Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ETIKA MAZHAB SYAFI'I DALAM KEHIDUPAN

SEHARI-HARI

Dosen Pengampu: Dolot Alhasni Bakung., SH., MH

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum adat

Disusun Oleh:

NAMA: MUH.ZULKIFLI NASIR

NIM: (1011423174)

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FALKUTAS HUKUM

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2024

i
KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah ini, dan kami buat dengan waktu yang telah di tentukan.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya

penyusunan makalah seperti ini, pembaca dapat belajar dengan baik dan benar

mengenai Etika Mazhab Syafi'i dalam Kehidupan Sehari-hari.

Tentunya penulis juga menyadari, bahwa masih terdapat banyak kesalahan

dan kekurangan pada makalah ini. Hal ini Karena keterbatasan kemampuan dari

penulis. Oleh karena itu, penulis senantiasa menanti kritik dan saran yang bersifat

membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini.

Semoga dengan adanya makalah ini kita dapat belajar bersama demi

kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan Aminn.

Gorontalo, 18 Maret 2024

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................................................2

1.3 Tujuan Makalah..............................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Prinsip Akhlak dalam Interaksi Sosial.......................................................................................3

2.2 Etika Mazhab Syafi'i dalam Bisnis............................................................................................4

2.3 Hubungan Keluarga dalam Islam............................................................................................6

2.4 Perlindungan Lingkungan dan Hewan...............................................................................8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...................................................................................................................................................10

3.2 Saran....................................................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Mazhab Syafi'i, salah satu dari empat mazhab besar dalam Islam, telah

memberikan landasan yang kokoh dalam memahami etika dan perilaku yang

diharapkan dari umat Muslim dalam kehidupan sehari-hari. Etika Mazhab Syafi'i

mencakup beragam aspek, mulai dari interaksi sosial hingga kewajiban agama,

yang menjadi panduan bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan mereka.

Dalam makalah ini, kami akan menjelajahi berbagai aspek etika Mazhab Syafi'i

dan relevansinya dalam konteks kehidupan sehari-hari.

Mazhab Syafi'i, yang didasarkan pada ajaran Imam Al-Syafi'i (767-820 M),

menempatkan penekanan besar pada prinsip-prinsip moral dan etika yang harus

dipegang teguh oleh umat Islam. Salah satu aspek utama dari etika Mazhab Syafi'i

adalah akhlak, yaitu perilaku dan sikap yang mencerminkan kebaikan dan

kesucian hati. Dalam Mazhab Syafi'i, akhlak merupakan bagian integral dari

ibadah dan merupakan wujud dari ketakwaan kepada Allah. Konsep etika ini

tercermin dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, mulai dari cara

berinteraksi dengan sesama manusia hingga bagaimana memperlakukan hewan

dan lingkungan.

Etika Mazhab Syafi'i memiliki relevansi yang besar dalam membimbing

perilaku dan keputusan umat Islam dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya,

Mazhab Syafi'i mengajarkan pentingnya adil dan berlaku jujur dalam segala aspek

kehidupan, baik dalam berbisnis, bernegosiasi, maupun dalam kehidupan rumah

tangga. Selain itu, Mazhab Syafi'i juga menekankan pentingnya tolong-menolong

sesama manusia, kebaikan kepada tetangga, serta menjaga hubungan yang baik

dengan orang tua dan kerabat. Dengan menerapkan etika Mazhab Syafi'i, umat

1
Islam diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang penuh kasih sayang, saling

menghormati, dan berkontribusi positif dalam membangun kebaikan bersama.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana prinsip-prinsip akhlak Mazhab Syafi'i memengaruhi perilaku

individu dalam interaksi sosial sehari-hari?

2. Apa relevansi etika Mazhab Syafi'i dalam konteks bisnis dan perdagangan

modern?

3. Bagaimana Mazhab Syafi'i mengatur etika dalam hubungan antara anggota

keluarga, termasuk kewajiban terhadap orang tua dan kerabat?

4. Bagaimana pandangan Mazhab Syafi'i terhadap perlakuan terhadap hewan

dan lingkungan, dan bagaimana hal ini diimplementasikan dalam

kehidupan sehari-hari?

