Anda di halaman 1dari 10

E-ISSN: 2615 - 3866

Industri Inovatif - Jurnal Teknik Industri ITN Malang, Maret 2020


Penerapan Metode Peramalan | Anna | Popy

PENERAPAN METODE PERAMALAN (FORECASTING)


PADA PERMINTAAN ATAP di PT X

Anna Lusiana1), Popy Yuliarty2)


1,2)
Prodi Teknik Industri, Universitas Mercu Buana, Jl.Meruya Selatan No.1 Kembangan Jakbar
Annalusiana19@gmail.com

Abstrak. PT. X merupakan anak perusahaan dari PT. X salah satu perusahaan ternama di Indonesia yang telah
berdiri sejak tahun 2013 dan bergerak sebagai distributor ekslusif bagi produk-produk bahan bangunan yang
diproduksi oleh perusahaan induk seperti produk atap H, dan beberapa bahan bangunan lainnya serta produk
bahan bangunan impor dari negara di kawasan Asia dan Eropa. Tujuan dari penelitian ini yaitu menentukan tiga
metode peramalan yang dapat digunakan berdasarkan pola grafik peramalan data historis, menentukan metode
peramalan yang tepat dengan tingkat kesalahan paling terkecil berdasarkan ketiga metode tersebut pada
permintaan produk Atap H di PT. XYZ. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu didapatkan grafik peramalan
yang memiliki pola horizontal dikarenakan fluktuasi nilai berada disekitar rata-rata maka perhitungan peramalan
permintaan beserta tingkat kesalahannya diketahui bahwa terdapat tiga metode yang digunakan yaitu; Metode
Exponential, Exponential Smoothing dengan α = 0,1 dan Exponential Smoothing dengan α = 0,2 Sehingga
Metode yang paling tepat digunakan dalam menganalisis data dengan memiliki tingkat kesalahan yang paling
terkecil dari ketiga metode yang digunakan pada produk Atap H untuk ramalan Januari 2019 yaitu
menggunakan Metode Exponential Smoothing dengan α = 0,2 dengan nilai MAPE yakni 32,67; MAD yakni
286.023,31; MSE yakni 118.336.236.635,27; dan MFE yakni 286.023,31.

Kata Kunci: Peramalan Permintaan, Metode Exponential, Metode Exponential Smoothing.

PENDAHULUAN diprediksi berdasarkan permintaan bahan


Beberapa tahun terakhir ini, bangunan pada satu tahun terakhir.
pembangunan di Indonesia dinilai sedang
mengalami perkembangan. Hal ini memberi Pengertian Peramalan
dampak positif bagi perusahaan-perusahaan Menurut Kushartini dan Almahdy
yang bergerak dibidang produksi bahan (2016), Peramalan adalah proses untuk
bangunan. PT. X merupakan anak perusahaan memperkirakan berapa kebutuhan dimasa
dari PT. A yang telah berdiri sejak tahun 2013 datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran
dan merupakan bagian dari grup perseroan kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang
terbesar. PT. X Sendiri bergerak sebagai dibutuhkan dalam rangka memenuhi
distributor ekslusif bagi produk-produk bahan permintaan barang atau jasa. Peramalan
bangunan yang diproduksi oleh PT. A. PT. X, merupakan suatu kegiatan memperkirakan
sangat mempertahankan kualitas dalam atau memprediksikan kejadian dimasa yang
memberikan kepercayaan kepada customer. akan datang tentunya dengan bantuan
Hal ini didukung dengan sudah tersedianya penyusunan rencana terlebih dahulu, dimana
ISO 9001 yang berkaitan dengan efektifitas rencana ini dibuat berdasarkan kapasitas dan
penjaminan mutu. Untuk dapat memenuhi kemampuan permintaan/produksi yang telah
permintaan terhadap pesanan bahan-bahan dilakukan di perusahaan (Sofyan, 2013).
bangunan maka diperlukannya suatu metode
perhitungan peramalan yang tepat, yaitu Jenis Pola Peramalan
dimana jumlah barang yang tersedia akan Berikut adalah jenis-jenis pola
peramalan yang daapat dilihat pada gambar 1

11
E-ISSN: 2615 - 3866
Industri Inovatif - Jurnal Teknik Industri ITN Malang, Maret 2020
Penerapan Metode Peramalan | Anna | Popy

Horizontal
Seasonality

Siklus Trend

Gambar 1 Jenis Pola Peramalan

Ada beberapa Pola Data (Seto, 2016) : biasanya dipengaruhi oleh fluktuasi
1) Trend (T), terjadi bila ada kenaikan atau ekonomi jangka panjang berkaitan dengan
penurunan dari data secara gradual dari siklus bisnis.
gerakan datanya dalam kurun waktu 4) Horizontal (H) / Stasioner, terjadi bila nilai
panjang. data berfluktuasi di sekitar nilai rata-rata
2) Seasonality (S) pola musiman terjadi bila yang tetap, stabil atau disebut stasioner
pola datanya berulang sesudah suatu terhadap nilai rata-ratanya.
periode tertentu: hari, mingguan, bulanan, Berikut adalah klasisfikasi Metode
triwulan dan tahun. Peramalan yang dapat digunakan berdasarkan
3) Cycles (C), Siklus adalah suatu pola data pola datanya pada tabel 1
yang terjadinya setiap beberapa tahun,

