Anda di halaman 1dari 5

PERENCANAAN TRANING DAN DEVELOPMENT

Mata Pelajaran : Praktikum Pengembangan SDM

Disusun Oleh :
Ika Yulia Zati
(19310022 )

Dosen Pengampu :
MUHAMMAD S.IP.M.M
NIDN : 1319128701

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sabang (STIES ) Banda Aceh
Tahun 2022
PERENCANAAN TRANING DAN DEVELOPMENT

A. Pengertian Training (Pelatihan)

Pelatihan adalah proses belajar dan mengajarkan karyawan untuk mendapatkan


keterampilan yang dibutuhkan dalam sebuah organisasi.

Pelatihan merupakan proses awal disaat seorang karyawan mulai bekerja atau Ketika
seorang karyawan mendapatkan sebuah pekerjaan yang baru agar pekerja tersebut mudah dan
professional dalam menjalankan pekerjaanya.

Menurut handoko, Pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performasi pekerjaan
pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi jawabnya atau suatu pekerjaan yang ada
kaitannya dengan pekerjaan supaya efektif.

Pelatihan biasanya harus mencakup pengalaman belajar, aktifitas-aktifitas yang terencana


dan desain sebagai jawaban ataskebutuhan-kebutuhan yang berhasil diidentifikasikan.
Pelatihan dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan dan teknik
pelaksanaan pekerjaantertentu, terperinci dan rutin.

Hasibuan mengatakan bahwa, Pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek
dengan menggunakan prosedur-prosedur yang sistimatis dan terorganisir,sehingga karyawan
belajar mengenai pengetahuan teknik dan keahlian untuk tujuan tertentu”.

B. Pengertian Pengembangan (Development)

Pengembangan merupakan hasil dari usaha peningkatan dari proses pelatihan dan
Pendidikan yang dijalankan oleh karyawan dalam sebuah organisasi. Hasil peningkatan itu
bisa berupa peningkatan pengetahuan dan keahlian.

Simamora mendefinisikan pengembangan karyawan sebagai aktivitas pengembangan


karir karyawan terhadap organisasi, penyediaan landasan bagi karyawan agar dapat
berprestasi secara efektif dan menghasilkan prestasi baru dalam lingkungan perusahaan.

Menurut Handoko, pengembangan karyawan dimaksudkan untuk menyiapkan karyawan


untuk memegang tanggung jawab pekerjaandi masa yang akan datang”. Pengembangan
karyawan bisa dilakukan secara formalmaupun informal. Secara formal berarti karyawan
ditugaskan oleh perusahaan.Sedangkan secara informal berarti karyawan melatih dan
mengembangkan dirinya ataskeinginan dan inisiatif sendiri tanpa ditugaskan oleh perusahaan.
C. Tujuan Pelatihan dan Pengembangan

Menurut Simamora, Tujuan-tujuan utama pelatihan pada intinya dapat dikelompokkan ke


dalam beberapa bidang, yaitu :

1. Memperbaiki kinerja.
2. Memutakhirkan keahlian para karyawan sejalan dengan kemajuan teknologi.
3. Mengurangi waktu belajar bagi karyawan baru supaya menjadi kompeten dalam
4. Membantu memecahkan permasalahan operasional.
5. Mempersiapkan karyawan untuk promosi.
6. Mengorientasikan karyawan terhadap organisasi.
7. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan pertumbuhan pribadi.

Sedangkan Tujuan-tujuan utama pengembangan pada intinya dapat dikelompokkan ke dalam


beberapa bidang, sebagai berikut:

1. Produktivitas kerja
2. Efisiensi
3. mengurangi Kerusakan
4. mengurangi Kecelakaan
5. meningkatkan Pelayanan
6. meningkatkan Moral karyawan
7. peningkatan jenjang Karier
8. meningkatkan Kepemimpinan
9. memperoleh Kompensasi

D. Manfaat Pelatihan dan Pengembangan

Menurut Simamora, Pelatihan mempunyai andil besar dalam menentukan efektivitas dan
efisiensiorganisasi. Beberapa manfaat nyata yang ditangguk dari program pelatihan dan
pengembangan adalah :

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produktivitas


2. Membentuk sikap, loyalitas, dan kerjasama yang lebih menguntungkan
3. Memenuhi kebutuhan perencanaan sumber daya manusia
4. Mengurangi frekuensi dan biaya kecelakaan kerja
5. Membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembangan pribadi mereka.
E. Manfaat Pelatihan dan Pengembangan

Simamora mengatakan, bagi organisasi terdapat paling sedikit tujuh manfaat dari
pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan, yaitu:

1. Peningkatan produktifitas kerja sebagai keseluruhan, antara lain karena tidak


terjadinya pemborosan, karena kecermatan melaksanakan tugas.
2. Terwujudnya hubungan yang serasi antara atasan dan bawahan antara lain karena
adanya pendelegasian wewenang, interaksi yang didasarkan pada sikap dewasa
baik secara teknikal maupun intelektual, saling menghargai dan adanya
kesempatan bagi bawahan untuk berpikir dan bertindak secara inovatif.
3. Terjadinya proses pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat karena
melibatkan para pegawai yang bertanggung jawab.
4. Meningkatkan semangat kerja seluruh tenaga kerja dalam organisasi dengan
komitmen organisasional yang lebih tinggi.
5. Mendorong sikap keterbukaan manajemen melalui penerapan gaya manajerial
yang partisipatif.
6. Memperlancar jalannya komunikasi yang efektif yang pada gilirannya
memperlancar proses perumusan kebijaksanaan organisasi dan
operasionalisasinya.
7. Penyelesaian konflik secara fungsional yang dampaknya adalah tumbuh suburnya
rasa persatuan dan suasana kekeluargaan di kalangan para anggota organisasi.

F. Kebutuhan Pelatihan dan Pengembangan

Pelatihan dan pengembangan membutuhkan perencanaan sebelum proses pelaksanaan karena


dalam perencanaan pelatihan dan pengembangan diperlukan analisis kebutuhan pelatihan dan
pengembangan atau disebut Training Need Assessment (TNA).

Training Needs Assessment adalah suatu langkah yang dilakukan sebelum melakukan
pelatihan dan merupakan bagian terpadu dalam merancang pelatihan untuk memperoleh
gambaran komprehensif tentang materi, alokasi waktu tiap materi, dan strategi pembelajaran
yang sebaiknya diterapkan dalam penyelenggaraan pelatihan agar pelatihan bermanfaat bagi
peserta pelatihan.
Daftar Pustaka

Handoko, T. Hani. 2010 . Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. BPFE,
Yogyakarta.

Hasibuan, Melayu, S., P.2010. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia Edisi
Revisi. Tarsito, Bandung

Simamora, Henry. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 3. Yogyakarta :STIE
YKPN Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai