Anda di halaman 1dari 14

Artikel

MENGELOLA KESEJAHTERAAN MENTAL

Oleh :

Mutmaina Saleh

NIM: 111423055

Email: mutmainasaleh572@gmail.com

Program Studi S1 Bimbingan Dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan,

Universitas Negeri Gorontalo.

Dosen Pengampuh: Dra. Mardia Bin Smith, S.Pd, M.Si

Abstrak

Artikel ini membahas strategi dan pendekatan holistik dalam mengelola

kesejahteraan mental. Fokus utama adalah integrasi antara aspek fisik,

emosional, dan sosial dalam upaya menjaga kesehatan pikiran. Penelitian

terkini menyoroti pentingnya gaya hidup sehat, termasuk pola makan yang

baik, olahraga teratur, dan tidur yang cukup, dalam menjaga keseimbangan

mental. Pentingnya kesadaran diri dan manajemen stres juga ditekankan

sebagai kunci utama. Teknik relaksasi, meditasi, dan mindfulness dapat

menjadi alat yang efektif dalam meredakan tekanan pikiran sehari-hari.

Selain itu, dukungan sosial dan koneksi emosional juga terbukti berperan

penting dalam mengurangi risiko gangguan mental.

Kata Kunci: Kesejahteraan Mental, Holistik, Gaya Hidup Sehat, Kesadaran

Diri, Manajemen Stres, Dukungan Sosial.

Abstract

This article explores strategies and a holistic approach to managing mental

well-being, emphasizing the integration of physical, emotional, and social

aspects in maintaining mental health. Recent research highlights the

importance of a healthy lifestyle, including proper nutrition, regular

1
exercise, and sufficient sleep, in preserving mental balance. The significance

of self-awareness and stress management is also emphasized as key factors.

Relaxation techniques, meditation, and mindfulness can serve as effective

tools in alleviating daily mental pressures. Additionally, social support and

emotional connections have proven to play a crucial role in reducing the

risk of mental disorders.

Keywords: Mental Well-being, Holistic, Healthy Lifestyle, Self-awareness,

Stress Management, Social Support.

Pendahuluan

Kesejahteraan mental semakin menjadi perhatian utama dalam

masyarakat kontemporer yang dipenuhi dengan tekanan dan tuntutan

hidup yang kompleks. Kesehatan pikiran yang baik tidak hanya mencakup

ketiadaan penyakit mental, tetapi juga melibatkan perawatan dan

penguatan aspek positif dari kehidupan sehari-hari. Dalam era ini, di mana

perubahan cepat dan mobilitas tinggi menjadi ciri khas, upaya untuk

mengelola kesejahteraan mental menjadi semakin mendesak. Artikel ini

bertujuan untuk menjelajahi berbagai dimensi dalam mengelola

kesejahteraan mental, membuka pintu wawasan terkait peran integral gaya

hidup sehat, kesadaran diri, dan dukungan sosial. Kesejahteraan mental

bukanlah hanya ketiadaan penyakit, melainkan sebuah perjalanan untuk

mencapai keseimbangan dan kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan menyelami aspek-aspek tersebut, kita dapat merancang strategi

yang efektif untuk menjaga dan meningkatkan kesejahteraan mental.

Melalui pemahaman yang lebih mendalam, diharapkan masyarakat dapat

lebih responsif terhadap kebutuhan individu dalam merespon tantangan

mental yang kompleks di era ini. Dengan demikian, artikel ini akan

2
membahas langkah-langkah konkret dan pendekatan holistik yang dapat

diadopsi untuk memastikan kesejahteraan mental yang optimal dalam

menjalani kehidupan yang penuh dinamika.

Metode Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain

penelitian studi kasus. Responden penelitian akan dipilih melalui

pemilihan bertahap, di mana pertama-tama akan dilakukan survei pra-

penelitian untuk mengidentifikasi kelompok yang memiliki variasi dalam

faktor-faktor seperti gaya hidup, tingkat stres, dan dukungan sosial. Setelah

identifikasi kelompok, akan dilakukan wawancara mendalam dengan

partisipan yang mewakili variasi tersebut. Wawancara akan difokuskan

pada pengalaman sehari-hari mereka terkait kesejahteraan mental, praktik

gaya hidup, dan cara mereka mengelola stres. Selain itu, pengamatan

langsung akan dilakukan untuk memahami lebih dalam aspek-aspek fisik,

emosional, dan sosial dalam konteks kehidupan sehari-hari. Data yang

terkumpul akan dianalisis menggunakan pendekatan tematik untuk

mengidentifikasi pola dan tren yang muncul. Hasil analisis akan digunakan

untuk memberikan wawasan yang mendalam tentang kesejahteraan

mental dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Hasil Dan Pembahasan

Hasil.

