Alasan
Inisiasi / kebersatuan dalam komunitas
Gereja.
PELAYAN BAPTIS
Keadaan normal
o Pelayan biasa (Uskup, imam dan diakon)
o Pelayan luar biasa (Katekis / orang yang
ditunjuk oleh ordinaris wilayah
Liturgi
Glorifikasi
Allah
Liturgi dan Ibadat
• Liturgi berbeda dengan Ibadat.
• Liturgi:
1. resmi / official worship of the Catholic
Church
2. dilakukan atas nama Gereja Katolik.
3. Strukturnya jelas.
4. Pelayan liturginya jelas.
Contoh: Perayaan Ekaristi yang terjadi di lingkungan
seperti: misa lingkungan, misa arwah, misa untuk
pemberkatan rumah atau tempat usaha.
Liturgi dan Ibadat
• Ibadat:
1. tidak bersifat official worship.
2. dilakukan demi keluarga, kelompok
atau lingkungan.
3. Strukturnya bervariasi, sesuai
dengan kebutuhan jemaat setempat.
4. Pelayan liturginya bisa siapa saja
sejauh umat beriman yang sudah
dibaptis.
Sistematisasi Ekaristi
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian:
1. Pemilihan tanggal terkait masa liturgi. Secara
liturgis apakah hari raya/pesta/hari biasa.
2. Pemilihan teks bacaan termasuk mazmur
tanggapan. Khusus untuk peringatan arwah
di hari biasa disediakan bacaan-bacaan
khusus untuk peringatan arwah.
Sistematisasi Ekaristi
3. Pemilihan doa-doa presidensial dan juga
pembuatan doa umat, mengikuti masa liturgi
yang terkait. Khusus doa umat bisa ditambahkan
untuk kepentingan lingkungan atau keluarga
/kelompok/pribadi terkait.
4. Pemilihan Bacaan mengikuti penanggalan liturgi,
kecuali pesta pesta khusus terkait dengan
lingkungan.
5. Warna liturgi mengikuti masa liturgi dan ekaristi
yang dirayakan.
Sistematisasi Ekaristi
6. Pemilihan lagu-lagu liturgi pun silakan
menyesuaikan dengan perayaan Ekaristi.
7. Jika hendak ditambahkan doa doa khusus
terkait dengan novena lingkungan atau terkait
dengan patron lingkungan atau doa dao
lainnya bisa ditambahkan setelah doa sesudah
komuni, namun sebelum berkat penutup.
Seksi Liturgi Lingkungan (PDDP)
• Bertanggung jawab untuk memastikan
terselenggaranya pelayanan liturgis kepada umat
(misa lingkungan, ibadat, devosi rosario, dst.)
• Membantu umat mendapatkan pelayan
sakramen tertahbis seperti pelayanan sakramen
perminyakan.
• (Bekerja sama dan bersinergi/koordinasi dengan
prodiakon untuk melayani pelayanan ibadat
kematian dan viaticum untuk warga lingkungan.)
Fokus pelayanan sakramen dan liturgi
pada ARDAS 2016-2021
Catatan:
- Apakah ia type setia?
- Bagaimana pola hidup bersama dalam perkawinan?
Tujuan Perkawinan
• Dari sifat kodratinya, perjanjian itu harus
terarah pada kesejahteraan suami istri
serta kelahiran dan pendidikan anak. (kan
1055#1)
• Catatan:
- Perhitungkan juga kemampuan ekonomi dan
‘kenormalan’ biologisnya.
- Harus sama-sama bertujuan memiliki anak
dan mendidiknya.
HAK UNTUK MENIKAH
• Semua orang yang tidak dilarang oleh
hukum, dapat menikah (kan 1058)
Catatan:
- Pernikahan merupakan suatu hak (bukan
suatu paksaan atau keharusan
- Namun bukan berarti tanpa batas. Tetap ada
halangan-halangan agar perkawinan bisa
mencapai tujuannya yang mulia.
KEABSAHAN PERKAWINAN
Menurut Gereja Katolik Roma, perkawinan umat
Katolik dinyatakan sah apabila memenuhi syarat
pokok berikut ini:
1. Ada kebebasan kehendak dari kedua belah
pihak
2. Memahami hakikat perkawinan katolik:
Monogami dan Indissolubilitas
3. Perkawinan dilaksanakan dengan tata cara
gereja katolik
4. Tidak terkena halangan-halangan
sebagaimana diatur oleh hukum kanonik
Halangan Umur
B C
D E
F G
• Halangan Hubungan Semenda
Semenda adalah persaudaraan antara suami dengan
saudara-saudari istrinya, dan sebaliknya. Yang
menjadi halangan hanya pada garis lurus dan untuk
semua tingkat (suami/istri dengan mertua atau
mertua tirinya; suami/istri dengan anak tirinya, dll).