Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Bisnis Administrasi

Volume 02, Nomor 02, 2013, 30-39

TINJAUAN PELAKSANAAN PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN


KARYAWAN PADA PT. INALUM KABUPATEN BATUBARA

Shinta M. Hutajulu1 & Supriyanto1*


1
Program Studi Administrasi Bisnis, Politeknik LP3I Medan
Telp. 061-7867311 Fax. 061-7874466
*E-mail : faiziqameria@gmail.com

ABSTRAK

Sumber Daya Manusia merupakan aset perusahaan yang sangat penting dalam suatu kegiatan
organisasi atau perusahaan. Alasan yang fundamental dikatakan demikian adalah baik untuk
mengahadapi tuntutan tugas sekarang maupun untuk menjawab tantangan di masa depan. Untuk
meningkatkan keahlian dan kemampuan karyawan sangat dibutuhkan pelatihan dan pengembangan
karyawan. Pelatihan dan Pengembangan diartikan sebagai suatu program yang bertujuan untuk
pengembangan sumber daya manusia baik dalam teori maupun kemampuan dalam menyelesaikan
pekerjaannya agar lebih efektif dan efesien. Jenis data yang digunakan adalah data primer. Metode
pengumpulan data adalah penelitian kelapangan dan kepustakaan. Analisis data yang digunakan
adalah metode deskriptif kualitatif yang telah diperoleh melalui wawancara dan data langsung dari
perusahaan. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa pelatihan dan pengembangan yang efektif pada
karyawan di PT. INALUM haruslah mempertimbangkan tahap/strategi dan metode dalam proses
pelatihan dan pengembangan untuk mencapai tujuan pelatihan dan pengembangan karyawan.
Sehingga berdasarkan penelitian tersebut saran yang diberikan adalah metode pelatihan dan
pengembangan sudah cukup bagus dan memadai, namun demikian perlu dilakukan evaluasi metode
yang lainnya sehingga dapat diperoleh metode yang lebih baik.

Kata Kunci : Tinjauan, Pelaksanaan Pelatihan Dan Pengembangan

PENDAHULUAN dengan industri peleburan aluminium dan satu-


satunya di Asia Tenggara yang memiliki visi
Dalam menghadapi arus globalisasi menjadi perusahaan kelas dunia dalam bidang
sumber daya manusia (SDM) memegang aluminium dan industri terkait. Untuk
peranan yang sangat penting dalam aktivitas meningkatkan kualitas sumber daya manusia
atau kegiatan perusahaan, karena dari yang terampil, berkompeten, dan berwawasan
merekalah akan muncul suatu ide maupun luas dalam bidangnya masing-masing
inovasi yang akan sangat menentukan langkah khususnya untuk bagian percetakan aluminium
perusahaan dalam mencapai tujuan. Dalam cair menjadi aluminium batang (ingot) hanya
suatu perusahaan atau organisasi perlu ada di PT. INALUM yang bekerja sama dengan
dilakukan pelatihan dan pengembangan ahli teknologi Jepang, oleh karena itu pelatihan
karyawan. Oleh karena itu, setiap perusahaan dan pengembangan dilakukan secara
perlu memikirkan bagaimana cara yang dapat bersekala di Kuala Tanjung maupun diluar
dilakukan untuk mengembangkan sumber daya negeri, termasuk Jepang.
manusianya agar dapat mendorong kemajuan
bagi perusahaan.
Lubis (2008) meneliti tentang pengaruh KAJIAN PUSTAKA
pelatihan karyawan PTPN IV Persero Medan,
menyatakan bahwa penerapan pelatihan Sumber Daya Manusia merupakan salah
merupakan salah satu upaya untuk satu faktor yang penting dalam suatu
meningkatkan kualitas sumber daya manusia organisasi atau perusahaan, di samping faktor
sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. lain seperti aktiva dan modal. Oleh karena itu
PT. Indonesia Asahan Aluminium sumber daya manusia harus dikelola dengan
(INALUM) adalah salah satu perusahaan baik untuk meningkatkan efektivitas dan
pertama di Indonesia yang berhubungan efesiensi organisasi, sebagai salah satu fungsi

30
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 02, Nomor 02, 2013, 30-39

