Dan
Pengembangan Karir
Oleh:
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pembelajaran dan pengembangan dalam manajemen sdm?
2. Bagaimana cara memahami pembelajaran dan pengembangan?
3. Bagaimana pengembangan karier pada manajemen sdm?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa saja pembelajaran dan pengembangan dalam manajemen
sdm
2. Untuk memahami cara pembelajaran dan pengembangan
3. Untuk mengetahui pengembangan karier pada manajemen sdm
BAB II
PEMBAHASAN
Learning terjadi ketika orang dapat menunjukan bahwa mereka tahu sesuatu yang
tidak dapat mereka lakukan sebelumnya. Learning adalah suatu proses berkelanjutan
yang tidak hanya meningkatkan kapabilitas yang sudah ada, tetapi juga mengarah pada
pengembangan keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang menyiapkan orang
memperluas tanggung jawab yang lebih tinggi di masa depan.
1
Prof.Dr. Wibowo, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Depok: Raja Grafindo Persada, 2022), hlm. 69-
74.
Informal learning adalah experiential learning, pembelajaran melalui
pengalamann. Informal learning dilakukan sambil orang belajar di pekerjaan
ketika mereka bekerja. Sementara itu, formal learning direncanakan dan
sistematis. Pembelajaran menggunakan program pelatihan terstruktur terdiri
dari instruksi dan praktik yang mungkin dilakukan di dalam atau di luar
pekerjaan.
2. E-Learning
3. Blended Learning
4. Self-Directed Learning
5. Development
6. Training
Pelatihan training adalah proses sistematis mengubah perilaku pekerja dalam arah
yang akan mencapai tujuan organisasi. Training terkait dengan keterampilan dan
kemampuan kerja sekarang. Mempunyai orientasi sekarang dan membantu pekerja
menguasai keterampilan dan kemampuan spesifik yang diperlukan untuk sukses.
a. Asessment (Penilaian)
Penilaian dapat dilakukan pada tingkat organisasi, tugas, dan individual. Pada
tingkat organisasi, pelatihan dipertimbangkan dalamkonteks budaya organisasi,
politik, struktur, dan strategi.
d. Evaluation (Evaluasi)
D. Metode Pelatihan
Terdapat beberapa metode yang dapat dipilih dalam menjalankan pelatihan sesuai
dengan kebuthan individu dan organisasi.
a. On-the-Job Training
b. Case Method
c. Role Playing
d. In-Basket Technique
e. Management Games
f. Behavior Modeling
g. Outdoor-Oriented Programs
E. Dampak Pelatihan
Dampak dari suatu pelatihan sangat luas, dikemukakan antara lain (Casio, 2013:
293):
F. Karier
Karier dapat dilihat dari perspektif berbeda, yaitu perspektif objektif dan perspektif
subjektif. Dari perspektif objektif, karier adalah urutan posisi yang diduduki oleh
seorang selama hidupnya. Sedangkan dari perspektif subjektif, karier merupakan
perasaan di mana seseorang masuk dalam kehidupan kerja mereka. Seseorang pekerja
akan mempunyai career path, jalur karier yang mencerminkan urutan yang logis dan
mungkin posisi yang dapat dipegang, berdasarkan pada analisis tentang apa yang
sebenarnya dilakukan dala organisasi.
Karier adalah pola dari pengalaman yang berkaitan dengan pekerjaan, seperti posisi
pekerjaan, tugas pekerjaan, keputusan dan interpretasi subjektif tentangkejadian yang
berkaitan dengan pekerjaan, dan aktivitas sepanjang rentang kehidupan kerja orang
(Ivancevich, 2010:436). Sedangkan Dessler (2011: 373) mendefinisikan karier sebagai
pekerjaan yang dimiliki orang selama bertahun-tahun. Banyak orang melihat kariernya
dan mengetahui bahwa telah mencapai apa yang ingin dicapainya dan tujuan kariernya
terpuaskan.
Karier seseorang dipandang penting untuk disesuaikan dengan kepribadiannya.
Ivancevich (2010: 441) merujuk pendapat Holland tentang adanya enam tipe
kepribadian.
Tipe kepribadian tertentu menunjukkan bidang pekerjaan yang sesuai untuk mereka :
1. Realistic
2. Investigative
3. Artistic
4. Social
5. Enterpricing
6. Conventional
G. Pengembangan Karier
3
Prof.Dr. Wibowo, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Depok: Raja Grafindo Persada, 2022), hlm. 91-
97.
a. Tahap Karier I
Pada tahap ini, profesional muda memasuki organisasi dengan pengetahuan teknis,
tetapi sering tanpa pemahaman akan tuntutan dan harapan organisasi.
