Dalam zaman persaingan global yang ketat, peran sumber daya manusia
dianggap sangat vital dalam menjaga kelangsungan hidup organisasi,
membangun kredibilitas, dan menghasilkan kepercayaan masyarakat umum.
(wiwik marlena, 2021). Fokus pada sumber daya manusia sebagai aset berharga
dalam sebuah organisasi menunjukkan penekanan yang lebih besar pada aspek
tak berwujud daripada yang bersifat materi. Investasi dalam sumber daya
manusia bertujuan untuk mendapatkan manfaat bagi organisasi, baik dalam
jangka panjang maupun pendek. Dengan keterampilan dan kemampuan yang
dimiliki oleh karyawan, mereka akan termotivasi untuk terus belajar dan
berkontribusi dalam menciptakan lingkungan bisnis yang unggul. Untuk
mencapai tujuan perusahaan, kemampuan dalam memanfaatkan sumber daya
yang tersedia sangatlah penting, sehingga menghasilkan hasil dan efektivitas
yang optimal.
Pengembangan sumber daya manusia (SDM) telah menjadi konsep yang
sangat penting dalam konteks bisnis dan organisasi kontemporer. Dengan
mempertimbangkan perkembangan cepat dalam lingkungan ekonomi dan
teknologi serta persaingan global yang semakin meningkat, pengembangan SDM
menjadi faktor kunci untuk mencapai kesuksesan bagi sebuah perusahaan atau
institusi. (Nyoman marayasa, endang sugiarti, 2023). Ini mendorong entitas
organisasi untuk mengalokasikan investasi dalam meningkatkan kualitas dan
keterampilan tenaga kerja mereka, mempersiapkan mereka secara lebih efektif
dan adaptif menghadapi tantangan yang akan datang. Pengembangan sumber
daya manusia merujuk pada usaha terstruktur untuk meningkatkan kompetensi,
pengetahuan, dan keterampilan karyawan dalam suatu organisasi. Dalam era di
mana inovasi dan perkembangan teknologi menjadi dominan, organisasi harus
mengutamakan pengembangan SDM sebagai bagian yang tak terpisahkan dari
strategi pertumbuhan mereka. Melalui pelatihan, pendidikan, dan pengalaman
kerja, SDM dapat diperkuat, memungkinkan karyawan untuk menghadapi
perubahan dengan lebih baik dan memberikan kontribusi optimal dalam
mencapai tujuan organisasi. (Fakhruddin, derriawan, 2021).
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) tidak hanya
menguntungkan bagi entitas organisasi semata, tetapi juga memberikan dampak
positif bagi kepentingan individu para karyawan. Melalui peningkatan kapabilitas
serta pengetahuan yang mereka miliki, para pekerja mampu merasakan
peningkatan motivasi dan kepercayaan diri saat menjalankan tanggung jawab
mereka. Pengembangan SDM juga turut menciptakan lingkungan kerja yang
mempromosikan sikap positif dan fokus pada pencapaian, tempat di mana setiap
individu pekerja merasa dihargai dan diakui atas dedikasi serta kontribusi yang
mereka berikan. Hasilnya, hal ini mampu meningkatkan retensi karyawan dan
menurunkan tingkat pergantian tenaga kerja. (fitri dahlia, 2023). Tidak hanya itu,
pengembangan SDM juga memberikan kesempatan yang baru bagi para
karyawan untuk mengembangkan lintas karir. Dengan mengasah keterampilan
baru dan meningkatkan kompetensi, karyawan diberi kesempatan untuk
merangkak naik dalam struktur organisasi dan menempati posisi-posisi yang
lebih tinggi. Hal ini memberikan dorongan bagi karyawan untuk tetap
berdedikasi dan memberikan kinerja terbaik mereka, karena mereka menyadari
bahwa peluang kemajuan karir tersedia bagi mereka yang mampu tampil luar
biasa. (Muhammad, 2021).
SDM memiliki peran sentral yang tak terbantahkan dalam meningkatkan
efisiensi dan daya saing suatu organisasi. Sebagai bagian dari manajemen yang
terpadu, SDM bertanggung jawab penuh atas pengembangan, evaluasi, dan
pemberdayaan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi. Sebagai ilustrasi,
tugas SDM meliputi perencanaan pelatihan dan pengembangan yang disesuaikan
guna meningkatkan keterampilan karyawan, seperti pelatihan dalam pemanfaatan
teknologi terkini atau peningkatan kapasitas kepemimpinan. Selain itu, SDM juga
memegang peranan kunci dalam proses perekrutan serta mempertahankan para
talenta terbaik. (dede andi, 2022). Dengan menggunakan proses seleksi yang
tepat (dimas ageng prayogo, 2023), SDM memiliki kemampuan untuk mengenali
karyawan yang memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi maksimal
bagi kemajuan organisasi. Sebagai contoh, sebuah perusahaan teknologi yang
berorientasi pada inovasi dapat menarik perhatian para ahli terbaik dalam
bidang teknologi dengan menerapkan strategi perekrutan yang efisien dan
berfokus pada identifikasi calon dengan keterampilan yang luar biasa.
