DISUSUN OLEH:
ANZELINA ( 2040100186 )
DOSEN PEMBIMBING:
PADANGSIDIMPUAN
T.A. 2022-2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan segala berkah,
taufiq dan bimbingannya untuk menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Training dan Pengembangan”.
Shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW tercinta,
yang memimpin kita dari zaman kegelapan ke zaman terang seperti pada saat ini.
Penyusun berharap makalah ini dapat membantu pembaca memahami dan
mempelajari lebih lanjut tentang Seleksi Sumber Daya Manusia .Sebagai penulis,
kami memahami bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan
makalah ini.
Oleh karena itu, sebagai penyusun kami mengharapkan dan menerima segala
bentuk saran dan kritik dari para pembaca semoga bermanfaat dalam memperbaiki
dan memajukan makalah makalah selanjutnya.
Penulis
KATA PENGANTAR
A. Latar Belakang............................................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................
BAB II Pembahasan
A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran.............................................................................................................
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
PEMBAHASAN
1
Afina Niqa “ Pelatihan dan Pengembangan Manajemen Sumber Daya Manusia “ ( Bandung : CV Albeta )
2016
Sunyoto mengatakan, ada beberapa manfaat dari pengembangan, yaitu
1. Pelatihan Keahlian
Pelatihan keahlian (skils training) merupakan pelatihan yang sering di jumpai
dalam organisasi. program pelatihaannya relatif sederhana: kebutuhan atau kekuragan
diidentifikasi rnelalui penilaian yang jeli. kriteria penilalan efekifitas pelatihan juga
berdasarkan pada sasaran yang diidentifikasi dalam tahap penilaian.
2. Pelatihan Ulang.
Pelatihan ulang (retraining) adalah subset pelatihan keahilan. Pelatihan ulang
berupaya memberikan kepada para karyawan keahlian-keahlian yang mereka
butuhkan untuk menghadapi tuntutan kerja yang berubah-ubah. Seperti tenaga kerja
instansi pendidikan yang biasanya bekerja rnenggunakan mesin ketik manual
mungkin harus dilatih dengan mesin computer atau akses internet
3. Pelatihan Lintas Fungsional.
Pelatihan lintas fungsional (cros fungtional training) melibatkan pelatihan
karyawan untuk melakukan aktivitas kerja dalam bidang lainnya selain dan pekerjan
yang ditugaskan.
4. Pelatihan Tim.
Pelatihan tim merupakan bekerjasarna terdiri dari sekelompok Individu untuk
menyelesaikan pekerjaan demi tujuan bersama dalam sebuah tim kerja.
5. Pelatihan Kreatifitas.
Pelatihan kreatifitas(creativitas training) berlandaskan pada asumsi hahwa
kreativitas dapat dipelajari. Maksudnya tenaga kerja diberikan peluang untuk
mengeluarkan gagasan sebebas mungkin yang berdasar pada penilaian rasional dan
biaya dan kelaikan.
C. Persamaan Pelatihan dan Pegegmbangan
a. Pelatihan dan pengembangan dilaksanakan berdasarkan prosedur sistematis dan
terorganisir.
b. Pelatihan dan pengembangan dibutuhkan bagi tenaga kerja yang baru diterima
oleh perusahhan karena pendidikan dan pengalaman kerja sebelumnya yang telah
dimiliki oleh tenaga kerja tersebut belum sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
c. Pelatihan dan pengembangan dibutuhkan bagi tenaga kerja lama yang akan
dipromosikan atau dipindahkan ke jabatan baru sehingga membutuhkan
pengetahuan dan ketrampilan untuk jabatan barunya.
D. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan
Organisasi harus selalu beradaptasi terhadap lingkungan yang berubah
sehingga karyawan perlu penyesuaian terhadap kondisi lingkungan yang dinamis
tersebut. Dalam tahap awal organisasi perlu membuat identifikasi kebutuhan pelatihan
dan pengembangan. Siapa saja yang perlu diberikan pelatihan dan pengembangan?