dalam perusahaan yang dikenal dengan peningkatan kemampuan intelektual untuk


manajemen sumber daya manusia. melaksanakan pekerjaan yang lebih baik.
Sunyoto (2012) menyatakan bahwa Berikut ini beberapa tujuan pelatihan tenaga
Manajemen sumber daya manusia kerja:
didefenisikan: Human resource management is
a. Memperbaiki kinerja
the activities undertaken to attact, develop,
Karyawan-karyawan yang bekerja secara
motivate, and maintain a high performing
tidak memuaskan karena kekurangan
workforce within the organization (Manajemen
keterampilan merupakan calon utama
sumber daya manusia adalah aktivitas yang
pelatihan.
dilakukan merangsang, mengembangkan,
b. Meningkatkan keahlian para karyawan
memotivasi, dan memelihara kinerja yang tinggi
Melalui pelatihan memastikan bahwa
dalam organisasi).
karyawan dapat secara efektif
Pelatihan tenaga kerja bagi suatu
menggunakan teknologi-teknologi baru.
organisasi atau perusahaan merupakan
c. Memecahkan permasalahan operasional
aktivitas yang cukup penting dilakukan, hal ini
Pelatihan adalah salah satu cara terpenting
akan dapat mempengaruhi tingkat produktivitas
guna memecahkan banyak dilema yang
kerja dan prestasi kerja bagi tenaga kerja itu
harus dihadapi oleh para manajer.
sendiri dan organisasi atau perusahaan dimana
d. Promosi Karyawan
tenaga kerja tersebut bekerja.
Salah satu cara untuk menarik, menahan,
Platihan tenaga kerja adalah setiap usaha
dan memotivasi karyawan adalah melalui
untuk memperbaiki performa pekerja pada
program pengembangan karier yang
suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi
sistematik.
tanggung jawabnya atau satu pekerjaan yang
e. Memenuhi kebutuhan pertumbuhan pribadi
ada kaitannya dengan pekerjaan. (Sunyoto,
Pelatihan dan pengembangan dapat
2012).
memainkan peran ganda dengan
Pelatihan (training) adalah suatu proses
menyediakan aktivitas yang membuahkan
pendidikan jangka pendek yang
efektivitas organisasional yang lebih besar
mempergunakan prosedur sistematis dan
dan meningkatkan pertumbuhan pribadi bagi
terorganisasi, pegawai non manajerial
semua karyawan.
mempelajari pengetahuan dan keterampilan
teknis dalam tujuan yang terbatas.
Disamping tujuan pelatihan, juga ada beberapa
(Mangkunegara, 2009).
manfaat pelatihan tenaga kerja, antara lain:
Sementara itu, menurut pendapat Sofyandi
(2008) pelatihan termasuk suatu usaha untuk a. Meningkatkan kuantitas dan kualitas
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan produktivitas.
karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya b. Mengurangi waktu belajar yang diperlukan
lebih efektif dan efesien. karyawan agar mencapai
Menurut pendapat Rachmawati (2008), standar kinerja yang dapat diterima.
mengemukakan bahwa pelatihan merupakan c. Menciptakan sikap loyalitas dan kerjasama
wadah lingkungan bagi karyawan, dimana yang lebih menguntungkan.
mereka memperoleh atau mempelajari sikap, d. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan
kemampuan, keahlian, pengetahuan dan perencanaan sumber daya manusia.
prilaku spesifik yang berkaitan dengan e. Mengurangi jumlah dan biaya kecelakaan
pekerjaan. kerja.
Menurut Murtie (2012), training adalah f. Membantu karyawan dalam peningkatan
sebuah proses yang dilalui oleh seorang dan pengembangan pribadi mereka.
individu dalam rangka untuk mengubah sikap,
pengetahuan, keterampilan dan prilakunya. Menurut Sutrisno (2010), mengemukakan
Menurut Hasibuan (2011), Pengembangan bahwa tujuan pengembangan adalah untuk
adalah suatu usaha untuk meningkatkan meningkatkan kualitas profesionalisme dan
kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan keterampilan para karyawan dalam
moral karyawan sesuai dengan kebutuhan melaksanakan tugas dan fungsinya secara
pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan optimal.
latihan. Menurut Sunyoto (2012), manfaat
Sutrisno (2010), mengemukakan bahwa pengembangan adalah sebagai berikut:
pengembangan adalah proses persiapan
1. Peningkatan produktivitas kerja organisasi
individu-individu untuk memikul tanggung jawab
sebagai keseluruhan.
yang berbeda atau lebih tinggi didalam
2. Terjadinya proses pengambilan keputusan
organisasi, biasanya berkaitan dengan
yang lebih cepat dan tepat.

31
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 02, Nomor 02, 2013, 30-39

3. Meningkatkan semangat kerja seluruh yang sering digunakan dalam pengajaran


tenaga kerja dalam organisasi. pengembangan antara lain simulasi,
4. Memperlancar jalannya komunikasi yang metode konferensi, studi kasus, dan
efektif. bermain peran.
5. Penyelesaian konflik secara fungsional
2. Understudies, adalah mempersiapkan
yang dampaknya adalah tumbuh suburnya
peserta untuk melaksanakan pekerjaan
rasa persatuan dan suasana kekeluargaan
atau mengisi suatu posisi jabatan tertentu.
dikalangan para anggota organisasi.
Peserta pengembangan tersebut, pada
6. Membantu para karyawan membuat
masa yang akan datang akan menerima
keputusan dengan lebih baik.
tugas dan bertanggung jawab pada posisi
7. Meningkatkan kemampuan para karyawan
jabatannya. Pada teknik ini tugas tidak
menyelesaikan pelbagai masalah yang
dilakukan secara penuh, tetapi tanggung
dihadapi.
jawab yang diberikan. Peserta diberikan
8. Meningkatkan kepuasan kerja.
beberapa latar belakang masalah dan
9. Tersedianya informasi tentang berbagai
pengalaman-pengalaman tentang suatu
program yang dapat dimanfaatkan oleh
kejadian, kemudian mereka harus
para pegawai dalam rangka pertumbuhan
menelitinya dan membuat rekomendasi
masing-masing secara teknikal dan
secara tertulis tentang masalah-masalah
intelektual.
yang berhubungan dengan tugas-tugas unit
10. Mengurangi ketakutan menghadapi tugas-
kerja.
tugas baru dimasa depan.
3. Job Rotation dan kemajuan berencana, Job
Menurut Sunyoto (2012) metode-metode
Rotation melibatkan perpindahan peserta
pelatihan ada dua kategori, yaitu:
dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya.
1. Informational Methods, metode ini biasanya Kadang-kadang dari satu penempatan
menggunakan pendekatan satu arah, kepada penempatan lainnya direncanakan
melalui mana informasi-informasi atas dasar tujuan belajar. Kemampuan
disampaikan kepada para peserta oleh berencana tidak mengubah keseimbangan
para pelatih. Metode jenis ini dipakai untuk status dan gaji, tetapi penempatan kembali
mengajarkan hal-hal faktual, keterampilan dengan asumsi mempunyai tugas dan
atau sikap tertentu. Teknik yang dipakai tanggung jawab yang tinggi. Peserta diberi
untuk metode ini antara lain kuliah, tugas-tugas dan tanggung jawab atas
presentasi audio visual, dan self directed bagian yang dirotasikan. Kegiatan-kegiatan
learnig. Pelatihan dengan menggunakan mereka dimonitor dan diawasi serta
metode informasi ini sering dinamakan dievaluasi.
sebagai pelatihan tradisional, yaitu
4. Coaching-Counseling, adalah suatu
pelatihan yang bersifat direktif dan
prosedur pengajaran pengetahuan dan
berorientasikan pada guru.
keterampilan-keterampilan pada pegawai
2. Experiental Methods, adalah metode yang bawahan.
mengutamakan komunikasi yang luwes,
fleksibel dan lebih dinamis, baik dengan Peranan Job Coaching adalah
instruktur, dengan sesama peserta, dan memberikan bimbingan kepada pegawai
langsung mempergunakan alat-alat yang bawahan dalam menerima suatu pekerjaan
tersedia, misal komputer. Metode ini atau tugas dari atasannya. Counseling
biasanya dipergunakan untuk mengajarkan (penyuluhan) merupakan pemberian bantuan
pengetahuan dan keterampilan- kepada pegawai agar dapat menerima dari,
keterampilan, serta kemampuan- memahami dari dan merealisasikan dari,
kemampuan baik yang bersifat software sehingga potensinya dapat berkembang secara
maupun hardware. Pelatihan metode ini optimal dan tujuan perusahaan dapat tercapai.
dianggap sebagai pelatihan yang lebih Perbedaan Coaching dengan Counseling
bersifat fasilitatif dan berorientasikan pada (penyuluhan), antara lain pertama, Coaching
peserta. Misalnya diskusi kelompok, studi biasanya dilakukan dengan pengawasan
kasus dan sebagainya. langsung yang berhubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan, sedangkan Counseling
Menurut Jauhar dan Subekhi (2012)
dilakukan oleh seorang ahli kepegawaian yang
mengemukakan bahwa metode-metode
melibatkan hubungan manusiawi, dan bantuan
pengembangan yaitu:
pemecahan masalah. Kedua, Coaching
1. Metode pelatihan, yaitu beberapa metode merupakan proses waktu yang lama dan
pelatihan dapat digunakan pula untuk pelaksanaannya langsung pada area
metode pengembangan. Metode pelatihan pekerjaan, sedangkan Counseling antara

