Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 3

Merangkum Modul Bab 6


PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN MANAJEMEN SDM
DosenPengampu: Dr. Eri Marlapa. SE,MM.

Disusun Oleh:
Nama: Fitri Wahyuningsih
Nim: 43122010380

PRODI MANAJEMEN S1
FAKULTAS EKONOMI &BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2023
Menurut Marzuki (1992, halaman 4), ”Pelatihan adalah pengajaran atau pemberian
pengalaman kepada seseorang untuk mengembangkan tingkah laku (pengetahuan, skill, sikap)
agar mencapai sesuatu yang diinginkan” Sjafri Mangkuprawira (2004) pelatihan bagi karyawan
merupakan sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar
karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik,
sesuai dengan standar pelatihan Iebih terarah pada peningkatan kemampuan dan keahlian SDM
organisasi yang berkaitan dengan jabtan atau fungsi yang menjadi tanggung jawab individu yang
bersangkutan saat ini ( current job oriented). Sasaran yang ingin dicapai dan suatu program
pelatihan adalah peningkatan kinerja individu dalam jabatan atau fungsi saat ini.
Menurut (Hani Handoko:2001:104) pengertian latihan dan pengembangan adalah
berbeda. Latihan (training) dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagal ketrampilan
dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin. Yaitu latihan menyiapkan para karyawan
(tenaga kerja) untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan sekarang. Sedangkan pengembangan
(Developrnent) mempunyai ruang lingkup Iebih luas dalam upaya untuk mem perbaiki dan
meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap dlan sifat-sifat kepribadian.
Companies need discipline and regularity in working employees, so the company can
measure the performance of its employees in completing their work. Employee discipline also
reflects the character of individual employees, from the character it will be seen how employees
are responsible for the work they lead. Good discipline reflects the magnitude of one’s sense of
responsibility in completing their work. Without discipline from employees, companies will find
it difficult to get optimal results, because the performance of employees is not good. From
discipline, the employee will emerge a good work passion, because this discipline forms a
character of the employee. (Eri Marlapa, 2020)
(Eri Marlapa, 2020) States that organizational discipline runs well and can achieve its
goals well. Every employee must have a work discipline within the organization or company,
comply with written and unwritten rules that have been set by the company because it can create
a conducive and harmonious work environment that will have a positive impact on the
performance of its employees.
Menurut Hasibuan (2003, 72) prinsip pengembangan adalah peningkatan kualitas dan
kemapuan bekerja karyawan. Program pengembangan adalah jenis rencana yang konkrit karena
didalamnya sudah tercantum sasaran, kebijaksanaan, prosedur, anggaran, dan waktu
pelaksanaannya. Jenis-jenis pengembangan dikelompokkan sebagai berikut :

a. Pengembangan informal Yaitu karyawan atas keinginan dan usaha sendiri melatih dan
mengembangkan dirinya dengan mempelajari buku-buku literatur yang ada hubungannya dengan
pekerjaan atau jabatannya.
b. Pengembangan formal Yaitu karyawan ditugaskan perusahaan untuk mengikuti pendidikan
atau latihan, baik yang dilakukan perusahaan maupun yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga
pendidikan atau latihan.

Merumuskan perencanaan prinsip-prinsip pelatihan sebagai berikut:

a. Materi harus diberikan secara sistematis dan berdasarkan tahap-tahapan.

b. Tahapan-tahapan tersebut harus disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai.

c. Penatar harus mampu memotivasi dan menyebrangkan respon yang berhubungan dengan
serangkaian materi pembelajaran.

d. Adanya penguat (reinforencement) guna membangkitkan respon yang positif dari peserta.

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2001, 57) metode pengembangan dijelaskan sebagai
berikut:
a. Metode pelatihan Beberapa metode pelatihan dapat digunakan pula untuk metode
pengembangan. Hal ijni karena beberapa pegawai adalah manajer dan semua manajer adalah pegawai.
Metode pelatihan yang sering digunakan dalam pengajaran pengembangan antara lain simulasi,
metode konferensi, studi kasus dan bermain peran.

b. Understudies Understudy adalah mempersiapkan peserta untuk melaksanakan pekerjan atau


mengisi suatu jabatan tertentu. Peserta pengembangan tersebut, pada masa yang akan datang
akan menerima tugas dan bertanggung jawab pada posisi jabatannya. Konsep understudies merupakn
suatu teknik perencanaan pegawai yang dikualifikasikan untuk mengisi jabatan manajer. Teknik
pengembangan understudy serupa dengan metode on the job Belajar dengan berbuat ditekan
melalui kebiasaan.

c. Job rotatio dan kemajuan berencana.

d. Coacing – Counseling.

