Disusun oleh:
Dosen Pengampuh:
Widiya Avianti, S.T., MM
Implikasi Teori & Review 1. Pelatihan adalah proses pengembangan keterampilan yang
penelitian dibutuhkan pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya, yang
menarik pelatihan karyawan dengan memberikan pengetahuan
praktis dan penerapannya dalam dunia kerja perusahaan.
Pelatihan mengacu pada upaya terencana pada perusahaan untuk
memfasilitasi pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang
berhubungan dengan kinerja karyawan, yang bertujuan agar
karyawan menguasai pengetahuan, keterampilan dan perilaku
yang ditekankan dalam pelatihan dan penerapannya dalam
aktivitas sehari-hari.
Metode pelatihan dan Ada beberapa macam dalam metode pelatihan dan pengembangan:
pengembangan 1. Metode kelas, dengan cara intruktur berdiri secara fisik didepan
siswa, dengan keuntungan instruktur dapat menyampaikan
informasi secara langsung.
2. E-learning merupakan pelatihan secara daring dengan
menggunakan bantuan peralatan berbasis teknologi.
3. Studi kasus yaitu peserta belajar menyelesaikan sebuah kasus
dan belajar dari kasus tersebut.
4. Pemodelan perilaku yaitu suatu metode dengan cara menirukan
perilaku orang lain.
5. Role-play yaitu metode yang meminta peserta memberikan
tanggapan terhadap permasalahan kasus yang mungkin dihadapi
dalam pekerjaan dunia nyata.
6. Training games yaitu metode yang menggunakan sarana
permainan untuk mendorong keterlibatan peserta, sehingga
menambah pengetahuan peserta.
7. In basket training, metode pelatihan ini dilakukan untuk
menentukan prioritas peserta pada setiap situasi tertentu sebelum
membuat keputusan, yang cukup bermanfaat untuk membantu
memprediksi keberhasilan kinerja dalam pekerjaan manajemen.
8. On-the-job-training (OJT), merupakan metode yang
memungkinkan seorang karyawan mempelajari tugas-tugas
pekerjaan dengan benar-benar melakukannya, seperti Magang,
yaitu metode yang menggabungkan kelas dengan OJT’ Pelatihan
tim, yaitu pelatihan yang difokuskan pada pengajaran
pengetahuan dan keterampilan kepada individu yang diharapkan
bekerja secara kolektif untuk mencapai tujuan bersama.
Metode Analisis Data Menggunakan metode kualitatif dan studi literatur atau library research
yang dilakukan dengan menguji buku-buku literatur sesuai dengan teori
yang dibahas khususnya dibidang Manajemen SDM, dan juga
menganalisis artikel-artikel ilmiah yang bersumber dari Mendeley.
Hasil Penelitian 1. Untuk meningkatkan efektivitas pelatihan dan meningkatkan
kinerja, perlu untuk mentukan konten penentuan pelatihan dan
mengidentifikasi persyaratan secara khusus dengan durasi
pelatihan yang tepat.
2. Diperlukan pemilihan dalam metode yang tepat untuk
mendukung keberhasilan program pelatihan dan pengembangan
karyawan.
3. Metode pelatihan yang paling populer bagi karyawan hotel yaitu
orientasi, demonstrasi dan contoh, serta mentoring di area
pelatihan.
4. Organisasi berinvestasi dalam keterampilan karyawan melalui
pelatihan dan pengembangan kegiatan menuai keuntungan
melalui produktivitas karyawan, sangat penting menjaga bisnis
tetap berjalan mengembangkan keterampilan meningkatkan
kinerja karyawan.
5. Pelatihan dalam bentuk on the job training yang lebih khusus
direkomendasikan bagi para manajer sektor kesehatan,
dibandingkan degan pelatihan dalam bentuk off the job training.
6. Perlu melakukan pelatihan dengan cara terbaik mencapai tujuan
pelatihan agar dapai dicapai dengan cara egektif dan efisien.
7. Manajemen harus memastikan isi pelatihan, implementasi,
peningkatan kemampuan desain pembelajaran produktivitas
karyawan. Selain itu, manajemen harus menjaganya agar
pengembangan strategi pelatihan membawa perubahan positif
bagi karywan.
8. Dukungan atasan dan iklim organisasi berpengaruh validitas
hasil pelatihan.
9. Perlu diperhatikan prinsip, strategi, langkah dan komponen
pelatihan dan pengembangan SDM.