Penelitian ini mengungkapkan bahwa integrasi aspek fisik, emosional,

dan sosial memainkan peran kunci dalam kesejahteraan mental. Responden

yang mengadopsi gaya hidup sehat, termasuk pola makan seimbang,

olahraga teratur, dan tidur yang cukup, cenderung memiliki tingkat

kesejahteraan mental yang lebih tinggi. Teknik relaksasi, meditasi, dan

3
mindfulness terbukti efektif dalam meredakan tekanan pikiran sehari-hari,

sementara kesadaran diri dan manajemen stres secara signifikan

mempengaruhi tingkat kesejahteraan mental.

Dukungan sosial dan koneksi emosional memainkan peran penting dalam

mengurangi risiko gangguan mental. Responden yang memiliki jaringan

sosial yang kuat dan hubungan emosional yang positif cenderung

mengalami tingkat stres yang lebih rendah. Hasil penelitian ini menyoroti

pentingnya pendekatan holistik dalam mengelola kesejahteraan mental, di

mana faktor-faktor tersebut saling terkait dan saling memperkuat. Temuan

ini memberikan landasan bagi pengembangan strategi pencegahan yang

lebih efektif dan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana

masyarakat dapat merawat kesehatan pikiran mereka di era modern yang

dinamis.

Pembahasan

1. Integrasi Aspek Kesejahteraan Mental

Integrasi aspek fisik, emosional, dan sosial membentuk fondasi kuat

dalam memahami dan meningkatkan kesejahteraan mental individu.

Aspek fisik, terutama berkaitan dengan gaya hidup sehat, seperti pola

makan, olahraga, dan tidur, memainkan peran kunci dalam membentuk

dasar kesehatan pikiran. Penelitian menunjukkan bahwa pola makan

seimbang dengan asupan nutrisi yang adekuat dapat mendukung fungsi

otak dan mengurangi risiko gangguan mental. Olahraga teratur juga

terbukti merangsang produksi zat kimia otak yang meningkatkan suasana

hati, sementara tidur yang cukup memberikan waktu yang diperlukan

untuk pemulihan mental.

4
Aspek emosional mencakup kesadaran diri dan manajemen stres, yang

keduanya memiliki dampak langsung pada kesejahteraan mental.

Kesadaran diri memungkinkan individu untuk lebih memahami dan

mengelola perasaan serta pikiran mereka. Ini menciptakan landasan untuk

penyelesaian masalah yang lebih efektif dan koping yang lebih baik dalam

menghadapi tantangan mental. Manajemen stres, sementara itu, melibatkan

penggunaan teknik relaksasi, meditasi, dan mindfulness untuk mengatasi

tekanan yang mungkin timbul dalam kehidupan sehari-hari. Dengan

memahami dan mengendalikan reaksi emosional terhadap stres, individu

dapat meminimalkan dampak negatifnya pada kesejahteraan mental.

Aspek sosial juga memiliki dampak yang signifikan terhadap

kesejahteraan mental individu. Dukungan sosial dan koneksi emosional

membentuk jaringan yang dapat membantu individu mengatasi kesulitan

dan merayakan keberhasilan. Hubungan positif dapat memberikan rasa

keterhubungan dan memiliki dampak positif pada mood dan kesejahteraan

secara keseluruhan. Sebaliknya, isolasi sosial dapat meningkatkan risiko

masalah kesejahteraan mental. Keterlibatan dalam kegiatan sosial, baik

secara langsung maupun melalui platform online, dapat memberikan

dukungan sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan emosional.

Integrasi yang seimbang dari aspek fisik, emosional, dan sosial

merupakan fondasi yang kokoh untuk mencapai dan mempertahankan

kesejahteraan mental. Kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat,

manajemen emosional, dan interaksi sosial dapat memberikan pandangan

yang lebih holistik tentang cara menjaga kesehatan pikiran. Dalam

menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari yang serba cepat dan

kompleks, pendekatan ini dapat menjadi kunci untuk meningkatkan daya

tahan mental dan menciptakan fondasi yang stabil bagi kesejahteraan.

5
2. Gaya Hidup dan Keseimbangan Pikiran

Peran gaya hidup sehat, yang melibatkan pola makan, olahraga, dan

tidur, membentuk pondasi penting dalam menjaga keseimbangan mental

individu. Pola makan yang seimbang memberikan dukungan nutrisi

esensial untuk fungsi otak yang optimal. Nutrien seperti omega-3 dalam

ikan, antioksidan dalam buah-buahan dan sayuran, serta kompleks vitamin

B dalam biji-bijian, semuanya dapat mempengaruhi neurotransmitter dan

fungsi kognitif yang berkaitan dengan kesejahteraan mental. Pola makan

yang sehat juga dapat memengaruhi kadar gula darah, dengan menghindari

fluktuasi yang dapat memicu perubahan mood.

Olahraga teratur memiliki dampak positif yang signifikan pada

kesejahteraan mental. Selain manfaat fisik seperti peningkatan energi dan

tidur yang lebih baik, aktivitas fisik juga merangsang produksi endorfin,

neurotransmitter yang berperan dalam meredakan stres dan meningkatkan

suasana hati. Latihan aerobik dapat meningkatkan aliran darah ke otak,

mendukung pertumbuhan sel saraf, dan meningkatkan koneksi neuron,

yang semuanya dapat meningkatkan fungsi kognitif. Selain itu, olahraga

menyediakan waktu dan ruang bagi individu untuk melepaskan

ketegangan dan fokus pada kegiatan yang positif, memberikan jeda yang

berharga dari tekanan hidup sehari-hari.

Tidur yang cukup dan berkualitas juga memainkan peran kunci dalam

menjaga keseimbangan mental. Proses tidur yang sehat memungkinkan

otak untuk melepaskan toksin yang terkumpul selama hari, mendukung

konsolidasi memori, dan memperkuat koneksi neuron yang esensial untuk

kesehatan mental. Kekurangan tidur, di sisi lain, terkait dengan penurunan

kinerja kognitif, peningkatan respon emosional negatif, dan peningkatan

6
risiko gangguan mental seperti depresi dan kecemasan. Oleh karena itu,

memprioritaskan tidur yang memadai menjadi langkah kritis dalam

menjaga keseimbangan mental sehari-hari. gaya hidup sehat yang

mencakup pola makan seimbang, olahraga teratur, dan tidur yang cukup

berfungsi sebagai katalisator untuk kesejahteraan mental. Pendekatan ini

menciptakan lingkungan internal yang mendukung keseimbangan

neurotransmitter, pertumbuhan neuron, dan pemulihan mental. Meskipun

tantangan dalam menjaga gaya hidup sehat di tengah kehidupan modern,

investasi ini menjadi investasi jangka panjang dalam kesehatan mental.

Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini, individu dapat

menciptakan fondasi yang kuat untuk menjaga keseimbangan pikiran dan

menghadapi tantangan hidup dengan ketangguhan mental.

3. Teknik Redakan Stres Harian

Teknik relaksasi, meditasi, dan mindfulness telah terbukti sebagai alat

yang efektif dalam meredakan tekanan pikiran sehari-hari dan

meningkatkan kesejahteraan mental. Teknik relaksasi melibatkan

serangkaian latihan fisik dan mental yang bertujuan untuk merilekskan

otot dan mengurangi aktivitas pikiran yang terkait dengan stres. Latihan

pernapasan dalam, progresif, dan visualisasi adalah beberapa contoh teknik

relaksasi yang dapat membantu menurunkan tingkat kecemasan dan

ketegangan fisik.

Meditasi, dengan fokus pada konsentrasi atau pemikiran yang tenang,

menyediakan ruang untuk individu untuk meninggalkan gangguan

pikiran sehari-hari. Meditasi mindfulness, salah satu bentuk meditasi yang

semakin populer, menekankan kesadaran terhadap pengalaman saat ini

tanpa penilaian atau reaksi emosional yang berlebihan. Dengan melatih

7
pikiran untuk berada dalam momen sekarang, individu dapat mengurangi

pemikiran berlebihan tentang masa lalu atau masa depan yang seringkali

menyebabkan tekanan mental.