Relevansi SDM juga tampak dalam fungsi manajemen kinerja. Melalui
proses evaluasi dan umpan balik, SDM dapat mengidentifikasi titik kuat dan
kelemahan karyawan serta menyediakan kesempatan bagi perbaikan dan
pertumbuhan lebih lanjut. (suparno eko widodo, 2020). Sebagai contoh konkret,
sebuah institusi pendidikan dapat memanfaatkan manajemen kinerja untuk
memastikan bahwa para guru berkualitas tetap memberikan pengajaran yang
efektif dan memberi mereka dorongan untuk terus meningkatkan metode
pengajaran mereka. (Kedar nurjaman. ajam mustajam, 2020).
Dasar dari pengembangan sumber daya manusia (SDM) meliputi
peningkatan kompetensi, keterampilan, pengetahuan, dan kualifikasi individu
dalam suatu organisasi. Indikator pengembangan SDM merujuk pada faktor atau
variabel yang digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat
perkembangan serta efektivitas upaya pengembangan sumber daya manusia
dalam suatu organisasi. (Edly naufaldy rahman, 2023). Secara umum indikator
pengembangan SDM mencakup:
1. Penilaian Kinerja Individu merupakan salah satu indikator yang digunakan
untuk mengevaluasi tingkat efektivitas pengembangan Sumber Daya Manusia
(SDM) berdasarkan evaluasi kinerja individu. Melalui penilaian ini,
kelemahan dan kekuatan individu dapat diidentifikasi dengan lebih baik,
memungkinkan penyusunan program pengembangan yang lebih sesuai
dengan kebutuhan mereka.
2. Partisipasi dalam Pelatihan dan Pengembangan adalah indikator yang
mencerminkan sejauh mana karyawan aktif terlibat dalam program pelatihan
dan pengembangan yang diselenggarakan oleh organisasi. Tingkat partisipasi
yang tinggi menunjukkan minat dan komitmen karyawan dalam meningkatkan
keterampilan mereka serta investasi yang kuat dari pihak karyawan dalam
pengembangan diri mereka. (frida aprilli, 2022).
3. Peningkatan Keterampilan dan Pengetahuan adalah indikator yang
menggambarkan sejauh mana karyawan telah meningkatkan keterampilan
dan pengetahuan mereka setelah mengikuti program pelatihan dan
pengembangan. Dengan mengukur peningkatan ini, dapat dievaluasi
efektivitas program tersebut dalam memberikan manfaat konkret bagi
pengembangan karyawan.
4. Peningkatan Produktivitas merupakan indikator yang menilai dampak dari
pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang efektif terhadap
peningkatan produktivitas individu maupun tim kerja secara keseluruhan.
Melalui indikator ini, dapat dievaluasi sejauh mana program pengembangan
SDM telah berhasil meningkatkan efisiensi dan hasil kerja dalam organisasi.
5. Promosi dari Dalam adalah indikator yang mengukur seberapa sering
organisasi memberikan promosi atau kenaikan jabatan kepada karyawan
yang telah mengalami pengembangan keterampilan dan kompetensi yang
relevan. Dengan melihat indikator ini, dapat dievaluasi sejauh mana program
pengembangan SDM telah berhasil menciptakan peluang kemajuan karir bagi
karyawan di dalam organisasi.
6. Tingkat Retensi Karyawan adalah indikator yang menunjukkan seberapa
tinggi tingkat retensi karyawan di dalam organisasi. Tingkat retensi yang
tinggi dapat menunjukkan keberhasilan program pengembangan SDM, karena
karyawan yang merasa didukung dalam pengembangan karir cenderung
bertahan di organisasi lebih lama. Dengan demikian, indikator ini
memberikan gambaran tentang sejauh mana karyawan merasa terhubung dan
terdorong untuk tetap berkontribusi dalam lingkungan kerja yang mendukung
pertumbuhan dan pengembangan pribadi. (A. Dwianto, 2019).
7. Tingkat Kepuasan Karyawan adalah indikator yang mengukur tingkat
kepuasan karyawan terhadap program pengembangan yang disediakan oleh
organisasi. Hal ini dapat dievaluasi melalui survei atau umpan balik untuk
menilai sejauh mana program-program tersebut telah memenuhi harapan
dan kebutuhan karyawan.
8. Adopsi Perubahan dan Inovasi merupakan indikator yang menilai sejauh
mana pengembangan SDM telah mendorong karyawan untuk menjadi lebih
terbuka terhadap perubahan dan inovasi. Hal ini dapat berdampak positif
terhadap kinerja organisasi secara keseluruhan.