10. Mengenali kebutuhan pelatihan dan pengembangan, evaluasi
pelatihan dan pengembangan harus ditanggapi secara serius
untuk mendapatkan hasil pelatihan dan pengembangan yang
maksimal.
Kesimpulan Berdasarkan pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
Pelatihan dan pengembangan dilaksanakan untuk meningkatkan
kompetensi dan daya kerja karyawan dalam melakukan pekerjaannya.
Pelatihan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam
menyelesaikan suatu pekerjaannya, sedangkan pengembangan
bertujuan untuk meningkatkan kompetensi karyawan untuk karir dimasa
depan. Dalam rangka persiapan untuk jabatan yang lebih tinggi,
pelatihan dan pengembangan dilaksanakan berbagai cara sesuai dengan
tujuan kemampuam Sumber Daya Manusia (SDM). Pelatihan dan
pengembangan dilaksanakan secara adil, transparan dan perlu dilakukan
evaluasi untuk mengetahui efektivitas dari pelaksanaan program
pelatihan dan pengembangan karyawan tersebut.
SUSAN NUR FITRI
1201322106
ANALISIS PENGARUH PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PEGAWAI
Judul Penelitian PADA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN MUSI BANYU
BANYUASIN SUMATERA SELATAN
Jurnal Jurnal Ilmiah Ekonomi Global Masa Kini
Volume Volume 10, No.1
Tahun 2019
1. Roswaty (Universitas Indo Global Mandiri)
Nama Peneliti
2. Andika Maulana Siddiq (Universitas Indo Global Mandiri)
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pelatihan
staf dan pengembangan kapasitas di kantor PPPA Kabupaten
Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Pegawai layanan PPPA atau
yang disebut ASN menjadi faktor kunci dalam hal ini.
Meningkatkan efektivitas kinerja karyawan. Penelitian ini bersifat
kuantitatif deskriptif Menggunakan sampel sebanyak 30
responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel
Penelitian ini adalah sampling jenuh. Dalam penelitian ini
variabel bebas terdiri dari pelatihan dan pengembangan. SDM,
variabel terikatnya adalah kinerja karyawan. Uji keefektifan dan
uji reliabilitas instrumen. Di sisi lain, data metode analisis
menggunakan uji-t, uji -f dan analisis regresi berganda dengan r².
thitung (8,324) > t tabel ( 1,699), variabel Variabel pelatihan ( X1
) berpengaruh secara parsial jika perkembangan (X2) thitung
(6,355) > t tabel ( 1,699) untuk variabel kinerja pegawai (Y),
variabel pengembangan (X2) secara parsial berpengaruh terhadap
variabel kinerja pegawai. Hasil uji F diperoleh Fhitung (42,414) >
Ftabel (3,35) dengan signifikansi 0,000 <. Ketika alpha berada
pada tingkat signifikansi 0,05, Ho ditolak dan Ha diterima.
Artinya, variabel bebas (pelatihan dan pengembangan) secara
simultan atau bersamaan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel terikat ( kinerja karyawan ). Dengan kata lain,
hasil uji koefisien determinasi (R²) menunjukkan adjusted R -
squared sebesar 0,759 atau 75,9 %. Artinya variasi variabel
kinerja pegawai dapat dijelaskan oleh variabel pelatihan dan
pengembangan, dan sisanya 24.1 dapat dijelaskan oleh variabel
non penelitian lainnya. Pelatihan dan pengembangan berdampak
pada kinerja staf pada layanan PPPA -nya di Kabupaten Msi
Banyuasin, Sumatera Selatan.
Pendahuluan/ Latar Belakang Aparatur Sipil Negara (selanjutnya disingkat ASN) adalah profesi
bagi Pegawai Negeri Sipil yang bekerja pada instansi pemerintah
dan Pegawai Negeri Sipil yang memiliki kontrak kerja. Pejabat
Organisasi Kepegawaian Negara yang selanjutnya disebut
Pejabat ASN adalah PNS dan PNS dengan kontrak dinas telah
diangkat oleh Pegawai Negeri Sipil dan Pejabat Pembina
Kepegawaian dan telah dipercayakan dengan pelayanan publik
atau tugas Negara lainnya. Upah dibayarkan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan. Dalam menjalankan tugasnya
ASN (Aparatur Sipil Negara) harus memberikan pelayanan yang
profesional dan berkualitas layanan publik. Tentunya
keterampilan teknis, manajerial, dan budaya diperlukan untuk
memberikan pelayanan yang profesional dan berkualitas (UU RI
No. 5 Tahun 2014 tentang Perlengkapan Sipil). kondisi 1).