Tabel 1 Klasifikasi Metode Peramalan


Kebutuhan Data Minimal
Metode Peramalan Pola Data Horizon Waktu
Nonseasonal Seasonal
Stasioner
Naive Trend Sangat Pendek 1 atau 2 -
Cyclical
Moving Average Stasioner Sangat Pendek Jumlah Periode -
Exponential Smoothing Stasioner Pendek 5-10
- simple Stasioner Pendek 10-15
- Adaptive Response Linier Trend Pendek ke Menengah 10-15
- Holt’s Trend and Min. 4-5 per
Pendek ke Menengah -
- Winter’s Seasonality season
- Bass Model S-Curve Menengah ke Tinggi Kecil, 3-10
Trend,
Regressive Base Min. 4-5 per
with/without Menengah Min. 10
- Trend season
Seasonality
Semua data
- Causal Pendek, Menengah dan Tinggi Min. 10
pola
Trend,
Time Series
Seasonal, Pendek, Menengah dan Tinggi - 2 Peaks
Decomposition
Cylical
ARIMA Stasioner Pendek, Menengah dan Tinggi Min. 50 -

12
E-ISSN: 2615 - 3866
Industri Inovatif - Jurnal Teknik Industri ITN Malang, Maret 2020
Penerapan Metode Peramalan | Anna | Popy

Macaam-macam Metode Time-Series (Runtun Waktu)


Metode time series berhubungan dengan 2018). Berikut adalah Model dari rata-
nilai-nilai suatu variabel yang diatur secara rata bergerak tertimbang menurut
priodik sepanjang waktu dimana perkiraan Sofyan (2013) adalah sebagai berikut:
permintaan diproyeksikan, misalnya
mingguan, bulanan, kuartalan dan tahunan. 𝑌 ′ 𝑡 = 𝑊1 𝐴𝑡−1 + 𝑊2 𝐴𝑡−2 + ⋯
Metode time series dibagi menjadi 5 metode + 𝑊𝑛 𝐴𝑡−𝑛
yaitu (Sofyan, 2013) :
1) Metode Smoothing, digunakan untuk Keterangan :
mengatur data masa lalu sesuai dengan A= Permintaan aktual pada periode t
musiman data yang terjadi, dengan cara W1= Bobot (0 ≤ Wt ≤1) yang diberikan
merata-ratakan sederetan data hingga pada periode t-1 dsb
memiliki jarak dan jumlah data yang n= Jumlah periode
cenderung/ hampir seimbang.
- Moving Average, terdiri dari: - Exponential Smoothing
a) Simple Moving Average (Rata-rata a) Single Exponential Smoothing. Single
Bergerak Sederhana). Merupakan Exponential Smoothing digunakan
metode peramalan yang menggunakan untuk jarak pendek perkiraan. Model
rata-rata dari sejmlah (n) data terkini mengasumsikan bahwa data berfluktuasi
untuk meramalkan periode mendatang. sekitar rata-rata yang cukup stabil
Dengan menggunakan metode rata- (Rosdiani, 2018). Berikut adalah Model
rata bergerak ini, deret berkala dari dari single exponential smopthing
data asli diubah menjadi deret data menurut Sofyan (2013) adalah sebagai
rata-rata bergerak yang lebih mulus berikut.
dan tidak terlalau tergantung pada 𝑌 ′ 𝑡+1 = 𝛼 . 𝑇𝑡 + (1 − 𝛼). 𝑌 ′ 𝑡
osilasi sehingga lebih memungkinkan
untuk menunjukkan trend dasar atau Keterangan :
siklus dalam pola data sepanjang Tt= data permintaan pada periode t
waktu. Berikut adalah Model dari rata- α = faktor/ konstanta pemulusan
rata bergerak sederhana antara lain Y’t+1= peramalan untuk periode t
(Rosdiani, 2018) dapat dilihat pada
persamaan berikut. b) Double Exponential Smoothing
Menrut Sofyan (2013), Double Exponential
̅̅̅̅
𝑀𝑡 = 𝑌𝑡+1 = Smoothing dibagi menjadi dua yaitu dengan
(𝑌1 + 𝑌1−1 + 𝑌1−2 +⋯+ 𝑌1−𝑛−1) ) Satu parameter dan Dua parameter, seperti
𝑛 berikut:
Keterangan :  Satu Parmeter (Brown’s linear method),
Mt = Rata-rata bergerak pada periode t merupakan metode yang hampir sama
Yt+1= Nilai ramalan perode berikutnya dengan metode linear moving average
Yt= Jumlah data dalam rata-rata dan sesuaikan yaitu dengan
bergerak menambahkan satu parameter.
𝑆 ′ 𝑡 = 𝛼𝑋𝑡 + (1 − 𝛼)𝑆 ′ 𝑡−1
b) Weighted Moving Average (Rata-rata
𝑆 ” 𝑡 = 𝛼𝑋𝑡 + (1 − 𝛼)𝑆 ” 𝑡−1
Bergerak Tertimbang)
Keterangan :
Metode perhitungannya sama dengan
S’t merupakan Single exponential
rata-rata bergerak sederhana hanya
smoothing
diberi koefisien penimbang. Penetapan
S”t merupakan Double exponential
besar koefisien penimbang dapat
smoothing
dilakukan secara sembarang, tetapi pada
ummnya besaran koefisien penimbang 𝑎𝑡 = 𝑆 ′ 𝑡 + (𝑆 ′ 𝑡 − 𝑆 ” 𝑡 )
periode terakhir dari data historis adalah 𝑎𝑡 = 2𝑆 ′ 𝑡 − 𝑆 ” 𝑡
𝛼
dua kali daripada koefisien penimbang 𝑏𝑡 = (𝑆 ′ 𝑡 − 𝑆 ” 𝑡 )
periode sebelumnya (Tampubolon, 1−𝛼
𝑌 ′ 𝑡+𝑚 = 𝑎𝑡 . 𝑏𝑡 . 𝑚
13
E-ISSN: 2615 - 3866
Industri Inovatif - Jurnal Teknik Industri ITN Malang, Maret 2020
Penerapan Metode Peramalan | Anna | Popy