Apa yang perlu dipelajari oleh karyawan untuk menjawab pertanyaan tersebut,
Manajemen dapat menggunakan langkah - langkah berikut :
1. Evaluasi prestasi
Melakukan monitoring pada setiap karyawan dan hasilnya di bandingkan dengan
standar prestasi atau target rekrutmen. Karyawan yang mempunyai hasil prestasi
kurang atau di bawah standar yang telah ditetapkan organisasi, mengindikasikan
organisasi perlu mengadakan program pelatihan dan pengembangan karyawan
2. Analisis persyaratan kerja
Organisasi perlu mengetahui kemampuan dan keahlian yang dimiliki karyawan.
Karena jika karyawan diserahi tugas atau pekerjaan tetapi tidak memiliki
keterampilan yang mendukung pekerjaan tersebut maka karyawan tersebut
membutuhkan pelatihan.
3. Analisis organisasi
Analisis organisasi bertujuan meninjau kembali apakah tujuan organisasi secara
keseluruhan telah tercapai atau belum. Tujuan organisasi secara keseluruhan perlu
ditinjau kembali apakah memang sudah mencapai target atau belum. Apabila
organisasai tidak atau belum mencapai target dengan efektif maka manajemen
perlu program pelatihan
4. Survei sumber daya manusia
Seluruh manajemen dan karyawan diminta menjelaskan masalah dan hambatan
yang di hadapi selama program ini berlangsung untuk mengetahui tindakan apa
yang akan di lakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut2
E. Tujuan penelitian dan pengembangan
Tujuan dan Manfaat Pelatihan
1. Produktivitas (productivity) Dengan pelatihan akan dapat meningkatkan
kemampuan, pengetahuan, keterampilan dan perubahan tingkah laku. Hal ini
diharapkan dapat meningkatkan produktivitas organisasi.
2. Kualitas (quality) Penyelenggaraan pelatihan tidak hanya memperbaiki kualitas
pegawai namun diharapkan dapat memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan
dalam bekerja. Dengan demikian kualitas dari output yng dihasilkan akan tetap
terjaga bahkan meningkat.
3. Perencanaan Tenaga Kerja (human resource planning) elatihan akan memudahkan
pegawai untuk mengisi kekosongan jabatan dalam suatu organisasi, sehingga
perencanaan pegawai dapat dilakukan sebaik-baiknya. Dalam perencanaan sumber
daya manusia salah satu diantaranya mengenai kualitas dan kuantitas dari pegawai
dengan kualitas yang sesuai dengan yang diarahakan.
4. Moral (morale) Diharapkan dengan adanya pelatihan akan dapat meningkatkan
prestasi kerja dari pegawai sehingga akan dapat menimbulkan peningkatan upah
pegawai. Hal tersebut akan dapat meningkatkan moril kerja pegawai untuk lebih
bertanggung jawab terhadap tugasnya.
5. Kompensasi Tidak Langsung (Indirect Compensation) Pemberian kesempatan
kepada pegawai untuk mengikuti pelatihan dapat diartikan sebagai pemberian
balas jasa atas prestasi yang telah dicapai pada waktu yang lalu, dimana dengan
2
Darari Bariqi “ Pelatihan dan pengembangan Sumber Daya Manusia “ Jurnal Studi Manajemen dan
Bisnis, Vol 5, No. 2 2018
mengikuti program tersebut pegawai yang bersangkutan mempunyai kesempatan
untuk lebih dapat megembangkan diri.
6. Keselamatan dan Kesehatan (health and safety) Merupakan langkah terbaik dalam
mencegah atau mengurangi terjadinya kecelakaan kerja dalam suatu organisasi
sehingga akan menciptakan suasana kerja yang tenang, aman dan adanya stabilitas
pada sikap mental mereka.
7. Pencegahan Kadaluarsa (obsolescence prevention) Pelatihan akan mendorong
inisiatif dan kreatifitas pegawai, langkah ini diharapkan akan mencegah pegawai
dari sifat kadaluarsa. Artinya kemampuan yang dimiliki oleh pegawai dapat
menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi.
