Anda di halaman 1dari 53

B. A. Rukiyanto, S.J.

Seminar Rosario Pembebasan


Katedral, 24 Mei 2009
Pengantar
Apa itu Devosi?
Sejarah Devosi Maria
Ajaran Gereja tentang devosi Maria
Rosario: Makna dan Sejarahnya
Macam-macam doa Rosario
Rosario Pembebasan
Bagaimana kita menyikapi?
Simpulan: Per Mariam ad Iesum
Makna Devosi
Asal kata: Devotio (Latin), berarti kebaktian,
pengorbanan, penyerahan, sumpah, kesalehan, cinta
bakti.
Menunjuk pada sikap hati: mengarahkan diri kepada
seseorang atau sesuatu yang dijunjung tinggi dan
dicintai.
Merupakan bentuk penghayatan dan pengungkapan
iman Kristiani di luar liturgi resmi.
Devosi dan Liturgi
Liturgi: perayaan gereja dipimpin oleh seorang
pemimpin resmi, dengan struktur dan tata perayaan
yang baku, berlaku umum, mengikat dan resmi –
sering dialami umat sebagai sesuatu yang rutin,
kering, resmi dan kaku.
Devosi: praktek pengungkapan iman umat yang
spontan dan lebih bebas, dapat dibawakan secara
pribadi atau pun bersama -diterima dan diakui Gereja;
dihayati umat sebagai sesuatu yang memenuhi
kebutuhan afeksi, emosi dan kerinduan hati – populer,
mudah diterima, dipahami dan dipraktekkan
Devosi menyadarkan pentingnya dimensi afeksi-emosi
dalam liturgi. Nilai-nilai yang ditimba dalam devosi
dapat membantu kita menghayati liturgi lebih baik.
Devosi mengingatkan perlunya kesederhanaan
ungkapan iman dalam liturgi.
Devosi mengingatkan bahwa liturgi adalah sebuah doa.
Kita perlu memikirkan suatu liturgi yang merupakan
medan doa umat beriman.
Devosi kepada Maria: sikap hati dan perwujudannya,
yang dengannya kita menjalin relasi personal,
mengarahkan diri, menjunjung tinggi, menghargai,
mencintai, dan meneladani Maria – bukan hanya
melibatkan otak, tetapi pribadi seutuhnya, terutama
emosi dan afeksi.
Sejarah Devosi Maria
Setelah agama Kristiani menjadi agama resmi melalui
Edict Konstantinus tahun 313, zaman para martir
berakhir. Orang beriman yang dibunuh sebagai martir
sudah tidak ada lagi.
Maka gagasan martir mulai dirohanikan, bukan
hanya mereka yang mati demi Kristus yang serupa
dengan-Nya, tetapi juga mereka yang hidup demi
Kristus dan menjadi serupa dengan-Nya.
Ibu Yesus pun dipandang sebagai orang kudus, martir
secara rohani. 
Pada tahun 431 Konsili Efesus memberi gelar resmi
Bunda Allah kepada Maria sehingga semangat rakyat
untuk berdevosi kepada Maria semakin berkobar.
Sejak abad ke VII dan sepanjang abad pertengahan,
devosi kepada Maria semakin berkembang tak
terkendali.
Devosi rakyat mempengaruhi ibadat secara resmi,
pesta-pesta Maria terus-menerus bertambah.
Tetapi ibadat resmi itu umumnya tertuju kepada
Allah sendiri bukan kepada Maria sambil
mengenangkan berbagai peristiwa yang berkaitan
dengan ibunda Yesus. Misalnya: pesta Kabar Gembira,
Maria mempersembahkan Yesus di bait Allah, dll.
Misalnya: perarakan persembahan (mulai abad VII, di
Roma) diiringi nyanyian "Ave Maria gratia plena."
Mulai abad XI muncullah kebiasaan untuk
memberikan salam kepada Bunda Maria, bila
seseorang melewati lukisan atau patung Bunda Maria,
dengan menyanyikan atau mengucapkan kata-kata
"Ave Maria."