 Dua Parameter (Holt’s methode), 3) Metode Musiman (seasonal), metode ini


merupakan metode double exponential sangat dipengaruhi oleh faktor musiman,
smoothing untuk time series dengan trend dimana menggambarkan pola penjualan
linier. Terdapat konstanta yaitu α dan β. yang berulang setiap periode (Sofyan,
𝑆𝑡 = 𝛼 𝐷𝑡 + (1 − 𝛼)(𝑆𝑡−1 + 𝐺𝑡−1 ) 2013).
𝐺𝑡 = 𝛽(𝑆𝑡 − 𝑆𝑡−1 ) + (1 − 𝛽)𝐺𝑡−1 4) Metode Trend, Metode ini terjadi bila data
𝑌 ′ 𝑡+𝑚 = 𝑆𝑡 . 𝐺𝑡 . 𝑚 memiliki kecendrungan untuk naik atau
turun terus menerus (Sofyan, 2013). Ada
Keterangan : beberapa model trend yang dapat
St = intercept pada waktu t digunakan adalah sebagai berikut:
Gt = Slope pada waktu t - Trend Linier
Y’t+m = Ramalan untuk m periode kedepan 𝑌 ′ = 𝑎 + 𝑏𝑡
Dimana:
2) Metode Proyeksi Kencendrungan dengan Y’ = Nilai ramalan pada periode
Regresi, merupakan metode perhitungan ke-t
peramalan berdasarkan garis kecendrungan, T = Waktu/periode
sehingga dapat diproyeksikan hal-hal yang 𝑛 ∑(𝑡𝑌(𝑡))−(∑ 𝑌(𝑡))(∑ 𝑡)
𝑏=
akan diteliti pada masa yang akan datang. 𝑛 ∑ 𝑡 2 − (∑ 𝑡)2
∑ 𝑌𝑡 −𝑏 ∑ 𝑡
Metode regresi terbagi atas beberapa 𝑎=
𝑛
metode, antara lain (Sofyan, 2013): - Trend Eksponensial
- Konstan 𝑌 ′ = 𝑎𝑒 𝑏𝑡
𝑌′ = 𝑎 𝑛 ∑ 𝑡 ln 𝑌𝑡 −∑ 𝑡 ∑ ln 𝑌𝑡
∑𝑋 𝑏= ∑ 2 2
𝑛 𝑡 −(∑ 𝑡)
𝑎= ∑ ln 𝑌𝑡 −𝑏 ∑ 𝑡
𝑛 ln 𝑎 =
𝑛
Keterangan :
5) Metode Dekomposisi, Merupakan metode
Y’= nilai peramalan pada periode t
peramalan yang ditentukan dengan
n = jumlah periode
kombinasi dari fungsi yang ada sehingga
- Linier
∑ 𝑌(𝑡)−𝑏 ∑ 𝑡 𝑛 ∑ 𝑡𝑦−∑(𝑡) ∑(𝑦) metode ini baru dapat digunakan jika
𝑌′ = + 2 2 didekatkan dengan fungsi linier atau siklis
𝑛 𝑛−∑ 𝑡 −(∑ 𝑡)
dan kemudian dibagi atas waktu baik dalam
- Kuadratis kuartalan sementara ataupun berdasarkan
𝑌 ′ = 𝑎 + 𝑏𝑡 + 𝑐𝑡 2 pola data yang ada (Sofyan, 2013).

