Dalam Kehidupan
Profesi Keperawatan
Dan Sosial Masyarakat
5) Tanggung Jawab
Dalam memberikan pelayanannya, profesional
bertanggung jawab kepada diri sendiri dan
masyarakat. Bertanggung jawab kepada diri sendiri
berarti dia bekerja karena integritas moral dan
intelektual sebagai bagian dalam kehidupannya. Dalam
memberikan pelayanannya, seorang profesional
selalu mempertahankan cifa-cita luhur profesi sesuai
dengan tuntutan kewajiban hati nuraninya.
KRITERIA PROFESI
Bertanggung jawab kepada masyarakat berarti sedia
memberikan pelayanan terbaik tanpa membedakan
tingkat penghasilan, memberikan pelayanan bermutu
yang berdampak positif bagi masyarakat. Bukan motif
mencari keuntungan melainkan pengabdian kepada
sesama manusia. Serta siap menanggung segala
resiko yang merugikan/membahayakan diri sendiri,
orang lain dan kepada Tuhan.
6) Organisasi Profesi
Para profesional terkelompok dalam suatu
organisasi menurut bidang keahlian ilmu tertentu.
Kelompok profesi merupakan masyarakat moral
yang memiliki kekuasaan sendiri dan tanggung
jawab khusus.
Sebagai profesi, kelompok ini memiliki acuan yang
disebut kode etik profesi. Misalnya : Ikatan Dokter
Indonesia (IDI), Ikatan Notari Indonesia (INI),
Ikatan Hakim Indonesia (Ikahi).
Pengakuan terhadap organisasi profesi
didasarkan pada nilai moral yang tercermin pada
keahlian dan ketrampilan anggota profesi yang
bersangkutan, bukan karena ketentuan hukum
positif.
KRITERIA PROFESI
7) Nilai Moral Profesi
Nilai moral merupakan kekuatan yang mengarahkan
dan mendasari perbuatan luhur. Ada tiga nilai
moral yang dituntut dari pengembangan profesi :
a. Berani berbuat untuk memenuhi tuntutan
profesi.
b. Menyadari kewajiban yang harus dipenuhi
selama
menjalankan profesi.
c. Idealisme sebagai perwujudan makna misi
organisasi profesi.
Dengan nilai moral, setiap profesional bertindak
sesuai cita-cita dan tuntutan profesi. Ia bertindak
dengan obyektif yaitu bebas dari rasa malu, sentimen,
benci, sikap malas dan enggan untuk bertindak.
KRITERIA PROFESI
Kriteria-kriteria tersebut harus ada dalam suatu
pekerjaan yang dinamakan dengan profesi. Karena
kriteria tersebut yang membedakan antara
pekerjaan dengan profesi.
Yang harus ditekankan dari sebuah profesi adalah
tanggung jawab, moralitas serta segi pelayananya,
bukan penghasilan dan keuntungan dari sebuah profesi.
Dalam hal ini, profesi sebenarnya ingin mengembalikan
pekerjaan pada hakikatnya semula yaitu tidak
mengutamakan imbalan melainkan pelayanan kepada
sesama manusia yang dilandasi nilai moral dan sosial.
Seorang profesional akan memberikan layanan terbaik.
Terlebih kualitas hubungan atau relasi dengan klien
adalah hubungan kepercayaan sebab terdapat
perbedaan tingkat keahlian antara klien dan
profesional.
Menjaga kepercayaan yang ada merupakan hal yang
utama bagi seorang profesional terhadap klien
sebagai sebuah amanah yang harus dijagakan.
Bahkan bila diperluka seorang profesional bersedia
untuk mengorbankan dirinya jika kesejahteraan klien
atau publik dipertaruhkan.
KARAKTER SOSIAL PROFESI
Oleh karena itu, karakter sosial profesi yang
harus dimiliki antara lain :
1. Kompetensi di bidang keahlian.
2. Obyektivitas dalam penawaran pelayanan.
3. Integritas dalam urusan dengan klien.
4. Kerahasiaan hal-hal yang terkait dengan klien.
5. Disiplin hal-hal yang terkait dengan klien.
6. Disiplin atas anggota yang tidak melaksanakan
tugas sesuai dengan standar yang diharapakan.
KODE ETIK PROFESI
LOGO
KODE ETIK PROFESI
Kompetensi
Keperawatan Profesi :
Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan dan
melaksanakan standar praktik dan pendidikan keperawatan sesuai
situasi yang dihadapi. Perawat berperan aktif dalam mengembangkan
inti pengetahuan profesional. Perawat, melalui organisasi profesi,
berpartisipasi dalam menentukan dan mempertahankan kondisi sosial
dan ekonomi keperawatan yang pantas.
Pastoral Care :
Keperawatan Katolik
LOGO
APAKAH PASTORAL ITU?
Pastoral adalah kata sifat dari pastor. Artinya sifat segala hal
berkaitan dengan pastor. Kemudian juga dapat berarti "tindakan-
tindakan pastor". Nah, lalu yang disebut pastor itu siapa?
Pastor berarti gembala. Istilah ini diambil dari Mazmur 23
yang menyebutkan "Tuhan adalah Gembalaku". Pemazmur
memperlihatkan pada kita pengalaman iman bangsa Israel.
Iman adalah respon (reaksi/tanggapan) dari tindakan (aksi)
Allah. Dari pengalaman akan karyaNya itu (konkret), Israel dapat
menggambarkan siapa Allah dalam hidup bangsa Israel.
Dan gambaran yang paling kena dalam hidup Israel adalah
gambaran sebagai Gembala. Sejarah pengalaman hidup Israel
bersama Allah menghasilkan pengakuan iman Israel akan Allah
sebagai Gembala.
Baik pengalaman pribadi Daud maupun pengalaman umat
Israel. Peristiwa Keluaran dari Mesir dan Pembuangan Babel,
menggambarkan akan Allah yang sangat peduli (prihatin) akan :
hidup umatNya seperti Gembala.
1. Menyegarkan pikiran.
2. Membuat tubuh lebih bergairah.
3. Memperbarui dan memperkaya hubungan-hubungan dekat.
4. Memperdalam hubungan orang dengan alam dan lingkungan
hidup.
5. Menumbuhkan hubungan dengan lembaga-lembaga yang
penting dalam hidup.
6. Memperdalam dan menggairahkan hubungan dengan
Allah