Oleh :
Kelompok I
Kelas A18
KEMENTRIAN AGAMA RI
Puji dan syukur kita hadirkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
taufik serta hidayah dan tentunya nikmat kesehatan sehingga masih
diberikan kesempatan menyelesaikan makalah ini sesuai dengan apa yang
diharapkan. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita
Sang Revolusioner kehidupan umat manusia Baginda Nabi Besar
Muhammad SAW. Profesi Guru dan keguruan memainkan peran sentral
dalam pengembangan kepribadian dan intelektual generasi muda.Makalah
yang berjudul “ Hakekat profesi guru dan profesi keguruan “ini
menguraaikan tentang hakikat kedua profesi tersebut,mempertimbangkan
hakikat tugas dan tanggung jawab serta dampak positif yang dapat
diciptakan guru dalam proses pendidikan.memahami sifat profesi guru
memungkinkan kita untuk menghargai betapa peran pentingnya dalam
membentuk masa depan pendidikan dan masyarakat.
Kami sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan. Maka dari itu kami sangat mengharapkan
kritik serta saran yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan makalah
ini.Tidak lupa kami sampaikan limpahan terimakasih yang tak terhingga
kepada pihak - pihak yang telah meluangkan waktunya untuk kami
sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hakekat Profesi Guru dan profesi keguruan mencerminkan hakikat peran
pentingnya pendidikan dalam membentuk masyarakat dan generasi
penerus. Mengajar bukan sekedar pekerjaan,melainkan suatu panggilan
yang membimbing,mengajar,dan membentuk karakter peserta didik.
Profesi guru merupakan landasan pembangunan intelektual ,moral dan
sosial suatu bangsa.Dalam konteks ini ,pemahaman mendalam tentang
hakikat profesi guru dan pendidikan merupakan kunci peningkatan mutu
pendidikan dan pembangunan Negara.
Pendidikan sangatlah penting bagi kehidupan manusia.sebab pendidikan
dapat meningkatkan derajat manusia.pendidikaan mempunyai peran dan
tantangan yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia.melalui pendidikan ,masyarakat mampu menjalani kehidupannya
dan merencanakan kehidupan masa depannya dengan penuh keyakinan
dan kedewasaan.1Guru merupakan unsur terpenting dalam keseluruhan
sistem pendidikan dan patut mendapat perhatian khusus.karena guru selalu
dikaitkan dengan beberapa komponen sistem pendidikan,maka sosok ini
menjadi focus strategis ketika membahas masalah pendidikan.guru
memegang peran penting dalam pengembangan pendidikan khususnya
pengembangan formal disekolah.Guru merupakan komponen yang paling
berpengaruh dalam menciptakan proses dan hasil pendidikan yang
berkualitas.2 Hal ini sangat masuk akal,karena kemampuan seorang guru
dalam melaksanakan suatu proses pembelajaran sangat bergantung pada
apakah ia memahami cara melaksanakan proses pembelajaran dengan baik
dan tepat.
1
Muhson, Ali. Meningkatkan profesionalisme guru: sebuah harapan. Jurnal
Ekonomi dan Pendidikan, 2004, 1.2.
2
Azizah, Annafi Nurul Ilmi, et al. Profesi Keguruan: Menjadi Guru
Profesional . Penerbit Tahta Media, 2023.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang masalah yang diuraikan diatas,maka
dirumuskan beberapa masalah yang dapat dijadikan pembahasan antara
lain :
C. Konsep Dasar Profesi
D. Etika dalam Keguruan
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui konsep dasar profesi guru
2. Mengetahui profesi keguruan dalam konteks pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
3. Profesi keguruan
3
Sya’bani,Mohammad Ahyan Yusuf, et al. Profesi Keguruan: Menjadi Guru yang
Religius dan Bermartabat. Caremedia Communication, 2018.hal. 8-9
4
Safitri, Dewi, et al. Menjadi guru profesional. PT. Indragiri Dot Com, 2019.hal.6
Profesi merujuk pada pekerjaan yang mensyaratkan pendidikan tinggi
bagi pelakunya, terutama yang berkaitan dengan pekerjaan mental.
Artinya, seorang profesional harus memiliki pengetahuan teoritis
sebagai dasar untuk melakukan tindakan praktis. Oleh karena itu, suatu
profesi diakui memiliki tiga dasar utama: pengetahuan, keahlian, dan
persiapan akademik.5 Pernyataan atau janji yang dikeluarkan oleh
seorang tenaga profesional memiliki nilai dan arti yang berbeda
dibandingkan dengan pernyataan dari nonprofesional. Pernyataan
profesional mengandung makna yang sungguh-sungguh dan berasal
dari hati nurani. Pernyataan semacam itu mencerminkan norma-norma
dan nilai-nilai etika. Orang yang membuat pernyataan tersebut
memiliki keyakinan dan kesadaran bahwa pernyataannya akan
memberikan manfaat baik bagi banyak orang maupun dirinya sendiri.