Dimana: Uji Kesalahan Peramalan


∑ 𝑌−𝑏 ∑ 𝑡−𝑐 ∑ 𝑡 2 Uji Kesalahan Peramalan digunakan
𝑎= dengan membandingkan hasil peramalan
𝑛
𝜕𝛿−𝜃𝛼
𝑏= dengan data aktual. Menurut Sofyan, 2013
𝜕𝛽−𝛼 2
𝜃−𝑏𝛼
makin kecil nilai kesalahan maka makin tinggi
𝑐= tingkat ketelitian peramalan, demikian
𝛾
𝛾= (∑ 𝑡 2 )2
− 𝑛 ∑ 𝑡4 sebaliknya. Besarnya kesalahan peramalan
𝛿 = ∑ 𝑡 ∑ 𝑌 − 𝑛 ∑ 𝑡𝑌 dapat dihitung dengan menggunakan beberapa
𝜃 = ∑ 𝑡2 ∑ 𝑌 − 𝑛 ∑ 𝑡2𝑌 metode pwrhitungan yaitu:
𝛼 = ∑ 𝑡 ∑ 𝑡2 − 𝑛 ∑ 𝑡3 MAD (Mean Absolute Deviation) adalah rata-
𝛽 = (∑ 𝑡)2 − 𝑛 ∑ 𝑡 2 rata kesalahan mutlak selama periode tertentu
tanpa memperhatikan apakah hasil peramalan
Pola data dalam kuadratis dapat lebih besar atau lebih kecil dari kenyataan.
digambarkan pada gambar 2. MAD mengukur ketepatan ramalan dengan
merata-rata kesalahan dugaan (nilai absolut
masing-masing kesalahan) serta MAD
memberikan bobot yang sama pada setiap nilai
selisih peramalan dan aktual dapat dilihat pada
Gambar 2. Pola Data Kuadratis persamaan berikut

14
E-ISSN: 2615 - 3866
Industri Inovatif - Jurnal Teknik Industri ITN Malang, Maret 2020
Penerapan Metode Peramalan | Anna | Popy

𝐴 −𝐹
𝑀𝐴𝐷 = ∑ | 𝑡 𝑡|
𝑛
1. MSE (Mean Square Error), rata-rata
kuadrat kesalahan. Perhitungan eror ini
memberikan pinalti pada selisi yang lebih
besar dibandingkan selisih yang kecil
melalui perhitungan kuadrat dapat dilihat
pada persamaan berikut
(𝐴𝑡 − 𝐹𝑡 )2
𝑀𝑆𝐸 = ∑
𝑛

At = Permintaan Aktual pada periode-t


Ft = Peramalan Permintaan pada periode-
t
n = Jumlah Periode Permintaan yang
terlibat
2. MFE (Mean Forecast Error), perhitungan
eror ini dengan menjumlahkan semua
kesalahan peramalan selama periode dan
membagi dengan jumlah periode. MFE
sangat efektif untuk mengetahui apakah
suatu hasil peramalan selama periode
tertentu terlalu tinggi atau rendah, dapat
dilihat pada persamaan berikut Gambar 3. Step Peramalan
(𝐴 −𝐹 )
𝑀𝐴𝐷 = ∑ 𝑡 𝑡
𝑛
3. MAPE (Mean Absolute Percentage Error), HASIL DAN PEMBAHASAN
merupakan rata-rata kesalahan mutlak Penentuan Metode Peramalan dengan
selama periode tertentu yang dikalikan Menggunakan Pola
100% agar mendapatkan hasil secara Langkah awal yang harus dilakukan
persentase dan digunakan jika ukuran dalam meramalkan permintaan pada periode
variabel yang diramalkan sangat kedepan yaitu dengan mengumpulkan data-
menentukan akurasi peramalan dapat data historis. Berikut adalah data permintaan
dilihat pada persamaan berikut pada tahun 2018 dapat dilihat pada tabel 2.
100 𝐹𝑡
𝑀𝐴𝑃𝐸 = ( ) ∑ |𝐴𝑡 − | Tabel 2. Data Permintaan Tahun 2018
𝑛 𝐴𝑡
Bulan Jumlah
Januari 959.288
METODE
Februari 848.601
Untuk mencapai tujuan yang ingin Maret 922.392
dicapai yaitu mengetahui peramalan April 885.497
permintaan pada produk Atap H, maka Mei 885.497
diperlukan kegiatan observasi dan wawancara. Juni 701.018
Kegiatan wawancara dimaksudkan untuk Juli 959.288
memperoleh informasi yang ditujukan kepada Agustus 922.392
setiap pihak yang dinilai berperan langsung September 885.497
pada proses logistik pada PT. X. Selanjutnya Oktober 996.184
dilakukan pencatatan data yang menunjang November 996.184
pengumpulan informasi pada peramalan Desember 996.184
permintaan barang, baik berupa data primer TOTAL 10.958.022
maupun data sekunder. Berikut adalah
langkah-langkah dalam melakukan peramalan
yaitu dapat dilihat pada gambar 3.