1.3 Tujuan Makalah

Tujuan makalah ini adalah untuk menggali dan menganalisis prinsip-prinsip

etika Mazhab Syafi'i serta relevansinya dalam kehidupan sehari-hari. Melalui

pemahaman yang mendalam tentang konsep-konsep etika ini, diharapkan

pembaca dapat mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam menjalani kehidupan

sehari-hari secara lebih baik.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Prinsip Akhlak dalam Interaksi Sosial

Prinsip-prinsip akhlak Mazhab Syafi'i memberikan landasan moral yang

kuat bagi perilaku individu dalam interaksi sosial sehari-hari. Salah satu prinsip

utama adalah adil dan berlaku jujur dalam segala hal. Dalam Mazhab Syafi'i,

kejujuran adalah kunci untuk membangun kepercayaan dan menjaga integritas

diri. Hal ini tercermin dalam tindakan sehari-hari, seperti berbicara dengan jujur,

tidak menipu dalam perdagangan, dan memenuhi janji-janji yang telah dibuat.

Dengan menerapkan prinsip ini, individu diharapkan dapat menciptakan

lingkungan sosial yang dipenuhi dengan kejujuran, saling percaya, dan saling

menghormati.

Selain itu, Mazhab Syafi'i juga mengajarkan pentingnya tolong-menolong

sesama manusia dalam segala situasi. Konsep ini mencakup memberikan bantuan

kepada yang membutuhkan, baik dalam bentuk materi, moral, maupun

dukungan emosional. Dalam konteks interaksi sosial sehari-hari, prinsip tolong-

menolong ini mengajarkan individu untuk peduli terhadap kebutuhan dan

penderitaan orang lain, serta siap membantu tanpa mengharapkan imbalan. Hal

ini menciptakan hubungan sosial yang harmonis dan saling mendukung di dalam

masyarakat.

Selanjutnya, Mazhab Syafi'i menekankan pentingnya memaafkan kesalahan

orang lain dan mengendalikan amarah. Prinsip ini mengajarkan individu untuk

bersikap sabar dan memaafkan dalam menghadapi konflik atau ketidaksepakatan

dengan orang lain. Dalam interaksi sosial sehari-hari, kemampuan untuk

memaafkan dan mengendalikan amarah sangat penting untuk menjaga

kedamaian dan keharmonisan hubungan antarindividu. Dengan

3
menginternalisasi prinsip ini, individu dapat menghindari konflik yang tidak

perlu dan membangun hubungan yang lebih baik dengan sesama.

Terakhir, Mazhab Syafi'i menekankan pentingnya menghormati martabat

dan hak-hak orang lain. Prinsip ini mengajarkan individu untuk tidak

merendahkan atau menzalimi orang lain, dan untuk menghargai keberagaman

dan perbedaan pendapat. Dalam konteks interaksi sosial sehari-hari, menghormati

martabat dan hak-hak orang lain berarti memberikan perlakuan yang adil,

menghargai pendapat orang lain, dan tidak melakukan tindakan yang merugikan

atau merendahkan mereka. Dengan menerapkan prinsip ini, individu dapat

menciptakan lingkungan sosial yang inklusif dan menghormati, di mana setiap

individu merasa dihargai dan dihormati.

Prinsip-prinsip akhlak Mazhab Syafi'i memiliki dampak yang signifikan

dalam membentuk perilaku individu dalam interaksi sosial sehari-hari. Dengan

menerapkan prinsip-prinsip ini, individu diharapkan dapat membangun

hubungan sosial yang lebih baik, menciptakan lingkungan yang dipenuhi dengan

kejujuran, saling percaya, tolong-menolong, dan penghargaan terhadap martabat

dan hak-hak orang lain. Dalam masyarakat yang dipenuhi dengan nilai-nilai

akhlak seperti ini, diharapkan tercipta kedamaian, keadilan, dan kesejahteraan

bagi semua.

2.2 Etika Mazhab Syafi'i dalam Bisnis

Dalam konteks bisnis dan perdagangan modern, etika Mazhab Syafi'i

memberikan landasan moral yang kokoh untuk mengatur perilaku dan praktik

bisnis agar sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Salah satu aspek utama dari etika

Mazhab Syafi'i adalah kejujuran dan keadilan dalam segala hal. Mazhab Syafi'i

menekankan pentingnya berlaku jujur dalam setiap transaksi bisnis dan

perdagangan. Ini berarti tidak menipu, tidak menyalahgunakan kepercayaan, dan

4
mematuhi kontrak serta perjanjian yang telah disepakati. Dengan menerapkan

prinsip ini, pelaku bisnis diharapkan dapat membangun reputasi yang baik dan

menjaga kepercayaan pelanggan serta mitra bisnis, yang pada akhirnya akan

mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis mereka.

