Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Hakekat Profesi Guru dan Profesi Keguruan

Diajukan sebagai tugas kelompok pada mata kuliah Etika dan


Profesi Guru

Dosen pengampu : Dr.A. Syathori,M.Ag

Oleh :
Kelompok I

NASRULLAH 2281130851 ITMAMUL UMAM 228113856


ARSE WIBAWE 2281130852 UMMY DZIKRIYAH 2281130857
NUR FITRIAH 2281130853 OPI KRISMIYATUN 2281130858
L. USNANDI 2281130854 KHOIRUL UMAM 2281130859
WITA WIDIYANTY 2281130855 EUIS SURYANI 2281130860

Kelas A18

KEMENTRIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SYEKH NURJATI CIREBON


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN JURUSAN PJJ
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TAHUN 2024 M / 1445 H


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita hadirkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
taufik serta hidayah dan tentunya nikmat kesehatan sehingga masih
diberikan kesempatan menyelesaikan makalah ini sesuai dengan apa yang
diharapkan. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita
Sang Revolusioner kehidupan umat manusia Baginda Nabi Besar
Muhammad SAW. Profesi Guru dan keguruan memainkan peran sentral
dalam pengembangan kepribadian dan intelektual generasi muda.Makalah
yang berjudul “ Hakekat profesi guru dan profesi keguruan “ini
menguraaikan tentang hakikat kedua profesi tersebut,mempertimbangkan
hakikat tugas dan tanggung jawab serta dampak positif yang dapat
diciptakan guru dalam proses pendidikan.memahami sifat profesi guru
memungkinkan kita untuk menghargai betapa peran pentingnya dalam
membentuk masa depan pendidikan dan masyarakat.
Kami sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan. Maka dari itu kami sangat mengharapkan
kritik serta saran yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan makalah
ini.Tidak lupa kami sampaikan limpahan terimakasih yang tak terhingga
kepada pihak - pihak yang telah meluangkan waktunya untuk kami
sehingga makalah ini dapat diselesaikan.

PJJPAI,01 Maret 2024

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Profesi


B. Etika Dalam Keguruan

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hakekat Profesi Guru dan profesi keguruan mencerminkan hakikat peran
pentingnya pendidikan dalam membentuk masyarakat dan generasi
penerus. Mengajar bukan sekedar pekerjaan,melainkan suatu panggilan
yang membimbing,mengajar,dan membentuk karakter peserta didik.
Profesi guru merupakan landasan pembangunan intelektual ,moral dan
sosial suatu bangsa.Dalam konteks ini ,pemahaman mendalam tentang
hakikat profesi guru dan pendidikan merupakan kunci peningkatan mutu
pendidikan dan pembangunan Negara.
Pendidikan sangatlah penting bagi kehidupan manusia.sebab pendidikan
dapat meningkatkan derajat manusia.pendidikaan mempunyai peran dan
tantangan yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia.melalui pendidikan ,masyarakat mampu menjalani kehidupannya
dan merencanakan kehidupan masa depannya dengan penuh keyakinan
dan kedewasaan.1Guru merupakan unsur terpenting dalam keseluruhan
sistem pendidikan dan patut mendapat perhatian khusus.karena guru selalu
dikaitkan dengan beberapa komponen sistem pendidikan,maka sosok ini
menjadi focus strategis ketika membahas masalah pendidikan.guru
memegang peran penting dalam pengembangan pendidikan khususnya
pengembangan formal disekolah.Guru merupakan komponen yang paling
berpengaruh dalam menciptakan proses dan hasil pendidikan yang
berkualitas.2 Hal ini sangat masuk akal,karena kemampuan seorang guru
dalam melaksanakan suatu proses pembelajaran sangat bergantung pada
apakah ia memahami cara melaksanakan proses pembelajaran dengan baik
dan tepat.

