Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH AL ISLAM

ETIKA BELAJAR DAN BEKERJA MENURUT ISLAM

NAMA DOSEN PENGAMPU:


Dr. Aris Fauzan, S.Ag., M.A.

DISUSUN OLEH:
Syariful Mujahid
20230520058
jimmy ana danie
20230520059

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kita bisa merasakan indahnya iman dan hidayah yang Allah berikan
kepada kita semua, sehingga kita dapat sama-sama membaca dan memahami makalah yang
kami tuliskan. Tidak lupa kita haturkan Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti. juga
kami mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen pengampu matakuliah Al Islam I
(Aqidah) yakni bapak Dr. Aris Fauzan, S.Ag., M.A. yang telah membimbing kami dalam
penyusunan makalah ini yang berjudul Etika Belajar Dan Bekerja Menurut Islam. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat bimbingan dari bapak dosen pengampu kami.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah
hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca . Terima kasih
sekian kata pengantar yang mampu kami sampaikan.

Wassalamu’alaikum Wr.wb

Yogyakarta, Oktober 2023


BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam ajaran Islam, pendidikan dan pekerjaan memiliki peran penting dalam membentuk
karakter individu dan masyarakat. Etika belajar dan bekerja dalam Islam mencakup prinsip-
prinsip moral dan tata cara yang harus diikuti oleh setiap Muslim. Dalam makalah ini, kita
akan menjelajahi nilai-nilai dan norma-norma Islam yang terkait dengan belajar dan bekerja.

Etika merupakan konsep penting dalam pembentukan kompetensi peserta didik,


khususnya kompetensi di bidang kepribadian Pencapaian kemampuan kognitif dan
psikomotorik tidak akan memberi manfaat bagi masyarakat, apabila tidak diikuti dengan
kompetensi di bidang etika dan kepribadian. Kemampuan lulusan suatu jenjang pendidikan
bisa baik, bila lulusan itu memiliki etika atau akhlak yang baik, di samping memiliki
pengetahuan kognitif dan keterampilan psikomotorik.

Tujuan etika adalah untuk membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang
baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik. Adapun kriteria manusia yang baik,
warga masyarakat yang baik, dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakat atau bangsa,
secara umum adalah nilai-nilai sosial tertentu, yang banyak dipengaruhi oleh budaya
masyarakat dan bangsanya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud belajar dan bekerja ?
2. Apa belajar dan bekerja menurut islam ?
3. Apa saja etika dalam belajar dan bekerja ?

C. TUJUAN
1. Memahami dan Mengetahui apa yang di maksud dari belajar dan
bekerja.
2. Memahami dan Mengetahui makna belajar.
3. Mengetahui dan memahami apa saja etika belajar dan bekerja

BAB 2
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BELAJAR DAN BEKERJA


I. Belajar

Belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan
tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti
peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya
pikir, dan lain-lain kemampuan. Secara umum belajar dapat dikatakan sebagai suatu proses
perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Reber (1988) dalam buku psikologi pendidikan (2007: 72)
mendefinisikan belajar dalam dua pengertian. Pertama, belajar sebagai proses memperoleh
pengetahuan dan kedua, belajar sebagai perubahan kemampuan bereaksi yang relatif
langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat. Sedangkan Kimble (1961: 31) mendefinisikan
belajar sebagai perubahan yang relative permanen didalam behavioral potentiality (potensi
behavioral) yang terjadi sebagai akibat dari reinforced practice (praktik yang diperkuat). Dari
definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses memperoleh
pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi
yang relatif permanen atau menetap karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya.

II. Bekerja

Kerja dalam pengertian luas adalah semua bentuk usaha yang dilakukan manusia, baik
dalam hal materi maupun non-materi, intelektual atau fisik maupun hal-hal yang berkaitan
dengan masalah keduniawian atau keakhiratan. Kamus besar bahasa Indonesia susunan WJS
Poerdarminta mengemukakan bahwa kerja adalah perbuatan melakukan sesuatu. Pekerjaan
adalah sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah. Kerja adalah segala aktivitas dinamis
dan mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan tertentu (jasmani dan rohani) dan di
dalam mencapai tujuannya tersebut dia berupaya dengan penuh kesungguhan untuk
mewujudkan prestasi yang optimal sebagai bukti pengabdian dirinya kepada Allah SWT
(Toto Tasmara. 2002: 27)