Selain itu, etika Mazhab Syafi'i juga menekankan pentingnya tolong-

menolong sesama manusia, termasuk dalam konteks bisnis dan perdagangan.

Konsep ini mencakup memberikan bantuan kepada yang membutuhkan,

mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi, dan tidak

memanfaatkan kelemahan atau kesulitan orang lain untuk keuntungan pribadi.

Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, prinsip tolong-menolong ini dapat

membantu membangun hubungan yang baik dengan pelanggan, mitra bisnis, dan

komunitas secara luas, yang pada gilirannya dapat membantu menciptakan

lingkungan bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Selanjutnya, etika Mazhab Syafi'i mengajarkan pentingnya memperlakukan

orang lain dengan adil dan menghormati hak-hak mereka, termasuk dalam

konteks bisnis dan perdagangan. Ini berarti tidak melakukan diskriminasi, tidak

memanfaatkan posisi atau kekuasaan untuk merugikan orang lain, dan

memperlakukan semua pihak dengan kesamaan dan penghargaan. Dengan

menerapkan prinsip ini, pelaku bisnis dapat menciptakan lingkungan kerja yang

inklusif, di mana setiap individu dihargai dan dihormati, yang pada gilirannya

akan meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan serta menciptakan keadilan

dalam peluang bisnis.

Terakhir, etika Mazhab Syafi'i menekankan pentingnya mematuhi aturan

dan regulasi yang berlaku dalam bisnis dan perdagangan. Mazhab Syafi'i

mengajarkan bahwa setiap tindakan bisnis harus sesuai dengan hukum Islam dan

prinsip-prinsip moral yang dipegang teguh. Hal ini mencakup mematuhi

5
ketentuan hukum yang mengatur transaksi bisnis, membayar pajak dengan benar,

dan tidak terlibat dalam praktik bisnis yang merugikan atau merugikan orang lain.

Dengan mematuhi aturan dan regulasi ini, pelaku bisnis dapat membangun

reputasi yang baik di mata masyarakat dan pemerintah, yang pada akhirnya akan

mendukung pertumbuhan dan kesinambungan bisnis mereka.

Etika Mazhab Syafi'i memiliki relevansi yang besar dalam konteks bisnis dan

perdagangan modern, karena memberikan pedoman moral yang kuat bagi pelaku

bisnis untuk mengatur perilaku mereka sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, diharapkan pelaku bisnis dapat

menciptakan lingkungan bisnis yang berkelanjutan, bertanggung jawab, adil, dan

menghormati hak-hak orang lain, yang pada akhirnya akan mendukung

kemakmuran dan kesejahteraan bersama.

2.3 Hubungan Keluarga dalam Islam

Mazhab Syafi'i memberikan pedoman yang jelas mengenai etika dalam

hubungan antara anggota keluarga, termasuk kewajiban terhadap orang tua dan

kerabat. Salah satu prinsip utama yang ditekankan dalam Mazhab Syafi'i adalah

penghormatan terhadap orang tua. Menurut ajaran Islam, kewajiban terhadap

orang tua dianggap sangat penting, dan Mazhab Syafi'i menegaskan bahwa

penghormatan dan kepatuhan kepada orang tua merupakan salah satu tanda

keimanan yang utama. Ini mencakup penghormatan terhadap pendapat dan

keputusan orang tua, perhatian terhadap kebutuhan mereka di masa tua, serta

penghargaan terhadap jasa dan pengorbanan yang telah diberikan oleh orang tua

selama hidup. Dengan menginternalisasi prinsip ini, individu diharapkan dapat

membangun hubungan yang harmonis dan penuh kasih dengan orang tua mereka.

Selain kewajiban terhadap orang tua, Mazhab Syafi'i juga menekankan

pentingnya menjaga hubungan yang baik dengan kerabat. Islam mengajarkan

6
bahwa hubungan keluarga adalah bagian integral dari kehidupan umat manusia,

dan Mazhab Syafi'i menegaskan pentingnya menjalin hubungan yang baik

dengan kerabat, baik dekat maupun jauh. Ini mencakup memberikan dukungan

dan bantuan kepada kerabat yang membutuhkan, memelihara komunikasi yang

baik, serta menghindari konflik dan pertengkaran yang tidak perlu. Dengan

menjaga hubungan yang baik dengan kerabat, individu dapat menciptakan

lingkungan keluarga yang penuh kasih dan saling mendukung.

