Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Satuan Babek TNI ketika pertama kali didirikan kurang lebih lima

puluh satu tahun yang lalu, untuk lebih meningkatkan semangat

pengabdian, kinerja dan prestasi satuan. Yang pada akhirnya, satuan

yang dibanggakan ini dapat terus berkiprah dan berperan optimal

dalam mendukung tugas pokok TNI dimasa mendatang. Babek TNI

adalah Badan Pelaksana Pusat pada tingkat Mabes TNI yang

berkedudukan langsung di bawah Panglima TNI yang mempunyai

tugas menyelenggarakan pembekalan material TNI  terpusat dan

integratif dalam rangka mendukung pelaksanaan dukungan operasi

TNI. Sedangkan fungsinya antara lain penyiapan rencana

penyelenggara pengadaan dan distribusi pembekalan materiil TNI

terpusat; perumusan pertimbangan dan saran tentang cara pengadaan

dan distribusi materiil TNI terpusat dalam suatu sistem pembekalan;

perumusan tata cara dan pertanggungjawaban pengadaan dan

distribusi materiil TNI terpusat menurut perundang-undangan yang

berlaku.

Perkembangan operasi militer dalam era globalisasi saat ini dan

dihadapkan kepada tugas pokok Babek TNI sebagai bagian integral

dari sistem logistik TNI, maka dapat dikatakan bahwa Babek TNI

memiliki  peran strategis dalam  menyelenggarakan  perbekalan

1
materiil  TNI secara terpusat dan integratif. Peran strategis tersebut

terletak pada optimalisasi pelaksanaan dukungan operasi TNI, yang

berbasis Tri Matra Terpadu, atau dengan kata lain Babek TNI ke depan

harus memiliki kemampuan memfasilitasiInteroperability Tri Matra TNI

dalam penyelenggaraan pertahanan dan keamanan negara.

Untuk itu satuan kerja Babek TNI ke depan harus memiliki

kemampuan integrated logistics support untuk memastikan sistem

pendukung yang kuat dengan layanan perbekalan, melalui konsep

pertimbangan biaya terendah dan sesuai dengan kebutuhan, handal,

persediaan yang cukup dan maintainability yang paripurna. Selain itu,

Babek TNI juga harus memiliki kemampuanmanajemen logistik yang

baik sebagai bagian dari proses supply chain, yang berfungsi untuk

merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan efektivitas dan

efesiensi pengadaan barang dan jasa, penyimpanan, distribusiserta

pelayanan dalam koridor tugas pokok melaksanakan pembekalan

materiil TNI terpusat dan integratif dalam rangka mendukung tugas

pokok TNI.

Pada era perkembangan alat komunikasi yang serba canggih

seperti saat ini juga perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan

yang semaki maju dan modern, pada era global ini merupakan suatu

tantangan bagi setiap Prajurit khusus bagi Babek TNI adalah untuk

menyiapkan Prajurit yang berkualitas agar hasil kerja yang dicapai akan

lebih optimal ataupun akan efektif dan efisien secara keseluruhan.

2
Dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi yang begitu

sangat cepat dan alat komunikasi yang serba canggih dapat berjalan

dengan bersamaan seiring dengan era modern yang semakin global

seperti saat ini segalanya sesuatu ada di Indonesia karena Negara kita

adalah Negara yang sedang berkembang.

Prajurit ataupun Sumber daya manusia yang berkualitas

menunjang organisasi melalui potensi yang dimiliki masing-masing

Prajurit yang ada. Betapapun sempurnanya aspek teknologi dan

ekonomi tanpa dukungan aspek manusia sulit kiranya mencapai tujuan

organisasi kedepannya. Proses pembangunan dan kedudukan sumber

daya manusia yang berkualitas dalam suatu organisasi tidak lagi

sebagai pelengkap dalam mata rantai pencapaian tujuan organisasi,

tetapi sudah menjadi faktor penentu keberhasilan dengan tujuan dan

aktivitas yang dilakukan masing-masing kegiatan di organisasi ini.

Keinginan yang digariskan diatas tidak akan tercipta dengan sendirinya

melainkan memerlukan dukungan, kemampuan, kemauan dan tekad

dari setiap Prajurti untuk mewujudkannya, serta didukung dengan

adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berkualitas

lebih baik dari sebelumnya dan sesuai apa yang diharapkan.