15
E-ISSN: 2615 - 3866
Industri Inovatif - Jurnal Teknik Industri ITN Malang, Maret 2020
Penerapan Metode Peramalan | Anna | Popy

Berikut adalah grafik jumlah penjualan siklis, maka dapat dikatakan data tidak
berdasarkan data permintaan pada tahun 2018 stasioner, begitu juga sebaliknya.
dapat dilihat pada gambar 4. Dengan pola grafik Horizontal maka
Dari hasil grafik penjualan dapat dapat disimpulkan data bersifat stasioner dan
diidentifikasikan bahwa pola perubahan metode yang dapat digunakan untuk
permintaanya adalah Pola Horizontal. menganalisa pola siklus tersebut dengan
Dikarenakan terjadi naik dan turunnya pada metode peramalan, Exponential dan
penjualan Atap H dengan fluktuasi yang masih Exponential Smoothing dengan α = 0,1, dan
berada disekitar rata-rata. Menurut Heriansyah Exponential Smoothing dengan α = 0,2.
dan Hasibuan (2017), pada data time series
yang berbasis waktu, diperlukan pengujian Metode Peramalan Exponential
terlebih dahulu sebelum data tersebut diolah Berikut adalah perhitungan peramalan
dengan uji pola data. Uji pola data adalah dengan menggunakan Metode Peramalan
menguji apakah dikatakan stasioner atau tidak. Exponential yang dapat dilihat pada tabel 3
Jika pada data terdapat trend, seasonal atau berikut ini.

Tabel 3 Metode Peramalan Exponential


Bulan t Y(t) ln . Y (t) t . ln Y(t) t2
Januari 1 959.288 13,77 13,77 1
Februari 2 848.601 13,65 27,30 4
Maret 3 922.392 13,73 41,20 9
April 4 885.497 13,69 54,77 16
Mei 5 885.497 13,69 68,47 25
Juni 6 701.018 13,46 80,76 36
Juli 7 959.288 13,77 96,42 49
Agustus 8 922.392 13,73 109,88 64
September 9 885.497 13,69 123,24 81
Oktober 10 996.184 13,81 128,12 100
November 11 996.184 13,81 151,93 121
Desember 12 996.184 13,81 165,74 144
Total Jumlah 78 10.958.022 164,64 1.071,6 650

∑ 𝐥𝐧 𝒀 (𝒕) 𝒃 .∑ 𝒕
𝒂= −
Jumlah Penjualan 𝒏 𝒏
Jumlah

Bulan 164,64 10,07 (78)


2000000
0 𝑎= −
S…
F…
M…

O…
N…
D…
J…
A…
A…
J…
J…

12 12
Jumlah 𝑎 = 13,72 − 65,45
𝑎 = −51,73
Gambar 4 Grafik Data Permintaan Sehingga persamaan regresi peramalan
permintaannya adalah :
Periode 1 :
𝒏 .∑ 𝒕 .𝒍𝒏 𝒀 (𝒕)−(∑ 𝒕).∑ 𝐥𝐧 𝒚(𝒕)
𝒃= 𝒅′ = 𝒀′ (𝒕) = 𝒂 . 𝒆𝒃 . 𝒕
𝒏 .∑ 𝒕𝟐 − (∑ 𝒕)𝟐
12 (1.071,6) − 78 (164,64) 𝑑 ′ = 𝑌 ′ (𝑡) = −51,73 (2,71810,07 )1
𝑏= 𝑑 ′ = 𝑌 ′ (𝑡) = −51,73 (23,60)1
12 (650) − (78)2 𝑑 ′ = 𝑌 ′ (𝑡) = −1.220,82
12.859,2 − 12.841,92
𝑏= Dst,
7.800 − 6.084 Berikut adalah perhitungan peramalan
17,28
𝑏= Exponential setelah persamaan regresi dapat
1.716 dilihat pada tabel 4
𝑏 = 10,07

16
E-ISSN: 2615 - 3866
Industri Inovatif - Jurnal Teknik Industri ITN Malang, Maret 2020
Penerapan Metode Peramalan | Anna | Popy

Tabel 4 Metode Peramalan Exponential Setelah Persamaan Regresi


|d-
Bulan t Y(t) = d Y’(t) = d’ (d-d’) |d-d’| (d-d’)2 (d-d’)2/n
d’|/d*100
2.180.059,7 2.180.059, 4.752.660.432.
Januari 1 959.288 -1.220.771,73 181.671,64 227,26
3 73 265,41
3.290.144,4 3.290.144, 10.825.050.585
Februari 2 848.601 -2.441.543,46 274.178,70 387,71
6 46 .470,40
21.019.540.055.24
Maret 3 922.392 -3.662.315.19 4.584.707,19 4.584.707,19 382.058,93 497,04
6,80
33.276.560.504.50
April 4 885.497 -4.883.086,93 5.768.583,93 5.768.583,92 480.715,33 651,45
5,80
48.851.092.496.72
Mei 5 885.497 -6.103.858,66 6.989.355,66 6.989.355,66 582.446,30 789,31
8,70
64.411.032.049.66
Juni 6 701.018 -7.324.630,39 8.025.648,39 8.025.648,39 668.804,03 1.144,85
7,70
9.504.690,1 9.504.690, 90.339.134.267
Juli 7 959.288 -8.545.402,12 792.057,51 990,81
2 12 .123,60
1.068.8565, 10.688.565 114.245.439.94
Agustus 8 922.392 -9.766.173,85 890.713,82 1.158,79
85 ,85 7.342,00
11.872.442, 11.872.442 140.954.892.86
September 9 885.497 -10.986.945,58 989.370,21 1.340,76
58 ,58 7.016,00
13.203.901, 13.203.901 174.343.009.89 1.100.325,1
Oktober 10 996.184 -12.207.717,31 1.325,45
31 ,31 7.348,00 0
14.424.673, 14.424.673 208.071.192.45 1.202.056,0
November 11 996.184 13.428.489,04 1.447,99
04 ,04 1.664,00 9
15.645.444, 15.645.444 244.779.942.24 1.303.787,0
Desember 12 996.184 14.649.260,78 1.570,54
78 ,78 6.120,00 6
Total 10.958.0 106.178.217 106.178.21 1.155.869.547. 8.848.184,7
78 -95.220.195,05 11.531,98
Jumlah 22 ,05 7,05 800.500,00 5