Yang dikenal hanyalah bagian pertamanya saja, yaitu
sampai dengan kata-kata "... buah tubuhmu." Setelah
kata-kata ini biasanya orang berlutut untuk
menghormati Yesus, buah tubuh Maria.
Vatikan

II
Lumen Gentium juga mempertimbangkan praktek-
praktek devosi yang ditujukan kepada Maria.
Tiga prinsip dikemukakan sebagai pedoman arah:
Yang pertama, harus ada luapan yang tulus dan ikhlas
dari devosi kepada Maria pada pihak umat beriman.
Yang kedua, devosi kepada Maria tidak boleh atau
jangan sampai mengaburkan hakikat dan peranan
Kristus. Devosi kepada Maria harus berpusat pada
Yesus Kristus (Per Mariam ad Iesum: Melalui Maria
sampai kepada Yesus).
Yang ketiga, devosi kepada Maria jangan berlebihan,
harus menghindarkan diri dari sikap picik, pikiran
tertutup dan takhayul atau kepercayaan sia-sia.
Idealnya, devosi-devosi itu hendaknya mengalir dari
iman mendalam yang menuntun semua orang untuk
menyadari keutamaan Maria.
Cinta Maria hendaknya menyentuh setiap orang, sama
seperti cinta ibu yang menjangkau putra-putrinya.
Devosi kepada Maria hendaknya memantulkan
keanekaragaman ciri dan sikap khas dan asli dari
setiap suku bangsa di setiap tempat. Jadi devosi kepada
Maria tentu tidak sama untuk setiap bagian dunia.
Maksud utama dari devosi kepada Maria, meski
bentuknya bisa berbeda-beda di setiap tempat, adalah
pertama-tama menghormati Maria.
Devosi yang sama itu juga menyebabkan Putra Ilahi
dari Bunda Maria dikenal oleh semua orang beriman.
LG 53 menyatakan bahwa jemaat Kristiani, dengan
memandang Bunda Maria, akan mendapat jawaban
atas segala tuntutan zamannya. Maria akan mengajar
umat Kristiani untuk menerima hidup dan karya
masing-masing sebagai karunia Roh Kristus.
Dalam Sacrosantum Concilium (103), ditulis, "Dalam
diri Maria, Gereja mengagumi dan memuliakan buah
unggul penebusan dan memandang dengan gembira
laksana dalam pantulan yang sangat murni, seluruh
apa yang ia sendiri inginkan dan harapkan’’
Pada penutupan Konsili Vatikan II, Paus Paulus VI
menyatakan Maria sebagai Bunda Gereja. Dengan ini,
Paus mau menegaskan posisi Maria dalam Tubuh
Mistik, di mana Kristus sendiri adalah kepala dan
semua umat beriman adalah anggotanya.
Marialis Cultus
Pada tanggal 2 Februari 1974 Paus Paulus VI
mengeluarkan satu ensiklik yang berjudul Marialis
Cultus (Devosi kepada Maria).
Ensiklik ini, setelah menjelaskan kembali ajaran-ajaran
mengenai Maria, memberikan beberapa komentar
tentang devosi yang semakin semarak dan baru kepada
Maria.
Paulus VI mengingatkan kita akan kenyataan bahwa
sekarang ini Bunda Maria mempunyai peranan yang
jauh lebih besar daripada sebelumnya dalam liturgi
Gereja. Nama Bunda Maria disebutkan dalam banyak
doa yang dipakai dalam perayaan Ekaristi.
Bersamaan dengan pesta-pesta tradisional dari Bunda
Maria (Maria menerima kabar sukacita, Kelahiran Maria
dan Maria Diangkat ke Surga), setiap hari Sabtu
dikhususkan bagi Santa Maria.
Di beberapa kelompok umat beriman ada juga hari-hari
khusus bagi Maria, misalnya pesta Bunda Maria Selalu
Menolong setiap tanggal 27 Juni – dirayakan oleh
semua Redemptoris di seluruh dunia.