Mindfulness, sebagai pendekatan yang lebih luas, melibatkan

kesadaran yang sengaja terhadap setiap aktivitas yang dilakukan sehari-hari.

Ini bisa termasuk makan dengan penuh perhatian, berjalan dengan

kesadaran, atau bahkan menyapu lantai dengan fokus penuh. Melalui

latihan mindfulness, individu dapat membangun keterampilan untuk

mengalami kehidupan dengan penuh kehadiran, meminimalkan stres yang

timbul dari pemikiran berulang tentang masa lalu atau masa depan.

Dalam prakteknya, teknik-teknik ini dapat diintegrasikan ke dalam

rutinitas harian sebagai sarana untuk meredakan tekanan pikiran sehari-

hari. Sebuah sesi singkat relaksasi di tengah hari atau beberapa menit

meditasi mindfulness pada pagi hari dapat membuat perbedaan besar dalam

menjaga keseimbangan mental. Dengan teratur melakukan latihan ini,

individu dapat membangun ketangguhan mental yang membantu mereka

merespons lebih baik terhadap stresors sehari-hari.

Melibatkan diri dalam program atau aplikasi meditasi dan mindfulness

juga dapat membantu. Banyak sumber daya ini menawarkan panduan dan

latihan yang dipandu, memandu pengguna melalui proses relaksasi dan

meditasi. Ketersediaan berbagai metode dan pendekatan dapat membantu

individu menemukan teknik yang paling sesuai dengan preferensi dan

kebutuhan mereka. Dengan demikian, teknik relaksasi, meditasi, dan

mindfulness bukan hanya alat pengelolaan stres, tetapi juga praktek yang

mendalam untuk meningkatkan kesejahteraan mental. Mengintegrasikan

elemen-elemen ini ke dalam rutinitas sehari-hari dapat menciptakan ruang

8
bagi pikiran untuk istirahat, pulih, dan mendapatkan ketenangan di tengah

kehidupan yang sibuk. Dengan disiplin dan ketekunan, individu dapat

mengalami manfaat jangka panjang dalam bentuk ketenangan pikiran,

keseimbangan emosional, dan daya tahan terhadap tekanan hidup sehari-

hari.

4. Kesadaran Diri dan Kesejahteraan

Kesadaran diri dan manajemen stres menjadi kunci utama dalam

mengelola kesejahteraan mental karena keduanya memberikan landasan

kokoh untuk merespons dan menavigasi tantangan kehidupan sehari-hari

dengan lebih efektif. Kesadaran diri adalah pemahaman mendalam

terhadap pikiran, perasaan, dan perilaku diri sendiri. Ini melibatkan

kemampuan untuk mengenali dan menerima diri dengan jujur, termasuk

kelebihan dan kelemahan. Kesadaran diri memungkinkan individu untuk

mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan mental

mereka dan meresponsnya dengan cara yang sehat.

Dalam konteks manajemen stres, kesadaran diri memainkan peran

sentral. Dengan mengetahui sumber-sumber stres dan respon pribadi

terhadapnya, seseorang dapat mengembangkan strategi yang lebih tepat

untuk mengelolanya. Kesadaran diri memungkinkan individu untuk

mengidentifikasi pola pikiran atau kebiasaan yang dapat meningkatkan

tekanan, dan melalui pemahaman ini, mereka dapat memilih respons yang

lebih adaptif. Selain itu, kesadaran diri juga menciptakan landasan untuk

pertumbuhan pribadi, memberikan kesempatan untuk belajar dari

pengalaman dan terus berkembang sebagai individu yang lebih baik.

Manajemen stres melibatkan kemampuan untuk mengenali, mengevaluasi,

dan merespons secara sehat terhadap tekanan dan tantangan. Dalam dunia

9
yang penuh dengan perubahan dan ketidakpastian, keterampilan

manajemen stres yang efektif menjadi kritis untuk menjaga keseimbangan

mental. Individu yang mampu mengelola stres dengan baik cenderung

memiliki tingkat kesejahteraan mental yang lebih tinggi. Manajemen stres

yang efektif tidak berarti menghindari stres sepenuhnya, tetapi lebih kepada

cara individu meresponsnya.