1
Muhson, Ali. Meningkatkan profesionalisme guru: sebuah harapan. Jurnal
Ekonomi dan Pendidikan, 2004, 1.2.
2
Azizah, Annafi Nurul Ilmi, et al. Profesi Keguruan: Menjadi Guru
Profesional . Penerbit Tahta Media, 2023.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang masalah yang diuraikan diatas,maka
dirumuskan beberapa masalah yang dapat dijadikan pembahasan antara
lain :
C. Konsep Dasar Profesi
D. Etika dalam Keguruan

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui konsep dasar profesi guru
2. Mengetahui profesi keguruan dalam konteks pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Profesi Guru


1. Definisi Profesi
Profesi ini merupakan suatu jasa yang bersifat hukum formal dengan
kode etik tersendiri yang menjadi tolak ukur pelaksanaan
program ,tidak hanya diartikan sebagai bidang usaha yang fokus pada
keuntungan atau manfaat praktis atau hanya sekedar karir.secara
etimologi ,dalam bahasa latin kata profesi “Proffesio”yang mempunyai
arti janji atau ikrar dan pekerjaan. Sedangkan secara Terminologi
menurut Horby dalam Yusuf Ahyan, diartikan dalam dua makna, yang
pertama menunjukn kepercayaan ( to profess means to truth)bahkan
menjadi keyakinan ( to belief in ) atas suatu kebenaran ajaran agama
atau kredibilitas seseorang. Kedua menunjukkan suatu pekerjaan atau
urusan tertentu.3
2. Definisi Guru
Pengertian Guru adalah orang yang bertugas mengajarkan ilmu
pengetahuan ,mengarahkan pelatihan,memberikan penilaian ,dan
menyelenggarakan penilaian kepada peserta didik.Undang-undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (pasal 1 )dalam safitri
menyatakan bahwa : “guru merupakan pendidik profesional yang
tanggung jawab utamanya adalah
mendidik,mengajar ,membina,melatih ,menilai dan membimbing siswa
pada tingkat sekolah dasar menengah diluar pendidikan formal.4

3. Profesi keguruan
3
Sya’bani,Mohammad Ahyan Yusuf, et al. Profesi Keguruan: Menjadi Guru yang
Religius dan Bermartabat. Caremedia Communication, 2018.hal. 8-9

4
Safitri, Dewi, et al. Menjadi guru profesional. PT. Indragiri Dot Com, 2019.hal.6
Profesi merujuk pada pekerjaan yang mensyaratkan pendidikan tinggi
bagi pelakunya, terutama yang berkaitan dengan pekerjaan mental.
Artinya, seorang profesional harus memiliki pengetahuan teoritis
sebagai dasar untuk melakukan tindakan praktis. Oleh karena itu, suatu
profesi diakui memiliki tiga dasar utama: pengetahuan, keahlian, dan
persiapan akademik.5 Pernyataan atau janji yang dikeluarkan oleh
seorang tenaga profesional memiliki nilai dan arti yang berbeda
dibandingkan dengan pernyataan dari nonprofesional. Pernyataan
profesional mengandung makna yang sungguh-sungguh dan berasal
dari hati nurani. Pernyataan semacam itu mencerminkan norma-norma
dan nilai-nilai etika. Orang yang membuat pernyataan tersebut
memiliki keyakinan dan kesadaran bahwa pernyataannya akan
memberikan manfaat baik bagi banyak orang maupun dirinya sendiri.
Janji tersebut bukan sekadar kata-kata, melainkan ekspresi dari
kepribadiannya yang terlihat dalam perilaku sehari-hari. Janji etik
semacam ini tidak bisa dihindari dari berbagai sanksi. Jika seseorang
melanggar janjinya, ia akan menghadapi sanksi seperti hukuman,
protes dari masyarakat, hukuman dari Tuhan, dan konsekuensi dari
dirinya sendiri. Saat seseorang mengambil profesi tertentu, dia
diharapkan untuk bertindak sesuai dengan janji tersebut, yang biasanya
terdapat dalam kode etik profesi, khususnya dalam konteks profesi
kependidikan.
Dari kesimpulan diatas kita bisa mengatakan bahwa Profesi Keguruan
adalah seseorang yang mempunyai latar belakang pendidikan keguruan
dan pengalaman mengajar,yang berdedikasi untuk melayani bagi
pihak- pihak yang membutuhkan ilmunya.