Catatan khusus mengenai doa Angelus dan Rosario:
doa-doa tradisional yang khas kepada Maria dan sudah
dikenal oleh umat di seluruh dunia - hendaknya doa-
doa ini diteruskan, juga doa-doa dan devosi-devosi yang
dipraktekkan di berbagai tempat ziarah atau tempat-
tempat lain di dunia.
ROSARIUM VIRGINIS MARIAE
16 Oktober 2002: Yohanes Paulus II dengan surat
apostolik "Rosarium Virginis Mariae’’ mengajak para
uskup, imam, dan seluruh umat Katolik untuk
memperdalam dan mempertahankan doa rosario.
Umat diajak untuk "duc in altum" – bertolak ke
tempat yang lebih dalam. Rosario, dalam bentuk doa,
mewujudkan ajaran Vatikan II: "Maria dalam misteri
Kristus dan Gereja". Kita berdoa sambil merenungkan
misteri keselamatan (gembira, terang, sedih, dan
mulia) bersama Bunda. Doa membangkitkan dan
memupuk kebutuhan berkontemplasi misteri hidup
kristiani, menjadi "sekolah doa kontempletif"(art 1-8)
Rosario menjadi "memoria" misteri dan umat
sekaligus belajar berdoa dan mewartakan Kristus
bersama Maria (RVM 9-17).
Siklus misteri tidak berhenti pada misteri Kristus,
"duc in altum". Misteri Bunda Maria dan Misteri
Kristus adalah misteri manusia, "Redemptor
hominis".
Rosario sebagai doa injil, doa kristologi, doa
eklesiologi, dan doa kontemplatif mengarahkan pada
penerimaan cahaya, kabar gembira, pertobatan, dan
eskatologi bersama dengan apa yang dialami manusia:
duka, suka, harapan, cita-cita serta apa saja yang ada
dalam hati, jiwa manusia (RVM 18-25).
Rosario adalah "corona", "rosarium", ikatan bunga, yang
sebenarnya terarah pada Salib karena rosario dibuka
dan ditutup dengan tanda salib. Dengan corona itu,
sambil jari menghitung kesepuluh Salam Maria, kita
bayangkan perjalanan hidup sebagai manusia musafir
dan peziarah.
Masih ada beraneka cara membuka dan mengakhiri doa
ini: credo (awal) dan litani, salve regina.
Sesuai dengan anjuran baru: Senin dan Sabtu: misteri
gembira, Selasa dan Jumat: misteri sedih; Rabu dan
Minggu: misteri mulia, Kamis: misteri terang. Dengan
demikian, doa rosario dapat didoakan setiap hari dan
setiap hari ada waktu untuk berkontemplasi (RVM 26-
38).
Doa Salam Maria
Terdiri dari 3 seruan: salam Malaikat Gabriel (Luk
1:28), pujian Elisabet (Luk 1:42), seruan mohon doa.
Seruan pertama-kedua dijadikan doa resmi di Gereja
Timur sejak awal abad VI, diikuti Gereja Barat sejak
pertengahan abad XII.
Seruan ketiga ditambahkan pada sekitar 1514, menjadi
doa resmi sejak Paus Pius V (tahun 1568) menerbitkan
ensiklik ''Breviarium''. Namun demikian bagian
kedua itu baru diterima umum pada abad XVII.
Doa Rosario
Doa rosario: doa renungan sederhana yang bersifat
teologis (kristologi, eklesiologi, eskatologi). Sambil
mendaraskan doa Salam Maria berulang-ulang (10
kali) para pendoa merenungkan salah satu misteri
yang dirangkai dalam rosario.
Doa Rosario adalah sarana yang paling efektif untuk
mengembangkan diri di kalangan kaum beriman,
suatu komitmen untuk merenungkan misteri
Kristiani; sebagai "latihan kekudusan" yang sejati
(surat Apostolik Novo Millenio Ineunte).
Doa Rosario adalah doa renungan yang sangat indah.
