LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Pelatihan
pelatihan diantaranya :
1
Menurut Bernardin dan Russell dalam Hasibuan (2014 : 172)
2
(supervisor) baru bagaimana mewawancarai dan menilai
karyawan”
sekelompok orang”.
3
5) Menumbuhkan sikap positif terhadap perusahaan,
6) Menimbulkan semangat dan kegairahan kerja,
7) Mempertinggi rasa kepedulian terhadap perusahaan,
8) Meningkatkan rasa menghargai antara pegawai,
9) Mendorong pegawai untuk menghasilkan yang terbaik,
10) Mendorong pegawai untuk memberikan pelayanan yang lebih
baik.
pengetahuan, diantaranya:
pegawai yang elah dididik dan dilatih akan percaya diri dalam
4
kesulitan dan kerugian tertentu. Kesulitan pertama dengan adanya
adalah :
5
77), mengemukakan sebagai berikut:
6
kemungkinan mendapatkan kesalahan lebih sedikit.
daya manusia, oleh sebab itu pelatihan yang dilakukan harus memilii
sekelompok orang yang telah bekerja pada suatu organisasi atau pasa
terarah.
7
dimaksudkan untuk merasakan kesenangan atau kebahagiaan apabila
dan bawahan khususnya. Motivasi berasal dari kata latin movere yang
Menurut Steers & Porter dalam Miftahun & Sugiyanto (2010 : 86)
8
mempertahankan perilaku yang sesuai dengan lingkungan kerja
dalam organisasi. Motivasi kerja merupakan kebutuhan pokok
manusia dan sebagai insentif yang diharapkan memenuhi
kebutuhan pokok yang diinginkan, sehingga jika kebutuhan itu
ada akan berakibat pada kesuksesan terhadap suatu kegiatan.
Karyawan yang mempunyai motivasi kerja tinggi akan berusaha
agar pekerjaannya dapat terselesaikan dengan sebaik‐baiknya”.
motivasi bahwa :
9
maka pegawai tersebut akan menunjukkan perilaku kecewa.
mengerti kebutuhannya.
bertingkat. Inti dari teori ini adalah bahwa dalam diri setiap orang
terdapat lima kebutuhan, dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut ini :
Gambar 2.1
BAGAN HIERARKI KEBUTUHAN MASLOW
10
Aktualisasi diri
(Self actualization Needs)
Kebutuhan Penghargaan
(Esteem Needs)
Kebutuhan Sosial
(Social Needs)
di bawah berikut :
11
Menurut pendapat Herzberg dalam Malayu SP. Hasibuan (2014 :
12
Tabel 2.1
Teori X dan Y
Teori X Teori Y
1. Rata-rata pegawai malas dan 1. Rata-rata pegawai rajin dan
4. Pegawai lebih mementingkan diri yang optimal mereka kreatif dan inovatif
13
pada prestasi kerja. memberikan sumbangan pada
Pelatihan partisipatif.
Sumber : Mc. Gregor dalam Malayu SP. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya
terutama yang bersifat internal (intrinsik) lebih sulit, karena kita harus
14
diberhentikan dari jabatan.
orag lain.
15
lemahnya motivasi kerja seorang tenaga kerja ikut menentukan besar
3. Pengertian Kinerja
saat ini harus lebih berkualitas dibanding hasil kerja pada masa lalu dan
dibanding hasil kerja pada saat ini. Kinerja yang berasal dari kata job
bahwa :
16
Sedangkan menurut R. Afandi (2018 : 83) mengemukakan
kinerja bahwa :
17
“Kinerja pegawai adalah merupakan hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugPNSya sehari-hari sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya”.
18
Penulis cenderung lebih memfokuskan perhatian kinerja pada
perbadingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja
bahwa mutu hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Kinerja adalah
oleh Husein Umar (2012 : 11), menyatakan ada enam faktor utama
19
”Hasil penilaian kinerja para pegawai sangat penting artinya dan
peranannya dalam pengambilan keputusan tentang berbagai hal,
seperti identifikasi kebutuhan program pendidikan dan
pengawasan, rekrutmen. Promosi, sistem imbalan dan berbagai
aspek lainnya dari keseluruhan proses manajemen sumber daya
manusia secara efektif”.
serta tenaga kerja dalam persatuan waktu clan sikap mental yang
selalu berpandangan bahwa mutu hari ini harus lebih baik dari hari
kemarin.
= 6.142 > t0,05 (48) = 1.677, maka H o ditolak dan Ha diterima yang berarti
20
pengaruh positif antara variabel Motivasi Kerja terhadap variabel
nilai thitung = 9.799 > t0,05 (48) = 1.677, maka Ho ditolak dan Ha diterima
ANOVA atau Fhitung di dapat nilai sebesar 163.603 dimana > dari F tabel
(49) sebesar 2.79 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 karena 0,000
21
Pada Dinas Komunikasi dan Elektronika Mako Korps Marinir”.
nilai to = 10,333 > t0,05 (96) = 1,655, maka Ho ditolak dan Ha diterima
8,039 > t0,05 (96) = 1,655, maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti
sebesar 0,808 atau 80,8%, hal ini dapat dinyatakan bahwa hasil
peroleh nilai sebesar 112,540 dimana lebih besar dari F tabel (97) sebesar
22
2,710 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 karena 0,000 < 0,05,
Disiplin Kerja dan Kualitas Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.
terhadap Kinerja Karyawan diperoleh nilai to = 3,559 > t0,05 (28) = 1,701,
diperoleh nilai parsial sebesar 0,940 berarti ada pengaruh sangat kuat
Kinerja Karyawan diperoleh nilai to = 7.122 > t0,05 (28) = 1.701, maka Ho
23
nilai R Square sebesar 0,893 atau 89,3%, hal ini dapat dinyatakan
peroleh nilai sebesar 112,382 dimana lebih besar dari F tabel (29) sebesar
2.950 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 karena 0,000 < 0,05,
C. Kerangka Berpikir
Motivasi Kerja terhadap Kinerja Prajurit Pada Babek TNI”. Maka harus
ada, apabila hal ini berjalan dengan baik maka Kinerja Prajurit Pada
24
Gambar 2.2
Kerangka Berpikir
Pelatihan ryx1
(X1)
Keterangan :
Kinerja Prajurit.
Kinerja Prajurit.
D. Pengajuan Hipotesis
25
Hipotesis yang akan digunakan untuk memecahkan suatu
untuk pernyataan yang tentatif atau dugaan yang mungkin benar atau
salah. Dia akan ditolak jika salah, dan akan diterima jika fakta-fakta
26