
depresi, kecemasan, dan gangguan kesehatan mental lainnya.
4) Kebutuhan psikologis: Seseorang membutuhkan rasa pencapaian, otonomi,
dan rasa memiliki tujuan dalam hidup. Ketidakmampuan memenuhi
kebutuhan psikologis ini nantinya dapat menyebabkan terjadinya perasaan
tidak berharga, kehilangan motivasi, dan ketidakpuasan dalam menjalani
kehidupan yang nantinya dapat berkontribusi pada masalah kesehatan mental
seperti depresi dan kecemasan.
Jadi, penting untuk kita memahami bahwa kebutuhan manusia bersifat
kompleks dan saling terkait. Karena jika ada salah satu saja kebutuhan yang tidak
terpenuhi dalam satu area dapat berdampak pada kesehatan mental secara
keseluruhan. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan dan memenuhi kebutuhan
fisik, emosional, sosial, dan psikologis itu juga merupakan faktor penting dalam
mempromosikan kesehatan mental dengan baik.

By: Ananda Sholikhah


UJIAN KOMPREHENSIF
KESEHATAN MENTAL
6. Frustasi, Konflik & Kecemasan?
1) Frustasi adalah perasaan ketidakpuasan atau ketidakmampuan untuk
mencapai suatu tujuan atau memenuhi kebutuhan. Hal ini bisa terjadi ketika
seseorang mengalami hambatan atau rintangan yang menghalangi keinginan
atau harapannya. Frustasi yang berkelanjutan dan tidak teratasi dapat
menyebabkan stres, marah, dan perasaan putus asa. Jika ketika frustasi tidak
ditangani dengan baik, frustasi dapat berdampak negatif pada kesehatan
mental seseorang.
2) Konflik adalah situasi di mana terdapat perbedaan pendapat, kepentingan,
atau nilai antara dua atau lebih individu atau kelompok. Konflik dapat terjadi
dalam berbagai konteks, seperti hubungan pribadi, lingkungan kerja, atau
lingkungan sosial. Konflik yang tidak diatasi dengan baik dapat menyebabkan
stres emosional, marah, kekecewaan, dan ketegangan antara individu atau
kelompok yang terlibat. Jadi ketika konfliknya berkepanjangan atau tidak
terselesaikan dapat memberikan tekanan yang signifikan pada kesehatan
mental dan hubungan interpersonal seseorang.
3) Kecemasan adalah perasaan khawatir, gelisah, atau ketakutan yang berlebihan.
Kecemasan dapat timbul dalam berbagai situasi, termasuk kekhawatiran
tentang masa depan, kesehatan, keuangan, pekerjaan, atau hubungan sosial.
Tingkat kecemasan yang tinggi dan berkepanjangan dapat mengganggu
fungsi sehari-hari, termasuk kesulitan tidur, gangguan konsentrasi, dan
perasaan tegang secara fisik dan emosional. Kecemasan yang tidak diatasi
dapat mengarah pada gangguan kecemasan seperti gangguan kecemasan
umum (GAD), gangguan panik, atau fobia.

7. Kehidupan Modern & Penyakit Mental?


Kehidupan modern seringkali memberikan tekanan tinggi pada individu,
yang berpotensi menyebabkan berbagai jenis penyakit mental. Beberapa faktor
yang berkontribusi terhadap hal ini antara lain:
1) Tekanan pekerjaan yang tinggi: Kehidupan modern seringkali menuntut
individu untuk bekerja lebih keras, lebih lama, dan lebih efisien. Hal ini
menimbulkan tekanan yang tinggi pada individu, yang dapat menyebabkan
stres kronis, kelelahan, kecemasan, dan depresi.
2) Teknologi yang berlebihan: Kehadiran teknologi modern seperti smartphone
dan internet telah menyebabkan lebih banyak orang terus terhubung dengan
pekerjaan dan kehidupan sosial mereka secara terus-menerus. Hal ini dapat
menyebabkan kecanduan media sosial, stres digital, dan kecemasan sosial.
3) Polusi lingkungan: Kehidupan modern seringkali juga dibayangi dengan
polusi udara dan suara, yang dapat menyebabkan gangguan tidur, stres, dan
gangguan dalam kesehatan mental.
4) Gaya hidup yang tidak sehat: Kehidupan modern seringkali juga
menghasilkan gaya hidup yang tidak sehat seperti makanan cepat saji,
konsumsi alkohol dan narkoba yang berlebihan, kurangnya aktivitas fisik, dan
kurangnya tidur yang berkualitas. Semua ini dapat menyebabkan masalah
kesehatan fisik dan mental yang serius.