5
Safitri, Dewi, et al. Menjadi guru profesional. PT. Indragiri Dot Com, 2019.hal.
49
B. Etika dalam Keguruan
1 .Pengertian Etika
Secara etimologi kata "Etika" merupakan kata dari bahasa Yunani,
yaitu "Ethos" yang artinya sifat atau kebiasaan baik. Etika sering kali
dikaitkan dengan istilah moral, dari bahasa Latin, yaitu "Mos" atau
"Mores," yang mengacu pada kebiasaan hidup baik seseorang dengan
melakukan tindakan yang baik dan menghindari yang buruk. Meskipun
etika dan moral memiliki makna yang hampir sama, dalam kehidupan
sehari-hari terdapat perbedaan, dimana moralitas lebih berfokus pada
penilaian perbuatan, sedangkan etika lebih pada pengkajian sistem
nilai-nilai yang berlaku. Etika, atau yang dikenal sebagai "ethic,"
merujuk pada sekelompok prinsip atau nilai yang terkait dengan
perilaku baik, norma-norma (kebiasaan, tata krama), serta nilai-nilai
tentang apa yang benar dan salah terkait hak dan kewajiban, yang
dipegang oleh suatu kelompok atau masyarakat.6
Etika pada dasarnya adalah dasar pertimbangan ketika kita membuat
keputusan tentang bagaimana kita seharusnya bersikap secara moral
dalam interaksi kita dengan lingkungan sekitar. Secara sederhana, etika
bisa diartikan sebagai suatu disiplin pikiran yang sangat penting ketika
kita berinteraksi dengan sesama manusia, membantu kita memilih
perilaku yang sesuai dengan norma-norma moral yang berlaku. Etika,
sebagai panduan perilaku, berasal dari norma-norma moral yang
berlaku. Sumber utamanya mencakup agama sebagai keyakinan
fundamental, filosofi hidup (seperti Pancasila di negara kita), budaya
masyarakat, prinsip-prinsip ilmiah, dan kode etik profesi. Dalam
lingkungan pekerjaan, etika sangat penting sebagai dasar untuk
perilaku guru dan staf pendidikan lainnya. Dengan menerapkan etika
kerja, kita dapat menciptakan suasana kerja yang mendukung, dan
menghasilkan kualitas pribadi dan kinerja yang efektif, efisien, dan
produktif. Etika adalah kumpulan peraturan yang menentukan apa

6
Herawati, Susi. Etika dan Profesi Keguruan. 2009.hal.4
yang dianggap benar dan salah. Perilaku dianggap etis ketika diterima
oleh masyarakat, sebaliknya dianggap tidak etis jika ditolak. Moralitas
adalah standar atau pedoman yang digunakan untuk menilai perilaku
baik atau buruk seseorang atau kelompok dalam hubungannya dengan
orang lain, lingkungan, dan masyarakat. Etika, akhlak, moral, dan budi
pekerti semuanya merujuk pada perbuatan manusia.Fokus utama etika
adalah pada perbuatan manusia. Etika dalam Islam merujuk pada dua
sumber utama, yaitu Qur'an dan Sunnah. Kedua sumber ini menjadi
panduan utama untuk semua perilaku dalam menjalankan ibadah,
tindakan, atau aktivitas umat Islam sesuai dengan ajaran Islam. Qur'an
menjadi sumber pertama yang membentuk dasar filosofi dalam
menetapkan standar nilai baik dan buruk. Dalam Alqur'an, Islam
dengan tegas menentang dan melarang perilaku yang merugikan diri
sendiri, sesama manusia, dan lingkungan. Dalam Alqur'an sangat
melaknat bagi mereka yang melakukan kejahatan, kemungkaran, dan
merusak bumi.