Tanpa unsur renungan, doa Rosario akan kehilangan
maknanya, ibarat tubuh tanpa jiwa, dan ada bahaya
bahwa pendarasannya akan menjadi pengulangan
kata-kata secara mekanis. Pendarasan Rosario
membangun irama yang tenang dan tetap untuk
membantu orang merenungkan misteri-misteri
kehidupan Kristus – semacam ringkasan Injil (Marialis
Cultus, 156; RVM 12).
Sejak tahun 1475 umat Kristiani biasa merenungkan 3
rangkaian peristiwa dalam misteri Kristus.
Gereja selalu menjunjung doa ini demi kesatuan dan
perdamaian, sesuai dengan permintaan Bunda Maria
di Lourdes (1858) dan Fatima (1917).
Sejarah Rosario
Abad IV untaian tali doa digunakan para Bapa di
Padang Gurun untuk mendoakan doa Yesus.
St. Eligius (588-660) membuat kursi dengan hiasan
150 paku emas dan perak untuk membantu
mendoakan Kitab Mazmur Maria, satu Salam Maria
menggantikan setiap Mazmur.
Awal abad VIII, Santo Beda (+ 733) menyatakan
bahwa di Prancis dan Inggris untaian tali doa bisa
dipakai umat.
1075 putri Godiva meninggalkan untaian manik-
manik pada patung Maria yang ia gunakan untuk
menghitung doa-doanya secara tepat.
Pada abad XII legenda Maria menceritakan bahwa
Eulalia diminta untuk mendoakan 50 Salam Maria
secara perlahan-lahan dan sungguh-sungguh daripada
mendoakan 150 Salam Maria dengan tergesa-gesa.
Dalam suatu biografi, disebutkan bahwa St. Aibert (+
1140) mendoakan 150 Salam Maria setiap hari, 100 kali
dengan berlutut dan 50 dengan membungkuk.
1160 St. Rosalia dikuburkan dengan untaian manik-
manik doa.
Menurut tradisi, rosario diberikan kepada St.
Dominikus dalam penampakan Maria di gereja
Prouille (1214).
Dikisahkan bahwa Kaisar St. Louis dari Prancis (1214-
70) setiap malam berdoa 50 kali Salam Maria sambil
berlutut.
Pertengahan abad XIII kata "Rosario" pertama kali
digunakan (oleh Thomas Champitre, dalam De
Apibus, ii. 13) dalam konteks Maria, tidak menunjuk
pada untaian doa.
Tradisi yang umum diterima: semula pada abad
pertengahan ada kebiasaan mendaraskan doa Bapa
Kami berulang-ulang dengan menggunakan tali
Paternoster (seuntai tali yang berikat-ikat atau
bermanik-manik untuk menghitung doa Bapa Kami).
Kemudian tali ini digunakan untuk mendaraskan
"Salam Maria" (bagian pertama, lebih merupakan
ucapan salam penghormatan kepada Maria).
Di dalam tradisi monastik, para rahib mempunyai
devosi mendaraskan Mazmur , dibagi menjadi 3
bagian (masing-masing 50). Umat yang tidak bisa
membaca Mazmur, menggantinya dengan "Salam
Maria" sebanyak 50, 100 atau 150 kali (pada abad XII
umat sudah terbiasa mendaraskannya).
Rangkaian doa ''Salam Maria'' yang diucapkan 150 kali
diberi nama Kitab Mazmur Maria.
Kemudian di Inggris, ada kebiasaan dalam
mendaraskan ke-50 Salam Maria, dibagi menjadi 5
bagian (per 10 Salam Maria).
Rangkaian Salam Maria yang berjumlah 50 tersebut
diberi nama "Korona," yang berarti "Mahkota." Kata
ini mengingatkan orang akan hiasan-hiasan bunga
mirip mahkota, yang pada masa itu sering dipakaikan
pada patung-patung Maria.
Kebiasaan untuk menghubung-hubungkan doa ''Salam
Maria'' yang diulang-ulang itu dengan berbagai
peristiwa tentang Yesus, sudah ada sejak abad XIV.