By: Ananda Sholikhah


UJIAN KOMPREHENSIF
KESEHATAN MENTAL
Sebagai hasilnya, individu cenderung lebih mungkin mengalami berbagai
jenis penyakit mental seperti depresi, kecemasan, gangguan bipolar, PTSD, dan
skizofrenia. Penting bagi individu untuk mengambil tindakan untuk mengurangi
tekanan dan stres dalam kehidupan mereka, seperti meditasi, olahraga, terapi, dan
mengadopsi gaya hidup yang seimbang dan sehat.
8. Jenis-Jenis Gangguan Kesehatan Mental Serta Upaya Terapi Penyembuhannya!
Ada banyak jenis gangguan mental, dan setiap individu mungkin mengalami
gangguan mental yang berbeda. Beberapa jenis gangguan mental umum meliputi:
1) Depresi: Depresi adalah gangguan suasana hati yang serius yang ditandai oleh
perasaan sedih, kehilangan minat pada aktivitas yang disukai, kelelahan, dan
perubahan perilaku. Terapi yang efektif untuk depresi termasuk terapi kognitif
perilaku (CBT), terapi interpersonalkognitif (IPT), dan pengobatan
antidepresan.
2) Kecemasan: Kecemasan adalah gangguan mental yang membuat individu
merasa khawatir dan terobsesi dengan kekhawatiran atau perasaan tidak aman.
Terapi yang efektif untuk kecemasan meliputi terapi CBT, terapi penerimaan
dan komitmen (ACT), dan terapi eksposur.
3) Gangguan bipolar: Gangguan bipolar adalah gangguan suasana hati yang
serius yang ditandai oleh perubahan suasana hati ekstrem seperti mania dan
depresi. Terapi yang efektif untuk gangguan bipolar termasuk pengobatan
stabilisator suasana hati dan terapi psikososial.
4) Schizophrenia: Schizophrenia adalah penyakit mental yang ditandai oleh
gejala seperti halusinasi, kepercayaan delusional, dan gangguan pikiran.
Pengobatan untuk schizophrenia meliputi obat antipsikotik dan terapi
psikososial.
5) Gangguan Obsesif-Compulsive (OCD): OCD adalah jenis kecemasan yang
ditandai oleh obsesi dan kompulsi yang berulang yang mendistorsi kehidupan
sehari-hari individu. Terapi yang efektif untuk OCD termasuk terapi CBT,
terapi Exposure and Response Prevention (ERP), dan pengobatan
antidepresan.
Upaya terapi penyembuhan termasuk terapi psikologi, obat-obatan, dan terapi
gabungan dari kedua hal tersebut. Terapi psikologi meliputi terapi kognitif
perilaku, terapi interpersonalkognitif, terapi penerimaan dan komitmen, dan terapi
eksposur. Penggunaan obat-obatan juga memiliki peran dalam penyembuhan
gangguan mental, seperti antidepresan, stabilisator suasana hati, obat antipsikotik,
dan obat anti-anxiety. Terapi gabungan dari kedua hal tersebut juga dapat
diterapkan untuk meningkatkan pengobatan.
9. Peranan Pendidikan Agama Terhadap Kesehatan Mental!
Pendidikan agama dapat memainkan peran penting dalam mempromosikan
kesehatan mental seseorang, karena agama melibatkan aspek spiritual dan
psikologis individu. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan oleh
pendidikan agama dalam mempromosikan kesehatan mental:

By: Ananda Sholikhah


UJIAN KOMPREHENSIF
KESEHATAN MENTAL
1) Memperkuat nilai-nilai positif dan moral individu: Pendidikan agama dapat
membantu individu memperkuat nilai-nilai positif dalam hidup mereka,
seperti kasih sayang, kejujuran, kerendahan hati, dan ketekunan. Nilai positif
dan moral ini dapat membantu mengembangkan keseimbangan dan
ketenangan dalam kehidupan sehari-hari yang pada gilirannya dapat
mendukung kesehatan mental.
2) Menyediakan pandangan spiritual yang positif: Pandangan positif dalam
agama dapat membantu mengembangkan sikap yang positif terhadap
kehidupan. Hal ini dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan dalam
kehidupan sehari-hari.
3) Menyediakan dukungan sosial: Agama dapat menyediakan lingkungan sosial
yang mendukung dan memberikan kekuatan emosional bagi individu. Dalam
banyak kasus, terlibat dalam kelompok agama dapat membantu individu
untuk mendapatkan dukungan sosial dari komunitas mereka.
4) Menyediakan sarana untuk introspeksi: Agama juga menyediakan sarana
untuk introspeksi, yang dapat membantu individu mengembangkan
pemahaman diri yang lebih baik dan mencapai kedamaian batin. Hal ini juga
dapat membantu dalam mengatasi masalah psikologis seperti depresi dan
kecemasan.
Dalam keseluruhan, pendidikan agama dapat berperan dalam
mempromosikan kesehatan mental yang positif. Melalui nilai-nilai positif,
dukungan sosial, pandangan positif, dan refleksi diri, pendidikan agama dapat
membantu mengurangi stres dan kecemasan serta meningkatkan kesehatan mental
individu. Namun, harus diingat bahwa pendidikan agama hanya satu dari banyak
faktor yang mempengaruhi kesehatan mental dan tidak dapat dijadikan satu-
satunya solusi dalam mengatasi masalah psikologis yang lebih berat.
10. Kesesuaian Konsep Islam & Kesehatan Mental Yang Digunakan Dalam Skripsi!
Untuk menjawab pertanyaan ini kita perlu mengetahui lebih dulu konsep
Islam dan kesehatan mental yang digunakan dalam skripsi tersebut. Namun secara
umum, konsep Islam sangat menekankan pentingnya menjaga kesehatan mental
sebagai bagian dari ibadah dan kehidupan yang seimbang.
Salah satu konsep Islam yang sering dikaitkan dengan kesehatan mental
adalah tawakkal, yaitu keyakinan mutlak kepada Allah SWT. Konsep ini dianggap
dapat mengurangi kecemasan dan stress dalam kehidupan sehari-hari, dan
membantu individu untuk menerima keadaan yang diberikan Allah dengan ikhlas.
Selain itu, Islam juga menekankan pentingnya berdoa dan berzikir sebagai
sarana untuk menenangkan hati dan menghilangkan stress. Konsep ibadah seperti
shalat, puasa, dan haji juga diyakini dapat mengurangi kecemasan dan stress, serta
membantu individu untuk mencapai kedamaian batin.
Dalam skripsi yang membahas kesehatan mental, mungkin ada beberapa
konsep Islam yang digunakan sebagai bahan referensi dan pemahaman terhadap
kesehatan mental. Misalnya, bagaimana mengatur pikiran dan emosi agar tetap
stabil dalam konteks pandangan Islam, bagaimana menangani stress dan
kecemasan dengan pendekatan Islam, atau bagaimana memperlakukan orang yang
mengalami gangguan mental dengan berdasarkan nilai Islam.

By: Ananda Sholikhah


UJIAN KOMPREHENSIF
KESEHATAN MENTAL
Kesesuaian dari konsep Islam dengan kesehatan mental yang digunakan
dalam skripsi dapat dinilai dari seberapa baik konsep-konsep Islam tersebut
diterapkan dalam praktik kesehatan mental, dan seberapa relevan dan sesuai
dengan permasalahan kesehatan mental yang dihadapi. Hal ini membutuhkan
analisis yang lebih mendalam terhadap konteks skripsi dan konsep-konsep
Islam yang digunakan.

By: Ananda Sholikhah

Anda mungkin juga menyukai