Pelatihan adalah suatu proses yang meliputi serangkaian tindak

(upaya) yang dilaksanakan dengan sengaja dalam bentuk pemberian

bantuan kepada tenaga kerja yang dilakukan oleh tenaga profesional

kepelatihan dalam satuan waktu yang bertujuan untuk meningkatkan

3
kemampuan kerja peserta dalam bidang pekerjaan tertentu guna

meningkatkan efektivitas dan produktivitas dalam suatu organisasi. Hal

ini biasanya berarti melakukan perubahan perilaku, sikap, keahlian, dan

pengetahuan yang khusus atau spesifik. Cara agar pelatihan menjadi

efektif maka di dalam pelatihan harus mencakup suatu pembelajaraan

atas pengalaman-pengalaman, pelatihan harus menjadi kegiatan

keorganisasian yang direncanakan dan dirancang di dalam

menanggapi kebutuhan-kebutuhan yang teridentifikasi.

Hasil dari pelatihan adalah perubahan dalam pengetahuan,

keterampilan, sikap, atau perilaku tertentu. Dalam hal ini, perubahan

pengetahuan yang dimaksud adalah peserta pelatihan awalnya yang

tidak mengerti suatu hal menjadi mengerti. Dari yang tidak mengetahui

ilmu tentang administrasi perkantoran menjadi mengerti dan faham,

serta dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat baik dalam teori

maupun praktik pada dunia kerja. Dari beberapa hal di atas, agar

pelatihan yang diberikan efektif dan efisien harus melibatkan

pengalaman belajar, kegiatan - kegiatan organisasi yang direncanakan,

dan dirancang untuk menanggapi kebutuhan yang teridentifikasi dan

yang dibutuhkan. Pelatihan juga mempunyai pengaruh yang besar bagi

pengembangan perusahaan. Pelatihan mempersiapkan peserta latihan

untuk mengambil jalur tindakan tertentu yang dilukiskan oleh teknologi

dan organisasi tempat bekerja, dan membantu peserta memperbaiki

prestasi dalam kegiatannya terutama mengenai pengertian dan

4
keterampilan. Pelatihan merupakan upaya yang direncanakan oleh

suatu perusahaan untuk mempermudah pembelajaran para karyawan

tentang kompetensi yang berkaitan dengan pekerjaan.

Motivasi Kerja adalah kemauan kerja yang timbul karena adanya

dorongan dari dalam diri karyawan sebagai hasil integrasi keseluruhan

daripada kebutuhan pribadi, pengaruh lingkungan fisik dan sosial

dimana kekuatannya tergantung daripada proses pengintegrasian

tersebut. Motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu Movere yang bearti

dorongan atau menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam

manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia umumnya

dan bawahan khususnya. Motivasi merupakan pemberian kegairahan

bekerja kepada karyawan. Dengan pemberian motivasi dimaksudkan

pemberian daya perangsang kepada karyawan yang bersangkutan

agar karyawan tersebut bekerja dengan segala upayanya. Motivasi

adalah keinginan dalam diri seseorang yang menyebabkan orang

tersebut bertindak (Malthis, 2006:178). Biasanya orang bertindak

karena suatu alasan untuk mencapai tujuan . Memahami motivasi

sangatlah penting karena kinerja, reaksi terhadap kompensasi dan

persoalan sumber daya manusia yang lain dipengaruhi dan

mempengaruhi motivasi .

Motivasi juga diartikan suatu sikap (attitude) pimpinan dan

karyawan terhadap situasi kerja dilingkungan organisasi. Mereka

5
bersikap positif (pro) terhadap situasi kerjanya, akan menunjukkan

motivasi kerja yang tinggi dan sebaliknya, jika bersikap negatif

(kontra) terhadap situasi kerjanya maka akan menunjukkan motivasi

kerja yang rendah. Situasi kerja yang dimaksud mencakup antara lain

lingkungan kerja, fasilitas kerja, kebijakan pimpinan dan kondisi kerja.

Motivasi adalah dorongan dan arahan prilaku, melalui insentif,

perhatian dan pujian, manajer dapat memotivasi orang untuk bekerja

lebih giat dan lebih baik

Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja kata job

performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi

sesungguhnya yang dicapai seseorang) yaitu hasil kerja secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya. Kinerja tergantung pada kemampuan