32
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 02, Nomor 02, 2013, 30-39

atasan dan bawahan serta pelaksanaannya penyediaan aggaran tersebut sungguh


diruang tersendiri secara rahasia pribadi. dapat dibenarkan, perlu adanya jaminan
Menurut Jauhar dan Subekhi (2012), terlebih dahulu bahwa kegiatan
mengemukakan beberapa jenis Pelatihan, pengembangan tenaga kerja tertentu hanya
yaitu: diselenggarakan jika kebutuhan untuk itu
memang ada.
1. Pelatihan yang dibutuhkan dan rutin:
2. Penentuan Sasaran, sasaran yang ingin
dilakukan untuk semua karyawan (orientasi
dicapai dapat bersifat teknikal akan tetapi
karyawan baru).
dapat pula menyangkut keprilakuan atau
2. Pelatihan pekerjaan/teknis: memungkinkan
mungkin kedua-duanya.
para karyawan untuk melakukan pekerjaan,
3. Penetapan Isi Program, dalam program
tugas dan tanggung jawab mereka dengan
pengembangan harus jelas diketahui apa
baik.
yang ingin dicapai, salah satunya adalah
3. Pelatihan antar pribadi dan pemecahan
mengajarkan keterampilan baru yang
masalah: dimaksudkan untuk mengatasi
belum dimiliki oleh karyawan.
masalah operasional dan antar pribadi
4. Identifikasi prinsip-prinsip belajar, yang
serta meningkatkan hubungan dalam
diharapkan terjadi adalah berlangsungnya
pekerjaan organisasional.
proses belajar mengajar dengan cepat
4. Pelatihan perkembangan dan inovatif:
karena peserta pengembangan merasa
menyediakan fokus jangka panjang untuk
bahwa prinsip belajar yang diterapkan
meningkatkan kapabilitas individual dan
tepat.
organisasional untuk masa depan.
5. Pelaksanaan program, penyelenggaraan
program ini sangat situasional, artinya
Menurut Mangkunegara (2009)
dengan penekanan pada perhitungan
menyatakan bahwa faktor-faktor yang perlu
kepentingan organisasi dan kebutuhan
diperhatikan dalam pelatihan dan
para peserta.
pengembangan adalah:
6. Penilaian Pelaksanaan Program, dapat
a. Perbedaan individu pegawai. dikatakan berhasil jika dalam diri para
b. Hubungan dengan analisis jabatan. peserta pengembangan tersebut terjadi
c. Motivasi. suatu proses transformasi, yaitu
d. Partisipasi aktif. peningkatan kemampuan dalam
e. Seleksi peserta. melaksanakan tugas dan perubahan prilaku
f. Seleksi instruktur. yang tercermin pada sikap, disiplin, dan
g. Metode pelatihan dan pengembangan. etos kerja.

Menurut Sunyota (2012) ada tiga tahap


pelatihan, yaitu:
METODE PENELITIAN
1. Penentuan Kebutuhan Pelatihan, tujuannya
adalah untuk mengumpulkan sebanyak
Penelitian ini dilaksanakan di PT. INALUM
mungkin informasi yang relevan guna
yang berlokasi di Tanjung Gading / Kuala
mengetahui dan menentukan apakah perlu
Tanjung Kabupaten Batubara dimulai dari bulan
tidaknya pelatihan dalam organisasi
Juni sampai dengan Juli 2013, dengan jadwal
tersebut.
penelitian yang telah direncanakan.
2. Desain Program Pelatihan, jika pelatihan
Adapun jenis data yang digunakan oleh penulis
merupakan solusi terbaik, maka para
adalah menggunakan:
manager atau supervisor harus
memutuskan program yang tepat yang 1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh
harus dijalankan. secara langsung ke lapangan untuk
3. Evaluasi Program Pelatihan, tujuannya memperoleh data yang diperlukan oleh
adalah untuk menguji apakah pelatihan penulis. Dalam hal ini penulis melakukan
tersebut efektif didalam mencapai sasaran wawancara kepada Asisstant Manager HRD
yang telah ditetapkan. dan melakukan peninjauan langsung ke
objek penelitian karyawan pada PT.
Menurut Sunyoto (2012), tahap-tahap INALUM mengenai pelaksanaan pelatihan
pengembangan yaitu: dan pengembangan karyawan.
1. Penentuan Kebutuhan, merupakan 2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh
kenyataan bahwa anggaran yang harus dari sumber lain dalam bentuk laporan atau
disediakan untuk membiayai kegiatan publikasi seperti buku referensi bacaan, dari
pengembangan merupakan beban bagi website perusahaan, dari peneliti terdahulu
organisasi. Oleh karena itu agar ataupun dari sumber-sumber yang telah ada

