“SEJARAH MANAJEMEN”
DOSEN PEMBIMBING:
Intan Hesti Indriana, SE., MM.
Disusun Oleh:
Imam Abdul Karim Sulaiman(1910512104)
Wulan Zulhikmah(1910512105)
Zefta Alfredo Julius(1910512106)
Putri Widya Prasetyaningsih(1910512107)
Vanka Putriana Ariningtiyas(1910512108)
Farhan Yuda Putra(1910512109)
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi kamu kekuatan dan petunjuk untuk
menyelesaikan tugas makalah ini secara maksimal dan optimal. Shalawat serta salam tak lupa
kita sampaikan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW yang telah banyak
mengajarkan kita tentang kebijakan dan dan ilmunya kepada seluruh umatnya.
Segenap tim penyusun makalah mengucapkan terimakasih kepada ibu Intan Hesti
Indriana SE., MM. yang telah memberikan kami bimbingan sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dan tersusun dengan baik.
Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan dan semua
pihak yang telah memberikan kontribusinya baik berupa materi, waktu, dan usaha yang telah
dicurahkan serta telah memotivasi dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap bahwa makalah ini dapat memberi manfaat bagi semua
pembaca, khususnya dalam bidang studi Manajemen dan Organisasi di dunia Pendidikan dan
dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
PENUTUP
Kesimpulan .................................................................................................................
Saran ...........................................................................................................................
Sejarah manajemen memiliki arti penting bagi ilmu manajemen itu sendiri,
karena penting kita mengetahui asal-usul dari ilmu manajemen yang sekarang sudah
berkembang dengan pesatnya dan mencapai di sebuah titik yang telah membuahkan
manfaat di masyarakat dan organisasi-organisasi secara luas karena disiplin-disiplin
yang telah diterapkan sebagai hasil dari pengembangan-pengembangan cabang ilmu
sosial ini. Dimulai dari awal dimulainya manajemen sebagai ilmu, yang melewati
fase-fase tertentu, hingga manajemen era modern yang kita sering temui sehari-hari
baik kita sadari maupun tidak.
1.3 Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui bagaimana awal manajemen
1.3.2. Untuk mengetahui mengenai teori manajemen
1.3.3. Untuk mengetahui tentang Behavioral Approach
1.3.4. Untuk mengetahui tentang Quantitative Approach
1.3.5. Untuk mengetahui tentang Contemporary Approach
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Awal
A. Pengertian Manajemen
Pengertian manajemen secara etimologis, berasal dari bahasa Perancis kuno, yaitu
ménagement. Kata tersebut memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Sementara ada
pula pengertian menurut Mary Parker Follet, “the art of getting things done through the
others.” Dikutip dari Wijayanti (2008:1).
B. Asal-Usul Manajemen
Beberapa orang melihat sejarah manajemen dengan definisi sebagai konseptual.
Dalam istilah tersebut manajemen tidak memiliki sejarah pra-modern, hanya merupakan
pertanda. Manajemen muncul karena kebutuhan terhadap pedoman dalam mengelola sebuah
organisasi yang cakupannya cukup komplek.
Beberapa ahli mengemukakan bahwa sejak dulu telah terdeteksi tindakan yang mirip
manajemen pada masa pra modern akhir. Contohnya pada pembangunan Piramida Mesir.
Dalam pembuatannya ada aktivitas yang paling tidak terdeteksi sebagai manajemen. 4.500
tahun yang lalu Piramida Mesir dibangun oleh ratusan ribu orang selama 20 tahun. Bisa
dibayangkan, jika piramida tersebut dibangun tanpa ilmu manajemen, maka mustahil
Piramida tersebut terbangun.
Prinsip manajemen
Dengan adanya prinsip the right man in the right place akan memberikan
jaminan terhadap kestabilan, kelancaran dan efesiensi kerja. Pembagian kerja yang
baik merupakan kunci bagi penyelengaraan kerja.
3. Disiplin (Discipline)
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab. Disiplin ini berhubungan erat dengan wewenang. Apabila
wewenang tidak berjalan dengan semestinya, maka disiplin akan hilang.
7. Penggajian Pegawai
8. Pemusatan (Centralization)
9. Hirarki (tingkatan)
Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Manajer yang adil dan jujur akan menggunakan wewenangnya
dengan sebaik-baiknya untuk melakukan keadilan dan kejujuran pada bawahannya.
Prakarsa timbul dari dalam diri seseorang yang menggunakan daya pikir.
Prakarsa menimbulkan kehendak untuk mewujudkan suatu yang berguna bagi
penyelesaian pekerjaan dengan sebaik-beiknya.
Fungsi manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di
dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan.
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisian (Organizing)
3. Menggerakkan (Actuating)
4. Pengawasan (Controling)
Teori Manajemen Aliran Klasik terbagi menjadi dua yaitu teori manajemen ilmiah
dan teori organisasi klasik.
A. TEORI MANAJEMEN ILMIAH
Pelopornya adalah Frederick Winslow Taylor, Frank dan Lilian Gilberth, dan Henry
Laurance Grant serta Harrington Emerson. Pertama kali manajemen ilmiah atau manajemen
yang menggunakan ilmu pengetahuan dibahas, pada sekitar 1900-an. Frederick Winslow
Taylor adalah manajer dan penasihat perusahaan dan merupakan salah seorang tokoh terbesar
manajemen. Taylor dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah (scientifick management).
Taylor menyusun sekumpulan prinsip yang merupakan inti manajemen ilmiah. Prinsip-
prinsip itu diringkas sebagai berikut :
Pendukung teori manajemen ilmiah yang lain adalah Frank B. Gilbert (1878-1924) dan
Lilian Gilberth (1878-1972) yang sukses mengarahkan pada studi gerak dan waktu. Dia
tertarik pada pengerjaan suatu pekerjaan yang memperoleh efisiensi tertinggi sebagai ilmu
yang menganalisis tugas sampai pada gerak fisik dasar. Diharapkan agar gerak tidak
dihambur-hamburkan dan dihemat serta diharapkan lancar sehingga produktifitas kerja
meningkat.
Pelopor manajemen ilmiah selanjutnya ialah Henry Laurance Gantt (1861-1919). Beliau
merupakan asisten dari Taylor, dia berdiri sendiri sebagai seorang konsultan, dimana titik
perhatiannya pada unsur manusia dalam menaikkan produktivitas kerjanya.
Konsep-konsep tentang organisasi telah berkembang mulai tahun 1800-an, dan konsep-
konsep ini sekarang dikenal sebagai teori klasik (classical theory) atau kadang-kadang
disebut juga teori tradisional. Teori klasik sendiri terbagi atas teori birokrasi dan teori
administrasi, bahkan ada pula yang menganggap teori Manajemen ilmiah juga merupakan
bagian dari teori organisasi klasik.
Teori organisasi klasik yang pertama ialah teori birokrasi yang dikemukakan oleh Max
Weber dalam bukunya : The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi mula-
mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan
dan perencanaan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut. Menurut Weber bentuk
organisasi yang birokratik secara kodratnya adalah bentuk organisasi yang paling efisien.
Teori organisasi klasik yang kedua ialah teori administrasi. Teori administrasi
berkembang sejak tahun 1990. Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan
Henry Fayol dan Lynlali Urwick dari Eropa, serta Mooney dan Reiley di Amerika. Mooney
dan Reilly menyebut Koordinasi sebagai faktor terpenting dalam perencanaan organisasi
maupun bangun teori yang mereka kemukakan. Mereka menekankan tiga prinsip organisasi
yang mereka teliti dan temukan telah dijalankan dalam organisasi-organisasi pemerintahan,
agama, militer dan bisnis. Ketiga prinsip tersebut adalah : 1) Prinsip koordinasi(kerja sama),
2) Prinsip skalar (pendelegasian wewenang dan tanggungjawab), dan 3) Prinsip fungsional
(pembagian kerja).
Tokoh selanjutnya ialah Henry Fayol (1841-1925). Menurut Fayol (Robbins dan Coulter,
1999), manajemen adalah sebuah kegiatan umum dari semua usaha manusia dalam bisnis,
pemerintahan, dan rumah tangga. Pada tahun 1916, dengan sebutan teori manajemen klasik
yang sangat memperhatikan produktivitas pabrik dan pekerja, disamping memperhatikan
manajemen bagi satu organisasi yang kompleks, sehingga beliau menampilkan satu metode
ajaran manajemen yang lebih utuh dalam bentuk cetak biru. Fayol memerinci fungsi-fungsi
kegiatan administrasi menjadi elemen-elemen manajemen, yaitu: perencanaan,
pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian, dan pengawasan. Pembagian
kegiatan-kegiatan administrasi atas fungsi-fungsi ini dikenal sebagai Fayol’s Functionalism
atau teori Fungsionalisme Fayol.