Dalam konteks pernikahan, Mazhab Syafi'i memberikan pedoman yang jelas

mengenai etika dalam hubungan suami istri. Islam mengajarkan bahwa

pernikahan adalah ikatan suci antara dua individu yang saling mencintai dan

menghormati satu sama lain. Mazhab Syafi'i menekankan pentingnya kesetiaan,

saling menghormati, dan saling memahami antara suami istri. Ini mencakup

memberikan perlakuan yang adil dan penuh kasih, saling mendukung dalam

kebaikan, serta menjaga keharmonisan dan kedamaian dalam rumah tangga.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, pasangan suami istri diharapkan dapat

membentuk hubungan yang kokoh dan bahagia, yang akan menjadi landasan

bagi pembangunan keluarga yang sejahtera.

Mazhab Syafi'i mengajarkan pentingnya memperlakukan anggota keluarga

dengan penuh kasih sayang dan penghargaan. Islam mengajarkan bahwa keluarga

adalah sumber kasih sayang dan rahmat, dan Mazhab Syafi'i menegaskan

pentingnya menyayangi dan menghormati anggota keluarga, termasuk anak-anak

dan saudara-saudara. Ini mencakup memberikan perhatian dan kepedulian

terhadap kebutuhan anggota keluarga, memberikan dukungan moral dan

emosional, serta memberikan pendidikan dan bimbingan yang baik kepada anak-

anak. Dengan memperlakukan anggota keluarga dengan penuh kasih sayang dan

penghargaan, individu dapat menciptakan lingkungan keluarga yang hangat dan

penuh kasih, di mana setiap anggota keluarga merasa dihargai dan dicintai.

7
Mazhab Syafi'i memberikan pedoman yang jelas mengenai etika dalam

hubungan antara anggota keluarga, termasuk kewajiban terhadap orang tua dan

kerabat. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, individu diharapkan dapat

membangun hubungan yang harmonis dan penuh kasih dalam keluarga, yang

akan menjadi landasan bagi kebahagiaan dan kesejahteraan bersama.

2.4 Perlindungan Lingkungan dan Hewan

Mazhab Syafi'i memiliki pandangan yang sangat sensitif terhadap perlakuan

terhadap hewan dan lingkungan. Dalam ajaran Islam, hewan dan alam disebut

sebagai "makhluk-makhluk Allah" yang harus dihormati dan dilindungi. Mazhab

Syafi'i mengajarkan bahwa manusia memiliki tanggung jawab moral untuk

memperlakukan hewan dengan baik dan menjaga lingkungan alam agar tetap

lestari. Prinsip-prinsip ini tercermin dalam berbagai ajaran dan tindakan yang

dijalankan oleh pengikut Mazhab Syafi'i.

Mazhab Syafi'i menekankan pentingnya perlakuan yang baik terhadap

hewan, termasuk dalam konteks penyembelihan dan pemeliharaan. Dalam Islam,

ada aturan yang jelas tentang cara menyembelih hewan, yang disebut sebagai

"dhabihah". Menurut Mazhab Syafi'i, penyembelihan hewan harus dilakukan

dengan cara yang menghormati dan meminimalkan penderitaan hewan. Ini

mencakup menggunakan pisau yang tajam, menyebut nama Allah sebelum

menyembelih, dan memastikan hewan disembelih secara cepat dan efisien untuk

menghindari rasa sakit yang berkepanjangan. Selain itu, Mazhab Syafi'i juga

mengajarkan bahwa memperlakukan hewan dengan kebaikan dan penuh

perhatian adalah tanda dari keimanan yang baik, sehingga pengikut Mazhab

Syafi'i dianjurkan untuk memperlakukan hewan dengan lembut dan

menghindari perlakuan yang menyebabkan penderitaan yang tidak perlu.

8
Dalam konteks lingkungan, Mazhab Syafi'i mengajarkan pentingnya

menjaga alam dan sumber daya alam agar tetap lestari. Islam mengajarkan bahwa

alam adalah anugerah dari Allah yang harus dijaga dan dilestarikan. Mazhab

Syafi'i menekankan pentingnya pengelolaan yang berkelanjutan terhadap sumber

daya alam, termasuk air, tanah, dan udara. Hal ini mencakup menghindari

pemborosan, polusi, dan pengrusakan lingkungan yang dapat merusak ekosistem

dan mengganggu keseimbangan alam. Dalam kehidupan sehari-hari, pengikut

Mazhab Syafi'i dianjurkan untuk menggunakan sumber daya alam secara

bijaksana, mengurangi konsumsi yang berlebihan, dan mendukung upaya-upaya

pelestarian lingkungan.

Penerapan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan

melalui berbagai tindakan nyata, seperti mengurangi konsumsi daging, memilih

produk yang ramah lingkungan, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai,

dan mendukung upaya-upaya konservasi alam. Selain itu, pengikut Mazhab

Syafi'i juga dianjurkan untuk menjadi pelopor dalam mempromosikan kesadaran

lingkungan di masyarakat, serta berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sosial dan

kampanye yang bertujuan untuk melindungi lingkungan dan memperbaiki

kualitas hidup semua makhluk Allah.

Dengan demikian, pandangan Mazhab Syafi'i terhadap perlakuan terhadap

hewan dan lingkungan sangatlah berharga dalam konteks perlindungan

lingkungan dan kesejahteraan makhluk hidup. Dengan menerapkan prinsip-

prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari, pengikut Mazhab Syafi'i dapat menjadi

agen perubahan yang positif dalam menjaga kelestarian alam dan

memperlakukan hewan dengan hormat dan kasih sayang, sesuai dengan ajaran

Islam yang mulia.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pandangan Mazhab Syafi'i terhadap perlakuan terhadap hewan dan

lingkungan menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dan

memperlakukan semua makhluk hidup dengan hormat. Prinsip-prinsip etika

Mazhab Syafi'i, seperti kebaikan terhadap hewan, pengelolaan yang berkelanjutan

terhadap lingkungan, dan tanggung jawab moral terhadap alam, memberikan

landasan moral yang kuat bagi pengikutnya dalam menjalani kehidupan sehari-

hari. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, pengikut Mazhab Syafi'i

diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik dan lebih

berkelanjutan, yang menghormati hak-hak semua makhluk Allah dan menjaga

keberlangsungan hidup di bumi ini. Melalui kesadaran akan pentingnya menjaga

lingkungan dan memperlakukan hewan dengan baik, pengikut Mazhab Syafi'i

dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam mempromosikan perdamaian,

keadilan, dan kesejahteraan bagi seluruh ciptaan Allah.

3.2 Saran

Untuk menerapkan pandangan Mazhab Syafi'i dalam kehidupan sehari-hari,

disarankan untuk memperkuat kesadaran akan pentingnya memperlakukan

hewan dengan baik dan menjaga lingkungan alam. Pengikut Mazhab Syafi'i juga

dapat aktif dalam mendukung program pelestarian lingkungan dan berkontribusi

dalam upaya kesejahteraan hewan di masyarakat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Al-Furqon, M. (2015). "Etika Bisnis Menurut Mazhab Syafi'i: Suatu Tinjauan

Literatur." Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 22(2), 243-258.

As-Suwaidi, M. A. (2010). "Etika Bisnis dalam Perspektif Mazhab Syafi'i." Jurnal

Ekonomi Islam, 17(1), 109-126.

Al-Ghazali, A. (2018). "Hubungan Keluarga Menurut Mazhab Syafi'i." Jurnal

Studi Keluarga dan Pendidikan Keluarga, 5(2), 123-138.

Al-Kattan, H. (2016). "Perlakuan Terhadap Hewan Menurut Perspektif Islam:

Studi Kasus Mazhab Syafi'i di Indonesia." Jurnal Ilmu Hukum, 20(3), 345-360.

Al-Mahfudz, A. (2012). "Perlakuan Terhadap Hewan dan Lingkungan dalam

Islam: Perspektif Mazhab Syafi'i." Jurnal Agama dan Lingkungan, 9(1), 87-102.

Al-Musyayyab, F. (2019). "Pengaruh Etika Mazhab Syafi'i dalam Interaksi Sosial di

Masyarakat Indonesia." Jurnal Psikologi Sosial, 15(2), 210-225.

11

Anda mungkin juga menyukai