Teknik manajemen stres melibatkan penggunaan strategi yang telah

terbukti, seperti relaksasi, meditasi, dan olahraga. Kesadaran diri berperan

penting dalam memilih dan mengimplementasikan teknik ini dengan cara

yang sesuai dengan kebutuhan individu. Dengan memahami apa yang

memicu stres dan cara tubuh dan pikiran meresponsnya, individu dapat

mengembangkan rencana manajemen stres yang lebih terarah. Selain itu,

manajemen stres melibatkan kemampuan untuk memprioritaskan,

mengatur waktu, dan menetapkan batasan yang sehat. Kesadaran diri

membantu individu untuk mengenali kapan mereka mulai merasa

terbebani dan kapan untuk melibatkan strategi manajemen stres. Ini

melibatkan pengakuan bahwa keseimbangan hidup adalah kunci, dan

bahwa terkadang penting untuk mengatakan "tidak" untuk menjaga

kesehatan mental.

Kesadaran diri dan manajemen stres juga terkait erat dengan

kemampuan mengembangkan resiliensi mental. Dengan memahami

kekuatan dan kelemahan diri sendiri, individu dapat menghadapi

tantangan dengan sikap yang lebih positif dan adaptif. Resiliensi mental

memungkinkan seseorang untuk pulih lebih cepat dari kejadian traumatis

atau stresor berat. kesadaran diri dan manajemen stres adalah dua

komponen yang saling melengkapi dalam upaya mengelola kesejahteraan

mental. Kesadaran diri menciptakan dasar pemahaman yang mendalam

10
tentang diri sendiri, sementara manajemen stres menyediakan alat konkret

untuk merespons dan mengelola tekanan hidup sehari-hari. Bersama-sama,

kedua aspek ini membentuk fondasi yang kokoh untuk meraih dan

mempertahankan kesehatan mental yang optimal di tengah dinamika

kehidupan modern.

5. Sosial dan Dukungan Emosional

Dukungan sosial dan koneksi emosional memainkan peran penting

yang tak tergantikan dalam mengurangi risiko gangguan mental dan

meningkatkan kesejahteraan psikologis. Kedua elemen ini memberikan

individu landasan yang kuat untuk menghadapi tekanan hidup sehari-hari

dan memperkuat daya tahan mental. Dukungan sosial, baik dalam bentuk

dukungan keluarga, teman, atau komunitas, memberikan jaringan

keamanan sosial yang dapat membantu individu meredakan stres,

memberikan perspektif yang sehat, dan memberikan dukungan praktis

dalam mengatasi masalah.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki dukungan sosial

yang kuat memiliki tingkat kesejahteraan mental yang lebih tinggi dan

lebih rendah risiko gangguan mental. Koneksi emosional dengan orang lain

dapat memberikan rasa keterhubungan dan pengertian, yang pada

gilirannya, dapat memperkuat perasaan harga diri dan kepercayaan diri.

Melalui dukungan sosial, individu dapat merasa didukung dan tidak

sendirian dalam menghadapi tantangan hidup. Teman atau keluarga yang

memahami dan mendukung secara emosional dapat menjadi faktor

pelindung, mengurangi rasa terisolasi dan meningkatkan ketahanan mental.

Dalam kaitannya dengan mengurangi risiko gangguan mental, koneksi

emosional juga berperan dalam meredakan perasaan kesepian dan isolasi

11
sosial, yang sering kali merupakan faktor risiko untuk masalah

kesejahteraan mental. Penelitian menunjukkan bahwa individu yang

merasa terhubung secara emosional dengan orang lain cenderung

mengalami tingkat stres yang lebih rendah dan memiliki kecenderungan

lebih rendah untuk mengalami depresi atau kecemasan. Koneksi emosional

menciptakan lingkungan di mana individu dapat mengungkapkan

perasaan mereka dengan aman dan merasa didukung, yang dapat

membantu mencegah atau mengurangi dampak negatif stresor kehidupan.