Ada pula kebiasaan untuk menambahkan kata-kata
pelengkap, seperti, "Yang didera dengan kejam," atau
"Yang dimahkotai duri," setelah kata "...buah
tubuhmu" dan diikuti nama Yesus, dan sejumlah
kalimat lain yang sejenis, dan dikutip dari Kitab Suci.
Pada abad XV Dominikus dari Prusia, seorang novis
Kartusian, sesuai dengan anjuran pemimpin biaranya,
berusaha menggabungkan dua praktek doa dan
renungan, yaitu 50 doa Salam Maria dan renungan
mengenai kehidupan Yesus dan ibu-Nya
Pada tahun 1410 ia menyusun 50 seruan penutup doa
Salam Maria, yang dapat langsung dihubungkan
dengan nama Yesus, yang pada saat itu menjadi kata
penutup doa.
Mulai 1475, di Gereja mulai bermunculan serikat-serikat
yang mempopulerkan doa rosario. Dengan munculnya
seni cetak, daftar 15 peristiwa yang ditetapkan sebagai
landasan doa rosario mulai dikenal luas.
Daftar tetap dari 15 peristiwa rosario itu kiranya
disusun di Spanyol, ditetapkan di negeri itu sejak
tahun 1488.
Daftar itulah yang disahkan oleh Paus Pius V, seorang
biarawan Dominikan, ketika beliau menetapkan
rosario sebagai doa yang sah (tahun 1569). Setahun
sebelumnya Paus Pius V mensahkan teks doa Salam
Maria, yang sampai sekarang tidak diubah.
1587 buku berjudul Rosario della Sacratissima Vergine
Maria oleh Luis de Granada diterbitkan dalam bahasa
Itali, menggunakan metode yang mirip metode ke-4
yang dipakai oleh St. Louis-Marie de Monfort.
1917: dalam penampakan di Fatima, Maria meminta
untuk menambahkan doa Fatima di dalam doa
Rosario, dan doa Rosario didaraskan untuk
menghentikan perang sekaligus bagian dari
pemulihan Hatinya yang tak bernoda.
2002: Paus Yohanes Paulus II menambahkan misteri
terang dalam Surat Apostolik, Rosarium Virginis
Mariae.
Macam-macam Rosario
Rosario Kerahiman Ilahi: diperkenalkan oleh St.
Faustina Kowalska.
Rosario Luka-luka Suci: diperkenalkan oleh Sr. Mary
Martha Chambon.
Rosario St. Michael
Rosario 7 misteri gembira
Rosario 7 sapta duka Maria
Rosario Yesus
Rosario Gereja Timur
Rosario Yesus
Rosario Yesus: sudah dikenal beberapa abad yang lalu,
dan menjadi populer kembali ketika pada 1983 Bunda
Maria meminta Jelena, salah seorang dari keenam
visioner di Medjugorje, supaya kelompok-kelompok
doa menggunakan Rosario Yesus sebagai salah satu
cara berdoa dalam pertemuan mereka.
Inti Rosario Yesus ini terdiri dari 33 doa Bapa Kami
(untuk memperingati 33 tahun kehidupan Yesus di
dunia), serta 7 peristiwa yang mencakup misteri-
misteri utama hidup, karya, wafat, kebangkitan,
kenaikan Yesus, dan turunnya Roh Kudus.
Rosario Yesus di buka dengan Sahadat Para Rasul,
lalu di daraskan 33 doa Bapa Kami dan di tutup
dengan 7 doa Kemuliaan.
Rosario Pembebasan
1984: Regis Castro bersama istrinya Maisa dan Rm.
Eduardo Dougherty SJ mendirikan Komunitas
“Barisan Yesus Mengasihimu” dengan karisma dasar
mewartakan Sabda Allah melalui semua bentuk
komunikasi (misal: program radio “Yesus
Mengasihimu” yang disiarkan 160 stasion radio di
Brasil dan Amerika Serikat, program TV “Raboni dan
Anda”).
Regis dan Maisa juga membimbing banyak kelompok
doa Pembaharuan Karismatik Katolik.