Fayol berkeyakinan keberhasilan para manajer tidak hanya ditentukan oleh mutu
pribadinya, tetapi karena adanya penggunaan metode manajemen yang tepat. Sumbangan
terbesar dari Fayol berupa pandangannya tentang manajemen yang bukanlah semata
kecerdasan pribadi, tetapi lebih merupakan satu keterampilan yang dapat diajarkan dan dapat
dipahami prinsip-prinsip pokok serta teori umumnya sebagaimana yang telah dirumuskan.
Perilaku itu sendiri dapat dipahami melalui tiga pendekatan, yaitu dengan model:
Maslow yang terkenal dengan teori hierarki kebutuhan untuk menjelaskan perilaku
manusia dalam kaitannya dengan motivasi manusia yaitu pada dasarnya perilaku adalah goal-
oriented. Dengan kata lain, perilaku pada umumnya dimotivasi oleh kegiatan untuk
memperoleh kebutuhan.
Sesuai dengan ini, maka yang mendorong seseorang berperilaku tertentu dipengaruhi
oleh kebutuhan yang paling mendesak. Ia mengatakan setiaporang mmempunyai suatu
hierarki kebutuhan, dan secara berturut-turut berdiri dari :
a. Physicology needs
b. Safety needs
c. Social needs
b. Manajemen tidak dapat dianggap sebagai suatu proses teknik yang kaku
g. Unsur manusia merupakan kunci utama yang menentukan sukses atau gagalnya
organisasi mencapai tujuannya
h. Manajer masa kini harus dididik dan dilatih untuk memahami dan menerapkan
konsep-konsep manajemen
Sumbangan teori perilaku seperti yang telah disebutkan tadi adalah untuk
dikembangkan dalam teori motivasi. Selain itu, untuk mengetahui perilaku kelompok,
hubungan manusiawi ditempat kerja, dan pentingnya hubungan manusiawi ditempat kerja.
Ahli perilaku menyarankan untuk dikembangkan dalam teori-teori kepemimpinan,konflik,
kekuasaan, perubahan organisasi, dan komunikasi.
C. Macam-Macam Gaya Kepemimpinan
Dilihat dari segi efektivitasnya, tiap-tiap gaya kepemimpinan dapat dikelompokkan
menjadi dua macam yaitu:
a. Kepemimpinan yang kurang efektif, kelompok yang kurang efektif terdiri atas
gaya kepemimpinan:
1) Deserter, perilaku kepemimpinan yang tidak merasa terlibat, moral
kepemimpinan rendah, dan suka untuk diramalkan. Ia adalah pemimpin yang pasif
2) Missionary, pemimpin yang mempunyai sikap menggampangkan tugas dan
persoalan, penolong dan lemah. Pimpinan gaya ini hanya tertarik kepada
keharmonisan organisasi
3) Autocrat, perilaku pemimpin yang keras terhadap bawahan, keras kepala,
bandel, dan ingin menang sendiri. Ia merupakan pemimpin yang tidak mempercayai
orang lain, tidak menyenangkan bawahan, dan hanya tertarik pada tugas atau
kegiatan yang mendadak dan
4) Compromiser, perilaku pemimpin yang tidak mempunyai pendirian yang tetap,
berpandangan sempit, dan tidak memberikan keputusan yang tegas.
A. Sejarah
Aliran kuantitatif untuk manajemen mulai berkembang sejak perang dunia ke 2.
Pada waktu itu inggris ingin memecahkan beberapa persoalan yang sangat
kompleks dalam perang. Inggris kemudian membentuk tim riset operasi(research
operation), yang terdiri dari para ahli matematika,fisika,dan ilmuwan lainnya.
B. Definisi
Pendekatan kuantitatif melibatkan penggunaan teknik kuantitatif untuk
meningkatkan pengambilan keputusan. Pendekatan ini juga telah diberi label
penelitian operasi ilmu manajemen. Ini termasuk aplikasi statistik, model
optimasi,model informasi, dan simulasi computer.
Tiga Aspek yang ada bdalam pemikiran quantitative management theory adalah:
a. Management Sience
Management sekolah saint muncul untuk memecahkan masalah yang terkait
dengan perang global. Hal ini mendorong manager untuk menggunakan
matematika,statistic dan teknik kuantitatif lainnya untuk membuat keputusan
manajemen.
b. Operations Management
Operasi management berfungsi di bidang keahlian yang terutama tanggung
jawab untuk produksi dan pengiriman produk layanan organisasi.
Management operasi adalah cabang sempit dari pendekatan kuantitatif untuk
management. Ini berfokus pada pengelolaan proses mengubah bahan,tenaga
kerjadan modal menjadi barang/ jasa yang bermanfaat.