B. Belajar dan Bekerja menurut islam


I. Belajar
Istilah yang lazim digunakan dalam bahasa Arab tentang kata belajar adalah Ta’allama dan
Darasa. Al-Qur’an juga menggunakan kata darasa yang diartikan dengan mempelajari, yang
sering kali dihubungkan dengan mempelajari kitab. Hal ini mengisyaratkan bahwa kitab
(dalam hal ini al-Qur’an) merupakan sumber segala pengetahuan bagi umat Islam, dan dijadikan
sebagai pedoman hidupnya (way of life). Salah satunya terdapat dalam surat al-An’am ayat 105
Artinya: ”Dandemikianlah Kami menjelaskan berulang-ulang ayat-ayat Kami agar orang-orang
musyrik mengatakan engkau telah mempelajari1ayat-ayat itu (dari ahli kitab) dan agar Kami
menjelaskan al-Qur’an itu kepada orang-orang yang mengetahui"
II. Bekerja

kerja adalah sikap yang muncul atas kehendak dan kesadaran sendiri yang didasari oleh
sistem orientasi nilai budaya terhadap kerja. Etos berasal dari bahasa Yunani, yaitu Ethos
yang artinya sikap, kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak
saja dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat. Etos dibentuk oleh
berbagai kebiasaan, pengaruh budaya, serta sistem nilai yang di yakininya. Menurut Sinamo
etos kerja adalah seperangkat perilaku positif yang berakar pada keyakinan fundamental yang
disertai komitmen total pada paradigma kerja yang integral. Dalam Islam, kata “amal”
bertebaran dalam al-Qur’an. Etos kerja menjadi hal kunci yang cukup mendapat banyak
perhatian. Tak hanya kerja untuk kehidupan akhirat kelak, tapi juga kerja untuk
keberlangsungan hidup di dunia. Islam melarang umatnya berpangku tangan atau menunggu
belas kasihan orang. Sebaliknya, agama samawi ini menekankan pentingnya kerja keras dan
profesionalitas.

C. Etika Belajar Dan Bekerja


I. Belajar

Etika belajar mencakup seperangkat norma dan nilai-nilai yang harus diikuti oleh seseorang
selama proses pembelajaran. Etika belajar membantu memastikan bahwa proses
pembelajaran berlangsung baik dan bermanfaat. Berikut adalah beberapa prinsip etika belajar
yang penting:
 khlas karena Allah
 Niat untuk menghilangkan kebodohan
 Terbuka terhadap perbedaan
 Praktikkan apa yang Anda pelajari
 Hormati gurumu
Etika belajar membantu menciptakan lingkungan pembelajaran yang positif dan mendukung
perkembangan pribadi dan akademis. Dengan menginternalisasi nilai-nilai ini, seseorang
dapat mencapai hasil yang lebih baik dan tumbuh sebagai pembelajar yang bertanggung
jawab.

II. Bekerja
Etika bekerja merujuk pada seperangkat prinsip-prinsip moral dan nilai-nilai yang harus
diikuti oleh seseorang dalam lingkungan kerja. Ini melibatkan perilaku yang jujur, adil,
bertanggung jawab, dan menghormati orang lain di tempat kerja. Etika bekerja menciptakan
dasar bagi budaya organisasi yang sehat dan produktif. Berikut beberapa prinsip etika bekerja
yang umumnya diakui:
 Bekerja dengan Ikhlas
 karena Allah SWT
 Jujur
 Amanah
 Persaudaraan
 Keadilan

Penting untuk diingat bahwa etika bekerja adalah konsep yang dapat bervariasi di antara
organisasi dan budaya kerja. Namun, nilai-nilai dasar tersebut umumnya dianggap sebagai
panduan yang baik untuk membangun lingkungan kerja yang sehat dan profesional. Etika
bekerja juga merupakan aspek kunci dalam membangun reputasi individu dan perusahaan.

BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penting untuk diingat bahwa pandangan dan praktik praktis dapat bervariasi di antara individu dan
komunitas Muslim, dan interpretasi ajaran Islam dapat berbeda-beda. Oleh karena itu, seseorang
sebaiknya juga merujuk kepada otoritas agama dan pemuka agama setempat untuk pandangan yang
lebih spesifik dan mendalam. Belajar dan mencari pengetahuan dianggap sebagai bentuk ibadah
dalam Islam. Pendidikan dianjurkan untuk memperdalam pemahaman terhadap dunia dan
agama.
Etika kerja yang baik, seperti kejujuran, amanah, dan tanggung jawab, dianggap
sebagai prinsip utama dalam Islam. Meskipun bekerja keras untuk mencapai kesuksesan
dunia, umat Islam diingatkan untuk tidak melupakan kewajiban agamanya dan menjaga
keseimbangan antara urusan dunia dan persiapan untuk kehidupan akhirat.
Dengan mengintegrasikan nilai-nilai ini dalam belajar dan bekerja, umat Muslim
diharapkan dapat mencapai kesuksesan dunia dan keberkahan akhirat dengan menjalani
kehidupan yang seimbang dan bermakna.

Anda mungkin juga menyukai