Makalah
Disusun Oleh :
Arief Budi Setiawan, S.Pd.
NIM. XXXXX
2. Latar Belakang
Proses perencanaan dan pengembangan tenaga kerja merupakan proses
pemenuhan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan (kuantitas) organisasi pada waktu yang
tepat, termasuk aktivitas merencanakan jumlah, jenis dan kualitas tenaga kerja dimasa
depan; dan merancang program implementasinya seperti penarikan, seleksi, kompensasi,
pelatihan, pengembangan SDM dan kebutuhan pemenuhan informasi tenaga kerja untuk
keperluan perencanaan strategi bisnis
Salah satu fungsi manajemen surmberdaya manusia adalah training and
development artinya bahwa untuk mendapatkan tenaga kerja pendidikan yang
bersumberdaya manusia yang baik dan tepat sangat perlu pelatihan dan pengembangan.
Hal ini sebagal upaya untuk mempersiapkan para tenaga kerja pendidikan untuk
menghadapi tugas pekerjaan jabatan yang dianggap belum menguasainya. Management
thought yang dikernukakan Taylor, bahwa tenaga kerja membutuhkan latihan kerja yang
tepat. Teori ini sangat tepat untuk rnenghindari kemungkinan terburuk dalam kemampuan
dan tanggungjawab bekerja, sehingga dalam menyelesaikan tugas jabatan lebih efektif dan
efIsien sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
Dalam instansi pendidikan biasanya para tenaga kerja yang akan menduduki jabatan
baru yang tidak didukung dengan pendidikannya atau belum mampu melaksanakan
tugasnya, biasanya upaya yang ditempuh adalah dengan melakukan pelatihan dan
pengembangan karir.
Melalui pelatihan dan pengembangan, tenaga kerja akan mampu mengerjakan,
meningkatkan, mengembangkan pekerjaannya.
4. Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah agar para perencana SDM mampu untuk
menghindari adanya kelebihan atau kekurangan tenaga kerja dengan melaksanakan
penempatan yang sesuai pada waktu yang tepat, sesuai dengan kebutuhan, dengan
maksud agar perusahaan dapat menekan biaya operasinya sekecil mungkinn yang nantinya
berujung pada efektifitas dan efisiensi tenaga kerja.
c. Pelatihan
Pelatihan pada dasarnya berarti proses memberikan bantuan bagi para pekerja untuk
menguasai ketrampilan khusus atau untuk membantu untuk memperbaiki pelaksanaan
kekurangannya dalam melakukan pekerjaan. Focus kegiatannya adalah untuk
meningkatkan kemampuan kerja dalam memenuhi kebutuhan tuntutan cara kerja yang
paling efisien pada masa sekarang. Misalnya karena masuknya teknologi baru, yang belum
dikuasai oleh para pekerja sehingga harus ada pelatihan. Disamping itu juga pelatihan dapat
dilakukan bagi para pekerja baru yang dalam rekrutannyaada yang belum memenuhi
persayaratan kerja karena tidak tersedia nya sumber tenaga kerja yang dapat memenuhi
persyaratan tersebut secara maksimal.
Pelaksanaan pelatihan seperti yang dikemukakan diatas sangat tergantung atau
berkaitan erat dengan 2 kegiatan Manajemen SDM lainnya. Kedua kegiatan tersebut adalah
Analisis Pekerjaan dan Penialaian Pekerjaan.
Dari analisis pekerjaan telah dimiliki gambaran tentang tugas tugas yang harus
dilakukan oleh para pekerja dalam bidang atau jabatannya, yang harus dilakukan secara
efektif,efisien dan bertanggung jawab.
d. Pengembangan SDM
Pengembangan Sumber Daya Manusia.Organisasi memandang pentingnya
diadakan pengembangan sumber daya manusia sebab pada saat inikaryawan merupakan
asset yang sangat penting dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Disamping itu dalam kegiatan pengembangan sumber daya manusia, perlu adanya
koordinasi yang cukup baik antara setiap unit kerja yang ada di dalam organisasi dengan
bagian kepegawaian.
Hal ini penting mengingat bahwa setiap unit kerja lebih mengetahui kebutuhan
pengembangan yang bersifat pengetahuan dan ketrampilan teknis rai pegawai yang berada
di bawahnya. Oleh karena itu, bagian kepegawaian dalam hal ini pengembangan tersebut
berperan sebagai pendukung dalam pelaksanaan aktivitas pengembangan dan
berhubungan dengan peningkatan ketrampilan dan pengetahuan teknis dari setiap unit
kerja, bagian kepegawaian dapat melakukan perencanaan pengembangan karier pegawai
agar organisasi memiliki pegawai yang siap pakai pada saat dibutuhkan untuk posisi atau
jabatan baru.
Dalam tahap pengembangan sumber daya manusia ini terdapat dua aspek kegiatan
penting yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, yakni kegiatan pelatihan dan kegiatan
pengembangan sumber daya manusia itu sendiri yang dimaksudkan agar potensi yang
dimiliki pegawai dapat digunakan secara efektif.
Kegiatan pelatihan dipandang sebagai awal yaitu dengan diadakannya proses
orientasi yang kemudian dilanjutkan secara berkelanjutan selama pegawai tersebut berada
di dalam organisasi. CIDA (Canadian International Development Agency) seperti dikutip oleh
Effendi (1993) mengemukakan bahwa pengembangan sumber daya manusia menekankan
manusia baik sebagai alat (means) maupun sebagai tujuan akhir pembangunan.
Dalam jangka pendek, dapat diartikan sebagai pengembangan pendidikan dan
pelatihan untuk memenuhi segera tenaga ahli tehnik, kepemimpinan, tenaga administrasi.
Pengertian di atas meletakan manusia sebagai pelaku dan penerima pembangunan.
Tindakan yang perlu dilakukan dalam jangka pendek adalah memberikan pendidikan dan
latihan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil.
Dalam hal ini Effendi (1992) mengemukakan bahwa meskipun unsur kesehatan dan
gizi, kesempatan kerja, lingkungan hidup yang sehat, pengembangan karir ditempat kerja,
dan kehidupan politik yang bebas termasuk pendukung dalam pengembangan sumber daya
manusia, pendidikan dan pelatihan merupakan unsur terpenting dalam pengembangannya.
Demikian pula Martoyo (1992) mengemukakan bahwa setiap organisasi apapun
bentuknya senantiasa akan berupaya dapat tercapainya tujuan organisasi yang
bersangkutan dengan efektif dan efisien.
Efisiensi maupun efektivitas organisasi sangat tergantung pada baik dan buruknya
pengembangan sumber daya manusia/anggota organisasi itu sendiri. Ini berarti bahwa
sumber daya manusia yang ada dalam organisasi tersebut secara proporsional harus
diberikan pendidikan dan latihan yang sebaik-baiknya, bahkan harus sesempurna mungkin.
Dari beberapa pendapat yang telah dikemukan dapat disimpulkan bahwa
pengembangan sumber daya manusia meliputi : unsur kesehatan dan gizi, kesempatan
kerja, lingkungan hidup sehat, pengembangan karir ditempat kerja, kehidupan politik yang
bebas, serta pendidikan dan pelatihan.
Berdasarkan unsur-unsur tersebut, pendidikan dan pelatihan merupakan unsur
terpenting dalam pengembangan sumber daya manusia. Sesuai dengan kesimpulan ini,
maka yang dimaksud dengan pengembangan sumber daya manusia melalui upaya
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan.
Mengenai arti pentingnya pengembangan sumber daya manusia Heidjrachman dan
Husnan (1993) mengemukakan bahwa sesudah karyawan diperoleh, sudah selayaknya
kalau mereka dikembangkan.
Pengembangan ini dilakukan untuk meningkatkan keterampilan melalui latihan
(training), yang diperlukan untuk dapat menjalankan tugas dengan baik. Kegiatan ini makin
menjadi penting karena berkembangnya teknologi dan makin kompleksnya tugas-tugas
pimpinan.
Hingga hasil temuan dari Taylor sebagai bapak Scientific Management, orang masih
beranggapan bahwa pengembangan pegawai bukanlah tugas dari para pimpinan. Pendapat
yang demikian itu, dalam praktek dewasa ini masih dianut oleh segolongan pemimpin
terlebih-lebih mereka yang belum menyadari betapa peranan pengembangan pegawai itu
sebagai salah satu cara terbaik untuk merealisir tujuan organisasi yang dipimpinnya.
Untuk bagian yang lebih besar, para pemimpin dewasa ini telah menyadari bahwa
merupakan tugas mereka untuk mengembangkan bawahannya. Jadi dengan demikian
jelaslah perkembangan seorang pegawai dalam suatu organisasi banyak ditentukan oleh
pimpinan atau atasan.
Bahkan pengembangan sumber daya manusia merupakan keharusan mutlak, seperti
yang dikemukakan oleh Siagian(1993) bahwa baik untuk menghadapi tuntutan tugas
sekarang maupun dan terutama untuk menjawab tantangan masa depan, pengembangan
sumber daya manusia merupakan keharusan mutlak.
Tujuan pengembangan sumber daya manusia menurut Martoyo (1992) adalah dapat
ditingkatkannya kemampuan, keterampilan dan sikap karyawan/anggota organisasi
sehingga lebih efektif dan efisien dalam mencapai sasaran-sasaran program ataupun tujuan
organisasi.
Menurut Manullang (1980), tujuan pengembangan pegawai sebenarnya sama dengan
tujuan latihan pegawai. Sesungguhnya tujuan latihan atau tujuan pengembangan pegawai
yang efektif, untuk memperoleh tiga hal yaitu :
Menambah pengetahuan
Menambah ketrampilan
Merubah sikap
Manfaat Umum
- Meningkatkan kuantitas dan kualitas produktivitas
- Mengurangi waktu belajar yang diperlukan karyawan untuk mencapai standar
kinerja yang dapat diterima
- Membentuk sikap, loyalitas, dan kerjasama yang lebih menguntungkan.
- Memenuhi kebutuhan perencanaan semberdaya manusia
- Mengurangi frekuensi dan biaya kecelakaan kerja.
- Membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembangan pribadi mereka.
Daftar Rujukan
1. Dessler,Garry.2004.Manajemen Sumber Daya.Edisi Kesembilan (terjemahan). Jakarta:
Indeks
2. https://bayuairlangga.dosen.narotama.ac.id.Handout-3-Perencanaan-SDM.ppt
3. http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._MANAJEMEN_FPEB/196006021986011-
SURYANA/FILE_19.pdf
4. http://ymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/Perencanaan-Personil-dan-
Perekrutan.pdf
5. Mondy, R.W., 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesepuluh (terjemahan),
Jakarta: Penerbit Erlangga.
6. Schuler, R.S. & Jackson, S.E., 2006, Human Resource Management, International
Perspective, Mason: Thomson South-Western.
7. Werther, W.B. & Davis, K., 1996, Human Resources and Personnel Management, 5th
Ed., Boston: McGraw-Hill.
8. Dessler, gary, ( 2006 ), Human respurces Management , edisi 10
9. Justine T. Sirait, ( 2006 ), Memahami Aspek-aspek pengelolaan SDM dalam Organisasi
10. Mathis, Robert L ; Jackson, John H, ( 2004 ), Human Resources Management
11. Sondang P Siagian, ( 2007 ), Manajemen Sumber Daya Manusia
12. Edwin B. Flippo, ( 2006 ), Manajemen Personalia
13. Mutiara S. Panggabean, ( 2002 ), manajemen Sumber Daya manusia
14. Soekidjo Notoatmodjo, ( 2003 ), Pengembangan Sumber Daya Manusia
15. http://dahlanforum.wordpress.com/2007/11/20/manajemen-personalia/
16. http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/11/rekrutmen-recruitment-karyawan-definisi.html
17. http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2011/05/26/pelatihan-dan-
pengembangan-sumber-daya-manusia/
18. Alwi, Syafaruddin. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia : Strategi Unggulan
Kompetitif. BPFE. Yogyakarta.
19. Greer, Charles R. 1995. Strategy and Human Resources: a General Managerial
Perspective. New Jersey: Prentice Hall.
20. Hasibuan, Malayu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta.
21. Nickson, Dennis. 2007. Human Resources Management for The Hspitality and Tourism
Industries. Elsevier. Burlington.
22. Ryllatt, Alastair, et.al, 1995. Creating Training Miracles. AIM. Australia.
Spencer, N.Lyle and Spencer, M. Signe. 1993. Competence at Work : Models for Superrior
Performance. John Wily & Son,Inc. Mew York