33
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 02, Nomor 02, 2013, 30-39

yang berkaitan dengan tinjauan fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar


pelaksanaan pelatihan dan pengembangan. fenomena yang diselidiki.
Dalam penelitian ini digunakan dari dua sumber Menurut Sugiono (2012), mengemukakan
data yaitu : bahwa metode analisis data adalah analisis
data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak
1. Data Internal
sebelum memasuki lapangan, selama
Data yang berasal dari dalam perusahaan
dilapangan, dan setelah selesai dilapangan.
mengenai kegiatan perusahaan dan untuk
Analisis telah mulai sejak merumuskan dan
kepentingan perusahaan itu sendiri.
menjelaskan masalah, sebelum terjun ke
2. Data Eksternal
lapangan, dan berlangsung terus sampai
Data yang diperoleh penulis yang berasal
penulisan hasil penelitian.
dari luar perusahaan sebagai bahan
pendukung penelitian, seperti data yang
diperoleh dari buku, skripsi, tesis, internet,
jurnal dan sebagainya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Metode pengumpulan data yang
digunakan untuk memperoleh data yang
dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu antara Manajemen INALUM sangat menyadari
lain: bahwa sumber daya manusia merupakan aset
penting perusahaan. Karenanya perusahaan
1. Penelitian lapangan (Field research) memberikan perhatian yang seksama
a. Observasi terhadapnya untuk menghasilkan sumber daya
Observasi merupakan pengamatan manusia yang handal dan berkualitas tinggi
secara langsung pada PT. Inalum melalui program pelatihan dan pengembangan
Tanjung Gading / Kuala Tanjung yang harus dilakukan secara
Kabupaten Batubara terhadap data-data berkesinambungan.
perusahaan yang diperlukan dalam Pembangunan PT. INALUM membutuhkan
penulisan Tugas Akhir dan mencatat teknologi yang rumit. Dengan berpartisipasi
hasil pengamatan tersebut. dalam pembangunan proyek ini banyak staf
b. Wawancara dan karyawan Indonesia memperoleh
Wawancara merupakan salah satu cara kesempatan untuk melangkahkan kakinya ke
atau teknik untuk mendapatkan informasi gerbang teknik konstruksi modern yang
yang relevan. Dalam hal ini penulis diperolehnya dari para kontraktor Jepang.
menggunakan wawancara terstruktur Banyak pula staf Indonesia yang bekerja pada
kepada Asisstant Manager HRD dan perusahaan kontraktor Jepang dan sub-
karyawan PT. Inalum Kabupaten kontraknya dikirim ke Jepang untuk mengikuti
Batubara. Teknik wawancara ini disebut pelatihan. Sekembalinya ke Indonesia, sebagai
dengan wawancara bebas dan dapat bagian awal dari proses ahli teknologi, tenaga
dilakukan dengan dua cara yaitu melalui inti ini bersama tenaga ahli dari Jepang
tatap muka atau melalui media telepon. mendidik dan melatih para karyawan pelaksana
c. Penelitian Kepustakaan sesuai bidang tugas dan keahlian masing-
Penelitian kepustakaan dilakukan masing, seperti teknik operasi pabrik
dengan cara memperoleh buku-buku peleburan, engineering, perawatan alat dan
yang digunakan untuk pembuatan fasilitas pabrik dan lain sebagainya.
landasan teori, mencari referensi- Untuk menjadi perusahaan kelas dunia di
referensi kepustakaaan dari buku bacaan Asia Tenggara, PT. INALUM cukup disiplin
yang ada di Perpustakaan LP3I Medan, dalam waktu. Selama melakukan observasi,
skripsi, jurnal, dan data-data dari penulis melihat bahwa seluruh karyawan PT.
internet. INALUM, baik mulai dari level yang paling
rendah sampai level yang paling tinggi benar-
Metode analisis data yang digunakan benar disiplin dan tepat waktu dalam bekerja,
penulis adalah metode deskriptif dengan data bahkan penulis meninjau bahwa jam 07:45
kualitatif yang telah diperoleh melalui data karyawan (non-teknis) yang ada di kantor
langsung (wawancara) yaitu suatu metode sudah ada yang memulai pekerjaannya, karena
dalam meneliti status sekelompok manusia, hampir keseluruhan karyawan PT. INALUM
suatu objek, suatu sistem pemikiran, ataupun sudah sampai ditempat kerja jam 07:30. Begitu
suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. pula pada saat penulis meninjau ke pabrik
Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk percetakan aluminium/Smelter Casting (SCA),
membuat deskripsi, gambaran atau lukisan penulis melihat bahwa karyawan-karyawan
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai bagian SCA sangat teliti dan hati-hati untuk