9. Ketersediaan Karyawan yang Siap Mengisi Posisi Strategis adalah indikator
yang menunjukkan apakah organisasi memiliki karyawan yang siap untuk
mengisi posisi-posisi strategis atau kritis apabila dibutuhkan. Ini
mencerminkan keberhasilan program pengembangan dalam mempersiapkan
karyawan untuk tanggung jawab yang lebih besar.
10. Tingkat Keterlibatan Karyawan adalah indikator yang mencerminkan tingkat
keterlibatan karyawan dalam program pengembangan. Karyawan yang aktif
terlibat cenderung memiliki tingkat keterlibatan yang lebih tinggi terhadap
pekerjaan mereka dan merasa memiliki tanggung jawab yang lebih besar
terhadap kesuksesan organisasi secara keseluruhan. (Ervina, ferdinand,
2023).
Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah pendekatan
terencana dan sistematis yang melibatkan proses analisis kebutuhan,
perancangan, dan implementasi program pelatihan dan pengembangan, serta
pengukuran dampaknya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualifikasi,
pengetahuan, dan keterampilan karyawan agar mereka dapat lebih efektif dan
produktif dalam mencapai tujuan organisasi. (krismiyati, 2020)." Strategi
Pengembangan Sumber Daya Manusia adalah suatu rencana jangka panjang
yang melibatkan upaya terstruktur dalam mengidentifikasi, menilai, dan
mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan sikap karyawan. Tujuannya
adalah agar karyawan dapat memenuhi kebutuhan organisasi baik pada saat ini
maupun di masa depan. (M. Rozali, 2020)."
Dari definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa Strategi
Pengembangan Sumber Daya Manusia melibatkan perencanaan dan pendekatan
terstruktur untuk meningkatkan kualifikasi karyawan, sehingga mereka dapat
memberikan kontribusi maksimal dalam mencapai tujuan organisasi, sejalan
dengan tuntutan bisnis dan perkembangan di masa depan. Strategi ini mencakup
penyediaan pelatihan, pengembangan, dan sumber daya lainnya untuk
mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan kompetensi yang relevan
dengan pekerjaan yang diemban. Selain itu, strategi tersebut juga bertujuan untuk
memastikan bahwa karyawan memiliki keterampilan dan kompetensi yang sesuai
dengan tuntutan pekerjaan serta menjadikan sumber daya manusia sebagai
bagian penting dari strategi keseluruhan organisasi. (Hafidz fathurohman, 2023)
Bagaimana strategi yang harus di lakukan untuk meningkatkan
kompetensi dari seorang karyawan serta memiliki daya saing yang tinggi ?
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan unsur krusial dalam kesuksesan serta
kelangsungan hidup sebuah organisasi di zaman modern ini. Pengembangan
Sumber Daya Manusia (PSDM) menonjol sebagai strategi penting bagi setiap
perusahaan yang berambisi untuk mempertahankan daya saingnya dan
menyesuaikan diri dengan dinamika perubahan dalam lingkungan bisnis. Fokus
PSDM terletak pada usaha meningkatkan mutu, keterampilan, serta potensi
karyawan agar mereka dapat memberikan kontribusi yang optimal dalam
mencapai tujuan organisasi. Dalam perspektif ini, Strategi dan Proses
Pengembangan Sumber Daya Manusia memegang peranan signifikan dalam
meraih kesuksesan jangka panjang sebuah perusahaan. (Rizky mery octavianna
lubis, 2024)
Langkah awal yang krusial dalam mencapai kesuksesan adalah
merumuskan strategi pengembangan sumber daya manusia. Strategi ini
mencakup perencanaan jangka panjang dan visi organisasi tentang bagaimana
memanfaatkan potensi karyawan secara optimal untuk mencapai tujuan bisnis.
Sebuah strategi yang matang akan memberikan arah yang jelas dan terarah
dalam menghadapi tantangan serta peluang yang ada di pasar. Penetapan tujuan
dan sasaran pengembangan SDM akan menjadi dasar dalam menyusun langkah-
langkah strategis yang lebih spesifik dan dapat diukur. (Kharis hudaiby hanif,
2020) .
Kedua, penerapan strategi pengembangan sumber daya manusia
memerlukan proses yang terencana dan sistematis. Proses ini mencakup
identifikasi kebutuhan pengembangan SDM melalui analisis mendalam tentang
kualifikasi, kompetensi, dan keahlian yang diperlukan oleh karyawan untuk
menjawab tuntutan pekerjaan yang semakin kompleks. Setelah itu, perusahaan
perlu merancang rencana tindakan yang efisien untuk meningkatkan kualitas
karyawan melalui pelatihan, program pengembangan keterampilan, serta
pembinaan dan mentoring.