pembawaan (ability), kemampuan yang dapat dikembangkan

(capacity), bantuan untuk terwujudnya performance (help), insentif

materi maupun nonmateri (incentive), lingkungan (environment), dan

evaluasi (evaluation). Kinerja dipengaruhi oleh kualitas fisik individu

(ketrampilan dan kemampuan, pendidikan dan keserasian),

lingkungan (termasuk insentif dan noninsentif) dan teknologi. Secara

umum kinerja (performance) didefinisikan sebagai tingkat

keberhasilan seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya. Kinerja

6
merupakan suatu hasil yang dicapai oleh pekerjaan dalam

pekerjaannya menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu

pekerjaan. Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian

pelaksanaan suatu kegiatan/ program/ kebijaksanaan dalam

mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang

dalam perumusan skema strategis suatu organisasi. Kinerja (prestasi

kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja merupakan

tindaka-tindakan atau pelaksanaan-pelaksanaan tugas yang dapat

diukur. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka kinerja merupakan

suatu proses untuk mengetahui sejauh mana kinerja Prajurit bila

dibandingan dengan serangakain standarisasi yang dilakukan untuk

bekerja sesuai komunikasi informasi yang telah diberikan oleh

pimpinan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut di atas, maka

penelitian ini secara nyata dapat penulis identifikasi permasalahannya

adalah sebagai berikut :

1. Pelatihan pada Babek TNI pada saat ini secara keseluruhan masih

belum optimal.

7
2. Pelatihan pada Babek TNI perlu pembenahan lebih lanjut karena

Pelatihan yang sekarang ini masih diperlukan peningkatan yang lebih

lanjut agar kedepannya menghasilkan sesuatu yang labih optimal

lagi.

3. Motivasi Kerja pada Babek TNI pada saat ini secara keseluruhan

masih belum optimal.

4. Motivasi Kerja pada Babek TNI sangat diperlukan peningkatan

secara menyeluruh agar kedepannya lebih baik dan optimal tingkat

kinerjanya.

5. Kinerja Prajurit pada Babek TNI pada saat ini secara keseluruhan

masih belum sesuai harapan pimpinan atau belum optimal.

6. Kinerja Prajurit pada Babek TNI perlu ditingkatkan lebih lanjut agar

kedepannya Kinerja Prajurit dapat ditingkatkan sebagaimana

diharapkan pimpinan.

C. Pembatasan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang masalah tersebut di atas, dengan

keterbatasan waktu, biaya, dan kemampuan peneliti, maka penelitian

ini penulis batasi hanya pada :

1. Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Prajurit pada Babek TNI.

2. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Prajurit pada Babek TNI.

3. Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Prajurit

pada Babek TNI.

8
D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah dan identifikasi

masalah di atas maka penelitian ini akan merumuskan permasalahan

sebagai berikut :

1. Seberapa besar pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Prajurit pada

Babek TNI ?

2. Seberapa besar pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Prajurit

pada Babek TNI ?

3. Secara simultan atau bersama-sama seberapa besar pengaruh

Pelatihan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Prajurit pada Babek

TNI ?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara operasional bertujuan untuk mendapatkan

jawaban secara Empirik realitas tentang perumusan masalah tersebut

di atas adapun tujuannya adalah sebagai berikut :

1. Untuk dapat mengetahui seberapa besar pengaruh Pelatihan

terhadap Kinerja Prajurit pada Babek TNI.

2. Untuk dapat mengetahui seberapa besar pengaruh Motivasi Kerja

terhadap Kinerja Prajurit pada Babek TNI.

3. Untuk dapat mengetahui secara simultan atau bersama-sama

seberapa besar pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja terhadap

9
Kinerja Prajurit pada Babek TNI.

F. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa kegunaan yang ingin dicapai

setiap peneliti, baik secara teoristis dan secara praktis. Adapun

kegunaan penelitian ini adalah :

1. Secara Teoritis.

Secara teoristis hasil penelitian ini diharapkan sangat akan berguna

dan dapat dijadikan sebagai bahan acuan ataupun sebagai bahan

literature, bahan informasi bagi pembaca maupun bagi pihak-pihak

yang berkepentingan dalam upaya untuk mengetahui tingkat

pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Prajurit

Pada Babek TNI.

2. Secara Praktis :

Secara Praktis hasil penelitian ini secara nyata dapat berguna baik

bagi Prajurit dalam mempersiapkan bekal baik secara praktis dalam

rangka untuk melangkah dan terjun ke dalam praktek lapangan,

dan dapat menambah khasanah pustaka ilmiah pengetahuan dan

diharapkan menjadi bahan bacaan bagi para mahasiswa yang akan

menyelesaikan studinya atau mengadakan penelitian lanjutan

sebagai literatur penulisan karya ilmiahnya di masa mendatang.

10

Anda mungkin juga menyukai