Aliran Agnostisisme
- Agnostisisme merupakan pandangan yang menganggap keberadaan Allah itu tidak
mungkin diketahui atau dibuktikan. Kata “agnostik” pada dasarnya berarti “tanpa
pengetahuan.” Agnostisisme merupakan atheisme yang secara intelektual lebih
jujur. Atheisme mengklaim bahwa Allah itu tidak ada – satu posisi yang tidak
dapat dibuktikan. Agnostisisme berargumentasi bahwa keberadaan Allah tidak
dapat dibuktikan atau disangkali – adalah tidak mungkin untuk mengetahui
apakah Allah itu sungguh-sungguh ada.
Ateisme
- Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ateisme adalah paham yang tidak
mengakui adanya Tuhan. Adapun menurut Katekismus Gereja Katolik, istilah
"ateisme" dapat dipakai untuk pelbagai fenomena yang berbeda-beda. Satu bentuk
yang sering ialah materialisme praktis yang membatasi kebutuhan dan
keinginannya pada ruang dan waktu. Humanisme ateistis adalah pendapat yang
salah, "bahwa manusia menjadi tujuan bagi dirinya sendiri; ialah satu-satunya
perancang dan pelaksana riwayatnya sendiri" (GS 20, 1). Tetapi tidak selamanya
orang-orang yang menganut paham atheisme ini tidak bermoral. Banyak penganut
atheisme yang justru lebih menunjukkan sosial yang baik dibandingkan kita umat
beragama.
Deisme
- Deisme mempercayai bahwa Tuhan ada dan nyata, namun tidak dapat berinteraksi
dengan manusia, dan tidak mengungkapkan diri-Nya (Tuhan) kepada manusia –
tidak mewahyukan diri-Nya kepada manusia. Deisme sebenarnya termasuk ke
dalam penganut monoteisme, yaitu orang-orang yang memercayai bahwa hanya
ada satu Tuhan. Tetapi mereka beranggapan bahwa Tuhan hanya menciptakan
dunia beserta isinya tetapi tidak berinteraksi dengan manusia.
Dogma Katolik
- Dogma adalah sebuah pengajaran dari Gereja yang secara implisit maupun
eksplisit dinyatakan oleh Kitab Suci atau Tradisi Suci, yang dipercaya oleh umat
beriman karena pemakluman agung atau wewenang mengajar yang biasa dari
Gereja. Agar sebuah pengajaran menjadi sebuah dogma, kebenaran yang spesifik
harus secara formal pernah dinyatakan dan diajarkan oleh Gereja; sebagai
tambahan, dogma adalah mengikat umat beriman. Oleh karena itu, penerimaan
dogma diperlukan untuk keselamatan.” Wewenang mengajar (Magisterium)
Gereja diberi kuasa oleh Kristus untuk mengajar (lih. Mat 16:16-19) dan demikian
dapat mendefinisikan dogma. Dogma dapat diberikan melalui pernyataan agung
(solemn definition) melalui Paus – ketika dia berbicara ex-catedra, dan juga dalam
konsili umum (general council), maupun juga kewenangan mengajar biasa.
Ekskomunikasi
- Ekskomunikasi (pengucilan) adalah hukuman yang dijatuhkan oleh Gereja kepada
umatnya yang dianggap melakukan pelanggaran berat. Anggota yang dikenai
ekskomunikasi dilarang mengikuti perjamuan kudus dan (komuni) sampai ia
bersedia menunjukkan penyesalan dengan cara bertobat. Tujuan utama
ekskomunikasi sebenarnya bukan menghukum, tetapi menyembuhkan; pelanggar
peraturan diharapkan memeriksa, memperbaiki diri, dan bertobat melalui
Sakramen Rekonsiliasi yang dilayankan oleh otoritas Gereja yang berwenang.
Normalnya sangsi ekskomunikasi hanya dikenakan ketika usaha persuasi telah
gagal, peringatan atau pemberitahuan secara damai tidak berhasil; sehingga
diperlukan hukuman secara publik, mengeluarkan pelanggar peraturan dari
komunitas Gereja, untuk melindungi umat agar tidak bingung dan tersesat akibat
pengaruh dari orang yang melanggar tersebut. Selama ini biasa dikenakan atas
pelanggaran berat seperti menyebarkan ajaran sesat, tidak patuh kepada otoritas
Magisterium Gereja, dan lainnya.