Menurut Hasibuan (2003, 76), pelaksanaan pelatihan dan pengembangan ( training and
education ) harus didasarkan pada metode-metode yang telah ditetapkan dalam program
pengembangan perusahaan. Program pengembangan, yaitu manajer personalia atau suatu tim.
Sasaran pengembangan karyawan adalah :

a. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan teknis pengerjaan atau technical skill.


b. Meningkatkan keahlian dan kecakapan memimpin serta mengambil keputusan atau
managerial skill dan conceptual skill.

Metode pengembangan terdiri atas :


a. Metode latihan atau training,

b. Metode pendidikan atau education.

Beberapa kelemahan pelatih dapat menyebabkan gagalnya sebuah program peltihan.


Suatu pemahaman terdahap masalah potensial ini harus dijelaskan selama pelatihan pata trainer.
(Simamora:2006:282). Kelemahan-kelemahan meliputi:
1. Pelatihan dan pengembangan dianggap sebagai obat untuk semua penyakit
organisasional.
2. Partisipan tidak cukup termotivasi untuk memusatkan perhatian dan komitmen mereka.
3. Sebuah teknik dianggap dapat diterapkan disemua kelompok, dalam semua situasi,
dengan keberhasilan yang sama.
4. Kinerja partisipan tidak dievaluasi begitu kayawan telah kembali kepekerjaannya.
5. Informasi biaya-manfaat untuk mengevaluasi program pelatihan tidak dikumpulkan.

Manfaat dan tujuan dari kegiatan pengembangan sumber daya manusia menurut Schuler
(1992), yaitu :

a. Mengurangi dan menghilangkan kinerja yang buruk.


Dalam hal ini kegiatan pengembangan akan meningkatkan kinerja pegawai saat ini, yang
dirasakan kurang dapat bekerja secara efektif dan ditujukan untuk dapat mencapai efektivitas
kerja sebagaimana yang diharapkan oleh organisasi.

b. Meningkatkan produktivitas
Dengan mengikuti kegiatan pengembangan berarti pegawai juga memperoleh tambahan
ketrampilan dan pengetahuan baru yang bermanfaat bagi pelaksanaan pekerjaan mereka. Dengan
semikian diharapkan juga secara tidak langsung akan meningkatkan produktivitas kerjanya.

c. Meningkatkan fleksibilitas dari angkatan kerja


Dengan semakin banyaknya ketrampilan yang dimiliki pegawai, maka akan lebih fleksibel dan
mudah untuk menyesuaikan diri dengan kemungkinan adanya perubahan pada lingkungan
organisasi. Misalnya bila organisasi memerlukan pegawai dengan kualifikasi tertentu, maka
organisasi tidak perlu lagi menambah pegawai yang baru, oleh Karena pegawai yang dimiliki
sudah cukup memenuhi syarat untuk pekerjaan tersebut
DAFTAR PUSTAKA

Marlapa, E., Yuliantini, T., & Ramadhan, F. S. (2019). Effect of Work Discipline and Work
Motivation on Employee Productivity of PT. Denso Indonesia Plan 2 Cibitung Bekasi
West Java. Journal of Resources Development and Management, 60(10), 55-63.
Marlapa Eri, 2022,Human Resources Management for Sustainable Performance at RSHJ
Jakarta,Journal of Resources Development and Management. ISSN 2422-8397. Vol.88.
Marlapa Eri, 2020 The Effect of Work Discipline and Work Motivation on Employee
Productivity with Competence as Interviening Variables, International Review of
Management and Marketing, 10(3), 54-63.

Nickson, Dennis. 2007. Human Resources Management for The Hspitality and Tourism
Industries. Elsevier. Burlington.

Schuler, R.S. & Jackson, S.E., 2006, Human Resource Management, International
Perspective, Mason: Thomson South-Western.

Anda mungkin juga menyukai