8. Perkembangan Pribadi (personal growth) Memberikan kesempatan bagi pegawai
untuk meningkatkan pengetahuan dan kemempuan yang dimiliki pegawai
termasuk meningkatkan perkembangan pribadinya
Tujuan pengembangan karyawan adalah untuk memperbaiki efektivitas
kerja karyawan dalam mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan. Perbaikan
efektivitas kerja dapat dilakukan dengan cara memperbaiki pengetahuan
karyawan, keterampilan karyawan maupun sikap karyawan itu sendiri terhadap
tugas-tugasnya
Pengembangan karyawan bertujuan dan bermanfaat bagi perusahaan,
karyawan, konsumen, atau masyarakat yang mengkonsumsi barang/jasa yang
dihasilkan perusahaan. Menurut Tohardi tujuan pengembangan adalah
1. Produktivitas. Dengan pengembangan, produktivitas kerja karyawan akan
meningkat, kualitas dan kuantitas produksi akan semakin baik, karena technical
skill, human skill dan managerial skill karyawan akan emakin baik.
2. Efisiensi. Pengembangan karyawan untuk meningkatkan efisiensi sumber daya
manusia, waktu, bahan baku dan mengurangi arusnya mesin-mesin.
Pemborosan berkurang, biaya produksi relatif kecil sehingga daya saing
perusahaan semakin kecil.
3. Kerusakan. Pengembangan karyawan bertujuan untuk mengurangi kerusakan
barang, produksi dan mesin-mesin karena karyawan semakin ahli dan terampil
dalam melaksanakan pekerjaannya.
4. Kecelakaan. Pengembangan bertujuan untuk mengurangi tingkat kecelakaan
karyawan, sehingga jumlah biaya pengobatan yang keluarkan perusahaan
berkurang. 3
5. Pelayanan. Pengembangan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan yang lebih
baik dari karyawan kepada nasabah perusahaan, karena pemberian pelayanan
yang lebih baik merupakan daya penarik yang sangat penting bagi rekanan-
rekanan perusahaan bersangkutan.
6. Moral. Dengan pengembangan, moral karyawan akan lebih baik karena
keahlian dan keterampilannya sesuai dengan pekerjaannya sehingga merek
antusias menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
7. Karier. Dengan pengembangan, kesempatan untuk meningkatkan karier
karyawan semakin besar, karena keahlian, keterampilan dan prestasi kerjanya
lebih baik, promosi ilmiah biasanya didasarkan kepada keahlian dan prestasi
kerja seseorang.
8. Konseptual. Dengan pengembangan, manajer akan semakin cakap dan cepat
dalam mengambil keputusan yang lebih baik, karena technical skill, human
skill dan managerial skill nya lebih baik.
9. Kepemimpinan. Dengan pengembangan, kepemimpinan seorang manajer akan
lebih baik, human relationsnya lebih luas, motivasi lebih terarah sehingga
pembinaan kerja sama vertikal dan horizontal semakin harmonis
F. Teknik-teknik pelatihan dan pengembangan
Program-program pelatihan dan pengembangan dirancang untuk
meningkatkan perestasi kerja, mengurangi absensi dan perputaran, serta memperbaiki
kepuasan kerja. Ada dua kategori pokok program pelatihan dan pengembangan
manajemen
a. Metode praktis (on the job training)
Metode off the job adalah pelatihan yang menggunakan situasi di luar
pekerjaan. Dipergunakan apabila banyak pekerja yang harus dilatih dengan cepat
seperti halnya dalam penguasaan pekerjaan, di samping itu juga apabila pelatihadalam
pekerjaan tidak dapat dlakukan karena sangat mahal.
Teknik-teknik presentasi informasi dan metode-metode simulasi (off the job
training). Masing-masing kategori mempunyai sasaran pengajaran sikap konsep atau
pengetahuan dan/atau keterampilan utama yang berbeda. Dalam pemilihan teknik
3
Hasibuan Malayu “ Manajemen Sumber Daya Manusia” ( Jakarta: PT Bumi Akasara ) 2008
tertentu untuk dugunakan pada program pelatihan dan pengembangan, ada beberapa
trade offs. Ini berarti tidak ada satu teknik yang selalu baik: metode tergantung pada
sejauh mana suatu teknik memenuhi faktor-faktor berikut :
a. Efektivitas biaya.