Eksorsisme
- Eksorsisme adalah: 1) tindakan pengusiran setan-setan atau roh-roh jahat dari
orang-orang, tempat, atau benda-benda, yang diyakini kerasukan setan atau
menjadi korban atau alat-alat tipu muslihat mereka; 2) sebagai cara-cara yang
dilakukan untuk maksud ini, terutama pengusiran setan secara resmi (solemn and
authoritative) di dalam nama Tuhan. Dalam bentuk sederhana eksorsisme
dilakukan dalam upacara Pembaptisan. Eksorsisme resmi atau yang dinamakan
eksorsisme besar hanya dapat dilakukan oleh seorang imam dan hanya dengan
persetujuan Uskup. Imam itu harus melakukannya dengan bijaksana dan harus
memegang teguh peraturan-peraturan yang disusun Gereja.
Ekumene
- Kata ‘ekumene’ diturunkan dari kata oikumene (Yun.) yang berarti ‘wilayah yang
dihuni’ (manusia), maksudnya seluruh bagian dunia yang berkebudayaan. Dalam
umat Kristen ekumene mendapat pengertian yang termasuk Gereja yang umum
dan resmi, misalnya; dalam hubungan dengan konsili. Konsili Ekumenis adalah
konsili yang diadakan oleh seluruh Gereja. Sejak abad ke – 20, ‘ekumene’
mendapat arti sedunia – universal, lalu arti yang menyangkut persatuan Kristiani.
Inkarnasi
- Ajaran tentang inkarnasi Allah Putra menjadi manusia adalah salah satu pokok iman
Gereja Katolik. Inkarnasi ini hanya terjadi kepada Allah Putra. Tidak ada inkarnasi
lain. Ajaran tentang inkarnasi Allah Putra menjadi manusia adalah salah satu pokok iman
Gereja Katolik. Inkarnasi ini hanya terjadi kepada Allah Putra. Tidak ada inkarnasi lain.
Masturbasi
- Masturbasi sama dengan mengingkari tujuan dari berhubungan suami istri yakni
meneruskan keturunan. Ajaran mengenai masturbasi dalam agama Katolik
berdasarkan pada kesuciaan di mana umat Katolik harus menyalurkan kebutuhan
biologisnya pada tempat yang tepat dalam kehidupan Anda.Dengan kata lain,
Anda wajib menyalurkan gairah seksual Anda pada pasangan Anda yang sah
secara agama dan hukum. Selain itu, alasan mengapa ajaran Katolik melarang
masturbasi adalah untuk menghindarkan umatnya dari ketagihan seks yang
tentunya dapat menganggu kegiatan sehari-hari.
Percabulan
- Ketidakmurnian seksual (percabulan) adalah dosa yang berat karena dengan dosa
ini, seseorang memutuskan hubungannya dengan tubuh Kristus, untuk menjadi
satu tubuh dengan pelacur (lih. ay.16). Oleh karena itu, dosa percabulan adalah
dosa melawan tubuh sendiri yang adalah bagian dari Tubuh Mistik Kristus, dan
juga dosa melawan Kristus yang menghendaki kemurniannya.
Surga
- Kitab Suci menyebut surga sebagai tempat kediaman Allah, tempat kediaman para
malaikat, tempat kediaman Kristus, dan tempat kediaman orang-orang kudus.
Yang boleh masuk surga adalah orang yang mati dalam rahmat dan persahabatan
dengan Allah dan disucikan sepenuhnya. Mereka akan hidup bersama dengan
Kristus selama-lamanya dan diperkenankan memandang Allah dalam keadaan
yang sebenarnya (1Yoh 3:2) dari muka ke muka
Setan
- Ajaran Gereja Katolik tentang keberadaan iblis/ setan sangat jelas terlihat dalam
liturgi. Pada perayaan Baptisan, mereka yang dibaptis diminta untuk menyatakan
penolakan terhadap setan, dan perbuatan-perbuatannya, dan janji-janjinya yang
kosong. Gereja Katolik juga menyediakan ritus resmi pengusiran setan
(eksorsisme), sehingga ini menunjukkan bahwa Gereja percaya bahwa setan itu
ada.
2. Refleksi
Setelah mengerjakan tugas ini, saya menjadi tahu ada banyak yang tidak saya ketahui
mengenai Katolik, baik itu istilah-istilah yang ada ataupun dosa-dosa yang ada di Gereja
Katolik. Saya juga ingin memperdalam pengetahuan saya mengenai Katolik dan juga
memperdalam iman Katolik saya. Semoga dengan bertambahnya pengetahuan saya mengenai
Katolik ini, iman saya juga turut berkembang,
3. Doa Pribadi
Ya Tuhan Yesus yang baik hati, terimakasih atas setiap berkat yang kau limpahkan
kepadaku sepanjang hidupku. Tuhan Yesus, aku baru saja belajar tentang Katolik, dan juga
tentang-Mu, ajarlah aku agar semakin mengerti tentang-Mu dan semakin dekat dengan-Mu ya
Tuhan. Tuntunlah aku agar tetap berada di jalan-Mu. Terimakasih Yesus, Amin.