Sabda Allah
Mat 4:4
Manusia hidup bukan dari roti saja,
tetapi dari setiap firman yang
keluar dari mulut Allah
1. Sudahkah saya membaca Kitab Suci hari ini?
2. Sudahkah saya merenungkannya?
3. Sudahkah saya melaksanakannya?
Mengapa kita harus membaca
dan merenungkan Kitab Suci?
Yos 1:8
Janganlah engkau lupa memperkatakan
kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu
siang dan malam, supaya engkau
bertindak hati-hati sesuai dengan segala
yang tertulis di dalamnya, sebab dengan
demikian perjalananmu akan berhasil dan
engkau akan beruntung
Lectio Divina
• Mempelajari Kitab Suci secara sistematik
sbg dokumen sastra tidak sama dengan
merenungkan Kitab Suci dng kesadaran
mendalam akan kehadiran-Nya.
Merenungkan Kitab Suci adalah usaha
menyerahkan diri utk disapa oleh firman.
• Lectio Divina adalah pembacaan Kitab Suci
yang direnungkan, bertujuan untuk berdoa
dari Kitab Suci & hidup dari Sabda Allah.
- Lectio = Bacaan
- Divina = Illahi
Tahapan dalam Lectio Divina
1. Lectio (Pembacaan)
2. Meditatio (Merenungkan)
3. Oratio (Berdoa)
4. Contemplatio (Kontemplasi)
5. Actio (Tindakan)
LECTIO (Pembacaan teks)
▪ Baca teks perlahan-lahan kalimat demi kalimat dng bersuara
▪ Baca dengan teliti dan cermat, seolah-olah Firman Allah itu
kita dengarkan untuk pertama kalinya
▪ Bila perlu, boleh mencatat hal-hal pokok agar mudah diingat
▪ Membaca, mengulangi, mengingat teks, sehingga hati kita
terpusat pada Sabda, semakin mengerti.
▪ “Aku mau mendengarkan apa yang dikatakan Allah, Tuhan”
(Mzm 85:9)
▪ “Bagaimana tanggapanku
terhadap sapaan Tuhan?”
CONTEMPLATIO
(contemplari = mamandang)
▪ Doa kita berubah dari suatu percakapan
menjadi suatu pandangan kasih dalam iman,
dalam keheningan, tanpa kata-kata, tanpa
gagasan.
▪ Dalam keheningan dan kedamaian inilah Allah
mencurahkan kasih dan kebijaksanaan-Nya.
▪ Kita berjumpa dengan Sang Sabda sendiri. Kita
diangkat untuk mengenal Dia, mencintai dan
dicintai dalam kekuatan Roh yang berdoa di
dalam diri kita.