2. Makna Etika Profesi Keguruan


Etika dalam profesi keguruan adalah penerapan etika umum yang
mengatur perilaku para guru. Norma moralitas menjadi dasar atau
panduan untuk tindakan mereka, bukan hanya berdasarkan hukum
pendidikan dan prosedur kependidikan, tetapi juga nilai moral dan
etika yang berlaku dalam masyarakat menjadi landasan penting yang
harus menjadi dasar kebijakan mereka.Secara ideal, diharapkan
komitmen terhadap penerapan etika dalam profesi keguruan muncul
secara internal dari para guru sebagai bagian dari tuntutan
profesionalitas keguruan. Komitmen ini harus berdasarkan pada
moralitas, norma, serta hukum dan peraturan yang berlaku dalam
profesi, yang harus diikuti. Moralitas digunakan sebagai tolok ukur
dengan melibatkan cara pandang dan kekuatan internal serta
pandangan masyarakat. Naluri manusia secara alami memungkinkan
mereka membedakan tindakan yang benar dan yang tidak dalam
konteks pendidikan. Dalam hal ini, ada dua dasar acuan yang
digunakan untuk menilai kebaikan dan keburukan perilaku
manusia.yaitu 7
a. Etika Deskriptif berupaya secara kritis dan rasional melihat sikap
dan perilaku manusia, serta tujuan yang dikejar manusia dalam hidup
sebagai sesuatu yang memiliki nilai. Etika deskriptif memberikan fakta
sebagai dasar untuk mengambil keputusan mengenai perilaku atau
sikap yang akan diambil.
b. Etika Normatif mencoba menetapkan berbagai sikap dan pola
perilaku ideal yang seharusnya dimiliki manusia dalam hidup sebagai
sesuatu yang memiliki nilai. Etika normatif memberikan penilaian dan
menetapkan norma sebagai dasar serta kerangka tindakan yang akan
diambil.
Pentingnya Etika dalam profesi guru mencangkup komitmen guru
untuk bertindak adil dan jujur serta menghormati keberagaman
siswanyya.etika juga mencangkup tanggung jawab terhadap
pembelajaran dan pengembangan siswa integritas dalam melaksanakan
tugas pendidikan.oleh karena itu ,etika dalam profesi guru memberikan
landasan moral dan profesional bagi guru yang memberikan pelayanan
pendidikan.diantaranya nilai-nilai seperti
keadilan ,integritas,menghargai keberagaman,tanggung jawab terhadap
jawab terhadap pembelajaran pembelajaran siswa dan menjaga
keutuhan profesi guru secara keseluruhan.etika guru merupakan
landasan penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang
positif dan berdampak positif terhadap perkembangan siswa.

BAB III
7
Abadi, Totok Wahyu. Aksiologi: antara etika, moral, dan estetika. KANAL:
Jurnal Ilmu Komunikasi, 2016, 4.2: 187-204.
PENUTUP

KESIMPULAN

Dari penjabaran penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa profesi


guru mempunyai ciri yang sangat penting bagi terbentuknya
masyarakat dan generasi yang berkualitas.,guru tidak hanya sekedar
menyampaikan informasi tetapi juga merupakan pembentuk karakter
siswa dan penggerak pertumbuhannya.profesi guru memerlukan
dedikasi ,ketrampilan,integritas yang tinggi untuk menciptakan
lingkungan belajar yang positif.oleh karena itu ,guru harus memahami
dan menerapkan etika guru sebagai pedoman moral dan profesional
dalam melaksanakan tugas mengajarnya.
Profesi Keguruan adalah seseorang yang mempunyai latar belakang
pendidikan keguruan dan pengalaman mengajar,yang berdedikasi
untuk melayani bagi pihak- pihak yang membutuhkan ilmunya.
.Pentingnya Etika dalam profesi guru mencangkup komitmen guru
untuk bertindak adil dan jujur serta menghormati keberagaman
siswanyya.etika juga mencangkup tanggung jawab terhadap
pembelajaran dan pengembangan siswa integritas dalam melaksanakan
tugas pendidikan