34
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 02, Nomor 02, 2013, 30-39

mengerjakan pekerjaan mereka di pabrik Mengenai pertanyaan tentang jenis-jenis


tersebut, karena aluminium cair yang akan pelatihan yang umum dilakukan perusahaan
dicetak tersebut sangat panas, walaupun para PT. INALUM kepada karyawan bagian Smelter
karyawan memakai alat bantu mesin untuk Casting, adapun jawaban dari Asisstant
melakukan pekerjaan itu, tetapi tetap saja Manager HRD dan karyawan SCA PT. INALUM
diperlukan keahlian dan keterampilan kerja adalah teknik pencetakan ingot, teknik
yang handal, maka dari itu karyawan SCA bundling, teknik storing ingot, basic core, basic
melakukan pelatihan dan pengembangan untuk front liner, front liner, advance front liner, basic
lebih efektif dan efesien dalam bekerja serta leadership and motivation, basic supervisory,
saya melihat data-data evaluasi kerja karyawan basic mentalitas, development of self
setiap tahunnya mengalami peningkatan yang competency, effective communication skill,
baik setelah diadakan pelatihan dan ESQ Regular training, ESQ leadership
pengembangan. Untuk mendapatkan data, professional.
penulis melakukan penelitian secara deskriptif Adapun untuk pertanyaan mengenai
kualitatif, yaitu dengan melakukan wawancara faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam
kepada Assistant Manager dan karyawan pelaksanaan pelatihan dan pengembangan
bagian Smelter Casting pada awal bulan Juni karyawan pada bagian Smelter Casting,
2013. Asisstant Manager HRD PT. INALUM
Adapun wawancara yang diajukan oleh menjawab faktor-faktor yang perlu diperhatikan
penulis dan dijawab oleh Assistant Manager adalah perbedaan individu karyawan,
HRD dan karyawan Smelter Casting di PT. hubungan dengan analisis jabatan, motivasi
INALUM tentang tujuan dan manfaat kerja karyawan, partisipasi karyawan dalam
penyelenggaraan program pelatihan dan bekerja, seleksi peserta, seleksi instruktur,
pengembangan karyawan PT. INALUM, metode pelatihan dan pengembangan.
mereka menyatakan bahwa penyelenggaraan Sedangkan untuk pertanyaan mengenai
program pelatihan dan pengembangan tersebut tahapan-tahapan/proses pelatihan dan
bertujuan dan bermanfaat: pengembangan karyawan Smelter Casting,
Asisstant Manager HRD PT. INALUM
1. Untuk menghindari kegagalan dan
menjawab tahap-tahap pelatihan dan
menutupi kesenjangan (Gap) suatu
pengembangan adalah ADDIE, yaitu Analysis,
pekerjaan yang distandardkan perusahaan
Design, Development, Implementation,
dengan aktual kompetensi karyawan.
Evaluation.
2. Agar karyawan yang sudah kompeten
Sementara itu, untuk pertanyaan tentang
dapat menjadi lebih baik, bisa saling tukar
evaluasi program pelatihan di PT. INALUM, dan
pikiran kepada rekan kerjanya.
apa kegunaan serta tujuan evaluasi tersebut,
3. Akan adanya pengembangan kompetensi
Asisstant Manager HRD PT. INALUM
karyawan dibidang yang belum diketahui.
menjawab yaitu untuk menentukan pelatihan
4. Dengan adanya program pelatihan dan
yang telah dilaksanakan itu efektif atau tidak
pengembangan karyawan, target
efektif, efektivitas biaya, menentukan “Who
perusahaan akan lebih tercapai.
Train What” dimasa yang akan datang, desain
dan pengembangan modul pelatihan akan lebih
Sedangkan untuk pertanyaan mengenai
efektif, hal-hal lain yang menjadi pendukung
metode pelatihan dan pengembangan seperti
pelatihan juga akan lebih efektif.
apa yang diberikan pada karyawan bagian
Sedangkan untuk pertanyaan perlukah
Smelter Casting, Assistant Manager HRD di
program pelaksanaan pelatihan itu dinilai dan
PT. INALUM menjawab untuk metode pelatihan
bagaimanakah penilaian pelatihan dan
yang diberikan kepada karyawan PT. INALUM
pengembangan karyawan Smelter Casting
adalah metode pelatihan On The Job Training
tersebut, adapun jawaban dari Asisstant
(Teknis), percetakan aluminium cair menjadi
Manager HRD PT. INALUM adalah program
aluminium batangan (ingot) dan In Class
pelaksanaan pelatihan dan pengembangan
Training (Non-teknis), dalam manajemen
sangat perlu dinilai dan penilaian program
(statistik, komputer). Sedangkan metode
pelaksanaan pelatihan dan pengembangan
pengembangan yang diberikan kepada
dengan cara evaluasi kerja karyawan yaitu
karyawan PT. INALUM adalah Job Enrichment,
dilakukan sebelum pelaksanaan pelatihan dan
Job Enlargement, Coaching, Special
selama 3 (tiga) bulan setelah dilaksanaknnya
Assigment, Job Rotation, Substitute Assigment,
program pelatihan dan pengembangan. Secara
Understudy/Shadowing, Mentorship,
tidak langsung, karyawan yang dikembangkan
Leadership Opportunity, Cross Training, Self
pasti akan meningkat kinerjanya dan
Directed Learning, Professional Development
evaluasinya bagus serta ada kesempatan untuk
Program (Seminar, Conference, Workshop).
menduduki suatu jabatan yang lebih tinggi dari