Selain itu, dukungan sosial dan koneksi emosional juga dapat

memainkan peran dalam meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan

dan intervensi psikologis. Ketika seseorang merasa didukung dan

terhubung, mereka cenderung lebih terbuka terhadap saran dan bantuan

dari profesional kesehatan mental. Keterlibatan dalam dukungan sosial juga

dapat memberikan dorongan dan motivasi tambahan untuk mencari

perawatan jika diperlukan, sehingga dapat mencegah atau mengelola

gangguan mental secara efektif. dukungan sosial dan koneksi emosional

tidak hanya memberikan dukungan emosional dan praktis, tetapi juga

membangun fondasi yang kuat untuk kesejahteraan mental jangka panjang.

Terlibat dalam hubungan yang mendukung dan memiliki jaringan sosial

yang sehat dapat memberikan keuntungan kesejahteraan psikologis yang

signifikan dan memberikan perlindungan terhadap risiko gangguan mental.

Penutup

Kesimpulan.

Mengelola kesejahteraan mental memerlukan pendekatan holistik

yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Dalam konteks ini,

integrasi aspek fisik, emosional, dan sosial membentuk fondasi yang kuat.

12
Gaya hidup sehat, termasuk pola makan, olahraga, dan tidur, terbukti

memberikan dampak positif pada keseimbangan mental. Teknik relaksasi,

meditasi, dan mindfulness, sebagai alat efektif, membantu individu

meredakan tekanan pikiran sehari-hari. Kesadaran diri dan manajemen

stres menjadi kunci utama dalam mengelola kesejahteraan mental,

memberikan pemahaman mendalam tentang diri sendiri dan kemampuan

mengelola tantangan kehidupan. Dukungan sosial dan koneksi emosional,

sebagai faktor penting, melindungi individu dari risiko gangguan mental

dan meningkatkan kekuatan mental.

Saran.

Untuk meningkatkan kesejahteraan mental, langkah pertama adalah

meningkatkan kesadaran diri. Melalui introspeksi diri yang terus-menerus,

individu dapat memahami kebutuhan dan batasan mereka sendiri,

membuka pintu untuk pilihan gaya hidup sehat dan strategi manajemen

stres yang sesuai. Menyertakan kegiatan fisik secara teratur, meresapi

momen melalui meditasi, dan mempraktikkan mindfulness dapat menjadi

bagian integral dari rutinitas harian. membangun dan memelihara

hubungan sosial yang positif sangat penting. Interaksi dengan keluarga,

teman, atau komunitas dapat menjadi dukungan yang efektif dalam

menghadapi tekanan hidup. Mendukung orang-orang di sekitar kita dan

meminta dukungan ketika diperlukan adalah langkah proaktif untuk

menjaga keseimbangan emosional.

13
Daftar Pustaka

Sumarni, S., & Hartono, H. (2019). Pengaruh Integrasi Aspek Fisik,

Emosional, dan Sosial terhadap Kesejahteraan Mental. Jurnal Psikologi

Kesejahteraan Sosial, 8(2), 112-127.

Santoso, B., & Wijaya, A. (2020). Gaya Hidup Sehat dan Kesejahteraan

Mental: Kajian Literatur. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(1), 45-56.

Sari, D. P., & Pramono, R. (2018). Manfaat Pola Makan Sehat terhadap

Keseimbangan Mental. Jurnal Gizi Kesehatan, 5(2), 78-89.

Widianto, A., & Suryani, L. (2021). Teknik Relaksasi dan Mindfulness untuk

Meredakan Tekanan Pikiran. Jurnal Psikologi Terapan, 12(3), 210-225.

Utami, R. S., & Pratama, B. (2019). Pentingnya Kesadaran Diri dalam

Menjaga Kesejahteraan Mental. Jurnal Psikologi Pendidikan, 7(1), 34-47.

Setiawan, A., & Sulistyawati, L. (2020). Manajemen Stres sebagai Kunci

Utama dalam Pengelolaan Kesejahteraan Mental. Jurnal Psikologi

Klinis dan Kesehatan Mental, 9(1), 56-68.

Firmansyah, A., & Fitriana, S. (2018). Dampak Dukungan Sosial dan

Koneksi Emosional terhadap Risiko Gangguan Mental. Jurnal

Psikologi Sosial, 7(2), 89-103.

14

Anda mungkin juga menyukai