DAFTAR PUSTAKA
Muhson, A. (2004). Meningkatkan profesionalisme Guru: sebuah harapan. Jurnal
Ekonomi dan Pendidikan, 1(2)

Azizah, A. N.I., Abrori,M.S., Sabrina, A., Dzakiyah , A., Hasan, A. M., Putra, A.
S. A., … & Ivany, Z. ( 2023 ). Profesi Keguruan : Menjadi Guru
Profesional. Penerbit Tahta Media.

Sya’Bani, M. A. Y. (2018). Profesi Keguruan: Menjadi Guru yang Religius dan


Bermartabat. Caremedia Communication.

Safitri, D., & Sos, S. (2019). Menjadi guru profesional. PT. Indragiri Dot Com.

Herawati, S. (2009). Etika dan Profesi Keguruan.

Abadi, T. W. (2016). Aksiologi: antara etika, moral, dan estetika. KANAL: Jurnal
Ilmu Komunikasi, 4(2), 187-204.

Materi Pembelajaran : Hakekat Profesi guru dan profesi keguruan


Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar dan tepat !

1. Apa yang menjadi hakikat dari profesi dan keguruan ?


a. Hanya sebagai pekerjaan biasa
b. Pekerjaan yang memberikan banyak libur
c. Pembentukan karakter dan pengembangan potensi siswa
d. Hanya menyampaikan informasi
e. Profesi yang tidak perlu etika
Jawaban : c. Pembentukan karakter dan pengembangan potensi siswa

2.Mengapa profesi keguruan dianggap berperan lebih dari sekedar


menyampaikan pelajaran ?

a. Karena guru memiliki banyak waktu luang

b. Profesi keguruan hanya tentang administrasi sekolah

c. Guru memiliki peran sebagai pembentuk karakter dan pengembang


potensi siswa
d. Hanya untuk mencari penghasilan tambahan
e. Profesi keguruan tidak memiliki dampak signifikan
jawaban : c. Guru memiliki peran sebagai pembentuk karakter dan
pengembang potensi siswa

3. Mengapa etika keguruan dianggap penting dalam melaksanakan


tugas pendidikan?
a. Hanya agar guru terlihat baik di mata orang lain
b. Etika tidak relevan dalam konteks keguruan
c. Sebagai pedoman moral dan profesional dalam melaksanakan tugas
pendidikan
d. Etika keguruan hanya menghambat kreativitas guru
e. Etika keguruan hanya formalitas belaka
jawaban : c. Sebagai pedoman moral dan profesional dalam
melaksanakan tugas pendidikan

4. Apa yang dapat dianggap sebagai tanggung jawab utama seorang


guru terhadap siswa?
a. Hanya memberikan pengetahuan
b. Menjadi teman yang baik
c. Menjaga keamanan sekolah
d. Tanggung jawab terhadap pembelajaran dan perkembangan siswa
e. Memaksakan pandangan pribadi pada siswa
Jawaban : d. Tanggung jawab terhadap pembelajaran dan
perkembangan siswa

5. Mengapa integritas menjadi aspek kunci dalam menjalankan


profesi keguruan?
a. Hanya untuk menonjolkan diri
b. Integritas tidak memiliki peran penting dalam konteks keguruan
c. Agar guru terlihat serius dalam bekerja
d. Untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap profesi keguruan
e. Integritas hanya berkaitan dengan masalah keuangan
jawaban : d. Untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap
profesi keguruan

Anda mungkin juga menyukai