Metode Peramalan Exponential Pada periode pertama nilai d’ atau Y’(t)


Smoothing α = 0,1 adalah 0
Berikut Metode peramalan Exponential Ft-1 = d’ atau Y’(t) pada periode atau
Smoothing dengan persamaan: bulan sebelumnya
𝑭𝒕 = 𝑭𝒕−𝟏 + 𝜶 (𝑨𝒕−𝟏 − 𝑭𝒕−𝟏 ) At-1 = d atau Y(t) pada periode atau
dimana, bulan sebelumnya
Berikut adalah perhitungan peramalan Exponential Smoothing dengan α = 0,1 dapat
dilihat pada tabel 5.

Tabel 5 Metode Peramalan Exponential Smoothing dengan α = 0,1


|d-
Bulan t Y(t) = d Y’(t) = d’ (d-d’) |d-d’| (d-d’)2 (d-d’)2/n d’|/d*1
00
Januari 1 959.288 - - - - - -
566.515.44 47.209.62
Februari 2 848.601 95.928,80 752.672,20 752.672,20 88.70
0.652,84 0.054,40
701.459.68 58.454.97
Maret 3 922.392 84.860,10 837.531,90 837.53190 90.80
3.517,61 3.626,47
629.257.93 52.438.16
April 4 885.497 92.239,20 793.257,80 793.257,80 89.58
7.260,84 1.438,40
635.124.99 52.927.08
Mei 5 885.497 88.549,70 796.947,30 796.947,30
8.977,29 3.248,11
375.117.41 31.259.78
Juni 6 701.018 88.549,70 612.468,30 612.468,30
8.504,89 4.875,41
790.652.09 65.887.67
Juli 7 959.288 70.101,80 889.186,20 889.186,20
8.270,44 4.855,87
68.3041.42 56.920.11
Agustus 8 922.392 95.928,80 826.463,20 826.463,20
0.954,24 8.412,85

17
E-ISSN: 2615 - 3866
Industri Inovatif - Jurnal Teknik Industri ITN Malang, Maret 2020
Penerapan Metode Peramalan | Anna | Popy

629.257.93 52.438.16
September 9 885.497 92.239,20 793.257,80 793.257,80
7.260,84 1.438,40
823.800.02 68.650.00
Oktober 10 996.184 88.549,70 907.634,30 907.634,30
2.536,49 1.878,04
803.829.87 66.985.82
November 11 996.184 99.618,40 896.565,60 896.565,60
5.103,36 2.925,28
803.829.87 66.985.82
Desember 12 996.184 99.618,40 896.565,60 896.565,60
5.103,36 2.925,28
Total 9.002.550,2 7.441.886.7 620.157.2
78 10.958.022 996.183,80 9.002.550,20
Jumlah 0 08.142,20 25.678,52

Metode Peramalan Exponential Smoothing α = 0,2


Berikut adalah perhitungan peramalan Exponential Smoothing dengan α = 0,1 dapat dilihat
pada tabel 6

