Anda di halaman 1dari 7

ETIKA PRIBADI DALAM ISLAM

Dosen Pengampuh

Disusun Oleh Kelompok II :


Hilda Oktavia
Fransiska Aprilia T
Junior Pekei
Nelius Erikson M

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHA;MMADIYAH SORONG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan karunia
danrahmatnya, tak lupa Shalawat dan salam untuk tauladan kita Nabi Muhammad
Saw yangmembawa kita semua ke zaman terang benderang ini sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah etika pribadi dalam islam
 dengan baik walapun masih banyak kekurangan didalamnya.Serta kami juga
berterima kasih kepada Bp.JENRO SIJABAT selaku dosen mata kuliah ALISLAM
KEMUHAMMADIYAHAN(AIK)Universitas MUHAMMADIYAH SORONG yang
sudah memberikan kepercayaanmenyelesaikan tugas Makalah ini.Kami sangat
berharap makalah ini akan bermanfaat dalam rangka menambah pengetahuan juga
wawasan kita menyangkut Etika priadi dalam Islam. Kami pun menyadarisepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.Oleh
sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalahyang sudah kami buat, mengingat tak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yangmembangun dan demi perbaikan makalah ini di masa mendatang.Semoga
makalah sederhana ini bisa dipahami bagi siapapun yang membacanya.Sekiranya
makalah yang sudah disusun ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri ataupun
orangyang membacanya.
Daftar isi
BAB I
PENDAHULUAN
A. latar belakang
 Etika (tatakrama) merupakan kebiasaan yang benar dalam pergaulan. Kunci
utama penerapan etika adalah memperlihatkan sikap penuh sopan santun, rasa
hormatterhadap keberadaan orang lain dan mematuhi tatakrama yang berlaku pada
lingkungantempat kita berada.
Sebagai makhluk sosial, tidak dapat dipungkiri manusia tidak bisa terlepas
darimanusia yang lain. Artinya ia mutlak membutuhkan orang lain dalam hidupnya.
Disinilah, manusia tidak bisa dipisahkan dari kehidupan bertetangga dan
bermasyarakat.
Dalam melakukan hubungan sosial di masyarakat diperlukan etika
sebagai pedoman hidup dan kebiasaan yangbaik untuk dianut dan diwariskan dari sat
u generasi ke generasi berikutnya. Fakta tersebut menguatkan anggapan bahwa
masyarakatindonesia dikenal sebagai masyarakat yang berbudaya dan memiliki etika
luhur dalamkehidupan bersosial dan bermasyarakat. Maka dari itu, pemahaman akan
etika dalamkehidupan bertetangga dan bermasyarakat sangat penting untuk
dalammengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat

B.rumusan masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Etika pribadi dalam islam
1. pengertian etika pribdi
Pengertian Etika ( Etimologi), berasal dari bahasa Yunaniadalah “ Ethos”,
yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkait
an erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu
“ Mos” dandalam bentuk jamaknya “ Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan
ataucara hidupseseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan
menghindari hal-haltindakan yang buruk. Etika dan moral lebih kurang sama
pengertiannya, tetapi dalamkegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral
atau
moralitas.untukpenilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk 
pengkajian ystem nilai-nilaiyang berlaku.
Etika pribadi ini berasal dari diri seseorang menjadi lebih baik contoh, seperti
orang sukses yang tidak lupa dirinya sebagai hamba,sehingga berusaha
memberikan yang terbaik.

2. etika pribadi dalam islam terbagi menjadi 3 yaitu


a. etika menghargai diri sendiri
contoh etika menghargai diri sendiri yaitu

jujur dan terbuka serta tidak memberikan informasiyang tidak


benar;
2. bertindak dengan penuh kesungguhan dan ketulusan;
3. menghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok, maupun
golongan;
4. berinisiatif untuk meningkatkan kualitas pengetahuan,
kemampuan, keterampilan, dan sikap;
5. memiliki daya juang yang tinggi;
6. memelihara kesehatan jasmani dan rohani;
7. menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga;
8. berpenampilan sederhana, rapih, dan sopan.

KEADILAN RESTORATIF SEBAGAI TUJUAN


PELAKSANAAN DIVERSI PADA SISTEM
PERADILAN PIDANA ANAK

Dr. RIDWAN MANSYUR, SH., MH

Anda mungkin juga menyukai