35
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 02, Nomor 02, 2013, 30-39

sebelumnya, maka pasti karyawan tersebut keputusan yang lebih cepat dan tepat,
akan dipromosikan. meningkatkan semangat kerja seluruh tenaga
Berdasarkan hasil observasi yang penulis kerja dalam organisasi, memperlancar jalannya
dapatkan didalam penelitian ini adalah dari komunikasi yang efektif, penyelesaian konflik
pertanyaan yang dituangkan dalam bentuk secara fungsional yang dampaknya adalah
wawancara dengan Assistant Manager dan tumbuh suburnya rasa persatuan dan suasana
karyawan bagian Smelter Casting, yaitu yang kekeluargaan dikalangan para anggota
berkaitan dengan pelatihan dan organisasi, membantu para karyawan membuat
pengembangan karyawan. keputusan dengan lebih baik, meningkatkan
Dari hasil penelitian mengenai pelatihan kemampuan para karyawan menyelesaikan
dan pengembangan yang menyangkut judul pelbagai masalah yang dihadapi, meningkatkan
yang diambil. Penulis telah menguraikan kepuasan kerja, tersedianya informasi tentang
sebelumnya tentang pentingnya pelatihan dan berbagai program yang dapat dimanfaatkan
pengembangan karyawan bagi perusahaan oleh para pegawai dalam rangka pertumbuhan
agar perusahaan tersebut dapat berhasil sesuai masing-masing secara teknikal dan intelektual,
visi dan misi perusahaan. mengurangi ketakutan menghadapi tugas-tugas
Menurut hasil wawancara yang peneliti baru dimasa depan.
lakukan kepada Asisstant Manager HRD PT. Adapun hasil dari wawancara kepada
INALUM di Kabupaten Batubara bahwa tujuan Asisstant Manager HRD PT. INALUM bahwa
dan manfaat pelatihan dan pengembangan metode-metode pelatihan dan pengembangan
karyawan adalah memperbaiki kinerja yaitu karyawan secara umum untuk semua
karyawan-karyawan yang bekerja secara tidak bagian/devisi yaitu metode pelatihan yang
memuaskan karena kekurangan keterampilan menyangkut On The Job Training dan In Class
merupakan calon utama pelatihan, tujuan yang Training. On The Job Training (karyawan
kedua adalah memutakhirkan keahlian para teknis) pada bagian Smelter Casting adalah
karyawan yaitu melalui pelatihan memastikan pekerjaan sehari-hari yang dilakukan karyawan
bahwa karyawan dapat secara efektif SCA, dalam hal ini karyawan mempelajari
menggunakan teknologi-teknologi baru, yang pekerjaannya dengan mengamati pekerjaan
ketiga adalah memecahkan permasalahan yang belum diketahui terutama bagi karyawan
operasional yaitu pelatihan adalah salah satu yang baru metode OJT ini sangat tepat untuk
cara terpenting guna memecahkan banyak mengajarkan skill yang dipelajari dalam
dilema yang harus dihadapi oleh para manajer, beberapa hari atau minggu. In Class Training
tujuan yang keempat promosi karyawan yaitu (karyawan non-teknis), pada bagian Smelter
salah satu cara untuk menarik, menahan, dan Casting adalah pekerjaan yang dilakukan
memotivasi karyawan adalah melalui program karyawan SCA didalam kelas/ruangan, atau
pengembangan karier yang sistematik, yang juga di ruangan yang telah disediakan HRD
kelima adalah memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan bagaimana cara
pertumbuhan pribadi yaitu pelatihan dan meningkatkan kemampuan dan pengetahuan
pengembangan dapat memainkan peran ganda seperti komputer, statistik, administrasi yang
dengan menyediakan aktivitas yang berhubungan dengan bagian percetakan
membuahkan efektivitas organisasional yang aluminium, kesehatan keselamatan kerja
lebih besar dan meningkatkan pertumbuhan karyawan. Sedangkan metode pengembangan
pribadi bagi semua karyawan, dan tujuan yang yang dilakukan untuk semua bagian/devisi
terakhir adalah untuk meningkatkan kualitas adalah Metode pengembangan karyawan PT.
profesionalisme dan keterampilan para INALUM yaitu:
karyawan dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya secara optimal. Sedangkan manfaat 1. Job Enrichment, yaitu mendelegasikan
pelatihan dan pengembangan karyawan adalah wewenang, otonomi lebih banyak kepada
meningkatkan kuantitas dan kualitas karyawan.
produktivitas, mengurangi waktu belajar yang 2. Job Enlargement, yaitu memberikan
diperlukan karyawan agar mencapai standar tambahan tanggung jawab terhadap peran
kinerja yang dapat diterima, menciptakan sikap saat ini.
loyalitas dan kerjasama yang lebih 3. Coaching, yaitu membimbing,
menguntungkan. memenuhi kebutuhan- mengarahkan, untuk meningkatkan
kebutuhan perencanaan sumber daya manusia, keterampilan dan pengetahuan karyawan.
mengurangi jumlah dan biaya kecelakaan kerja, 4. Special Assigment, yaitu memberikan
membantu karyawan dalam peningkatan dan penugasan khusus untuk melatih,
pengembangan pribadi mereka, peningkatan mengembangkan kemampuan/
produktivitas kerja organisasi sebagai keterampilan tertentu.
keseluruhan, terjadinya proses pengambilan

36
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 02, Nomor 02, 2013, 30-39

5. Job Rotation, yaitu memindahkan karyawan tertentu. Peserta pengembangan tersebut,


ke pekerjaan lain untuk memperluas pada masa yang akan datang akan menerima
pengalaman dan perspektif. tugas dan bertanggung jawab pada posisi
6. Substitute Assigment, yaitu menugaskan jabatannya. Pada teknik ini tugas tidak
karyawan sementara menggantikan dilakukan secara penuh, tetapi tanggung jawab
karyawan lain yang sedang cuti, dinas yang diberikan. Peserta diberikan beberapa
diluar kota, liburan, dan sebagainya. latar belakang masalah dan pengalaman-
7. Understudy/Shadowing, yaitu menugaskan pengalaman tentang suatu kejadian, kemudian
karyawan bekerja dengan karyawan lain mereka harus menelitinya dan membuat
yang nantinya akan digantikan. rekomendasi secara tertulis tentang masalah-
8. Mentorship, yaitu memberikan karyawan masalah yang berhubungan dengan tugas-
seorang mentor yang membimbing dan tugas unit kerja. Yang ketiga job rotation dan
mengembangkan keahlian secara kemajuan berencana, Job Rotation melibatkan
komprehensif. perpindahan peserta dari satu pekerjaan ke
9. Leadership Opportunity, yaitu menugaskan pekerjaan lainnya. Kadang-kadang dari satu
karyawan untuk memimpin rapat, penempatan kepada penempatan lainnya
presentasi, gugus tugas, dan sebagainya. direncanakan atas dasar tujuan belajar.
10. Cross Training, yaitu mengatur training Kemampuan berencana tidak mengubah
antar unit untuk membekali pengetahuan keseimbangan status dan gaji, tetapi
dan keterampilan tertentu. penempatan kembali dengan asumsi
11. Self Directed Learning, yaitu menyediakan mempunyai tugas dan tanggung jawab yang
buku, video, kaset dan bahan-bahan tinggi. Peserta diberi tugas-tugas dan tanggung
belajar mandiri lainnya. jawab atas bagian yang dirotasikan. Kegiatan-
12. Professional Development Program kegiatan mereka dimonitor dan diawasi serta
(Seminar, Conference, Workshop), yaitu dievaluasi. Yang keempat coaching dan
menugaskan karyawan untuk menghadiri counseling adalah suatu prosedur pengajaran
seminar, konferensi, workshop untuk pengetahuan dan keterampilan-keterampilan
mengembangkan pengetahuan dan pada pegawai bawahan. Peranan Job
keterampilan. Coaching adalah memberikan bimbingan
kepada pegawai bawahan dalam menerima
Sedangkan menurut Sunyoto (2012), suatu pekerjaan atau tugas dari atasannya.
metode pelatihan ada dua yaitu Informational Counseling (penyuluhan) merupakan
Methods, metode ini biasanya menggunakan pemberian bantuan kepada pegawai agar
pendekatan satu arah, melalui mana informasi- dapat menerima dari, memahami dari dan
informasi disampaikan kepada para peserta merealisasikan dari, sehingga potensinya dapat
oleh para pelatih. Metode jenis ini dipakai untuk berkembang secara optimal dan tujuan
mengajarkan hal-hal faktual, keterampilan atau perusahaan dapat tercapai. Perbedaan
sikap tertentu. Teknik yang dipakai untuk Coaching dengan Counseling (penyuluhan),
metode ini antara lain kuliah, presentasi audio antara lain pertama, Coaching biasanya
visual, dan self directed learnig, dan yang dilakukan dengan pengawasan langsung yang
kedua yaitu Experiental Method adalah metode berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan,
yang mengutamakan komunikasi yang luwes, sedangkan Counseling dilakukan oleh seorang
fleksibel dan lebih dinamis, baik dengan ahli kepegawaian yang melibatkan hubungan
instruktur, dengan sesama peserta, dan manusiawi, dan bantuan pemecahan masalah.
langsung mempergunakan alat-alat yang Kedua, Coaching merupakan proses waktu
tersedia, misal komputer. Metode ini biasanya yang lama dan pelaksanaannya langsung pada
dipergunakan untuk mengajarkan pengetahuan area pekerjaan, sedangkan Counseling antara
dan keterampilan-keterampilan, serta atasan dan bawahan serta pelaksanaannya
kemampuan-kemampuan baik yang bersifat diruang tersendiri secara rahasia pribadi.
software maupun hardware. Dan menurut Menurut penelitian yang sudah peneliti
Jauhar dan Subekhi, metode pengembangan lakukan melalui wawancara kepada Asisstant
adalah metode pelatihan yaitu beberapa Manager HRD PT. INALUM, jenis-jenis
metode pelatihan dapat digunakan pula untuk pelatihan karyawan sama dengan teori yang
metode pengembangan. Metode pelatihan diterapkan Jauhar dan Subekhi, yaitu pelatihan
yang sering digunakan dalam pengajaran yang dibutuhkan dan rutin: dilakukan untuk
pengembangan antara lain simulasi, metode semua karyawan (orientasi karyawan baru),
konferensi, studi kasus, dan bermain peran. pelatihan pekerjaan/teknis: memungkinkan
Yang kedua understudies adalah para karyawan untuk melakukan pekerjaan,
mempersiapkan peserta untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka dengan
pekerjaan atau mengisi suatu posisi jabatan baik, pelatihan antar pribadi dan pemecahan

37
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 02, Nomor 02, 2013, 30-39