Tabel 6 Metode Peramalan Exponential Smoothing dengan α = 0,2


|d-
Bulan t Y(t) = d Y’(t) = d’ (d-d’) |d-d’| (d-d’)2 (d-d’)2/n d’|/d*1
00
Januari 1 959.288 - - - - - -
431.311.89 35.942.65
Februari 2 848.601 191.857,60 656.743,40 656.743,40 77,39
3.443,56 7.786,96
359.023.52 29.918.62
Maret 3 922.392 323.206,28 599.185,72 599.185,72 64,96
7.051,92 7.254,33
195.765.16 16.313.76
April 4 885.497 443.043,42 442.453,58 442.453,58 49,97
6.915,19 3.909,60
125.289.70 10.440.80
Mei 5 885.497 531.534,14 353.962,86 353.962,86 39,97
6.825,72 8.902,14
9.739.970.4 811.664.2
Juni 6 701.018 602.326,71 98.691,29 98.691,29 14,08
53,42 04,45
113.719.37 9.476.614
Juli 7 959.288 622.064,97 337.223,03 337.223,03 35,15
2.577,48 .381,46
54.234.223. 4.519.518
Agustus 8 922.392 689.509,58 232.882,42 232.882,42 25,25
747,94 .645,66
22.323.628. 1.860.302
September 9 885.497 736.086,06 149.410,94 149.410,94 16,87
927,04 .410,59
52.999.292. 4.416.607
Oktober 10 996.184 765.968,25 230.215,75 230.215,75 23,11
389,25 .699,10
33.919.547. 2.826.628
November 11 996.184 812.011,40 184.172,60 184.172,60 18,49
129,12 .927,43
21.708.510. 1.809.042
Desember 12 996.184 848.845,92 147.338,08 147.338,08 14,79
162,63 .513,55
Total 1.420.034.8 11.833.62
78 10.958.022 6.566.454,32 343.2279,68 343.2279,68 380,03
Jumlah 39.623,26 3.6635,27

Uji Kesalahan Peramalan exponential smoothing α = 0,1, exponential


Berikut adalah perhitungan uji smoothing α = 0,2 dapat dilihat pada tabel 7
kesalahan peramalan pada metode exponential, berikut

Table 7 Uji Kesalahan Peramalan


Metode Peramalan MAPE MAD MSE MFE
Exponential 961 8.848.184,75 96.322.462.316.708,30 8.848.184,75
Exponential
52,52 474.088,67 263.754.545.864,38 474.088,67
Smoothing α =0,1
Exponential
31,67 286.023,31 118.336.236.635,27 286.023,31
Smoothing α =0,2

18
E-ISSN: 2615 - 3866
Industri Inovatif - Jurnal Teknik Industri ITN Malang, Maret 2020
Penerapan Metode Peramalan | Anna | Popy

Berdasarkan analisa dengan ketiga peramalan terhadap permintaan aktual selama


metode tersebut, peramalan yang nilai periode tertentu yang akan memberikan
kesalahannya terkecil adalah metode informasi persentase kesalahan teralu tinggi
Exponential Smoothing dengan α = 0,2 dengan atau teralu rendah.
nilai MAPE atau rata-rata kesalahan Verifikasi Moving Range
persentase absolut terhadap permintaan aktual Verifikasi Moving Range Forecast
terkecil yakni 32,67; MAD atau rata-rata periode selanjutnya dengan persamaan
kesalahan mutlak terkecil (tanpa berikut:
memperhatikan hasil peramalan lebih besar 𝑀𝑅 = |(𝑑′𝑡 − 𝑑𝑡 ) − (𝑑′𝑡−1 − 𝑑𝑡−1 )|
atau kecil jika dibandingkan dengan Hasil peramalan metode terbaik yaitu
kenyaataan) yakni 286.023,31; MSE atau rata- menggunakan metode peramalan Exponential
rata kesalahan kuadrat terkecil yakni Smoothing dengan α = 0,2, berikut adalah
118.336.236.635,27; dan MFE atau rata-rata perhitungan hasil verifikasi dengan Moving
kesalahan peramalan terkecil yakni Range, yaitu proses verifikasi yang dilakukan
286.023,31. Sehingga peramalan produk Atap untuk mengetahui apakah fungsi peramalan
H menggunakan Exponential Smoothing yang ditentukan telah cukup representatif
dengan α = 0,2. MAPE biasanya lebih berarti untuk data yang akan diramalkan, dapat dilihat
dibandingkan MAD karena MAPE pada tabel 8.
menyatakan persentase kesalahan hasil

Table 8 Moving Range


Bulan T d d’ |d’ – d| MR
Januari 1 959.288 - - -
Februari 2 848.601 191.857,60 656.743,40 302.544,6
Maret 3 922.392 323.206,28 599.185,72 57.557,68
April 4 885.497 443.043,42 442.453,58 156.732,14
Mei 5 885.497 531.534,14 353.962,86 88.490,72
Juni 6 701.018 602.326,71 98.691,29 255.271,57
Juli 7 959.288 622.064,97 337.223,03 238.531,74
Agustus 8 922.392 689.509,58 232.882,42 104.340,61
September 9 885.497 736.086,06 149.410,94 83.471,48
Oktober 10 996.184 765.968,25 230.215,75 80.804,81
November 11 996.184 812.011,40 184.172,60 46.043,15
Desember 12 996.184 848.845,92 147.338,08 36.834,52
Total
78 10.958.022 6.566.454,32 343.2279,68 1.450.623,00
Jumlah