b. Isi program yang dikehendaki
c. Kelayakan fasilitas-fasilitas
d. Preferensi dan kemampuan peserta
e. Preferensi dan kemampuan instruktur atau pelatih
f. Prinsip-prinsip belajar
b. Metode Simulasi ( off the job training )
Teknik-teknik off the job, dengan pendekatan ini karyawan peserta latihan
menerima representasi tiruan (articial) suatu aspek organisasi dan diminta untuk
menanggapinya seperti dalam keadaan sebenarnya. Dan tujuan utama teknik
presentrasi (penyajian) informasi adalah untuk mengajarkan berbagai sikap, konsep
atau keterampilan kepada para peserta. Metode yang bisa digunakan adalah
a. Metode studi kasus
b. Kuliah
c.Studi sendiri
d. Program computer
e.Komperensi
f. Presentasi
Implementasi program pelatihan dan pengembangan berfungsi sebagai proses
transformasi. Pata tenaga kerja (karyawan) yang tidak terlatih diubah menjadi
karyawan-karyawan yang berkemampuan dan berkulitas dalam bekerja, sehingga
dapat diberikan tanggungjawab lebih besar.4
BAB III
PENUTUP
4
Danny Albert Tilon, “Pelatihan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Restoran ” Juranal
Manajemen Pendidikan Islam Vol. 1, No. 3 , 2013
A. KESIMPULAN
Pelatihan lebih terarah pada peningkatan kemampuan dan keahlian
SDM organisasi yang berkaitan dengan jabatan atau fungsi yang menjadi
tanggung jawab individu yang bersangkutan saat ini (current job oriented).
Sasaran yang ingin dicapai dari suatu program pelatihan adalah peningkatan
kinerja individu dalam jabatan atau funsi saat ini.
Pengembangan lebih cenderung bersifat formal, menyangkut antisipasi
kemampuan dan keahlian inividu yang harus dipersiapkan bagi kepentingan
jabatan yang akan datang penurunan kualitas kinerja organisasi atau lembaga dan
instansi yang disebabkan oleh penurunan kemampuan dan keusangan keahlian
yang dimiliki oleh karyawan atau tenaga kerja. dan pengembangan bukanlah
solusi utama yang dapat menyelesaikan semua persoalan organisasi, lembaga atau
sebuah instansi.
Tetapi mengarah pada peningkatan kinerja para karyawan atau tenaga kerja
yang baik dan benar. Dan tujuan pelatihan dan pengembangan adalah untuk
merubah sikap, perilaku, pengalaman dan performansi kinerja.Pelatihan
merupakan penciptaan suatu lingkungan dimana kalangan tenaga kerja dapat
memperoleh dan mempejari sikap, kemampuan, keahlian, pengetahuan perilaku
spesifik yang berkaitan dengan pekerjaan.
Pelatihan merupakan serangkaian aktivitas yang dirancang untuk
meningkatkan keahlian, pengetahuan, pengalaman, ataupun perubahan sikap
seseorang inidividu.Pengembangan adalah penyiapan individu untuk mengemban
tanggung jawab yang berbeda atau lebih tinggi di dalam organisasi.
Pengembangan biasanya berkaitan dengan peningkatan kemampuan intelektual
atau emosional yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan yang lebih baik
B. SARAN
Penulis sadar dalam pembuatan makalah ini tentu dapat kekurangan maupun
kekhilafan baik secara sengaja maupun tanpa sengaja. Oleh sebab itu saran dan
kritik dari pembaca sangat membantu penyempurnaan makalah ini kemudian hari.
Semoga makalah ini akan menambah ilmu pengetahuan bagi para pembaca dan
terima kasih segala perhatian
DAFTAR PUSTAKA
Afina Niqa “ Pelatihan dan Pengembangan Manajemen Sumber Daya Manusia “
( Bandung : CV Albeta ) 2016
Darari Bariqi “ Pelatihan dan pengembangan Sumber Daya Manusia “ Jurnal Studi
Manajemen dan Bisnis, Vol 5, No. 2 2018
Hasibuan Malayu “ Manajemen Sumber Daya Manusia” ( Jakarta: PT Bumi Akasara )
2008
Danny Albert Tilon, “Pelatihan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada
Restoran ” Juranal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 1, No. 3 , 2013