Konsekuensinya mereka harus bekerja sangat dekat dengan orang yang lebioh
berpengalaman. Hubungan yang berkembang antara profesional muda dengan
supervisornya adalah apprenticeship, pemagangan. Aktivitas sentralnya adalah di
mana pemagang menunjukkaqn kompetensi, termasuk pembelajaran dan mengikuti
arahan. Pada tingkat ini harapan dari pekerjaan pertama adalah mendapat lebih
banyak kebebasan, namun untuk sukses dan efektif melalui tahpan ini harus dapat
menerima secara psikologis tingkat ketergantungan.
b. Tahap Karier II
Pada tahap ini, profesional muda diminta bekerja secara independen. Pekerja harus
sudah menunjukkan komopetensi di beberapa bidang teknis spesifik. Aktivitas
utama profesional adalah menjadi kontributor gagasan independen di bidang
terpilih. Profesional diharapkan lebih sedikit bergantung dari pengarahan orang
lain. Tahap ini sangat penting untuk pertubuhan karier masa depan. Mereka yang
gagal di tahap ini karena mereka tidak mempunyai percaya diri yang diperlukan.
Profesional yang memasuki tahap III mengharapkan menjadi mentor bagi mereka
yang berada pada tahap I. Mereka juga memperluas minat dan menghadapi lebih
banyak dengan orang diluar organisasi. Sentral aktivitas mereka adalah pada
pelatihan dan interaksi dengan orang lain. Profesional mengasumsi tanggung jawab
untuk pekerjaan orang lain dan karakteristik ini dapat menyebabkan stres
psikologis. Individu yang mendapatkan kepuasan dan melihat orang lain
bergerakpada pekerjaan yang lebih besar akan berada di tahap III saampai pensiun.
d. Tahap Karier IV
Pengembangan manajemen berkontribusi pada kesuksesan bisnis dengan membantu
organisasi untuk menumbuhkan manajer yang dibutuhkannya untuk memenuhi
kebutuhannya saat ini dan di masa depan. Itu membaik kinerja manajer, memberi
mereka peluang pengembangan, dan menyediakan untuk suksesi manajemen.
Proses pembangunan mungkin bersifat antisipatif (sehingga manajer dapat
berkontribusi pada tujuan jangka panjang), reaktif (dimaksudkan untuk
menyelesaikan atau mendahului kesulitan kinerja) atau motivasi (disesuaikan
dengan aspirasi karier individu). Pengembangan manajemen berkontribusi pada
kesuksesan bisnis dengan membantu organisasi untuk menumbuhkan manajer yang
dibutuhkannya untuk memenuhi kebutuhannya saat ini dan di masa depan. Itu
membaik kinerja manajer, memberi mereka peluang pengembangan, dan
menyediakan untuk suksesi manajemen. Proses pembangunan mungkin bersifat
antisipatif (sehingga manajer dapat berkontribusi pada tujuan jangka panjang),
reaktif (dimaksudkan untuk menyelesaikan atau mendahului kesulitan kinerja) atau
motivasi (disesuaikan dengan aspirasi karier individu).
Beberapa pekerja profesional tetap di tahap III, karena merupakan fase rofesional
lain maju ke tahap selanjutnya. Tidak semua profesional tidak semua profesional
mengalami tahap IV karena karakteristik fundamental menyangkut membentuk
arah organisasi itu sendiri. Meskipun biasanya kita berpikir aktivitas tersebut hanya
dilakukaneksekutif puncak, kenyataannya dapat dilakukan oleh bnayak orang.
Pada awal memasuki dunia kerja, pada permulaan kariernya, seseorang akan
menghadapi beberapa kesulitan, yaitu:
Pekerjaan pertama manajer muda sering memerlukan lebih sedikit dari pada
kapabilitas yang dapat diberikan. Konsekuensinya, mereka percaya bahwa
mereka tidak dapat menunjukkan kapabilitas penuh mereka. Penyebab ini
merusak apabila perekrut menutupi secara antusias dalam menjual organisasi.
Manajer baru dengan pelatihan berbeda sering percaya mereka dapat bekerja
melebihi tingkat penguasaan. Mereka telah mendapatkan teori dan teknik
manajerial terakhir, akhirnya dalam pikirannya mereka siap menjalankan
organisasi.
4
Prof.Dr. Wibowo, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Depok: Raja Grafindo Persada, 2022), hlm.
105-106.
3. Initial Job Performance Evaluation
PENUTUP
A. Kesimpulan
Learning terjadi ketika orang dapat menunjukan bahwa mereka tahu sesuatu yang
tidak dapat mereka lakukan sebelumnya. Learning adalah suatu proses berkelanjutan
yang tidak hanya meningkatkan kapabilitas yang sudah ada, tetapi juga mengarah pada
pengembangan keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang menyiapkan orang
memperluas tanggung jawab yang lebih tinggi di masa depan.
Karier adalah pola dari pengalaman yang berkaitan dengan pekerjaan, seperti posisi
pekerjaan, tugas pekerjaan, keputusan dan interpretasi subjektif tentangkejadian yang
berkaitan dengan pekerjaan, dan aktivitas sepanjang rentang kehidupan kerja orang
(Ivancevich, 2010:436). Sedangkan Dessler (2011: 373) mendefinisikan karier sebagai
pekerjaan yang dimiliki orang selama bertahun-tahun. Banyak orang melihat kariernya
dan mengetahui bahwa telah mencapai apa yang ingin dicapainya dan tujuan kariernya
terpuaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Learning, (2013).
Press, (2007).
Limited, (2000).
Palmer, Ian, Richard Dunford, dan Gib Aki, Managing Organizational ChAGE,
Boston: McGraw-Hill Companies, Inc, (2009).