Janji tersebut bukan sekadar kata-kata, melainkan ekspresi dari
kepribadiannya yang terlihat dalam perilaku sehari-hari. Janji etik
semacam ini tidak bisa dihindari dari berbagai sanksi. Jika seseorang
melanggar janjinya, ia akan menghadapi sanksi seperti hukuman,
protes dari masyarakat, hukuman dari Tuhan, dan konsekuensi dari
dirinya sendiri. Saat seseorang mengambil profesi tertentu, dia
diharapkan untuk bertindak sesuai dengan janji tersebut, yang biasanya
terdapat dalam kode etik profesi, khususnya dalam konteks profesi
kependidikan.
Dari kesimpulan diatas kita bisa mengatakan bahwa Profesi Keguruan
adalah seseorang yang mempunyai latar belakang pendidikan keguruan
dan pengalaman mengajar,yang berdedikasi untuk melayani bagi
pihak- pihak yang membutuhkan ilmunya.
5
Safitri, Dewi, et al. Menjadi guru profesional. PT. Indragiri Dot Com, 2019.hal.
49
B. Etika dalam Keguruan
1 .Pengertian Etika
Secara etimologi kata "Etika" merupakan kata dari bahasa Yunani,
yaitu "Ethos" yang artinya sifat atau kebiasaan baik. Etika sering kali
dikaitkan dengan istilah moral, dari bahasa Latin, yaitu "Mos" atau
"Mores," yang mengacu pada kebiasaan hidup baik seseorang dengan
melakukan tindakan yang baik dan menghindari yang buruk. Meskipun
etika dan moral memiliki makna yang hampir sama, dalam kehidupan
sehari-hari terdapat perbedaan, dimana moralitas lebih berfokus pada
penilaian perbuatan, sedangkan etika lebih pada pengkajian sistem
nilai-nilai yang berlaku. Etika, atau yang dikenal sebagai "ethic,"
merujuk pada sekelompok prinsip atau nilai yang terkait dengan
perilaku baik, norma-norma (kebiasaan, tata krama), serta nilai-nilai
tentang apa yang benar dan salah terkait hak dan kewajiban, yang
dipegang oleh suatu kelompok atau masyarakat.6
Etika pada dasarnya adalah dasar pertimbangan ketika kita membuat
keputusan tentang bagaimana kita seharusnya bersikap secara moral
dalam interaksi kita dengan lingkungan sekitar. Secara sederhana, etika
bisa diartikan sebagai suatu disiplin pikiran yang sangat penting ketika
kita berinteraksi dengan sesama manusia, membantu kita memilih
perilaku yang sesuai dengan norma-norma moral yang berlaku. Etika,
sebagai panduan perilaku, berasal dari norma-norma moral yang
berlaku. Sumber utamanya mencakup agama sebagai keyakinan
fundamental, filosofi hidup (seperti Pancasila di negara kita), budaya
masyarakat, prinsip-prinsip ilmiah, dan kode etik profesi. Dalam
lingkungan pekerjaan, etika sangat penting sebagai dasar untuk
perilaku guru dan staf pendidikan lainnya. Dengan menerapkan etika
kerja, kita dapat menciptakan suasana kerja yang mendukung, dan
menghasilkan kualitas pribadi dan kinerja yang efektif, efisien, dan
produktif. Etika adalah kumpulan peraturan yang menentukan apa
6
Herawati, Susi. Etika dan Profesi Keguruan. 2009.hal.4
yang dianggap benar dan salah. Perilaku dianggap etis ketika diterima
oleh masyarakat, sebaliknya dianggap tidak etis jika ditolak. Moralitas
adalah standar atau pedoman yang digunakan untuk menilai perilaku
baik atau buruk seseorang atau kelompok dalam hubungannya dengan
orang lain, lingkungan, dan masyarakat. Etika, akhlak, moral, dan budi
pekerti semuanya merujuk pada perbuatan manusia.Fokus utama etika
adalah pada perbuatan manusia. Etika dalam Islam merujuk pada dua
sumber utama, yaitu Qur'an dan Sunnah. Kedua sumber ini menjadi
panduan utama untuk semua perilaku dalam menjalankan ibadah,
tindakan, atau aktivitas umat Islam sesuai dengan ajaran Islam. Qur'an
menjadi sumber pertama yang membentuk dasar filosofi dalam
menetapkan standar nilai baik dan buruk. Dalam Alqur'an, Islam
dengan tegas menentang dan melarang perilaku yang merugikan diri
sendiri, sesama manusia, dan lingkungan. Dalam Alqur'an sangat
melaknat bagi mereka yang melakukan kejahatan, kemungkaran, dan
merusak bumi.
BAB III
7
Abadi, Totok Wahyu. Aksiologi: antara etika, moral, dan estetika. KANAL:
Jurnal Ilmu Komunikasi, 2016, 4.2: 187-204.
PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Muhson, A. (2004). Meningkatkan profesionalisme Guru: sebuah harapan. Jurnal
Ekonomi dan Pendidikan, 1(2)
Azizah, A. N.I., Abrori,M.S., Sabrina, A., Dzakiyah , A., Hasan, A. M., Putra, A.
S. A., … & Ivany, Z. ( 2023 ). Profesi Keguruan : Menjadi Guru
Profesional. Penerbit Tahta Media.
Safitri, D., & Sos, S. (2019). Menjadi guru profesional. PT. Indragiri Dot Com.
Abadi, T. W. (2016). Aksiologi: antara etika, moral, dan estetika. KANAL: Jurnal
Ilmu Komunikasi, 4(2), 187-204.