Rata-rata Moving Range dinotasikan Berdasarkan perhitungan Batas kontol


dalam persamaan: atas dan bawah serta moving range, maka data
𝑀𝑅
̅̅̅̅̅
𝑀𝑅 = ∑ dapat di plot dalam grafik pada gambar 5.
𝑛−1
Gambar 5 Metode ini diasumsikan cukup
Dimana, n merupakan jumlah bulan
representatif dikarenakan bahwa keseluruhan
yang diramalkan.
1.450.623 data berada di dalam batas kendali sehingga
̅̅̅̅̅ =
𝑀𝑅 fungsi peramalan metode Exponential
12 − 1 Smoothing dengan α = 0,1 dapat digunakan.
̅̅̅̅̅
𝑀𝑅 = 131.874,82
Batas kontrol data dapat dicari dengan
menggunakan persamaan dibawah ini: Moving Range Chart
𝑈𝐶𝐿 = 2,66 × 𝑀𝑅 ̅̅̅̅̅
𝑈𝐶𝐿 = 2,66 × 131.874,82 600000.00
MR
𝑈𝐶𝐿 = 350.787,02
Jumlah

100000.00 UCL
𝐿𝐶𝐿 = −2,66 × ̅̅̅̅̅
𝑀𝑅
L𝐶𝐿 = −2,66 × 131.874,82 1 7 LCL
-400000.00
L𝐶𝐿 = −350.787,02
Gambar 5 Peta Moving Range
19
E-ISSN: 2615 - 3866
Industri Inovatif - Jurnal Teknik Industri ITN Malang, Maret 2020
Penerapan Metode Peramalan | Anna | Popy

KESIMPULAN kesalahan persentase absolut terhadap


1. Berdasarkan data historis perusahaan, permintaan aktual terkecilnya yakni 32,67;
didapatkan grafik peramalan yang memiliki MAD atau rata-rata kesalahan mutlak
pola horizontal dikarenakan fluktuasi nilai terkecilnya (tanpa memperhatikan hasil
berada disekitar rata-rata maka perhitungan peramalan lebih besar atau kecil jika
peramalan permintaan beserta tingkat dibandingkan dengan kenyaataan) yakni
kesalahannya diketahui bahwa terdapat tiga 286.023,31; MSE atau rata-rata kesalahan
metode yang digunakan yaitu; Metode kuadrat terkecilnya yakni
Exponential, Exponential Smoothing 118.336.236.635,27; dan MFE atau rata-
dengan α = 0,1 dan Exponential Smoothing rata kesalahan peramalan terkecilnya yakni
dengan α = 0,2. 286.023,31. Sehingga peramalan produk
2. Selanjutnya, metode peramalan yang tepat Atap H untuk tahun 2019 dapat
dapat ditentukan berdasarkan tingkat menggunakan Metode Exponential
kesalahan yang paling terkecil dari ketiga Smoothing dengan α = 0,2.
metode berikut;
a. Metode Exponential yang mengasilkan DAFTAR PUSTAKA
mean absolute deviation (MAD) Heriansyah, E., & Hasibuan, S. (2017).
8.848.184,75 , mean square error Implementasi Metode Peramalan pada
(MSE) 98.322.462.316.708,30 , mean Permintaan Bracket Side Stand K59a.
forecast error (MFE) 8.848.184,75 , dan Jurnal PASTI. Vol. XII (2), 209-223.
mean absolute percentage error Kushartini, D., & Almahdy, I. (2013). Sistem
(MAPE) 961 ; Persediaan Bahan Baku Produk
b. Metode Exponential Smoothing dengan Dispersant di Industri Kimia. Jurnal
α = 0,1 yang mengasilkan mean PASTI. Vol. X (2), 217-234.
absolute deviation (MAD) 474.088,67 , Rosdiani, V. (2018). Evaluasi Metode
mean square error (MSE) Peramalan Permintaan dan
263.754.545.864,38 , mean forecast Perencanaan Agregat Atap Harflex di
error (MFE) 474.088,67 , dan mean PT. Bakrie Building Industries.
absolute percentage error (MAPE) Magister. Universitas Gajah Mada.
52,52 ; Seto, S., Nita, Y., & Triana, L. (2016).
c. Metode Eksponensial Smoothing Manajemen Farmasi : Lingkungan
dengan α = 0,2 yang menghasilkan Apotek, Farmasi Rumah Sakit, Indutri
mean absolute deviation (MAD) Farmasi, Pedagang Besar Farmasi
286.023,31 , mean square error (MSE) Diakses pada https://books.google.co.id
118.336.236.635,27 , mean forecast Sofyan, D.K. (2013). Perencanaan &
error (MFE) 286.023,31 , dan mean Pengendalian Produksi. Lhoksemawe
absolute percentage error (MAPE) NAD: Graha Ilmu.
31,67. Tampubolon, M.P. (2018). Manajemen
Sehingga Metode yang paling tepat Operasi & Rantai Pemasok-Edisi
digunakan dalam menganalisis data dengan Revisi. Jakarta: Mitra Wacana Media.
memiliki tingkat kesalahan yang paling Zulhamidi., & Hardianto, R. (2017).
terkecil dari ketiga metode yang digunakan Peramalan Penjualan The Hijau dengan
pada produk Atap H untuk ramalan Januari Metode ARIMA (Studi Kasus pada PT.
2019 yaitu menggunakan Metode MK). Jurnal PASTI. Vol. XI (3), 231-
Exponential Smoothing dengan α = 0,2 244.
dengan nilai MAPE atau rata-rata

20

Anda mungkin juga menyukai