masalah: dimaksudkan untuk mengatasi pelatihan akan lebih efektif, hal-hal lain yang
masalah operasional dan antar pribadi serta menjadi pendukung pelatihan juga akan lebih
meningkatkan hubungan dalam pekerjaan efektif.
organisasional, pelatihan perkembangan dan Sementara itu jawaban hasil wawancara
inovatif: menyediakan fokus jangka panjang kepada Asisstant Manager HRD PT. INALUM
untuk meningkatkan kapabilitas individual dan mengenai perlukah program pelaksanaan
organisasional untuk masa depan. pelatihan dan pengembangan dinilai dan
Adapun hasil jawaban dari wawancara bagaimana penilaian program pelaksanaan
kepada Asisstant Manager HRD mengenai pelatihan dan pengembangan yaitu sangat
faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam perlu dinilai dan penilaian program dilakukan
pelatihan dan pengembangan sama dengan dengan evaluasi kerja sebelum pelaksanaan
yang dikemukakan oleh Mangkunegara yaitu pelatihan dan selama 3 (tiga) bulan setelah
perbedaan individu pegawai, hubungan dengan dilaksanaknnya program pelatihan dan
analisis jabatan, motivasi, partisipasi aktif, pengembangan. Secara tidak langsung,
seleksi peserta, seleksi instruktur, metode karyawan yang dikembangkan pasti akan
pelatihan dan pengembangan. meningkat kinerjanya dan evaluasinya bagus
Sementara itu hasil wawancara dari serta ada kesempatan untuk menduduki suatu
Asisstant Manager HRD mengenai tahapan- jabatan yang lebih tinggi dari sebelumnya,
tahapan pelatihan dan pengembangan maka pasti karyawan tersebut akan
karyawan adalah sama dengan yang dipromosikan. Sedangkan menurut Sunyoto,
diterapkan oleh Sunyoto yaitu penentuan penilaian pelaksanaan program pelatihan dan
kebutuhan, yaitu yang pertama analisis, yaitu pengembangan dapat dikatakan berhasil jika
mengumpulkan sebanyak mungkin informasi dalam diri para peserta pengembangan
yang relevan guna mengetahui dan mentukan tersebut terjadi suatu proses transformasi, yaitu
apakah perlu tidaknya pelatihan dalam peningkatan kemampuan dalam melaksanakan
organisasi tersebut, mengapa harus di latih?, tugas dan perubahan prilaku yang tercermin
siapa yang akan di latih dan apa pelatihannya?, pada sikap, disiplin, dan etos kerja.
kapan pelatihan akan berlangsung?,
bagaimana penyelenggaraan pelaksanaan
pelatihan yang akan diperlukan. Yang kedua
yaitu, desain program pelatihan guna mencari
KESIMPULAN
tau pekerjaan apa yang tidak kita mengerti,
merancang kemampuan, evaluasi sebelum Adapun Kesimpulan yang dapat diambil
dilakukan pelatihan, menggolonggkan dari hasil penelitian yaitu berdasarkan
kemampuan peserta yang akan di latih. Ketiga penelitian yang penulis dapatkan dari hasil
adalah penentuan sasaran yaitu, sasaran yang wawancara kepada Asisstant Manager HRD
ingin dicapai dapat bersifat teknikal akan tetapi Pelatihan Dan Pengembangan dan karyawan
dapat pula menyangkut keprilakuan atau SCA PT. INALUM Kabupaten Batubara, maka
mungkin kedua-duanya, penetapan isi program penulis menyimpulkan bahwa untuk
mulai dari jadwal kegiatan, memilih metode apa meningkatkan produktivitas kerja karyawan
yang cocok untuk setiap peserta yang sudah sangat dibutuhkan pelatihan dan
digolongkan, meninjau kembali pekerjaan yang pengembangan dengan menggunakan metode
dilaksanakan, mengembangkan apa yang telah pelatihan dan pengembangan yang
di ajarkan/dilatih. disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan
Keempat adalah Implementasi yaitu, karyawan setelah mengklasifikasikan bidang
penyelenggaraan pelaksanaan program pekerjaannya. Adapun metode yang dominan
pelatihan dan pengembangan sesuai dengan dipakai dalam proses pelatihan karyawan pada
kepentingan perusahaan dan kebutuhan PT. INALUM Kabupaten Batubara adalah
karyawan. Dan yang terakhir adalah evaluasi metode On The Job Training dan In Class
gunanya untuk menguji apakah pelatihan Training yang ditunjukkan melalui pekerjaan
tersebut efektif didalam mencapai sasaran sehari-hari dengan tujuan dan kebutuhan kerja
yang telah ditetapkan. yang dapat diterapkan dalam pekerjaan dan
Adapun hasil wawancara kepada Asisstant metode yang dominan dipakai dalam proses
Manager HRD mengenai kegunaan dan tujuan pengembangan karyawan adalah Job
evaluasi tersebut sama dengan teori yang Enrichment, Job Enlargement, Coaching,
dikemukakan oleh Sunyoto adalah untuk Special Assigment, Job Rotation, Substitute
menentukan pelatihan yang telah dilaksanakan Assigment, Understudy/ Shadowing,
itu efektif atau tidak efektif, efektivitas biaya, Mentorship, Leadership Opportunity, Cross
menentukan “Who Train What” dimasa yang Training, Self Directed Learning, Professional
akan datang, desain dan pengembangan modul Development Program (Seminar, Conference,
Workshop).

38
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 02, Nomor 02, 2013, 30-39

DAFTAR PUSTAKA Rachmawati, Ike Kusdyah, (2008), Manajemen


Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama,
Hasibuan, Malayu S.P., (2011), Manajemen Yogyakarta : Penerbit CV. Andi Offset.
Sumber Daya Manusia, Cetakan Kelima Sofyandi, Herman, (2008), Manajemen Sumber
Belas, Jakarta : Penerbit PT. Bumi Aksara Daya Manusia, Cetakan Pertama,
LP3I Politeknik Medan, (2013), Buku Panduan Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu
Tugas Akhir, Medan : Politeknik LP3I Subekhi, Jauhar, (2012), Pengantar
Medan Manajemen Sumber Daya Manusia,
Lubis, Khairul Akhir, (2008), Pengaruh Cetakan Pertama, Jakarta : Penerbit
Pelatihan Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Pustaka Raya
Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Sugiono, (2012), Metode Penelitian Kuantitatif
Nusantara IV (Persero) Medan. Tesis Kualitatif Dan R&D, Cetakan Ketujuh
USU. Diakses oleh Shinta, Jumat, Belas, Bandung : Penerbit CV. Alfabeta
Tanggal 21-Juni-2013, Pukul 21.25 WIB Sunyoto, Danang, (2012), Manajemen Sumber
Mangkunegara, Anwar Prabu, (2009), Daya Manusia, Cetakan Pertama,
Perencanaan Dan Pengembangan Yogyakarta : Penerbit CAPS
Sumber Daya Manusia, Cetakan Sutrisno, Edy, (2010), Manajemen Sumber
Keempat, Bandung : Penerbit PT. Refika Daya Manusia, Cetakan Kedua, Jakarta :
Aditama. Penerbit Kencana Prenada Media Group
Murtie, Afin, (2012), Menciptakan Sumber Daya
Manusia Yang Handal Dengan Training,
Coaching & Motivation, Cetakan Pertama,
Jakarta : Penerbit Laskar Aksara

39

Anda mungkin juga menyukai