Dalam doa-doanya, Regis tergerak oleh ayat:
Yoh 8:31, 32, 36, “Jika kamu tetap dalam firman-Ku,
kamu benar-benar adalah murid-Ku, dan kamu akan
mengetahui kebenaran dan kebenaran itu akan
memerdekakan kamu... Jadi, apabila Anak itu
memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar
merdeka.”
Ayat-ayat lain yang juga berbicara:
Mat 14:30 “Tuhan, selamatkanlah aku!”
Luk 18:13 “Allah, kasihanilah aku, orang berdosa.”
Mat 8:2 “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat
menyembuhkan aku.”
Roh Kudus berkarya terus di dalam hati dan pikiran
Regis, dan Regis mulai mengawali setiap ceramah
dengan mengucapkan: Yesus, kasihanilah kami!
Hanya Yesus yang menyembuhkan! Hanya Yesus yang
menyelamatkan! Hanya Yesus yang membebaskan
kita!
Suatu ketika 150 artikel terbaik dari warta
Evangelisasi Bulanan program radio “Yesus
Mengasihimu” dicetak dan disebarkan ke kelompok-
kelompok doa Katolik di Brasil.
Banyak kesaksian masuk berbicara tentang kuasa
nama Yesus dan rahmat-rahmat yang diterima.
Sabda Allah semakin bertumbuh di dalam hati Regis ,
ceramah-ceramahnya semakin terfokus pada topik-
topik:
Yesus, kasihanilah aku!
Hanya Yesus yang menyembuhkan!
Hanya Yesus yang menyelamatkan!
Hanya Yesus yang membebaskan kita!
Bahan-bahan ceramahnya dicetak menjadi beberapa
buku, sementara banyak kesaksian terus masuk.
Ketika Regis sedang berdoa malam, ia merasakan suatu
gerakan Roh Kudus yang sangat kuat yang
mendorongnya untuk menyusun sebuah buku Rosario
dengan menggunakan doa-doa dan kesaksian itu.
Buku itu diberi judul “Rosario Pembebasan,” disusun
berdasarkan Kitab Suci, yang mengantar orang
mengalami kuasa dan kesetiaan Allah melalui sabda-
Nya. Sabda Allah akan menumbuhkan iman kepada
Yesus Kristus.
Nama Yesus disebut 206 kali – penyebutan nama
Yesus akan mengantar kepada pengalaman pribadi
akan cinta Tuhan yang penuh belas kasih.
“Yoh 14:14 “Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku
dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.”
Rom 10:13 “Sebab barangsiapa yang berseru kepada
nama Tuhan, akan diselamatkan.” (bdk. Kis 14:2)
Kis 14:12 “...sebab di bawah kolong langit ini tidak ada
nama lain yang diberikan kepada manusia yang
olehnya kita dapat diselamatkan.”
Rosario Pembebasan sama sekali tidak boleh
mengesampingkan Rosario yang biasa.
Rosario Pembebasan didasarkan pada Sabda Allah
dan harus didoakan dengan iman untuk kemuliaan
nama Yesus Kristus yang kuasa dan meminta kepada-
Nya pengampunan, penyembuhan, keselamatan dan
pembebasan.
Pertama-tama kita berdoa untuk diri sendiri agar
dibersihkan dalam darah Yesus Kristus. Dengan
begitu kita dapat menjadi saluran rahmat Allah.
Kita dapat berdoa Rosario Pembebasan untuk orang-
orang yang ditempatkan Allah dalam hati kita.
Rosario Pembebasan hanya mendoakan satu intensi
dalam satu kesempatan: pertobatan, perkawinan,
keluarga, kesehatan, kerja, sanak-saudara, teman,
musuh, dll.
Rosario Pembebasan ini apabila didoakan dengan
penuh iman dalam kuasa sabda Allah yang
membebaskan dan menyembuhkan dan dalam nama
Yesus Kristus, doa permohonan ini menyentuh hati
Allah, karena diucapkan dalam nama Yesus, dan
pengaruhnya akan segera dirasakan dan dahsyat.
“Seperti hujan dan salju turun dari langit dan tdk
kembali sebelum mengairi bumi, membuatnya
menghasilkan benih untuk penabur dan makanan utk
dimakan, begitu juga sabda yang keluar dari mulut-
Ku, tidak akan kembali kepada-Ku dgn sia-sia, tetapi
akan melaksanakan kehendak-Ku, untuknya ia telah
dikirim.” (Yes 55:10-11)
"Aku berkata kepadamu, apa saja yang kamu minta
dalam doa, percayalah bahwa kamu akan
menerimanya, maka hal itu akan diberikan
kepadamu.” (Mrk 11:24)
Rosario Pembebasan diperkenalkan melalui stasiun
TV ke seluruh Brasil.
Banyak kesaksian masuk, berupa penyembuhan,
dibebaskan dari berbagai kecemasan dan masalah,
keluarga dirukunkan kembali, pertobatan, doa-doa
dikabulkan, iman yang redup menyala lagi, dll.
Semuanya merupakan karya Roh Kudus untuk
kehormatan dan kemuliaan Yesus Kristus. Yesus telah
bekerja melalui tanda-tanda dan mujizat dengan
kuasa nama-Nya dan sabda-Nya dalam Rosrio
Pembebasan (bdk. Mrk 16:20).
Bukunya diterjemahkan dalam 17 bahasa,
didistribusikan ke lebih dari 120 negara.
Bagian-bagiannya:
Aku Percaya
Bapa Kami
3 kali Salam Maria
Posisikan diri di hadapan kehadiran janji Tuhan Yesus:
“Jadi, apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu
pun benar-benar merdeka” (Yoh 8:36)
Seruan I memohon pengampunan atas dosa: “Yesus
kasihanilah aku” (seperti orang Samaria)
Seruan II memohon penyembuhan (fisik, batin dan
emosi): “Yesus sembuhkanlah aku! (spt orang kusta)
Seruan III mohon keselamatan: “Yesus, selamatkanlah
aku” (seperti Petrus)
Seruan IV memohon agar dibebaskan dari dosa-dosa,
kecanduan, kekuatan jahat, dll: “Yesus, bebaskanlah
aku” (sesuai janji-Nya dalam Yoh 8:36)
Penutup: memohon pengantaraan Bunda Maria
dengan mengucapkan “Salam ya Ratu” dan spontan
memuji Allah atas rahmat yang sedang dicurahkan-
Nya saat ini dan yang akan datang.
Bagaimana kita menyikapi?
Semua bentuk doa rosario baik untuk didaraskan.
Yang penting: mendaraskan dengan penuh iman.
Tujuan doa rosario: memuliakan Allah dan
menemukan kehendak-Nya.
Doa rosario tidak boleh dijadikan sebagai mantra
atau formula gaib.
Doa permohonan dalam doa rosario disampaikan
dengan penuh iman dan harapan, sekaligus disertai
penyerahan diri kepada kehendak Allah.
Allah bebas memberikan rahmat-Nya kepada kita,
tidak tergantung pada usaha kita. Namun kita tetap
harus berusaha untuk berdoa dengan baik, tanpa
pamrih.
Maka kita perlu berusaha sekuat tenaga seolah-olah
semuanya tergantung pada Allah, dan bergantung
pada Allah seolah-olah semuanya tergantung pada
kita.
Doa bertujuan untuk memuliakan Allah dan
menemukan kehendak-Nya.
Per Mariam Ad Iesum
Melalui Maria (kita) sampai kepada Yesus
Per Mariam ad Iesum
Orang yang semakin dekat dengan
Bunda Maria akan semakin dekat
dengan Yesus.

Inilah panggilan Bunda Maria:


memberikan Yesus kepada dunia, yakni
agar hidup kita semakin menyerupai
hidup Yesus sendiri (alter Christus)
AVE MUNDI SPES
MARIA

AD
MAIOREM
DEI
GLORIAM

Anda mungkin juga menyukai